Sie sind auf Seite 1von 189

LIST OF HSSE PROCEDURES / DAFTAR PROSEDUR HSSE

DOCUMENT
No TITLE / JUDUL
CODE
1 HSSE – 01 VISITOR ACCEPTANCE / PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
2 HSSE – 02 FIRE PREVENTION / PENCEGAHAN KEBAKARAN
3 HSSE – 03 BASIC FIRST AID / PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN

4 HSSE – 04 INCIDENT INVESTIGATION / INVESTIGASI KEJADIAN

5 HSSE – 05 SNAKE BITE / DIGIGIT ULAR

6 HSSE – 06 EARTHQUAKE ALERT / GEMPA BUMI

7 HSSE – 07 SMOKING AREA / AREA MEROKOK

8 HSSE – 08 EYE INJURY / CEDERA MATA

9 HSSE – 09 LADDER USE / PENGGUNAAN TANGGA


POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE / PENGGUNAAN DAN
10 HSSE – 10
PEMELIHARAAN ALAT-ALAT LISTRIK
11 HSSE – 11 LOCK OUT / TAG OUT ( LO-TO )

12 HSSE – 12 WORKING AT HEIGHTS / BEKERJA DIKETINGGIAN


ALCOHOL AND DRUG TESTING / PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
13 HSSE – 13
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN TERLARANG
14 HSSE – 14 EMPLOYEE INDUCTION / INDUKSI KARYAWAN
COMPUTER VIRUS PROTECTION / PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS
15 HSSE – 15
KOMPUTER
16 HSSE – 16 MANUAL HANDLING / MENGANGKAT BARANG

17 HSSE – 17 CONFINED SPACE ENTRY / MEMASUKI DI RUANG TERBATAS

18 HSSE – 18 INJURY / PENANGANAN CEDERA/LUKA

19 HSSE – 19 MAINTENANCE USED TOOLS / MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA


SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER EMERGENCY /
20 HSSE – 20 PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT
LAINNYA
USED PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT / PENGGUNAAN ALAT
21 HSSE – 21
PELINDUNG DIRI
22 HSSE – 22 WASTE DISPOSAL / PEMBUANGAN LIMBAH

23 HSSE – 23 DRIVING SAFETY / KESELAMATAN BERKENDARA & MENGEMUDI

24 HSSE – 24 DRIVER REQUIREMENTS / PERSYARATAN MENGEMUDI


STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS MATERIAL / PENYIMPANAN,
25 HSSE – 25
PENANGANAN BAHAN-BAHAN BERBAHAYA
OIL WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING / PENANGANAN TUMPAHAN
26 HSSE – 26
MINYAK
27 HSSE – 27 GENERAL SAFETY / KESELAMATAN UMUM

28 HSSE – 28 MEETING / RAPAT


LIST OF HSSE PROCEDURES / DAFTAR PROSEDUR HSSE

DOCUMENT
No TITLE / JUDUL
CODE
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT & CONTROL ( HIRAC ) /
29 HSSE – 29
IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO & KONTROL
30 HSSE – 30 PROSEDUR ANCAMAN BOM / BOMB THREAT PROCEDRURES

31 HSSE – 31 SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR

32 HSSE – 32 AUDIT HSE PROCEDURE / PROSEDUR AUDIT K3LL


VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS / PERSYARATAN DOKUMEN
33 HSSE – 33
KENDARAAN
34 HSSE – 34 PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE / PROSEDUR UNTUK PENUMPANG

35 HSSE – 35 EMERGENCY PROCEDURE / PROSEDUR KEADAAN DARURAT

36 HSSE – 36 PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA (SEPEDA MOTOR)


MANAGEMENT INSPECTION PROCEDURES/ PROSEDUR INSPEKSI
37 HSSE – 37
MANAJEMEN
HYGIENE INDUSTRY AND OCCUPATIONAL HEALTH PROCEDURES/
38 HSSE – 38
PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN KESEHATAN KERJA
WORK NEAR OR ABOVE WATER PROCEDURES / PROSEDUR BEKERJA DIATAS
39 HSSE – 39
ATAU DEKAT AIR
40 HSSE – 40 ACCIDENT CLASIFICATION / PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN

41 HSSE – 41 PROSEDUR PENANGANAN BANJIR

42 HSSE – 42 PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM API RINGAN (APAR)

43 HSSE – 43 PROSEDUR PEMBELIAN

44 HSSE – 44 PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN

45 HSSE – 45 PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN

46 HSSE – 46 PROSEDUR TATA CARA INDUKSI

47 HSSE – 47 PROSEDUR PENGISIAN SOLAR

48 HSSE – 48 PROSEDUR HOUSEKEEPING

49 HSSE – 49 WORK PERMIT PROCEDURE / PROSEDUR IZIN KERJA

50 HSSE – 50 WELDING PROCEDURE / PROSEDUR PENGELASAN

51 HSSE – 51 SCAFFOLDING PROCEDURE / PROSEDUR STRUKTUR SEMENTARA

52 HSSE – 52 INSPECTION HSE PROCEDURE / PROSEDUR INSPEKSI K3


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENERIMAAN PENGUNJUNG/TAMU
VISITOR ACCEPTANCE

Kode Dokumen : HSSE - 01

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


01 – 01 – 2008
17 – 01 – 2012
18 – 06 – 2012
02 – 06 – 2014
02 – 02 – 2015
02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE menjadi
HSSE
 Seorang personil SECURITY
akan menjelaskan lokasi
evakuasi menjadi
Supervisor/manager/HSSE akan
melakukan induksi

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENERIMAAN TAMU
HSSE - 01 1 2 MAR 2017 1 dari 2
VISITOR ACCEPTANCE PROCEDURE

 All visitors to park their vehicle in car park  Semua tamu/pengunjung diminta untuk
memarkirkan kendaraannya di tempat parkir
yang tersedia.
 Always stop the visitor’s and ask who they are  Hentikan tamu/pengunjung yang akan memasuki
and whom they wish to see area kantor dan tanyakan maksud
kedatangannya.

 Ensure the visitor’s ID is registered in the  Pastikan identitas tamu sudah terdaftar pada
visitor’s logbook. Take and keep their ID and buku tamu secara lengkap. Ambil dan simpan
check for its validity. kartu identitasnya dan periksalah keabsahannya.

 If the ID is valid, give a Visitor’s Card to the  Bila identitas dinyatakan sah, berikan Kartu
person(s) Pengunjung kepada tamu dimaksud

 One security personnel to explained locate  Supervisor /manager/ QHSSE akan melakukan
evacuation correct if burn with guest or visitor induksi jika terjadi keadaan darurat kepada
tamu/pengunjung tersebut

 One security personnel to accompany/guide  Seorang personil SECURITY akan


visitor to locate correct department (person). mendampingi dan mengantarkan
tamu/pengunjung tersebut ke tempat atau orang
yang dimaksud.
 Upon departure, ensure that ID and Visitor’s  Pastikan ID dan Kartu Tamu dikembalikan pada
Card is returned saat tamu meninggalkan gedung/kantor.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENERIMAAN TAMU
HSSE - 01 1 2 MAR 2017 1 dari 2
VISITOR ACCEPTANCE PROCEDURE
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENCEGAHAN KEBAKARAN
FIRE PREVENTION

Kode Dokumen : HSSE – 02

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN
HSSE - 02 1 02 MAR 2017 1 dari 2
FIRE PREVENTION PROCEDURE

1. Fire Prevention 1. Pencegahan Kebakaran


 Fire extinguishers (dry chemical) must be  Alat pemadam api (jenis dry chemical) harus
placed outside and be easy accessible in an diletakkan diluar dan mudah diambil bila
emergency all offices and work area. terjadi kebakaran di setiap ruang kantor dan
setiap area kerja.
 C02, dry chemical extinguishers must be  Pemadam api jenis CO2, dry chemical harus
located in the kitchen. All office boys’ are to ada di dapur. Semua petugas RTK (Rumah
be trained in the use of the firefighting Tangga Kantor) harus diberi latihan cara
equipment. penggunaan peralatan pemadam kebakaran.
 All the workshop areas must have dry  Semua bengkel (gudang) harus dilengkapi
chemical fire extinguishers placed in a adanya alat Pemadam api jenis dry chemical
suitable location so as to be easily accessible dengan lokasi peletakan yang mudah dilihat
in emergencies. dan mudah diambil bila keadaan darurat.
 All fuel is to be stored and dispensed in a  Semua BBM harus disimpan dan disalurkan
clean workmanlike manner to minimize dengan benar untuk mengurangi ceceran dan
spillage and the fire risk. All the fuel storage resiko kebakaran. Lokasi penyimpanan BBM
areas are to be equipped with both CO2 and harus dilengkapi dengan pemadam api jenis
large dry chemical extinguishers. The fuel CO2 dan jenis bubuk (dry chemical) yang
dumps are to be designated non-smoking cukup besar. Penyimpanan BBM adalah area
areas. dilarang keras merokok.
 A water supply solely for fire fighting and  Harus ada sumber air khusus untuk pemadam
sufficient fire hoses and pumps (depending kebakaran yang dapat disalurkan melalui
on the size of the camp) should be readily selang air dan pompa (tergantung ukuran dari
accessible to the fire fighting team should the camp) dengan posisi yang dekat dari camp
fire alarm go off. agar bisa cepat digunakan oleh anggota
pemadam kebakaran bila ada sirene berbunyi.

2. Signage 2. Tanda-tanda Kebakaran


 Where required, fire warning and no smoking  Bila diperlukan, tanda peringatan kebakaran
posters and signs are to be placed in dan poster dilarang merokok harus diletakkan
conspicuous positions around the area. di tempat yang jelas dan mudah dilihat
disekeliling area.
 Easily seen warning signs will be displayed  Tanda-tanda tersebut harus mudah terlihat
to warn personnel of the inherent dangers of oleh para personil yang kurang peduli akan
a particular area. Fuel, Workshop, Office, all bahaya kebakaran di area sekitanya. Tempat
have different fire risks. BBM, bengkel, kantor, merupakan area yang
mempunyai resiko kebakaran tersendiri.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENCEGAHAN KEBAKARAN
HSSE - 02 1 02 MAR 2017 2 dari 2
FIRE PREVENTION PROCEDURE

3. Muster Points 3. Tempat Berkumpul


A designated muster point and an alternative Harus ada tempat berkumpul dan tempat
muster point must be delineated in a safety alternatif sebagai tempat yang aman untuk
position in case of a fire. All personnel in the berkumpul apabila terjadi kebakaran. Semua
area must be familiar with the fire drills and personil di dalam area harus dilatih pemadaman
know where to assemble when the fire alarm kebakaran dan mengetahui lokasi tempat
sounds. berkumpul ketika terdengar sirene kebakaran
berbunyi.

4. Fire Emergency Response Teams 4. Regu Pada Saat Gawat Darurat/Kebakaran


An emergency response team and a fire fighting Harus dibentuk regu keadaan darurat dan
team made up are to be assembled and undergo kebakaran dari personil dan secara teratur harus
regular training and practice. All firefighting mendapatkan latihan dan praktek. Semua
equipment is to be checked regularly and, if peralatan pemadam kebakaran diinspeksi (cek)
found faulty, replaced immediately. secara teratur, apabila ditemukan dalam kondisi
rusak harus segera diganti.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERTOLONGAN PERTAMA PADA KECELAKAAN


BASIC FIRST AID

Kode Dokumen : HSSE – 03

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
BASIC FIRST AID PROCEDURE HSSE - 03 1 02 MAR 2017 1 dari 4

1. Level of Consciousness 1. Tingkatan Kesadaran


 Shake and Shout  Guncangkan dan berteriak
 Conscious obeys simple orders  Sadar, bisa mendengar dan bicara
 Semi or unconscious, drowsy or no response  Setengah atau Tidak sadar, mengantuk atau
tidak ada reaksi
2. Airway 2. Jalan Napas
 Clear and no obstructions – Place in  Jalan Napas bebas dan tidak ada
Recovery position and proceed to Breathing gangguan – tempatkan dalam posisi
recovery (posisi pemulihan) dan lanjutkan ke
pernapasan
 Obstructed - Roll to side, Remove  Gangguan- Ubah posisi ke samping, ambil
obstruction with fingers till clear then benda-benda yang menganggu dengan jari,
proceed to Breathing. lanjutkan ke pernapasan

3. Breathing 3. Pernapasan
 Present - count respiratory rate and depth  Masih Bernapas – hitung jumlah frekuensi
and place in recovery position pernapasan dan kedalamnannya, tempatkan
dalam posisi recovery (posisi pemulihan)
 Absent - Commence Mouth to Mouth  Tidak Bernapas – Langsung mulai bantuan
Resuscitation pernapasan (dari mulut ke mulut)

4. Circulation 4. Peredaran Darah

 Pulse present - Count pulse rate over 1  Denyut Jantung ada – Hitung frekuensi
minute denyut jantung selama 1 menit
 Pulse Absent - Commence Cardiac  Denyut Jantung tidak ada – Langsung
Compression, 1Person- 2 Breaths to 15 mulai membuat kompresi jantung luar, Ratio
Compression’s , 2 Persons 1 Breath to 5 bantuan nafas dan bantuan sirkulasi untuk
Compression’s satu orang adalah 2 kali bantuan pernapasan
dan 15 kali bantuan sirkulasi, dan untuk 2
orang adalah 1 kali bantuan pernapasan dan 5
kali bantuan sirkulasi.

5. Bleeding 5. Perdarahan

 Stop Bleeding with Direct Pressure (No  Hentikan Perdarahan dengan tekanan
Leaves or Mud to Lacerations) Langsung (Jangan menempelkan daun-
daunan atau lumpur diatas luka-luka)
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
BASIC FIRST AID PROCEDURE HSSE - 03 1 02 MAR 2017 2 dari 4

 Apply Dressing to bleeding site and apply a  Pasangkan pembalut diatas tempat
Firm Crepe Bandage perdarahan dan pasang lagi diatas pembalut
perban kain yang kuat

6. Abdominal Injuries 6. Luka daerah Perut


 Cover open wounds with dressing and tape.  Tutup luka-luka yang terbuka dengan
pembalut dan plester
 Protruding Foreign Bodies – Do not  Benda-Benda Asing yang Menonjol –
remove, control bleeding around the site. If Jangan cabut, kontrol perdarahan disekitar
patient is conscious, posture flat with knees daerah luka-luka, jika korban masih sadar
bent. posisikan berbaring mendatar, dengan lutut
menekuk.

7. Burns 7. Luka Bakar


 Apply large amounts of cool water to the  Siram banyak air dingin diatas luka bakar
burn.
 Wet a sheet and place the wet sheet over the  Kasih basah sebuah kain sprei dan pasang
burnt area and keep cool with water diatas daerahnya luka bakar dan selalu seram
dengan air sejuk

 Apply space blanket over the sheet.  Pasang “Space Blanket” diatas kain sprei

8. Chest Injuries 8. Luka Dada


 Open Chest Wounds – Cover and seal the  Luka Dada yang Terbuka – Tutup Lubang
hole or lacerations with dressing and luka atau luka goresan dengan pembalut dan
posture injured side down. posisikan dengan arah luka menghadap
kebawah.
 Protruding Foreign Bodies - Do not remove,  Benda-Benda Asing yang Menonjol –
Secure the object and leave in place, control Jangan mencabut, jamin benda tersebut tetap
the bleeding around with dressing. ditempatnya, kontrol perdarahan disekitarnya
dengan pembalut.

9. Eye Injuries 9. Luka Mata


 Do Not Remove Protruding Foreign Bodies  Jangan Mencabut Benda-Benda Asing
(sticks, nails etc.) Control Bleeding around yang Menonjol – (tusukan kayu, paku dan
the site but do not apply pressure to the site lain lain). Kontrol perdarahan disekeliling
tempat tetapi jangan menekan diatas bagian
tersebut
 Loose Foreign material – Irrigate with eye  Pecahan Material Asing – Bilas dengan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
BASIC FIRST AID PROCEDURE HSSE - 03 1 02 MAR 2017 3 dari 4

wash and apply dressing obat cuci mata dan pasangkan pembalut

10. Head Injuries 10. Luka Kepala


 Bleeding from the ear, apply light tape  Perdarahan dari telinga, pasang pembalut
dressing and posture bleeding side down plester yang ringan dan posisikan arah luka
perdarahan menghadap ke bawah.
 Control other bleeding with dressing and  Kontrol perdarahan yang lain dengan
bandage. Beware of Depressed skull fracture pembalutan baru pasang perban diatasnya.
Hati-hati dengan tanda keretakan pada
tengkorak.
 Check pupil size and reaction to light  Cek ukuran biji mata dan reaksi dengan
cahaya.

11. Limb Injuries 11. Luka bagian Tungkai dan Lengan


 Control all Bleeding with a dressing and  Kontrol perdarahan dengan pembalut dan
bandage perban
 If fractures are present, re-align as near as  Jika ada yang patah, luruskan sebisa
possible, splint and elevate the limb. mungkin, bebatkan dengan kayu bidai dan
angkat tungkai atau lengan, pada bagian yang
patah
 Amputation - Control Bleeding with direct  Amputasi – Kontrol perdarahan dengan
pressure dressing and bandage tekanan langsung dari pembalut dan perban
 Place the severed part in a dry plastic bag  Masukkan bagian yang terkena potong ke
and give to paramedic. dalam bungkus plastik yang kering dan
berikan kepada paramedik.

12. Spinal Injury 12. Luka pada Tulang Belakang


 Suspect a spinal injury if the patient has  Periksa luka pada tulang belakang jika
pain in the back, loss of limb movement korban merasa nyeri dibagian belakang,
and/or ‘tingling’ of the arms or legs. Treat dengan tidak bisa menggerakan tungkai atau
by laying the patient flat if patient is lengan dan/atau merasa merinding pada
conscious, recovery if unconscious, don’t ujung lengan atau tungkai. Jika korban masih
move unless patient is in serious danger. sadar suruh berbaring datar, jika tidak sadar
ubah ke posisi recovery (posisi pemulihan).
Jangan pindahkan kecuali korban berada
dalam gawat darurat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PERTOLONGAN PERTAMA
BASIC FIRST AID PROCEDURE HSSE - 03 1 02 MAR 2017 4 dari 4

13. Snake Bite 13. Gigitan Ular


 DO NOT APPLY AN ARTERIAL  JANGAN pasang TURNIKET, (alat untuk
TORNIQUET and do not wash the site. menghentikan perdarahan), dan jangan cuci
pada bagian luka.
 Apply dressing to site and apply bandage  Pasangkan pembalut ditempat dan perban
over the site, then down to the end of the diatas, terus berguling ke bagian bawah dulu
limb, then back up the limb. baru ke bagian atas bila ditungkai atau
lengan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PELAPORAN DAN INVESTIGASI KEJADIAN


REPORTING AND INCIDENT INVESTIGATION

Kode Dokumen : HSSE – 04

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

INVESTIGASI KEJADIAN
HSSE - 04 1 02 MAR 2017 1 dari 5
INCIDENT INVESTIGATION

1. Purpose 1. Maksud
To ensure that all incidents that have resulted in, Untuk memastikan bahwa semua kejadian yang
or could have resulted in injury or illness, terjadi, atau segala hal yang dapat
damage to property or the environment are fully mengakibatkan cedera atau sakit, kerusakan
investigated. To identify the root causes so that pada barang atau lingkungan, harus diinvestigasi
remedial action can be implemented to ensure secara menyeluruh. Selain itu pula prosedur ini
that there is not a reoccurrence of the same dimaksudkan untuk mengidentifikasi akar
incident. penyebab serta tindakan perbaikan yang harus
dilakukan untuk memastikan tidak akan terjadi
lagi kejadian serupa.

2. Reporting 2. Pelaporan
 Complete comprehensive report using the  Lengkapilah laporan selengkapnya dengan
following headings: menggunakan pokok-pokok berikut ini:
- Summary of incident - Ringkasan kejadian
- Details of injured person, damaged to - Rincian atas korban luka/cedera,
property or environment kerusakan atas barang atau lingkungan

- Actual loss - Kerugian aktual

- Chronology of events - Kronologi kejadian


- Detailed description of incident - Deskripsi terinci mengenai kejadian
tersebut

- Findings of investigation - Temuan-temuan hasil investigasi

- Conclusion and Recommendations - Kesimpulan/konklusi dan rekomendasi


- Copy of Incident Investigation Tree using - Salinan Alur Investigasi Kejadian
Incident Analysis form as a guide. menggunakan Formulir Analisa Kejadian
sebagai pedoman.
 Record all remedial action in the Remedial  Catatlah semua tindak perbaikan dalam
Action Plan. Identify person responsible for Rencana Tindakan Perbaikan. Tentukan
implementing changes and establish target orang yang bertanggungjawab untuk
date. menerapkan tanggal target akhir dan
perubahannya.
 For changes to procedures, work instruction,  Untuk mengubah prosedur, instruksi kerja,
policies or modifications to equipment a kebijakan atau perubahan pada peralatan,
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

INVESTIGASI KEJADIAN
HSSE - 04 1 02 MAR 2017 2 dari 5
INCIDENT INVESTIGATION

Management of Change procedure needs to perlu kiranya melengkapi dan memenuhi


be completed. prosedur yang berkaitan dengan Perubahan
Manajemen (Management of Change).
 Monitor implementation of changes through  Penerapan atas perubahan tersebut dipantau
inspections. melalui inspeksi.

3. Investigation 3. Investigasi

Upon notification of an incident Dalam kaitannya dengan adanya kejadian


 Insure that the scene is safe  Pastikan untuk mengamankan tempat
kejadian
 If required, initiate Emergency Response  Bila diperlukan, lakukan terlebih dahulu
Plan (Medevac, Spill containment) Rencana Tanggap Darurat (Evakuasi Medik,
wadah penampung tumpahan)
 Make preliminary classification of incident  Tentukan klasifikasi kejadian berdasarkan
based on immediate facts and report fakta-fakta yang diperoleh saat itu dan
following the Incident Reporting laporkan sesuai dengan Bagan Alir
Requirements Flowchart. Appendix A. Persyaratan Pelaporan Kejadian (lihat:
Appendix A).
 Use the Levels of Incident Investigation and  Tentukanlah tingkat Investigasi Kejadian dan
Review Flowchart to determine what level of Bagan Alir Pengkajian Ulang untuk
management is required to form the menentukan tingkat manajemen apa yang
investigation team. Appendix B. diperlukan dalam pembentukan tim
investigasi
 Assemble the investigation team and outline  Bentuklah tim investigasi dan tetapkan tujuan
the objectives of the investigation. dan sasaran investigasi.
 Obtain any preliminary reports or other  Dapatkan setiap laporan-laporan awal atau
relevant documentation. bentuk dokumen lain yang terkait.
 Identify any witnesses and obtain  Identifikasikan setiap saksi dan dapatkan
statements. pernyataan-pernyataan mengenai kesaksian
mereka atas kejadian dimaksud.
 Obtain any physical evidence. E.g.  Dapatkan bukti-bukti fisik yang ada.
machinery or other equipment. Misalnya, mesin atau peralatan lainnya.
 Visit the site. Take photos and make  Datangi lokasi kejadian. Ambillah
drawings identifying any relevant equipment gambar/foto (dokumentasikan) dan buatlah
or position of personnel. This will give the gambar/sketsa setiap peralatan yang terkait
investigation team a feel for what happened. atau posisi keberadaan personil. Hal ini akan
Take the witness to the scene and let them memberikan gambaran kepada tim
tell you what happened. investigasi mengenai apa yang sebenarnya
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

INVESTIGASI KEJADIAN
HSSE - 04 1 02 MAR 2017 3 dari 5
INCIDENT INVESTIGATION

terjadi. Bawalah saksi ke tempat lokasi


kejadian dan biarkan dia menceritakan
kepada anda, apa yang telah dia saksikan.
 Interview the witnesses. Never make  Tanyailah para saksi. Jangan sekali-sekali
assumptions. Collect as much information as membuat asumsi/dugaan. Kumpulkan
possible by asking the question WHY? sebanyak mungkin informasi yang perlu,
Keeping asking WHY until you are happy dengan selalu bertanya MENGAPA?.
that you can go no further. E.g. His arm has Tetaplah selalu bertanya dengan kata
broken. WHY? Because it got caught in the MENGAPA, hingga anda merasa puas atas
drill rig. WHY? Because he grabbed the keterangannya, sebelum melanjutkan ke hal
Kelly hose as it started to turn. WHY? lainnya. Sebagai contoh: Lengannya patah.
Because the swivel locked up and the hose MENGAPA? Karena tertimpa alat bor.
started to wrap around the pipe. Etc. MENGAPA? Karena dia mencabut paksa
selang Kelly saat mulai bekerja.
MENGAPA? Karena pemutar (swivel) dalam
keadaaan terkunci dan selang melilit pada
pipa. Dst.
 If site has been disturbed try and reconstruct  Bila lokasi kejadian terganggu, coba dan
the incident scene. lakukan rekonstruksi atas kejadian dimaksud.
 Reconstruct incident sequence using  Rekonstruksi yang dilakukan berdasarkan
information gathered from the witnesses. atas informasi yang diperoleh dari para saksi.
 Investigation team to regroup to discuss and  Tim investigasi berkumpul untuk
collate information. mendiskusikan dan menyusun informasi.
 Complete an incident tree using the Incident  Lengkapi alur kejadian dengan menggunakan
Analysis Guide to identify. Pedoman Analisa Kejadian untuk
mengidentifikasi.

4. Review 4. Pengkajian Ulang


 All incidents need to be reviewed to ensure  Semua kejadian perlu dikaji ulang untuk
that adequate controls have been put in place memastikan bahwa kontrol yang benar telah
to prevent a reoccurrence. dilaksanakan demi mencegah terulangnya
kejadian serupa
 The Level of Incident Investigation and  Tingkatan Investigasi Kejadian dan Bagan
Review chart (Appendix B) shows which Alir Pengkajian Ulang (Appendix B)
management personnel must review each memperlihatkan personil manajemen mana
incident. yang harus melakukan pengkajian ulang atas
setiap kejadian.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

INVESTIGASI KEJADIAN
HSSE - 04 1 02 MAR 2017 4 dari 5
INCIDENT INVESTIGATION

5. Dissemination Of Information 5. Penyebaran Informasi


 HSE department to produce an HSE alert for  Departemen HSE membuat Warta HSE
all incidents of Levels 0, 1, 2 and 3. These untuk semua kejadian pada tingkatan 0, 1, 2
alerts must be posted on HSE notice boards. dan 3. Warta tersebut harus dipasang di
papan pengumuman HSE.
 Monthly HSE meetings can be used to  Meeting HSE mingguan dapat pula
disseminate the findings from incident digunakan sebagai media penyebaran
investigations to all crewmembers. informasi atas temuan-temuan dari hasil
investigasi kejadian, kepada seluruh anggota
kru.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

INVESTIGASI KEJADIAN
HSSE - 04 1 02 MAR 2017 5 dari 5
INCIDENT INVESTIGATION

METODA INVESTIGASI KEJADIAN MENGGUNAKAN FISH BONE ANALYSIS

A. METODE FISH BONE ANALYSIS


Metoda yang digunakan dalam investigasi kecelakaan di perusahaan menggunakan metode fish bone,
dikarenakan metode ini sangat sederhana untuk menelusuri penyebab permasalahan yang terjadi. Dan
dalam metode fish bone analysis ini melibatkan partisipasi semua orang, karena berprinsip bahwa
pemikiran yang bersumber dari orang banyak lebih baik dari satu orang.

Metode Fish Bone Analysis dinamakan diagram tulang ikan karena bentuk dari diagram ini seperti
tulang ikan, dengan permasalahan sebagai kepalanya, dan penyebab-penyebab yang ada sebagai duri-
durinya.

B. FUNGSI METODA FISH BONE ANALYSIS


 Karena setiap kemungkinan yang kita temukan sebagai penyebab terjadinya permasalahan akan
dituliskan di salah satu “duri”
 Tergantung dari penguasaan wawasan pengetahuan dan teknologi yang dimiliki
 Fish Bone ini diletakkan pada lokasi yang mudah terlihat bagi semua sehingga semua orang dapat
berpartisipasi

C. DIAGRAM FISH BONE ANALYSIS


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

DIGIGIT ULAR
SNAKE BITE

Kode Dokumen : HSSE – 05

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR DIGIGIT ULAR
HSSE - 05 1 02 MAR 2017 1 dari 2
SNAKE BITE PROCEDURE

It is best to treat all snakes as poisonous. Perlakukanlah bahwa setiap ular yang dijumpai
berbisa.
In all cases a snake is more likely to be scared of Kenyataannya ular takut terhadap manusia bahkan
you than you are of it and the snake will only attack melebihi rasa takut kita saat bertemu ular. Ular
if it feels threatened or if you step on it. akan menyerang apabila merasa terancam atau
apabila kita menginjak ular
1. Preventive Action 1. Tindakan Pencegahan
 If you see a snake, move away from it  Apabila anda melihat ular, jauhilah pelan-
slowly. Do not make sudden moves. pelan. Jangan membuat gerakan yang tiba-
tiba.
 Never harass or torment a snake.  Jangan mengusik, mengganggu dan
menyakiti ular.
 Do not attempt to kill or capture a snake. An  Jangan mencoba untuk membunuh atau
injured snake can be very dangerous. menangkap ular. Ular yang terluka akan
sangat berbahaya.
 Never assume that a snake is dead. Often  Jangan pernah menganggap ular sudah mati.
they use stillness as camouflage. Seringkali ular sedang dalam keadaan diam
atau menyamar.
 Snakes often sleep in the sun on the bridging.  Ular seringkali tidur sambil berjemur di atas
Be careful where you put your hands as they jembatan. Hati - hati bilamana anda berada
often wind themselves around the handrails. di tempat seperti itu karena ular sering berada
di situ.
 Never put your hands into hollow logs.  Jangan pernah sekali - sekali memasukan
tangan ke dalam lubang batang kayu.
 Look before turning any logs over or before  Lihat untuk beberapa saat sebelum
moving something that has been on the mengangkat batang kayu atau memindahkan
ground for a long time. sesuatu dari atas tanah.
 When working in the field, wear long  Ketika bekerja di lapangan, pakailah celana
trousers and preferably high boots. These panjang dan lebih baik bila mengenakan
two items of clothing offer the best form of sepatu boot tinggi. Kedua hal tersebut sangat
protection. penting untuk melindungi diri dari gigitan
ular.
2. Action if Someone is Bitten 2. Tindakan yang harus dilakukan apabila
seseorang digigit ular :
 If you are bitten or if you are with someone  Apabila anda digigit atau anda mengetahui
who is, DO NOT PANIC. ada orang lain digigit ular, JANGAN
PANIK
 Apply a pressure bandage.  Kenakan pembalut elastis
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR DIGIGIT ULAR
HSSE - 05 1 02 MAR 2017 2 dari 2
SNAKE BITE PROCEDURE

Start the bandaging at the wound (bite) and Mulailah membalut luka dengan terlebih dahulu
bandage first to the extremity (down the membalut bagian kaki (bagian bawah tubuh)
limb) and then back up to the top of the limb. kemudian diteruskan dengan membalut bagian
The purpose of this is to restrict the atas tubuh. Hal ini dimaksudkan untuk
lymphatic system and to help slow the flow membatasi sistem limphatik dan menghambat
of poison through the body. racun yang mengalir di dalam tubuh.
 Immobilize the limb and keep the bite below  Jangan menggerakan anggota tubuh dan
the level of the heart. usahakan agar gigitan ular berada di bawah
hati

 Use the telephones and contact to activate a  Gunakan telepon dan hubungi untuk
MEDIVAC. melakukan Evakuasi Medis

IMPORTANT “DO NOTS” PENTING “JANGAN LAKUKAN”

 DO NOT LET OR ASK THE VICTIM TO  JANGAN BIARKAN KORBAN UNTUK


WALK BERJALAN
 NEVER APPLY A TOURNIQUET  JANGAN GUNAKAN ALAT PENGHENTI
PENDARAHAN
 DO NOT CUT THE WOUND OR ATTEMPT  JANGAN BIARKAN LUKA,
TO SUCK THE POISON OUT USAHAKANLAH BISA ULAR DAPAT
DIHISAPKAN KELUAR.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

GEMPA BUMI
EARTHQUAKE ALERT

Kode Dokumen : HSSE – 06

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR WASPADA GEMPA BUMI
HSSE - 06 1 02 MAR 2017 1 dari 2
EARTHQUAKE ALERT PROCEDURE

Injuries and deaths during earthquakes are caused Kematian dan kecelakaan selama gempa sering
by failing objects and collapsing structures. disebabkan kejatuhan benda dan roboh. Kenali
Knowing how to protect yourself when the shaking bagaimana melindungi diri anda ketika goncangan
starts may save your life dimulai boleh menyelamatkan diri anda

WHAT TO DO DURING AN EARTHQUAKE APA YANG DILAKUKAN SAAT GEMPA


A. If you are in indoors A. Jika kamu berada didalam ruangan

1. Duck or drop down to the floor. 1. Jatuhkan badan anda ke lantai


2. Take cover under a sturdy desk, table or 2. Cari perlindungan dibawah meja atau
other piece furniture that is not likely to tip potongan mebel lainnya yang tidak
over memungkinkan untuk jatuh
3. Hold in to it and be prepared to move with 3. Pegang kuat meja dan coba berpindah dengan
it. Hold the position until the ground stops meja tersebut. Tetap dengan posisi tersebut
shaking and its safe to move sampai goncangan berhenti dan aman.
4. Stay clear of windows, fireplaces, 4. Jauhi jendela, perapian, tungku kayu dan
woodstoves, and heavy furniture or perabotan berat atau peralatan alat rumah
appliances that may fall over. Stay inside to tangga yang mudah jatuh. Tetap berada
avoid being injured by failing glass or didalam untuk menghindari terluka akibat
building pays. If you are in crowded area, pecahan kaca. Bila berada di tempat
take cover where you are. Stay calm and keramaian.lindungi diri anda. Tetap tenang
encourage others to do likewise dan anjurkan kepada lainnya untuk berlaku
yang sama
B. If you are in outside B. Jika berada diluar
Get into the open, away from buildings and Carilah tempat terbuka yang jauh dari bangunan
power lines atau tiang listrik.

