Sie sind auf Seite 1von 6

EFEKTIFITAS MEDIA PEMBELAJARAN TEMATIK INTEGRATIF

BERBASIS BUDAYA LOKAL MASYARAKAT PATI


MELALUI PENDEKATAN SCIENTIFIC

Yuni Ratnasari, Santoso


yunaiuns@yahoo.com, sentosa_mpd@yahoo.co.id
Pendidikan Guru Sekolah Dasar FKIP UMK

Abtract
Learning Effective and efficient process is carried Posted Demands Should
teachers on application of Curriculum 2013. Teachers and Students Still Not using an
media about cultural life community with a maximum, so that cognitive achievement
students still low. One solution is to implement learning should teacher with thematic
integrative Based Learning Media Local culture on community Pati with scientific
approach. The research goal is to know the effectiveness of the Learning husband with
thematic integrative Based Learning Media Local culture society Pati with scientifik
approach.
This study uses research and development. The research was conducted in three
schools in the district Pati there are SDN Blaru 02, SDN Sukoharjo 01 and SDN
Bakaran Wetan 01. The research was conducted starting with a preliminary study at all
schools and then proceed to the stage of media development. Media developed in three
schools tested in the study. The results of trials in the analysis are then based on the
analysis of media and instrument repair. Media that has been fixed into the final media
back then implemented in three schools of learning in the study.
The results showed a very effective learning with instructional media thematic
integrative community based local culture through the Pati district scientific approach.

Keywords: Effectiveness of Learning, Learning Media Thematic integrative, local


Cultural Society Pati, Scientific Approach.

Abstrak
Pembelajaran yang efektif dan efisien merupakan tuntutan yang harus dilakukan
oleh guru pada penerapan kurikulum 2013. Guru dan siswa masih belum mengunakan
media ajar yang ada dalam kehidupan budaya masyarakat dengan maksimal, sehingga
prestasi kognitif siswa masih rendah. Salah satu solusinya adalah guru harus
melaksanakan pembelajaran dengan media pembelajaran tematik integrative berbasis
budaya lokal pada masyarakat Pati dengan pendekatan scientific. Tujuan penelitian ini
adalah mengetahui efektifitas pembelajaran dengan media pembelajaran tematik
integrative berbasis budaya lokal masyarakat Pati dengan pendekatan scientifik.
Penelitian ini menggunakan metode research and development. Penelitian
dilaksanakan di tiga sekolah di kabupaten Pati yaitu SDN Blaru 02, SDN Sukoharjo 01
dan SDN Bakaran wetan 01. Penelitian dilaksanakan diawali dengan studi pendahuluan
di seluruh sekolah kemudian dilanjutkan dengan tahap pengembangan media. Media
yang dikembangkan di uji cobakan di tiga sekolah penelitian. Hasil uji coba di analisis
kemudian berdasarkan hasil analisis media dan instrument diperbaiki. Media yang telah
diperbaiki menjadi media final kemudian di implementasikan kembali dalam
pembelajaran di tiga sekolah penelitian.
Hasil penelitian menunjukkan pembelajaran sangat efektif dengan media
pembelajaran tematik integrative berbasis budaya lokal masyarakat kabupaten Pati
melalui pendekatan scientifik.

Kata Kunci: Efektifitas Pembelajaran, Media Pembelajaran Tematik Integratif, Budaya


