Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
A. PENDAHULUAN
Serangan binatang laut berbahaya merupakan salah satu resiko yang dihadapi oleh para
wisatawan dan orang yang berada/bekerja diair laut. Disamping itu resiko karena sifat alamiah laut
seperti arus, pasang surut, ombak, suhu air laut, kondisi didasar laut dan jenis pekerjaan/kegiatan
yang dilaukan dilaut juga menimbulkan resiko trauma diair laut. Binatang laut berbahaya dapat
dibagi jadi dua kelompok yaitu binatang laut yang menggigit dan binatang laut yang menyengat.
Binatang laut yang menggigit misalnya hiu, barakuda, paus pembunuh, belut laut dan
sebagainya. Bila binatang tersebut menyerang manusia akan menyebabkan luka dengan
perdarahan yang masif,sehingga sering menyebabkan kematian akibat kehilangan darah. Tindakan
bedah/operatif, atau ligasi (pasang torniquet diproximal luka ) untuk menghentikan perdarahan
perlu segera dilakukan guna mencegah kematian.
Trauma karena serangan binatang laut yang menyengat biasanya tidak berat/ hebat, namun
binatang ini mengeluarkan toksin saat dia menyengat yang menyebabkan terjadinya reaksi antigen-
antibody, bila reaksinya hebat bisa menyebabkan kematian . Kematian bisa karena efek langsung
dari reaksi antigen-antibody, maupun akibat tidak langsung misalnya korban kesakitan, kejang
atau pingsan kemudian tenggelam. Anti dotum yang tepat sangat diperlukan untuk memutus rantai
reaksi antigen-antibody, sehingga idetifikasi jenis binatang yang menyerang sangat penting untuk
menentukan terapi.
Untuk mencegah terjadinya serangan binatang laut berbahaya kita harus mengetahui jenis
binatang laut berbahaya diperairan tersebut, pola hidupnya, pola perilakunya saat mau menyerang
manusia, serta jenis alat pelindung diri yang tepat.
Pertolongan pertama yang tepat serta terapi definitif sedini mungkin dan mengatasi kedaruratan
akibat trauma (perdarahaan, syok, reaksi antigen-antibody) dan kecepatan evakuasi kefasilitas
medis terdekat sangat menentukan kehidupan korban.
1. Konsep Konsep Kunci
a. Hewan laut yang menyengat dan berbahaya
b. Ciri-ciri dari pasien yang terkena sengatan hewan laut
c. Pertolongan pertama pada sengatan hewan laut
d. Asuhan keperawatan gigitan/sengatan binatang laut
2. Petunjuk
a. Pelajari materi BAB IX dengan tekun dan teliti.
b. Penyajian setiap bab meliputi:judul bab dan konsep-konsep kunci,petunjuk,kerangka isi,tujuan
pembelajaran umum,tujuan pembelajaran khusu,paparan materi,tugas dan latihan,rangkuman,dan
soal-soal akhir bab yang disertai kunci jawaban.
c. Dalam uraian materi terdapat tes sambil berjalan.Test ini dapat menjadi tuntunan pembaca dalam
memahami uraian bahan ajar demi bagian.
d. Kerjakan soal-soal latihan dan soial akhir bab dengan tekun dan teliti.
e. Bacalah sumber-sumber pendukung untuk memperdalam pengetahuan wawasan anda
f. Ikuti turutan penyajian setiap bab tahap demi tahap!
g. Selamat belajar,semoga sukses.
3. Tujuan Pembelajaran
a. Tujuan pembelajaran umum
Mahasiswa dapat memahami asuhan keperawatan pada pasien dengan gigitan hewan laut
b. Tujuan pembelajaran khusus
Mahasiswa mampu memahami:
1. Menjelaskan hewan laut yang dapat menyengat dan membahayakan dengan benar
2. Menjelaskan ciri-ciri dari pasien yang terkena sengatan hewan laut dengan benar
3. Menjelaskan pertolongan pertama yang dapat diberikan pada pasien yang terkena sengatan hewan
laut dengan benar
4. Menjelaskan asuhan keperawatan pada pasien dengan sengatan hewan laut dengan benar
A. PENYAJIAN MATERI
1. Hewan Laut Yang Menyengat Dan Berbahaya
Banyak hewan laut menggigit atau menyengat. Beberapa memberikan racun melalui
mereka gigi, tentakel, duri, atau kulit. Lainnya, seperti hiu, tidak berbisa tetapi dapat menimbulkan
gigitan serius dengan besar, gigi yang tajam. Kebanyakan makhluk yang menyengat atau
menggigit telah mengembangkan perilaku ini sebagai mekanisme pertahanan atau untuk
membantu mereka berburu makanan. Kebanyakan sengatan hewan laut dan gigitan disebabkan
oleh kontak tidak disengaja. Misalnya, Anda bisa menginjak ikan pari terkubur di pasir atau sikat
terhadap ubur-ubur saat berenang. Penyelam dan nelayan sangat beresiko karena sering dan lama
kontak mereka dengan kehidupan laut. Berikut ini adalah hewan laut yang dapat membahayakan:
a. Ikan Pari
Ikan Pari memiliki duri berbisa di ekornya. Jika tanpa sengaja menginjak ikan pari, itu akan
merespon dengan menyodorkan ekornya ke kaki atau kaki. Venom dan tulang belakang fragmen
dapat menyebabkan luka menjadi terinfeksi.Sengatan ikan pari biasanya menyebabkan rasa sakit,
mual, kelemahan, dan pingsan. Dalam kasus yang jarang terjadi, korban mungkin akan kesulitan
bernapas atau bahkan mati.
