Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PERCOBAAN I
ANTOSIANIN
OLEH
STAMBUK : FID415050
KELOMPOK : I (SATU)
sekunder yang terdapat di mahkluk hidup salah satunya tumbuhan tetapi tidak
semua tumbuhan memilki senyawa tersebut, salah satu senyawa yang dikenal
adalah antosiani terdapat pada tumbuhan seperti buah dan sayur. Antosianin
adalah kadungaan yang memilki warna alami kelompok flavonoid yang berada
luas di alam. Senyawa antosian memilki ciri khas memberikan warna ungu,
merah, biru dan yang terdapat pada beberapa bunga, buah, dan sayura pada
tanaman, antosianin dapat didapatkan di bagian tanaman buah, kulit dan akar.
Antosianin dilihat dengan warna kebanyakan sifat antosiani dipengaruhi
warna buah yang biru, merah, ungu senyawa disebabkan adanya pigmen yang
berada buah tersebut seperti buah yang digunakan yaitu anggur, manggis, umbi
jalar ungu, terong ungu zat warna antosianin bersifat tidak stabildan dipengaruhi
dalam antosian dan konsentrasi dari antosian karena memiliki warna khusus,
terhadap bahan pangan, tentunya warna yang dihasilkan dari buah tersebut sangat
Antosianin juga memiliki kemampuan sebagai yang terdapat pada bahan pangan
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Praktikum
D. Manfaat Praktikum
flavanoid, steroid dan terpenoid, yang tersebar pada jaringan tumbuhan setiap
tumbuhan mampu merekayasa beraneka ragam senyawa kimia yang ada pada
tumbuhan yangmempunyai berbagai bioaktivitas yang menarik, dan kemampuan
B. Antosianin
luar lagi biasa bagi kesehatan tubuh. Salah satu penyebab khasiat tersebut adanya
bunga. Antosianin merupakan senyawa flavonoid yang dapat melindungi sel dari
sinar violet. Kata antosiani berasal dari bahasa yunani, yaitu anthos yang berarti
berpotensi menjadi pewarna alami untuk pangan dan dapat dijadikan alternatif
pengganti pewarna sintetis yang lebih aman bagi kesehatan. Antosianin salah satu
kelompok pigmen yang berwarna merah sampai biru yang tersebar dalam tanaman
warna yang menarik yang mereka miliki termasuk komponen warna yang bersifat
larut dalam air dan terdapat dalam cairan sel tumbuhan antosianin adalah suatu
kelas dari senyawa, flavonoid yang secara luas terbagi dalam polifenol tumbuhan.
flavonoid yang berada dalam oksidasi dari antosianin. Larutan pada senyawa
flavonoid adalah tak berwarna atau kuning pucat antosianin stabil pada pH 3,5
C. Tumbuhan Antosianin
fitokimia. Resveratrol adalah salah satu antioksidan kuat, yang berperan sebagai
perlindungan terhadap kanker usus besar dan prostat, penyakit jantung koroner,
resveratol ada zat antioksidan lain didalam anggur, yaitu antosianin. Antosianin
hidrogen pada radikal bebas. Antioksidan mudah teroksidasi sehingga sel-sel lain
terhindar dari radikal bebas kandungan antioksidan pada anggur sebesar 80%
(Widagdha, 2015).
Manggis merupakan tanaman hutan tropis yang teduh di kawasan asia
manggis di Indonesia masih sangat besar oleh karena itu limbah kulit manggis di
Indonesia juga akan meningkat didalam kulit buah manggis tersebut kaya akan
kadar antosianin sebesar 593 ppm kulit buah manggis dapat dijadikan bahan baku
untuk pewarna alami karena kulit buahnya mengandung dua senyawa alkaloid,
serta lateks kering buah manggis mengandung sejumlah pigmen yang berasal dari
dua metabolit, yaitu mangosteen dan β-mangosteen yang jika diekstraksi dapat
menghasilkan bahan pewarna alami berupa antosianin yang menghasilkan warna
pengamatan di lapangan, awalnya ubi jalar yang banyak ditemui adalah ubi jalar
warna daging putih, kuning dan oranye. Warna ungu pada ubi jalar disebabkan
oleh adanya zat warna alami yang disebut antosianin. Antosianin adalah kelompok
yang bersifat larut dalam air. Komponen antosianin ubi jalar ungu adalah turunan
Meskipun kandungan senyawa antosianin di dalam ubi jalar ungu cukup besar,
sejumlah zat gizi terutama yang bersifat labil seperti asam askorbat, antosianin
(Husna, 2013).
Terong ungu juga dapat digunakan sebagai pewarna alami karena
mengandung zat antosianin. Antosianin penyebab warna merah, orange, ungu dan
biru banyak terdapat pada bunga dan buah-buahan seperti bunga mawar, kembang
sepatu, bunga tasbih/kana, krisan, pelargonium, aster cina, dan buah apel, chery,
anggur, strawberi ekstrak warna alami terong ungu dapat diaplikasi ke dalam
waktu maserasi terhadap rendemen zat antosianin sebagai pewarna alami dari
activity) dari antosianin meningkat pada kondisi yang semakin asam pH juga akan
dari antosianin tersebut. Antosianin lebih stabil pada pH asam dibanding dalam
pH netral atau basa Ekstraksi antosianin dapat dilakukan dengan beberapa jenis
solven, seperti air, etanol, metanol, tetapi yang paling efektif adalah dengan
menggunakan metanol yang diasamkan dengan HCl. Tetapi karena sifat toksik
dari metanol biasanya dalam sistem pangan digunakan air atau etanol yang
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa, 12 Maret 2019 pukul 15.30-
Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universits Halu Oleo,
Kendari.