lokal Masyarakat Pati, Pendekatan Scientifik

PENDAHULUAN Untuk mewujudkan


pembelajaran interaktik dan kontekstual
Dinamika yang terjadi pada maka pembelajaran berbasis budaya
dunia pendidikan dasar adalah sering lokal merupakan salah satu hal bisa
mengalami perubahan kurikulum. dilakukan untuk mewujudkan
Perubahan kurikulum yang kurang pembelajaran yang efektif dan efisien.
didukung adanya perencanaan yang Kabupaten Pati merupakan salah satu
baik membuat guru dan siswa menjadi kota yang memiliki budaya lokal yang
resah. Guru masih belum menguasai unik dan kreatif, diantaraya Batik
penerapan model pembelajaran yang Bakaran, Pengrajin Kuningan, Nelayan,
diharapkan pada kurikulum 2013. Hal Kuliner Soto Kemiri, Ketoprak, dll.
ini berdampak pada proses Keanekaragaman budaya menjadi ciri
pembelajaran yang tidak efektif dan khas masing-masing daerah, inilah yang
hasil belajar siswa yang menurun. mendasari untuk mengembangkan
Secara umum belajar merupakan media pembelajaran yang berbasis
suatu aktivitas fisik maupun mental, budaya lokal. Pengembangan media
yang berlangsung melalui pengalaman pembelajaran ini diharapkan dapat
interaksi aktif dengan lingkungan, yang memperlancar penerapan kurikulum
menghasilkan sejumlah perubahan 2013 yang masih dianggap
tingkah laku dalam pengetahuan, membingungkan bagi sebagian guru
pemahaman dan keterampilan. sekolah dasar.
Penerapan kurikulum 2013 melalui Brooks & Brooks percaya
pendekatan scientific meruapakan salah bahwa pendekatan pembelajaran
satu pembelajaran yang menekankan berbasis budaya dapat memberikan
pada kemampuan siswa. kesempatan kepada peserta didik untuk
Pembelajaran melalui menciptakan makna dan mencapai
pendekatan saintifik adalah proses pemahaman terpadu atas informasi
pembelajaran yang dirancang sede- keilmuan yang diperolehnya, serta
mikian rupa agar peserta didik secara penerapan informasi keilmuan tersebut
aktif mengonstruksi konsep, hukum dalam konteks permasalahan komunitas
atau prinsip melalui tahapan-tahapan budayanya (Sutarno : 2004).
mengamati (untuk mengidentifikasi atau Era global membuat masyarakat
menemukan masalah), merumuskan menjadi kurang memiliki pemahaman
masalah, mengajukan atau merumuskan yang baik terhadap budaya lokal yang
hipotesis, mengumpulkan data dengan ada di Kabupaten Pati. Siswa sebagai
berbagai teknik, menganalisis data, salah satu komponen yang ada dalam
menarik kesimpulan dan masyarakat budaya Pati diharapkan
mengomunikasikan konsep, hukum atau memiliki pemahaman dan merasa
prinsip yang ditemukan. memiliki akan budaya masyarakatnya.
Salah satu cara untuk menanamkan
kemampuan siswa pada budaya lokal, Bakaran Wetan 01 Juwana, SDN
maka kurikulum 2013 memiliki sinergi Sukoharjo 01 Margorejo dan SDN
dengan budaya lokal yang ada. Budaya Blaru 02 Pati Kota dengan
lokal bisa dijadikan sebagai sarana mengujicobakan media pembelajaran
pembelajaran untuk meningkatkan tematik integratif berbasis budaya lokal
pemahaman dan pengetahuan pada masyarakat sampai pada
siswa terhadap muatan yang diajarkan implementasinya. Sekolah tersebut
pada siswa pada IPA dan PPKn. tersebar dari tiga kecamatan yang
Sub tema pekerjaanku pada diambil secara random sampling
muatan IPA dan PPKn bisa sederhana yang akan dijadikan
dikembangkan dalam pembelajaran penelitian. Harapannya ketiga sekolah
tematik integrative dengan pendekatan dapat mewakili sekolah lainnya.
scientific pada siswa di Kabupaten Pati. Prosedur penelitian dan
Tujuan penelitian ini adalah mengetahui pengembangan pada penelitian ini dapat
efektifitas pembelajaran dengan media dijelaskan seperti gambar 1. berikut.
pembelajaran tematik integrative Teknik pengumpulan data pada
berbasis budaya lokal masyarakat Pati penelitian ini dilakukan dengan
dengan pendekatan scientifik. melakukan observasi aktivitas guru dan
siswa, tes evaluasi, angket respon guru
METODE PENELITIAN dan siswa dan dokumentasi.
Penelitian ini menggunakan HASIL DAN PEMBAHASAN
metode research and development
(penelitian dan pengembangan) Penelitian ini dilaksanakan
sebagaimana dikemukakan oleh Borg dengan tahapan meliputi tahap
dan Gall (1989:784). Menurut Borg dan perijinan, tahap analisis kebutuhan,
Gall dalam implementasi penelitian ada tahap pengembangan produk, tahap uji
sepuluh langkah yang harus dilakukan. coba produk, tahap perbaikan produk,
Penelitian dan pengembangan produk, dan di akhiri dengan tahap
peralatan dan model bergantung pada implementasi. Pada tahap perijinan
suatu variasi teknik kualitatif, antara peneliti melakukan proses perijinan
lain studi kasus, wawancara, review mulai dari Dinas Pendidikan Kabupaten
dokumen, dan observasi (Prof. Dr. Pati, UPT kecamatan Kota, UPT
Emzir, M.Pd, 2011:260). kecamatan Margorejo dan UPT
Penelitian ini memodifikasi 10 kecamatan Juwana. Kemudian peneliti
langkah penelitian Borg dan Gall melanjutkan memimta ijin penelitian ke
menjadi tiga hapan yaitu: 1) studi SDN Blaru 02, SDN Sukoharjo 01 dan
pendahuluan, meliputi studi pustaka, SDN Bakaran Wetan 01.
studi lapangan dan ananlisis budaya Tahap analisis kebutuhan
lokal. 2) tahap pengembangan media, meliputi menganalisis literature dan
meliputi membuat media awal, uji coba referensi yang dibutuhkan, membuat
media, menganalisis hasil ujicoba, rancangan perangkat pembelajaran,
memperbaiki media menjadi media menganalisis kebudayaan lokal
final. 3) tahap validasi media, meliputi masyarakat kabupaten Pati sesuai lokasi
implementasi media dalam masing-masing sekolah. Kecamatan
pembelajaran dan media teruji. Kota meliputi makanan khas soto
Penelitian ini dilaksanakan di kemiri, nasi gandul, dan petis runting.
SD Kabupaten Pati khusunya SDN Kecamatan Margorejo meliputi wisata
religi makam, dan perpustakaan daerah. kabupaten Pati, merancang instrument
Kecamatan Juwana meliputi TPI, dan mendesain pembelajaran tematik
Industri batik bakaran, industri integrative.
kuningan, dan ketoprak. Selanjutnya
peneliti merancang pengembangan
media berbasis budaya lokal masyarakat

