Sie sind auf Seite 1von 18

KINERJA KEUANGAN BANK SYARIAH DI INDONESIA

FINANCIAL PERFORMANCE OF SHARIA BANKS IN


INDONESIA
Sofia Ulfa Eka Hadiyanti., S.E., M.Si
Dosen Program Studi Manajemen
The Lecturer of Management Study Program
Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur
Email: sueh433@umkt.ac.id
08115818244

ABSTRAK
Penelitian ini dilakukan untuk menguji pengaruh variabel Dana Pihak Ketiga, Biaya Operasional Pendapatan
Operasional, Financing to Deposit Ratio, Non Performing Financing, Capital Adequacy Ratio terhadap
Profitabilitas. Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektivitas manajemen berdasarkan hasil pengembalian
yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah Return On Asset.
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah metode purposive sampling dengan jumlah sampel sebanyak 11
bank umum syariah yang menyajikan laporan keuangan periode tahun 2012-2016. Teknik analisis yang digunakan
adalah analisis asumsi klasik, analisis regresi berganda, dan uji hipotesis dengan tingkat signifikansi 5%. Hasil
analisis dengan menggunakan regresi berganda menunjukkan bahwa: Dana Pihak Ketiga, Biaya Operasional
Pendapatan Operasional, Non Performing Financing dan Financing to Deposit Ratio berpengaruh negatif terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah, sedangkan Capital Adequency Ratio berpengaruh positif terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah.

Kata kunci: profitabilitas, bank syariah

ABSTRACT
This research was conducted to examine the effects of variables of Third Party Funds, Operational Costs of
Operating Income, Financing to Deposit Ratio, Non-Performing Financing, and Capital Adequacy Ratio to
Profitability. Profitability is used to measure management effectiveness based on the returns generated from loans
and investments. The important profitability ratio for banks is Return on Assets. The data collection technique used
was purposive sampling method with a total sample of 11 Islamic commercial banks presenting financial statements
for the period 2012-2016. The analysis technique used was classical assumption analysis, multiple regression
analysis, and hypothesis testing with a significance level of 5%. The results of the analysis using multiple regression
show that: Third Party Funds, Operational Costs, Non-Performing Financing and Financing to Deposit Ratio
negatively affected the Profitability of Islamic Banking, while the capital adequacy Ratio had a positive effect on the
Profitability of Islamic Banking.

