Sie sind auf Seite 1von 18

ASUHAN KEPERAWATAN HOMECARE

A. PENGKAJIAN (Tanggal 18 November 2014 pukul: 18.00 WIB)


I. DATA UMUM
1. Nama KK : Tn.H
2. Alamat : JL. Sutan Syahrir No.08 RT 02/Rw 07
3. Pekerjaan KK : swasta
4. Pendidikan KK : SMP
5. Komposisi keluarga :

NO NAMA J HUB UMUR PENDIDIKAN PEKERJAAN STATUS


KLM DG KK KESEHATAN
1 Rumi P IBU 78 - Ibu RT Lansia
2 Riono L KAKAK 39 - - RM
3 Hendra L SUAMI 28 SMP Swasta
4 Riana P ISTRI 30 SMP Dagang Hamil ini 6
bln

6. Tipe keluarga:

Keluarga besar (nuclear family), keluarga inti ditambah oleh ibu dri istri dan kakak

dari istri.

7. Kewarganegaraan :
Indonesia /jawa

8. Agama:

Islam

9. Aktivitas rekreasi keluarga:

Keluarga Tn,H mengisi waktu luang setelah seharian bekerja dengan menonton

televisi bersama,kadang keluarga Tn,H keluar untuk mengunjungi saudara.

II. Riwayat tahap perkembanga keluarga

1. Tahap perkembangan saat ini

Berada pada tahap pertama yaitu keluarga pemula menunggu kelahiran

2. Tugas perkembangan keluarga yang belum terpenuhi:

Pada tahap ini keluarga Tn,H masih belum mengetahui tentang resiko kehamilan yang

terjadi pada Ny,R sehingga keluarga Tn,H belum merencanakan dalam lahiran calon

bayi

3. Riwayat kesehatan keluarga inti :

Dalam keluarga Tn,H ,Ny,R (istri)ibu hamil dengan resiko tinggi yang memerluka

penanganan ekstra hati -hati,Tn,H (suami )tidak ada masalah kesehatan ,Ny

RU(ibu)lansia namun masih sehat dapat melakukan aktivitas

mandiri,Tn.Ri(kakak)menderita keterbelakangan mental sejak lahir

4. Riwayat kesehatan sebelumnya:

Tidak ada riwayat kesehatan keluarga yang bermasalah dan tidak penyakit

generative/penyakit menular dari keluarga Tn,H dan Ny,R


III. Keadaan lingkungan

1. Karakteristik rumah :
Jenis bangunan rumah permanen bagian depan L 5X2 m, dan semi permanen bagian

belakang dengan tembok dari anyaman bamboo L 2X2 m. bangunan rumah ini

dibangun oleh pemerintah kota blitar. Bangunan depan ada 2 ruangan digunakan

untuk kamar tidur, ruang keluarga/tamu, menonton tv, bangungan belakang digunakan

sebagai dapur. Ventilasi rumah tidak ada, tidak mempunyai kamar mandi (kamar

mandi masih numpak dirumah kakak pertama). Keadaan rumah yang sederhana

namun kurang bersih dan tidak tertata rapi.


Denah rumah :

K.Tidur K.Tidur
Dapur

2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW


Lingkungan rumah Tn.A berada dipinggir perkotaan dengan lokasi rumah masuk gang

dan jarak rumah berdekatan. Keadaan jalan masih terpelihara baik,jalan aspal dan

paving. Pelayanan kesehatan lingkungan ada dipustu sentul yang jaraknya tidak jauh.
3. Mobilitas geografis keluarga
Keluarga Tn.H baru 1 tahun berpindah dirumah tersebut, rumah yang ditempati saat

inihak milik orang tua Ny.R. sebelum disitu keluarga bertempat tinggal dirumah orang

tua Tn.H.
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Keluarga Tn.H berkumpul bersama saat malam hari karena seharian bekerja dengan

becanda gurau dan bercerita sambil menonton TV . keluarga Tn.H tidak pernah

kerumah tetangga dan tidak pernah mengikuti kegiatan di lingkungan seperti

pengajian, arisan.
5. System pendukung keluarga
Fasilitas penunjang kesehatan yang dimiliki keluarga Tn.H adalah jaskesda.

Transportasi untuk mengantar pemeriksaan adalah sepeda motor. Apabila keluarga


Tn.H tidak mampu mengatasi sendiri ada anggota keluarga yang sakit, maka keluarga

Tn.H meminta tolong kakak ipar yang rumahnya berdampingan.