C. If you are driving C. Jika sedang mengemudi


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR WASPADA GEMPA BUMI
HSSE - 06 1 02 MAR 2017 2 dari 2
EARTHQUAKE ALERT PROCEDURE

Stop if it is safe but stay inside your car. Stay Berhenti bila keadaan aman, tapi tetap berada
away from bridges, overpasses and tunnels. didalam kendaraan. Jauhkan dari jembatan,
Move your car as far out the normal traffic jembatan penyeberangan dan terowongan. Jika
pattern as possible. If possible, avoid stopping memungkinkan gerakan mobil anda menjauhi
under tree, light posts, power lines or signs dari keadaan lalulintas yang terlihat normal. Bila
memungkinkan, hindari berhenti dibawah
pohon, tiang lampu, tiang listrik dan tanda-tanda

D. If you are in a mountains area D. Jika berada di area pegunungan


Or near unstable slopes or cliffs, be alert for Atau berada dekat turunan atau jurang, waspada
failing rock and other debris that could be dari jatuhnya batu-batuan dan reruntuhan akibat
loosened by the earthquake dari goncangan gempa.

E. If you are at the beach E. Jika berada di Pantai


Move quickly to higher ground or several Bergeraklah secepat mungkin ketempat yang
hundred yards lebih tinggi dari permukaan laut
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

AREA MEROKOK
SMOKING AREA

Kode Dokumen : HSSE - 07

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR AREA MEROKOK
HSSE - 07 1 02 MAR 2017 1 dari 1
SMOKING AREA PROCEDURE

1. Head Office 1. Kantor Pusat


Smoking is only permitted in designated and Merokok hanya diperkenankan di tempat-tempat
signed smoking areas. yang khusus dan bertanda boleh merokok
No Smoking in offices, meeting room, kitchen Dilarang keras merokok di dalam kantor, ruang
and any Hazardous Material Storage Areas, is rapat, dapur dan tempat penyimpanan bahan-
strictly forbidden. bahan berbahaya.
No Smoking Signs must be obeyed. Tanda peringatan Dilarang Merokok harus
dipatuhi.
2. Data Storage 2. Penyimpanan Data
No Smoking in offices, area Data Storage, Dilarang keras merokok di dalam kantor, area
kitchen, and any Hazardous Material Storage Penyimpanan Data, dapur, dan tempat
Areas, is strictly forbidden. penyimpanan bahan-bahan berbahaya.
No Smoking Signs must be obeyed Tanda peringatan Dilarang Merokok harus
dipatuhi
3. Vehicles 3. Kendaraan
Smoking is not permitted under any Dilarang keras Merokok dalam keadaan apapun
circumstances
4. Smoking Area 4. Area Merokok
Smoking is only permitted in designated Merokok hanya diperkenankan pada tempat-
smoking areas approved by company tempat tertentu yang disediakan oleh perusahaan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

CEDERA MATA
EYE INJURY

Kode Dokumen : HSSE - 08

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
LUKA PADA MATA
HSSE - 08 1 02 MAR 2017 1 dari 1
EYE INJURY

It is essential that all personnel are aware of methods to treat Sangatlah penting bagi seluruh personil untuk
eye injuries and the special precautions to observe when memahami cara-cara pengobatan cedera mata dan
doing so. tindakan pencegahannya untuk digunakan pada saat
timbul kejadian.

Any eye injuries must be reported to the Medic Setiap kejadian yang menyebabkan cedera pada mata
immediately. harus dilaporkan kepada Medik yang ada, segera
mungkin

First Aid Treatment in the Field waiting for the Medic Pertolongan pertama di lokasi menunggu Medik tiba.
 Control bleeding around the eye or eyelids with direct  Cegah pendarahan di sekitar mata atau kelopak
pressure but NO DIRECT PRESSURE should be mata dengan cara menekan tetapi JANGAN
exerted on the eyeball itself. MENEKAN pada bagian bola mata.
 Protect eyeball from pressure or rubbing by applying an  Lindungi bola mata dari kemungkinan tertekan atau
eye shield or an eye pad lightly taped in position. The digosok dengan menggunakan perban atau bantalan
non-injured eye should not be padded as this causes mata yang dilekatkan dengan plester. Mata yang
needless panic and disorientation to the patient. tidak cedera jangan ditutup perban karena akan
dapat menimbulkan kepanikan serta kekeliruan
dalam memperkirakan kondisi pasien.
 Posture sitting  Dudukan tubuh pasien.
 Beware of aggravating the injury  Hati-hati jangan sampai cedera menjadi lebih parah.
 Do not remove protruding foreign bodies.  Jangan mengambil benda asing yang menonjol dari
mata.
 Do not replace an extruded eyeball. Support with a  Jangan memasukan kembali bola mata yang keluar.
saline moistened dressing lightly taped in position. Cukup ditutup perban yang diberi larutan garam
(salin) dan lekatkan plester dengan hati-hati.
 Do not apply any pressure what sever to penetrating  Jangan menekan/memijat apapun terhadap setiap
injuries and situations with extrusion of ocular bagian mata yang keluar.
contents.
 Foreign Body in Cornea.  Benda asing di dalam Kornea Mata.
 Do not attempt to remove the foreign body. Protect the  Jangan mencoba mencabut benda asing. Tutuplah
eye with an eye pad lightly taped in position. mata dengan perban dan lekatkan plester dengan
hati-hati.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGGUNAAN TANGGA
LADDER USE

Kode Dokumen : HSSE - 09

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGGUNAAN TANGGA
HSSE - 09 1 02 MAR 2017 1 dari 2
LADDER USE

Tangga diperlukan sebagai alat kerja pendukung yang memiliki resiko bahaya bilamana standar keselamatannya
diabaikan. Beberapa hal yang harus diperhatikan pada saat akan menggunakan tangga sebagai peralatan bantu kerja
adalah sbb:

1. Pagar pengaman tangga yang terpasang harus melewati sekurang-kurangnya 1 meter diatas anjungan landing

2. Pilihlah tangga yang sesuai untuk pekerjaan


3. Periksa tangga sebelum menggunakannya:
 Periksa kalau ada anak tangga, pagar, pengikat yang goyah atau rusak, sekrup yang hilang, engsel, baut, mur
atau perangkat keras lin yang rusak. Laporkan semua kekuarangan kepada supervisor anda, pasang tag dan
hentikan pemakaian tangga
 Pastikan spreader bisa dikunci pada anak tangga
 Pastikan tangga yang tegak lurus mempuanyai kaki pengaman
 Jangan sekali-kali menggunakan tangga yang rusak

4. Menggunakan tangga:
 Gunakan barikade atau pengaman untuk mencegah benturan dan kunci atau blok pintu yang membuka ke
arah anda
 Jagalah daerah sekitar dasar tangga agar tidak berantakan
 Bila anda menggunakan tangga untuk naik ke atap atau anjungan, ujung tangga harus setidaknya 1 meter
melewati ujung atap atau titik penyangga lainnya.
 Bila bekerja dari sebuah tangga :
 Anda hanya boleh menjangkau atau bersandar sehingga kepala sabuk anda berada di antara pagar-pagar
tangga
 Jaga keseimbangan anda dengan cara menempatkan tubuh anda diantara pagar-pagar tangga
 Hindari kemiringan dengan cara menegakkan kaki tangga dipermukaan yang keras dan rata
 Pastikan tangga lipat terbuka sepenuhnya dan dikunci sebelum digunakan
 Untuk menghindari pergerakkan, ikatkan tangga yang tegak lurus sedekat mungkin ke tinggi penyangga
 Jangan sekali-kali menyandarkan tangga ke permukaan yang tidak stabil.

5. Naiki dan turuni tangga dengan hati-hati


 Menghadapilah ke tangga dan letakkan kaki kiri pada satu giliran dan tangan kiri pada giliran berikutnya
pada posisi rata dengan mata. Mulai menaiki tangga menggunakan kaki kanan-tangan kanan. Teruskan cara
ini hingga anda mencapai ketinggian yang anda inginkan. Turuni tangga dengan cara yang sama. Teknik
menaiki tangga yang benar memastikan bahwa setiap saat selama naik dan turun anda berada pada empat
titik kontak dengan tangga. Jadi bila salah satu gagal, anda masih mempunyai kontak dengan tiga titik
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGGUNAAN TANGGA
HSSE - 09 1 02 MAR 2017 2 dari 2
LADDER USE

lainnya. Jangan sekali-kali naik atau turun tangga menggunakan tali semata-mata sebagai titik kontak, sebab
tindakan ini tidak aman dan menimbulkan potensi jatuh dari suatu ketinggian
 Untuk mencegah agar barang-barang tidak jatuh, setiap perkakas yang digunakan harus diikat dengan tali.
Bawalah perkakas dalam sabuk perkakas.
 Jangan ambil resiko terpeleset. Periksa anak-anak tangga dan tapak sepatu anda agar tidak terdapat benda-
benda licin.
 Jangan naik lebih tinggi dari anak tangga kedua dari puncak tangga lipat atau anak tangga ketiga dari tangga
yang tegak lurus.

6. Penyimpanan Tangga

 Jangan menyimpan tangga di lorong jalan atau jalur menuju pintu darurat/Emergency Exit
 Jangan meninggalkan tangga yang disimpan dengan tidak aman.
 Peralatan memanjat, kerangkeng atau anjungan diperlukan untuk tangga tetap yang tingginya melebihi 7
meter. Bila sesuai sistem penahan kejatuhan harus digunakan di setiap saat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-


ALAT LISTRIK
POWER TOOLS UTILIZATION AND
MAINTENANCE

Kode Dokumen : HSSE - 10

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK HSSE - 10 1 02 MAR 2017 1 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE

Category: Kategori:
All electrical equipment and appliances. Semua peralatan listrik.
All electrical hand tools. Semua peralatan tangan yang menggunakan tenaga
listrik.

 The safety system i.e. GFCD, RCCB/Grounding  Sistem keselamatan seperti GFCD, RCCB/ sistem
System used in the electric installation. dibumikan yang dipakai dalam instalasi listrik

 Any repairs needed or parts that need to be changed  Apabila ada yang perlu perbaikan dan pengganti,
should be reported to the GA for approval and the harus melapor dan mendapat ijin dari Bagian
Electrician should log the requirements in the Umum dan petugas listrik harus mencatat dalam
Maintenance log Book. agenda apa yang perlu dikerjakan atau diganti.

 Any inspection to be conducted near any hazardous  Bila ada pemeriksaan dekat dengan bahan
materials, permission to work (PWT) has to be berbahaya maka harus mendapatkan surat ijin
obtained from the GA and HSE Advisor. (PTW = Permission to work) dari Umum dan
HSSE Coordinator

 The GA will order the parts if not in stock.  Jika tidak ada persediaan, Umum akan memesan
peralatan yang diperlukan.

 The Electrician shall report to the GA of all repairs  Petugas listrik melapor kepada Umum jika sudah
that are affected after the receipt of the replacement selesai mengerjakan perbaikan listrik atau
spare parts and should properly record in the penggantian listrik dan juga harus dicatat dalam
Maintenance Log Book. buku pemeliharaan alat.

 Any fault in the distribution system shall be repaired  Jika ada kerusakan dalam sistem pendistribusian
immediately. maka harus diperbaiki secepat mungkin.

 Any faulty or weathered cable shall be replaced  Kabel listrik yang sudah cacat atau sudah ada yang
immediately. rusak akibat dari cuaca, maka harus diganti segera.

 Any faulty electrical equipment, appliances, hand  Semua alat listrik kalau sudah mulai rusak, jangan
tools should be removed immediately and tagged dipakai lagi tapi harus langsung dicabut dan beri
(Tag Out) for repairs or disposal. tanda (Tag Out) pada barang tersebut untuk
diperbaiki atau dibuang.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK HSSE - 10 1 02 MAR 2017 2 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE

 Special attention has to be taken at overloading at  Harus berhati-hati sekali dalam pemasangan steker
power points where the user is using a multiple plug yang bisa menerima beberapa aliran listrik, karena
to service his electrical needs. This occurs especially hal ini sering kurang diperhatikan dalam pemakaian
in the workshop and offices. setrum yang sering memberikan muatan melewati
batas arus listrik. Kejadian ini paling sering terjadi
di kantor atau storage.

 Where Power Points that are being overloaded due to  Apabila stop-kontak terbebani muatan berlebih oleh
excessive appliances, the appliances shall be penggunaan beberapa peralatan sekaligus, maka
disconnected immediately. The Power Point should peralatan tersebut harus dicabut/diputus aruskan
be tagged for review and possible additional power sesegera mungkin. Stop-kontak harus ditandai
point outlets put in if the circuit can sustain the extra untuk selanjutnya diperiksa dan mungkin ditambah
usage. stop-kontak lain pada sirkuit tersebut agar dapat
digunakan untuk peralatan-peralatan tersebut, asal
sirkuit mempunyai tenaga cukup untuk menaikkan
penambahan pemakaiannya.

 The Electrician should report all action taken to the  Petugas listrik selalu harus melapor jika mempunyai
GA and HSE Coordinator kegiatan kerja setiap hari kepada Bagian Umum dan
HSSE Coordinator.

 The electrician must wear correct Personal Protective  Para teknisi listrik harus menggunakan Alat
Equipment (PPE) during an inspection. The use of Pelindung Diri (APD) selama melakukan
rubber mats is essential pemeriksaan listrik. Penggunaan alas/karpet
berbahan karet adalah penting sekali.

 No electric installation inspection shall be conducted  Dilarang melakukan kegiatan pemeriksaan listrik
during an electrical storm or heavy rain. pada waktu badai atau hujan deras.

 The Generators should be inspected and serviced  Generator listrik harus sering diservis dan dilakukan
every day by the mechanic. If the mechanic notices a pengujian test setiap hari oleh Petugas Mekanik.
problem with any electrical connection or Jika Petugas Mekanik melihat apa saja yang terlihat
distribution board, he shall immediately report this to kurang beres, apakah dari mesin, sambungan kabel,
the GA papan pendistribusian arus listrik dan lain-lain maka
segera melapor ke Bagian Umum

 A “Service and Inspection” board shall be kept at  Dalam Gardu Generator , gantungkan satu papan
the generator house giving the date and time of bertuliskan “Service dan Pemeriksaan “ untuk
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGGUNAAN DAN PEMELIHARAAN ALAT-
ALAT LISTRIK HSSE - 10 1 02 MAR 2017 3 dari 3
POWER TOOLS UTILIZATION AND MAINTENANCE

inspection and type of service. mencatat tanggal, jam pemeriksaan dan keterangan
pelayanan terakhir.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

LO-TO
LOGOUT / TAGOUT

Kode Dokumen : HSSE - 11

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

LOCK OUT/TAG OUT HSSE- 11 1 02 MAR 2017 1 dari 2

1. Lock Out and Tag Out (LO/TO) 1. Lock Out dan Tag Out (LO/TO)
Lock out is the process of blocking the flow of “Lock Out” adalah kegiatan yang berkaitan dengan
energy (e.g. electricity) from the power source to a tindakan pemutusan arus (misalnya listrik) dari
piece of equipment and keeping it blocked. A Lock sumbernya ke setiap peralatan, sehingga aliran arus
Out device is a lock, block, or chain that keeps a terputus. Alat “Lock Out” biasanya berupa kunci,
switch, valve or lever in the “OFF” position. More blok, atau rangkaian yang dapat berfungsi sebagai
than one lock may be applied if several people are saklar, katup atau keran dalam keadaan “tertutup
working on a project affected by that energy source (off)”. Jika perlu kunci dipegang oleh beberapa
orang yang bekerja di proyek sumber energi tersebut

Tag Out is done by placing a Tag on the source. The Tag Tag Out” dilakukan dengan menempatkan/memasang
acts as a warning and records: label/tanda pada sumber. Tindakan penandaan/pelabel
dimaksudkan untuk memberikan peringatan dan
direkamkan:
 The name of the person(s) and department  Nama orang dan departemen yang memasang
applying the lock out lock out
 The reason for the lock out  Penjelasan penyebab ada lock out
 The date and time put in place  Tanggal dan jam dipasang
 Tags should clearly state: “DO NOT OPERATE”  Tanda yang diberikan harus jelas dan tegas:
in Indonesian and English “JANGAN DIOPERASIKAN” dalam bahasa
Indonesia dan Inggris
 When maintenance is required on any electrical  Bilamana diperlukan suatu
equipment or fuel-powered engines, you should perawatan/pemeliharaan pada suatu peralatan
protect yourself and others from accidents caused listrik atau mesin pembangkit, anda harus
by someone accidentally starting a piece of melindungi diri sendiri dan orang lain dari
equipment that you are working on. kemungkinan timbulnya kecelakaan yang
diakibatkan dari peralatan yang secara tidak
sengaja dihidupkan oleh orang lain pada saat
anda sedang bekerja
 Special training courses should be conducted for  Pelatihan khusus harus diadakan yang
those that may be involved in LO/TO procedures. menerangkan prosedur LO/TO ini.
2. Nine Steps 2. Sembilan Tahapan
There are nine steps involved that must be followed Ada sembilan tahapan yang harus dilakukan pada
when preparing for a Lock Out/Tag Out procedure saat menyiapkan prosedur LO/TO dalam rangka
for maintenance, repairs or installation: kegiatan pemeliharaan, perbaikan atau pemasangan
jaringan. Sembilan tahap tersebut adalah:
 The person in charge should identify all parts that  Petugas pelaksana harus mengetahui seluruh
should be shut down and which switches, bagian/komponen yang akan diputuskan arusnya,
equipment and people will be involved. peralatan dan orang-orang yang terlibat dalam
Restarting procedures should be planned in this pekerjaan. Prosedur untuk memulai ulang juga
Step 1, harus direncanakan dalam langkah pertama ini
 Advise all persons involved in the LO/TO  Beritahukan kepada seluruh orang yang terlibat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

LOCK OUT/TAG OUT HSSE- 11 1 02 MAR 2017 2 dari 2

procedure, dalam prosedur LO/TO ini.


 Identify all the power sources including hydraulic  Ketahuilah seluruh sumber tenaga/daya dari
and pneumatic systems, spring, compress air, sistem angin dan hidraulik, pegas, kompresi
gravity systems and all electrical circuits, udara, sistem gravitasi dan semua sirkuit listrik.
 Ensure that you know what Lock Out procedure  Pastikan bahwa anda mengetahui apa yang
or procedures are required – pulling a plug, dibutuhkan untuk LO/TO ini, seperti: mencabut
removing a fuse, disconnecting a switch, closing steker, mengganti sikring, memutuskan saklar,
a valve, bleeding the line or placing a block in the menutup katup, mencabut kabel/kawat atau
system. memasang blok dalam sistem.
 Each worker involved should have his or her own  Setiap petugas yang terlibat harus memiliki
lock and key different from everyone else’s. It gembok dan kunci yang berbeda antara satu
should be clearly identified by the owners’ names dengan yang lain. Hal ini akan mempermudah
and an assigned number. These LO devices may untuk dikenali berdasarkan nama pemilik dan
only be removed by the individual originally nomor kodenya. Peralatan LO mungkin hanya
installing the LO. dapat diambil/dipindahkan oleh petugas yang
semula melakukan pemasangan LO.
 TO all power sources and machines. Tag should  TO seluruh sumber tenaga dan mesin. Pemberian
indicate that the machine or circuit is out of tanda diartikan bahwa suatu mesin atau rangkaian
order, the reasons for the LO, time and date of the sedang tidak dapat difungsikan, dengan dasar
LO, name of the person doing the procedure alasan pada LO, waktu dan tanggal LO, nama
along with telephone contact number, and the petugas yang melaksanakan dengan nomor
time of tagging. telepon yang dapat dihubungi, serta waktu saat
dilakukan penandaan/pelabelan.
 The person in charge should clear the area.  Petugas pelaksana harus membersihkan tempat
Double-check all the steps listed above. While kerja. Lakukan pemeriksaan sebanyak dua kali
keeping the workers at a safe distance and when keseluruhan tahap di atas. Pada saat akan
the equipment is ready, remove the “out of order” dilakukan uji coba pada peralatan/sistem yang
tab before turning the power on. Remove locks, sudah diperbaiki, petugas harus berada pada jarak
turn on power sources, and operate any valves in yang aman dan dengan peralatan yang telah
order to prepare to test the system. disiapkan. Sebelum menyalakan/mengaktifkan
sumbe tenaga, lepaskan tanda “tidak dapat
digunakan”. Bukalah gembok, hidupkan/aktifkan
sumber tenaga/daya, dan fungsikan setiap
katup/keran agar pengujian dapat dipersiapkan.
 The person in charge should ensure that they  Petugas pelaksana harus memastikan bahwa
have received the “Permit to Work” (PTW) mereka sudah menerima “Izin Bekerja (PTW)”
training to work in that particular area and have pada lokasi yang telah ditentukan dan telah
received adequate instruction in the system, menerima instruksi yang sesuai
 Adequate time should be allowed during shift  Harus disediakan waktu yang cukup selama
changes (if applicable) to ensure effective pergantian tugas apabila ada, untuk memastikan
transfer of information on outstanding permits. bahwa hal-hal yang belum dikerjakan sudah
disampaikan dengan baik.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

BEKERJA DI KETINGGIAN
WORKING AT HEIGHTS

Kode Dokumen : HSSE - 12

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
HSSE - 12 1 02 MAR 2017 1 dari 2
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE

A place is “at heights” if a person could be injured Jika seseorang bisa cidera karena terjatuh bila berada di
falling from it, even if it is at or below ground level. The tempat ketinggian, sekalipun berada ditempat tersebut
duty holder must ensure: atau berada di tanah. Petugas harus memastikan :

1. All work at height is properly planned and 1. Seluruh pekerjaan di tempat tinggi harus
organized. direncanakan dan diorganisir dengan baik
2. All work at height takes account of weather 2. Semua pekerjaan di tempat tinggi harus
conditions that could endanger health and safety. memperhatikan kondisi cuaca yang bisa mengundang
bahaya untuk kesehatan dan keselamatan
3. Those involved in work at height are trained and 3. Bagi mereka yang dilibatkan didalam pekerjaan pada
competent. ketinggian harus dilatih dan berkompeten
4. The place where work at height is done is safe. 4. Tempat dimana kerja diketinggian harus aman
5. Equipment for work at height is appropriately 5. Peralatan untuk bekerja di ketinggian adalah
inspected. sewajarnya diinspeksi
6. The risks from fragile surfaces are properly 6. Resiko dari permukaan yang mudah pecah sebaiknya
controlled and dikontrol dan
7. The risks from falling objects are properly 7. Resiko dari jatuhnya benda-benda sebaiknya juga
controlled. dikontrol

The safety procedure must be applied when any person Prosedur keselamatan harus diterapkan ketika seseorang
is working at heights. Ensure that: bekerja di ketinggian. Termasuk :

1. No work is done at height if it is safe and 1. Tidak ada pekerjaan diketinggian selesai jika ini
reasonably practicable to do it other than at height. aman dan dapat dipraktekan dan
2. The work is properly planned, appropriately is 2. Kerjaan tersebut direncanakan , sebaiknya juga
supervised, and carried out in as safe a way as is diawasi dan ditangani dalam keadaan seaman dan
reasonably practicable. selayak mungkin untuk dipraktekkan
3. Plan for emergencies and rescue. 3. Rencanakan untuk keadaan darurat dan
pertolongan

4. Take account all potential risks associated. 4. Perhatikan semua segala potensi bahaya

5. The work should be postponed while weather 5. Pekerjaan sebaiknya ditunda selama kondisi cuaca
conditions endanger health or safety (but this does bahaya untuk kesehatan atau keselamatan (tapi tidak
not apply to emergency services acting in an berlaku untuk dinas darurat dalam keadaan darurat)
emergency).

6. Everyone involved in the work is competent (or, if 6. Semua orang terlibat didalam kerjaan harus
being trained, is supervised by a competent person). kompeten (atau bila akan dilatih, diawasi dengan
This includes involvement in organization, seseorang yang berkompeten). Ini meliputi
planning, supervision, and the supply and keterlibatan dalam organisasi, perencanaan,
maintenance of equipment pengawasan dan persediaan dan pemeliharaan
peralatan

7. Where other precautions do not entirely eliminate 7. Dimana beberapa tindakan pencegahan sama sekali
the risk of a fall occurring, you must (as far as it is tidak memperkecil resiko untuk terjadinya jatuh,
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI KETINGGIAN
HSSE - 12 1 02 MAR 2017 2 dari 2
WORKING AT HEIGHTS PROCEDURE

reasonably practicable to do so) train those who anda harus (sejauh ini layak dikerjakan untuk
will be working at height how to avoid falling, and melakukan ini) latih mereka yang akan bekerja di
how to avoid or minimize injury themselves should ketinggian bagaimana menghindari resiko jatuh dan
they fall bagaimana menghindari atau memperkecil cidera
terhadap diri mereka sendiri sewaktu mereka jatuh
8. Equipment for preventing (as far as is reasonably 8. Disediakan peralatan untuk mencegah (sejauh ini
practicable) a fall occurring is provided. layak untuk dikerjakan) terjadinya jatuh.

9. When selecting equipment for work, you must: 9. Ketika menseleksi peralatan untuk kerja, kamu
harus :
 Use the most suitable equipment.  Gunakan sebagian besar peralatan yang sesuai
 Give collective protection measures (e.g. guard  Berikan sekumpulan takaran perlindungan
rails) priority over personal protection (contoh guard rails) utamakan ukuran
measures (e.g. safety harness). perlindungan untuk pribadi (contohnya safety
 Take account of: working conditions and risks harness)
to the safety of all those at the place where the  Memperhatikan : kondisi kerja dan resiko bagi
work equipment is to be used. keselamatan mereka di tempat dimana peralatan
kerja digunakan.

10. That all equipment, temporary structures and safety 10. Semua peralatan, kerangka sementara dan segi
features comply with safety standards. keselamatan memenuhi standar keselamatan

11. Before use any equipment, it is accompanied by an 11. Sebelum menggunakan peralatan, disertai dengan
indication (clear to everyone involved) that the last adanya tanda ( termasuk semua orang yang terlibat)
inspection required has been carried out. bahwa inspeksi yang dibutuhkan telah dilaksanakan

12. Where it is necessary to prevent injury, you must do 12. Dimana ini penting untuk mencegah terjadinya
all that is reasonably practicable to prevent anything cidera, kamu harus melakukan semua yang layak
falling. dilaksanakan untuk mencegah apapun terjatuh

13. If it not reasonably practicable, no one is injured by 13. Jika ini tidak layak dikerjakan, tidak seorang pun
anything falling. terluka oleh sesuatu yang jatuh

14. Nothing is thrown or tipped from height if it is 14. Tidak sesuatu pun dilempar atau dinaikkan dari ke
likely to injure anyone. etinggian jika ini dapat melukai seseorang

15. Nothing is stored in such a way that its movement is 15. Tidak sesuatupun disimpan sedemikian hingga
likely to injure anyone. pergerakkannya dapat melukai seseorang.

16. If the workplace contains an area in which there is a 16. Jika area tempat kerja mengandung adanya resiko
risk of someone being struck by a falling object or untuk seseorang diserang atau tertimpa benda atau
person, you must ensure that the area is clearly seseorang, harus dipastikan area tersebut jelas
indicated and that (as far as reasonably practicable) ditandai dan (sejauh ini layak dan dapat
unauthorized people are unable to reach it. dilaksanakan) seseorang yang tidak berkepentingan
tidak dapat menjangkaunya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN


KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
TERLARANG
ALCOHOL AND DRUG TESTING

Kode Dokumen : HSSE – 13

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
HSSE - 13 1 02 MAR 2017 1 dari 3
TERLARANG-NARKOBA
ALCOHOL AND DRUG TESTING

1. The unauthorized use, possession, distribution, 1. Dilarang keras dalam penggunaan yang tidak sah,
purchase, or sale of alcohol or drugs by any person pemilikan, penyaluran, pembelian atau penjualan
while on SCU’s premises or while operating SCU obat-obat terlarang atau minuman keras oleh setiap
equipment is prohibited. personil saat berada di wilayah kerja SCU atau
sewaktu mengoperasikan peralatan SCU
2. Violation of this policy by an SCU employee will be 2. Pelanggaran yang dilakukan oleh Pekerja SCU
cause for disciplinary action, including termination. terhadap kebijakan ini akan dikenakan tindakan
Any other person violating this policy will be removed disiplin, termasuk pemecatan (PHK). Setiap personil
form’s premises or Client’s work area immediately. yang melanggar kebijakan ini akan dipindahkan
secepat mungkin dari tempat-tempat kerja SCU
2. The SCU Policy on Alcohol and Drugs shall be 3. Kebijakan SCU dalam hal penggunaan minuman
displayed on all Safety Notice Boards at the base keras/alkohol dan obat terlarang/narkoba harus
Camp, Subcontractors’ camps, fly camps and any other dipasang pada seluruh papan pengumuman di ruang
appropriate location. kerja dan tempat-tempat lain yang dianggap penting
4. The policy shall be emphasized during the induction of 4. Kebijakan tersebut harus ditekankan pada saat
all people. induksi seluruh personil
5. SCU will test all applicants applying for “Safety 5. SCU akan menguji setiap calon karyawan yang
Sensitive Positions” melamar pada pekerjaan yang bersifat “Safety
Sensitive”
6. These tests will be made as part of this medical 6. Pengujian tersebut harus dibuat sebagai bagian dari
evaluation of the applicant's physical ability to safely evaluasi medis mengenai kelayakan fisik dari calon
perform the job for which he or she is being karyawan yang akan bekerja pada bidang
considered. pekerjaannya.
7. Every person on the crew has the responsibility to 7. Setiap anggota pekerja harus bertanggung jawab
inform the Doctor of any medication that has been untuk memberitahukan dokter perihal penggunaan
prescribed for him. The Doctor will advise SCU obat-obatan yang dokter berikan. Dokter akan
management if there are any doubts regarding the memberikan saran kepada manajemen SCU
person’s ability to safely perform the job while on mengenai tingkat kemampuan dan kelayakan fisik
prescribed or self-administered medication. seseorang yang diragukan dapat bekerja secara
aman, pada saat orang tersebut berada dalam masa
pengobatan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
HSSE - 13 1 02 MAR 2017 2 dari 3
TERLARANG-NARKOBA
ALCOHOL AND DRUG TESTING

8. SCU reserves the right to search and/or screen SCU in 8. SCU berhak mencari dan menyeleksi karyawan
positions designated as “Safety Sensitive”, for Drugs SCU yang bekerja pada bagian pekerjaan yang
and Alcohol before entering SCU or, engaging in bersifat “Safety Sensistive” dalam kaitannya dengan
SCU business, or operating SCU’s keterlibatan penggunaan minuman keras dan obat
terlarang, sebelum memasuki lokasi kerja SCU,
pada saat mengoperasikan peralatan SCU
9. Random Testing shall be done on all designated 9. Pengujian secara acak harus dilakukan pada seluruh
“Safety Sensitive Personnel”. Each “Safety Sensitive karyawan yang bekerja pada bidang kerja yang
Person” shall be tested at least once in any one bersifat “Safety Sensistive”. Setidaknya dalam
calendar year. setahun, setiap pekerja harus sudah melalui satu kali
pengujian.
10. SCU reserves the right to search and/or screen any 10. SCU berhak untuk mencari dan memeriksa setiap
person on the crew that SCU suspects has a Drug or personil kru yang diduga memiliki masalah
Alcohol problem or is involved in an incident where penggunaan minuman keras atau obat terlarang,
the effects of drugs and or alcohol could possibly be a atau terlibat dalam kegiatan yang berhubungan
cause or partial cause of the incident. dengan obat-obat terlarang atau minuman keras.

