Sie sind auf Seite 1von 7



Jurnal STIKES RS. Baptis


Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

BATUK EFEKTIF DALAM PENGELUARAN DAHAK PADA PASIEN DENGAN


KETIDAKEFEKTIFAN BERSIHAN JALAN NAFAS DI INSTALASI REHABILITASI
MEDIK RUMAH SAKIT BAPTIS KEDIRI

Yosef Agung Nugroho


Mahasiswa STIKES RS. Baptis Kediri
Email :stikesbaptisjurnal@ymail.com
Erva Elli Kristiani
Dosen STIKES RS. Baptis Kediri
Email :stikesbaptisjurnal@ymail.com

ABSTRACT

Backgorund : Sputum is a substance removed from the lower respiratory tract by coughing. The
impact of ineffectiveness of removing sputum make patients have difficulty in breathing and occurs
gas exchange disturbance in the lungs that may lead to cyanosis, fatigue, apathies and weakness.
Furthermore, this condition will experience a narrow of the airway as well as occur airway
obstruction. The objective of this study is to analyze the influence of effective cough in patient’s
removing sputum towards ineffectiveness of respiratory tract clearance in Medical Rehabilitation
Installation Kediri Baptist Hospital.
Method : The design used here was pre experiment. The population were patients with ineffective
airway clearance in installation of medical rehabilitation Kediri Baptist hospital using accidental
sampling. The sample was 15 respondents who met the criteria for inclusion. The dependent
variable was removing sputum. The data was collected using observation, then analyzed using “
Wilcoxon Statistical “ test with significance level α ≤ 0.05.
Conclusion : The result of the research showed that the result was p value = 0.003. because the
value of the data group was p <0.05, which means H 0 accepted and H1 is rejected, therefore, there
was the influence before and after administrating of an effective cough with mean value of 15
respondents was 0.8, most of the 15 respondents there was a change up to 1 level, and some of the
15 respondents who did not happen some changes and other respondents place the greatest change
up 2 levels.

Keywords : sputum, effective cough, respiratory tract clearance

Pendahuluan nafas akan tidak efektif. Bila hal ini terjadi,


membran mukosa akan terangsang, dan mukus
Dahak merupakan materi yang akan dikeluarkan dengan tekanan intrathorakal
dikeluarkan dari saluran nafas bawah oleh dan intra abdominal yang tinggi. Di batukkan,
batuk. ( Ilmu Penyakit Dalam FKUI, 2001 ). udara keluar dengan akselerasi yang cepat
Batuk dengan dahak menunjukkan adanya beserta membawa sekret mukus yang
eksudat bebas dalam saluran pernapasan tertimbun. Mukus tersebut akan keluar sebagai
seperti pada bronchitis kronis, bronkietasis, dahak (Prince, 2000). Pengeluaran dahak
dan kavitas. Orang dewasa normal bisa dapat dilakukan dengan membatuk ataupun
memproduksi mukus sejumlah 100 ml dalam postural drainase. Pengeluaran dahak dengan
saluran napas setiap hari. Mukus ini digiring membatuk akan lebih mudah dan efektif bila
ke faring dengan mekanisme pembersihan silia diberikan penguapan atau nebulizer.
dari epitel yang melapisi saluran pernapasan. Penggunaan nebulizer untuk mengencerkan
Keadaan abnormal produksi mukus yang dahak tergantung dari kekuatan pasien untuk
berlebihan (karena gangguan fisik, kimiawi, membatuk sehingga mendorong lendir keluar
atau infeksi yang terjadi pada membran dari saluran pernapasan dan seseorang akan
mukosa), menyebabkan proses pembersihan merasa lendir atau dahak di sauran napas
tidak berjalan secara adekuat normal, sehingga hilang dan jalan nafas akan kembali normal.
mukus ini banyak tertimbun dan bersihan jalan

