Sie sind auf Seite 1von 8

WAHANA INOVASI VOLUME 6 No.

2 JULI-DES 2017 ISSN : 2089-8592

FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KEPATUHAN


BIDAN MELAKSANAKAN STANDAR OPERASIONAL
PROSEDUR (SOP) ASUHAN PERSALINAN NORMAL (APN)
DI KLINIK BERSALIN KABUPATEN ASAHAN TAHUN 2017
Juliana
Dosen Akbid Ibtisam Aulia Kisaran

ABSTRACT midwife compliance of standard of


procedure in implementation (SOP) of
The hight carry forward ofmaterna is normal delivery care.
1214 peoples, the number of neonatal For The Head of Health Department
who are carrying forward was 125 of Asahan Distric to conduct supervision,
persons, number of PEB in carrying monitoring and evaluation in order to
forward cases as many as 106, number of better known the midwife problem and
cases of neonatal sepsis were 24, the helping to solve midwife problems, while
number of Neonatal Immortality 0-28 days also in coaching the relation for improving
as many as 68 people. The reference the performance of midwife.
data showed there were many mothers
who have complications of labor because Keywords: Operational Standards of
of bleeding and prolonged labor and spent Procedure, Midwife
long time in giving birth and mother in Compliance, Normal
post partum mothers had an infection. It Delivery Care
was strongly associated with the ability of
midwives to overcome knowledge, having PENDAHULUAN
attitude and motivation and skill in the
implementation of APN. Komplikasi persalinan pada ibu dan
This study aimed to determine the bayi baru lahir sebagai faktor penyebab
identify factors associated with adherence tingginya angka kematian ibu (AKI) dan
midwife about the operational standards angka kematian bayi (AKB), dalam
implementation (SOP) normal delivery pertolongan persalinan dengan asuhan
care (APN), with the kind of analytic persalinan normal.Asuhan persalinan
survey research. The population in this normal merupakan asuhan persalinan
study were all midwives number of 66 yang bersih dan aman mulai dari kala I
peoples. The sampling technique sampai dengan kala IV (JNPK–KR, 2013).
usedwas proportional stratified random Kematian maternal dan kematian
sampled. Data were collected by interview perinatal merupakan cermin kemampuan
with a questionnaire. Data analysis was dalam memberikan pelayanan kesehatan
performed used bivariate with Chi-Square di tengah masyarakat. Berdasarkan data
test at the level of 95%, α = 5%. WHO, UNICEF, UNFPA dan Bank Dunia
Results of the analysis showed that menunjukkan angka kematian ibu pada
the knowledge in good category (53.0%), tahun 2013 jumlah AKI 390 per 100.000
the attitude in positive category (66.7%), (KH) dan AKB sebesar 69 per 1000 (KH)
motivation in positive category (71.2%), untuk mencapai target MDGs pada tahun
compliance midwife about the standard of 2015 AKI harus mencapai 118 per
Procedure (SOP) of delivery care normal 100.000 (KH) dan AKB 23 per 1000 (KH)
in non-compliance category (83.3%). (Kemenkes RI, 2014).
There was a relationship between Berdasarkan Survei Demografi dan
knowledge (p = 0.004 <α = 0.05), attitude Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
(p = 0.014 <α = 0.05) with a midwife AKI (yang berkaitan dengan kehamilan,
compliance of standard of procedure in persalinan, dan nifas) sebesar 359 per
implementation (SOP) of normal delivery 100.000 kelahiran hidup. Angka ini masih
care. There was no relationship between cukup tinggi jika dibandingkan dengan
motivation (p = 0.153 <α = 0.05) with a
287
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