11. Prior written consent must be obtained from any person 11. Sebelum melakukan pemeriksaan terhadap
who is to be screened. Failure to give written consent seseorang, buatlah surat persetujuan yang disetujui
for a screen by the person will be cause for disciplinary oleh yang bersangkutan. Apabila orang tidak
action, up to and including termination, removal from disetujui dalam tulisan untuk diperiksa maka akan
SCU’s premises and operations. mendapatkan sanksi disiplin, termasuk pemecatan
(PHK) dan dipindahkan dari wilayah kerja dan
operasi SCU, maka pembuatan surat persetujuan
harus dibatalkan.
12. A positive screen on an employee will be cause for 12. Hasil pemeriksaan yang membuktikan adanya
disciplinary action, up to and including termination. pelanggaran yang dilakukan karyawan apabila
hasilnya positif, akan berakibat dikenai sanksi
disiplin, termasuk pemecatan (PHK).

The testing for Drugs and Alcohol procedure is: Prosedur pengujian keterlibatan penggunaan
minuma keras dan obat terlarang, adalah sebagai
berikut :
 The analysis is carried out through a urine test to detect  Petugas analis membawa contoh air seni (urin) dari
any reactive drug and alcohol element(s). orang yang akan diuji kadar kandungan alkohol dan
zat terlarang;
 The urine sample will be taken generally under the  Contoh urine akan diambil di bawah pengawasan
control of the doctor or paramedic, using clean sterilized dokter/paramedis, dengan menggunakan botol steril
bottles and witnessed generally by a HSE Officer. Each dan disaksikan pula oleh petugas HSE. Setiap botol
bottle will be clearly identified with a control number. harus mudah diidentifikasi dengan cara menggunakan
The person being tested will be given that number for his nomor kontrol. Orang yang telah diambil sampel
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENGUJIAN PENGGUNAAN MINUMAN
KERAS/ALKOHOL DAN OBAT-OBATAN
HSSE - 13 1 02 MAR 2017 3 dari 3
TERLARANG-NARKOBA
ALCOHOL AND DRUG TESTING

own reference. urinnya, diberikan nomor tersebut sabagai referensi


 The method of testing is the Screening/Filter and  Metode pengujian yang dilakukan adalah “Uji
Confirmation Test. Penyaringan/Filter dan Konformasi”.
 The Screening Method or Filter test is conducted by a  Metode penyaringan atau filter dilakukan dengan
“rapid test”. This device is a dipstick which when dipped pengujian “secara cepat”. Alat yang dipakai adalah
into the urine causes a stripe to appear (either positive or berupa batang celup yang apabila dicelupkan ke dalam
negative). The process takes 5 minutes. contoh urin, akan muncul garis/strip yang
menerangkan apakah urin tersebut positif
mengandung alkohol atau zat terlarang, atau tidak
(negatif). Pengujian dengan cara ini memerlukan
waktu sekitar 5 menit.
 Further tests need to be done on any positive reading by  Pengujian selanjutnya yang diperlukan untuk
means of a “Rapid Screen” device or further can be menindak lanjuti hasil pembacaan yang “positif”
conducted at reference hospital adalah dengan menggunakan alat “Rapid Screen” atau
pengujian dapat dilakukan dirumah sakit rujukan.
 If for any reason the rapid testing equipment is not  Jika untuk alasan apapun peralatan test pengujian
available, shall use the approved Laboratories in Jakarta tidak tersedia, akan menggunakan Laboratorium yang
or any approved testing facility disetujui di Jakarta atau fasilitas pengujian yang
disetujui

Confirmatory Le Drugs Screen Levels Dasar pengujian dan analisa adalah :

Kadar Konfirmasi Kadar Zat Terlarang


Marijuana/Mariyuana 0 ng/ml
Cocaine/Kokain 0 ng/ml
Opiates/Opium 0 ng/ml
Phencyclidine/Fenisiklidin 0 ng/ml
Amphetamines/Amfetamin 0 ng/ml
Alcohol/AlkoholDetection 04% BAC
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

INDUKSI KARYAWAN
EMPLOYEE INDUCTION

Kode Dokumen : HSSE - 14

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR INDUKSI KARYAWAN
HSSE -14 1 02 MAR 2017 1 dari 1
EMPLOYEE INDUCTION PROCEDURE

All crew members that will be working on Sigma Cipta Seluruh tenaga kerja yang bekerja di Sigma Cipta
Utama must be given the induction to emphasis the Utama harus mendapat induksi untuk menekankan
importance of Health, Safety and the Environment and bahwa sangat penting Kesehatan, Keselamatan Kerja
Sigma Cipta Utama commitment to providing a safe dan untuk menjaga Lindungan Lingkungan (K3LL)
working environment. dan Sigma Cipta Utama mempunyai komitmen untuk
mementingkan keselamatan dan keamanan dalam
bekerja.

This induction ideally should be done on an immediate Idealnya, induksi tersebut diberikan setelah pekerja
basis after the worker has been accepted. It should be tersebut menandatangani kontrak. Ini tidak hanya
noted that no Sigma Cipta Utama employee, berlaku untuk pekerja Sigma Cipta Utama saja tapi juga
management personnel, contracted person, and client Manajemen personalia, kontraktor dan wakil klien atau
representatives or visitors tamu.

The induction should cover key risks and hazards such Induksi harus mencakup identifikasi resiko dan bahaya,
as: seperti:

 Fire ERP in the head office and project  Tindakan Darurat bila ada kebakaran di kantor pusat
dan project
 Accident and Near Miss reporting  Pelaporan kecelakaan dan kondisi nyaris celaka
 Personal Protective Equipment (PPE) requirements  Persyaratan Alat Pelindung Diri (APD)
 Personal Hygiene in the offices and in the field  Kebersihan didalam kantor dan di lapangan
 Alcohol and Drug Policy  Peraturan tentang Alkohol dan obat-obat terlarang
 Smoking Policy  Peraturan tentang merokok
 Clarification about “Accident Report”  Penjelasan tentang “ Laporan Bahaya “
 Emergency Response Procedures Medical  Rencana Tanggap Darurat Medis
 Job specific risks and hazards according to the  Penjelasan sepesifik tentang resiko yang spesifik dari
position or crew that the new laborers are joining pekerjaan dan bahayanya sesuai dengan posisinya
atau kru yang baru bekerja
 Training program  Program pelatihan
This form is countersigned by the HSE Supervisor or Formulir harus ditandatangai oleh K3LL Supervisor atau
HSE Manager giving the induction and filed. K3LL Manager dan didokumentasikan

Until this is done, the worker cannot and must not do any Sebelum semua dilakukan, pekerja atau tamu dan lain-
work. lain tidak boleh bekerja /masuk project.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERLINDUNGAN TERHADAP VIRUS


KOMPUTER
COMPUTER VIRUS PROTECTION

Kode Dokumen : HSSE - 15

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP
VIRUS KOMPUTER HSSE - 15 1 02 MAR 2017 1 dari 2
COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE

1. What is a Computer Virus? 1. Apakah virus komputer itu?


Computer viruses are, simply, executable computer Virus komputer adalah merupakan suatu program
programs. Like biological viruses, they find and komputer yang dapat diaktifkan. Sebagaimana
attach themselves to a host. Just as a cold virus halnya virus biologis, virus komputer mencari dan
finds and attaches itself to a human host, a menempel pada suatu media untuk dijadikan tempat
computer virus attaches itself to an item, such as a hidupnya (inang). Seperti halnya virus influensa
computer startup area (boot record) or an yang mencari dan menempel serta berkembang biak
executable file. pada tubuh manusia, maka virus program komputer
melakukan hal yang sama dengan pada program-
program yang ada pada komputer, misalnya pada
program pengaktifan (boot record) atau arsip (file)
yang dapat diaktifkan (executable).
Most viruses stay active in memory until you turn Banyak jenis virus yang tetap aktif di dalam memori
off your computer. When you turn off the computer komputer sampai komputer anda dimatikan. Pada
you remove the virus from memory, but not from saat anda mematikan komputer dengan sendirinya
the file, files, or disk it has infected. So the next membuang virus yang berada di dalam memori
time you use your computer, the virus program is komputer, tetapi tidak yang berada di dalam file,
activated again and attaches itself to more kumpulan file (direktori), atau disket yang terinfeksi.
programs. A computer virus, like a biological virus, Sehingga, bila pada suatu saat anda menggunakan
lives to replicate. komputer tersebut, program virus akan aktif kembali
dan menempelkan diri pada program-program
lainnya. Sebagaimana virus biologis, virus komputer
hidup dan berkembang biak dengan menggandakan
diri.
Viruses are categorized by their infection targets Kategori virus komputer berdasarkan sasaran
program yang diserangnya.
Program viruses infect program files, which Beberapa program komputer yang sering diserang
commonly have extensions such as .COM, .EXE, virus komputer biasanya program-program yang
.SYS, .DLL, .OVL, or. SCR. The most common memiliki ekstensi seperti: .COM, .EXE, .SYS, .DLL,
programs targeted by viruses are standard DOS .OVL, atau .SCR.Pada umumnya program-program
programs, which use the .COM and .EXE file yang menjadi sasaran virus adalah program standar
extensions. Program files are attractive targets for DOS, yang file-filenya menggunakan ekstensi .COM
virus writers because they are widely used and have dan .EXE. Program –program file merupakan
relatively simple formats to which viruses can sasaran menarik bagi para pembuat virus, karena
attach. program-program file tersebut digunakan secara luas
dan relatif memiliki format sederhana yang
menjadikan virus dapat lebih mudah menempel.
Boot viruses infect the non-file (system) areas of Boot virus menginfeksi sektor sistem (bukan file) dari
hard and floppy disks. These areas offer an efficient disket/Flashdisk (harddisk dan floopy disk). Pada
way for a virus to spread from one computer to sektor tersebut, virus mendapatkan cara yamg mudah
another. Boot viruses have achieved a higher untuk memperbanyak diri dari satu komputer ke
degree of success than program viruses in infecting komputer lain. Boot virus memiliki kemampuan yang
their targets and spreading. lebih tinggi daripada program virus dalam
menginfeksi sasaran maupun berkembang biaknya

2. Virus Protection 2. Perlindungan terhadap virus


All computers should have an SIGMA CIPTA Seluruh komputer yang dimiliki oleh SIGMA CIPTA
UTAMA approved licensed Anti-Virus/Auto- UTAMA harus tersedia program Anti-
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PERLINDUNGAN TERHADAP
VIRUS KOMPUTER HSSE - 15 1 02 MAR 2017 2 dari 2
COMPUTER VIRUS PROTECTION PROCEDURE

Protect program that : Virus/Perlindungan Otomatis yang:


 Checks boot records for viruses at system  Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada “boot
startup. records” pada sistem pengaktifan (startup);
 Checks programs for viruses at the time you use  Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
them. program pada saat diaktifkan;
 Scans all local hard drives for viruses once per  Mampu memeriksa ada tidaknya virus pada
week. seluruh harddrive setiap minggunya;
 Monitors your computer for any activity that  Selalu memonitor komputer anda pada saat aktif
might indicate the work of a virus in action. untuk menunjukkan keberadaan virus
 Scan files you download from the Internet.  Mampu membaca file-file yang diambil dari
internet;
 Checks floppy disks for boot viruses when you  Mampu memeriksa disket floppy dari ada
use them. tidaknya boot virus ketika anda
menggunakannya;
 Updates your virus protection regularly  Selalu meningkatkan kemampuan pencegahan
virus secara teratur.
The software should be updated at least monthly. Piranti lunak (software) tersebut harus selalu
ditingkatkan kemampuannya setidaknya tiap bulan.

3. What if your computer is infected? 3. Apa yang harus dilakukan bila komputer anda
terserang virus?
If your computer is infected, advise the Technician Apabila komputer anda terserang virus, beritahukan
immediately. It is important that the source cannot kepada Teknisi dengan segera. Hal ini penting agar
be repeated sumber virus tidak berulang.
Do not pass on the virus through the e-mail system Jangan menyimpan file-file yang terinfeksi virus
and or down loading files on to a diskette. (melalui sistem e-mail dan/atau dari sumber lainnya)
ke dalam disket.
If you receive a virus, and your software detects it, Apabila anda menerima program atau dokumen ber-
advise the person who passed the virus to you so virus, sehingga software anda terinfeksi olehnya,
that he/she can erase the virus on his/ her system. beritahu orang yang telah menyebabkan komputer
anda terinfeksi virus, agar dia dapat segera
memusnahkan virus yang ada pada sistem yang
dimiliki.
Most viruses today are transmitted via the internet. Sekarang banyak virus yang dapat ditularkan melalui
However, exchanging information by floppy disc internet. Bagaimanapun, tukar menukar informasi
can transmit and activate some virus. Games melalui disket dapat menularkan dan mengaktifkan
software is perhaps the second largest source of beberapa virus. Software program permainan (game)
viruses. Do not load games software into company mungkin menjadi terbesar kedua sumber dari virus.
computers. Oleh karena itu, dilarang memasukan program
permainan (game) ke dalam komputer-komputer
Perusahan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

MENGANGKAT BARANG
MANUAL HANDLING

Kode Dokumen : HSSE - 16

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MENGANGKAT BARANG
HSSE - 16 1 02 MAR 2017 1 dari 1
MANUAL HANDLING PROCEDURES

1. Lifting Heavy Objects 1. Mengangkat barang yang berat

Assess the weight of the object prior to lifting it. Perkirakan berat dari barang yang akan
If it is too heavy, get help. diangkat, jika terlalu berat, minta bantuan
orang lain

2. If you decide to lift then: 1. Jika memutuskan untuk mengangkat


maka:
 Bend your knees and get your body as low  Tengkuk lutut anda serendah mungkin
as possible to the object you are lifting (posisi jongkok) terhadap barang yang
akan diangkat.
 Keep your body erect  Jaga agar badan tetap tegap.
 Be sure of your footing.  Pastikan pijakan kaki kuat/mantap.
 Lift with your legs, not your back.  Naik bersamaan dengan lutut anda,
bukan dengan punggung anda.
 Never pick anything up, no matter how light  Jangan mengangkat barang, meskipun
it is, in a twisted position. barang tersebut ringan pada saat lutut
dalam keadaan goyah.
 Never place yourself under heavy load that  Jangan menempatkan badan dibawah
is being lifted. dari barang berat yang sedang terangkat.
 Use the same lifting procedures for a light  Pada saat mengangkat barang yang
load , as you would for a heavy load, lifting ringan, tetap gunakan prosedur yang
maximal 15 Kg. sama dengan mengangkat barang berat,
maksimal mengangkat barang 15 Kg.
 Place yourself carefully and watch your  Tempatkan posisi anda baik-baik dengan
fingers. menjaga jari tangan supaya tidak terjepit.
 If load falls do not try to save it.  Jika ada barang yang jatuh, jangan coba-
coba untuk menyelamatkannya.
 Put your own safety first.  Utamakan keselamatan diri sendiri.

YOUR BACK IS NOT CRANE


PUNGGUNG ANDA BUKAN ALAT PENGANGKAT BARANG
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

MEMASUKI DI RUANG TERBATAS


CONFINED SPACE ENTRY

Kode Dokumen : HSSE - 17

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS HSSE - 17 1 02 MAR 2017 1 Dari 5
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

APPLICATION APLIKASI
All location where workers may be required to enter a Semua lokasi dimana para pekerja kemungkinan akan
confined space. memasuki ruang terbatas.

DEFINITION DEFINISI
A. Confined space is define as any location having Ruang terbatas digambarkan adalah suatu lokasi atau
restricted access or egress and which is, or may become, tempat yang mempunyai jalan keluar atau jalan masuk
hazardous to a worker. This includes trenching, elevated yang serba terbatas atau mungkin bisa menjadi resiko
worksites, etc bagi para pekerja, Ini termasuk parit, tempat tinggi daerah
kerja dan lain-lain
PROCEDURES PROSEDUR
Specific procedures must be developed for every Prosedur khusus harus dibuat untuk setiap memasuki
confined space to be entered. These procedures must ruang terbatas. Prosedur harus memenuhi semua
meet all requirement as outlined, or ad referenced to in kebutuhan yang diuraikan atau mengacu kepada bagian
this section, and must include the following : ini dan harus termasuk :
 Responsibilities  Tanggungjawab
 Training Requirements  Persyaratan pelatihan
 Hazards Commonly Encountered  Resiko yang biasa ditemukan
 Pre-entry Procedures  Prosedur sebelum memasuki ruangan
 Rescue and Emergency Procedures  Prosedur pertolongan dan keadaan darurat
 Permitting Requirements  Persyaratan perijinan
 Job Completion  Penyelesaian pekerjaan
Following site-specific procedures will minimize the Berikut khusus dari bagian prosedur akan memperkecil
risks of confined space entry. Any deviation from these resiko memasuki ruang terbatas. Berbagai macam
established procedures will be the responsibility of, and penyimpangan dari prosedur yang dibentuk ini
at the discretion of, the designated Department/Area merupakan tanggungjawab dan di serahkan kepada
Manager in charge Departemen yang berwewenang

All work conducted in or around a confined space must Seluruh pekerjaan yang dikerjakan baik didalam atau
be under the direction of a supervisor who is completely yang berada disekitar area ruang terbatas harus berada
familiar with the recommended procedures and dibawah pengawasan supervisor yang sepenuhnya sudah
equipment, as well as aspects of safety relative to mengenal peralatan dan prosedur yang
confined space entry direkomendasikan, seperti aspek keselamatan yang
berhubungan dengan memasuki ruang terbatas
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS HSSE - 17 1 02 MAR 2017 2 Dari 5
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

TRAINING OF WORKERS PELATIHAN DALAM PEKERJAAN


All workers involved in confined space entry must be Seluruh pekerja yang terlibat dalam ruang terbatas harus
trained to ensure that safe work procedures are dilatih untuk memastikan prosedur keselamatan kerja
followed. This training must be conducted by a dapat diikuti. Pelatihan harus diselenggarakan oleh
qualified person who is thoroughly familiar with the personil yang berkualitas secara menyeluruh mengenal
hazards that may be encountered. Training should be secara baik resiko yang mungkin ditemui. Pelatihan harus
conducted annually, be as site – specific as possible, diselenggarakan setiap tahun, dengan bagian lokasi yang
and must include start following : spesifik dan dimulai sebagai berikut :
 Type confined space be entered  Jenis ruang terbatas yang akan dimasuki
 Use of personal protective equipment  Peralatan pelindung yang akan digunakan oleh
personil
 Regulation applicable confined space entry  Peraturan yang dapat diterapkan untuk memasuki
ruang terbatas
 Fire precautions and protection  Tindakan pencegahan terhadap kebakaran dan
perlindungannya
 Emergency and exit procedures  Prosedur keadaan darurat dan pintu darurat

TRAINING BY PERSON PELATIHAN BERDIRI


A trained stand by person is required when confined Pelatihan Stand by dibutuhkan untuk personil yang
space entered. In addition to the above training this terkurung didalam ruang terbatas. Sebagai tambahan
person should be further trained to handle the : terhadap pelatihan stand by diatas adalah personil harus
dilatih untuk dapat menangani :
 Use of communication equipment  Penggunaan peralatan komunikasi
 Use of atmospheric monitoring equipment  Penggunaan monitoring peralatan
 Ventilation Requirements  Persyaratan ventilasi
 Use of emergency equipments  Penggunaan peralatan emergency
 Rescue and emergency procedures  Prosedur pertolongan dan keadaan darurat

Only workers physically and mentally capable of Hanya seorang pekerja yang memiliki fisik dan mental
working in a confined space or performing a rescue yang mampu bekerja didalam ruang terbatas atau mampu
operation should be used melakukan penggunaan operasi peralatan pertolongan.

FIRST AID & CPR TRAINING PELATIHAN CPR DAN PERTOLONGAN


PERTAMA PADA KECELAKAAN (P3K)
A Minimum of two members must be trained in cardio- Sedikitnya dua anggota harus dilatih resusitasi cardio-
pulmonary resuscitation and emergency first aid. One of plumonary dan P3K dalam keadaan darurat. Salah satu
these members should be designated as a safety stand- dari anggota harus ditunjuk sebagai safety stand by.
by. Training must be documented and maintained on Pelatihan harus didokumentasikan dan di disimpan.
file. Further information regarding training can be Informasi pelatihan selanjutnya dapat disajikan oleh
provided by the safety advisor safety Coordinator
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS HSSE - 17 1 02 MAR 2017 3 Dari 5
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

CONFINED SPACE HAZARDS BAHAYA DARI RUANG TERBATAS


Unprotected of personnel to Hazardous environments Personil yang bekerja tanpa pelindung dari lingkungan
can cause death, serious injury or acute illness. The yang bahaya dapat menyebabkan kematian, luka-luka
following hazards are commonly encountered in serius atau penyakit akut. Berikut ini adalah bahaya yang
confined spaces. biasa ditemukan dalam ruang terbatas adalah :

 Toxic Vapors.  Asap yang beracun.


 Oxygen deficient atmosphere.  Kekurangan atmosfir oksigen.
 Flammable gases, vapors and liquids.  Gas, cairan dan asap yang mudah terbakar.
 Electric shock from portable lights, tools etc.  Sengatan arus listrik dari lampu, perkakas dan
lain-lain.
 Injury from usage of mechanical equipment  Luka akibat penggunaan peralatan mekanik.
 Bodily injury from direct contact with  Luka akibat kontak langsung dengan bahan
harmful chemicals. kimia yang berbahaya.
 Contaminants entering from other areas  Zat pencemar dari area lain yang masuk melalui
through ducts or piping. saluran atau perpipaan.
 Ignition from static electricity or other  Timbulnya api akibat dari pergesekan statik
sources. elektrik atau beberapa sumber lain.

PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT : PERALATAN PELINDUNG DIRI:


Appropriate personal protective equipment (PPE) must Peralatan pelindung personal yang sesuai harus
be worn for the particular job. i.e., clothing, gloves, digunakan khususnya dalam melakukan pekerjaan.
boots, goggles, face shields, respiratory equipment, etc. Contoh pakaian, sarung tangan, sepatu bot kacamata
The Supervisor in charge will be responsible for pelindung, pelindung muka, peralatan peralatan dan lain-
determining what personal protective equipment is lain. Supervisor yang berwewenang bertanggung jawab
required. These requirements will be noted on the untuk menentukan alat pelindung apa yang dibutuhkan
permit. untuk digunakan.

LOCK–OUT LOCK-OUT
All power driven internal equipment and power sources Seluruh peralatan internal penggerak tenaga dan sumber
must be locked in the off position at the main fuse or tenaga harus dikunci dalam posisi mati (tidak aktif) pada
breaker panel and tagged out. sekering utama atau panel pemutus dan diberi tanda.

VENTILATION VENTILASI
Before entry, confined space must be opened and Sebelum masuk, ruang terbatas harus dibuka dan secara
thoroughly ventilated. A Positive method of mechanical menyeluruh berventilasi. Metode yang baik untuk
ventilation is desirable so that a sufficient quantity of mekanisme ventilasi yang diiginkan sedemikian rupa
fresh air may enter to remove contaminants from all adalah menghasilkan kuantitas udara yang bersih untuk
pockets or corners. After the contaminated space is menghilangkan udara yang terkontaminasi dari seluruh
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS HSSE - 17 1 02 MAR 2017 4 Dari 5
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

cleaned and ventilated, the mechanical ventilation celah atau sudut ruangan. Sesudah area yang
equipment should be kept operating to provide terkontaminasi itu bersih dan berventilasi, peralatan
secondary protection in case of the accidental mekanik ventilasi sebaiknya dijaga pengoperasiannya
introduction of harmful substances and to remove untuk menjaga perlindungan lainnya, dalam hal ini untuk
contamination or heat that may be produced by the work mengenal unsur-unsur bahaya dan untuk menghilangkan
(e.g., fumigation, painting) tercemarnya suhu akibat dari aktifitas kerja (contoh
penyemprotan hama, mengecat)

CONFINED SPACE ENTRY PERMIT : PERIJINAN MEMASUKI RUANG TERBATAS:


Entry into a hazardous or potentially hazardous confined Harus menggunakan perijinan untuk dapat masuk ke
space will be by permit only. This permit is an authorize ruang terbatas yang berbahaya atau yang berpotensi
specifying work location and type of work to be done. It bahaya. Perijinan tersebut adalah berupa suatu
certifies that all potentially hazardous conditions have wewenang untuk lokasi penempatan pekerjaan dan jenis
been evaluated by a qualified person, and the necessary pekerjaan untuk dilaksanakan. Itu menjamin bahwa
protective measures implemented or identified to ensure semua kondisi potensi bahaya sudah dievaluasi oleh
the safety of all workers. The permit is valid only for a orang yang berkualitas dan ukuran perlindungan yang
specified period of time after which it ust be re-issued. perlu diterapkan atau mengenal untuk memastikan
The permit must be prepared and signed by the keselamatan pada semua pekerja. Perijinan hanya
supervisor responsible for the safe operation of the berlaku untuk beberapa waktu tertentu saja sesudah itu
facility. harus diperpanjang kembali. Perijinan harus dibuat dan
ditandatangani oleh supervisor yang bertanggungjawab
untuk operasi yang aman serta fasilitasnya.
A Copy of this permit is to be conspicuously posted at Salinan dari perijinan tersebut dijelaskan dengan
the entrance to the confined space. A record must be ditempelkan di pintu masuk ruang terbatas. Catatan harus
kept of all permits issued. All permits must be returned disimpan untuk semua perijinan yang dikeluarkan.
upon completion of work or when expired. Permits must Seluruh perijinan harus dikembalikan pada waktu
be retained on file for a minimum of one year. penyelesaian pekerjaan atau ketika sudah berakhir. Ijin
tersebut harus disimpan dalam dokumen minimum satu
tahun.

HOT WORK PERMIT IJIN UNTUK PEKERJAAN PANAS


If hot work is to take place in a confined space, a hot Jika perijinan pekerjaan panas dilakukan di dalam ruang
work permit must be issued. terbatas, maka ijin pekerjaan yang panas harus
dikeluarkan.
PERMITTING FOR RE-ENTRY: PERIJINAN SEBELUM MEMASUKI RUANG
TERBATAS :
Where the potential exits for conditions to change, and Dimana jalan keluar dari ruang terbatas berpotensi
the re-issue of permits is required before re-entry after a dengan perubahan kondisi dan perijinan yang diperlukan
lapse of time harus dikeluarkan sebelum abis masa berlakunya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MEMASUKI DI RUANG
TERBATAS HSSE - 17 1 02 MAR 2017 5 Dari 5
CONFINED SPACE ENTRY PROCEDURE

CAUTION SIGNS TANDA PERINGATAN


Portable caution signs must be posted at the entry Tanda peringatan/perhatian yang mudah dipindahkan
point(s) to a confined space. Suggested wording : harus ditempelkan di tempat masuknya ruang terbatas.
Susunan kata yang diusulkan adalah sebagai berikut :
CAUTION PERHATIAN
CONFINED SPACE RUANG TERBATAS MASUK HANYA DENGAN
ENTRY BY PERMIT ONLY IJIN
Confined spaces which exits as part of a permanent Ruang terbatas dimana pintu keluar merupakan bagian
work location and can be readily entered should have dari lokasi kerja yang permanen dan tanda peringatan
permanent signs posted at the point(s) of entry. yang mudah dibaca harus ditempatkan secara permanen
di pintu masuk.
RESCUE & EMERGENCY PROCEDURE PERTOLONGAN DAN PROSEDUR DALAM
KEADAAN DARURAT
A Written rescue plan must be developed and followed. Penulisan rencana darurat harus terus dikembangkan dan
All aspects of this plan must be reviewed and diikuti. Seluruh aspek dalam perencanaan ini harus dikaji
determined to be workable under potential adverse ulang dan dengan tujuan dapat dikerjakan dibawah
conditions. The plan must include at a minimum : kondisi-kondisi yang berpotensi kurang baik. Minimal
perencanaan tersebut harus termasuk:

 Assessment of Hazards  Perkiraan bahaya


 Who will perform the rescue  Siapa yang bertugas melaksanakan pertolongan
tersebut
 What the alarm will be do alarm work?  Apakah alarm dapat bekerja?
 Precautions to be taken while within the  Tindakan pencegahan yang akan diambil bila
confined space berada di dalam ruang terbatas
 Personal protective equipment required  Kebutuhan peralatan pelindung personal
 How entrances and exits will be monitored  Bagaimana jalan masuk dan jalan keluarnya akan
dimonitor
 Rescue equipment required  Peralatan pertolongan yang dibutuhkan
 Tools or other special equipment required  Perkakas atau peralatan khusus yang dibutuhkan

It is essential to have rescue personnel and Ini sangat penting penempatan untuk personil
equipment at or near the work location pertolongan dan peralatan di atau dekat dengan lokasi
kerja
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENANGANAN CEDERA/LUKA
HANDLING INJURY

Kode Dokumen : HSSE - 18

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENANGANAN CEDERA/LUKA
HSSE - 18 1 02 MAR 2017 1 dari 1
INJURY PROCEDURE

Field medic assesses the patient, starts first Petugas P3K Lapangan memeriksa kondisi korban
aid treatment. yang cedera/luka, dan mulai memberikan
pertolongan pertama.
And calls for the radio to brought to him. Dan hubungi operator atau radio panggil untuk
segera diantar ke tempatnya
Field medic calls the base camp via radio with Petugas Medik lapangan melapor ke kantor
the following information: melalui radio dengan informasi berikut:
 Type of injury / illness or accident  Keterangan jenis luka/penyakit atau kecelakaan
 How it occurred and how long ago  Bagaimana penyebab kejadian dan beberapa
lama
 Condition of the patient:  Keterangan kondisi korban

Conscious Unconscious
Sadar Tidak sadar
Airway clear Airway obstructed
Jalan Napas Bebas Jalan Napas tersumbat
Breathing present (give respiratory rate) Breathing absent
Pernapasan ada (kasih data nafas) Pernapasan tidak ada
Pulse present (give pulse rate) Pulse Absent
Denyut Jantung ada (kasih data denyut) Denyut jantung tidak ada
Not bleeding Bleeding (Where coming from)
Tidak Pendarahan Pendarahan (dari mana)
No broken limbs Broken Limbs (Which limbs)
Tidak Patah Tulang Patah tulang
Paramedic will be mobilised from the accident Paramedik akan dimobiliasikan dari tempat
place kejadian
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

MENGGUNAKAN PERALATAN KERJA


MAINTENANCE USED TOOLS

Kode Dokumen : HSSE - 19

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN
KERJA HSSE - 19 1 02 MAR 2017 1 dari 2
MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
2

Penyebab utama dari kecelakaan dalam menggunakan peralatan kerja adalah penggunaan alat yang
tidak sesuai, peralatan yang kurang terawat, atau penyimpanan yang salah.

Berikut ini adalah prinsip-prinsip umum yang perlu diperhatikan dalam penggunaan peralatan kerja:
1. Pakailah alat yang tepat untuk pekerjaan anda, Misalnya jangan menggunakan kunci sebagai palu.
2. Jangan memakai peralatan yang sudah rusak, misalnya trolly yang rodanya longgar, aus, yang
pegangannya goyang.
3. Jangan menggunakan obeng tanpa pegangannya, ujung obeng amat berbahaya
4. Pakailah kunci yang sesuai ukurannya dengan mur dan baut
5. Letakkan tangan anda dibelakang sisi yang tajam kalau sedang menggunakan alat pemotong.
6. Gunakan perkakas yang tidak menimbulkan bunga api bila ada bahaya bahan mudah terbakar atau
meledak
7. Peralatan harus tetap bersih dan baik. Lindungilah bagian runcing dari perkakas ketika disimpan dan
dibawa
8. Selalu gunakan alat yang sesuai untuk pekerjaan. Izin kerja harus digunakan bilamana perlu.
9. Jagalah peralatan agar selalu dalam keadaan baik, khususnya peralatan keselamatan seperti tombol
stop untuk keadaan darurat dsb.
Periksa sambungan-sambungan, selang dan koneksi selang pada peralatan penumatik dan hidrolis
Setiap kali anda menggunakannya. Pastikan semua itu dalam keadaan baik dan terpasang dengan
benar
10. Lepaskan peralatan listrik, pnuematik dan hidrolik dari sumber tenaganya ketika melakukan
penyetelan, perawatan atau bila tidak sedang digunakan :
 Pelatihan karyawan dalam penggunaan peralatan harus diadakan, didokumentasikan dan
disimpan untuk keperluan audit
 Tempat duduk yang baik dan pelindung keselamatan diadakan dan dalam keadaan baik untuk
digunakan

 Peranti keselamatan (tombol stop, dsb) harus diperiksa sebelum digunakan.