135

Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

Menurut data dari Instalasi Metode Penelitian


Rehabitasi Medik Rumah Sakit Baptis Kediri
3 bulan terakhir ( Juli – September 2010 ) Pada penelitian ini, desain yang
sejumlah 87 pasien yang terbagi dalam bulan digunakan adalah pra eksperiment one grup
Juli sebanyak 28 pasien, bulan Agustus 29 pretest – post test. Dimana didalam desain ini
pasien, bulan September 30 pasien yang observasi dilakukan sebanyak 2 kali yaitu
mengalami gangguan ketidakefektifan sebelum eksperimen dan sesudah eksperimen.
bersihan jalan nafas dan semua pasien tersebut Observasi yang dilakukan sebelum
mendapat terapi dan tindakan nebulizer. Studi eksperimen disebut pre-test, dan observasi
pendahuluan dengan wawancara pada 15 sesudah eksperimen disebut post-test.
pasien yang dilakukan tindakan nebulizer di Populasi dalam penelitian ini adalah
Rumah Sakit Baptis Kediri didapatkan data 13 semua pasien yang akan melakukan tindakan
orang merasa lega saluran pernapasanya dan nebulizer di Instalasi Rehabilitasi Medik
bisa mengeluarkan dahak setelah dilakukan Rumah Sakit Baptis Kediri selama 3 bulan
tindakan nebulizer, dan 2 orang menyatakan terakhir berjumlah 87 Pasien. Pada penelitian
puas sudah bisa mengeluarkan dahak dengan ini sampel diambil dari pasien yang akan di
baik setelah di berikan tindakan nebulizer. lakukan tindakan nebulizer di Rehabilitasi
Dampak dari pengeluaran dahak Medik Rumah Sakit Baptis Kediri yang
yang tidak lancar akibat ketidakefektifan jalan memenuhi kriteria inklusi dengan jumlah 27
nafas adalah penderita mengalami kesulitan pasien.
bernafas dan gangguan pertukaran gas di Dalam penelitian ini sampling yang
dalam paru paru yang mengakibatkan digunakan adalah Dalam penelitian ini
timbulnya sianosis, kelelahan, apatis serta sampling yang digunakan adalah Accidental
merasa lemah. Dalam tahap selanjutnya akan Sampling, dimana suatu responden dijadikan
mengalami penyempitan jalan nafas sehingga sampel karena kebetulan dijumpai di tempat
terjadi perlengketan jalan nafas dan terjadi dan waktu secara bersamaan pada
obstruksi jalan nafas. Untuk itu perlu bantuan pengumpulan data .
untuk mengeluarkan dahak yang lengket
sehingga dapat bersihan jalan nafas kembali
efektif. Hasil Penelitian
Batuk efektif merupakan satu upaya
untuk mengeluarkan dahak dan menjaga paru Data Umum
– paru agar tetap bersih, disamping dengan Tabel 1. Tabel Distribusi Frekuensi
memberikan tindakan nebulizer dan postural Karakteristik Responden
drainage. Batuk efektif dapat di berikan pada Berdasarkan Jenis Kelamin di
pasien dengan cara diberikan posisi yang Instalasi Rehabilitasi Medik
sesuai agar pengeluaran dahak dapat lancar. RS Baptis Kediri
Batuk efektif ini merupakan bagian tindakan
keperawatan untuk pasien dengan gangguan Jenis
No Frekuensi %
penapasan akut dan kronis (Kisner & Colby, Kelamin
1999). Batuk efektif yang baik dan benar 1. Laki – laki 9 60%
dapat mempercepat pengeluaran dahak pada 2. Perempuan 6 40%
Jumlah 15 100%
pasien dengan gangguan saluran pernafasan.
Diharapkan perawat dapat melatih pasien Berdasarkan tabel 1 menunjukkan bahwa
dengan batuk efektif sehingga pasien dapat lebih dari 50% responden berjenis kelamin
mengerti pentingnya batuk efektif untuk laki - laki sebanyak 9 responden ( 60%).
mengeluarkan dahak. Untuk mengetahui
seberapa besar pengaruh batuk efektif, maka
peneliti tertarik unutuk meneliti tentang “ Tabel 2. Tabel Distribusi Frekuensi
Pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran Karakteristik Responden
dahak pada pasien dengan ketidakefektifan Berdasarkan Usia di Instalasi
bersihan jalan nafas di Instalasi Rehabilitasi Rehabilitasi Medik RS Baptis
Medik Rumah Sakit Baptis Kediri “. Kediri