negara–negara tetangga di Kawasan Data di atas di dukung dari hasil


ASEAN (Kemenkes RI, 2014). wawancara secara acak yang telah
Indonesia masih harus berjuang keras penulis lakukan terhadap 12 orang bidan
untuk menurunkan AKI saat persalinan. di Kabupaten Asahan, bahwa 7 orang
Menurut survey demografi kesehatan bidan masih merasakan kesulitan untuk
Indonesia (SDKI) pada tahun 2013 menerapkan Standar Asuhan Persalinan
sebesar 359 per 100.000 KH. Hal tersebut Normal secara utuh, khususnya dalam
sangat jauh dari target millennium penggunaan partograf, hal tersebut dirasa
development goals (MDGs), dimana oleh para bidan terlalu rumit dan menyita
target MDGs tentang AKI pada tahun banyak waktu. Temuan lain yaitu pada
2015 yaitu menurunkan AKI menjadi 102 dokumentasi persalinan terutama Kala I
per 100.000 KH. Demikian juga dengan melalui partograf juga belum dilakukan
AKB pada tahun 2013 yaitu AKB dengan sempurna.
sebanyak 23 per 100.000 KH pada tahun Hasil wawancara awal dengan bidan
2015 (Kemenkes RI, 2014). koordinator di bagian pelayanan
Provinsi dengan AKB tertinggi tahun kesehatan Dinas Kesehatan Asahan juga
2012, terdapat di Papua Barat sebesar 74 memberikan informasi bahwa masih
per 1.000 KH, diikuti oleh Gorontalo banyak bidan yang belum melaksanakan
sebesar 67 per 1.000 KH dan Maluku pertolongan persalinan sesuai standar
Utara sebesar 62 per 1.000 KH. Provinsi APN. Seharusnya standar APN
yang menunjukkan peningkatan kematian diterapkan setiap pertolongan persalinan
bayi antara tahun 2007-2012 yaitu Aceh, untuk mencegah komplikasi pada ibu
Jawa tengah, Yogyakarta, Kalimantan bersalin. Penyebab masih kurangnya
tengah, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, penguasaan bidan tentang APN karena
Maluku Utara, Papua Barat dan Papua tingkat pemahaman dan sikap bidan
(Kemenkes. RI, 2013). tentang APN masih kurang walaupun
Pada tahun 2000, badan kesehatan mereka sudah mengikuti pelatihan APN.
dunia World Health Organization (WHO) Menurut data survei pendahuluan di
mulai memperkenalkan Asuhan RSUD Abdul Manan Simatupang sebagai
Persalinan Normal (APN) melalui Rumah Sakit Rujukan pada Periode
organisasi Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Januari 2014 hingga Juni 2015, jumlah
dan Ikatan Dokter Indonesia (IDI). APN rujukan materna yaitu 1214 orang, jumlah
diperkenalkan pada tahun 2002-2003 di rujukan neonatal yaitu 125 orang, Jumlah
Sumatera Utara, di mana fokus utama kasus rujukan PEB/E sebanyak 106,
APN adalah mencegah terjadinya Jumlah Kasus Sepsis neonatal rujukan
komplikasi yang merupakan suatu sebanyak 24, Jumlah kematian Neonatal
pergeseran paradigma dari sikap 0-28 hari sebnayak 68 orang. Data
menunggu dan menangani komplikasi rujukan ini menunjukkan masih banyak
yang mungkin terjadi, sehingga akan ibu bersalin yang mengalami komplikasi
mengurangi luka pada jalan lahir yang persalinan karena perdarahan dan partus
sangat signifikan yaitu 80% dari 1000 lama serta masih ada ibu post partum
persalinan. Pertolongan persalinan secara yang mengalami infeksi. Hal ini sangat
APN adalah dengan menerapkan asuhan terkait dengan kemampuan bidan dalam
persalinan yang bersih, aman, tepat menguasai pengetahuan, memiliki sikap
waktu dan alamiah serta melakukan dan motivasi serta terampil dalam
bounding attachment. Salah satu dampak pelaksanaan APN.
dari ketidakpatuhan dalam menerapkan Oleh karena itu peneliti tertarik untuk
asuhan persalinan normal (APN), tidak mengkaji secara mendalam mengenai
terpenuhinya rasa nyaman ibu dalam faktor yang berhubungan dengan
proses persalinan (Eny, 2011). kepatuhan bidan bidan dalam
Kabupaten Asahan memiliki jumlah pelaksanaan standar operasional
tenaga bidan praktek mandiri yaitu 645 prosedur (SOP) asuhan persalinan
orang, dengan rincian bidan sudah normal (APN) di Klinik Bersalin
melaksanakan APN sebanyak 155 dan Kabupaten Asahan Tahun 2017.
bidan yang belum melaksanakan
pertolongan persalinan sesuai dengan Permasalahan
standar APN yaitu sebanyak 490 (Data Berdasarkan uraian latar belakang
sekunder pada Januari-Februari 2016). tersebut di atas maka rumusan masalah
288
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