STUDI TAHAP TAHAP VALIDASI


PENDAHULUAN PENGEMBANGAN MEDIA
MEDIA
1. Studi Pustaka: teori Media awal Implementasi media
dan hasil penelitian dalam pembelajaran
terdahulu.
2. Studi lapangan: Uji coba media
persepsi guru untuk
pembelajaran Media teruji
tematik integratif, Menganalisis hasil uji
kondisi dan pola coba
pembelajaran guru,
pola belajar siswa,
sarana prasaran, Media final
3. Analisi budaya lokal
masyarakat di
lingkungan sekolah
dasar masing-masing
kecamatan
Gambar 1. Prosedur Penelitian dan Pengembangan

Pada tahap pengembangan bakaran. Materi pada muatan IPS


produk yang peneliti lakukan sebagai meliputi mengidentifikasi sumber batik
berikut menyusun perangkat bakaran, mengidentifikasi keberadaan
pembelajaran tematik integratif dengan jenis-jenis pekerjaan serta hubungannya
pendekatan scientific berbasis budaya dengan kondisi geografis, dan
lokal masyarakat kabupaten Pati. menjelaskan proses pembuatan batik
Perangkat pembelajaran yang dibuat bakaran. Berikutnya Peneliti
adalah silabus dan RPP. Peneliti menganalisis budaya lokal masyarakat
memulai dengan menyusun KI dan KD Pati kota: makanan khas gandul, soto
dari tema Berbagai Pekerjaan dan sub kemiri dan petis runting. Margorejo:
tema Jenis-jenis Pekerjaan pada wisata religi dan taman baca desa.
pembelajaran ke pertama dengan Juwana: TPI, industry kuningan,
muatan IPA, Bahasa Indonesia, dan industri batik dan ketoprak.
IPS. Materi pada muatan IPA meliputi Peneliti menyusun LKS berbasis
menjelaskan sumber daya alam di suatu budaya lokal masyarakat kabupaten
daerah dan menghubungkannya dengan Pati, mengembangan media
jenis-jenis pekerjaan yang ada. pembelajaran berbasis budaya lokal
Sedangkan materi pada muatan Bahasa masyarakat kabupaten Pati sesuai
Indonesia meliput mengolah informasi wilayah masing-masing dan menyusun
tentang proses pembuatan batik instrumen lembar aktivitas siswa yang
digunakan untuk memandu siswa dalam dilakukan peneliti. Selanjutnya peneliti
kegiatan pembelajaran dari awal sampai menyusun soal tes evaluasi yang
akhir. Lembar aktivitas guru dalam digunakan untuk mengukur kemampuan
pembelajaran yang digunakan untuk kognitif siswa setelah diberikan
mengamati keterlaksanaan dan pembelajaran, menyusun angket respon
pengelolaan pembelajaran yang guru dan angket respon siswa.
Tahap Pengembangan Produk Produk Jadi