137

Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

No Umur Frekuensi % Berdasarkan tabel 4 menujukkan


1. 13 – 23 Tahun 3 20% paling banyak responden menpunyai riwayat
2. 25 – 35 Tahun 0 0% pendidikan SD yaitu sebanyak 6 responden
3. 36 – 45 Tahun 1 6,67% (40%).
4. > 46 Tahun 11 73,34%
Jumlah 15 100%
Data Khusus
Berdasarkan tabel 2 menunjukkan lebih Tabel 5. Pengeluaran Dahak sebelum
dari 50 % responden berumur > 46 tahun perlakuan batuk efektif pada Pasien
sebanyak 11 responden ( 73,33 %). dengan Ketidakefektifan Bersihan
Jalan Nafas di Instalasi Rehabilitasi
Medik RS Baptis Kediri
Tabel 3. Tabel Distribusi Frekuensi
Karakteristik Responden Pengeluaran Pengeluaran Dahak
Berdasarkan Riwayat Dahak Sebelum Perlakuan
Pekerjaan di Instalasi No
(Adanya Batuk Efektif
Rehabilitasi Medik RS Baptis Sekret) Frekuensi %
Kediri 1. Banyak 2 13,33%
2. Sedikit 8 53,33%
Riwayat 3. Tidak Ada 5 33,34%
No Frekuensi %
Pekerjaan Jumlah 15 100%
1. Pelajar 2 13,33% Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
2. PNS 2 13,33% pengeluaran dahak sebelum perlakuan batuk
3. Wiraswasta 5 33,34% efektif pada pasien dengan ketidakefektifan
4. Tidak Bekerja 6 40% bersihan jalan nafas lebih dari 50% sedikit
Jumlah 15 100%
sebanyak 8 responden
( 53,33% ).
Berdasarkan tabel 3 menunjukkan paling
banyak responden mempunyai riwayat Tabel 6. Pengeluaran Dahak setelah perlakuan
pekerjaan tidak bekerja sebanyak 6 responden Batuk Efektif pada Pasien dengan
(40%). Ketidakefektifan Bersihan Jalan
Nafas di Instalasi Rehabilitasi Medik
Tabel 4. Tabel Distribusi Frekuensi RS Baptis Kediri
Karakteristik Responden Pengeluaran Pengeluaran Dahak
Berdasarkan Riwayat Dahak Setelah Perlakuan
Pendidikan di Instalasi No
(Adanya Batuk Efektif
Rehabilitasi Medik RS Baptis Sekret) Frekuensi %
Kediri 1. Banyak 10 %
2. Sedikit 4 26,67%
Riwayat 3. Tidak Ada 1 6,66%
No Frekuensi %
Pendidikan Jumlah 15 100%
1. SD 6 40% Berdasarkan tabel 6 menunjukkan
2. SMP 4 26,67% pengeluaran dahak pada pasien dengan
3. SMA 1 6,67% ketidakefektifan bersihan jalan nafas setelah
4. PT 2 13,33% diberikan perlakuan Batuk Efektif pada pasien
5. Tdk sekolah 2 13,33%
lebih dari 50% dapat mengeluarkan dahak
Jumlah 15 100%
dengan banyak sebanyak 10 responden
( 66,66% ).

Tabel 7. Tabulasi Silang Pengeluaran Dahak sebelum dan Setelah perlakuan Batuk Efektif pada
Pasien dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas di Instalasi Rehabilitasi Medik RS
Baptis Kediri

138

Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

Tabulasi Silang
Setelah
Sebelum Jumlah
Tidak Ada Sedikit Banyak
Tidak Ada 1 2 2 5
Sedikit 0 2 6 8
Banyak 0 0 2 2
Jumlah 1 4 10 15
Berdasarkan tabel 7 menunjukkan pengeluaran dahak sebelum dan sesudah perlakuan
batuk efektif mengalami perubahan sebagian besar dari sedikit ke banyak yaitu 6 responden.