Keywords: profitability, Islamic banks


INTRODUCTION
Perbankan di Indonesia semakin diramaikan dengan berdirinya bank-bank umum syariah dan
juga unit-unit usaha syariah. Tumbuhnya perbankan syariah tersebut emberikan indikasi bahwa
saat ini preferensi masyarakat Indonesia makin mengarah kepada transaksi syariah. Kondisi
tersebut menunjukkan bahwa masyarakat mulai sadar akan keberadaan bank syariah sebagai
sarana mereka untuk mengelola dana namun tetap berlandaskan pada prinsip syariah yang jelas
lebih diridhoi oleh Allah SWT.
Perbankan syariah telah mengalami perkembangan yang cukup pesat dan menyebar ke
banyak Negara, bahkan ke Negara-negara Barat. Perkembangan perbankan syariah diarahkan
untuk memberikan kemaslahatan terbesar bagi masyarakat dan berkontribusi secara optimal bagi
perekonomian nasional. Perkembangan perbankan syariah tentunya juga harus didukung oleh
sumber daya insani yang memadai, baik dari segi kualitas maupun kuantitasnya, kondisi ini
cukup signifikan mempengaruhi produktivitas dan profesionalisme perbankan syariah itu sendiri.
Karena sistem yang baik tidak mungkin dapat berjalan bila tidak didukung oleh sumber daya
insani yang baik pula.
Kinerja keuangan bank merupakan gambaran kondisi keuangan bank pada suatu periode
tertentu baik mencakup aspek penghimpunan dana maupun penyaluran dananya. Kepercayaan
dan loyalitas pemilik dana terhadap bank merupakan faktor yang sangat membantu dan
mempermudah pihak manajemen bank untuk menyusun strategi bisnis yang baik. Sebaliknya
para pemilik dana yang kurang menaruh kepercayaan kepada bank yang bersangkutan maka
loyalitasnya pun sangat tipis, hal ini sangat tidak menguntungkan bagi bank yang bersangkutan
karena para pemilik dana sewaktu-waktu dapat menarik dananya dan memindahkannya ke bank
lain.
Penilaian terhadap kinerja suatu bank dapat dilakukan dengan melakukan analisis terhadap
laporan keuangannya. Laporan keuangan bank berupa neraca memberikan informasi kepada
pihak di luar bank, misalnya bank sentral, bank masyarakat umum, dan investor, mengenai
gambaran posisi keuangannya, yang lebih jauh dapat digunakan pihak eksternal untuk menilai
besarnya risiko yang ada pada suatu bank. Laporan laba rugi memberikan gambaran mengenai
perkembangan bank yang bersangkutan. Informasi mengenai kondisi suatu bank dapat digunakan
oleh pihak-pihak tersebut untuk mengevaluasi kinerja bank dalan menerapkan prinsip kehati-
hatian, kepatuhan terhadap ketentuan yang berlaku dan manajemen risiko. Perkembangan
kondisi terkini bank perlu di-review secara periodik untuk menyesuaikan kondisi terkini dengan
tujuan agar lebih mencerminkan kondisi bank saat ini dan di waktu yang akan datang.
Profitabilitas digunakan untuk mengukur efektifitas manajemen berdasarkan hasil
pengembalian yang dihasilkan dari pinjaman dan investasi. Faktor-faktor yang mempengaruhi
profitabilitas bank dapat bersumber dari berbagai kinerja profitabilitas yang ditunjukkan
beberapa indicator. Rasio profitabilitas yang penting bagi bank adalah Return On Asset (ROA).
ROA penting bagi bank karena ROA digunakan untuk mengukur efektivitas perusahaan didalam
menghasilkan keuntungan dengan memanfaatkan aktiva yang dimilikinya. ROA merupakan rasio
antara laba sesudah pajak terhadap total aset. Semakin besar ROA menunjukkan kinerja
perusahaan semakin baik, karena tingkat kembalian (return) semakin besar. Rasio-rasio
keuangan yang mempengaruhi ROA adalah DPK, CAR, NPF, BOPO, dan FDR (Mufidatul
Islamiyah, 2016; Lyla Rahma Adyani, 2011).
Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan komponen yang penting bagi bank untuk tetap
melakukan kegiatan operasionalnya. Menurut Sinungan (1997:56) yaitu semakin meningkatnya
pangsa pasar dana pihak ketiga, maka semakin meningkat kredit yang diberikan. Meningkatnya
kapasitas kredit menyebabkan perolehan pendapatan bunga meningkat sehingga laba yang
diperoleh bank juga meningkat.
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) yang merupakan perbandingan antara
biaya operasional dengan pendapatan operasional. Semakin besar BOPO maka semakin kecil
ROA bank, karena laba yang diperoleh bank kecil.
Financing to Deposit Ratio (FDR) menyatakan seberapa jauh kemampuan bank dalam
membayar penarikan dana yang dilakukan deposan dengan mengandalkan pembiayaan yang
diberikan sebagai sumber likuiditasnya. Semakin tinggi FDR maka semakin tinggi dana yang
disalurkan ke dana pihak ketiga. Dengan penyaluran dana pihak ketiga yang besar maka semakin
besar ROA bank.
Non Performing Financing (NPF) atau kredit bermasalah merupakan kredit yang telah
disalurkan oleh bank, dan nasabah tidak dapat melakukan pembayaran atau melakukan angsuran
sesuai dengan perjanjian yang telah ditandatangani. Semakin tinggi NPF maka semakin kecil
ROA karena pendapatan laba perusahaan kecil,
Capital Adequacy Ratio (CAR) mencerminkan modal sendiri perusahaan. Semakin besar
CAR maka semakin besar ROA, karena dengan modal yang besar, manajemen bank sangat
leluasa dalam menempatkan dananya kedalam aktivitas investasi yang menguntungkan.
Berdasarkan penjelasan diatas, penulis tertarik untuk melakukan sebuah penelitian dengan
judul “ANALISIS PROFITABILITAS PERBANKAN SYARIAH DI INDONESIA”. Meskipun
ruang lingkup hampir sama tetapi karena obyek, periode waktu, dan alat analisis yang digunakan
ada yang berbeda maka terdapat beberapa hal yang tidak sama sehingga dapat dijadikan sebagai
referensi untuk saling melengkapi.
Berdasarkan latar belakang masalah, maka tujuan dari penelitian ini adalah untuk
menganalisis laporan keuangan terhadap kinerja bank syariah (Return On Asset) yang digunakan
sebagai proxy untuk pengukuran kinerja profitabilitas.
PENGEMBANGAN HIPOTESA DAN KERANGKA TEORITIS
Sumber Dana Pihak Ketiga (DPK) merupakan sumber dana terpenting bagi kegiatan
operasional suatu bank dan merupakan ukuran keberhasilan bank jika mampu membiayai
operasinya dari sumber dana ini (Kasmir, 2012). Pentingnya sumber dana dari masyarakat luas