b. Tentakel laut
Ubur-ubur, anemon, dan karang semua memiliki tentakel. Setiap tentakel ditutupi dengan sengatan
individu yang disebut nematocysts. Kebanyakan sengatan dari ubur-ubur, anemon, dan karang
menyebabkan ruam dan kadang-kadang lecet. Anda juga mungkin mengalami sakit kepala, nyeri
dada, nyeri otot, berkeringat, atau hidung meler.
c. Gurita Cincin Biru
Gurita cincin biru dari Australia adalah salah satu hewan laut paling berbahaya. Air liurnya berbisa
mengandung neurotoxin yang menyebabkan kegagalan pernapasan dan kelumpuhan. Ketika
gelisah, cincin biru berdenyut, menandakan bahwa gigitan akan datang. Menurut University of
Sydney, satu gurita cincin biru memiliki cukup racun untuk melumpuhkan 10 manusia dewasa.
d. Bulu Babi
Bulu babi yang tercakup dalam duri tajam dilapisi dengan racun. Jika Anda menginjak sebuah
landak, duri mungkin akan pecah dan menancap di kaki ,menghasilkan luka yang menyakitkan.
Jika duri tidak dihapus sepenuhnya, luka dapat menjadi meradang, menyebabkan ruam dan nyeri
otot dan sendi.
e. Ikan besar yang berbahaya
Ikan besar, seperti hiu dan barakuda, dapat menimbulkan luka gigitan yang cukup besar atau
bahkan memotong-motong atau membunuh manusia.
f. Ular laut
Serangan dari ular laut sesungguhnya jarang terjadi. Sesuai sifat hewan itu, pada umumnya tidak
akan menyerang kalau mereka tidak merasa terganggu atau terprovokasi. Namun jika digigit oleh
ular laut, akan mengalami gejala berupa kekakuan anggota tubuh, rasa sakit dan kontraksi otot
yang disertai kelemahan.Kelumpuhan otot bisa menjalar ke badan dan mengakibatkan kesukaran
bernafas, akibatnya korban sering panik dan bertindak kurang wajar.
g. Stonefish
Ikan yang menyamar dengan koral atau lingkungan sekitarnya dapat menyuntikan bisa melalui
tulang belakangnya yang keras sehingga menembus kulit korban.
h. Cone shell ( kerang laut )
Di laut juga terdapat kerang berwarna warni. Semuanya harus diperlakukan dengan hati hati dan
tidak memegang dengan tangan telanjang. Bagian penyengat dari hewan yang hidup dalam kerang
dapat mencapai setiap permukaan badannya.
INTERVENSI
1.Nyeri berhubungan dengan proses toksikasi
Tujuan : Meredakan nyeri
Intervensi
a. Sengat kalau masih ada dicabut dengan pinset
Rasional : mengeluarkan sengat serangga yang masih tertinggal
b. Berikan kompres dingin
Rasional : meredakan nyeri dan mengurangi bengkak
c. Lakukan tehnik distraksi relaksasi
Rasional : mengurangi nyeri
d. Kolaborasi dalam pemberian antihistamin seperti diphenhidramin (Benadryl) dalam bentuk
krim/salep atau pil, losion Calamine
Rasional : mengurangi gatal – gatal
3.Rasa gatal, bengkak dan bintik – bintik merah berhubungan dengan proses inflamasi
Tujuan : Mencegah peradangan akut
Intervensi
a. Pasang tourniket pada daerah di atas gigitan
Rasional : Mencegah tersebarnya racun ke seluruh tubuh
b. Bersihkan area yang terkena gigitan dengan sabun dan air untuk menghilangkan partikel yang
terkontaminasi oleh serangga (seperti nyamuk).