Tabel 8. Hasil Uji Statistik dengan Wilcoxon dengan menggunakan Software Computer
Ranks
N Mean Rank Sum of Ranks
a
pglranpos – pglarndhkpre Negative Ranks 0 .00 .00
Positive Ranks 10b 5.50 55.00
Ties 5c
Total 15

Test Statisticsb
pglranpos - pglarndhkpre
Z -2.972a
Asymp. Sig. (2-tailed) .003

Setelah dilakukan uji statistik sejumlah 100 ml dalam saluran napas setiap
Wilcoxon dengan Software computer dengan hari. Mukus ini digiring ke faring dengan
taraf signifikansi yang ditetapkan adalah α = mekanisme pembersihan silia dari epitel yang
0,05 serta nilai p = 0,003, maka hasil nilai melapisi saluran pernapasan. Keadaan
kelompok data tersebut adalah p < 0,05 yang abnormal produksi mukus yang berlebihan
berarti H0 ditolak dan H1 diterima, maka (karena gangguan fisik, kimiawi, atau infeksi
dapat diambil kesimpulan bahwa ada yang terjadi pada membran mukosa),
pengaruh yang signifikan sebelum dan menyebabkan proses pembersihan tidak
sesudah pemberian batuk efektif. berjalan secara adekuat normal seperti tadi,
sehingga mukus ini banyak tertimbun. Bila
Pembahasan hal ini terjadi, membran mukosa akan
1. Pengeluaran Dahak Sebelum terangsang, dan mukus akan dikeluarkan
Perlakuan Batuk Efektif pada Pasien dengan tekanan intrathorakal dan intra
dengan Ketidakefektifan Bersihan abdominal yang tinggi (Darmanto, 2006).
Jalan Nafas di Instalasi Rehabiitasi Berdasarkan tabel 5.5 menunjukkan
Medik RS Baptis Kediri pengeluaran dahak sebelum perlakuan batuk
Berdasarkan hasil penelitian efektif pada pasien dengan ketidakefektifan
didapatkan hasil yaitu pengeluaran dahak bersihan jalan nafas lebih dari 50% sedikit
awal pada pasien dengan ketidakefektifan sebanyak 8 responden ( 53,33% ). Lebih dari
bersihan jalan nafas di instalasi rehabilitasi 50% responden mengeluarkan dahak sedang
medik RS Baptis Kediri. Frekuensi kemungkinan dipengaruhi keadaan pasien
pengeluaran dahak awal adalah sedikit 8 sehingga pasien sulit mengeluarkan dahak,
(53,33%). Dahak adalah materi yang karena disebutkan pada teori pasien
dikeluarkan dari saluran napas bawah oleh memproduksi dahak setiap hari sebanyak 100
batuk (FKUI,2001). Orang dewasa normal ml di saluran pernapasan sehingga memicu
bisa memproduksi mukus (sekret kelenjar) dahak menumpuk di saluran pernapasan dan
139

Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

responden dengan keadaan yang kurang baik lalu suruh pasien untuk membatukkan dengan
seperti sesak, lemas, dan susah untuk batuk kuat dari dada (bukan dari belakang mulut
bisa memungkinkan responden kesulitan atau tenggorokan) dan gunakan 2 batuk
untuk mengeluarkan dahak. Oleh karena itu pendek yang benar-benar kuat, setelah itu
kebanyakan responden mengeluarkan dahak istirahat 2 – 3 menit kemudian diulang
dalam jumlah yang sedikit. Berdasarkan kembali untuk latihan mulai langkah dari
observasi pada pasien dengan awal. Hal ini menunjukkan bahwa perlakuan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas pasien batuk efektif bisa membantu pasien untuk
mengalami sesak, terdengar suara nafas mengeluarkan dahak. Dengan mengetahui
seperti mengi, pusing, lemas. Hal ini metode batuk efektif setelah diberikan
dibutuhkan solusi untuk mengatasinya salah penjelasan maka responden menjadi
satunya dengan melakukan batuk efektif. memahami teknik pengeluaran dahak
sehingga terjadi peningkatan frekuensi
1. Pengeluaran Dahak setelah Diberikan pengeluaran dahak Berdasarkan observasi
Batuk Efektif pada Pasien dengan pada pasien dengan ketidakefektifan bersihan
Ketidakefektifan Bersihan Jalan Nafas jalan nafas setelah perlakuan batuk efektif
di Instalasi Rehabilitasi Medik RS keadaan sesak, terdengar suara nafas seperti
Baptis Kediri. mengi, pusing, lemas berkurang dan keadaan
Berdasarkan hasil penelitian umum responden terlihat lega dan rileks.
didapatkan hasil yaitu Pengeluaran Dahak
setelah Diberikan Batuk Efektif pada Pasien 2. Pengeluaran Dahak Sebelum dan
dengan Ketidakefektifan Bersihan Jalan Setelah perlakuan Batuk Efektif pada
Nafas di Instalasi Rehabilitasi Medik RS Pasien dengan Ketidakefektifan
Baptis Kediri adalah sebanyak 10 (66,66% ). Bersihan Jalan Nafas di Instalasi
Rehabilitasi Medik RS Baptis Kediri.
Batuk efektif adalah tindakan yang Berdasarkan hasil penelitian
diperlukan untuk membersihkan secret pengaruh batuk efektif terhadap pengeluaran
(Hudak & Gallo, 1999). Batuk efektif dahak pada pasien dengan ketidakefektifan
merupakan suatu metode batuk yang benar, bersihan jalan nafas sehingga uji pengaruh
dimana klien dapat menghemat energi menggunakan uji Wilcoxon untuk melihat
sehingga tidak mudah lelah dan dapat kemaknaan pengaruh batuk efektif dengan α
mengeluarkan dahak secara maksimal dengan = 0,05 didapatkan p=0,003 (p<0,05) berarti
tujuan menghilangkan ekspansi paru, bahwa berarti ada pengaruh sebelum dan
mobilisasi sekresi, mencegah efek samping sesudah perlakuan batuk efektif
dari retensi ke sekresi (Hudak & Gallo 1999). Batuk efektif penting untuk
Berdasarkan data dari tabel 5 menghilangkan gangguan pernapasan dan
menunjukkan pengeluaran dahak seseorang menjaga paru – paru agar tetap bersih. Batuk
mengalami perubahan sebagian besar dari efektif dapat di berikan pada pasien dengan
sedikit ke banyak. Pengeluaran dahak cara diberikan posisi yang sesuai agar
seseorang setelah di berikan perlakuan batuk pengeluaran dahak dapat lancar. Batuk efektif
efektif terjadi perubahan yang lebih baik dari ini merupakan bagian tindakan keperawatan
sebelum dilakukan batuk efektif. Langkah – untuk pasien dengan gangguan penapasan
langkah perlakuan batuk efektif meliputi akut dan kronis (Kisner & Colby, 1999).
pasien diberi posisi duduk tegak di tempat Batuk efektif yang baik dan benar akan dapat
tidur dengan kaki disokong, kemudian mempercepat pengeluaran dahak pada pasien
Inhalasi maksimal dengan mengambil nafas dengan gangguan saluran pernafasan.
dalam dan pelan menggunakan pernafasan Hasil penelitian menunjukkan ada
diafragma sambil meletakkan 2 jari tepat di perubahan yang signifikan sebelum dan
bawah procesus xipoideus dan dorong dengan sesudah diberikan tindakan batuk efektif,
jari saat mendorong udara, lalu pasien dengan riwayat penyakit responden yang
disuruh tahan nafas selama 3-5 detik berbeda – beda seperti asma bronchial,
kemudian hembuskan secara perlahan – lahan bronkopneumonia, bronchitis, efusi pleura.
melalui mulut, ambil nafas kedua dan tahan, Dengan melihat data riwayat pendidikan