 Pastikan pencahayaan yang mencukupi tersedia
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR MENGGUNAKAN PERALATAN
KERJA HSSE - 19 1 02 MAR 2017 2 dari 2
MAINTANANCE USED TOOLS PROCEDURE
2

 Pemakaian yang benar dari peralatan yang ditentukan untuk membetulkan roda-roda bekas
dan aus
 Penggunaan PPE yang benar sesuai untuk keperluannya. (persyaratan minimum adalah
helmet pelindung kepala atau pelindung muka)
11. Bagi semua peralatan yang terpasang maupun yang portabel yang diperlengkapi dengan fasilitas
pemasangan alat pengaman, fasilitas tersebut harus terpasang setiap waktu
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENYELAMATAN SAAT TERJADI KEBAKARAN


DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

Kode Dokumen : HSSE - 20

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA 1 02 MAR 2017
HSSE - 20 1 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

For all Personnel Untuk semua Karyawan

1. In the event of fire or any other emergency situation, 1. Dalam hal terjadinya kebakaran atau keadaan
the Floor Warden should immediately be notified. lainnya, petugas keselamatan harus segera
diberitahu.
2. Attempt to extinguish the fire by using Fire 2. Berusaha untuk memadamkan kebakaran dengan
Extinguishers available on every floor. Everyone menggunakan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
must be follow instructions from the Floor Warden yang terdapat disetiap lantai. Setiap orang harus
or Captain Floor mengikuti instruksi dari petugas keselamatan (Floor
Warden atau Kapten Floor).
3. Upon hearing the fire alarm, everyone should 3. Pada saat mendengar bunyi alarm, semua karyawan
immediately follow safety procedures as follows: harus mengikuti prosedur penyelamatan seperti
yang tercantum berikut ini:

a. Proceed in an orderly manner to the stairs or a. Dengan tenang dan tertib menuju ke tangga
emergency exit located on the North or South. atau Pintu Darurat yang berada disebelah
Utara/Selatan.

b. Go to the GROUND FLOOR using the stairs or b. Capailah LANTAI DASAR melalui tangga
Emergency Exit atau Pintu Darurat

c. Proceed to the assembly area. Stay there and c. Segera menuju ke tempat berkumpul. Tetaplah
wait for further instructions from the Sigma berada ditempat tersebut dan menunggu
Cipta Utama Security Officer. instruksi lebih lanjut dari Petugas Keamanan
Sigma Cipta Utama
4. UNDER NO CIRCUMSTANCES SHALL 4. DALAM KEADAAN APAPUN, KARYAWAN
EMPLOYEES RE-ENTER THE BUILDING TIDAK DIIZINKAN MASUK KEMBALI KE
UNTIL INSTRUCTED TO DO SO. DALAM GEDUNG, SAMPAI ADA KETENTUAN
DAN IZIN RESMI.

Responsibilities of the Floor Warden Tugas-tugas Floor Warden (Petugas Keselamatan


Lantai).
1. At least ONE Floor Warden should be available 1. Usahakan sekurang-kurangnya satu orang petugas
during working hours. keselamatan (Floor Warden) harus selalu berada
ditempat selama jam kerja kantor.
2. Make sure that everyone knows where the 2. Memastikan bahwa setiap karyawan mengetahui
emergency exits and the Muster Point area lokasi pintu-pintu darurat dan lokasi tempat
berkumpul
3. The Floor Warden should be able to immediately 3. Petugas keselamatan harus dapat dengan segera
locate and use fire extinguishers as well as mengetahui tempat dan cara penggunaan APAR,
emergency (plug-in) telephones termasuk telepon darurat

4. Check every room on your floor/storage and ensure 4. Periksa setiap ruangan di lantai/storage anda dan
that no one is left behind, when evacuating to be pastikan bahwa tidak seorangpun yang berada
done. dalam ruangan pada saat evakuasi sedang
dilakukan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA 1 02 MAR 2017
HSSE - 20 2 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

5. Make sure that EVERYONE EVACUATES THE 5. Pastikan bahwa EVAKUASI SETIAP ORANG DI
BUILDING USING THE EMERGENCY EXIT GEDUNG DENGAN MENGGUNAKAN
OR STAIRS AND THROUGH THE GROUND TANGGA ATAU PINTU DARURAT DAN
FLOOR. LANGSUNG KE LANTAI DASAR.
6. Should there be a fire outbreak on your floor, 6. Bila terjadi kebakaran di lantai anda, usahakan
attempt to extinguish the fire using Fire memadamkan api dengan menggunakan APAR
Extinguishers available on each floor, without yang terdapat disetiap lantai, tanpa membahayakan
personal risk. diri sendiri.
7. In the event of evacuation, report to the Chief of 7. Dalam hal terjadinya evakuasi, laporkan kepada
Security or Assistant Chief at the assembly area that kepala keamanan atau wakilnya di tempat
your floor has been completely evacuated. berkumpul bahwa proses evakuasi dilantai anda
telah selesai.
8. The Floor Warden and all personnel should stay at 8. Petugas keselamatan dan semua personil harus
the assembly area until further instructions from the berada di tempat berkumpul sampai ada instruksi
Security Officer in charge. lebih lanjut dari petuas keamanan.

SECURITY OFFICER PETUGAS KEAMANAN

Procedure during working hours Prosedur selama jam kerja


1. In the event of fire, the Floor Warden at the site of 1. Dalam hal terjadinya kebakaran, petugas
fire will handle the emergency situation. He/She keselamatan di lokasi kebakaran akan melakukan
will immediately contact the Control Room using a penanganan langsung keadaan darurat tersebut.
plug-in telephone. Security Officers should provide Petugas tersebut harus dengan segera menghubungi
the Floor Warden all necessary assistance. ruang kontrol dengan menggunakan telepon darurat.
Petugas keamanan harus bersedia dengan segala
yang diperlukan untuk membantu petugas
keselamatan.
2. Upon hearing the fire alarm, all Security Officers 2. Saat mendengar bunyi alarm, semua petugas
will assume their position of every floor and usher keamanan harus berada pada posisinya masing-
evacuees and everyone coming out of lifts to the masing setiap lantai dan mengarahkan setiap orang
emergency stairs. untuk dievakuasi menuju ke tangga darurat.

3. When the Floor Warden has effected evacuation on 3. Setelah petugas keselamatan selesai mengevakuasi
his/her floor, the Security Officer will follow using pada lantai dia berada, petugas keamanan akan
Emergency Exit or Stairs. DO NOT LEAVE mengikuti dengan menggunakan tangga atau Pintu
BEFORE THE FLOOR WARDEN HAS Darurat. JANGAN MENINGGALKAN LANTAI
EVACUATED ALL PERSONNEL. SEBELUM PETUGAS KESELAMANTAN
SELESAI MENGEVAKUASI SEMUA
PERSONIL.
4. The assembly area at the CAR PARK at the 4. Setiap orang akan berkumpul di tempat parkir mobil
SOUTH OF SIGMA CIPTA UTAMA sebelah Selatan gedung SIGMA CIPTA UTAMA.
BUILDING. The Security Officer will assist the Petugas keamanan harus membantu petugas
Floor Warden until receiving further instructions keselamatan sampai menerima instruksi lebih lanjut
from the Security Officer in charge. dari petugas keamanan yang berwenang.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENYELAMATAN SAAT TERJADI
KEBAKARAN DAN KEADAAN DARURAT LAINNYA 1 02 MAR 2017
HSSE - 20 3 dari 3
SAFETY IN THE EVENT OF FIRE AND OTHER
EMERGENCY

Procedure after working hours Prosedur sesudah jam kerja

1. In the event of fire after working hours, Security 1. Apabila kebakaran terjadi pada saat setelah jam
Officers should carry out the following procedure: kerja, petugas keamanan harus melakukan prosedur
berikut:

a. Inform the room all of the fire location. a. Menginformasikan kepada semua ruangan
lokasi terjadinya kebakaran
b. Attempt to extinguish the fire without personal b. Berusaha memadamkan kebakaran tanpa
risk. membahayakan diri sendiri.
2. Upon hearing the fire alarm, security officers will 2. Saat mendengar alarm berbunyi, petugas keamanan
perform the following procedure : harus mengikuti prosedur berikut ini:

a. Make sure that the floor he/she is in charge of a. Memastikan bahwa lantai yang berada dibawah
is evacuated and closed for entrance. kewenangannya telah dievakuasi dan menutup
semua pintu masuk.

b. Leave the floor by the emergency stairs and b. Meninggalkan lantai melalui tangga/pintu
proceed to the assembly area at the Car park at darurat dan langsung menuju ke tempat
the south Sigma Cipta Utama building. berkumpul di tempat parkir sebelah Selatan
gedung Sigma Cipta Utama
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENGUNAAN ALAT PELINDUNG DIRI


USE PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT

Kode Dokumen : HSSE - 21

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE HSSE-21 1 02 MAR 2017 Page 1 dari 3
EQUIPMENT PROCEDURE
2

OBJECTIVE: TUJUAN:
The objective of this instru ction is to set guidelines for Sebagai pendoman dan ketentuan penggunaan alat
the provision, use and maintenance of personal pelindung pelindung diri sesuai dengan keperluan
protective equipment in ord er to offer to persons on our seseorang guna melindungi diri terhadap bahaya
site sufficient protection f or work-related safety and kecelakaan dan kesehata kerja
health risks.

LINGKUP:
activities in the Production Meliputi seluruh aktivitas
present to injure persons yang memungkinkan terjad
sures through sufficient berlaku bagi semua orang ya
und working practices. The s PT. Sigma Cipta Utama da
which are allowed to enter vendor dll.
ors, government employees,
o be protected sufficiently.

RESPONSIBILITIES: PENANGGUNG JAWAB:


The Head of Departmen t and HSE Committee is Seluruh kepala bagian dan Pengurus HSE di
responsible: departemennya masing- mas ing bertanggung jawab atas:

- Mengikuti prosedure d an peraturan tentang HSE - To comply at least wit h the HSE legislation and
yang telah disepakati di Sigma Cipta Utama. Sigma Cipta Utama instr uctions.
- Menjamin bahwa sel uruh alat pelindung yang - To ensure that engineering controls provide
diperlukan untuk aktivitas tersedia. sufficient protection to the employees.
- Mengawasi dan meningkatkan kesadaran - To review and improve work practices to provide
penggunaan alat pelindung diri sufficient protection to the employees.
- Mempersiapkan alat pe lindung diri yang memadai - To have an adequate personal protective equipment
dan mencukupi selain mempunyai mekanisme programme to protect the personnel, besides
kendali terhadap pencegahan kecelakaan untuk engineering controls and work practices.
aktivitas seluruh staff nya
- Menentukan kapan dan dimana alat pelindung diri - To establish when and where PPE has to be use
wajib digunakan.

Kewajiban Karyawan ter hadap alat pelindung diri: The obligations of the empl oyer regarding PPE:
- Mengikuti peraturan yang telah ditetapkan sesuai - To follow the requirem ents of the employer based
dengan prosedur dan guide line yang telah on HSE Department gui de line
ditetapkan oleh Departe men HSE
- Memakai alat pelindung diri/APD kapan dan - To wear PPE when and where required.
dimana wajib memakai sesuai
- Mengikuti pelatihan yang diadakan oleh - to follow train PPE whe n and where required.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE HSSE-21 1 02 MAR 2017 Page 2 dari 3
EQUIPMENT PROCEDURE
2

management.
- To attend training sessions. - Merawat dan membersihkan alat pelindung diri yang
telah diberikan oleh perusahaan
- To replace with new one if there any PPE lost. - Mengganti alat pelindung diri yang hilang atau
sengaja di rusak.
- To care for, to clean and to maintain the PPE as - Safety Committee bila alat pelindung diri yang
required. diperlukan tidak tersedia/tidak memadai.
- To notify the supervisor immediately when PPE - Mengingatkan Supervisor atau safety committee bila
needs to be repaired or replaced. alat pelindung diri yang diperlukan tidak tersedia/
tidak memadai.
- Not to use for private purpose unless allowed by the - Tidak diperbolehkan menggunakan alat pelindung
employer. diri untuk kepentingan pribadi di luar perusahaan,
karena ada sangsinya sesuai tertera
- To keep the PPE such that it cannot get lost. - Menyimpan alat pelindung diri/APD di tempat yang
aman agar tidak hilang

The protective equipment shall be: Persyaratan alat pelindung diri:


- Easy to use, adaptable to user morphology; and fit - Mudah di pakai, sehingga pemakai mudah
well to avoid discomfort; helmet safety ANSI beradaptasi, helmet safety sesuai standar ANSI:
Standard : Z89.1-2009 Safety shoes ANSI standard : Z89.1-2009, Safety shoes standar ANSI: Z41.1 ,
Z41.1, Safety glasses ANSI Standard : Z87.1-2009 Safety glasses berstandar ANSI: Z87.1-2009
- Free from sharp edges, free from roughness to - Diperkenankan kombinasi dengan lensa sesuai
prevent injuries during use. dengan ukuran lensa pemakai
- Parts in contact with the skin shall not cause skin - Bebas dari permukaan yang tajam dan kasar untuk
irritation or adversely affect user hygiene or health. mengurangi ketidaknyamanan pemakai.
- For safety glass to allow usage in combination with - Permukaan Kacamata harus rata tidak bergelombang
personal spectacles/ prescription lenses dan tidak bergelembung.
- The oculars shall be free from any significant defect. - Bahan yang kontak dengan kulit harus tidak
menyebabkan iritasi kulit

VERIFICATION VERIFIKASI
Areas where PPE has to be worn shall have clear safety Area dimana harus memakai alat pelindung diri harus
signs diberi tanda yang jelas
Employees working in designated areas shall wear PPE. Karyawan yang bekerja di area tersebut diatas harus
memakai alat pelindung diri.
Supply records of PPE shall be available Keberadaan alat pelindung diri harus memadai
Training records shall be available Pelatihan tentang P2K3 harus memadai
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT– HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENGGUNAAN PPE
USED PERSONAL PROTECTIVE HSSE-21 1 02 MAR 2017 Page 3 dari 3
EQUIPMENT PROCEDURE
2

Area/tempat dan aktivitas diharuskan memakai alat pelindung diri di Lingkungan Sigma Cipta Utama

GRUP-1
AKTIFITAS AREA BAHAYA KECELAKAAN ALAT PELINDUNG
Menuang/mengambil Gudang bahan kimia, Tetesan bahan kimia Safety Shield
bahan kimia Laboratorium Safety Shoes
Sarung Tangan
Membubut, Workshop Percikan partikel/gram Safety glass
menggeraji, Kejatuhan benda Safety shoes
Menggerinda

GROUP-1
ACTIVITIES AREA ACCIDENT CAUSED PPE
Transfer of Chemical Chemical store Dropped by chemical Safety Shield
Laboratory Contac with chemical Safety Shoes
Gloves
Lathe Emery wheel Workshop Small particle Safety glass
Hit by something fall upon Safety shoes

Penyimpanan Alat Pelindung Diri/Personal Protective Equipment


Untuk menjaga daya guna dari APD hendaknya disimpan ditempat khusus sehingga terbebas dari debu, kotoran, gas
beracun. Tempat tersebut hendaknya kering dan mudah dalam pengambilannya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PEMBUANGAN LIMBAH
WASTE DISPOSAL

Kode Dokumen : HSSE - 22

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PEMBUANGAN LIMBAH
HSSE - 22 1 02 MAR 2017 1 dari 2
WASTE DISPOSAL

1. Refuse Storage and Disposal. 1. Penyimpanan dan Pembuangan Sampah.

Refuse storage containers must be cleaned Tempat yang dipakai untuk menyimpan
after emptying before being returned to use. sampah harus dibersihkan setiap kali setelah
pembuangan sampah dan sebelum dipakai
kembali.
Hand washing facilities must be readily Fasilitas mencuci tangan harus disediakan
available to those handling waste. These untuk orang yang menangani sampah. Fasilitas
facilities should not be in any, or common to pencucian tersebut tidak boleh dekat dengan
any, food preparation or handling locations. tempat-tempat persiapan atau penanganan
makanan.
The categories of waste in company Kategori limbah yang ada di perusahaan
includes: termasuk:

 Liquid waste.  Limbah cair.


 Solid waste, (food, dry rubbish)  Limbah padat (makanan, sampah kering)

The purpose of a collection system is to Tujuan dari sistem pengelompokan ini adalah
remove the waste product from the point of untuk membuang produksi limbah dari
origin to a designated treatment facility or sumbernya dan membuangnya pada lokasi
disposal location. pembuangan atau ditempat fasilitas
pengolahan limbah yang ada.

2. Human/Liquid Waste 2. Tinja/Limbah Cair

Human, liquid and chemical/industrial waste Tinja, limbah cair dan limbah industri/kimia
should be clearly identified and disposed of harus dapat diidentifikasi dan dibuang secara
separately. The different types of facilities terpisah. Perbedaan dari setiap jenis fasilitas
used for individual waste must be identified. pengelolaan limbah harus dapat diketahui
Generally, waste cannot be combined. perbedaan dan peruntukannya. Pada
umumnya limbah tidak dapat dicampur dalam
satu tempat.
Regular inspection of the pits should carry Pemeriksaan lubang penampung limbah
out for their adequacy and function. dilakukan secara teratur untuk mengetahui
tingkat kelayakan atau fungsinya.

3. Solid Waste 3. Limbah Padat

Solid refuse, (garbage), requiring disposal Limbah/sampah padat yang harus dibuang
can be classified into two categories: dry dibedakan dalam dua katagori, yaitu: sampah
waste such as cans, paper and dry materials, kering misalnya kaleng, kertas dan bahan
etc. (Non organic), and organic/food waste. kering lainnya (Non Organik), juga limbah
Dry waste, whilst less attractive to animals makanan/Organik. Sampah kering dapat
and insects, can provide breeding places. menjadi tempat berkembang biak bagi
beberapa jenis binatang dan serangga.
Organic waste has the potential to become Limbah organik berpotensi menjadi sarang
breeding sites for mosquitoes, flies and perkembangbiakan nyamuk, lalat dan tikus.
rodents. Strict principles must be adhered to Peraturan ketat yang berlaku harus dijadikan
when disposing of waste. dasar dalam membuang limbah-limbah yang
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PEMBUANGAN LIMBAH
HSSE - 22 1 02 MAR 2017 2 dari 2
WASTE DISPOSAL

ada.
Refuse should be collected on a daily basis in Sampah harus dikumpulkan setiap hari dalam
heavy-duty lined bins for disposal burning or tempat sampah yang sudah dilapisi dengan
burying. If a local garbage depot is available, kantung plastik yang kuat untuk
then this should be utilized to save on dibuang/dimusnahkan dengan cara dibakar
manpower. atau ditimbun. Jika lokasi khusus pengumpulan
sampah sudah ada dapat dimanfaatkan maka
hal ini dapat mengurangi penggunaan tenaga
kerja.
Burn pits or incinerators should be located as Lokasi pembakaran dalam lubang atau
far away from the offices facilities as insinerator harus berlokasi jauh dari fasilitas
practicable down wind in the prevailing dan aktifitas kantor ke bawah arah angin yang
direction. The risk of fire is high if the pit is not dominan. Resiko terjadinya kebakaran
located in a cleared area away from ground, dimungkinkan apabila tempat pembakaran
(bush), fuel sources. Wind direction and sampah tersebut dilakukan pada areal semak
strength should be considered before starting belukar yang berpotensi menjadi pemicu
a fire. kebakaran. Arah angin dan kekuatannya harus
diperkirakan sebelum memulai pembakaran.

These pits should be assessed daily and if Tempat lubang pembakaran harus dapat
necessary filled over with soil in preparation diperiksa setiap hari dan bila perlu diisi kembali
for the following day’s waste load. dengan tanah untuk persiapan pembuangan
dan pembakaran sampah selanjutnya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

KESELAMATAN BERKENDARAN &


MENGEMUDI
DRIVING SAFETY

Kode Dokumen : HSSE - 23

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI HSSE - 23 1 02 MAR 2017 1 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

Generally attitude of driver is required to drive in all Sikap Umum Pengemudi yang Harus Dilaksanakan
road’s type Saat Berkendaraan di Semua Jenis Jalan:
 All Driver SIGMA CIPTA UTAMA, have to behave  Semua Pengemudi PT SIGMA CIPTA UTAMA
TO GIVE IN to [all] other road; street consumer harus bersikap mengalah kepada para pengguna
jalan lainnya
 Give priority first to bicycle rider/motorbike and Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada:
pedestrian. If situation do not enable, discontinue a pengendara SEPEDA/SEPEDA MOTOR dan
head your vehicle PEJALAN KAKI. Bila keadaan tidak
memungkinkan, HENTIKAN dahulu kendaraan
Anda.
 Don’t Vehicle in front/a head of you, when residing  Jangan mendahului/menyalip kendaraan di depan
in bent of road, small street, surging road, settlement anda, bila berada di tikungan jalan, jalan sempit,
region, many there are people, children or livestock jalan bergelombang, wilayah pemukiman, banyak
animal or view blocked terdapat orang, anak-anak atau binatang ternak atau
pandangan terhalang.
 If bad weather, rain, foggy or limited view forwards,  Bila cuaca buruk, hujan, berkabut atau pandangan ke
FLAME next lamp and or emergency. LESSEN depan terbatas, NYALAKAN lampu depan dan/
speed. Inform to other driver via radio darurat. KURANGI kecepatan. Informasikan ke
driver lainnya melalui radio.
 When will to turn round, turning around direction or  Saat akan membelok, memutar arah atau menepikan
push aside vehicle, ascertaining no other street kendaraan, pastikan tidak ada pengguna jalan lain
customer (bicycle, motorbike etc.) trying to step into (sepeda, sepeda motor, dll) yang berusaha masuk ke
the line when you’d turn, turning or pushing aside lintasan dimana anda akan berbelok, memutar atau
vehicle. USE REAR VIEW and turn on the turn sign menepikan kendaraan. GUNAKAN KACA SPION
at least 60 previous meters dan NYALAKAN lampu belok setidaknya 60 meter
sebelumnya.
 Speed vehicle have to be adapted by situation of  Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan
road, street, weather, brought payload and condition keadaan jalan, cuaca, muatan yang dibawa dan
of traffic kondisi lalu lintas.
Special attitude of driver which must be executed by Sikap Khusus Pengemudi yang Harus Dilaksanakan
moment have vehicle in ground or dusty : Saat Berkendaraan di Jalan Tanah atau Berdebu:
 Give priority first to TRUCKS or other vehicle  Berikan PRIORITAS terlebih dahulu kepada TRUK-
which pass by quickly TRUK atau kendaraan lain yang melintas.
 Don’t Precede if do not enable (view blocked dirt,  JANGAN MENDAHULUI bila keadaan tidak
curve road/turning, scraggly road, narrow of road, memungkinkan (pandangan terhalang debu, jalan
etc.). LESSEN SPEED or discontinue ahead your menikung/membelok, jalan tidak rata, ruang sempit,
vehicle dll). KURANGI KECEPATAN atau HENTIKAN
dahulu kendaraan Anda.
 When you reside in land or dusty road, Maximum  Pada saat anda berada di jalan tanah atau berdebu,
speed 40 km/hour. But at condition : kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam.
Namun pada kondisi:
 At the time of view closed dirt, speed of vehicle  Pada saat pandangan tertutup debu, kecepatan
DON’T exceed 30 km/hour. FLAME lamp and kendaraan JANGAN melebihi 30 km/jam. Nyalakan
sound HORN repeatedly LAMPU dan bunyikan KLAKSON berulang-ulang.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI HSSE - 23 1 02 MAR 2017 2 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

- At the time of slip/wet street/ rain, vehicle - Pada saat jalan licin/basah/hujan, kecepatan
DON’T exceed 40 km/hour/ Avoid muddy kendaraan JANGAN melebihi 40 km/jam.
street Hindari jalan berlumpur.
- At the time of passing settlement region, a - Pada saat melewati wilayah pemukiman,
group of people, children and livestock animal, sekumpulan orang, anak-anak dan binatang
speed vehicle have to be slowed down do not ternak, kecepatan kendaraan harus diperlambat
exceed 20 km/hour tidak melebihi 20 Km/jam.
 When you reside in behind truck or other vehicle :  Pada saat anda berada di belakang TRUK atau
kendaraan lain:

- KEEP DISTANCE! Don’t reside in too the - JAGA JARAK!. Jangan berada terlalu dekat
nearby its distance with truck/the vehicle, jaraknya dengan Truk/kendaraan tersebut,
minimize 30 meter. Too distance nearby will be minimal 30 meter. Jarak yang terlalu dekat akan
dangerous. Because can born down upon wood berbahaya. Karena dapat tertimpa jatuhan
fall out/ payload or hit by stone hurl or other kayu/muatan, atau terkena lemparan batu yang
object which thrown melesat atau benda lain yang terlempar.
- DON’T PRECEDE! If view blocked by dirt, - JANGAN MENDAHULUI! Bila pandangan
don’t once in a while try to precede truck/the terhalang oleh debu, jangan sekali-sekali
vehicle. Dangerous! mencoba mendahului Truk/Kendaraan tersebut.
Berbahaya!.
- DON’T PRECEDE! If when residing in bent of - JANGAN MENDAHULUI! Bila berada di
road or your view blocked, don’t once in a tikungan jalan atau pandangan anda terhalang,
while precede truck/the vehicle. Dangerous! jangan sekali-sekali mendahului Truk/Kendaraan
tersebut. Berbahaya!
- DON’T PRECEDE! When oblique truck body - JANGAN MENDAHULUI! Bilamana badan truk
up at where you’d precede, because you earn to miring ke arah dimana anda akan mendahului,
born down upon wood fall out or payload from karena anda dapat tertimpa jatuhan kayu atau
the top of truck muatan dari atas TRUK.
- At the time of you rub up against Trucks or - Pada saat anda berpapasan dengan TRUK-TRUK
other vehicle : atau kendaraan lain:
- FLAME LAMP and SOUND HORN, if street - NYALAKAN LAMPU dan BUNYIKAN
blocked dirt. SLOWED DOWN vehicle or KLAKSON, bila jalan terhalang debu.
DISCONTINUE vehicle until view forwards PERLAMBAT KENDARAAN atau HENTIKAN
really peaceful. kendaraan sampai pandangan ke depan benar-
benar aman.
- KEEP DISTANCE! Don’t too nearby, because - JAGA JARAK! JANGAN terlalu dekat, karena
can born down upon wood/truckload or stone dapat tertimpa jatuhan kayu/muatan TRUK atau
fallout from vehicle batu yang terlempar melesat dari kendaraan.
- At the time of you precede/overlapping trucks - Pada saat anda akan mendahului/menyalip
or other vehicle in front of you : TRUK-TRUK atau kendaraan lain di depan anda:
 Ascertaining view and condition street in  Pastikan pandangan dan kondisi jalan di
fornt of you have is peaceful depan anda sudah aman.
 Beckon lamp and Horn  Beri isyarat lampu dan klakson.
 Keep Distance at possible among your  Jaga jarak sejauh mungkin antara kendaraan
vehicle with vehicle which you overlap. Anda dengan kendaraan yang Anda salip.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI HSSE - 23 1 02 MAR 2017 3 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

When overlap, always ALLERT to traffic in Saat menyalip, selalu WASPADA terhadap
front of you lalu lintas di depan Anda.
 Don’t overlap at the time of residing in  Jangan menyalip pada saat berada di daerah
settlement area, they are many people, pemukiman, banyak terdapat orang, anak-
children or livestock animal anak atau binatang ternak.
- At the time of happened torrential rains, - Pada saat terjadi hujan lebat, besar kemungkinan
possibility one of road passing the company area jalan yang melewati salah satu area perusahaan
will be closed by portal and vehicle do not akan ditutup portal oleh petugas dan kendaraan
allowed to entry. If this matter happened, you tidak diperkenankan lewat/masuk. Bila hal ini
must to obey and always behave respectably terjadi, Anda HARUS mematuhi dan selalu
bersikap sopan.
Which always have to be remembered by all driver’s Yang Selalu Harus Diingat oleh Seluruh Pengemudi :
:
 Children and livestock animal earn out of a clear sky  Anak-anak dan binatang ternak dapat dengan TIBA-
run or defect up at road. Attention and Lessen if TIBA berlari atau menyeberang ke arah jalan.
them reside in your moment roadside have you Waspada dan kurangi kecepatan bila mereka berada
driving. di pinggir jalan saat anda berkendaraan
 Conditions of driver’s health have to be always in  Kondisi fisik pengemudi harus selalu dalam kondisi
healthy condition. Every driver which is driving sehat. Setiap pengemudi yang berkendara selama 4
during 4 hour continually have to rest first during jam secara terus menerus maka harus beristirahat
more or less 30 minute dulu selama lebih kurang 30 menit.
 Daily inspection of morning before leaving the  Inspeksi harian pagi sebelum berangkat kerja dengan
activity by using check list must be done by all menggunakan check list harus dilakukan oleh semua
driver’s, if there is disparity have to immediately pengemudi, jika ada kelainan harus segera lapor ke
report to Mechanic to be improve; repaired first. Mekanik untuk diperbaiki dulu.
 And so do before leaving to start journey, driver  Sebelum berangkat untuk memulai perjalanan,
have to check balance location of payload, as well as pengemudi harus memeriksa keseimbangan
have to check the condition of vehicle like : checked penempatan muatan, dan juga harus mengecek
drive, brake, wheel, lamp, glass cleaner fan, Gas and kondisi kendaraan seperti : mengecek kemudi,
Horn. rem,ban, lampu, kipas pembersih kaca, klakson dan
BBM

 Always be attention and fully comply with all  Selalu perhatikan dan patuhi peraturan kecepatan
speed driving rules. mengemudi.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDUR

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN
BERKENDARAAN DAN MENGEMUDI HSSE - 23 1 02 MAR 2017 4 dari 4
DRIVING SAFETY PROCEDURE

Speed Control Pengaturan Kecepatan

Control your speed so that the “stopping” distance falls Atur kecepatan kendaraan dan berhenti pada jarak yang
within the Safety Zone. aman.

Maximum Speed Limits are: Batas Maksimum Kecepatannya adalah :

Asphalt Road Jalan Aspal


Dry – 80 Km/hr Kering – 80 Km/jam
Rain – 50 Km/hr Basah – 50 Km/jam

Asphalt Road inter regional sub districts Jalan Aspal antar daerah sub wilayah
Dry – 40 Km/hr Kering – 40 Km/jam
Rain – 30 Km/hr Basah – 30 Km/jam

Passing through villages, office, in front of schools, Ketika melalui perkampungan, perkantoran, depan
Mosques Churches, Community buildings, markets, or sekolahan, mesjid, gereja, bangunan masyarakat, pasar
on unmade Roads or where there are groups of people atau jalan yang rusak atau terdapat sekelompok orang
walking Along the side of the road 20 Km/hr berjalan sepanjang jalan adalah 20 Km/jam
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERSYARATAN MENGEMUDI
DRIVER REQUIREMENTS

Kode Dokumen : HSSE - 24

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PERSYARATAN PENGEMUDI
HSSE - 24 1 02 MAR 2017 1 dari 3
DRIVER REQUIREMENTS

1. Driver Qualifications/Certification 1. Kualifikasi Pengemudi/Sertifikasi

To be authorized to drive an SIGMA CIPTA UTAMA, Untuk menjalankan kendaraan milik SIGMA CIPTA
vehicle, a vehicle owned by one of sub-contractors, a UTAMA, atau mitra kerja SIGMA CIPTA UTAMA,,
privately owned vehicle, or a rental vehicle on kendaraan pribadi atau sewa atas nama perusahaan,
company business, at a minimum, drivers must: seorang pengemudi paling tidak harus :

 Be authorized by SIGMA CIPTA UTAMA, to drive  Mempunyai ijin dari SIGMA CIPTA UTAMA,
an SIGMA CIPTA UTAMA, vehicle and that sub- untuk mengemudi kendaraan SIGMA CIPTA
contractor’s vehicle. UTAMA, dan kendaraan mitra kerja.

 Possess a valid driver’s license for the location of  Mempunyai SIM yang masih berlaku di lokasi
operation and type of vehicle being driven; and operasi dan sesuai dengan type kendaraan yang
digunakan; dan,

 Where applicable, successfully complete driver-  Bila perlu, dilengkapi dengan syarat lulus dalam
training requirements. training pengemudi.

2. Driver Responsibilities 2. Tanggung jawab Pengemudi

It is critical that the driver be highly motivated and Sangatlah penting bahwa seorang pengemudi harus
committed to performing all aspects of his job in a safe memiliki motivasi tinggi dan mampu memenuhi
manner, strictly following established procedures, seluruh aspek keselamatan dalam pekerjaannya,
maintaining alertness to potential hazards, and mengikuti prosedur yang ditetapkan dengan disiplin,
observing defensive driving techniques at all times. waspada terhadap berbagai bahaya yang dapat terjadi,
Drivers have the responsibility to: dan selalu menerapkan sikap “defensive driving”
setiap saat. Pengemudi bertanggungjawab untuk:

 Fully comply with all safety rules, laws, and  Mematuhi seluruh peraturan yang berkaitan dengan
regulations. keselamatan kerja,

 Not undertake a task for which they do not have  Dilarang melakukan pekerjaan yang tidak sesuai
the proper training, instruction, or license or that is dengan keahlian, instruksi, atau izin yang
unsafe. diberikan, atau segala hal yang tidak aman.

 Be fit for driving a vehicle. This includes being  Kondisi fisik pengendara harus sehat. Termasuk
well rested and alert. istirahat yang cukup dan tingkat kewaspadaan yang
baik.