IV. Struktur keluarga
1. Struktur peran keluarga
 Peran formal : Tn.H mampu menjalankan peran sebagai kepala keluarga dan

sebagai tulang punggung pencari nafkah. Ny.R juga dapat menjalankan peran

sebagai ibu RT dan membantu mencari nafkah walaupun dengan keadaan

hamil. Ny.Ru sebagai lansia mampu dengan baik menjalankan peran sebagai

ibu RT yang memasak dan membersihkan rumah. Kakak Tn.R menjalankan

peran seoptimal mungkin dengan keterbatasan mental.


 Peran informal : setiap anggota saling support dan bersama dalam pemecahan

masalah keluarga. Jika ada yag kurang tepat diingatkan dan sebagai penolng,

penghibur dll
2. Nilai dan norma keluarga
Keluarga Tn.H menganut nilai saling menghormati dan menyayangi pada anggota

keluarga. Semua anggota berusaha menyesuaikan diri dengan lingkungan sekitar

dan mengikuti semua aturan yang ada, nilai dan norma dilingkungan tersebut

mengarah pada agama yang dianut.keluarga Tn.H mempunyai persepsi apabila

ada anggota kluarga yang sakit dibawa kepuskesmas


3. Pola komunikasi keluarga
Komunikasi dilakukan setiap hari dengan bahasa jawa dan komunikasi verbal.

Namun ada salah satu anggota keluarga yang mengalami kerusakan komunikasi

sehingga anggota keluarga yang lain berusaha untuk mampu dan memahami apa

yang dimaksudkan.
4. Struktur kekuatan keluarga
Pada keluarga Tn.H yang mengambil keputusan adalah Tn.H dengan

dimusyawarahkan dengan anggota keluarga terlebih dahulu.

V. Fungsi Keluarga

1. Fungi ekonomi
Keluarga Tn.H belum mempunyai rumah sendiri dan masih tinggal serumah dengan

orang tua. Dalam memenuhi kebutuhan setiap hari keluarga Tn.H makan seadanya

yang penting bergizi. Pakaian dibeli sekali setahun kalau mau lebaran. Nutrisi yang

diberikan pada Ny.R tidak menentu. Apabila ada lebih uang dibelikan susu ibu hamil,

apabila ada anggota yang sakit dibawa ke puskesmas karena mempunyai fasilitas

layanan kesehatan jamkesda.


2. Fungsi status social
Keluarga Tn.H merupakan keluarga yang sederhana, namun dalam masalah kesehatan

keluarga mampu segera membawa ke pelayanan kesehatan.


3. Fungsi pendidikan
Keluarga Tn.H masih tergolong tingkat pendidikan rendah. Tn.H dan Ny.R sampai

lulusan SMP, sedangkan ibu Ny.Ru dan kakak Tn.Ri tidak pernah sekolah.
4. Fungsi sosialisasi
Dalam keluarga Tn.H setiap anggota keluarga saling ketergantungan dan saling

membutuhkan. Apabila ada yang sakit anggota yang lain membantu merawat dengan

baik. Keluarga Tn.H sangat bahagia apabila dalam menyelesaikan masalah dapat

dihadapi bersama.
5. Fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan:
a. Mengenal masalah kesehatan
Keluarga Tn.H tidak mengerti kalau Ny.R merupakan ibu hamil dengan resti.

Keluarga tidak mencegah apabila Ny.R aktivitas seperti biassa. Keluarga tidak

memberikan pemenuhan gizi untuk Ny.R yang lebijh, jadi tidak ada susu khusus

untuk Ny.R. waktu istirahat keluarga ±6-7 jam/hari termasuk Ny.R.


b. Mengambil keputusan mengenai tindakan keperawatan
Dalam mengambil keputusan mengenai masalah kesehatan anggota keluarga

adalah Tn.H, namun sebelumnya di musyawarahkan. Keluarga dapat mengambil

keputusan yang tepat apabila ada yang sakit segera berobat.


c. Kemampuan merawat anggota keluarga yang sakit
Apabila ada anggota keluarga yang sakit, anggota lain membantu merawat dengan

tulus sampai sembuh.


