Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
3. 1 Tujuan Percobaan
Pengukuran dan kontrol jumlah material yang masuk pada proses pabrik
sangat penting untuk dilakukan. Material-material yang digunakan di dalam
pabrik ini pada umumnya berwujud cairan, oleh karena itu material-material
tersebut dialirkan melalui pipa-pipa dan. Jenis-jenis alat untuk mengukur laju
aliran fluida yang paling banyak digunakan adalah Pitot tube, Venturi meter, dan
Orifice meter (Geankoplis, 1993).
1. Pitot tube
Pitot tube merupakan salah satu alat ukur kecepatan aliran yang mendasarkan
pengukurannya pada beda tekanan yang terjadi pada dua titik yang dilewati fluida
dalam tube (Differential Pressure Flow-meter). Fluida mengalir ke dalam titik 2,
timbul tekanan yang kemudian menjadi stasioner pada titik tersebut sehingga
disebut sebagai titik stagnan. Perbedaan tekanan stagnan pada titik 2 ini dengan
“static pressure” yang timbul pada “static tube” menunjukkan
peningkatan/kenaikan tekanan yang berhubungan dengan kecepatan alir fluida,
dimana besarnya perbedaan tekanan ini diukur/ditunjukkan oleh beda ketinggian
fluida pengukur pada manometer. Bila fluida yang diukur inkompresibel, maka
dari persamaan Bernoulli dapat dihitung kecepatan fluidanya.
Bila v2 = 0 dan v1 = v, maka:
2. Venturi meter
Venturi meter dipakai untuk mengukur kecepatan rata-rata aliran fluida dalam
pipa. Prinsip pengukurannya hampir sama dengan pitot tube, yang
membedakan adalah v1 dan v2 pada Venturi meter dapat diukur atau dihitung
berdasarkan berdasarkan diameter pipa dan leher Venturi meter tersebut.
Atau:
3. Orifice meter
Orifice meter serupa dengan Venturi meter, yang membedakan adalah
diameter dari plat Orifice-nya bisa diatur/diganti sesuai keinginan.
Gambar III.3 Diagram Orifice meter
Rumus perhitungan vo dari Orifice meter adalah:
Perbedaan dari ketiga alat ukur fluida terletak pada diameter pipa.
Venturi-meter merupakan gabungan dua pipa sehingga ada perbedaan diameter (2
diameter), Orifice-meter merupakan pipa yang ditengahnya ada sekat sehingga
memiliki 2 diameter, sedangkan pitot tube hanya memiliki satu diameter.
Alat Bahan
Fluid Flow Measurement Bench Air Bersih
Pitot tube
Venturi meter
Orifice meter
Rotameter
Stopwatch
Prosedur Kerja
1. Orifice-meter
Gambar
III.4 Langkah kelima hingga keenam diulangi untuk kedudukan valve yang lain
Diagram alir praktikum orifice-meter
2. Pitot tube
3.Venturi-meter
Gambar III.7 Hubungan laju alir dengan bukaan valve pada pitot tube
Praktikum yang pertama yaitu pitot tube. Data gambar III.7 yang di
hasilkan menunjukkan bahwa hubungan antara laju alir dengan perbedaan tekanan
adalah semakin besar laju alir maka perbedaan tekanan juga akan semakin besar.
Laju alir fluida dipengaruhi besarnya bukaan pada valve, semakin besar bukaan
valve maka semakin besar laju alir yang dihasilkan. Data yang didapat
menunjukkan penyimpangan yang cukup besar, hal ini terjadi dikarenakan
pengaruh turbulensi yang dapat mempengaruhi laju alir
Gambar III.8 Hubungan laju alir dengan bukaan valve pada orificemeter
Praktikum kedua adalah orificemeter. Data gambar III.8 yang dihasilkan
menunjukkan bahwa hubungan antara laju alir dengan perbedaan tekanan adalah
semakin besar laju alir maka perbedaan tekanan juga akan semakin besar. Laju alir
fluida dipengaruhi besarnya bukaan pada valve, semakin besar bukaan valve maka
semakin besar laju alir yang dihasilkan. Data yang didapat menunjukkan
penyimpangan yang cukup besar, hal ini terjadi dikarenakan pengaruh turbulensi
yang dapat mempengaruhi laju alir.