140

Jurnal STIKES RS. Baptis Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

responden juga mempengaruhi dengan Instalasi Rehabilitasi Medik RS Baptis


didapatkan pengeluaran dahak paling banyak Kediri adalah banyak sebanyak 10
dengan riwayat pendidikan SD yaitu ( 66,66% ) responden.
sebanyak 6 responden (40%) dan berdasarkan 3. Terdapat pengaruh yang signifikan /
tabel 4 menunjukkan lebih dari 50 % bermakna sebelum dan sesudah perlakuan
responden berumur > 46 tahun sebanyak 11 batuk efektik pada pasien dengan
responden ( 73,33 %). Hal tersebut ketidakefektifan bersihan jalan nafas di
kemungkinan disebabkan oleh faktor – faktor Instalasi Rehabilitasi Medik RS Baptis
yang mempengaruhi pengeluaran dahak Kediri
seseorang. Pengeluaran dahak seseorang
kemungkinan disebabkan oleh faktor DAFTAR PUSTAKA
pendidikan yang menunjukkan bahwa
sebagian besar reponden mempunyai riwayat Alimul, Aziz. ( 2000 ). Ketrampilan Dasar
SD sehingga mungkin dipengaruhi oleh Praktik Klinik Kebidanan ed.2.
minimnya informasi dan pengetahuan tentang Jakarta : Salemba.
batuk efektif pada responden sehingga Ahira,Annie. (2010). Memahami Batuk
berdampak pada pengeluaran dahak Efektif dan
responden. Sementara itu usia responden juga Manfaatnya.http://www.anneahira
mempengaruhi pengeluaran dahak seseorang .com/pengertian-batuk-
karena kemungkinan responden pada usia efektif.htmDiakses tanggal 16
lanjut terjadi penurunan fungsi tubuh desember 2010 jam 3pm
sehingga sulit untuk mengeluarkan dahak. Hudak & Gallo. ( 1999 ). Keperawatan
Oleh karena itu diberikan perlakuan batuk Kritis. Jakarta : EGC.
efektif dan membuktikan bahwa tindakan Dempsey, Patricia Ann & Dempsey Arthur
batuk efektif terbukti efektif dan dapat D. ( 2002 ).Riset
memberikan perubahan pada pengeluaran Keperawatan.Jakarta : EGC.
dahak seseorang, karena dengan batuk efektif Djojodibroto, Darmanto. ( 2006 ).
responden bisa mengeluarkan dahak dengan Respirologi. Jakarta : EGC
maksimal dan banyak serta dapat FKUI. ( 2001 ) Ilmu Penyakit Dalam.
membersihkan saluran pernapsan yang Jakarta : Gaya Baru
sebelumnya terhalang oleh dahak. Kondisi Hough, Alexandra. ( 2001 ). Physiotherapy in
responden saat sebelum dan sesudah respiratory care: an evidence-
perlakuan batuk efektif mengalami based approach to respiratory and
perbedaan. Hal tersebut dapat membuktikan cardiac management. Washington
bahwa penatalaksanaan nonfarmakologis : Nelson Thornes.
tindakan batuk efektif dapat membuat Kevin Felner, Meg Schneider. ( 2008 ).
bersihan jalan nafas seseorang menjadi lebih COPD For Dummies. London :
baik. For Dummies.
Notoatmodjo, S. ( 2002 ). Metodologi
Kesimpulan Penelitian Kesehatan. Yogyakarta
Penelitian yang dilakukan pada 15 : Rineka Cipta.
responden tanggal 15 Mei – 15 Juni 2011 di Nursalam & Siti Pariani. ( 2001 ).
Instalasi Rehabilitasi Medik Rumah Sakit Metodologi Riset Keperawatan.
Baptis Kediri dapat disimpulkan bahwa : Jakarta : CV. Asdi Mahastya.
1. Pengeluaran dahak pada pasien dengan Nursalam. ( 2003 ). Konsep & Penerapan
ketidakefektifan bersihan jalan nafas di Metodologi Penelitian Ilmu
Instalasi Rehabilitasi Medik RS Baptis keperawatan.Jakarta : Salemba
Kediri sebelum diberikan tindakan batuk Medika.
efektif adalah banyak sebanyak 2 Richard F. Lockey, Dennis K. Ledford
( 13,3% ) responden (2008). Allergens and allergen
2. Pengeluaran dahak setelah diberikan immunotherapy. Informa
tindakan batuk efektif pada pasien dengan Healthcare.
ketidakefektifan bersihan jalan nafas di

141

Jurnal STIKES RS. Baptis
Kediri
Volume 4, No. 2, Desember 2011

Somantri, Irman. ( 2008 ). Asuhan


Keperawatan Pada Pasien dgn
Gangguan Sistem Pernapasan.
Jakarta : Salemba.
SutadinataHudaya.(2010)PosturalDrainage.h
ttp://www.kalbe.co.id/files/cdk/fil
es/07PosturalDrainage024.pdf/07
PosturalDrainage024.html.
Diakses tanggal 2 April 2011 Jam
4pm.

142

Das könnte Ihnen auch gefallen