d. Kemampuan keluarga memlihara/memodifikasi lingkungan rumah yang sehat.
Keluarga Tn.H kurang dapat menjaga kebersihan lingkungan rumah dan keadaan

rumah yang tidak tertata dengan rapi, walaupun dengan rumah yang sederhana
seharusnya keluarga mampu membersihkan dan menata lingkungan rumah dengan

gotong royong. Rumah yang tidak bersih dapat mengancam kesehatan khususnya

pada ibu hamil.


e. Kemampuan menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
Keluarga Tn.H mampu memanfaatkan layanan kesehatan. Keluarga tidka mau

membeli obat ditoko. Keluarga menggunakan fasilitas kesehatannya untuk

mendapatkan pelayanan kesehatan. Setiap kali memeriksakan kehamilan Ny.R

keluarga periksa ke puskesmas dan untuk merencanakan kelahiran memakai

jamkesda.
6. Fungsi religious
Keluarga Tn.H menganut agma islam, walaupun keluarga tidak pernah mengikuti

kegiatan seperti pengajian, yasinan, dll. Tapi keluarga mengaku islam


7. Fungsi rekreasi
Keluarga memanfaatkan waktu luang untuk bercengkrama dan menonton televisi

bersama. Keluarga jarang pergi untuk berwisata, mungkin keluar untuk mengunjungi

sodara.
8. Fungsi-fungsi reproduksi
Tn.H dan Ny.R belum mempunyai anak hidup dan masih menunggu kelahiran

seorang bayi.Ny.R sering mrngalami masalah kehamilan. Yang pertama Ny.R abortus

saat usia kandungan 3bulan. Yang kedua Ny.R melahirkan bayi cowok namun saat

usia 5 bulan meninggal dan ketiga bayi meninggal dalam kandungan saat usia 9 bulan.
9. Fungsi afeksi
Keluarga Tn.H termasuk keluarga yang harmonis. Antar anggota keluarga saling

memperhatikan satu sama lain. Dan setiap anggota keluarga sama-sama

membutuhkan, menghormatu, menyayangi. Keterikatan batin sangat erat antar

anggota keluarga.
VI. Stres dan Koping Keluarga
1. Stressor yang dimiliki
- Jangka pendek : Ny.R selalu was-was mengenai kehamilan yang dihadapi saat ini,

Ny.R dan keluarga tidak mau terjadi kegagalan kehamilan lagi. Ny.R merasa khawatir

apabila melahirkan yang akan dating sewaktu-waktu.


- Jangka panjnag : kelak anak lahir dan tumbuh kembang, maka saat ini keluarga juga

mempersiapkan untuk kebutuhan anak tersebut.


2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor.
Keluarga hanya lebih berhati-hati menjaga kandungan Ny.R agar ana didalamnya

dapat selamat sampai besar nanti. Keluarga juga menyiapkan kebutuhan financial

untuk kelahiran dan membesarkan anak mereka.


3. Strategi koping yang digunakan
Keluarga selalu sabar dan menerima dengan lapang kejadian yang akan dating.

Keluarga melakukan sesuatu dengan senang hati demi menyambut sesuatu yang akan

mengubah struktur keluarga.


4. Strategi adaptasi yang disfungsi
Untuk mensiasati disfungsi tersebut keluarga selalu berfikiran positif kalau ada

sesuatu indah yang akan dating nantinya.

VII. Pemeriksaan Fisik

Ny.R (hamil 6bulan)

1. Tanda Vital
TD : 120/70 mmHg
RR : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 360C
LILA : 27 cm
BB : 67 kg (kenaikan selama hamil 15 kg)
TB : 155 cm
IMT : 27,9
2. Keadaan umum:
Baik, tidak lemah, tidak pucat, kesadaran composmentis, GCS 456
3. Status mental
Baik, normal
4. System pernafasan
Pergerakan dada teratur/normal (vesikuler)
Pola pernafasan regular, RR : 22x/menit
Bunyi nafas ronchi -/- ,wheezing -/-
5. System pencernaan
BAB 1x/hari, warna kuning, bau khas feses, tidak ada masalah bising usus 10x/menit,

tidak ada nyeri tekan.


6. System integument
Warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, turgor kulit kembali < 2 detik,suhu kulit

normal (360C), bekas luka sc ± 15 cm, mongering.