 Never operate a motor vehicle while under the  Dilarang mengoperasikan kendaraan pada saat
influence of alcohol, drugs, or medications that dalam kondisi pengaruh alkohol, narkoba atau
may impair their ability to operate a vehicle safely. obat-obatan yang dapat mengganggu keamanan
pada saat mengoperasikan kendaraan.

 Immediately report moving violations to their  Laporkan sesegera mungkin kepada


Pengawas/Pengurus setiap pelanggaran atau
ketidak sesuaian terhadap peraturan perusahaan
yang dijumpai selama bekerja,

 Immediately report any unsafe condition to their  Laporkan sesegera mungkin setiap keadaan yang
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PERSYARATAN PENGEMUDI
HSSE - 24 1 02 MAR 2017 2 dari 3
DRIVER REQUIREMENTS

Supervisor. tidak aman/membahayakan kepada Pengawas,

 Take the initiative to stop the unsafe actions of  Berinisiatiflah dengan cara menghentikan setiap
others. tindakan orang lain yang dapat menimbulkan
bahaya.

 Immediately report all incidents and near misses to  Laporkan sesegera mungkin kepada
their supervisor. Pengawas/Pengurus setiap kejadian yang telah
mengakibatkan kecelakaan maupun yang nyaris
menimbulkan kecelakaan.

 Report suspension, probation, cancellation, or  Laporkan kepada Pengawas/Pengurus apabila SIM


disqualification of their driver’s license to their ditahan, ditangguhkan, dibatalkan, atau habis masa
supervisor no later than the next business day after berlakunya, paling lambat sehari setelah
receipt of notification and immediately cease to diterimanya surat atau pemberitahuan dan segera
conduct driving duties. menunda seluruh tugas mengemudi.

3. Driver Actions & Prohibited Activities 3. Tindakan-tindakan Pengemudi & Kegiatan-


kegiatan yang Tidak Diperbolehkan

There are a number of requirements and prohibited Berikut ini adalah sejumlah kegiatan-kegiatan yang
activities that drivers must be aware of during the harus dan yang dilarang dilakukan oleh seorang
execution of their job requirements: pengemudi, selama melaksanakan tugasnya:

 The driver is required to make sure each morning  Pengemudi harus memastikan setiap pagi bahwa
that all the seat belts are in working order and seluruh sabuk pengaman kendaraan berfungsi
easily available for the passengers to access and dengan baik dan para penumpang dapat dengan
buckle up. mudah meraih dan memasangnya.

 The driver are No Smoking in car.  Pengemudi DILARANG MEROKOK didalam


mobil.

 The driver and all vehicle passengers are required  Pengemudi dan seluruh penumpang kendaraan
to wear seat belts when the vehicle is in motion. harus mengenakan sabuk pengaman selama
The driver is not to begin driving the vehicle until kendaraan berjalan. Pengemudi tidak boleh
all passengers have their seat belts on. menjalankan kendaraan hingga seluruh penumpang
telah mengenakan sabuk pengaman,

 Drivers are prohibited from picking up hitchhikers  Pengemudi dilarang menaikan penumpang atau
or transporting anyone other than company mengangkut orang lain selain penumpang diizinkan
approved passengers. dan sepengetahuan perusahaan.

 Drivers are prohibited from transporting hazardous  Pengemudi dilarang mengangkut bahan-bahan
materials or other cargo not intended for the type of berbahaya atau barang lain yang tidak sesuai
vehicle operated. dengan jenis kendaraan yang dioperasikan.

 Drivers should not work more than 12 consecutive  Pengemudi sebaiknya tidak bekerja lebih dari 12
hours without 8 hours off. jam secara terus-menerus tanpa 8 jam istirahat.

 Driving at night is not permitted except in the case  Berkendaraan di malam hari tidak diperkenankan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PERSYARATAN PENGEMUDI
HSSE - 24 1 02 MAR 2017 3 dari 3
DRIVER REQUIREMENTS

where a risk assessment indicates that night driving kecuali bila berdasarkan kajian resiko
is acceptable or an emergency condition exists. dimungkinkan untuk mengemudi di malam hari
atau bila terjadi kondisi darurat.

 Drivers must keep all doors locked while driving.  Pengemudi harus mengunci seluruh pintu
kendaraan selama berkendaraan.

 Drivers must obey all Indonesian traffic laws.  Pengemudi harus mematuhi seluruh peraturan
lalulintas yang berlaku di Indonesia.

 Drivers must carry in their possession a valid  Pengemudi harus selalu membawa SIM yang masih
driver’s license while operating a vehicle for berlaku selama bertugas.
company business.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENYIMPANAN,PENANGANAN BAHAN-
BAHAN BERBAHAYA
STORAGE,HANDLING,HAZARDOUS MATERIAL

Kode Dokumen : HSSE - 25

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN –
BAHAN BERBAHAYA
HSSE - 25 1 02 MAR 2017 1 dari 2
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS
MATERIAL

Hazardous Material Potential Personnel Barang Berbahaya Potensi terhadap para


Exposure Storage Plans Personil dalam Rencana Ekspose
Penyimpanan
Crew Crew
 Diesel  Solar
 Tanks or Drums-Fuel Storage  Tangki atau drum – Penyimpanan Bahan
Bakar
 Benzena  Bensin
 Drums – Fuel Storage  Drum – Penyimpanan Bahan Bakar
 Lubricants, brake fluids, hydraulic oils,  Gemuk, minyak rem, oli hidraulik, zat asam
acids
 Drums – Mechanics Hazardous Materials  Drum-drum Penyimpanan Barang-barang
Store Mekanik yang Berbahaya
 Paint  Cat
 Tins or Drum-Mechanics Hazardous  Kaleng atau drum Gudang Barang Mekanik
Materials Store yang berbahaya
 Solvents, Caustic Cleaners, Bleach  Cairan pelarut, bahan pembersih yang tajam,
obat pemutih
Mechanic Mekanik
 Bottles or Plastic Containers – Mechanic  Botol atau wadah plastik-Gudang Barang-
Hazardous Materials Store or Dedicated area barang Mekanik yang berbahaya atau tempat
in the Kitchen khusus dalam dapur
 Explosives  Peledakan
 Magazine  Gudang
 Gases  Gas
Mechanics/Cooks Mekanik/Juru masak
 Bottles in Workshop/Kitchen Area  Botol di Bengkel/Area Dapur

Material Safety Data Sheet (MSDS) Lembaran Data Keselamatan Barang


A Material Safety Data Sheet (MSDS) should Lembaran Data Keselamatan Barang harus dapat
support all Hazardous Materials. The MSDS mendukung seluruh barang-barang Berbahaya.
should come from the manufacturer prior to MSDS harus didapat dari pabrik sebelumnya dalam
purchase. pembelian
MSDS information should include: Keterangan dari MSDS harus mencakup :
 Content  Kandungan
 Explosion/Inflammable Rate  Ledakan/mudah terbakar
 Safe handling procedures  Prosedur penanganan
 Spill/Clean-up procedures  Tumpahan/Prosedur untuk membersihkan
 PPE required  Alat Pelindung Diri yang dibutuhkan
 First Aid measures  Tindakan dalam Pertolongan Pertama
MSDS Sheets should be posted near the storage MSDS harus dipasang dekat dengan tempat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PENYIMPANAN, PENANGANAN BAHAN –
BAHAN BERBAHAYA
HSSE - 25 1 02 MAR 2017 2 dari 2
STORAGE, HANDLING, HAZARDOUS
MATERIAL

place and also when possible where the Hazardous penyimpanan dan dengan kemungkinan jika barang
Materials are to be used. berbahaya tersebut akan digunakan.
MSDS should be kept on file in the HSE MSDS harus didokumentasikan dalam Departemen
Department, by HSE Coordinator and Supervisor HSE, oleh HSE Coordinator/Supervisor untuk
for easy access in case of an emergency memudahkan jika kalau ada kejadian darurat
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PENANGANAN TUMPAHAN MINYAK


OIL WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING

Kode Dokumen : HSSE - 26

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN
MINYAK
HSSE - 26 1 02 MAR 2017 1 dari 2
OIL/WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING
PROCEDURE

1. Spills or leaks must be cleaned up and disposed of 1 Tumpahan atau bocoran harus dibersihkan dan
properly and reported. kotorannya dibuang dengan semestinya, dan
melaporkan.

2. Once spill is noticed, crew should take immediate 2 Jika ditemukan tumpahan, crew harus berusaha
precautions to prevent further spills. Warning signs untuk mencegah terjadinya tumpahan lebih lanjut.
or guards should be posted at a safe distance to Pasanglah tanda-tanda peringatan atau beberapa
prevent any unauthorized persons entering the spill orang penjaga pada jarak aman untuk mencegah
site. They should notify their line manager. orang-orang yang tidak berkepentingan memasuki
daerah yang terkontaminasi. Dan harus melapor
kepada pengelola lapangan.

3. HSE Department should be immediately notified of 3 Departemen HSE harus segera diberitahu adanya
the spill, location of the spill, the extent of the spill tumpahan tersebut, lokasinya, luasnya (termasuk
(type of chemical, amount, location, etc.), an jenis bahan kimia, jumlah dan lokasinya, dan
estimation of the volume spilt at the time of sebagainya), perkiraan voluma tumpahan pada saat
reporting, and of any obvious potential danger or dilaporkan, juga potensi bahaya yang mungkin
impact to the environment. ditimbulkan atau dampaknya bagi lingkungan.

4. Line management should advise HSE Department of 4 Pengelolaan lapangan harus menginformasikan
the requirements for containment, clean up and kepada Departemen HSE segala sesuatu yang
disposal if these items are not on site. dibutuhkan untuk membatasi, membersihkan dan
menyingkirkannya, jika barang-barang keperluan
tersebut tidak tersedia di tempat kejadian.

5. The clean up equipment would include absorbent 5 Perlengkapan pembersih mencakup bahan penghisap
material, shovels and plastic bags. An Officer from (absorbent), sekop dan kantung-kantung plastik.
the HSE Department should inspect the clean up site. Warna bahan absorbent harus kontras / mencolok
(sangat berbeda) dengan warna temapt kejadian,
agar jangan sampai tertinggal ketika dibersihkan.
Petugas dari Departmen HSE harus memeriksakan
tempat pembersihan.

6. Depending on the type of spill and circumstances 6 Tergantung jenis tumpahan dan keadaannya, orang
authorized person should either dig up the soil yang bertugas menangani harus menggali sekitar dan
around and under the spill and dispose material in a sebelah bawah tumpahan, serta memasukkannya ke
heavy-duty plastic bag or other suitable container or dalam kantung plastik yang sangat kuat, (heavy duty
secondly treat the spill onsite. plastic bag), atau wadah yang sesuai, atau mengolah
tumpahan tersebut di tempat kejadian.

7. The spill residue should be transported to an 7 Kotoran bekas tumpahan, yang telah dimasukkan
approved appropriate disposal site in proper packing wadah yang benar, harus diangkut ke tempat
material. pembuangan yang sesuai yang telah disetujui
sebelumnya.

8. After cleaning up a spill, mark the site on the map 8 Setelah membersihkan tumpahan, tandai tempat
for follow up inspection. kejadian di peta untuk tindakan inspeksi lebih lanjut.

9. All spills or leaks shall be reported in accordance 9 Semua tumpahan atau kebocoran harus dilapor
with Sigma Cipta Utama procedures, client sesuai dengan prosedur Sigma Cipta Utama,
procedures and local regulations. prosedur klient dan peraturan setempat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENANGANAN TUMPAHAN
MINYAK
HSSE - 26 1 02 MAR 2017 1 dari 2
OIL/WASTE SPILL INCIDENTS HANDLING
PROCEDURE

10. Notify appropriate governmental authorities if the 10 Informasikan kepada pejabat Pemerintah setampat,
spill size meets minimum reporting requirements in jika ukuran tumpahan tersebut menurut peraturan
accordance with regulations. Report to Client harus dilaporkan. Lapor kepada Representative
Representative any such notification. Klien, mengenai pemberitahuan tersebut.

11. An emergency response plan must be available for 11 Harus ada rencana penanganan darurat terhadap
spills. It should be communicated to responsible tumpahan. Rencana darurat tersebut
crewmembers and reviewed regularly at training or dikomunikasikan kepada anggota crew yang
safety meetings. bertanggungjawab, ditinjau secara berkala pada saat
pelatihan atau pertemuan-pertemuan safety.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

KESELAMATAN UMUM
GENERAL SAFETY

Kode Dokumen : HSSE - 27

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
HSSE - 27 1 02 MAR 2017 1 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

1. GENERAL SAFETY POLICY 1. KEBIJAKAN KESELAMATAN UMUM

 Policy permit smoking only in designated safe  Merokok hanya diijinkan di area aman yang telah
area ditentukan.

 Dilarang bergurau, bercanda saat bekerja dan


 Horseplay, practical joking and fighting are berkelahi.
positively prohibited by policy
 Dilarang keras menggunakan, memiliki atau di
 The use, possession or being under the influence bawah pengaruh Minuman Keras atau obat-
of illegal drugs or intoxicating beverages is strictly obatan terlarang dilarang keras saat bekerja
prohibited while on duty.
 Harus menjaga kebersihan kerapian di sepanjang
 Good housekeeping is a must and should be waktu
practiced at all times
  Dilarang keras memiliki Senjata Api, Senjata atau
 Possession of firearms, weapons or explosives is Bahan Peledak
strictly prohibited
 Dilarang keras memiliki atau penggunaan barang-
 Unauthorized possession or use of company barang milik perusahaan
property is strictly prohibited.
 Tangga untuk berjalan, pegangan tangan, jalan
 Stairways, handrails, walkways and ladders must setapak dan tangga-tangga harus dirawat.
be maintained in good working order.
 Pakaian longgar, rantai, cincin dan rambut
 Loose or baggy clothing, chains, finger rings and panjang adalah hal yang dilarang karena
long hair are forbidden as they can create serious merupakan bahaya yang serius di sekitar benda
hazards around moving equipment and machinery bergerak dan mesin

 Model rambut dan jenggot tidak boleh menjadi
 Hair and beard styles should never interfere with penghalang saat menggunakan pelindung kepala,
the wearing of head, eye, face or respiratory mata, wajah atau perlindungan pernafasan untuk
protective equipment provided for your safety. keselamatan

 Rapat keselamatan dijadwalkan secara regular.


 Regularly scheduled safety meeting are policy. Kehadiran dan partisipasi adalah hal penting
Attendance and participation are essential to safe untuk menciptakan kondisi aman dan kerja
conditions and work practices. praktis.

 Hanya orang yang terlatih atau diijinkan dapat


 Only properly trained and authorized employee mengoperasikan peralatan atau mesin.
should operate any piece of equipment or
machinery.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
HSSE - 27 1 02 MAR 2017 2 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

2. PERSONAL PROTECTIVE EQUIPMENT/PPE 2. ALAT PELINDUNG DIRI/APD

 Hard hats and safety-toed footwear shall be worn  Helm dan sepatu keselamatan harus digunakan
at all work site saat bekerja di lokasi.

 Clothing which is saturated with flammable,  Pakaian dengan bahan yang mudah terbakar
hazardous or irritating substances is not a safe or atau mengandung bahan-bahan berbahaya
healthful practice and should be changed adalah tidak aman, harus segera diganti.
immediately.

 Appropriate eye protection shall be worn at all  Pelindung mata yang tepat harus digunakan saat
work site bekeja di lokasi

 Employees engaged in work 10 feet or more  Karyawan yang bekerja di ketinggian 10 kaki atau
above the rig floor or other working surfaces shall lebih di atas permukaan harus menggunakan
wear a safety belt with an attached lanyard sabuk pengaman dengan dilekatkan pada
pengaman.

 The wearing of an appropriate type of hearing  Pelindung telinga yang tepat harus digunakan
protection is required in high noise level areas. pada area dengan tingkat kebisingan tinggi.

3. TOOLS AND EQUIPMENT 3. PERKAKAS DAN PERALATAN

 Power tools and hand tools are to be kept clean, in  Perkakas listrik dan perkakas tangan harus tetap
good condition and properly stored when not in bersih, dalam kondisi baik dan disimpan dengan
use. baik saat tidak digunakan

 Use the proper tools and equipment for the job  Gunakan perkakas dan peralatan yang tepat
being performed; use them safely. When in doubt, untuk pekerjaan yang dikerjakan; gunakan
seek advice from your supervisor. dengan aman. Saat ada problem, hubungi
supervisor anda.

4. REPORTING 4. LAPORAN

 Defective tools, equipment, machinery, hazardous  Mesin, peralatan, perkakas yang cacat, kondisi
conditions or unsafe work practices or conditions bahaya atau kondisi atau kerja tidak aman harus
should be reported immediately to your supervisor. dilaporkan segera kepada supervisor Anda.

 Regardless of the serious of any work-related  Penyakit atau cedera serius yang berkaitan
illness or injury, it is your responsibility to dengan pekerjaan, merupakan tanggung jawab
immediately report it to your supervisor. Anda untuk segera melaporkan kepada
Supervisor Anda.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
HSSE - 27 1 02 MAR 2017 3 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

5. WORK SMART 5. BEKERJA CERDAS

 Stay alert at all times. Know what is going on  Selalu waspada setiap saat. Tahu apa yang ada
around you. Know the safe operating procedures di sekelilingmu. Tahu prosedur yang aman dari
concerned with your assigned duties. When in pekerjaan yang menjadi tanggung jawab Anda.
doubt, ask your supervisor. Saat ada problem, tanyakan pada supervisor
anda.

 Keep hands and feet clear of “crushing” or “pitch”  Lindungi tangan dan kaki dari “benturan” atau
points. “terjepit”.

 Always get help when physically lifting heavy  Selalu minta pertolongan saat mengangkat beban
loads. Use proper lifting techniques at all times. yang berat. Gunakan cara mengangkat yang
benar setiap saat.

 Do not walk, work or stand under suspended  Jangan berjalan, bekerja atau berdiri di bawah
loads. Attach tag lines to guide or control loads. barang yang sedang diangkat. Berilah tanda
sebagai petunjuk.

 Never take chances or short cuts. Work safely.  Jangan terburu-buru. Bekerjalah dengan aman.

6. EMERGENCY 6. KONDISI DARURAT

 Always have a safe plan of action. Be prepared.  Selalu mempunyai perencanaan aman untuk
setiap tindakan.

 Know the location of fire extinguishers, their use  Mengetahui letak pemadam api (APAR), tahu
and how they operate. Report missing or used menggunakan dan cara mengoperasikan.
extinguishers to your supervisor. Laporkan kesalahan atau penggunaan pemadam
kepada supervisor anda.

 Know your role in emergency well control  Mengetahui tanggung jawab anda saat dalam
response. kondisi darurat.

 Know the appropriate action to be taken in  Mengetahui tindakan yang tepat yang akan
adverse weather conditions. diambil saat cuaca buruk.

7. TRANSPORTATION 7. TRANSPORTASI

 Operating a Company vehicle under the influence  Dilarang mengoperasikan kendaraan perusahaan
of illegal drugs or alcohol is prohibited. di bawah pengaruh obat-obatan terlarang atau
alkohol.

 All local speed limits and traffic laws will be  Peraturan lalu lintas setempat dan batas
observed when operating a Company vehicle. kecepatan akan diamati saat mengoperasikan
kendaraan perusahaan

 Only authorized employees may operate Company  Hanya karyawan yang berhak mengoperasikan
vehicles. kendaraan perusahaan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KESELAMATAN UMUM
HSSE - 27 1 02 MAR 2017 4 dari 4
GENERAL SAFETY PROCEDURE

8. NOTIFICATION, POSTING 8. INFORMASI

 The Health, Safety, Environment Policy shall be  Kebijakan Kesehatan, Keselamatan, Kerja dan
conspicuously posted for view bay all employees. Lingkungan dipasang di tempat yang bisa dilihat
Posting places shall include, but are not limited to, orang. Tempat pemasangan termasuk tapi tidak
storage, offices, shops and rigs. hanya terbatas di storage kantor, gudang, dan rig.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

RAPAT
MEETING

Kode Dokumen : HSSE - 28

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR RAPAT KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA LINDUNGAN HSSE - 28 1 02 MAR 2017 1 dari 1
LINGKUNGAN (K3LL)

1. Rapat K3LL (HSE) melaksanakan rapat satu bulan sekali setiap awal bulan untuk
melaporkan kinerja K3LL

2. Rapat K3LL dihadiri oleh Top Manajemen atau perwakilan manajemen dan dipimpin oleh
Manager HSE atau Management Representative

3. Apabila karena sesuatu hal personil yang diundang tidak hadir untuk mengikuti rapat maka
dapat diwakilkan oleh personil bagian/departemen yang sama.

4. Undangan rapat disiapkan oleh Manager HSE/Supervisor K3LL (HSE) dengan


menggunakan formulir Undangan Rapat dan di distribusikan paling lambat dua hari kerja
sebelum tanggal pelaksanaan rapat. Pendistribusian dilakukan secara langsung atau melalui
jaringan komputer (intranet)

5. Apabila karena sesuatu hal yang mengakibatkan jadwal rapat dibatalkan dan ditunda
pelaksanaannya, maka diinformasikan penundaan dan rencana pelaksanaannya kepada
peserta rapat secara langsung atau dengan menggunakan jaringan komputer (intranet).

6. Agenda rapat dan pokok pembahasan untuk rapat K3LL diantaranya ;


 Kebijakan dan Prosedur Manual K3LL
 Audit Internal & Eksternal
 Tindakan Preventif dan Tindakan Korektif
 Hal umum yang berkaitan dengan K3LL
 Laporan Bahaya

7. Agenda serta materi yang akan dibahas dalam rapat K3LL dicantumkan pada formulir
undangan rapat.

8. Semua keputusan atau ketetapan yang timbul dari pembahasan dalam rapat K3LL , dicatat
pada formulir Minutes of Meeting (MoM)

9. Minute of Meeting didistribusikan langsung atau melalui fasilitas jaringan komputer


(intranet) kepada peserta rapat dan tembusan kepada atasan masing-masing (Manager),
General Manager dan Direktur .

10. Dalam Minutes of Meeting menginformasikan personil atau bagian penanggung jawab
tindak lanjut (PIC) serta batas waktu penanganannya.

11. Minutes of Meeting K3LL diarsipkan dan dipelihara bagian internal audit atau di
Departemen HSE.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR RAPAT KESEHATAN DAN
KESELAMATAN KERJA LINDUNGAN HSSE - 28 1 02 MAR 2017 2 dari 1
LINGKUNGAN (K3LL)

Form:

1. Undangan
2. Mom
3.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

IDENTIFIKASI BAHAYA PENILAIAN RESIKO &


CONTROL
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROL

Kode Dokumen : HSSE – 29

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
HSSE - 29 1 02 MAR 2017 1 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

1. OBJECTIVE : 1. TUJUAN :
To ensure that the company implements Memastikan bahwa perusahaan melaksanakan dan
and maintains hazard identification memelihara prosedur-prosedur identifikasi bahaya,
procedures, risk assessment and establish penilaian resiko, dan menentukan langkah
controlling measures which include: pengendalian yang diperlukan, meliputi :

1. Regular, Non-Regular Activities and 1. Kegiatan-kegiatan rutin, tidak rutin dan keadaan
Emergency Condition. darurat.

2. Activities performed by all employees 2. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh seluruh


at the workplace including by partners karyawan di tempat kerja, termasuk mitra kerja

3. Facilities existing at the workplace, 3. Fasilitas yang ada di tempat kerja, baik yang
either as provided by the company or disediakan oleh perusahaan ataupun pihak
third party. ketiga.

4. Behavior, competence and other 4. Perilaku, kemampuan dan faktor manusia


human factors lainnya

2. SCOPE : 2. RUANG LINGKUP :

PT Sigma Cipta Utama PT Sigma Cipta Utama

3. DEFINITION : 3. DEFINISI :

Hazard: Source, situation or action with Bahaya : Sumber, situasi atau tindakan yang
potential hazard which may cause personal berpotensi untuk membahayakan dalam artian
injury or health disorder or combination of cedera pada manusia atau gangguan kesehatan atau
the two gabungan keduanya
Hazard Identification: Process to identify Identifikasi Bahaya : proses untuk mengidentifikasi
hazard and determine the characteristics bahaya dan menentukan karakteristiknya

Risk: Combination of tendency of Risiko : kombinasi dari kecenderungan dari kejadian


hazardous condition or hazard exposure dari kondisi bahaya atau paparan kondisi bahaya dan
and severity of injury or health disorder due keseriusan dari cedera atau gangguan kesehatan
to such condition or exposure yang dapat diakibatkan oleh kondisi atau paparan
tersebut

Risk Assessment: Risk evaluation process Penilaian resiko : proses evaluasi resiko yang
caused by hazard by considering adequacy ditimbulkan oleh suatu bahaya dengan
of control and to decide whether the risk is mempertimbangkan
acceptable or not. kecukupan pengendalian
yang ada dan memutuskan apakah resiko
dapat diterima atau tidak.

Risk Control: selection and adoption of Pengendalian resiko : pemilihan dan penggunaan
appropriate handling measures to minimize penanganan yang sesuai untuk mengurangi resiko
the risk
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
HSSE - 29 1 02 MAR 2017 2 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

Best HSE Practice : means action/activities Best HSE Practice : adalah tindakan/aktivitas untuk
to ensure the action /activities to ensure menjamin kondisi HSE yang baik dan efektif
sound and effective HSE condition based berdasarkan pengalaman kerja, pengetahuan,
on work experience, knowledge, education, pendidikan, kompetensi dan referensi praktek-praktek
competence and reference of HSE HSE untuk kegiatan sejenis yang bisa di buktikan
practices for similar activities legally proven secara sah atau di demonstrasikan.
or demonstrated.
4. PROCEDURES : 4. PROSEDUR :

4.1 Each General Manager /Manager by 4.1 Setiap General Manajer / Manajer yang
Supervisor shall be responsible for dibantu oleh Supervisor bertanggung jawab
identifying hazards jointly with HSE untuk melakukan identifikasi bahaya-bahaya
Departments in each unit, assess the bersama-sama Dept. HSE yang ada di setiap
risks posed by hazards and to unit kegiatan yang akan dilaksanakan, menilai
determine the control. resiko-resiko dari bahaya-bahaya yang ada
dan menentukan kontrol yang dibutuhkan.

4.2 To perform hazard identification, risk 4.2 Untuk melakukan identifikasi bahaya, penilaian
assessment and control must refer to resiko dan kontrol harus mengacu kepada
the following measures: langkah-langkah sebagai berikut:

4.2.1 Activity Identification 4.2.1 Identifikasikan aktifitas (activity):


(activity):

- Routine Activity - Aktifitas Rutin (Routine), Tidak


(Routine), Non-Routine Rutin (Non-Routine) dan Darurat
Activity (Non-Routine) (Emergency)
and Emergency
- Activities of all - Aktifitas seluruh karyawan
employees including termasuk mitra kerja dan tamu
partners and visitor. (visitor).
- Facilities existing at - Fasilitas di tempat kerja, baik yang
workplace, either disediakan oleh perusahaan
provided by company or ataupun pihak lain.
other party.
- Behavior, competence - Perilaku, kemampuan dan faktor
and other human factors manusia lainnya
- External hazards which - Bahaya dari luar tempat kerja yang
potentially pose adverse dapat menimbulkan dampak
impact on health and merugikan terhadap kesehatan
safety of personnel in dan keselamatan personil didalam
controlling organization at kendali organisasi dilingkungan
the workplace tempat kerja
- Hazards around the - Bahaya yang terjadi disekitar
workplace, results of tempat kerja, hasil aktivitas kerja
activities related to yang terkait didalam kendali
organization control organisasi
- Changes or proposed - Perubahan atau usulan perubahan
changes in the didalam organisasi, aktivitas atau
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
HSSE - 29 1 02 MAR 2017 3 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

organization, activity or material


material
- Other relevant laws and - Kewajiban peraturan perundangan
regulations yang relevan
- Work Area Design, - Rancangan area kerja, proses,
process, installation, instalasi, mesin/ peralatan, SOP
machine / equipment, dan organisasi, termasuk
SOP and organization, adaptasinya terhadap kemampuan
including adaptation to manusia
human ability

4.2.2 Determine hazards posed by 4.2.2 Tentukan bahaya atas aktifitas-aktifitas


activities performed by yang dilakukan oleh Bagian /
Department performing the Departemen yang melaksanakan
activities aktifitas-aktifitas tersebut.
4.2.3 Tentukan angka keparahan 4.2.3 Determine severity score of each
(severity score) dari setiap potential adverse impact as presented
potensi bahaya yang in the table below:
merugikan, seperti tabel di
bawah ini :

Severity Score

Score Definisi/Definition
1 Tidak terjadi kecelakaan/sakit
No Accident / Sickness
3 Kecelakaan ringan/sakit, pertolongan pertama atau tidak
kehilangan waktu kerja
Minor Accident / Sickness, First Air or No Lost Time
5 Hilang waktu karena kecelakaan/sakit tanpa cacat permanen
Lost Time due to Accident / Sickness without
permanent disability
9 Mati, cacat permanen/sakit tidak dapat disembuhkan
Death, permanent disability /non-incurable sickness

4.2.4 Determine Probability score 4.2.4 Menentukan angka kemungkinan


of incident as presented in (Probability score) kejadian, seperti
the table below : tabel di bawah ini :

Probability Score
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
HSSE - 29 1 02 MAR 2017 4 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )

Score Definisi/Definition
1 Hampir tidak mungkin terjadi
Almost Impossible
3 Kemungkinan terjadinya kecil
Small Probability
9 Sangat mungkin terjadi
High Probability

4.2.5 Determine Occurrence 4.2.5 Menentukan angka kejadian


score as presented in the (Occurence score) kejadian, seperti
table below: tabel di bawah ini :

Occurrence Score
Score Definisi/Definition
1 Tidak pernah terjadi
Never Occurs
3 Pernah terjadi dalam 5 (lima) tahun terakhir
Occured within the last 5 (five) years
5 Pernah terjadi dalam 1 (satu) tahun terakhir
Occured within the last 1 (one) year
9 Sering terjadi
Frequently Occurs

4.2.6 Determine risk level with 4.2.6 Hitung tingkat resiko (risk level)
the following formula: dengan rumus seperti berikut :

Risk Level = Severity X Probability X Occurence

4.2.7 Analyze and determine the 4.2.7 Analisa dan tentukan langkah
controlling measures of pengendalian terhadap bahaya-
hazzards as per controlling bahaya tersebut sesuai tabel
measure table below penentuan langkah pengendalian

4.2.8 Control measure for low risk 4.2.8 Langkah pengendalian (control
may be performed by safety measure) untuk resiko rendah dapat
briefing. dilakukan dengan safety briefing

4.3 Results of hazard identification, risk 4.3 Hasil dari pada identifikasi bahaya,
assessment and hazard control penilaian resiko dan pengendalian
performed in each project will be bahaya yang telah dilakukan di setiap
tabulated into form FHSE-02 to be proyek ditabulasikan ke dalam formulir
signed by Manager or GM and FSHE-02/R0 yang kemudian
approved by Director ditandatangani oleh Manager atau GM
yang bersangkutan dan disahkan oleh
Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IDENTIFIKASI BAHAYA, PENILAIAN
RESIKO DAN KONTROL
HSSE - 29 1 02 MAR 2017 5 dari 5
HAZARD IDENTIFICATION RISK ASSESSMENT &
CONTROLLED ( HIRAC )
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR ANCAMAN BOM


BOMB THREAT PROCEDURES

Kode Dokumen : HSSE - 30

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR ANCAMAN BOM
HSSE - 30 1 02 MAR 2017 1 dari 1
BOMB THREAT PROCEDRURES

Jika Menemukan Benda yang Mencurigakan Ancaman Via Telepon

1. Jangan memegang/menjauh dari benda / lokasi 1. Hidupkan rekaman telepon


tersebut

2. Segera menghubungi petugas security atas temuan 2. Catat waktu telepon


benda yang mencurigakan tersebut.
3. Pihak Sekurity koordinasi / melaporkan ke bagian 3. Kenali Suara si Penelepom
Umum / HSE dan pihak kepolisian atas temuan
benda yang mencurigakan tersebut
4. Jika Diperlukan evakuasi, maka seluruh karyawan 4. Perpapanjang waktu Penelepon
akan dievakuasi sesuai prosedur evakuasi
5. Jika tidak diperlukan evakuasi, maka petugas floor 5. Segera hubungi pihak security
Warden / Sekurity akan menginformasikan kepada
seluruh karyawan untuk kembali bekerja atau ke
tempat kerja masing-masing
6. Selesai 6. Selesai
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

SELEKSI DAN EVALUASI SUB KONTRAKTOR


SELECTION AND EVALUATION OF SUB-
CONTRACTORS

Kode Dokumen : HSSE - 31

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR SELEKSI DAN EVALUASI


HSSE - 31 1 02 MAR 2017 1 dari 2
SUB KONTRAKTOR

1. Sebelum menentunkan dan memutuskan bahwa Sub Kontraktor disarankan atau tidak
disarankan, maka terlebih dahulu harus melalui penyeleksian dan dicatat dalam formulir
Seleksi Sub Kontraktor ( F01/SHE.31/R0 )

2. Dari daftar formulir Seleksi Sub Kontraktor kemudian Manager HSE atau HSE Coordinator
/ Supervisor melakukan evaluasi atau penilaian terhadap Sub Kontraktor dengan kriteria
sebagai berikut :

2.1. Manajemen Kontraktor, harus peduli dan adanya komitmen manajemen K3LL

2.2. Laporan Kecelakaan, meliputi :


a. Semua kecelakaan dilaporkan
b. Tingkat frekuensi kecelakaan

2.3. Laporan Kesehatan , meliputi :


a. Berapa orang petugas P3K yang ada
b. Asuransi Kesehatan / JAMSOSTEK

2.4. Alat Pelindung Diri ( APD ) yang disediakan kontraktor :


a. Alat Pelindung Diri yang disediakan / Check List
b. Penggunaan Alat Pelindung Diri

2.5. Peralatan yang digunakan dalam Keadan Darurat :


a. Peralatan yang disediakan
b. Petunjuk / Rambu yang diberikan / disediakan

2.6. Inspeksi di Lokasi atau Lapangan :


a. Inspeksi dilakukan dan dilengkapi oleh Kontraktor

2.7. Rapat K3LL / Promosi / meliputi :


a. Rapat K3LL yang dilakukan kontraktor
b. Promosi K3LL ( Spanduk, papan informasi,poster,reward )

2.8. Wakil Petugas K3LL di Lapangan


a. Kontraktor harus menunjuk petugas K3LL di lapangan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR SELEKSI DAN EVALUASI


HSSE - 31 1 02 MAR 2017 2 dari 2
SUB KONTRAKTOR

2.9. Penyelia
a. Adanya kerjasama K3LL antara kontraktor dan PT. Sigma Cipta Utama
b. Kepedulian terhadap K3LL

2.10. Peralatan Komunikasi


a. Radio Komunikasi ( Handy Talkie )

3. Kontraktor yang memenuhi persyaratan dalam Penilaian Sub Kontraktor maka


direkomendasikan/diprioritaskan mengikuti proses tender / lelang pekerjaan.