pada penelitian ini yaitu apakah faktor Analisis multivariat dilakukan dengan
yang berhubungan dengan kepatuhan menggunakan uji regersi logistik.
bidan dalam pelaksanaan standar
operasional prosedur (SOP) asuhan HASIL DAN PEMBAHASAN
persalinan normal (APN) di Klinik Bersalin
Kabupaten Asahan Tahun 2017? Pengetahuan, Sikap, Motivasi dan
Kepatuhan Bidan Mengenai Standar
Tujuan Penelitian Operasional Prosedur (SOP) Asuhan
Untuk mengetahui faktor Persalinan Normal (APN) di Klinik
(pengetahuan, sikap dan motivasi) yang Bersalin Kabupaten Asahan Tahun
berhubungan dengan kepatuhan bidan 2017
dalam pelaksanaan standar operasional
prosedur (SOP) asuhan persalinan Tabel 1. Kategori Responden
normal (APN) di Klinik Bersalin Berdasarkan Pengetahuan,
Kabupaten Asahan Tahun 2017. Sikap, Motivasi Dan
Kepatuhan Bidan
Hipotesis Melaksanakan Standar
Ada hubungan pengetahuan, sikap Operasional Prosedur
dan motivasi dengan kepatuhan bidan (SOP) Asuhan Persalinan
dalam pelaksanaa standar operasional Normal (APN) di Klinik
prosedur (SOP) asuhan persalinan Bersalin Kabupaten
normal (APN) di Klinik Bersalin Asahan Tahun 2017
Kabupaten Asahan Tahun 2017. No Kategori Jumlah Persentase
(n) (%)
METODE PENELITIAN 1. Pengetahuan
a. Baik 35 53.0
Jenis dan Rancangan Penelitian b. Tidak 31 47.0
Jenis penelitian ini adalah penelitian Baik
survei yang bersifat analitik dengan Total 66 100.0
desain penelitian cross sectional. 2. Sikap
a. Baik 44 66.7
b. Tidak 22 33.3
Populasi dan Sampel Penelitian
baik
Populasi dalam penelitian ini adalah Total 66 100.0
seluruh bidan di Kabupaten Asahan
3. Motivasi
sebanyak 645 orang dengan besar
a. Baik 47 71.2
sampel sebanyak 66 orang dengan tenik b. Tidak 19 28.8
pengambilan sampel yaitu stratified baik
proporsional random sampling. Adapun Total 66 100.0
kriteria inklusi sampel penelitian adalah 4. Kepatuhan
bidan pemilik Klinik Bersalin, bertempat Bidan
tinggal di Wilayah Kerja Kabupaten a. Patuh 11 16.7
Asahan, bidan yang memiliki pendidikan b. Tidak 55 83.3
terakhir minimal D-III Kebidanan Patuh
Total 66 100.0
Analisis Data
Data penelitian ini merupakan data Hasil analisis univariat dari
katagorik sehingga uji statistik yang pengetahuan yaitu mayoitas responden
digunakan adalah uji Chi-square. Hasil kategori baik sejumlah 35 orang (53,0%).
dari uji chi-square berupa nilai probabilitas Variabel sikap yaitu mayoritas responden
(p value). Penelitian ini menggunakan kategori baik sejumlah 44 orang (66,7%).
tingkat kemaknaan (α) sebesar 0,05 Variabel motivasi yaitu mayoritas
(derajat kepercayaan 95%), sehingga responden kategori baik sejumlah 47
apabila hasil uji chi- square didapatkan orang atau sebesar 71,2%. Variabel
nilai p ≤ 0,05 maka terdapat hubungan kepatuhan bidan tentang Standar
yang signifikan diantara kedua variabel Operasional Prosedur (SOP) asuhan
tersebut. Namun jika nilai p > 0,05 maka persalinan normal (APN) yaitu mayoritas
dapat dikatakan tidak ada hubungan responden kategori tidak patuh sejumlah
signifikan antara kedua variabel tersebut. 55 orang atau sebesar 83,3%.
289
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa asuhan persalinan nomal dapat