disebabkan sumber dana dari masyarakat luas merupakan sumber dana yang paling utama bagi
bank. Dana-dana yang dihimpun dari masyarakat merupakan sumber dana yang terbesar yang
paling diandalkan oleh Bank. Bank bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat, bank
harus selalu berada di tengah masyarakat agar arus uang dari masyarakat yang kelebihan dana
dapat disalurkan kepada pihak yang kekurangan dana (Rusdiana, 2012). Dana Pihak Ketiga
(DPK) adalah pangsa pasar dana pihak ketiga yang dihimpun oleh masing-masing bank secara
individu. Semakin tinggi rasio ini, maka semakin baik tingkat kepercayaan masyarakat terhadap
bank yang bersangkutan. Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Rusdiana (2012)
menunjukkan hasil bahwa Dana Pihak Ketiga (DPK) berpengaruh secara positif terhadap ROA.
Maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
H1: Diduga terdapat pengaruh positif antara DPK terhadap profitabilitas perbankan
syariah
BOPO atau sering disebut rasio efisiensi digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen
bank dalam mengendalikan biaya operasional terhadap pendapatan operasionalnya. Biaya
operasional merupakan biaya yang dikeluarkan oleh bank dalam rangka menjalankan aktivitas
usaha pokoknya (seperti biaya bunga, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, dan biaya
operasional lainnya). Pendapatan operasional merupakan pendapatan utama bank, yaitu
pendapatan bunga yang diperoleh dari penempatan dana dalam bentuk kredit dan pendapatan
operasional lainnya. Semakin tinggi angka pada rasio ini menunjukkan semakin tidak
efisiensinya suatu bank dalam menjalankan operasionalnya. Ketidak efisienan ini menimbulkan
alokasi biaya yang lebih tinggi sehingga dapat menurunkan pendapatan bank. Penelitian terhadap
BOPO dilakukan oleh Liebeg dan Schwaiger (2003) dimana BOPO menunjukkan pengaruh yang
negatif signifikan terhadap ROA. Semakin kecil BOPO menunjukkan semakin efisien bank
dalam mengelola kegiatannya sehingga dapat menurunkan biaya dan laba akan meningkat. Maka
dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
H2: Diduga terdapat pengaruh negatif antara BOPO terhadap profitabilitas perbankan
syariah
Secara teori NPF mencerminkan risiko pembiayaan bank syariah, semakin tinggi rasio ini
menunjukkan kualitas pembiayaan bank syariah semakin buruk. Adanya pembiayaan bermasalah
yang besar dapat mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh pendapatan dari
pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba dan berpengaruh buruk pada
ROA. Bertambahnya NPF akan mengakibatkan hilangnya kesempatan untuk memperoleh
pendapatan dari pembiayaan yang diberikan sehingga mempengaruhi perolehan laba dan
berpengaruh buruk pada ROA. Hal ini didukung oleh penelitian Mawardi (2004) yang
menyatakan bahwa NPF berpengaruh signifikan negatif terhadap ROA. Maka dapat
dihipotesiskan sebagai berikut:
H3: Diduga terdapat pengaruh negatif antara NPF terhadap profitabilitas perbankan
syariah
Financing to Deposit Ratio (FDR) merupakan kemampuan bank dalam menyediakan dana
dan menyalurkan dana kepada nasabah, dan memiliki pengaruh terhadap profitabilitas. Nilai
FDR menunjukkan efektif tidaknya bank dalam menyalurkan pembiayaan, apabila nilai FDR
menunjukkan persentase terlalu tinggi maupun terlalu rendah maka bank dinilai tidak efektif
dalam menghimpun dan menyalurkan dana yang diperoleh dari nasabah, sehingga
mempengaruhi laba yang didapat. Arah hubungan yang timbul antara FDR terhadap ROA
adalah positif, karena apabila bank mampu menyediakan dana dan menyalurkan dana kepada
nasabah maka akan meningkatkan return yang didapat dan berpengaruh kepada meningkatnya
ROA yang didapat oleh bank syariah. Hal ini diperkuat dengan hasil penelitian Pramuka (2010)
yang menunjukkan bahwa FDR berpengaruh signifikan dan sejalan searah terhadap
profitabilitas (ROA) bank umum syariah. Maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
H4: Diduga terdapat pengaruh positif antara FDR terhadap profitabilitas perbankan
syariah
Capital Adequacy Ratio (CAR) merupakan rasio permodalan yang menunjukkan kemampuan
bank dalam menyediakan dana untuk keperluan pengembangan usaha dan menampung risiko
kerugian dana yang diakibatkan oleh kegiatan operasi bank. CAR menunjukkan sejauh mana
penurunan aset bank masih dapat ditutup oleh equity bank yang tersedia, semakin tinggi CAR
semakin baik kondisi sebuah bank (Tarmidzi, 2003). Dengan asumsi bahwa CAR adalah
ketersediaan modal sehingga dengan kondisi suatu bank yang memiliki rasio CAR yang besar
akan membuat bank tersebut dapat lebih fleksibel dalam menjalankan operasionalnya sehingga
penetrasi ke pasar dapat dilakukan. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Brock dan Rojas
Suarez (2000), CAR berpengaruh signifikan positif terhadap laba. Begitu juga dengan penelitian
yang dilakukan oleh Gelos (2006) yang menunjukkan bahwa perubahan CAR berpengaruh
signifikan positif terhadap ROA sehingga setiap peningkatan CAR berpengaruh positif terhadap
ROA. Maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
H5: Diduga terdapat pengaruh positif antara CAR terhadap profitabilitas perbankan
syariah
Beberapa penelitian terdahulu menunjukkan bahwa analisis rasio kinerja keuangan memiliki
pengaruh yang signifikan terhadap profitabilitas perbankan yang diproksikan dengan ROA.
Menurut Lyla Rahma Adyani (2011), dalam penelitiannya mengenai Analisis Faktor-Faktor Yang
Mempengaruhi Profitabilitas (ROA) menunjukkan bahwa CAR, NPF, BOPO, dan FDR secara
simultan berpengaruh terhadap profitabilitas bank. Selain itu rasio kinerja keuangan lainnya
seperti DPK diduga juga memiliki pengaruh terhadap profitabilitas seperti pada penelitian
Bambang Sudiyatno (2010). Maka dapat dihipotesiskan sebagai berikut:
H6: Diduga terdapat pengaruh secara simultan antara DPK, BOPO, NPF, FDR, dan
CAR terhadap profitabilitas perbankan syariah
Bagan 1 Kerangka Teoritis