4. Manajer / Supervisor HSE merekomendasikan kontraktor yang memenuhi peryaratan


sesuai dengan hasil Penilaian Sub Kontraktor.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR AUDIT K3LL


AUDIT HSE PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 32

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR AUDIT K3LL HSSE - 32 1 02 MAR 2017 1 dari 3

A. Tujuan

Audit HSE dilakukan untuk mengetahui sejauh mana implementasi HSE-MS yang telah
diterapkan di perusahaan dan memberikan saran atau rekomendasi agar HSE-MS dapat
terimplementasi dengan baik

B. Ruang Lingkup

Audit HSE dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama

C. Definisi

Audit hSE adalah suatu tindakan yang dilakukan untuk mengetahui implementasi HSE-MS PT.
SCU

D. Referensi

Mengacu kepada HSE-MS PT Sigma Cipta Utama

E. Prosedur

Auditor adalah orang yang telah mendapatkan pelatihan mengenai Basic Auditor

Auditee adalah orang yang diaudit

Rencana Audit di buat pada sebelum awal periode, dan disetujui oleh Manajemen, setiap revisi
yang berkaitan dengan rencana audit harus mendapatkan persetujuan dari Manajemen

Audit dilakukan minimal 6 bulan sekali untuk di Kantor Pusat dan minimal 1 kali untuk di
proyek

Pelaksanaan rencana audit harus diberitahukan secara formal kepada auditee maksimal 2
minggu sebelum pelaksanaan audit
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR AUDIT K3LL HSSE - 32 1 02 MAR 2017 2 dari 3

Pelaksanaan audit diawali dengan Opening Meeting, dimana disampaikan beberapa hal antara
lain :

1. Perkenalan pihak auditor

2. Tujuan dari pelaksanaan audit

3. Ruang lingkup audit

4. Jadual Audit

Temuan merupakan hal-hal yang tidak sesuai dengan HSE-MS PT. SCU, dimana temuan-
temuan ini diklasifikasikan menjadi :

1. Temuan Major : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu saat itu juga
2. Temuan Medium : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 1
bulan
3. Temuan Minor : Perlu dilakukan tindakan perbaikan dalam kurun waktu maksimal 3
bulan

Pelaksanaan audit ditutup dengan closing meeting, dimana dalam sesi ini disampaikan
mengenai hal sebagai berikut :

1. Temuan-temuan yang didapat pada saat pelaksanaan audit

2. Saran dan rekomendasi yang harus dilakukan agar HSE-MS dapat terlaksana dengan baik

Hasil audit yang didapat harus disampaikan kepada pihak manjemen, sehingga dapat
termonitor dengan baik
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR AUDIT K3LL HSSE - 32 1 02 MAR 2017 3 dari 3

F. Lampiran

a. Formulir Audit

b. Formulir Temuan

c. Formulir Rencana Audit


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN


VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS

Kode Dokumen : HSSE - 33

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PERSYARATAN DOKUMEN KENDARAAN
VEHICLE DOCUMENTS REQUIREMENTS HSSE - 33 1 02 MAR 2017 1 dari 1

The following documents and records will be Dokumen-dokumen dan catatan-catatan berikut
maintained for all SCU drivers and vehicles. In addition diberlakukan pada semua kendaraan dan
to any other reporting requirements, these Documents pengemudi PT. SCU. Sebagai tambahan
and records will be reported to HSE Department. persyaratan - Persyaratan pelaporan yang lain,
dokumen-dokumen dan catatan-catatan
tersebut harus dilaporkan kepada Departemen
HSE.
 Formulir sertifikat pengemudi.
Driver Certification Form,
Miles driven and hours driven per driver (monthly).  Jumlah kilometer dan jam kendaraan per
pengemudi (setiap bulan).
Results of vehicle inspections (quarterly)  Hasil dari inspeksi kendaraan (setiap tiga
bulan).
Moving violations (next business day).  Pelanggaran dalam perjalanan (dihari
berikutnya).
Accidents (as soon as practicable)  Kecelakaan (segera dilaporkan)
Near Misses (next business day).  Hampir celaka (dihari berikutnya).
Suspension, probation, cancellation, or  Skorsing, masa percobaan, pembatalan atau
disqualification of drivers license (next business diskualifikasi terhadap surat izin Pengemudi
Day). (dihari berikutnya).
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR UNTUK PENUMPANG


PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 34

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR UNTUK PENUMPANG
HSSE - 34 1 02 MAR 2017 1 dari 1
PASSENGER MANAGEMENT PROCEDURE

1. There shall be a seat belt for driver and passenger 1. Harus ada sabuk pengaman untuk
that these seat belts shall be in good condition pengemudi dan penumpang. Sabuk
and firmly attached to the frame of the vehicle. pengaman harus dalam kondisi yang
bagus dan menempel dengan kuat pada
rangka kendaraan.
2. All vehicles shall have seats bolted to the frame of 2. Semua kendaraan harus mempunyai
the vehicle. There shall be easy access for tempat duduk yang dipasang dengan baut
passengers to get on and off the vehicle kepada rangka kendaraan. Kendaraan
harus bisa memberikan kemudahan jalan
untuk penumpang yang naik dan turun.
3. All passengers shall wear their seat belts at all 3. Selama berada didalam kendaraan semua
times. The driver shall check that all seat belts are penumpang harus memakai sabuk
used correctly – over the shoulder and across the pengaman. Pengemudi harus memeriksa
lap fairly tightly. apakah semua penumpang sudah
menggunakan sabuk pengaman dengan
baik dan benar yaitu melewati diatas bahu,
lewat pangkuan dan dipakai agak
kencang.
4. The driver shall not start the engine of the vehicle 4. Pengemudi tidak akan menghidupkan
until all personnel are wearing their seat belts. mesin sampai seluruh penumpang
memakai sabuk pengaman.
5. Smoking is not permitted in or around any vehicle. 5. Dilarang merokok di dalam atau di sekitar
kendaraan.
6. The location of the 1st Aid kit and the fire 6. Harus ditunjukkan kepada penumpang
extinguisher will be clearly indicated to tempat kotak P3K dan alat pemadam api .
passengers.

7. Whenever possible no freight should be carried in 7. Usahakan untuk tidak mengangkut


vehicles or trucks transporting passengers at the penumpang dan barang secara bersama-
same time. If there is some good reason for a sama tapi jika keadaan terpaksa dan tidak
truck to carry freight and passengers at the same ada alternatif lain maka barang harus
time, the freight shall be securely tied down. terikat dengan kuat.
DRIVER, REMEMBER YOU ARE RESPONSIBLE FOR PENGEMUDI, INGAT BAHWA ANDA HARUS
THE SAFETY OF YOUR VEHICLE, PASSENGERS AND BERTANGGUNG JAWAB ATAS KESELAMATAN
THE OTHER ROAD USERS!. KENDARAAN, PENUMPANG DAN PIHAK-PIHAK
LAIN YANG MENGGUNAKAN JALANAN.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KEADAAN DARURAT


EMERGENCY PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 35

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

Prosedur Keadaan Darurat di Kantor 1 dari 3


HSSE - 35 1 02 MAR 2017
Emergency Procedures in the Office

1. KEADAAN DARURAT KEBAKARAN

Apabila ditemukan asap atau api di dalam gedung :

o Beritahukan orang lain yang letaknya dekat dengan api tetapi jangan teriak kebakaran, hal
tersebut dapat menimbulkan kepanikan.
o Segera beritahukan Floor Warden atau Capten Floor
o Bila aman untuk melakukannya, padamkan api.
o Bergerak ke pintu darurat terdekat, tutup pintu dan jangan kembali untuk mengambil barang
barang pribadi
o Jalan menuruni tangga dan bergerak menuju ke tempat berkumpul ( muster point )
o Anda harus mengikuti instruksi yang diberikan oleh Floor Warden atau Capten Floor demi
keselamatan semua orang.

Apabila di luar Gedung :

o Segera semua karyawan menuju ke tempat berkumpul atau muster point. Hati-hati terhadap
kemungkinan adanya benda-benda jatuh yang akan menimpa Anda.
o Berikan jalan untuk regu penolong
o Hanya Direktur atau manajemen SCU yang ditunjuk, yang dapat memberikan keterangan
mengenai hal-hal yang berkaitan dengan perusahaan kepada Media Berita/Massa. Tidak
seorang pun karyawan diizinkan untuk diwawancarai atau memberikan pernyataan kepada pihak
Radio, Televisi atau Wartawan atau cara apapun untuk memberikan informasi kepada mereka

2. PROSEDUR EVAKUASI

o Bila diberitahukan, segera bergerak menuju tangga darurat atau pintu darurat. Beritahukan
yang lain di area Anda untuk melakukan yang sama
o Bila diperintahkan, bergerak menuruni tangga darurat menuju tempat berkumpul
o Jangan menggunakan lift kantor yang berada di ELNUSA.
o Tutup semua pintu untuk mengurangi penyebaran api / asap
o Bergerak ke lokasi berkumpul Anda ( Muster Point )
o Laporkan ke Floor Warden atau Capten Floor
o Jangan kembali sebelum ada perintah dari Chief Warden kondisi “ AMAN ”

3. ANCAMAN BOM

o Anda harus tetap tenang dan berusaha untuk mendapat petunjuk dari si penelepon, Bom
diletakk an di mana, pada jam berapa akan diledakkan, mengapa menjadi sasaran
o Isilah daftar ancaman bom ( formulir ancaman Bom )
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

Prosedur Keadaan Darurat di Kantor 2 dari 3


HSSE - 35 1 02 MAR 2017
Emergency Procedures in the Office

o Telepon 110 dan beritahukan Polisi data dari ancaman bom, dan beritahukan manajemen
Anda
o Jangan timbulkan panik dengan menceritakan ke karyawan lain selain manajer langsung
Anda atau atasan langsung Anda
o Beritahukan detailnya ke Chief Warden
o Floor Warden, setelah konsultasi dengan polisi ( GEGANA ) akan mengatur pencarian , atau
altenatif lainnya, evakuasi tempat bila diperlukan.
o Jika Anda mencurigai sesuatu benda menjauh dan jangan disentuh
o Telepon 110 dan beritahukan Polisi ( GEGANA ) dari objek yang dicurigai
o Beritahukan Chief Warden
o Untuk keselamatan karyawan, larang orang/karyawan untuk mendekati benda yang dicurigai
tersebut.
o Ikuti instruksi yang diberikan oleh Polisi ( GEGANA ) atau Floor Warden demi keselamatan
setiap orang.

4. KEADAAN DARURAT MEDIS

o Berikan bantuan kepada yang cedera dengan membuat mereka merasa nyaman
o Apabila cedera karena jatuh, JANGAN dipindahkan orang tersebut dan sedapat mungkin
jangan tinggalkan orang tersebut tanpa ada yang menunggui
o Telepon ke 021-75871955 ext : 204, 312 dan jika perlu ambulance telepon ke 118

5. PROSEDUR GEMPA BUMI

o Berlindung di bawah meja, meja verja atau objek tertentu yang akan memberikan
perlindungan dari reruntuhan atau berdiri di pintu yang terbuka
o Jangan tinggalkan tempat berlindung hingga ada perintah untuk melalui pemberitahuan
yang diumumkan oleh orang yang berwenang
o Jangan berlari KELUAR, kabel listrik, reruntuhan, kaca dan sebagainya dapat
menyebabkan kondisi yang berbahaya
o Selama gempar bumi, terutama pada gempa besar yang paling penting adalah untuk tetap
tenang. Pikirkan baik-baik akibat dari segala tindakan yang mungkin Anda lakukan.

6. SETELAH GEMPA BUMI

o Pertama-tama periksa orang-orang cedera. Jika ditemukan orang cedera serius jangan
mencoba memindahkannya kecuali situasinya akan mengancam nyawanya.
o Periksa kerusakan dari gedung,storage, periksa jika ada potensi bahaya
o Jika ada kabel listrik yang terkelupas, jangan DISENTUH, demikian juga benda-benda yang
yang ditimpa oleh kabel tersebut, untuk menghindari sengatan listrik.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

Prosedur Keadaan Darurat di Kantor 3 dari 3


HSSE - 35 1 02 MAR 2017
Emergency Procedures in the Office

NOMOR TELEPON DARURAT


PEMADAM KEBAKARAN TANGSEL 021 – 5582144 atau # 5046
PEMADAM KAWASAN TAMAN TEKNO 021 – 7566911 atau # 5045
SEKURITY ( SATUAN PENGAMAN ) 021 – 75871955 Ext : 500,501
DEPARTEMEN HSE 021 – 75871955 Ext : 442,447
MECHANICAL ENGINEERING ( TEKHNISI ) 021 – 75871955 Ext : 192, 477
RUMAH SAKIT EKA HOSPITAL 021 - 256 55555 atau # 5044
POLSEK SERPONG 021 – 5384139 atau # 5042

DALAM SETIAP KEADAAN DARURAT


HARUS TETAP TENANG DAN JANGAN PANIK
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA (SEPEDA


MOTOR)
TWO WHEEL VEHICLE PROCEDURE
(MOTORCYCLE)

Kode Dokumen : HSSE - 36

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA 1 dari 2
HSSE - 36 1 02 MAR 2017
(MOTOR)

1. Setiap pengendara bermotor wajib memeriksa kendaraannya seperti tekanan ban,


kondisi ban luar, lampu, sistem gas, rem, BBM. Pastikan semua dalam keadaan baik.

2. Setiap pengedara kendaraan bermotor PT. Sigma Cipta Utama ( SCU ) wajib memakai
helm dan mentaati, mematuhi rambu-rambu lalu lintas di jalan raya.

3. Setiap pengendara PT. Sigma Cipta Utama yang akan memasuki lingkungan SCU wajib
membawa Surat Izin Mengemudi ( SIM ) dan STNK .

4. Pengendara bermotor yang akan memasuki lingkungan PT. Sigma Cipta Utama wajib
membuka kaca helmnya dan memarkir kendaraan bermotornya sesuai tempat yang
telah ditentukan.

5. Pengendara bermotor yang memasuki di lingkungan SCU batas maksimum


kecepatannya + 10 Km / Jam.

6. Kecepatan kendaraan harus disesuaikan dengan keadaan jalan, cuaca dan kondisi lalu
lintas
Kecepatan Maksimum di Jalan Raya ( Jalan Aspal )

Kering Basah

80 Km / Jam 40 Km / Jam

7. JANGAN MENDAHULUI !. Bila berada di tikungan jalan atau pandangan anda


terhalang, jangan sekali-sekali mendahului kendaraan lain seperti motor, mobil atau truk
sangat Berbahaya!

8. Pengendara bermotor pada waktu memarkir kendaraannya harus mengunci


kendaraannya dan tidak diperkenankan meninggalkan barang di kendaraan demi
keamanan dan keselamatan barang miliknya.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KENDARAAN RODA DUA 2 dari 2
HSSE - 36 1 02 MAR 2017
(MOTOR)

9. Pengendara motor khususnya tamu pada saat akan keluar di lingkungan SCU harus
menunjukan STNK kepada petugas secuirty, jika tidak bisa menunjukkan identitas
tersebut maka petugas security berhak dan wajib menahan terhadap kendaraan dan
pengendaranya untuk diproses lebih lanjut, dan petugas security akan melaporkan
kepada pihak kepolisian terdekat.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR INSPEKSI MANAJEMEN


MANAGEMENT INSPECTION PROCEDURES

Kode Dokumen : HSSE - 37

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR INSPEKSI MANAJEMEN HSSE - 37 1 02 MAR 2017 1 dari 1

A. Tujuan

Manajemen Visit dilakukan agar manajemen dapat melihat implementasi dari HSE-MS di seluruh
operasinya dan sebagai bukti dari komitmen manajemen terhadap HSE

B. Ruang Lingkup

Manajemen Visit dilakukan di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama

C. Definisi

Manajemen Visit adalah inspeksi HSE yang dilakukan oleh Manajemen minimal oleh General Manager
atau Direktur PT SCU dan Manager HSE

D. Referensi

Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama

E. Prosedur

 Rencana manajemen visit dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen

 Manajemen Visit dilakukan minimal 2 kali per tahun untuk di kantor pusat dan 1 kali untuk di
proyek.

 Manajemen Visit dilakukan minimal oleh GM maupun Direktur dan didampingi oleh HSE

 Saat melakukan Manajemen Visit, Manajemen harus mengisi daftar kunjungan visit (Log Book) yang
telah disediakan di lokasi tersebut. Dan Manajemen dapat menjadi contoh bagi pekerjaanya dalam
penerapan HSE

F. Lampiran

a. Formulir Rencana Manajemen Visit


b. Checklist Inspeksi HSE
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA
HYGIENE INDUSTRY AND OCCUPATIONAL
HEALTH PROCEDURES

Kode Dokumen : HSSE - 38

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA HSSE - 38 1 02 MAR 2017 1 dari 6

A. Higiene Industri

Tujuan program Higiene Industri PT. Sigma Cipta Utama adalah untuk melindungi para pekerja
terhadap bahaya kerja dan resiko-resiko yang terkait, dengan mengidentifikasi bahaya terhadap
kesehatan, melakukan evaluasi terhadap dampak bahaya tersebut melalui pengambilan tindakan yang
tepat.

1. Identifikasi dan Evaluasi Bahaya

Pada dasarnya, metode identifikasi bahaya kesehatan sama dengan metode identifikasi keselamatan.
Oleh sebab itu perlu dipikirkan bahaya kesehatan yang mungkin terjadi pada saat sedang melakukan
proses risk assessment. Bahaya kesehatan dapat mencakup bahaya kesehata fisik, kimiawi, biologis,
ergonomis dan psikologis.

Berikut adalah contoh bahaya kesehatan yang timbul di tempat kerja :

Fisik Kimiawi Biologis Ergonomis Psikologis


 Bising  Hidrokarbon  Ular  Posisi yang  Stress
 Vibrasi aromatik  Nyamuk tidak nyaman
 Cahaya  Hidrogen sulfida  Patogen yang  Gerakan yang
 Radiasi  Asbes ditularkan berulang-
 Stess  Uap Logam melalui darah ulang
akibat  Metanol akibat virus  Perkakas
panas  Penanganan
secara manual

2. Pengendalian Bahaya :

Jika hasil atau keputusan monitoring/penilaian, mengharuskan dilakukan tindakan pengendalian


pemaparan kimiawi atau fisik, maka hirarki pengendalian berikut agar diterapkan.

Pengendalian Engineering :

Agar sedapat mungkin dilakukan upaya guna mengurangi atau mengeliminasi pemaparan bahaya
potensial dengan merancang dan menerapkan kontrol modifikasi engineering atau proses misalnya
sistem ventilasi,isolasi dan penggantian material.

Perlengkapan Alat Pelindung Diri

Alat Pelindung Diri (APD) atau PPE seperti masker/alat pelidung pernapasan, tutup telinga (ear
plug/ear muff), sarung tangan, sepatu safety agar digunakan sebagai upaya terakhir atau metode
sementara untuk mengendalikan pemaparan pekerja terhadap bahaya kesehatan.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA HSSE - 38 1 02 MAR 2017 2 dari 6

3. Bahaya Fisik

Paparan berulang-ulang terhadap kebisingan tinggi, baik di tempat kerja maupun di luar pekerjaan
bisa mengakibatkan gangguan pendengaran yang tidak bisa disembuhkan.

Tempat atau daerah-daerah dengan tingkat kebisingan tinggi dimana diperlukan proteksi
pendengaran maka akan dipasang tanda (rambu) di tempat/daerah tersebut. Jika tidak bisa
mendengar atau berbicara kepada seseorang pada jarak 45 cm, berarti daerah tersebut memiliki
tingkat kebisingan tinggi dan diharuskan menggunakan pelindung pendengaran. Untuk pekerjaan
yang berlangsung lama di daerah/tempat kebisingan tinggi seperi di bangunan turbin/kompressor,
genset perlu digunakan sumbat telinga dan penutup telinga (ear plug atau ear muff)

Nilai ambang batas yang dianjurkan oleh American Conference Govermental Industrial Hyginenist
atau KEPMEN No.51 tahun 1999 untuk paparan terhadap kebisingan di tempat kerja bisa dilihat
pada tabel sebagai berikut:

Time Duration per Day Sound level dBA


24 80
16 82
Hours 8 85
4 88
2 91
1 94
30 97
15 100
7,5 103
Minutes 3,75 106
1,88 109
0,94 112
28,12 115
14,06 118
7,03 121
Second 3,52 124
1,76 127
0,88 130
0,44 133
0,22 136
0,11 139
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA HSSE - 38 1 02 MAR 2017 3 dari 6

4. Stress Akibat Panas

Stress akibat panas dipengaruhi oleh faktor-faktor eksternal misalkan pergerakan udara, pakaian,
panas radiasi serta kelembaban udara.
Dampak stress akibat Panas terhadap tubuh :
 Biang Keringat
 Kram Otot (otot terasa sakit dan tegang)
 Kelelahan (merasa lemas)
 Jatuh pingsan (Syncope)
 Heat Stroke

Cara pencegahannya :
 Minum air putih (2 gelas setiap ½ jam)
 Minum air sebelum bekerja
 Periksa warna air seni dan perhatian warnanya
 Pindah dari tempat panas ke tempat yang dingin
 Awasi teman kerja

Warna air seni berikut menunjukkan tingkat keparahan dehidrasi :


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA HSSE - 38 1 02 MAR 2017 4 dari 6

5. Kimiawi

Hidrokarbon aromatik termasuk diantaranya benzene,toulene dan xylene biasanya ditemukan


dalam minya mentah ringan dan kondensat dalam konsentrasi rendah.
Benzene adalah penyebab kanker pada manusia.
Toulene dan xylene biasanya digunakan di laboratorium untuk membersihkan gelas-gelas.
Hidrokarbon aromatik umumnya harum dan mudah menguap. Hidrokarbon aromatik biasanya
terkonsentrasi di dalam saringan arang, dalam sistem pengeringan dan pembuangan belerang pada
gas.Alat pelindung pernapasan harus dikenakan apabila bekerja pada saringan arang. Paparan lain
yang potensial adalah pengambilan sampel dan selama analisis laboratorium.

Hidrogen Sulfa (H2S)

Hidrogen Sulfa terdapat pada sebagaian reservoir minyak dan gas alam dan mungkin juga terbentuk
selama proses pembusukan bahan organik di dalam sistem pengolahan limbah dan pembuangan.

Asbes

Asbes mungkin ditemukan dalam insulasi pipa dan bangunan lama, gasket/insulasi temperatur
tinggi, bahan gasket/packing katup dan pada sebagaian bahan bangunan. Fibre Asbestos sangat
berbahaya karena bersifat carsinogenik terhadap manusia yang menyebabkan asbestosis, kanker
paru-paru, mesothelioma.

Jika seseorang bekerja dengan bahan yang mengandung asbes maka alat pelindung Diri yang
digunakan yaitu memakai Masker yang menutup sebagaian muka dengan particulate atau HEPA =
High Efficiency Particulare Air) dan coveralls yang hanya sekali pakai saja.

Uap Logam

Jika melakukan pekerjaan pengelasan atau pemotongan maka harus mengenakan pakaian dan alat
pelindung diri yang sesuai. Salah satu bahaya yang timbul dari aktivitas pengelasan adalah uap
logam.
Untuk menghindari dampak uap logam terhadap bahaya kesehatan tubuh maka pada saat melakukan
pengelasan harus diusahan terdapat ventilasi yang cukup baik dan memperhatikan arah angin
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA HSSE - 38 1 02 MAR 2017 5 dari 6

Methanol

Adalah cairan bening, mudah terbakar dengan bau alkohol yang digunakan sebagai pencegah
pembekuan dan mengontrol pembentukan hidrat pada peralatan produksi. Cairan ini bisa
mempengaruhi sistem saraf dan pencernaan, sementara paparan terhadap konsentrasi tinggi bisa
menyebabkan kebutaan.

Gunakan methanol hanya di dalam ruang yang berventilasi baik, jauh dari sumber api, tindakan
ekstra hati-hati saat terjadi insiden kebakaran sebab methanol terbakar dengan nyala yang tidak
terlihat dan terdapat kemungkinan besar orang masuk secara tidak sengaja ke uap yang sedang
terbakar.
Kenakan pakaian pelindung termasuk pelindung wajah, sarung tangan karet, boot dan coveralls untuk
menghindari kontak dengan kulit. Selama keadaan darurat perlengkapan pembantu pernapasan yang
lengkap harus dikenakan.

6. Biologis

Gigitan Ular
 Semua orang yang digigit ular harus diangkut ke fasilitas medis segera
 Sakti perut, muntah, sakit kepala sering kali merupakan gejala awal
 Tanda-tanda kelemahan otot akibat gigitan, mungkin baru akan timbul setelah 24 jam.
 Hal-hal yang paling penting adalah menghentikan penyebaran racun dari tempat gigitan.

Yang harus segera dilakukan segera adalah :

 Jangan biarkan penderita (korban) bergerak bawa alat angkut ke penderita (korban)
 Upayakan agar korban tetap tenang dan tidak bergerak.
 Bekas gigitan jangan dicuci. Tes khusus mungkin akan dilakukan di klinik untuk mengetahui
jenis ular yang telah mengigit pada si korban dari racun yang tertinggal pada kulit.
 Balut bekas gigitan dengan kencang dan kemudia balut seluruh anggota badan dan gunakan
tekanan yang sama sperti pergelangan kaki yang terkilir.
 Lakukan belatan tangan atau kaki agar sama sekali tidak dapat bergerak.
 Kalau gigitan pada badan atau di kepala berikan perban hanya pada bekas gigitannya.

Nyamuk dan Malaria

Malaria merupakan penyakit tropis yang disebabkan oleh protozoa parasitik dari jenis plasmodium.
Penularan malaria kepada manusia terjadi melalui gigitan nyamuk spesies anopheles betina dan
memindahkan protozoa dari seseorang yang terinfeksi kepada orang sehat yang lain yang tidak
kebal.
Pencegahan malaria :
 Minumlah obat pencegah malaria
 Mengurangi pemaparan selama jam-jam saat nyamuk biasa menggigit (sore hari)
 Gunakan baju lengan panjang
 Gunakan obat penolah nyamuk
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR HIGIENE INDUSTRI DAN


KESEHATAN KERJA HSSE - 38 1 02 MAR 2017 6 dari 6

7. Ergonomi

Ergonomi adalah ilmu untuk menyesuaikan pekerjaan terhadap manusia. Ergonomi menggunakan
pengetahuan tentang kemampuan fisik, keterbatasan dan karakteristik manusia yang diterapkan pada
desain atau rancangan suatu pekerjaa.

Resiko kesehatan dari ergonomi yang sangat buruh adalah terjadinya kelainan otot. Kelaianan otot
tersebut adalah keadaan medis yang berkembang secara perlahan dengan berjalannya waktu,
termasuk ketegangan dan keseleo, rasa nyeri atau sakit, tangan sakit atau lemah serta kelainan
jaringan konektif.

Beberapa aktivitas yang bila dilakukan secar tidak benar akan menyebabkan kelainan otot adalah
sebagai berikut :
 Membungkuk
 Memanjat
 Merangkak
 Menggapai
 Memutar
 Pengerahan tenaga berlebihan
 Pemaparan berulang-ulang

B. Kesehatan Kerja

Tujuan program kesehatan kerja pada PT. Sigma Cipta Utama adalah sebagai berikut :
 Meningkatkan dan mempertahankan pada tingkat tertinggi kenyamanan fisik, mental dan sosial dari
pekerja
 Mencegah penyakit dan kecelakan kerja pada pekerja
 Melindungi para pekerja terhadap resiko yang diakibatkan faktor-faktor yang dapat merugikan
kesehatan
 Menempatkan para pekerja, lingkungan kerja yang paling sesuai dengan masing-masing kemampuan
fisiologis dan psikologis.

Higiene Personal
 Cuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan dan setelah pergi ke toilet
 Gunakan tissue untuk bersin, batuk dan buanglah tissue kotor tersebut ke tong sampah
 Jika sakit segera lapor kepada atasan pekerja
 Jangan menggunakan barang pribadi milik orang lain seperti sikat gigi, pisau cukur dsb)
 Usahakan agar lingkungan tetap rapi dan bebas sampah.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR BEKERJA DIATAS ATAU DEKAT AIR


WORK NEAR OR ABOVE WATER PROCEDURES

Kode Dokumen : HSSE - 39

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR BEKERJA DI ATAS
HSSE - 39 1 02 MAR 2017 1 dari 1
ATAU DEKAT AIR

Prosedur Bekerja di atas atau dekat air

o Sebelum melakukan pekerjaan diatas air atau dekat air diizinkan (diperbolehkan), maka cuaca harus
diketahui atau diantisipasi
o Tidak ada pekerjaan diatas air yang boleh dilakukan bila gelombang laut melebihi 2 (dua) meter.
o Operasi anjungan termasuk jadwal kapal harus ditinjau untuk memastikan tidak adanya benturan aktivitas
o Hanya perancah (scaffolding) yang memenuhi persyaratan (scaffolding Safety) yang boleh digunakan
sebagai anjungan kerja
o Tanpa pengecualian, setiap pekerjaan dianjungan, menara bor. Tongkang/barge , yang mungkin terdapat
bahaya orang jatuh ke dalam air, memerlukan rencana kerja/prosedur yang disetujui oleh
pengawas/supervisor/wakil perusahaan yang berwenang di lokasi kerja tersebut.
o Personil yang bekerja 2 meter dari tepi dermaga atau tepi dock harus mengenakan jaket pengaman dan
tidak diperbolehkan bekerja sendirian.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN


ACCIDENT CLASIFICATION

Kode Dokumen : HSSE - 40

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN /
HSSE - 40 1 02 MAR 2017 1 dari 3
ACCIDENT CLASIFICATION

ATALITY ( FAT )

 Kecelakaan yang mengakibatkan kematian (Fatality/FAT): suatu kejadian yang mengakibatkan


kematian pada pekerja.

LOST TIME INJURY ( LTI )

 Kecelakaan kehilangan Hari Kerja (Lost Time Injury/LTI) : suatu kejadian yang mengakibatkan
pekerja cedera atau sakit yang berakibat ketidakmampuan bekerja minimal satu hari penuh atau
shift pada waktu kapanpun setelah shift dimana kecelakaan kerja itu terjadi.

RESTRICTED WORKDAY CASE ( RWC )

 Kasus Cedera dengan Kerja Ringan (Restricted Workday Case/RWC) : merupakan kasus yang karena
kecelakaan atau sakit pada pekerja, maka (1) satu adanya pekerja ditugaskan untuk melakukan pekerjaan
lain sementara waktu, atau (2) dua pekerja bekerja sesuai pekerjaannya, tetapi tidak sehari penuh, atau (3)
tiga pekerja bekerja sesuai pekerjaannya tetapi tidak melakukan semua kewajiban yang berkaitan dengan
pekerjaannya.