masih diperlukan upaya meningkatkan mempengaruhi kepatuhan bidan dalam
pengetahuan para bidan, yang akan menerapkan APN, pernyataan Saifuddin
dapat meningkat kemampuan bidan (2008) bahwa pengetahuan sangat
dalam memberikan asuhan persalinan berpengaruh pada perilaku seseorang
normal. Pengetahuan adalah merupakan untuk menjadi patuh.
hasil “tahu”, dan ini terjadi setelah orang Asumsi peneliti bahwa pengetahuan
melakukan pengindraan terhadap suatu dan sikap merupakan faktor yang paling
obyek tertentu. Sebagian besar domian terhadap kepatuhan bidan.Bidan
pengetahuan manusia diperoleh melalui yang patuh dalam pelaksanaan asuhan
indra mata dan telinga. Pengetahuan atau persalinan normal merupakan bidan
kognitif merupakan domain yang sangat koordinator yang harus menjadi contoh
penting untuk terbentuknya tindakan pada para bidan. Bidan yang tidak patuh
seseorang (overr behavior). mengukapkan bahwa langkah dalam
Dari hasil observasi, Standar asuhan persalinan normal terlaalu
Operasional Prosedur Asuhan persalinan panjang sehingga menyita waktu para
normal yang diamati, 10 langkah tidak bidan untuk dapat menerapkannya secara
dilakukan oleh semua bidan yakni tidak lengkap. Bidan sangat mengaharapkan
dilakukannya pimpin meneran, siap kerjasama yang baik dengan pihak Dinas
tolong, hand nanuver, sanggah susur, Kesehatan yang berkaitan dengan
pasca tindakan, bersih aman, peningkatan keptuhan bidan dalam
dekontaminasi, celup, cuci, dan siap alat pelaksanaanasuhan persalinan normal
siap diri pun tidak dilakukan secara sesuai dengan SOP. Pemberian
optimal karena kurangnya sarana dan penghargaan bagi bidan berupa pelatiahn
prasarana yang ada. sangat membantu para bidan dalam
Menurut Sarafino (2006) menyatakan mengulang materi yang didapat di saat
bahwa pengetahuan bidan tentang mengikuti perkuliahan.

Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar Operasional


Prosedur (SOP) Asuhan Persalinan Normal (APN) di Klinik Bersalin Kabupaten
Asahan Tahun 2017

Tabel 2. Hubungan Pengetahuan Dengan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar


Operasional Prosedur (SOP) Asuhan Persalinan Normal (APN)

Kepatuhan Bidan Melaksanakan PR 95% CI


Standar Operasional Prosedur
Total pValue
(SOP) Asuhan Persalinan Normal
Pengetahu (APN)
an
Patuh Tidak Patuh

n % n % N %
Baik 9 25,7 26 74,3 35 100 3,986
0.048
Tidak Baik 2 6,5 29 93,5 31 100 (1,931 -17,058)

Tabel di atas didapatkan bahwa dari Prosedur (SOP) asuhan persalinan


66 (100%) responden, tedapat sebanyak normal (APN). Nilai PR 3,986 pada 95%
26 orang (74,5%) responden memiliki CI (1,931 -17,058)), yang berarti yang
pengetahuan baik dengan ketidakpatuhan berarti bidan yang memiliki pengetahuan
bidan tentang Standar Operasional baik 4 kali cenderung untuk patuh dalam
Prosedur (SOP) asuhan persalinan melaksanakan asuhan persalinan normal
normal (APN). Hasil uji statistik chi square sesuai Standar Operasional Prosedur.
diperoleh nilai p=0,048 maka dapat Hasil penelitian ini sejalan denga
disimpulkan bahwa ada hubungan penelitian Handayani (2014) bahwa faktor
pengetahuan dengan kepatuhan bidan pengetahuan terbukti berhubungan
melaksanakan Standar Operasional dengan perilaku bidan dalam penerapan
290
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