Produk Jadi Implementasi pembelajaran

Gambar 2. Produksi Media-Implementasi

Peneliti selanjutnya melakukan uji pembelajaran. Siswa senang mendapat


coba dan melakukan perbaikan. pengalaman dari gambar melihat media
Terakhir peneliti mengimplementasikan sampai menganalisis media yang
dan didapatkan hasil 1) lembar aktivitas digunakan. 5) Angket respon guru
guru, pembelajaran sudah berjalan terhadap pembelajaran dengan
dengan baik sesuai rencana menggunakan media berbasis budaya
pembelajaran. Suasana kelas sangat lokal menunjukkan skor 4,24. Guru
kondusif, dan terkendali sehingga siswa sangat tertarik memberikan
antusias dan aktif mulai dari awal pembelajaran dengan mengangkat
pembelajaran sampai akhir. Skor rata- budaya lokal, ternyata siswa sangat
rata aktivitas guru sebesar 4,12. 2) Hasil antusias dan mengena.
aktivitas siswa menunjukkan bahwa Hasil penelitian tersebut
siswa sangat senang di ajak bernyanyi, menunjukkan bahwa sebagai seorang
mengamati, menganalisis dari lagu, pendidik perlu untuk menciptakan pem-
gambar sampai media yang digunakan. belajaran yang bermakna. Pembelajaran
Skor rata-rata aktivitas siswa sebesar dengan mengangkat budaya lokal
4,2. 3) Hasil evaluasi siswa rata-rata daerah, memberikan inovasi
sebesar 79,8 dengan kriteria ketuntasan pembelajaran yaitu dengan pendekatan
sebesar 68,5. 4) Angket respon siswa saintifik. Menurut Fauziah (2013)
terhadap pembelajaran menunjukkan pendekatan saintifik mengajak siswa
skor 4,3. Siswa mengaku senang dengan langsung dalam menginferensi masalah
yang ada dalam bentuk rumusan Meningkatkan Apresiasi Siswa
masalah dan hipotesis, rasa peduli Terhadap Budaya Lokal. Cakrawala
terhadap lingkungan, rasa ingin tahu Pendidikan. Juni, Th. XXIX, No.2.
dan gemar membaca. Arsyad, A. 2006. Media Pembelajaran.
Berdasarkan uraian diatas, Jakarta: Raja Grafindo Persada.
terlihat betapa pentingnya pendekatan Borg, W. R. and Gall, M. D. 1989.
saintifik berbasis budaya lokal di Pati Educational Research: An
bisa digunakan dalam pembelajaran Introduction. New York: Longman
dikelas, karena pendekatan saintifik Carin, A.A. & Sund, R.B. 1975.
dapat mengembangkan berbagai skill Teaching Science trough Discovery,
seperti keterampilan berpikir kritis 3rd Ed. Columbus: Charles E.
(critical thinking skill), keterampilan Merrill Publishing Company.
berkomunikasi (communication skill), Emzir, Prof. Dr. M.Pd,. 2011.
keterampilan melakukan kerja sama dan Metodologi Penelitian Pendidikan
penyelidikan (research and Kuantitatif dan Kualitatif. Jakarta:
collaboration skill) dan perilaku Rajawali Pers.
berkarakter, karena pengalaman belajar Fauziah. 2013. Pendekatan
yang diberikan dapat memenuhi tujuan Pembelajaran. Jakarta: Erlangga.
pendidikan dan bermanfaat bagi Green, M. and McNeese, N.M. 2007.
pemecahan masalah dan kehidupan “Using Edutainment Software to
nyata. Enhance Online Learning.”
International Journal on E-
learning, 6: 5-16
KESIMPULAN Gering Supriyadi. 2003. Budaya Kerja
Berdasarkan paparan data dan Pegawai Negeri Sipil. Lembaga
pembahasan yang telah disajikan pada Administrasi Negara. Jakarta.
bab sebelumnya, maka dapat Nur, M. & Wikandari, P.R. 2000.
dikemukakan kesimpulan akhir sebagai Pengajaran Berpusat Kepada Siswa
jawaban atas permasalahan penelitian Dan Pendekatan Konstruktivis
adalah pembelajan berjalan sangat efektif Dalam Pengajaran. Surabaya :
dengan media pembelajaran tematik Universitas Negeri Surabaya
integrative berbasis budaya lokal University Press.
masyarakat Pati dengan pendekatan Rusman. 2010. Model-Model
scientific. Berdasarkan kesimpulan Pembelajaran: Mengembangkan
tersebut diberikan saran bahwa perlu Profesionalisme Guru. Rajawali
meningkatkan pengembangan media Press (Hlm.254).
pembelajaran untuk setiap daerah Sutarno. 2004. Pembelajaran Berbasis
dengan mengangkat budaya masing- Budaya. Jakarta: Raja Grafindo
masing daerah agar pembelajaran dapat Persada
bermakna serta budaya daerah dapat
dilestarikan.

DAFTAR PUSTAKA

Alexon, dkk. 2010. Pengembangan


Model Pembelajaran Terpadu
Berbasis Budaya Untuk

Das könnte Ihnen auch gefallen