Dana Pihak Ketiga


(X1)

Biaya Operasional Pendapatan Operasional


(X2)

Non Performing Financing Profitabilitas/ROA


(X3) (Y)

Financing to Deposit Ratio


(X4)

Capital Adequacy Ratio


(X5)

METODE PENELITIAN
1. Analisis Regresi Berganda
Digunakan untuk mengetahui pengaruh beberapa variabel independen terhadap variabel
dependen. Penelitian ini menggunakan variabel independen, yaitu Dana Pihak Ketiga (DPK),
Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO), Non Performing Financing (NPF),
Financing to Deposit Ratio (FDR), dan Capital Adequacy Ratio (CAR). Variabel dependen
dalam penelitian ini adalah Profitabilitas diukur dengan Return On Asset (ROA). Mode
analisis yang digunakan adalah regresi linier berganda (multiple regression analysis model)
dengan persamaan kuadrat kecil (Ordinary Least Square). Persamaan regresi berganda yang
digunakan sebagai berikut:
Y     1 X 1   2 X 2   3X 3   4 X 4   5 X 5  e

Keterangan:
Y = Profitabilitas/ Return On Asset (ROA)
 = Konstanta
 1 ,  2 ,  3 ,  4 ,  5 = Koefisien regresi variabel independen
X1 = Dana Pihak Ketiga (DPK)
X2 = Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO)
X3 = Non Performing Financing (NPF)
X4 = Financing to Deposit Ratio (FDR)
X5 = Capital Adequacy Ratio (CAR)
e = Faktor pengganggu
2. Pengujian Hipotesis
a. Uji F-Statistik
Uji F digunakan untuk mengetahui bagaimana pengaruh dari variabel bebas terhadap
variabel terikat secara bersama-sama. Untuk pengujian uji F dalam penelitian dapat dilihat
melalui probabilitas/signifikansi (Santoso, 2002) dengan ketentuan sebagai berikut :
Bila Probabilitas < α 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1
Bila Probabilitas > α 0,05 maka H0 diterima dan menolak H1
b. Uji t-statistik
Uji t-statistik digunakan untuk menguji apakah pernyataan hipótesis benar. Uji t-statistik
pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh suatu variabel bebas secara individual
dalam menerangkan variabel terikat. Untuk pengujian menggunakan uji t dalam penelitian ini
dilihat melalui probabilitas/signifikansi α = 0,05. (Santoso, 2002)
Bila Probabilitas < α 0,05 maka H0 ditolak dan menerima H1
Bila Probabilitas > α 0,05 maka H0 diterima dan menolak H1
3. Uji Asumsi Klasik
Pengujian asumsi klasik yang digunakan dalam penelitian ini meliputi:
a. Uji Multikoleniaritas
Menurut Gozali (2018:107), uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model
regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel bebas (independen). Untuk menemukan
ada atau tidaknya multikolinearitas dalam model regresi dapat diketahui dari nilai variance
inflation factor (VIF) dan tolerance mengukur variabel bebas yang terpilih yang tidak dapat
dijelaskan oleh variabel bebas lainnya. Jadi nilai tolerance rendah sama dengan nilai VIF
tinggi (karena VIF = 1/tolerance) dan menunjukkan adanya kolineritas yang tinggi. Nilai cut
off yang umum dipakai adalah nilai tolerance > 0,01 atau sama dengan nilai VIF < 10.
b. Uji Heteroskedastisitas
Adanya heteroskedastisitas berarti adanya varian variabel dalam model yang tidak sama
(konstan). Untuk mendeteksi heteroskedastisitas dapat dilihat dari nilai standar residual
statistic rata-rata bernilai nol (0), sehingga error model pada analisis regresi berganda ini
layak diasumsikan berasal dari populasi dengan variasi yang homogeny, atau tidak
mengalami heteroskedastisitas. (Supranto, 2000 : 71)
c. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah ada korelasi antara anggota
serangkaian data observasi yang diuraikan menurut waktu (time series) atau ruang (cross
section). Salah satu cara untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi yaitu dengan
menggunakan metode Durbin-Watson. Singgih Santosos dalam Judianto (2011 : 50)
menyebutkan bahwa :
 Jika angka D-W di bawah -2 berarti ada autokorelasi positif
 Angka D-W diantara -2 sampai 2 berarti tidak ada autokorelasi
 Angka D-W di atas +2 berarti autokorelasi negatif
d. Uji Normalitas