58 langkah APN. Hasil penelitian ini Pengetahuan bidan yang semakin baik
didukung oleh penelitian yang dilakukan pada gilirannya akan dapat berpengaruh
di Sumba Barat Daya tahun 2010 terhadap pelaksanaan penerapan standar
berdasarkan pengetahuan, responden APN.
yang memiliki pengetahuan tinggi (46,6%) Asumsi peneliti bahwa pengetahuan
lebih besar dibandingkan responden yang bidan tentang APN merupakan penunjang
memiliki pengetahuan tinggi (34,4%). Dan kepatuhan bidan dalam menerapkanAPN
berdasarkan analisis statistic yang di yang baik dan aman sesuai dengan
peroleh didaptkan nilai P Value = 0.026 tugasyang dilaksanakan dan perlu di
yang menunjukkan ada hubungan antara optimalkan, peningkatan kepatuhan bidan
pengalaman bekerja dengan terhadap APN dapat meningkatkan mutu
pengetahuan atau HO ditolak. pelayanan oleh tenaga kesehatan
Menurut pendapat Green dalam profesional adalah bidan yang langsung
Notoatmodjo (2010) mengemukakan sebagai pelaksana dalam pertolongan
bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan, melalui seminar-seminar dan
kepatuhan petugas terhadap standar pelatihan asuhan persalinan normal yang
adalah pengetahuan petugas itu sendiri, dilaksanakan secara berkesinambungan.
fasilitas dan peralatan serta prosedur.

Hubungan Sikap Dengan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar Operasional


Prosedur (SOP) Asuhan

Tabel 3. Hubungan Sikap Dengan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar


Operasional Prosedur (SOP) Asuhan Persalinan Normal (APN) di Klinik
Bersalin Kabupaten Asahan Tahun 2017

Kepatuhan Bidan Melaksanakan PR 95% CI


Standar Operasional Prosedur
Total pValue
(SOP) Asuhan Persalinan Normal
Sikap (APN)

Patuh Tidak Patuh

n % n % N %
Baik 10 22,7 34 77,3 44 100 5,000
0.014
Tidak baik 1 4,5 21 95,5 22 100 (1,683 -36,611)

Tabel di atas didapatkan bahwa dari yang dilakukan oleh Nawangsari (2011)
66 (100%) responden, terdapat sebanyak didapatkan hasil bahwa pada bahwa
34 orang (77,3%) responden memiliki pengetahuan berkorelasi positif dengan
sikap baik dengan ketidakpatuhan bidan tingkat pendidikan: (r = 0,233; p = 0,01).
melaksanakanStandar Operasional Sikap berkorelasi positif dengan masa
Prosedur (SOP) asuhan persalinan kerja (r = 0,161; p = 0,02) dan
normal (APN). Hasil uji statistik chi square pengetahuan bidan (r = 0,3595; p = 0,00).
diperoleh nilai p=0,014 maka dapat Kompetensi bidan pasca APN
disimpulkan bahwa ada hubungan sikap berpengaruh secara bermakna terhadap
dengan kepatuhan bidan melaksanakan pengetahuan (p < 0,05) dan sikap bidan
Standar Operasional Prosedur (SOP) dalam pelaksanaan pertolongan
asuhan persalinan normal (APN). Nilai PR persalinan normal (p < 0,01).
5,000 pada 95% CI (1,683 -36,611), yang Menurut Saifuddin (2008) bahwa
berarti yang berarti bidan yang memiliki sikap merupakan pernyataan evaluatif
sikap baik 5 kali cenderung untuk patuh seseorang terhadap objek tertentu atau
dalam melaksanakan asuhan persalinan peristiwa tertentu, sikap juga merupakan
normal sesuai Standar Operasional cerminan perasaan seseorang terhadap
Prosedur. sesuatu. Perilaku kerja yang ditunjukkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan karyawan sesungguhnya merupakan
penelitian Sejalan juga dengan penelitian gambaran atau cerminan sikap
291
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