7. System perkemihan
BAK mengalami peningkatan 7-8 x/hari, warna kuning, bau khas urin, tidak ada

masalah.
8. System persyarafan
Kesadaran composmentis GCS 456, reflek pupil : normal
9. System musculoskeletal
Ekstremitas simestris, tidak ada oedema, tonus otot
10. Nyeri spesifik 5 5
Tidak ada 5 5
11. Riwayat pengobatan
- Kalsium
- Vitamin C
- Fe/ penambah darah
12. Pemeriksaan laboratorium
3 Juli 2014
Hb : 10,5
Albumin : negative
23 September 2014
Hb : 12,8
Albumin : negative

Pemeriksaan kehamilan

Hamil ke : 4  G4P2A1

HPHT : 27-05-2014 HTP : 4-03-2015

Pemeriksaan fisik

1. Kepala leher :
Inspeksi : mata tidak ada ikterus, sclera tidak anemis
Palpasi : tidak ada pembesaran vena jugularis dan pembesaran kelenjar tiroid
2. Payudara :
Inspeksi : simetris, membesar, tegang, hiperpigmentasi pada aerola, putting

menonjol
Palpasi : colostrums belum keluar
3. Abdomen : pemeriksaan Leopold
Leopold I : TFU 23 cm, letak atas bokong
Leopold II : puka, DJJ 140x/menit teratur
Leopold III : letak bawah kepala
Leopold IV : kepala masuk PAP
4. Ekstremitas : Bawah : tidak ada oedema
Riwayat kehamilan
Hamil 1 : abortus usia kehamilan 3 bulan
Hamil 2 : lahir normal laki-laki BB 3,2 kg Pjg 42 cm, bayi usia 5 bulan

meninggal karena sakit


Hamil 3 : bayi meninggal dalam kandungan (IUFD) usia 9 bulan dengan PEB +

bayi besar 5kg dilakukan operasi Caesar


Hamil 4 : hamil ini usia 6 bulan
Deteksi Ibu Risiko Tinggi pada Kehamilan

No Masalah/faktor resiko skor

Skor awal ibu hamil 2

1 Terlalu muda, hamil ≤ 16 tahun 4

2 a. Terlalu lambat hamil I, kawin ≥ 4 tahun 4


b. Terlalu tua, hamil I ≥ 35 tahun 4

3 Terlalu cepat, hamil lagi 4

4 Terlalu lama hamil lagi 4

5 Terlalu banyak anak, 4/lebih 4

6 Terlalu tua, umur ≥ 35 tahun 4

7 Terlalu pendek ≤ 145 cm 4

8 Pernah gagal kehamilan 4

9 Pernah melahirkan dengan:


a. Tarikan tang/vakum 4
b. Uri dirogoh 4
c. Diberi infuse / tranfusi 4

10 Pernah operasi sesar 8

11 Penyakit pada ibu hamil:


a. Kurang darah 4
b. TBC paru 4
c. Kencing manis (DM) 4
d. Penyakit menular seksual 4
e. Malaria
f. Payah jantung 4
4

12 Bengkak pada muka / tungkai dan TD tinggi 4

13 Hamil kembar 2 / lebih 4

14 Hamil kembar air (hydraminon) 4

15 Bayi mati dalam kandungan 4

16 Kehamilan lebih bulan 4

17 Letak sungsang 8

18 Letak lintang 8

19 Perdarahan dalam kehamilan ini 8

20 Pre-eklamsi berat / kejang-kejang 8

Jumlah skor 18

VIII. Harapan Keluarga

Ny.R berharap agar kehamilan kali ini dapat lancer dan kelahiran tanpa penyulit.