MEDICAL TREATMENT CASE ( MTC )

 Kasus Cedera Dengan Perawatan Medis (Medical Treatment Case/MTC): termasuk cedera atau sakit yang
dialami pekerja sehingga harus dirawat oleh paramedis, petugas professional yang ditunjuk atau orang-
orang yang berkepentingan . Hal ini tidak termasuk pekerja yang menderita cedera yang dianggap
sebagai tugas ringan atau Kasus Cedera dengan Kerja Ringan.

FIRST AID CASE ( FAC )

 Kasus Cedera dengan Pertolongan Pertama (First Aid Case/FAC) : adanya cedera yang dialami pekerja
dengan satu kali pengobatan dan rangkaian observasi dari luka kecil seperti luka tergores, luka terpotong,
luka bakar dan lainnya yang tidak memerlukan perawatan kesehatan secara khusus. Perawatan dan
observasi semacam ini dianggap sebagai pertolongan pertama meskipun disediakan oleh paramedis atau
petugas profesional yang ditunjuk.

TOTAL RECORDABLE INCIDENT RATE ( TRIR )

 Total Recordable Incident Rate (TRIR): besaran tingkat rata-rata angka kecelakaan/insiden yang termasuk
kasus FAT, LTI, RWC dan MTC yang terjadi selama rangkaian proses kegiatan. Besaran TRIR ini dapat
dihitung dengan cara sbb:

Jumlah kasus (FAT+LTI+RWC+MTC) x 1,000,000

Total jam kerja terpapar


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN /
HSSE - 40 1 02 MAR 2017 2 dari 3
ACCIDENT CLASIFICATION

KATEGORI KECELAKAAN KERJA


Parameter Dampak
Tk. Kategori Dampak Dampak
Penilaian Kerugian
Keparahan Kecelakaan Kecelakaan Lingkungan
Resiko Material
 Tidak ada bahaya
Cedera ringan atau Kerugian <
atau tidak
Kecelakaan sakit ringan ( tidak Rp 5.000.000
1 Minor terkontaminasi
ringan atau sakit mengakibatkan - Kerusakan
2 ( Rendah )
( First Aid Case ) kehilangan hari kecil  Tidak ada keluhan
kerja lingkungan
sekitar
Kerugian  Kontaminasi
antara : lingkungan
Luka Berat/parah Rp 5.000.0000  Tidak ada dampak
Kecelakaan atau sakit dengan s/d. 15.000.000 permanen
Medium sedang perawatan intensif terhadap
3
( Sedang ) ( Medical (Kehilangan hari - Kerusakan lingkungan
Treatment Case) maksimum 1 sedang  Kerusakan cukup
minggu hari kerja ) - Kerusakan besar untuk
setempat membahayakan
lingkungan
 Kontaminasi
 Meninggal atau lingkungan
Kerugian >
4 cacat seumur  Kerusakan
Rp 15.000.000
hidup ( tidak lingkungan yang
Mayor Kecelakaan berat mampu bekerja parah
- Kerusakan
( Tinggi ) ( Fatalities ) kembali )
besar  Secara lebih luas
- Kerusakan melampaui batas
5  Korban lebih dari hukum atau
parah
satu orang limitasi yang
telah ditentukan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR KLASIFIKASI KECELAKAAN /
HSSE - 40 1 02 MAR 2017 3 dari 3
ACCIDENT CLASIFICATION

ANALISA RESIKO - RISK ANALYS


Kemungkinan - Probability
A Almost certain Dapat terjadi setiap saat
B Likely Kemungkinan terjadi sering
C Possible Dapat terjadi sekali-kali
D Unlikely Kemungkinan terjadi jarang
E Rare Kemungkinan terjadi sangat kecil

Keparahan - Consequency
1 Insignifant Tidak terjadi cedera, kerugian financial kecil
2 Minor Cedera Ringan, kerugian financial sedang
3 Moderate Cedera Sedang, perlu penanganan medis, kerugian financial besar
4 Major Cedera Berat lebih dari satu orang,kerugian besar, gangguan operasi
Fatal lebih dari satu orang, kerugian sangat besar & dampak luas dan
5 Catastrohic
panjang , terhentinya seluruh kegiatan.

Tingkat Resiko - Risk Rating


1-5 Low Risk Mengelola dengan prosedur rutin
6-9 Moderate Risk Adanya tindakan untuk mengurangi resiko
10-17 High Risk Diperlukan penanganan / perhatian manajemen senior
18-25 Extreme Risk Tindakan harus segera dilakukan untuk mengurangi resiko

Matrix Peringkat Resiko

Probabality Consequency - Keparahan


( Kemungkinan ) 1 2 3 4 5
A 11H 16 H 20 E 23 E 25 E
B 7M 12 H 17 H 21 E 24 E
C 4L 8M 13 H 18 E 22 E
D 2L 5L 9M 14 H 19 E
E 1L 3L 6M 10 H 15 E
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PENANGANAN BANJIR


HANDLING PROCEDURES FLOOD

Kode Dokumen : HSSE - 41

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PENANGANAN BANJIR HSSE - 41 1 02 MAR 2017 1 dari 1

Memantau pengumuman dan berita banjir dari radio, televisi dan informasi lainnya yang
uptodate.

Lihat perkembangan ketinggian air di sekitar Perusahaan

Bila air sudah mulai masuk ke pintu-pintu di kantor/gudang/lainnya,segera matikan power listrik di
area yg airnya sudah masuk

Barang /Dokumen dan barang-barang berharga lainnya yg berada dibawah segera dipindahkan ke
lokasi yg lebih tinggi

Bila air sudah memasuki semua lokasi/area di area perusahaan, segera bunyikan alarm sebagai tanda
bahaya banjir

Semua karyawan dievakuasi ke tempat yg aman, dengan berkoordinasi dengan fungsi terkait

Team Tanggap Darurat (ERP) dan petugas ME akan melakukan tugasnya :

 Mematikan semua power supply

 Melokalisir bahan-bahan kimia berbahaya agar aman dari kemungkinan pencemaran dan
kemungkinan kecelakaan

 Mengevakuasi barang/dokumen berharga milik perusahaan, klien dan karyawan.

Apabila banjir semakin meninggi, ketua ERT segera menghubungi instansi terkait untuk meminta
bantuan

Apabila banjir semakin meninggi terus, semua team Tanggap Darurat/ERT segera melakukan
evakuasi/penyelamatan diri sendiri

Apabila banjir telah usai, maka team Tanggap Darurat/ERP melakukan penyisiran lokasi untuk
mengetahui kerusakan yg terjadi akibat banjir dan mendatanya

Semua team ERT melakukan tindakan pemulihan pasca banjir

ERT mengadakan meeting review tentang kejadian banjir sekaligus mereview prosedur apakah
masih memadai atau tidak

Membuat laporan kejadian, hasil invetigasi dan action plan kepada Direktur
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT PEMADAM


API RINGAN (APAR)
EXAMINATION PROCEDURE FIRE
EXTINGUIQHSSER

Kode Dokumen : HSSE - 42

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY,SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMERIKSAAN ALAT


PEMADAM API RINGAN ( APAR ) HSSE - 42 1 02 MAR 2017 1 dari 1

Pemeriksaan tabung APAR dilakukan secara berkala sebulan sekali oleh petugas security

Pengecekan dilakukan dengan menggunakan form yang telah disediakan dan mengisi tag yang
telah ditempelkan di tabung APAR sebagai bukti telah diperiksa.

Petugas pemeriksa memastikan bahwan APAR berada pada tempatnya dan letaknya mudah dilihat
dan tidak terhalang oleh benda/barang.

Item APAR yang di check / diperiksa :


 Pen pengaman : dipastikan dalam keadaan masih utuh dan baik
 Kawat Segel : dipastikan masih baik dan tidak rusak / baik.
 Tuas Kepala : Tuas Kepala masih baik, tidak pecah dan bersih
 Selang : Selang masih bagus, tidak mampet dan tidak pecah.
 Corong/Nozzle : Nozzle tidak mampet, tidak kotor
 Tabung : Tabung masih baik, tidak penyok, bocor, berkarat
 Serbuk ( untuk dry chemical : Serbuk tidak menggumpal.

Untuk alat pemadan api ringan yg isinya Dry chemical, setiap tiga bulanan dengan membalik-
balikkan APAR untuk memastikan keadaan bubuk pemadam tidak mengeras/menggumpal

Untuk pemadam api ringan jenis CO2, lakukan penimbangan untuk memeriksa apakah alat
pemadam api masih baik atau tidak. Jika beratnya turun lebih dari 10 % dari berat seharusnya maka
harus segera diisi ulang.

Setelah melakukan pengecekan kembalikan alat pemadam api ringan ke tempat semula
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PEMBELIAN
PURCHASING PROCEDURES

Kode Dokumen : HSSE - 43

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBELIAN HSSE - 43 1 02 MAR 2017 1 dari 1

A. Tujuan

Untuk Mengetahui bahwa pembelian barang maupun jasa telah sesuai dengan spesifikasi teknik
dan persyaratan Kesehatan dan Keselamatan Kerja ( K3 ) yang telah ditetapkan.

B. Ruang Lingkup

Keseluruhan pembelian barang dan jasa yang dipergunakan oleh PT. Sigma Cipta Utama

C. Prosedur Pembelian

1. Departemen Umum ( bagian pembelian ) sebelum membeli barang harus melakukan survey
terhadap barang atau jasa yang akan dibeli.

2. Bagian pembelian harus kerjasama dengan bagian QA, GCG dan Internal Audit, Operasi dan
HSSE dalam melakukan pembelian barang atau jasa yang diperlukan oleh perusahaan

3. Bagian Pembelian melakukan pembelian barang atau jasa setelah adanya kesepakatan bersama
dengan departemen terkait.

4. Setiap melakukan pembelian harus dicek kembali apakah barang yang dibeli sudah sesuai
dengan spesifikasi atau tidak.

5. Jika barang atau jasa yang dibeli tidak sesuai dengan spesifikasi maka barang atau jasa yang
dibeli harus segera dilaporkan pada atasan yang bersangkutan untuk segera melakukan
penukaran barang atau jasa tersebut.

6. Setelah barang dan jasa telah diterima sesuai spesifikasi, maka bagian pembelian melaporkan ke
atasannya mengenai barang tersebut sudah dilakukan penukaran.

7. Setelah barang dan jasa diterima dan sesuai dengan spesifikasi maka dilakukan pembayaran
pada pihak supplier.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PELAKSANAAN PEKERJAAN DI


AREA PERUSAHAAN
IMPLEMENTATION PROCEDURES WORK AREA
COMPANY

Kode Dokumen : HSSE - 44

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE

JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN


TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PELAKSANAAN
HSSE - 44 1 02 MAR 2017 1 dari 1
PEKERJAAN DI AREA PERUSAHAAN

A. Tujuan

Untuk pengawasan dan keamanan segala aktivitas pekerjaan di area perusahaan dan persyaratan-
persyaratan dan kebijakan HSSE serta prosedur kerja yang harus dipatuhi oleh para pekerja atau
rekanan (vendor) terkait Keselamatan, Keamanan dan Kesehatan Kerja di perusahaan.

B. Ruang Lingkup

Keseluruhan pelaksanaan pekerjaan di seluruh area PT. Sigma Cipta Utama

C. Prosedur Pelaksanaan Pekerjaan


1. Setiap pekerja/mitra kerja/vendor yang akan melaksanakan atau melakukan pekerja di area
perusahaan harus koordinasi dengan bagian terkait dan HSSE.
2. Bagian umum / terkait agar menginformasikan / koordinasi dengan bagian HSSE terkait adanya
pekerjaan oleh mitra kerja/vendor di area perusahaan
3. HSSE Department memastikan bahwa peralatan safety / keselamatan kerja sesuai dengan
standar Keselamatan Kerja dan pekerjaan .
4. HSSE Department memastikan bahwa setiap akan melaksanakan pekerjaan harus dimulai
dengan safety briefing oleh pengawas proyek/mandor/HSSE Coordinator
5. Selama proses pekerjaan berlangsung harus mentaati semua peraturan dan kebijakan
keselamatan dan kesehatan kerja
6. Apabila terdapat pekerja / mitra kerja tidak mentaati peraturan dan kebijakan Keselamatan kerja
dan melakukan pekerjaan dalam kondisi, situasi dan tindakan tidak aman maka akan
diberhentikan dari pekerjaan tersebut.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PEMBONGKARAN BANGUNAN


PROCEDURE DEMOLITION

Kode Dokumen : HSSE - 45

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 1 dari 12


BANGUNAN

DASAR HUKUM

1. UU No.1 th. 1970 tentang keselamatan kerja


2. Permenakertrans RI No. 01/MEN/1980 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada
konstruksi bangunan
3. Keputusan bersama menteri tenaga kerja dan pekerjaan umum N0. KEP 174/MEN/1986.
No. 104/KPTS/1986 tentang keselamatan dan kesehatan kerja pada tempat kegiatan
konstruksi
4. Peraturan Perusahaan 2010-2012 PT. Sigma Cipta Utama
1. TUJUAN

1. Menjamin keselamatan dan kesehatan pekerja


2. Mencegah kecelakaan kerja
3. Mencegah penyakit akibat kerja
4. Mencegah pencemaran lingkungan
5. Memperlancar proses pembongkaran
6. Meningkatkan disiplin dan behaviour safety
7. Mengimplementasikan undang-undang pemerintah dan standart ULI

2. RUANG LINGKUP

Pekerjaan pembongkaran ini meliputi persiapan kerja, persyaratan umum pada pekerjaan
pembongkaran, peralatan pembongkaran, pembongkaran dinding, pembongkaran lantai,
pembongkaran cerobong, pembongkaran atap, pembongkaran kerangka atap, pembongkaran kolom
dan balok, pembongkaran pondasi, pengangkutan dan pembuangan
3. DEFINISI.
SOP : Standar Operasional prosedur
SIO : Surat Izin Operasional
PTW : Permit to Work
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 2 dari 12


BANGUNAN

4. TANGGUNG JAWAB

Manajer Proyek : Penanggungjawab utama pada proyek sekaligus pemimpin langsung pada
proyek; Menyediakan APD secara cuma-cuma kepada karyawan; Memastikan bahwa pekerja
kompeten dalam bidangnya, memastikan bahwa peralatan yang digunakan sesuai dan aman,
Mengadakan audit.

HSE Coordinator / Officer :


 Membantu kinerja manager untuk menyelenggarakan dan meningkatkan usaha keselamatan
kerja; hygiene perusahaan dan kesehatan kerja; Bertanggung jawab mengkoordinir;
Mengeluarkan standart prosedur dan Bertanggungjawab untuk menjamin bahwa prosedur ini
dikomunikasikan / disosialisasikan dan dijalankan pada pekerja yang bekerja pada pekerjaan
pembongkaran.

 Membantu kinerja dari manajer sebagai pengawas langsung pada proyek; pengawas kontraktor,
dan melaksanakan pengawasan

Kontraktor : Bertanggung jawab menentukan kompetensi pekerja yang dipekerjakan; Meyakinkan


pekerja yang bekerja sudah memakai APD Wajib melaksanakan Safety Briefing awal dan akhir
bekerja setiap hari.

Pekerja : Bertugas menjalankan proyek sesuai instruksi yang sesuai dengan SOP; Melaporkan
setiap kegiatan kepada supervisor; Mematuhi semua peraturan yang ditetapkan; Memakai APD
yang telah disediakan; melaporkan segala kerusakan peralatan, nearmiss, accident maupun incident.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 3 dari 12


BANGUNAN

5. DAMPAK LINGKUNGAN

Bahaya Fisika : Getaran, kebisingan, iklim kerja


Bahaya Kimia : Debu
Bahaya Biologi : Jamur, bakteri, virus, binatang (masuk melalui pernafasan, pencernaan,
kontak langsung, luka terbuka)
Bahaya Psikologi : Stress, kelelahan, tidak nyaman, konflik
Bahaya Fisiologi : Ketidaksesuaian peralatan dengan bentuk tubuh (ergonomi)
Bahaya Fisik : Kejatuhan benda, terjepit, tertabrak,
6. IJIN

1. Harus memiliki Permit to Work


2. Harus bekerja berdasarkan SOP (Standar Operasional prosedur)
3. Operator pengoperasian alat berat harus memiliki SIO (Surat Izin Operasional)
4. Harus membuat HSE Plan
7. PERALATAN KERJA

1. Jika bandul penghancur dipakai untuk pembongkaran, harus diawasi agar mempunyai daerah
aman 1,5 kali tinggi gedung.
2. Perancah yang dipakai harus bebas dari bangunan yang akan dibongkar.
3. Jika digunakan kerekan atau peluncur, harus disediakan untuk menurunkan material
4. Peralatan manual yang digunakan seperti palu penghancur harus sesuai dan aman
5. Alat mekanik untuk pembongkaran seperti escavator, backhoe dan crane harus kuat, sesuai,
memiliki izin operasi, telah diinspeksi dan dinyatakan aman digunakan sehingga menjamin
keselamatan operatornya
6. Peralatan las seperti tabung, manometer,torch, flash back arester harus sesuai dengan standart
aman
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 4 dari 12


BANGUNAN

8. Perlengkapan Penyelamatan dan APD


1. Alat-alat penyelamat dan APD harus sesuai pekerjaannya
2. Jumlah APD harus sesuai tenaga kerja yang terlibat dalam pekerjaan konstruksi
3. Alat penyelamat dan APD yang disediakan oleh pengusaha / kontraktor harus memenuhi syarat
keselamatan kerja (SNI)
4. Setiap tenaga kerja dan orang lainnya yang memasuki tempat kerja konstruksi bangunan harus
memakai alat perlindungan diri yang diwajibkan
5. Alat Pelindung Diri yang dipakai antara lain:
 Safety helmet untuk melindungi kepala dari reruntuhan
 Safety shoes untuk melindungi kaki
 Safety gloves dan sleeve/sarung tangan kulit untuk pekerjaan pemotongan baja dengan las
 Apron sebagai pelindung dada pada pekerjaan las
 Safety googles ( disesuaikan dengan pekerjaannya)
 Safety harness untuk pekerjaan pada ketinggian
 Masker untuk melindungi paru-paru dari debu, material berbahaya seperti debu asbes yang
dapat menyebabkan penyakit asbestosis
 Earplug untuk melindungi telinga dari kebisingan

6. Menyediakan kotak P3K (Pertolongan Pertama pada Kecelakaan)


7. Menyediakan APAR
8. Pemasangan LOTO pada sumber listrik dan energi lainnya
9. Pemasangan safety line dan warning sign pada area berbahaya
10. Pemasangan perancah untuk pekerjaan pada ketinggian
11. Pemasangan barrier/ pagar pembatas
12. Pemasangan jaring pengaman untuk menghindari kejatuhan benda dari atas
13. Memasang spanduk, warning safety
14. Menyediakan alat bantu komunikasi seperti HT, pluit dan pengeras suara
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 5 dari 12


BANGUNAN

9. PELAKSANAAN
Tahap Pengerjaan Pembongkaran
1. Persiapan pembongkaran
2. Pembongkaran kaca, kusen, daun pintu, paping
3. Pembongkaran atap dan rangka atap
4. Pembongkaran lantai
5. Pembongkara dinding & kolom
6. Pembongkaran balok
7. Pembongkaran pondasi bangunan
8. Pengangkutan dan pembuangan

Persyaratan Umum
1. Dibawah pengawasan orang ahli.
2. Pekerja harus yang cakap dan mengikuti petunjuk.
3. Pekerja harus bekerja pada tingkat yang sama
4. Dimulai pada bagian paling atas bangunan setingkat demi setingkat dan diteruskan kebawah.
5. Bahan hasil pebongkaran tidak boleh ditimbun
6. Perlindungan harus diberikan untuk tidak merubuhkan bagian yang dapat menghancurkan
kestabilan bagian bagian lain.
7. Bila cuaca buruk harus dihentikan, seperti angin kencang, hujan, bangunan sudah melemah,
dan adanya getaran.
8. Tidak boleh ditinggalkan dalam keadaan dapat dirobohkan oleh angin.
9. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan
barang-barang yang menjorok keluar.
10. Peralatan yang di gunakan harus sesuai dan aman
11. Harus memiliki sarana untuk keperluan keluar masuk dengan aman
12. Bekerja berdasarkan prosedur yang ditetapkan
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 6 dari 12


BANGUNAN

Persiapan pembongkaran
1. Koordinasi antara Pihak Engineering, Kontraktor, Konsultan, Safety Dept.tentang Schedule
yang menyangkut urutan pembongkaran & waktu
2. Menyiapkan Alat Perlindung Diri untuk para pekerja seperti helmet, masker kain, kacamata
safety, sarung tangan, safety harness, earplug, sepatu safety, rompi, alat emegency, rambu,
spanduk, gambar proyek dll
3. Melakukan pemeriksaan dan pembersihan terhadap gedung yang akan dibongkar
4. Petugas Safety Officer berdasarkan identifikasi data dan analisa resiko kemudian memberikan
briefing tentang bahaya yang terdapat pada pekerjaan pembongkaran, cara kerja yang aman,
pemakaian alat pelindung diri yang benar
5. Persiapan sarana seperti kantor, tempat ibadah, kantin, toilet, tempat parkir kendaraan, air,
instalasi listrik, dan tempat sampah
6. Mempersiapkan alat komunikasi seperti HT, pengeras suara, peluit dll
7. Menetapkan rencana pekerjaan pengangkutan terlebih dahulu sebelum pekerjaan
pembongkaran dimulai
8. Mempersiapkan tempat untuk bongkaran konstruksi, kaca , kayu, alat listik
9. Memasang poster safety mengenai peringatan untuk memakai APD dan pentingnya berlaku
safety di tempat kerja
10. Mematikan aliran listrik dan air, tetapi jika listrik terpakai maka harus terlindung dari
kerusakan
11. Memasang alat pengaman dan alat bantu seperti screen debu dan serpihan, alat pengaman di
ketinggian, pijakan dan tali pengaman di atap, barrier, safety line dll
Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela, benda yang dapat dilepas, dan
barang-barang yang menjorok keluar.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 7 dari 12


BANGUNAN

Proses pembongkaran
1. Pembongkaran mulai dari memindahkan kaca pintu, jendela yang bisa dilepas, besi, kayu yang
mencuat harus disingkirkan dahulu, benda yang dapat dilepas, dan barang-barang yang
menjorok keluar.
2. Pembongkaran bangunan harus dilakukan tingkat demi tingkat ( tingkat atas dan seterusnya
kebawah )
3. Daerah yang berbahaya harus dipagar
4. Bagian yang tidak stabil diberi penguat
5. Sewaktu alat mekanik untuk pembongkaran digunakan, terlebih dahulu harus ditetapkan
daerah berbahaya dimana tenaga kerja dilarang memasuki area tersebut
6. Untuk menghindari kejatuhan benda pembongkaran maka harus dipasang jaring yang kuat atau
dipasang pagar sehingga orang tidak masuk kedalam area
7. Tenaga kerja harus terlindungi dari debu dan pecahan-pecahan yang berhamburan
8. Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk menjamin agar tenaga kerja dan orang-orang lain
tidak kejatuhan bahan-bahan atau benda-benda dari atas sewaktu pekerjaan pembongkaran
dilaksanakan.
9. Pembuangan hasil pembongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja

Pekerjaan Ketinggian
Dalam pelaksanaan pekerjaan ditempat ketinggian ( >2m) beberapa hal yang harus diperhatikan
antara lain :
1. Menggunakan perancah ( scaffolding ) atau tangga besi permanen
2. Dilengkapi APD yang sesuai ( sabuk pengaman atau safety harness) untuk menjamin agar
tidak terjatuh. Tali sabuk pengaman harus cukup pendek agar tinggi jatuh bebas tidak melebihi
1,5 meter
3. Harus dipersiapkan jalur yang aman sebelum memulai pekerjaan
4. Harus dipastikan tempat dudukan tangga tersambung aman dan papan dudukannya terpasang
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 8 dari 12


BANGUNAN

rapat untuk mencegah orang tersandung dengan barang-barang yang jatuh


5. Harus dipastikan bahwa daerah dibawahnya bersih dari reruntuhan dan barang-2 lain yang
tidak diperlukan
6. Jaring pengaman harus digunakan dan dipasang untuk mengantisipasi jatuhnya benda-benda
yang dapat menimpa orang dibawahnya
7. Jangan memakai tangga yang dibuat sendiri yang tidak dapat dijamin mengenai kekuatan dan
keamanannya
8. Jangan sekali-kali menggunakan tangga susun dan sejenisnya yang belum pernah diperiksa
oleh safety officer dan jika masih ragu-ragu, segera tanyakan kepada safety officer
9. Pasang pagar pembatas pada sekitar kerja agar jangan ada orang yang tidak berkepentingan
masuk / berada pada area kerja

Pembongkaran Atap
1. Pekerja wajib menggunakan APD pada pekerjaan ketinggian seperti safety / bodyharness dll,
dan harus mengikuti prosedur kerja pada ketinggian
2. Harus ada pekerja berkompeten yang bertugas membuka jalur aman untuk naik dan turun
3. Harus dipastikan sling dalam keadaan baik tanpa cacat sedikitpun
4. Harus memastikan jaring-jaring pengaman dipasang dengan kuat dan aman
5. Pembongkaran atap dimulai dari bagian gedung paling luar
6. Pembongkaran atap pada tahap selanjutnya adalah yaitu pembongkaran atap pada bagian
gedung utama
7. Pembongkaran pada gedung utama dilakukan terlebih dahulu pada bagian atas atap dan
berakhir pada bagian bawah atap
8. Saat menurunkan atap, pastikan antara pekerja yang diatas dengan pekerja yang dibawah dapat
berkomunikasi dengan baik
9. Penurunan atap menggunakan tali harus memperhatikan kualitas dan kekuatan tali serta cara
pengikatan yang aman
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 9 dari 12


BANGUNAN

10. Pembongkaran kerangka baja pada atap dengan menggunakan crane harus di mulai dari sisi
luar terlebih dahulu baru kerangka atap utama
11. Crane dioperasikan oleh operator yang memiliki SIO dari Disnaker
12. Penggunaan crane harus sesuai kapasitas muatan yang akan diangkat
13. Atap-atap yang telah dilepas harus dipastikan tertata dengan rapi dan baik
14. Pekerja yang melakukan pemotongan baja menggunakan las potong wajib melaksanakan
prosedur hotwork

Pembongkaran dengan las potong


1. Pekerja las harus memakai APD pekerjaan hotwork pakaian pelindung tahan api seperti sarung
tangan las, apron, kaca mata, sepatu pengaman,
2. Pekerjaan tersebut dilarang pada ruangan terdapat bahan-bahan yang mudah terbakar /
meledak, penguapan gas-gas yang berbahaya.
3. Hantaran yang mensuplai listrik ke trafo harus terisolasi yang memenuhi syarat dan tahan air.
4. Pesawat las yang mempunyai tegangan lebih dari 50 Volt arus bolak-balik harus diamankan
dari sentuh langsung atau sentuh tidak langsung.
5. Penempatan tabung harus terhindar dari panas matahari langsung, bahan bahan yang mudah
terbakar / meledak, penguapan gas-gas yang berbahaya.
6. Tabung di tempatkan di tempat yang kokoh, dan diikat dengan belt
7. Tabung dilengkapi dengan flash back arester
8. Tabung telah dilengkapi dengan pedoman tekanan (manometer), tanda pengenal, tanda baik
yang sah, dicat berdeasarkan sifat gas.
9. Ventilasi harus baik

Pembongkaran dinding
1. Pembongkaran dinding di mulai dari shaft yang paling atas terlebih dahulu
2. Pada saat dinding didorong pekerja harus pada jarak yang aman.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 10 dari 12


BANGUNAN

3. Pembongkaran dinding yang tipis harus dilengkapi dengan perancah.


4. Dinding tidak boleh dirubuhkan kecuali lantai karena dapat menahan tekanan yang diakibatkan
oleh runtuhnya dinding tersebut

Pembongkaran Lantai
1. Pembongkaran lantai dimulai dari lantai yang paling atas tingkat demi tingkat dilanjutkan ke
bawah dan seterusnya
2. Apabila tenaga kerja sedang membongkar lantai harus tersedia papan yang kuat yang ditumpu
tersendiri bebas dari lantai yang sedang dibongkar
3. Tenaga kerja dilarang bekerja di daerah bawah lantai yang sedang dibongkar dan daerah
tersebut harus dipagar

Pembongkaran kolom dan balok


1. Konstruksi baja harus dibongkar bagian demi bagian sehingga terjamin kestabilan konstruksi
tersebut agar tidak membahayakan sewaktu dilepas

Pembongkaran cerobong
1. Cerobong yang tinggi hanya boleh dirubuhkan oleh orang yang ahli.
2. Penahan atau penumpu kerekan pengangkat harus tidak tergantung pada perancah.
3. Jika cerobong dirubuhkan dengan perancah, pada waktu pembongkaran dilakukan, maka lantai
perancah berada dibawah bibir cerobong tidak lebih dari 1,5 meter.
4. Pembuangan hasil bongkaran harus dilakukan pada saat istirahat kerja.

Pembongkaran pondasi
1. Pembongkaran pondasi dengan alat berat breaker , escavator maupun backhoe operator harus
mempunyai ijin kerja/ SIO
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 11 dari 12


BANGUNAN

Pengangkutan dan pembuangan


1. Pengguanaan alat berat untuk mengangkut sisa reruntuhan harus sesuai dengan kapasitas alat
dan sesuai standar aman
2. Pengangkutan dengan menggunakan kendaraan seperti truk, dump truk, pick up, supir harus
memiliki SIM dan pastikan kendaraan dalam kondisi baik
3. Pembuangan sisa bongkaran seperti reruntuhan, besi, atap, ubin dll harus ke tempat
penampungan yang sesuai

Daerah jalan masuk dan keluar


1. Harus tersedia jalan yang aman untuk tenaga kerja bagian pembongkaran.
2. Tangga harus tersedia pada tempatnya.
3. Jika keadaan gelap harus diberi penerangan sesuai standar yang berlaku.

Pembongkaran dengan alat berat


1. Pembongkaran dengan breaker, operator harus memiliki SIO
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR PEMBONGKARAN HSSE - 45 1 02 MAR 2017 12 dari 12


BANGUNAN

10. LAMPIRAN GAMBAR,

Alat berat escavator untuk menghancurkan Penyiraman dilakukan untuk mengurangi


gedung polusi debu

Jaring pengaman untuk menghindari pekerja Safety harness wajib dipakai oleh pekerja pada
lain kejatuhan benda ketinggian

Backhoe digunakan sebagai alat penghancur Setiap pekerja wajib memakai APD
mekanik
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR TATA CARA INDUKSI


INDUCTION PROCEDURES

Kode Dokumen : HSSE - 46

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
HSSE -46 1 02 MAR 2017 1 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION

PROSEDUR INDUKSI

Induksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan

 Induksi Keselamatan, Kesehatan Kerja dan Lindung Lingkungan diberikan kepada


tamu, klien dan karyawan baru.

 Induksi dilakukan di tempat atau ruangan tertentu.

 Induksi dilakukan oleh petugas HSSE yang kompeten dan petugas yang diberi
wewenang oleh HSSE Manager.

 Topik materi induksi harus dimasukkan dalam suatu daftar periksa dan akan
menjadi acuan bagi pemberi /pelaksana induksi. Penyampaian topik materi di
dalam induksi disesuaikan dengan situasi dan kondisi lokasi. Topic materi induksi
antara lain :
 Kebijakan dan Sistem Kesehatan dan Keselamatan Kerja di perusahaan.
 Pencegahan apabila terjadi kebakaran
 Alat Pelindung Diri
 Mengenai Lingkungan dan Lindungan

 Bahan materi induksi K3LL sesuan dengan jumlah peserta dan jenis induksi

 Setiap peserta induksi harus mengisi daftar tamu dan daftar periksa

 Daftar periksa yang telah ditandatangani peserta dan penyaji induksi


didokumentasikan di Departemen HSSE

 Hasil induksi HSSE di dokumentasikan oleh Perusahaan

Terlampir : Formulir Induksi K3LL


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
HSSE -46 1 02 MAR 2017 2 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
HSSE -46 1 02 MAR 2017 3 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR TATA CARA INDUKSI
HSSE -46 1 02 MAR 2017 4 dari 4
PROCEDURES FOR INDUCTION
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PENGISIAN SOLAR


SOLAR CHARGING PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 47

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR PENGISIAN SOLAR 1 dari 1
HSSE - 47 1 02 MAR 2017
DIESEL OIL REFUELING

 Refueling solar authorized person only who  Pengisian BBM solar hanya dilakukan oleh
has been trained. petugas yang telah ditunjuk dan sudah
menjalani training.
 The fuel storage of diesel oil must be to far  Tempat penyimpanan bahan bakar minyak
away from the electrical generator, electrical solar harus jauh dengan sumber tenaga listrik,
transformer and electrical switch box. seperti : generator listrik, gardu listrik dan kotak
saklar listrik.
 Turn off engine when refueling BBM,  Sewaktu melakukan pengisian BBM, mesin
harus dimatikan
 The area around the fuel storage must be kept  Tempat penyimpanan bahan bakar solar harus
clean from free from the flammable material bebas bahan-bahan yang mudah terbakar
 No smoking allowed and to use open flame at  Dilarang keras merokok dan menggunakan api
the distance of 5 meters from the fuel storage. dengan kondisi terbuka pada jarak 5 M dari
tempat penyimpan bahan bakar.
 Fuel pumps, motors and fuel pump filters must  Semua jenis mesin pompa bahan bakar dan
be explosion proof. saringan pompa bahan bakar harus yang tidak
menimbulkan percikan api / kedap ledakan.
 The refueling person must be aware and avoid  Petugas pengisian bahan bakar harus
spilling fuel oil during refueling. memperhatikan dan mencegah kebocoran
pada saat pengisian.