seseorang, apabila sikap tersebut baik menimbulkan dilema sosial bagi bidan
dan dikembangkan sejak awal oleh antara menjalankan tugas profesi atau
individu maka perilaku kerja yang beralih profesi. Beberapa diantaranya
ditimbulkan ialah baik, dengan perilaku dengan cara melanjutkan sekolah pada
kerja yang baik mewujudkan kinerja yang disiplin ilmu kesehatan lain sehingga
tinggi bukanlah pekerjaan yang susah. sekembalinya dari sekolah tidak lagi
Asumsi peneliti bahwa tanggung bertugas sebagaibidan. Setidaknya
jawab bidan yang besar dirasakan tidak gambaran sikap responden ini tertuang
sejalan dengan kesejahteraan yang dalam jawaban kuesioner dimana 66%
mereka dapatkan baik itu dalam bentuk berada pada kisaran kriteria baik.
insentif maupun penghargaan/tanda jasa.
Kondisi-kondisi inilah yang sering

Hubungan Motivasi Dengan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar Operasional


Prosedur (SOP) Asuhan Persalinan Normal (APN) di Klinik Bersalin Kabupaten
Asahan Tahun 2017

Tabel 4. Hubungan Motivasi Dengan Kepatuhan Bidan Melaksanakan Standar


Operasional Prosedur (SOP) Asuhan Persalinan Normal (APN) di Klinik
Bersalin Kabupaten Asahan Tahun 2016

Kepatuhan Bidan Melaksanakan PR 95% CI


Standar Operasional Prosedur (SOP) Total pValue
Asuhan Persalinan Normal (APN)
Motivasi
Patuh Tidak Patuh

n % N % n %
Baik 21 46,7 24 53,3 45 100 0,544
0.398
Tidak baik 18 85,7 3 14,3 21 100 (0,068 -1,105)

Tabel di atas didapatkan bahwa dari berpengaruh terhadap pelaksanaan


66 (100%) responden, terdapat sebanyak penerapan standar AP
24 orang (53,3%) responden memiliki Hal tersebut didukung oleh pendapat
motivasi baik dengan ketidak patuhan Green dalam Notoatmodjo (2010),
bidan melaksanakan Standar Operasional motivasi adalah rangsangan dorongan
Prosedur (SOP) asuhan persalinan dan ataupun pembangkit tenaga yang
normal (APN). Hasil uji statistik chi square dimiliki seseorang sehingga orang
diperoleh nilai p=0,398 maka dapat tersebut memperlihatkan perilaku
disimpulkan bahwa tidak ada hubungan tertentu.Sedangkan yang dimaksud
motivasi dengan kepatuhan bidan dengan motivasi ialah upaya untuk
melaksanakan Standar Operasional menimbulkan rangsangan, dorongan dan
Prosedur (SOP) asuhan persalinan ataupun pembangkit tenaga pada
normal (APN). Nilai PR 0,544 pada 95% seseorang dan ataupun sekelompok
CI (0,068 -1,105), yang berarti yang masyarakat tersebut mau berbuat dan
berarti bidan yang memiliki motivasi baik bekerjasama secara optimal
0,544 kali cenderung untuk patuh dalam melaksanakan sesuatu yang telah
melaksanakan asuhan persalinan normal direncanakan untuk mencapai tujuan yang
sesuai Standar Operasional Prosedur. telah ditetapkan. Pekerjaan motivasi
Hasil penelitian ini tidak sejalan hanya akan berhasil sempurna jika antara
dengan penelitian Suparjo (2003) lain dapat diselaraskan tujuan yang
membuktikan bahwa motivasi mempunyai dimiliki oleh organisasi dengan tujuan
hubungan yang bermakna secara statistik yang dimiliki oleh orang perorang dan
dengan pelaksanaan penerapan standar ataupun sekelompok masyarakat yang
APN (r hitung = 0,632; p = 0,00). Hasil tergabung dalam organisasi tersebut.
penelitian tersebut menunjukkan bahwa Asumsi peneliti bahwa tinggi
tinggi rendahnya motivasi bidan akan rendahnya motivasi bidan tidak akan
292
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

