Sie sind auf Seite 1von 5

SOP

PERAWATAN JENAZAH

Dosen Pengampu: Ns. Duma Lumban Tobing, M.Kep, Sp. Kep. J

Disusun oleh:

Devia Febriani 1610711051

Januarita Akhrina 1610711057

Adinda Zein Nur 1610711062

Hannisa Rizki Riansyah 1610711079

Hanifah Eka Cahyaningsih 1610711087

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN

FAKUULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL VETERAN JAKARTA

TAHUN 2018
Perawatan Post Mortem

Pengertian Perawatan post mortem (perawatan jenazah) adalah


perawatan yang dilakukan oleh perawat setelah kematian klien
yang telah dinyatakan meninggal secara medis oleh tim medis.
Perawatan meliputi mengatur transport pemindahan menuju
ruang jenazah atau rumah klien dan menyiapkan barang -
barang klien yang akan dibawa oleh keluarga. Perawatan post
mortem dapat ditunda apabila pada kematian klien diperlukan
pemeriksaan lebih lanjut (otopsi).
Tujuan Tujuan utama : menurut Johnson, Smith-Temple, Carr
(2005) adalah untuk mempersiapkan jenazah klien untuk dilihat
oleh anggota kelurga dan untuk dibawa ke rumah duka atau
kamar jenazah tanpa terjadi pemajanan cairan tubuh dan
kotoran terhadap keluarga atau staf.

Tujuan lainnya dari perawatan post mortem antara lain


(Johnson, Smith-Temple, Carr (2005))
a) Jenazah dan lingkungan bersih dengan penampilan
alamiah
b) Keluarga memandang jenazah tanpa tanda distres
ekstrem pada penampilam fisik
c) Tubuh disiapkan dalam kaitannya dengan keaslian
setempat dan kebijakan
d) Tidak ada penyebaran penyakit
Persiapan Alat Peralatan yang dibutuhkan dalam tindakan adalah :
a) Kasa gulung atau tali kain
b) Sarung tangan
c) Tanda atau identitas jenazah
d) Kantong plastik
e) Air sabun dalam waskom besar
f) Handuk
g) Waslap
h) Pampers dewasa
i) Tempat tidur dorong
Pelaksanaan Berikut adalah implementasi perawatan post mortem
menurut Johnson, Smith-Temple, Carr (2005)
a) Memastikan bahwa pasien sudah meninggal secara
medis
b) Tutup pintu ruangan untuk menjaga privasi klien
c) Kenakan sarung tangan dan skort isolasi untuk
semua orang yang terlibat untuk melindungi tubuh
dari sekresi jenazah
d) Tutup kelopak mata jenazah sampai tetap tertutup
atau tempatkan kasa basah pada kelopak mata
jenazah
e) Lepaskan slang seperti kateter iv, nasogastrik jika
diizinkan dan tidak ada autopsi yang akan
dilakukan
f) Singkirkan alat-alat yang tidak akan digunakan
agar memudahkan perawat mobilisasi
g) Cuci sekresi dari wajah dan tubuh
h) Ganti linen yang kotor dan skort dengan yang
bersih
i) Tempatkan alas linen dibawah jenazah dan
ekstremitas dan singkirkan linen yang kotor.
j) Posisikan jenazah supine dengan tangan disamping,
telapak telungkup
k) Pasang gigi palsu (jika ada) dalam mulut,
tempatkan bantal dibawah kepala, tutp mulut dan
tempatkan gulungan handuk dibawah dagu
l) Lepaskan semua perhiasan dan barang milik
jenazah kepada keluarga dan minta keluarga
menandatagani catatan pengembalian barang.
m) Tempatkan penutup jenazah bersih pada tubuh
dengan membiarkan wajah tetap terpajan
n) Tempatkan kursi disamping tempat tidur
o) Atur pencahayaan yang redup agar membuat situasi
lebih tenang dan meminimalkan penampilan
jenazah yang abnormal.
p) Berikan dukungan emosional dan kenyamanan
pada keluarga. Berikan privasi pada keluarga saat
melihat klien.
q) Setelah keluarga selesai melihat klien, ikat longgar
dagu klien ke atas sampai dengan puncak kepala
menggunakan kasa gulung. Ikat pergelangan kaki
dengan kasa gulung.
r) Isi formulir kematian yang tersedia dengan nama
klien, ruangan, tanggal, dan waktu kematian serta
tim medis yang menyatakan kematian klien.
Biarkan gelang pengenal klien tetap terpasang
untuk kepastian identitas.
s) Tutupi tubuh klien dengan pakaian bersih dan linen
bersih kemudian tempatkan pada tempat tidur
dorong.
t) Jika klien meninggal karena penyakit menular,
berikan keterangan pada label klien dan
beritahukan kepada keluarga.
u) Antarkan klien ke kamar jenazah.
v) Dokumentasikan tanggal dan waktu klien
dipindahkan ke kamar jenazah, catat pengembalian
barang-barang klien kepada keluarga.
Daftar Pustaka

Johnson, J. Y., Smith-Temple, J. & Carr, P. 2005. Prosedur Perawatan di Rumah:


Pedoman Untuk Perawat. Jakarta : EGC
Perry & Potter. (2009). Buku Ajar Fundamental Keperawatan Konsep, Proses,
Dan Praktik. Jakarta : EGC.

Das könnte Ihnen auch gefallen