2.5 Kesimpulan
Berdasarkan hasil praktikum pengukuran aliran fluida, maka dapat disimpulkan
bahwa:
1. Semakin besar variabel putaran maka nilai v dan Q juga semakin besar.
2. Nilai Q praktikum berbeda jauh dari nilai Q teoritis dikarenakan kurang teliti
menghitung dan melihat laju alir pada mesin.
3. Koefisien dari tiap alat ukur yaitu untuk pitot tube = 0,98 ; orifice tube = 0,61
dan venturi tube = 0,98
Awaluddin, Wahyudi, S, & Widodo, A.S. 2014. Analisis Aliran Fluida Dua Fase
(Udara-Air) melalui Belokan 45o. Jurnal Rekayasa Mesin Vol.5, No.3
APPENDIKS
A. Data Pengamatan
Tabel A.1 Venturi-meter
Bukaan Q D1 D2 ∆h
Variabel
valve (%) (L/s) (mm) (mm) (mm)
1 10,0 1,45 39,0 18,0 238,0
2 15,0 1,70 39,0 18,0 350,0
3 20,0 1,95 39,0 18,0 459,0
Bukaan Q Do D1 ∆h
Variabel
valve (%) (L/s) (mm) (mm) (mm)
1 10,0 1,35 22,0 39,0 200
2 15,0 1,60 22,0 39,0 304
3 20,0 1,70 22,0 39,0 358
Bukaan valve
Variabel Q (L/s) D(mm) ∆h (mm)
(%)
1 10,0 1,50 38,1 21
2 15,0 1,65 38,1 25
3 20,0 1,95 38,1 30
B. ContohPerhitungan
- Venturi Meter
= 13600
= 1000
g = 9,8
D1 = 39 mm D2 = 18 mm
= 0,039 m = 0,018 m
A =
= 3,14 x 0,039 m x 0,755 m
= 0,0924 m2
P = xgxh
= 13600 kg/ m3 x 9,8 m/s2 x 0,238 m
= 31.720,64 kg / ms2
V2 =
= x 7,970
= 7,9928
V1 = x V2
= x 7,9928
= x 7,9928
= 1,7026
Q = V2 x
= 7,9928 x
= 7,9928 x
= 0,00203
- Orifice Meter
∆P V0
Variabel Qp (m3/s) ∆h (m) Qt (m3/s)
(kg/ms2) (m/s)
1 0,00135 0,200 26.65600 19,180 0,00728
2 0,00160 0,304 40.517,12 29,154 0,01107
3 0,00170 0,358 47.714,24 34,332 0,01304
Diketahui:
= 13600
= 1000
g = 9,8
D1 = 39 mm D0 = 22 mm
= 0,039 m = 0,022 m
A0 =
= 3,14 x 0,039 m x 0,755 m
= 0,09245 m2
∆P = x g x h
= 13600 kg/ m3 x 9,8 m/s2 x 0,2 m
= 26.656 kg / ms2
= 19,1802
Q = V0 x
= 19,1802 x
= 0,007287
- Pitot tube
Variabel Qp (m3/s) ∆h (m) A (m2) V1 (m/s) Qt (m3/s)
1 0,00150 0,021 0,9032 2,3186 2,094
2 0,00165 0,025 0,9032 2,5576 2,310
3 0,00195 0,030 0,9032 2,7713 2,503
Diketahui:
= 13600
= 1000
g = 9,8
D1 = 1,5inchi = 0,0381m
=
= 3,14 x 0,0381 m x 0,755 m
= 0,9032 m2
xgxh
= 2798,88 kg / ms2
= 2798,88 Pa
= 2,3186
Q = A × vo
= 2,094
LEMBAR ASISTENSI
Kelompok :1
2. Khumaira
3. Siti Lailatul Khoiriyah
Dosen Pembimbing