Menurut Ghozali (2018:161) uji normalitas dilakukan untuk menguji apakah dalam
model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Apabila
variabel tidak berdistribusi secara normal maka hasil uji statistik akan mengalami penurunan.
Cara untuk mendeteksi apakah residual berdistribusi normal atau tidak dapat dilakukan
dengan melihat normal probiliti plot. Pengambilan keputusan sebagai berikut :
 Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal
atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi
memenuhi asumsi normal.
 Jika data menyebar jauh dari garis diagonal atau tidak mengikuti arah garis
diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka
model regresi tidak memenuhi asumsi normal.
Penelitian ini dilakukan di Bursa Efek Indonesia dengan menggunakan perusahaan-
perusahaan dalam industri perbankan syariah sebagai populasi dan sampelnya. Jenis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang diperoleh dari publikasi yang
diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui www.idx.co.id, Badan Pengelola Pasar Modal,
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK), Kementerian Keuangan Republik Indonesia melalui
www.bapepamlk.kemenkeu.go.id, Bank Indonesia (BI) melalui www.bi.go.id, dan Badan Pusat
Statistik (BPS) melalui www.bps.go.id.
Menurut klasifikasi pengumpulan, jenis data pada penelitian ini adalah data time series dan
data cross section, yaitu data yang dikumpulkan dari beberapa tahapan waktu dan data yang
dikumpulkan dari perusahaan perbankan syariah yang terdaftar di BEI. Penggabungan kedua
data tersebut dikenal dengan panel data. Metode pengambilan sampel menggunakan purposive
sampling, yaitu sampel ditentukan dengan kriteria-kriteria tertentu. Kriteria sampel dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia selama periode 2012-2016
2. Bank Umum Syariah yang mengeluarkan laporan keuangan periode 2012-2016
3. Bank Umum Syariah yang menyediakan data sesuai dengan variabel penelitian
Sampel dalam penelitian ini adalah Bank Umum Syariah yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2012-2016 yaitu 11 perusahaan. Teknik yang digunakan untuk pengambilan
sampel adalah dengan metode sensus yaitu teknik sampling yang menggunakan populasi sebagai
sampel karena populasi yang relatif sedikit. Adapun daftar sampel Bank Umum Syariah yang
terdaftar pada Bursa Efek Indonesia, yaitu:
1. PT Bank BNI Syariah
2. PT Bank Muamalat Indonesia
3. PT Bank Syariah Mandiri
4. PT Bank Mega Syariah
5. PT Bank BCA Syariah
6. PT Bank BRI Syariah
7. PT Bank Jabar Banten Syariah
8. PT Bank Panin Syariah
9. PT Bank Bukopin Syariah
10. PT Bank Victoria Syariah
11. PT Bank Maybank Syariah Indonesia
HASIL DAN PEMBAHASAN
Analisis regresi berganda ini dilakukan untuk menghitung besarnya pengaruh antara
variabel bebas yang terdiri dari DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR terhadap variabel terikat
yaitu profitabilitas perbankan syariah. Dari hasil analisis menggunakan program SPSS, diperoleh
hasil berikut:

Tabel 1 Analisis Regresi Berganda


Variabel B T Sig t Keterangan
Konstanta 45,595
DPK -0,449 -1,469 0,150 Tidak Signifikan
BOPO -0,114 -0,786 0,437 Tidak Signifikan
NPF -3,031 -2,504 0,017 Signifikan
FDR -0,110 -0,664 0,511 Tidak Signifikan
CAR 0,240 0,912 0,368 Tidak Signifikan
R Square = 0,251
Fhitung = 2,546
Sig F = 0,044
Dari hasil diatas dapat dituliskan dalam bentuk persamaan regresi sebagai berikut :

Y = 45,595 - 0,449 X 1 - 0,114 X 2 - 3,031 X 3 - 0,110 X 4 + 0,240 X 5


Dari persamaan tersebut dapat diketahui bahwa :
a. Nilai konstanta yang diperoleh sebesar 45,595. Hal ini berarti jika variabel independen
(DPK, BOPO, NPF, FDR, CAR) tidak ada, maka variabel independen (Profitabilitas
Syariah/ROA) mengalami kenaikan sebesar 45,595.
b. Nilai koefisien regresi variabel DPK ( X 1 ) sebesar -0,449. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu satuan DPK akan mengakibatkan penurunan ROA sebesar 0,449.
c. Nilai koefisien regresi variabel BOPO ( X 2 ) sebesar -0,114. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu satuan BOPO akan mengakibatkan penurunan ROA sebesar 0,114.
d. Nilai koefisien regresi variabel NPF ( X 3 ) sebesar -3,031. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap kenaikan satu satuan NPF akan mengakibatkan penurunan ROA sebesar 3,031.
e. Nilai koefisien regresi variabel FDR ( X 4 ) sebesar -0,110. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap satu satuan FDR akan mengakibatkan penurunan ROA 0,110.
f. Nilai koefisien regresi variabel CAR ( X 5 ) sebesar 0,240. Hal ini menunjukkan bahwa
setiap satu satuan CAR akan mengakibatkan kenaikan ROA sebesar 0,240.
g. Dari persamaan diatas terdapat korelasi antara variabel bebas terhadap variabel terikat
yang berarti hubungan antara semua variabel bebas (DPK, BOPO, NPF, FDR, CAR)
sebesar 25,1%, sedangkan sisanya sebesar 74,9% dipengaruhi oleh variabel lain diluar
variabel penelitian ini.
h. Secara simultan (bersamaan) dilihat dari nilai Sig F < 5% (0,000 < 0,044). Maksudnya
adalah DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR secara bersamaan berpengaruh nyata terhadap
ROA.
i. Secara parsial DPK, BOPO, FDR, CAR berpengaruh tidak signifikan terhadap ROA,
dilihat dari sig t > 5% yaitu (0,150>0,05 ; 0,437>0,05 ; 0,511>0,05 ; 0,368>0,05).
Sedangkan variabel NPF berpengaruh sigifikan terhadap variabel ROA, dilihat dari sig t,
5% (0,017<0,05).
Adapun hasil uji asumsi klasik dapat dijabarkan sebagai berikut:
1. Hasil Uji Multikolinearitas
Tabel 2 Uji Multikoleniaritas
Coefficientsa
Model Unstandardized Standardized T Sig. Collinearity Statistics
Coefficients Coefficients
B Std. Error Beta Tolerance VIF
1 (Constant) 45.595 5.550 8.216 .000
LnDPK -.449 .306 -.367 -1.469 .150 .317 3.156
LnBOPO -.114 .145 -.113 -.786 .437 .956 1.046
LnNPF -3.031 1.210 -.357 -2.504 .017 .969 1.032
LnFDR -.110 .166 -.109 -.664 .511 .733 1.364
LnCAR .240 .263 .212 .912 .368 .365 2.737
a. Dependent Variable: LnROA
Dari hasil perhitungan nilai tolerance setiap variabel lebih besar dari 0,10 yaitu 0,317 ;
0,956 ; 0,969 ; 0,733 ; 0,365 dan nilai VIF setiap variabel lebih kecil dari 10 adalah sebesar 3.156
; 1.046 ; 1.032 ; 1.364 ; 2.737 sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa data tidak terjadi
multikolineritas antara variabel bebas.
2. Hasil Uji Heteroskedastisitas
Gambar 1 Uji Heteroskedastisitas