HSSE PT. Sigma Cipta Utama Page 1 of 1


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR KEBERSIHAN
HOUSEKEEPING PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 48

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 01 – 01 – 2008
0 17 – 01 – 2012
0 18 – 06 – 2012
0 02 – 06 – 2014
0 02 – 02 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR HOUSEKEEPING 1 dari 2
HSSE - 48 1 02 MAR 2017
(HOUSEKEEPING PROCEDURES)

1. Identify and define the areas that need to be 1. Identifikasikan dan tentukan daerah yang
cleaned and done. perlu dibersihkan & dikerjakan.

2. Inform the part that is responsible when 2. Informasikan pada bagian yang
cleanup is expected to be done soon. bertanggung jawab bila pembersihan
diharapkan untuk segera dikerjakan.
3. Collect and check materials, equipment,
3. Kumpulkan & periksa bahan, peralatan,
and cleaning supplies.
dan perlengkapan pembersih.
4. Prepare tools and cleaning agents in 4. Siapkan alat & bahan pembersih sesuai
accordance with the state of the object to be dengan keadaan objek yang akan
cleaned. dibersihkan.

5. Cleaning starts from the top or towards the 5. Pembersihan dimulai dari bagian atas
bottom of the highest or lowest. Or from atau paling tinggi menuju bagian bawah
the most distant part moving towards the atau terendah. Atau dari bagian yang
door. paling jauh menuju kearah pintu.

6. Do the job with the principle clockwise if 6. Lakukan pekerjaan dengan prinsip searah
the cleaning object in the room. jarum jam jika obyek pembersihan di
ruangan.
7. The principle of cleaning is to remove the
7. Prinsip pembersihan adalah mengangkat
dirt, not lift objects that are cleaned surface
kotoran, bukan mengangkat lapisan
coating or leveling dirt. permukaan objek yang dibersihkan atau
meratakan kotoran.
8. Work with using the principles of 8. Bekerjalah dengan menggunakan prinsip
occupational health and safety. kesehatan dan keselamatan kerja.

9. Using a soft cleaning materials before use 9. Menggunakan bahan pembersih yang
harsh cleaning agents / strong (adjust the lunak sebelum menggunakan bahan
level pengotoranya). pembersih yang keras/kuat (sesuaikan
dengan tingkat pengotoranya).

10. Install signs (wet caution) when was 10. Pasang rambu-rambu (wet caution) jika
cleaning the common areas to avoid risk of sedang membersihkan daerah umum
slipping due to wet floor hazards or fall of untuk menghindari risiko bahaya
water due to overhead cleaning. terpeleset akibat lantai basah atau
kejatuhan air karena overhead cleaning.

HSSE PT. Sigma Cipta Utama Page 1 of 2


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR HOUSEKEEPING 2 dari 2
HSSE - 48 1 02 MAR 2017
(HOUSEKEEPING PROCEDURES)

11. Prepare all vital signs so as not to endanger 11. Siapkan semua rambu-rambu penting
the guests and staff. sehingga tidak membahayakan tamu dan
staff.

12. Always check the back area / location were 12. Selalu memeriksa kembali area/lokasi
cleaned before leaving the area. yang dibersihkan sebelum meninggalkan
area.

13. Restore equipment and cleaning materials 13. Mengembalikan peralatan dan bahan
in space / warehouse available. pembersih pada ruang/gudang yang
tersedia

HSSE PT. Sigma Cipta Utama Page 2 of 2


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR IZIN KERJA


WORK PERMIT PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE – 49

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 11 – 08 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HSSE - 49 1 02 MAR 2017 1 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES

1. TUJUAN
Prosedur Permit to Work (ijin kerja) disusun dengan tujuan untuk memberi perlindungan bagi
pekerja terhadap kecelakaan dan atau kerusakan properti sebagai akibat suatu proses kerja yang
mengandung resiko tinggi.

2. LINGKUP
Prosedur Permit to Work (ijin kerja) ini mencakup sistem pengendalian terhadap ijin untuk
melakukan pekerjaan yang berisiko sedang dan tinggi di lingkungan PT Sigma Cipta Utama
oleh karyawan (internal) maupun yang dilakukan oleh mitra kerja (eksternal).

3. DEFINISI
3.1. Mitra Kerja
Pihak eksternal yang akan melakukan pekerjaan yang berhubungan dengan kedinasan
dilingkungan PT Sigma Cipta Utama.

3.2. Pekerjaan beresiko tinggi


Pekerjaan yang apabila dilakukan, pekerjaan tersebut mempunyai resiko K3 yang tinggi
terhadap keselamatan pekerja itu sendiri dan lingkungan kerja di sekitarnya.

4. PROSEDUR DAN TANGGUNG JAWAB

4.1. Pemohon Permit to Work (ijin kerja) yang akan mengajukan permohonan ijin pekerjaan
kepada Department HSSE pekerjaan-pekerjaan yang memerlukan Permit To Work (ijin
kerja) yang tertera di dalam Formulir Permit To Work (ijin kerja).

4.2. Department HSSE kemudian melakukan pengecekan terhadap formulir Permit To Work
(ijin kerja) sekaligus memastikan area tempat bekerja sudah aman, termasuk kelengkapan
alat pemadam kebakaran & APD yang sesuai sebagai Pengawas K3 berkewajiban
melakukan pemantauan selama pekerjaan berlangsung terkait dengan pelaksanaan K3.

4.3. Apabila semua perlengkapan yang dipersyaratkan dalam formulir ijin kerja sudah
terpenuhi, maka Formulir Permit to Work (ijin kerja) disetujui dan dikeluarkan oleh
Department HSSE.

4.4. Sebelum memberikan Formulir Permit to Work (ijin kerja), Department HSSE
memberikan Briefing K3 kepada pelaksana pekerjaan.

4.5. Formulir Permit to Work (ijin kerja) yang telah disetujui kemudian dicatat ke dalam log
book yang terdapat di Department HSSE.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HSSE - 49 1 02 MAR 2017 2 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES

4.6. Pelaksana pekerjaan wajib menjalankan/ mematuhi APD dan SOP yang sesuai dengan
Formulir Permit to Work (ijin kerja) serta mematuhi semua rambu-rambu K3 yang ada.

4.7. Pelaksana Pekerjaan selama melakukan pekerjaannya memasang salinan surat Permit To
Work (ijin kerja) dekat tempat bekerja dan Supervisor Atas mengawasi pekerjaan sesuai
ketentuan formulir Permit To Work (ijin kerja) yang telah ditetapkan.

4.8. Jika diketemukan di lokasi pekerjaan pekerja tidak sesuai dengan Formulir Permit to
Work (ijin kerja) yang ada, maka Deparment HSSE berhak memberhentikan pekerjaan
dan dapat dilanjutkan kembali jika sudah memenuhi persyaratan sesuai Permit To Work
(ijin kerja) yang dikeluarkan.

4.9. Jika pekerjaan telah selesai dilaksanakan, maka pelaksana pekerjaan menandatangani
Formulir Permit To Work (ijin kerja) yang kemudian diserahkan kepada Deparment
HSSE untuk diperiksa apakah lokasi pekerjaan sudah bersih dan sesuai dengan laporan
pekerjaan. Jika sudah sesuai, maka Department menandatangani formulir Permit to Work
(ijin kerja) sebagai persetujuan.

4.10. Satu Formulir Permit to Work (Ijin kerja) hanya berlaku untuk 1 (satu) kali pekerjaan
sampai selesai.

4.11. Staf HSSE akan mendata dan membuat laporan terhadap kegiatan/pekerjaan yang tidak
memenuhi ketentuan mengenai Permit To Work (ijin kerja) & Briefing K3 seperti
tersebut diatas.

5. LAMPIRAN
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENTAL – HSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDUR IZIN KERJA AMAN DAN
ANALISA KESELAMATAN KERJA
HSSE - 49 1 02 MAR 2017 3 dari 3
PERMIT TO WORK AND JOB SAFETY
ANALYSYS PROCEDURES

5.1. Formulir Permit To Work (ijin kerja)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR PENGELASAN
WELDING PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 50

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 11 – 08 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
HSSE -50 1 02 MAR 2017 1 dari 5
WELDING PROCEDURE

Pengelasan SMAW (Shield Metal Arc Welding)

Tujuan Percobaan :

Untuk menentukan koefisien pencairan dan koefisien penambahan metal las pada produk lasan
setelah dilakukan proses pengelasan SMAW dan untuk mengetahui parameter-parameter las
terutama arus listrik pad alas listrik tangan/las elektroda terbungkus (SMAW) terhadap Heat Input
(panas yang dipakai) dan produk lasan yang dihasilkan.

Langkah Percobaan:

1. Menyiapkan pelat dan elektroda dengan ukuran 15 x 10 x 0,3 (cm).

2. Menimbang pelat dan elektroda.

3. Memasang elektroda pada kutub positif atau negative pada mesin las SMAW.

4. Men-setting mesin las SMAW (arus 75, 85 , dan 95 A dan tegangan 220V).

5. Menyiapkan Stop Watch.

6. Melakukan pengelasan sesuai garis pada pelat, lamanya pengelasan dihitung.

7. Setelah pengelasan selesai, termokopel ditempelkan pada daerah ujung hasil lasan dan catat
waktunya sampai mencapai temperatur 100 C.

8. Menimbang pelat hasil lasan dan elektroda sisa.

9. Menghitung kecepatan pengelasan dan laju pencairan elektroda.

10. Menghitung dan menentukan nilai koefisien pencairan dan koefisien penambahan.

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan

Adapun alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu diantaranya:

1. Mesin Las listrik SMAW.

2. Penyangga material las.

3. Timbangan.

4. Helm/Kaca mata las.


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
HSSE -50 1 02 MAR 2017 2 dari 5
WELDING PROCEDURE

5. Sarung tangan dan Apron

6. Penggaris / meteran dan Spidol.

7. Gergaji tangan dan gergaji mesin

8. Stopwatch.

9. Jangka Sorong.

10. Tang Penjepit.

11. Ampelas dan sikat baja/kikir

12. Timbangan

13. Palu/Martil.

Bahan yang digunakan

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini yaitu di antaranya:

1. Pelat besi dengan ukuran 15x10x0,3 (cm).

2. Elektroda Las.

4. Bahaya yang ditimbulkan dan Penanggulangannya:

1. Kejutan listrik.

Kecelakaan akibat kejutan listrik dapat terjadi setiap saat, baik itu saat pemasangan peralatan,
penyetelan atau pada saat pengelasan. Resiko yang Akan terjadi dapat berupa luka bakar, terjatuh,
pingsan serta dapat meninggal dunia. Terdapat beberapa cara untuk penanggulangan apabila
kejutan listrik terjadi yaitu:

1. Mematikan stop kontak segera

2. Berikan pertolongan pertama sesuai dengan kecelakaan yang dialami penderita Apabila tidak
sempat mematikan stop kontak dengan segera, maka hindarkanlah penderita dari aliran listrik
dengan memakai alat-alat kering yang tidak bersifat konduktor.

2. Sinar las
Dalam proses pengelasan timbul sinar yang membahayakan operator las dan pekerja lain
didaerah pengelasan. Sinar yang membahayakan tersebut adalah :
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
HSSE -50 1 02 MAR 2017 3 dari 5
WELDING PROCEDURE

a. Cahaya Tampak
Benda kerja dan bahan tambah yang mencair pada las busur manual mengeluarkan cahaya tampak
Semua cahaya tampak yang masuk ke mata akan diteruskan oleh lensa dan kornea mata ke retina
mata. Bila cahaya ini terlalu kuat maka mata akan segera menjadi lelah dan kalau terlalu lama
mungkin menjadi sakit. Rasa lelah dan sakit pada mata sifatnya hanya sementara.

b. Sinar Infra Merah


Sinar infra merah berasal dari busur listrik. Adanya sinar infra merah tidak segera terasa oleh
mata, karena itu sinar ini lebih berbahaya, sebab tidak diketahui, tidak terlihat. Akibat dari sinar
infra merah terhadap mata sama dengan pengaruh panas, yaitu akan terjadi pembengkakan pada
kelopak mata, terjadinya penyakit kornea dan kerabunan. Jadi jelas akibat sinar infra merah jauh
lebih berbahaya dari pada cahaya tampak. Sinar infra merah selain berbahaya pada mata juga
dapat menyebabkan terbakar pada kulit berulang-ulang (mula-mula merah kemudian memar dan
selanjutnya terkelupas yang sangat ringan).

c. Sinar Ultra Violet


Sinar ultra violet sebenarnya adalah pancaran yang mudah terserap, tetapi sinar ini mempunyai
pengaruh yang besar terhadap reaksi kimia yang terjadi didalam tubuh. Bila sinar ultra violet yang
terserap oleh lensa melebihi jumlah tertentu, maka pada mata terasa seakan-akan ada benda asing
didalamnya dalam waktu antara 6 sampai 12 jam, kemudian mata akan menjadi sakit selama 6
sampai 24 jam. Pada umumnya rasa sakit ini akan hilang setelah 48 jam.

Pencegahan Kecelakaan karena Sinar Las :

1. Memakai pelindung mata dan muka ketika mengelas, yaitu kedok atau helm las.
2. Memakai peralatan keselamatan dan kesehatan kerja (pakaian pelindung
pakaian kerja , apron / jaket las, sarung tangan , sepatu keselamatan kerja)
3. Buatlah batas atau pelindung daerah pengelasan agar orang lain tidak terganggu (menggunakan
kamar las yang tertutup, menggunakan tabir penghalang)

3. Debu dan Asap Las

a. Sifat fisik dan akibat debu dan asap terhadap paru-paru.

Debu dan asap las besarnya berkisar antara 0,2 um sampal dengan 3 um jenis debu ialah eternit
dan hidrogen rendah. Butir debu atau asap dengan ukuran 0,5 um dapat terhisap, tetapi sebagian
akan tersaring oleh bulu hidung dan bulu pipa pernapasan, sedang yang lebih halus akan terbawa
ke dalam dan ke luar kembali.

Debu atau asap yang tertinggal dan melekat pada kantong udara diparu-paru akan menimbulkan
penyakit, seperti sesak napas dan lain sebagainya. Karena itu debu dan asap las perlu dapat
perhatian khusus.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
HSSE -50 1 02 MAR 2017 4 dari 5
WELDING PROCEDURE

b. Harga bata kandungan debu dan asap las.

Harga bata (ukuran) kandungan debu dan asap pada udara tempat pengelasan disebut Thaeshol
Limited Value (TLV) oleh International Institute of Welding (IIW) ditentukan besarnya 10 mg/m2
untuk jenis elektroda karbon rendah dan 20 mg/m2 untuk jenis lain.

Pencegahan kecelakaan karena debu dan asap las :

1. Peredaran udara atau ventilasi harus benar-benar diatur dan diupayakan, di mana setiap kamar las
dilengkapi dengan pipa pengisap debu dan asap yang penempatannya jangan melebihi tinggi rata-
rata / posisi wajah (hidung) operator las yang bersangkutan.

2. Menggunakan kedok/ helm las secara benar, yakni pada saat pengelasan berlangsung harus
menutupi sampai di bawah wajah (dagu), sehingga mengurangi asap/ debu ringan melewati wajah.

3. Menggunakan baju las (Apron) terbuat dart kulit atau asbes.

4. Menggunakan alat pernafasan pelindung debu, jika ruangannya tidak ada sirkulasi udara yang
memadai (sama sekali tidak ada).

4. Luka Bakar

Luka bakar dapat terjadi karena :

- Logam panas

- Busur cahaya

- Loncatan bunga api

Luka bakar dapat diakibatkan oleh logam panas karena adanya pencairan benda kerja antara 12000C
–15000C , sinar ultra violet dan infra merah, hal ini dapat mengakibatkan luka bakar pada kulit. Luka
bakar pada kulit dapat menyebabkan kulit melepuh / terkelupas, dan yang sangat fatal dapat
menyebabkan kanker kulit.

Luka bakar pada mata mengakibatkan iritasi (kepedihan, silau) yang sangat fatal menyebabkan
katarak pada mata. Luka bakar yang diakibatkan oleh loncatan bunga api adalah loncatan butiran
logam cair yang ditimbulkan oleh cairan logam.

Biarpun bunga api itu kecil, tapi dapat melubangi kulit melalui pakaian kerja, lobang kancing yang
lepas atau pakaian kerja yang longgar.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PENGELASAN
HSSE -50 1 02 MAR 2017 5 dari 5
WELDING PROCEDURE

Pencegahan Luka Bakar:

Untuk mencegah luka bakar, operator las harus memakai baju kerja yang lengkap yang meliputi :

· Baju kerja (overall) dari bahan katun


· Apron / jaket kulit
· Sarung tangan kulit
· Topi kulit (terutama untuk pengelasan posisi di atas kepala)
· Sepatu kerja
· Helm / kedok las
· Kaca mata bening, terutama pada saat membuang terak.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR STRUKTUR SEMENTARA


SCAFFOLDING PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 51

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 11 – 08 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PEKERJAAN PEMASANGAN &
HSSE -51 1 02 MAR 2017 1 dari 5
PEMBONGKARAN SCAFFOLDING

1. TUJUAN :
Prosedur ini dibuat agar seluruh karyawan Konstruksi yang terlibat pada pekerjaan ini dapat
mengikuti dan mengetahui tahapan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding dengan
benar dan selamat.

2. RUANG LINGKUP :
Standard Operating Procedure ini digunakan/berlaku untuk seluruh karyawan Konstruksi Central
Service yang terlibat didalam pekerjaan pemasangan maupun pembongkaran Scaffolding.

3. APD Yang Diperlukan :

APD Berikut harus dipakai pada saat melakukan tugas ini:

Hard Hat (Safety Fluorescent


Safety Harness
Helmet) Vest.

Side-Shielded Safety Boots Sarung Tangan


Safety Glasses / or Shoes
Goggles

4. TINDAKAN PENCEGAHAN UMUM


4.1 Penerapan 5 langkah menuju selamat.
4.2 Kru berkompeten
4.3 Sertifikat Scaffolding dan WAH yang masih valid

5. PROSEDUR
No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggun
gjawab
PERSIAPAN TOOL & MATERIAL (GARIS BESAR)
1 Meninjau lokasi pemasangan Scaffold.
Karyawan/
2 Mempersiapkan material & peralatan kerja
Pengawas
3 Pemasangan scaffold, tangga dan label

4 Pemeriksaan struktur scaffolding dan serah terima


Karyawan /
5 Pembongkaran Scaffold Pengawas
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PEKERJAAN PEMASANGAN &
HSSE -51 1 02 MAR 2017 2 dari 5
PEMBONGKARAN SCAFFOLDING

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggun


gjawab

6 Transportasi dan penyusunan kembali material di yard scaffold

7 Clean up dan selesai

MENINJAU LOKASI PEMASANGAN


1 Pada saat menerima order pemasangan scaffold dari siapapun. Beritahukan
kepada pengawas untuk permintaan ini.
2 Menugaskan satu atau beberapa orang untuk meninjau lokasi yang akan di
pasang dengan menemui terlebih dahulu orang yang meminta.
3 Komunikasikan rencana kerja dengan pemilik lokasi (area owner) pada saat
peninjauan lokasi tempat yang akan dipasang. Diskusikan resiko yang mungkin
terjadi di lingkungan tersebut.
4 Pastikan anda mengetahui sumber energy yang akan dimatikan apabila anda Karyawan/
bekerja di komponen yang harus anda matikan. Pengawas
5 Amati sekeliling anda untuk menempatkan material sebelum scaffold di
pasang,berilah pita barikade sekeliling tumpukan material yang anda susun.
6 Apabila pengamatan lokasi mengharuskan anda memanjat di atas ketinggian
gunakan safety harness lengkap dengan lanyardnya.
7 Pikirkan rancangan scaffold yang terbaik & terkuat sesuai dengan permintaan
serta kondisi pemasangan sebelum mempersiapkan material.
8 Khusus untuk pemasangan di Underground jangan lupa APD yang dibutuhkan
serta lakukan Clock In/Out pada tempat yang sudah disediakan.

MEMPERSIAPKAN MATERIAL DAN PERALATAN KERJA


1 Setelah peninjauan lokasi diskusikan dengan rekan sekerja tentang
bentuk,lokasi serta rancangan scaffold yang akan dibangun.
2 Gunakan sarung tangan dan perhatikan sekeliling anda pada saat anda
mengeluarkan material dari rak penyimpanan.
3 Periksalah kondisi komponen scaffold,pastikan semuanya dalam keadaan baik
dan layak pakai
4 Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick up pada saat material akan di Karyawan /
naikkan,jauhkan orang-orang yang tidak terlibat dari lokasi Pengawas
5 Jangan melempar material scaffold. Hal ini akan berpotensi kecelakaan dan
komponen scaffolding rusak.
6 Setelah keseluruhan material tersusun dalam Pick up ikatlah agar tidak ada
yang jatuh dalam perjalanan, jangan duduk di bak bersama material.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PEKERJAAN PEMASANGAN &
HSSE -51 1 02 MAR 2017 3 dari 5
PEMBONGKARAN SCAFFOLDING

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggun


gjawab
7 Untuk pengangkatan dengan O/H Crane,pastikan operator mempunyai license,
pastikan material terikat dengan benar,berilah tag land dan tugaskan satu orang
untuk signalmen selama pengangkatan berlangsung.
8 Signalmen diwajibkan untuk mengenakan workvest signalmen selama
memberi arahan
PEMASANGAN SCAFFOLD TANGGA & LABEL SERAH TERIMA
1 Setelah material tersusun pada tempat yang sudah disiapkan, lakukan sejenak
pengamatan sekeliling anda, pastikan tidak ada benda yang akan menimpa anda
selama pemasangan scaffold berlangsung.
2 Posisikan base plate pada bidang yang rata Sebagai pondasi kekokohan
scaffold yang akan didirikan jika scaffold yang didirikan adalah scaffold
modular, begitu juga dengan tiang utama pemasangan scaffold Tubular
mulailah dengan pemasangan tahap awal.
3 Jangan memasang pipa scaffolding yang bengkok dan pastikan posisi
scaffolding berdiri tegak lurus dengan base plate.
Pasang pipa Bracing untuk kekokohan antara tiang utama dengan tiang utama
lainnya,meskipun scaffold dalam kondisi kokoh.
Gunakan lavel yang sudah disediakan untuk menentukan pipa utama berdiri
tegak lurus pada tumpuan base plate.
Setelah Scaffold tubular berdiri pasang support scaffold bagian luar yang
tiang utamanya berdiri miring dengan diikat oleh pipa horisantal.
Ketentuan di atas harus terpenuhi dan jika salah satu ada yang tidak dilakukan Karyawan /
tindakan disiplin akan diberlakukan oleh orang yang memasang. Pengawas

4 Jika scaffold yang anda dirikan scaffold gantung pastikan tangga tersedia di
lokasi dimana tiang utama akan anda pasang.
5 Gunakan tali untuk menaikkan material pada tahap selanjutnya,jangan
melempar komponen scaffold walaupun anda mampu untuk melakukannya.
6 Gunakan full body harness dan mencantolkan lanyardnya pada main frame &
jangan mencantolkannya pada Cross brace selama pemasangan di atas
ketinggian ,bekerjalah dengan tenang jangan terburu-buru dan memforsir
tenaga istirahatlah sejenak bila anda lelah. Informasikan dengan pengawas.
7 Pasanglah scaffold sesuai dengan standar PT.FI,berikut kelengkapannya
seperti; Tangga,handrail,toe board,Base Plate, Sign Board (Aman dan Tidak
Aman) dll,ini akan memastikan pemakaian yang aman bagi klien,pasang
bracing dimana diperlukan(sesuai standard),kencangkan semua clamp , baik
yang mengikat tubing ke tubing atau tubing ke beam.
8 Dirikan tangga pada bagian dalam frame apabila scaffold modular yang anda
dirikan sudah selesai,pastikan anda cukup kuat untuk mendirikannya atau
mintalah teman sekerja anda untuk bersama-sama memoposisikan dimana
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PEKERJAAN PEMASANGAN &
HSSE -51 1 02 MAR 2017 4 dari 5
PEMBONGKARAN SCAFFOLDING

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggun


gjawab
tangga akan di pasang,ikatlah dengan kuat dan ikuti prosedur pemasangan
tangga yang baik dan benar.
9 Lakukan inspeksi dengan mengisi checksheet scaffolding inspection secara
menyeluruh
10 Gantungkan label aman pada scaffold yang sudah anda dirikan,setelah
melakukan serah terima dengan pemakai, pastikan pemakai menandatangani
kartu serahterima sebelum di gantung pada tempat yang sudah disiapkan.
MEMBONGKAR SCAFFOLD MODULAR/TUBULAR
1 Sebelum pembongkaran dilakukan pastikan area sekeliling aman, singkirkan
orang-orang yang tidak berkepentingan dari area pembongkaran.
2 Perhatikan sumber energi di sekitar yang dapat mengakibatkan cidera pada saat
pembongkaran berlangsung telah diisolasi sesuai dengan prosedur LOTOTO.
3 Setelah memastikan tempat tumpukan material bongkaran,lakukan
pembongkaran dari bagian atas, gunakan safety harness dan mencantolkan land
yardnya selama pembongkaran berlangsung
Karyawan /
4 Gunakan tali untuk menurunkan material,jangan melempar material karena Pengawas
akan merusak komponen scaffold,tempatkan satu orang untuk membuka dan
menyusun material bongkaran tersebut,bila memungkinkan gunakan katrol
untuk memperingan pekerjaan anda.
5 Bongkarlah scaffold dengan urutan yang benar,mulai dari rangka atas,tubing
yang berfungsi sebagai penopang di buka terakhir agar scaffold tidak roboh.
6 Bila diperlukan barikade sekeliling area pembongkaran agar orang-orang yang
tidak berkepentingan tidak memasuki area pembongkaran.
TRANSPORTASI DAN PENYUSUNAN KEMBALI MATERIAL DI YARD SCAFFOLD
1 Perhatikan sekeliling anda selama mengeluarkan material bongkaran dari
tumpukan,pastikan sekeliling anda bebas dari orang –orang yang tidak
berkepentingan.
2 Tugaskan satu orang berdiri di atas Pick UP untuk menerima material dari
tumpukan hal ini akan memperpanjang daya pakai mobil dari kerusakan akibat
beratnya komponen material scaffold.
3 Untuk pengangkatan dengan menggunakan O/H Crane pastikan material terikat Karyawan /
dengan benar,berilah tag line dan tugaskan seseorang untuk menjadi Pengawas
signalment selama pengangkatan.
4 Setelah material tersusun dalam pick up ikatlah agar tidak ada yang terjatuh
selama dalam perjalanan,pasang pita pada komponen scaffold yang melebihi
pick up sebagai tanda ada material menonjol.
5 Kemudikan pick up yang membawa material dengan kecepatan yang sudah di
tentukan untuk tiap area.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR/PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE
PROSEDURE PEKERJAAN PEMASANGAN &
HSSE -51 1 02 MAR 2017 5 dari 5
PEMBONGKARAN SCAFFOLDING

No. Urutan Langkah-Langkah Pekerjaan / Tugas Penanggun


gjawab
CLEAN UP & SELESAI
1 Pada saat anda menurunkan material dari atas pick up tugaskan satu orang
berdiri di pick up untuk menurunkan material.
2 Turunkan material dengan hati-hati,jangan melempar material karena akan
merusak komponen material itu sendiri,singkirkan orang-orang yang tidak
berkepentingan dari area pembongkaran.
3 Bekerjalah dengan hati-hati,istirahatlah sejenak bila dirasa sangat lelah,cuci Karyawan /
semua komponen scaffold sebelum disusun pada rak penyimpanan. Pengawas
4 Masukkan komponen scaffold pada rak yang tersedia sesuai dengan jenis dan
ukuran setelah material benar-benar bersih dari lumpur maupun menda lain
yang menempel.
5 Bersihkan area setelah semua komponen tersusun dalam rak penyimpanan dari
lumpur dan kotoran lain agar area tetap bersih.
PT SIGMA CIPTA UTAMA
Formulir F-

KESEHATAN KESELAMATAN KEAMANAN KERJA


DAN LINGKUNGAN
Health Safety Security & Environment Procedure

PROSEDUR INSPEKSI K3LL


HSE INSPECTION PROCEDURE

Kode Dokumen : HSSE - 52

Revisi Tanggal Bagian yang direvisi Keterangan


0 11 – 08 – 2015
0 02 – 03 – 2016
1 02 – 03 – 2017 Kode Dokumen  Pergantian nama SHE
menjadi HSSE

Diterbitkan Oleh, Disetujui Oleh,


QHSSE Manager Direktur

( Anwar Sanusi ) ( Eddy Arus Sentani)


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR INSPEKSI K3LL HSSE - 52 1 02 MAR 2017 1 dari 2

A. Tujuan

Untuk memastikan teridentifikasinya potensi bahaya yang dapat timbul dari kondisi tempat kerja
dan lingkungan kerja, peralatan dan bahan serta tindakan karyawan termasuk mempersiapkan
kebutuhan akibat adanya bahaya tersebut.

B. Ruang Lingkup

kegiatan inspeksi K3L, terdiri dari inspeksi lingkungan kerja, metode kerja, peralatan P3K dan
peralatan pemadam kebakaran serta di seluruh wilayah operasi PT. Sigma Cipta Utama

C. Definisi

C.1. Sumber bahaya adalah semua yang memiliki potensi untuk meningkatkan kemungkinan
kehilangan bagi manusia, lingkungan dan barang perusahaan.
C.2. Inspeksi atau patroli adalah memeriksa secara kasat mata seluruh peralatan dan lingkungan
guna memastikan dalam kondiri yang baik atau sesuai dengan peraturan yang berlaku.
C.3. Hidran adalah semacam pemadam kebakaran dengan menggunakan instalasi pipa air
pemadam hidran ukuran medium.
C.4. Lingkungan kerja adalah ruangan atau lahan, baik yang tertutup maupun terbuka dan
lingkungan sekitarnya dimana para karyawan bekerja.
C.5. Parameter kesehatan dari lingkungan kerja adalah kriteria yang digunakan dalam
menjelaskan status kesehatan lingkungan kerja
C.6. Faktor fisik dari faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
fisik, seperti: kebisingan, penerangan, panas, vibrasi dan lain-lain.
C.7. Faktor Kimia adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
kimiawi seperti bahan kimia berbahaya, bahan yang mudah meledak, agen iritasi dan lain-
lain.
C.8. Faktor biologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan bahaya
biologi seperti binatang, tumbuhan, jamur, bakteri dan lain-lain.
C.9. Faktor Psikologi adalah faktor-faktor kesehatan lingkungan yang berhubungan dengan
bahaya psikologi seperti ergonomi dan lain-lain.

D. Referensi

Mengacu kepada HSE-MS PT. Sigma Cipta Utama


PT. SIGMA CIPTA UTAMA
HEALTH, SAFETY, SECURITY AND ENVIRONMENT – HSSE
PROSEDUR / PROCEDURE
JUDUL KODE DOKUMEN EDISI/ TANGGAL HALAMAN
TITLE Document Code : REV DATE PAGE

PROSEDUR INSPEKSI K3LL HSSE - 52 1 02 MAR 2017 2 dari 2

E. Prosedur

Rencana inspeksi K3L dibuat oleh HSE dan disetujui oleh Manajemen, jadwal kegiatan Inspeksi
K3LL yang akan dilaksanakan dan menyampaikan jadwal tersebut ke setiap Bidang/divisi.

Inspeksi K3LL dilakukan minimal 1 kali dalam seminggu dan 1 kali dalam sebulan untuk di
kantor pusat dan area storage serta proyek.

Inspeksi K3LL dilakukan minimal oleh Staff maupun manajer dan didampingi oleh HSE

Saat melakukan inspeksi K3LL harus mengisi form Inspeksi yang telah disediakan di lokasi
tersebut. Dan karyawan dapat mengamati lingkungan kerjanya serta menjadi contoh bagi pekerja
lainnya dalam penerapan HSE

F. Lampiran

Formulir Checklist Inspeksi K3L Mingguan

Formulir Inspeksi K3L Bulanan

Das könnte Ihnen auch gefallen