ANALISA DATA

Keluarga : Tn.H

Alamat : Jl. Sutan Syahrir no.8 Rt02/Rw07 Kota Blitar

No Data Fokus Masalah Penyebab


1 DS: Kurang pengetahuan ketidakmampuan
Ibu dan keluarga mengatakan tidak mengerti keluarga Tn.H dalam
dengan hamil resiko tinggi. Hamil kali ini hamil mengenal masalah
ke 4, dan Ny.R sering mengalami kegagalan kesehatan anggota
dalam kehamilan sebelumnya keluarga yang hamil
DO: dengan resiko tinggi
1) Keluarga Tn.H tidak tahu untuk penanganan
ibu hamil yang beresiko tinggi
2) Skore deteksi resiko ibu hamil Ny.R pada
keluarga Tn.H 18
3) TTV:
TD : 120/70 mmHg
R : 22 x/menit
N : 80 x/menit
S : 360C
BB : 67 kg
TB : 155 cm
LiLa : 27 cm
Bekas luka operasi sesar +/- 15 cm
2 DS: Resiko perubahan ketidakmampuan
Ibu dan keluarga Tn.H mengatakan lebih berhati- pemeliharaan keluarga Tn.H dalam
hati dalam menjaga calon anaknya, karena hamil kesehatan merawat anggota
pertama keguguran usia 3 bulan, hamil kedua keluarga yang hamil
melahirkan anak laki-laki dan meninggal usia 5 dengan resiko tinggi
bulan karena sakit, dan hamil ketiga bayi
meninggal dalam kandungan.

DO:
1) Hasil pemeriksaaan ANC, G4P1A2
I TFU 23 cm, FU bokong
II Puka, DJJ 140x/menit
III letak bawah kepala
IV kepala belum masuk PAP
2) Ny.R masih tetap aktivitas seperti biasa
(berjualan)
3) Nutrisi Ny.R tidak dihiraukan, makan
semaunya yang penting ada. (minum es, tidak
pernah minum susu, dll)
SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN HOME CARE

1. Diagnosa: Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam

mengenal masalah kesehatan angota keluarga yang hamil dengan resiko tinggi

No Dx Kriteria Skore Bobot Jumlah Total Pembenaran


1 Sifat masalah: 3 1 3/3x1 1 Keluarga perlu pengetahuan
aktual untuk mengenali keadaan ibu
hamil
2 Kemungkinan 2 2 2/2x2 2 Dengan diberikan penjelasan
masalah dapat dan pemahaman maka
diubah: mudah keluarga mampu merawat
dan merencanakan kelahiran
3 Potensi masalah 3 1 3/3x1 1 Keluarga dapat segera
untuk dicegah: menangani apabila sewaktu-
tinggi waktu terjadi sesuatu yang
tidak diinginkan pada bumil
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1 1 Bumil merupakan suatu
masalah: berat resiko pada anggota keluarga
segera ditangani apalagi dengan bumil resiko
tinggi
Total 5

2. Diagnosa: Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan

ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga yang hamil dengan resiko

tinggi

No Dx Kriteria Skore Bobot Jumlah Total Pembenaran


1 Sifat masalah: 2 1 2/3x1 2/3 Bumil sangat perlu untuk
resiko meningkatkan status
kesehatan, terutama pada
bumil resti
2 Kemungkinan 2 2 2/2x2 2 Keluarga dapat mengerti,
masalah dapat memahami tentag hamil
diubah: mudah resiko tinggi dan
dapatmelakukan tindakan
yang tepat
3 Potensi masalah 3 1 3/3x1 1 Dengan mengantongi
untuk dicegah: pengetahuan resti masalah
tinggi pada bumil dapat teratasi
4 Menonjolnya 2 1 2/2x1 1 Kesehatan bumil harus
masalah: berat dioptimalkan
segera ditangani
Total 4 2/3