berpengaruh terhadap pelaksanaan dengan kode etik dan standar pelayanan


penerapan standar APN. Pelayanan profesi yang telah ditetapkan. Oleh karena
kebidanan yang bermutu adalah itu, faktor motivasi menjadi bagian yang
pelayanan kebidanan yang dapat tidak begitu penting yang perlu dimiliki
memuaskan setiap pemakai jasa bidan, sehingga tidak akan mendorong-
pelayanan kebidanan yang sesuai dengan nya untuk memberikan pelayanan yang
tingkat kepuasan rata-rata penduduk, terbaik kepada masyarakat yang
serta yang penyelenggaraannya sesuai membutuhkannya.

Analisis Multivariat
Tabel 5. Hasil Analisis Regresi Logistik Berganda
Variabel B Ekp (B) SE p-Wald 95% CI
Pengetahuan 1.130 6.039 .133 .007 1.018-12.379
Sikap 1.215 6.240 .098 .018 1.024-12.501
Constanta 3,063 .756 .786 .544
2 Log likehod= 52.158
p-value=0,000

Berdasarkan hasil analisis multivariat KESIMPULAN DAN SARAN


makadidapatkan bahwa variabel sikap
memiliki pengaruh lebih besar Kesimpulan
dibandingkan pengetahuan. Variabel Berdasarkan hasil penelitian, maka
sikap memiliki pengaruh 6.240 kali (95% dapat disimpulkan bahwa pengetahuan
CI 1.024 ; 12.501) terhadap kepatuhan bidan pemilik klinik bersalin dalam
bidan tentang Standar Operasional kategori baik sebesar 53,0%, sikap bidan
Prosedur (SOP) asuhan persalinan pemilik klinik bersalin dalam kategori baik
normal (APN). sebesar 66,7%, motivasi bidan pemilik
Menurut Kelman (1985), kepatuhan klinik bersalin dalam kategori baik
dimulai dari tahap individu mematuhi sebesar 71,2%, kepatuhan bidan tentang
anjuran tanpa kerelaan karena takut Standar Operasional Prosedur (SOP)
hukuman atau sangsi. Tahap identifikasi asuhan persalinan normal (APN) dalam
adalah kepatuhan karena merasa kategori tidak patuh sebesar 83,3%. Ada
diawasi.Tahap internalisasi adalah tahap hubungan pengetahuan dengan
individu melakukan sesuatu karena kepatuhan bidan tentang Standar
memahami makna.Ketiga tahap Operasional Prosedur (SOP) asuhan
kepatuhan yang dikembangkan oleh persalinan normal (APN) dengan nilai p =
Kelman mengacu pada pengatahuan dan 0,048.Ada hubungan sikap dengan
sikap. kepatuhan bidan tentang Standar
Sikap bidan terhadap standar Operasional Prosedur (SOP) asuhan
operasional prosedur asuhan persalinan persalinan normal (APN) dengan nilai p =
normal adalah bagaimana bidan menilai 0,014. Tidak ada hubungan motivasi
atau berpendapat tentang persalinan dengan kepatuhan bidan tentang Standar
normal sesuai standar. Pendapat dan Operasional Prosedur (SOP) asuhan
penilaian inilah yang kemudian persalinan normal (APN) dengan nilai p =
mendorong individu untuk melaksanakan 0,398
dan mempraktekkan apa yang diketahui
atau disikapi atau dinilai baik. Hal ini Saran
sejalan dengan penelitian Rodiah (2012) 1. Melakukan supervisi, monitoring dan
didapatkan hasil bahwa terdapat evaluasi guna lebih mengetahui
hubungan yang positif dan signifikan permasalahan bidan dan membantu
antara sikap dengan penerapan Asuhan memecahkannya, disamping juga
Persalinan Normal (APN) di Rumah untuk pembinaan terkait peningkatan
Bersalin Ngudi Saras Karanganyar harga kinerja bidan.
R=0,384 (p = 0,036). Hal ini berarti bidan 2. Peningkatan kemampuan bidan
yang mempunyai sikap yang baik maka salah satunya melalui pendidikan
akan semakin baik juga penerapan formal misalnya dengan memberikan
Asuhan Persalinan Normal (APN). kesempatan sekolah bagi bidan
293
Juliana : Faktor yang Berhubungan dengan Kepatuhan Bidan …………………………………....