Rasional :Untuk menghindari terkontaminasi lebih lanjut pada luka
c. Kolaborasi dalam pemberian antihistamin dan serum Anti Bisa Ular (ABU) polivalen i.v dan
disekitar luka. ATS dan penisilin procain 900.000 IU
Rasional :Mencegah terjadinya infeksi
6.Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan pertahanan tubuh tak adekuat
Tujuan :Mencegah terjadinya infeksi
Intervensi
a. Berikan isolasi atau pantau pengunjung sesuai indikasi
Rasional :agar pasien tidak terkena infeksi dari luar
b. Cuci tangan sebelum dan sesudah aktivitas terhadap klien
Rasional :agar tindakan yang diberikan perawat ke pasien selalu dalam keadaan steril
c. Ubah posisi klien sesering mungkim minimal 2 jam sekali
Rasional :mencegah gangguan integritas kulit pada bagian yang terus tertekan
d. Batasi penggunaan alat atau prosedur infasive jika memungkinkan
Rasional :mencegah terjadinya luka
e. Lakukan infeksi terhadap luka alat infasif setiap hari
Rasional :mencegah paparan kuman dari luar kepada pasien
f. Lakukan tehnik steril pada waktu penggantian balutan
Rasional :mencegah kontaminasi kuman pada luka pasien
g. Gunakan sarung tangan pada waktu merawat luka yang terbuka atau antisipasi dari
kontak langsung dengan ekskresi atau sekresi
Rasional :mencegah tertularnya kuman dari pasien ke perawat/tenaga medis lainnya
h. Pantau kecenderungan suhu mengigil dan diaforesis
Rasional :mencegah infeksi menjalar ke bagian lain
i. Berikan obat antiinfeksi (antibiotic)
Rasional :membantu proses penyembuhan pasien dan pertahanan pasien dari kuman yang
lain.
a. Bagian sirip
b. Bagian ekor
c. Bagian mulut
d. Bagian mulut dan sirip
e. Bagian sirip dan gigi
2. Hewan laut dibawah ini yang sering menimbulkan sengatan pada para wisatawan dilaut adalah.....
a. Ikan pari,ubur-ubur,ikan lumba-lumba
b. Ubur-ubur,landak laut,ikan terbang
c. Kerang laut,ikan hiu,bintang laut
d. Landak laut,gurita dan ikan badut
e. Landak laut,ikan pari,ubur-ubur
3. Reaksi apa yang sering terjadi apabila para wisatawan tersengat ikan pari.....
a. Nyeri kepala,perdarahan,gatal-gatal
b. Syok hipopolemik,gatal-gatal,kemerahan
c. Rasa sakit, mual, kelemahan, pingsan
d. Sianosis,radang dan infeksi,pingsan
e. Mual,muntah dan sianosis
4. Air liurnya Gurita Cincin Australia sangat berbisa karena mengandung ....
a. Neurotoksin
b. Endotoksin
c. Nemotoksin
d. Nemotycites
e. Internatoksin
5. Hewan laut apa yang sering menuncupkan durinya pabila para wisatawan berenang dilaut.....
a. Kerang laut
b. Ikan Pari
c. Ikan Badut
d. Landak laut
e. Ubur-ubur
6. Resiko syok apa yang sering terjadi apabila pasien tergigit hewan laut...
a. Syok hemoragik
b. Syok non hemoragik
c. Syok hipopolemik
d. Syok hemoragik dan hipopolemik
e. Syok hipopolemik dan syok hemoragik
a. Air sabun
b. Air gula
c. Cuka
d. Air garam
e. Alkohol
9. Cara untuk meredakan rasa nyeri akibat tertusuk landak laut adalah.....
a. Merendamnya dengan air hangat
b. Merendamnya dengan air garam
c. Memberikan cuka pada daerah yang tertusuk
d. Mengompres dengan alkohol dan air cuka
e. Merendam pada air garam dan air cuka
10. Mengapa pada orang yang terkena bisa ular laut dianjurkan untuk tidak banyak bergerak....
a. Untuk mencegah penyebaran bisa ular yang lebih luas dalam tubuh
b. Agar pasien tidak mudah lelah
c. Mempermudah menolong pasien yang terkena gigitan
d. Agar pasien tidak merasa nyeri
e. Dilakukan agar pasien tidak terlalu panik
Kunci jawaban
1. B
2. E
3. C
4. A
5. D
6. C
7. B
8. C
9. A
10. A
DAFTAR PUSTAKA
Carie,2012.Sengatan Hewan Laut.Terdapat:http://www.healthline.com/health/marine-animal-stings-or-
bites(diakses tanggal 9 September 2014)
Carpenito-Moyet, Lynda Juall, 2000, Buku Saku Diagnosis Keperawatan. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran: EGC.
Doenges, M.E,dkk.1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman Untuk Perencanaan dan
Pendokumentasian Perawatan Pasien. Edisi 3. Jakarta: EGC.
Hatori,Dedi Misba.2014.Cara Mengatasi Gigitan Ubur-Ubur.Terdapat: http://www.pencintapengobatan
alami,com/health/cara-alami- mengobati- sengatan- ubur-ubur.html.(diakses tanggal 9 September
2014).
NANDA Internasional. 2012. Diagnosis Keperawatan Definisi dan Klasifikasi. Jakarta. Penerbit Buku
Kedokteran.:EGC.
Diposting oleh Daek Chin di 07.39.00