Berdasarkan gambar diatas titik-titik menyebar secara acak dan merata diatas sumbu X
maupun Y, tidak terkumpul di suatu tempat serta tidak membentuk pola tertentu. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas antara variabel bebas.
3. Hasil Uji Autokorelasi
Untuk mengetahui ada atau tidaknya autokorelasi dalam analisis model regresi linier
berganda dalam penelitian ini, maka dapat dilihat angka Durbin-Watson pada tabel Model
Summary sebagai berikut:
Tabel 3 Uji Autokorelasi
Dari hasil perhitungan melalui SPSS diperoleh nilai DW adalah sebesar 1.876 bila dilihat
berdasarkan tabel keputusan nilai 1.353 berada diantara angka -2 dan 2 hal ini berarti tidak
terjadi autokorelasi.
4. Hasil Uji Normailtas
Gambar 2 Uji Normalitas

Diketahui gambar diatas titik-titik menyebar di sekitar garis dan mengikuti garis diagonal,
maka hasil uji tersebut telah terdistribusi dengan normal.

PEMBAHASAN
Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
Berdasarkan dari hasil analisis data secara regresi berganda diperoleh hasil bahwa DPK
(Dana Pihak Ketiga) mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Hal ini ditunjukkan
dengan nilai koefisien regresi yang negatif. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan DPK akan
menurunkan profitabilitas, begitu pula sebaliknya. Hal ini disebabkan karena ketidakseimbangan
antara jumlah kredit yang dilemparkan kepada masyarakat. Semakin tinggi dana pihak ketiga
yang terkumpul di bank namun tidak diimbangi dengan penyaluran kredit, maka kemungkinan
bank mengalami kerugian atau penurunan profitabilitas, karena pendapatan bunga dari
penyaluran kredit kepada debitur tidak mencukupi untuk menutup biaya bunga yang harus
dibayarkan kepada deposan. Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Fauzia (2014).
Pengaruh Biaya Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas
Perbankan Syariah
Berdasarkan dari hasil analisis data secara regresi berganda diperoleh hasil bahwa BOPO
(Biaya Operasional Pendapatan Operasional) mempunyai pengaruh negatif terhadap
profitabilitas. Hal ini ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang negatif. Hal ini berarti
bahwa setiap penurunan BOPO akan menaikkan harga profitabilitas, begitu pula sebaliknya.
Tingkat efisiensi bank dalam menjalankan operasinya berpengaruh terhadap tingkat pendapatan
yang dihasilkan oleh bank tersebut. Jika kegiatan operasional dilakukan dengan efisien (dalam
hal ini nilai rasio BOPO rendah) maka pendapatan yang dihasilkan bank tersebut akan naik.
Bank dalam kegiatan usahanya tidak efisien akan mengakibatkan ketidakmampuan bersaing
dalam menyalurkan dana tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan sebagai modal usaha.
Dengan adanya efisiensi pada lembaga perbankan, terutama efisiensi biaya maka diperoleh
tingkat keuntungan yang optimal, penambahan jumlah dana yang disalurkan, biaya lebih
kompetitif, peningkatan pelayanan kepada nasabah, keamanan dan kesehatan perbankan yang
meningkat. Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Slamet Fajari & Sunarto (2017).
Pengaruh Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
Berdasarkan dari hasil analisis data secara regresi berganda diperoleh hasil bahwa NPF
(Non Performing Financing) mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang negatif. Hal ini berarti bahwa setiap penurunan
NPF akan menaikkan profitabilitas. Semakin tinggi kredit bermasalah dalam pengelolaan kredit
bank yang ditunjukkan dalam NPF maka akan menurunkan tingkat pendapatan bank yang
tercermin dalam ROA. Salah satu dampak dari keberadaan NPF yang besar dalam suatu
perusahaan akan mengakibatkan perolehan laba akan berkurang sehingga berpengaruh buruk
bagi profitabilitas perbankan. Perlu adanya kehati-hatian pihak perbankan dalam menjalankan
fungsinya. Risiko berupa kesulitan pengembalian pembiayaan oleh debitur dengan jumlah yang
cukup besar dapat mempengaruhi kinerja perbankan. Terdapatnya pembiayaan bermasalah
tersebut menyebabkan pembiayaan yang disalurkan banyak yang tidak memberikan hasil. Hasil
temuan ini mendukung hasil penelitian dari Dhian Dayinta Pratiwi (2012).
Pengaruh Financing to Deposit Ratio (FDR) Tehadap Profitabilitas Perbankan Syariah
Berdasarkan hasil analisis data secara regresi berganda diperoleh hasil bahwa FDR