PRIORITAS DIANOSA KEPERAWATAN

NO. DIAGNOSA SKORE


1 Kurang pengetahuan berhubungan dengan ketidakmampuan 5

keluarga Tn.H dalam mengenal masalah kesehatan angota keluarga

yang hamil dengan resiko tinggi


2 Resiko perubahan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan 4 2/3

ketidakmampuan keluarga Tn.H dalam merawat anggota keluarga

yang hamil dengan resiko tinggi


RENCANA ASUHAN KEPERAWATAN

Keluarga : Tn.H

Puskesmas : Kepanjen Kidul

NO. TUJUAN UMUM DAN KRITERIA HASIL RENCANA TINDAKAN


KHUSUS
1 Diharapkan ibu dan keluarga Setelah dilakukan tindakan 1) Jelaskan kepada ibu dan
mengerti dan memahami keperawatan dengan keluarga tentang
-kehamilan resiko tinggi
masalah kesehatan yang kunjungan rumah selama 3
-bahaya akibat ibu hamil
Ny.R alami yaitu dengan kali, ibu dan keluarga
resiko tinggi
hamil resiko tinggi mampu mengenal masalah -tanda bahaya kehamilan
2) Sarankan ibu untuk
kesehatan kehamilan Ny.R
memeriksakan kehamilan
secara teratur di pelayanan
# verbal:
kesehatan
Ny.R dan keluarga mampu
3) Sarankan ibu dan keluarga
menyebutkan penyebab,
untuk merencanakan
tanda gejala dan bahaya
semua poses
hamil resiko tinggi
kelahiranyaitu dengan
# afektif:
merujuk apabila ada
Ibu dan keluarga dapat
mengambil keputusan keluhan dan kelahiran ke
yang tepat RS
# psikomotor:
Ibu dapat memeriksakan
kehamilan secara rutin ke
pelayanan kesehatan
2 Diharapkan ibu dan keluarga Setelah dilakukan tindakan 1) Jelaskan cara yang tepat
memahami dan melakukan keperawatan dengan untuk merawat ibu hamil
2) Anjurkan kepada ibu untuk
tindakan yang tepat dalam kunjungan rumah Selama 3
- mengkonsumsi
merawat Ny.R dengan hari, keluarga mampu
makanan yang bergizi
kehamilan resiko tinggi merawat ibu hamil dengan - mengkonsumsi tablet
resiko tinggi. Fe penambah darah
minimal 90 tablet
# verbal: selama kehamilan
- mengurangi konsumsi
Ibu dan keluarga mengerti
yang manis-manis
tindakan yang tepat yang
(gula) dan minum es
harus dilakukan
- mengurangi aktivitas
# afektif:
berat dan lebih
ibu dan keluarga mampu
berhati-hati menjaga
melaksanakan anjuran
kandungan
demi kesehatan - berolahraga ringan
kehamilannya (jalan kaki)
3) Anjurkan ibu untuk datang
# psikomotor:
ke pelayanan kesehatan
-ibu dan keluarga dapat
apabila ada keluhan
mengantisipasi apabila ada
kehamilan dan datang
tanda bahaya kehamilan
kelas antenatal
-ibu dapat menghindari
4) Ajarkan pada ibu untuk
bahaya kehamilan resiko
perawatan payudara dan
tinggi
mengajarkan cara
- Ibu dan keluarga dapat
menyusui yang benar.
melakukan perawatan yang
benar selama kehamilan
IMPLEMENTASI

No.Dx Waktu Implementasi

1. 20 November 2014 1. Menjelaskan kepada ibu dan keluarga tentang


Pukul 10.00 WIB -kehamilan resiko tinggi
-bahaya akibat ibu hamil resiko tinggi
-tanda bahaya kehamilan
2. Menyarankan ibu untuk memeriksakan kehamilan secara
teratur di pelayanan kesehatan
3. Menyarankan ibu dan keluarga untuk merencanakan semua
poses kelahiran yaitu dengan merujuk apabila ada keluhan
dan kelahiran ke RS
2. 20 November 2014 1. Menjelaskan cara yang tepat untuk merawat ibu hamil
Pukul 11.00 WIB 2. Menganjurkan kepada ibu untuk
- mengkonsumsi makanan yang bergizi
- mengkonsumsi tablet Fe penambah darah minimal 90
tablet selama kehamilan
- mengurangi konsumsi yang manis-manis (gula) dan
minum es
- mengurangi aktivitas berat dan lebih berhati-hati
menjaga kandungan
- berolahraga ringan (jalan kaki)
3. Menganjurkan ibu untuk datang ke pelayanan kesehatan
apabila ada keluhan kehamilan dan datang kelas antenatal
4. Mengajarkan pada ibu untuk perawatan payudara dan
mengajarkan cara menyusui yang benar.

EVALUASI

No.Dx Waktu Evaluasi


1. 21 November 2014 S : ibu mengatakan kalau dirinya saat ini termasuk hamil
resiko tinggi, ibu datang rutin ke puskesmas dan ibu akan
memikirkan untuk memilih RS sebagai proses kelahiran
O : - ibu dapat memahami dan menjelaskan kembali apa
yang telah disampaikan tentang kehamilan resiko tinggi
dengan bahasanya sendiri.
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

2. 21 November 2014 S : ibu mengatakan bahwa sudah mengurangi konsumsi gula


dan es, ibu sudah mengkonsumsi tablet Fe setiap hari.
O : ibu dapat antusias dan dapat mempraktekkan saat diajari
cara perawatan peyudara dan cara pemberian ASI yang benar
A : masalah teratasi sebagian
P : lanjutkan intervensi

Das könnte Ihnen auch gefallen