Diploma I kebidanan ke jenjang yang Nawangsari, 2011. Hubungan


lebih tinggi lagi. Penguasaan Kompetensi Asuhan
3. Terciptanya iklim kompetisi yang Persalinan Normal (APN) dengan
sehat, melalui pemberian Pengetahuan dan Sikap Bidan
penghargaan atau memberdayakan Dalam Pelaksanaan Pertolongan
bidan yang telah lama bekerja Persalinan Normal di Kabupaten
terutama bidan golongan IV sebagai Jombang, Jawa Timur. Program
pelatih/instruktur maupun bidan Studi Magister Kebidanan Fakultas
dengan kinerja baik dalam bentuk Kedokteran Universitas
promosi jabatan, insentif, dan Padjadjaran, Bandung
lainnya.
4. Bidan-bidan sebaiknya secara Notoatmodjo, S, 2010. Ilmu Kesehatan
berkala dan bergantian Masyarakat, Penerbit Rineka Cipta,
diikutsertakan dalam berbagai Jakarta.
kegiatan pelatihan terkait dengan
tugas pokoknya dan senantiasa Rodiah, 2012. Pengaruh Pengetahuan
mengikuti perkembangan kemajuan dan Sikap Bidan dengan Penerapan
ilmu pengetahuan dan teknologi Asuhan Persalinan Normal Di
guna meningkatkan kinerjanya. Rumah Bersalin Ngudi Saras
Karanganyar. Prosiding Seminar
DAFTAR PUSTAKA Ilmiah Nasional Kesehata, ISSN :
2338-2694
Eny, K, 2011. Reproduksi Remaja dan
Wanita, Salemba Medika, Jakarta. Saifuddin, AB, 2008. Buku Panduan
Praktis Pelayanan Kesehatan
JNPK-KR, 2013. Penatalaksanaan Bayi Maternal danNeonatal, Edisi I,
Baru Lahir dengan Asfiksia. In: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
JNPKKR/ POGI. Asuhan Persalinan Prawiroharjo, Jakarta
Normal dan Inisiasi Menyusu Dini.
Jakarta: Depkes RI; P: 107 – 122 Sarafino, E.P. 2006. Health Psychology:
Biopsychosocial Interactions.
Handayani, 2014. Pengaruh Pengetahuan FifthEdition. USA: John Wiley &
Dan Pengalaman Kerja Dengan Sons.
Perilaku Bidan Dalam Penerapan
58 Langkah APN di RSUD Kota Suparjo, 2003. Analisis Faktor-faktor yang
Bekasi Tahun 2014. Jurnal Ilmiah Mempengaruhi Kinerja Bidan
Kebidanan STIKes Medika PegawaiTidak Tetap (PTT) di Desa
Cikarang Volume 9 No. 1 Juli 2014 dalam Pelayanan Antenatal di
Kabupaten Kudus, Tesis MIKM
Kelman, H, 1985. Compliance, Undip Semarang.
Identification, And Internalization:
ThreeProcess of Attitude Change”,
dalam Problems in Sosial
Psychology, New York, McGrawhill.

Kemenkes, RI, 2013. Profil Kesehatan


Indonesia. Penerbit Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Kemenkes, RI, 2014. Profil Kesehatan


Indonesia. Penerbit Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia,
Jakarta.

Das könnte Ihnen auch gefallen