(Financing to Deposit Ratio) mempunyai pengaruh negatif terhadap profitabilitas. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang negatif. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan
FDR akan menurunkan profitabilitas, begitu pula sebaliknya. Semakin rendah FDR maka
semakin kecil kredit yang disalurkan dan akan menurunkan laba. Ketika penyaluran dana ke
masyarakat tinggi maka akan mendapat pengembaian yang tinggi pula dan akan berdampak pada
laba yang diperoleh bank. Penyaluran pembiayaan kepada calon nasabah dilakukan dengan
memperhatikan prinsip 5C yang terdiri atas Character (karakter), Capacity (kemampuan
pengembalian), Collateral (jaminan), Capital (modal) dan Condition (situasi dan kondisi). Hasil
temuan ini mendukung hasil penelitian dari Ningsukma Hakiim & Haqiqi Rafsanjani (2016).
Pengaruh Capital Adequacy Ratio (CAR) Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
Berdasarkan hasil analisis data secara regresi berganda diperoleh hasil bahwa CAR
(Capital Adequacy Ratio) mempunyai pengaruh positif terhadap profitabilitas. Hal ini
ditunjukkan dengan nilai koefisien regresi yang positif. Modal bank terutama dimaksudkan untuk
menutupi potensi kerugian yang tidak terduga dan sebagai cadangan pada saat terjadi krisis
perbankan. Dana tersebut dapat diperoelh dari pemilik bank (pemegang saham), pemerintah,
Bank Indonesia, pihak-pihak luar negeri, maupun masyarakat di dalam negeri. Kemampuan
permodalan bank dalam menjaga kemungkinan timbulnya risiko kerugian kegiatan usahanya
berpengaruh terhadap tingkat pendapatan yang dihasilkan oleh bank tersebut, yang pada akhirnya
akan mempengaruhi kinerja keuangan bank tersebut. Hal ini berarti bahwa setiap kenaikan CAR
akan menaikkan profitabilitas. Hasil temuan ini mendukung hasil penelitian dari Pandu
Mahardian (2008).
Pengaruh DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR Terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
Berdasarkan hasil statistik (Uji F) diperoleh bahwa DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR
secara simultan berpengaruh terhadap profitabilitas. Hasil ini ditunjukkan pada hasil uji simultan
pada kolom signifikan diperoleh 0,000 yang berarti lebih kecil dari derajat signifikansi 0,05
(0,000<0,05). Artinya DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR secara simultan berpengaruh
signifikan terhadap profitabilitas perbankan syariah. Sedangkan besarnya tingkat pengaruh antara
variabel independen yaitu DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR terhadap profitabilitas sebesar
25,1%. Hal ini menunjukkan bahwa metode DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR sudah cukup
untuk mengukur tingkat kewajaran dan ekspektasi terhadap kinerja keuangan perbankan syariah.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang telah telah penulis lakukan, maka kesimpulannya
adalah sebagai berikut:
1. Terdapat pengaruh negatif antara DPK terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
2. Terdapat pengaruh negatif antara BOPO terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
3. Terdapat pengaruh negatif antara NPF terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
4. Terdapat pengaruh negatif antara FDR terhadap Profitabilitas Perbankan Syariah
5. Terdapat pengaruh positif antara CAR terhadap Profitibilitas Perbankan Syariah
6. Terdapat pengaruh simultan antara DPK, BOPO, NPF, FDR, dan CAR terhadap
Profitabilitas Perbankan Syariah
Adapun saran-saran yang ingin dikemukakan oleh penulis berdasarkan analisis dan pembahasan
yang telah dilakukan antara lain:
1. Bagi para calon investor yang akan melakukan investasi di perusahaan perbankan,
diharapkan hasil penelitian ini berguna sebagai bahan pertimbangan dalam mengambil
keputusan investasi
2. Bagi peneliti selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel independen lain yang
mungkin dapat mempengaruhi profitabilitas yang dapat dihasilkan oleh perusahaan
perbankan
DAFTAR PUSTAKA
Adyani, Lyla Rahma. 2011. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Profitabilitas (ROA)
Pada Bank Umum Syariah Yang Terdaftar di BEI Periode Desember 2005 – September
2010, Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro
Agung dan Slamet. 2014. Pengaruh Pembiayaan Bagi Hasil, Pembiayaan Jual Beli, Financing To
Deposit Ratio (FDR) Dan Non Performing Financing (NPF) Terhadap Profitabilitas Bank
Umum Syariah Di Indonesia, Accounting Analysis Journal. Semarang. Universitas Negeri
Semarang
Brock, P,L and L Rojas-Suarez. 2000. Understanding The Behavior Of Bank Spreads In Latin
America, Journal Of Development Economics, 63, 113-134
Fauzia. 2014. Pengaruh Dana Pihak Ketiga (DPK), Non Performing Loan (NPL), Dan Biaya
Operasional Pendapatan Operasional (BOPO) Terhadap Profitabilitas (Studi Empiris Pada
Perusahaan Perbakan Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2009-2013), Artikel.
Padang. Universitas Negeri Padang
Gaspersz, Vincent. 1991. Ekonometrika Terapan, Jilid 1. Bandung. Tarsito
Gelos, R Gaston, 2006. Banking Spreads In Latin America, IMF Working Paper, International
Monetary Fund
Ghozali, I. 2007. Analisis Multivarate Dengan Program SPSS, Cetakan Empat. Semarang. Badan
Penerbit Universitas Diponegoro
Gujarati, Damodar, alih bahasa Dra. Ak. Sumarno Zain. 2004. Ekonometrika Dasar. Jakarta.
Erlangga
Hamid, Ali, Dan Sabir. 2012. Pengaruh RAsio Kesehatan Bank Terhadap Kinerja Keuangan
Bank Umum Syariah Dan Bank Konvensional Di Indonesia, Jurnal Analisis. Makassar.
Universitas Hasanuddin
Hasan, Iqbal, M. 2002. Pokok – Pokok Materi Statistik 2 (Statistik Inferensif). Jakarta. Bumi
Aksara.
Haqiqi dan Ningsukma. 2016. Pengaruh Internal Capital Adequency Ratio (CAR), Financing To
Deposit Ratio (FDR), Dan Biaya Operasional Per Pendapatan Operasional (BOPO) Dalam
Peningkatan Profitabilitas Industri Bank Syariah Di Indonesia, Jurnal Perbankan Syariah.
Surabaya. Masharif Al-Syariah
Indriantoro dan Supomo. 2002. Metodologi Penelitian Bisnis Edisi Pertama, Cetakan Kedua.
Yogyakarta. BPFE
J, Supranto. 2000. Statistik (Teori dan Aplikasi) Edisi Keenam. Jakarta. Erlangga
Kasmir. 2012. Dasar Dasar Perbankan. Jakarta. Raja Grafindo Persada
Liebeg David and Markus S Schwaiger. 2003. Determinants Of The Interest Rate Margin Of
Austrian Bank, JEL Classification
Mahardian, Pandu. 2008. Analisis Pengaruh Rasio CAR, BOPO, NPL, NIM, Dan LDR Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di BEJ
Periode Juni 2002 – Juni 2007), Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro
Mawardi, Wisnu. 2004. Analisis Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Kinerja Keuangan Bank
Umum Di Indonesia (Studi Kasus Pada Bank Umum Dengan Total Asset Kurang Dari 1
Trilyun), Tesis. Semarang. Universitas Diponegoro
Nugroho, Aluisius Wishnu. 2011. Analisis Pengaruh FDR, NPF, BOPO, KAP Dan PLO Terhadap
Return On Asset Studi Pada Bank Syariah Di Indonesia Periode Tahun 2006-2010, Skripsi.
Semarang. Universitas Diponegoro
Pratiwi, Dhian Dayinta. 2012. Pengaruh CAR, BOPO, NPF Dan FDR Terhadap Return On
Assets (ROA) Bank Umum Syariah (Studi Kasus Pada Bank Umum Syariah Di Indonesia
Tahun 2005-2010), Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro
Rusdiana, Nana. 2012. Analisis Pengaruh CAR, LDR, NIM, NPL, BOPO Dan DPK Terhadap
Kinerja Keuangan Perbankan (Studi Kasus Pada Bank Umum Yang Terdaftar Pada Bursa
Efek Indonesia Periode 2008-2011, Skripsi. Semarang. Universitas Diponegoro
Santoso, Singgih. 2002. Buku Latihan SPSS Statistik Parametrik. Jakarta. PT Alex Media
Komputindo
Sudiyatno, Bambang. 2010. Analisis Pengaruh DPK, BOPO, CAR dan LDR Terhadap Kinerja
Keuangan Pada Sektor Perbankan Yang Go Public Di BEI Periode 2005-2008, Dinamika
Keuangan dan Perbankan, Semarang, Universitas Stikubank
Sugiyono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.
Bandung. Alfabeta
Suliyanto. 2005. Analisis Data dalam Aplikasi Pemasaran. Bogor. Ghalia Indonesia
Sunarto dan Slamet. 2017. Pengaruh CAR, LDR, NPL, BOPO Terhadap Profitabilitas Bank
(Studi Kasus Perusahaan Perbankan Yang Tercatat Di Bursa Efek Indonesia Periode Tahun
2011 Sampai 2015), Prosiding Seminar Nasional Multi Displin & Call For Papers Unisbank
Ke-3. Semarang. Universitas Stikubank
Tarmidzi Achmad, dan Wilyanto Kartiko Kusumo. 2003. Analisis Rasio Rasio Keuangan Sebagai
Indikator Dalam Memprediksi Kebangkrutan Perbankan Di Indonesia, Media Ekonomi dan
Bisnis, Vol XV 1-Juni-2003 FE-UNDIP. Semarang
Widantika, Anggi. 2017. Pengaruh Dana Pihak Ketiga Dan Likuiditas Terhadap Profitabilitas
Perbankan BUMN Di Indonesia Periode 2008-2015, Skripsi. Bandar Lampung. Universitas
Lampung

Das könnte Ihnen auch gefallen