B. Alat Praktikum
Alat yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 1.
B. Bahan Praktikum
Bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2. Lanjutan
1 2 3
3. Kertas whatman 41 Untuk menyaring endapan
4. Tisu Untuk bahan pembersih
5. Kertas label Sebagai penanda
C. Prosedur Kerja
A = Absorbansi sampel
= Absorptivitas molar sianidin-3-glukosida = 26900 L/mol.cm
L = Lebar kuvet = 1 cm
MW = Berat molekul sianidin-3-glukosida =449,2 g/mol
DF = Faktor pengencer
V = Volume akhir dan volume ekstrak pigmen (L)
Wt = Berat bahan awal (gram)
A. Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan pada praktikum ini dapat dilihat pada Tabel 3.
B. Analisis Data
DF = 20 mL A anggur = 0,513
Wt = 0,2 gram
Penyelesaian :
= 0,0416%
2. Buah kersen (Muntingia calabura)
= 0,0619%
= 0,2249%
= 0.1835%
= 0,0857%
C. Pembahasan
Zat alami yang terdapat dialam salah satunya metabolit sekuder tidak
kandungan senyawa ini contoh dari golongan senyawa ini yaitu antosianin,
Antosianin adalah zat warna alami yang bersifat sebagai antioksidan yang terdapat
dalam tumbuh-tumbuhan atau antosianin dikenal dengan pigmen yang tesebar
secara keseluruhan pada semua tumbuha ditandai dengan adanya warna yang
cerah pada tumbuhan tersebut karena adanya sifat antosianin yang menjadikan
ditemukan pada bahan pangan nabati yang berwarna merah,ungu merah gelap,
dan biru dalam daun, bunga, buah dan mungkin juga terdapat pada kulit buahnya
saja seperti terdapat pada buah manggis, anggur terong ungu dan ubi jalar.
gugus hidroksil, metilasi dan glikosilasi antosianin yang bersifat amfoter, yaitu
memiliki kemampuan untuk bereaksi baik dengan asam maupun dengan basa,
buah naga (Hylocereus polyhizus) dan ubi jalar (Ipomea batatas), dilakukan
dengan cara pertama dialukan penimbangan pada setiap buah sebanyak 0,2 gram
sebagai sampel setelah itu sampel digerus untuk lebih mudah menghancurkan
dinding sel yang sifatnya kaku sehingga senyawa targetnya metabolit sekunder
yang berada dalam tanaman mudah diambil, setelah itu menambahakan larutan
asam asetat sebanyak 25% yang sebagai pereaksi, memindahkan sampel kedalam
tabung reaksi dan menambahkan lagi larutan asam asetat dengan konsentarsi yang
untuk memisahkan dengan ampas dan mengambil hasil ampas tersebut berbentuk
didapatkan maka kadar antosianin masing masing dihitung dengan cara filtrate
sampel kulit buah kersen (Muntingia calabura) adalah 0,0619%, buah anggur
0,2249%, buah naga (Hylocereus polyhizus) dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas)
adalah 0,1835% bisa terlihat pada setiap sampel yang digunakan memiliki tingkat
sampel ubi jalar ungu terlihat dan sampel terong ungu (Solanun melanongena)
warna merah cerah dan sebaliknya pada sampel anggur dan buah naga
polyhizus) dan buah kersen (Muntingia calabura) dibandingkan yang lain adapun
sebaliknya yang lebih tinggi berada pada sampel terong ungu (Solanun
melanongena) dan ubi jalar ungu (Ipomea batatas). Menurut (Farida, 2015),
antosianin mengandung air yang paling banyak pada kulit mangistelah diketahui
berperan sebagai cadangan energi yang siap digunakan setelah organ tersebut
dipisahkan dari tanaman selain itu, semakin tinggi rasio bahan pelarut, maka nilai
A. Simpulan
Simpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Cara pertama dilakukan menimbang pada setiap buah sebanyak 0,2 gram
sebagai sampel setelah itu sampel, setelah itu menambahakan larutan asam
tabung reaksi dan menambahkan lagi larutan asam asetat dengan konsentarsi
pada sampel sampel kulit buah kersen (Muntingia calabura) adalah 0,0619%,
ubi jalar ungu (Ipomea batatas) adalah 0,1835% bisa terlihat pada setiap
yang disebut senyawa antosianin pada sampel ubi jalar ungu terlihat dan
Adapun saran yang dapat diajukan pada praktikum ini, adalah sebagai
berikut:
aktif.
DAFTAR PUSTAKA
Ariviani, S., 2010, Kapasitas Anti Radikal Ekstrak Antosianin Buah Salam
(Syzygium Polyanthum [Wight.] Walp) Segar dengan Variasi Proporsi
Pelarut, Jurnal Caraka Tani, 25(1): 43-44
Amanda, A., dan Kurniaty, I., 2017, Pengaruh Waktu Maserasi terhadap
Rendemen Zat Antosianin Pewarna Alami Minuman Jelly dari Terong
Ungu, Jurnal Umj: 2(2): 1-2
Astawan, M., dan Kasih, A.L., 2008, Khasit Warna-Warni Makanan, Penerbit PT
Gramedia, Jakarta.
Farida, R., dan Nisa,F.C., 2015, Ekstraksi Antosianin Limbah Kulit Manggis
Metode Microwave Assisted Extraction (Lama Ekstraksi dan Rasio Bahan
Pelarut, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(2): 362-363
Husna, N.E., Novita, M., dan Rohaya, S., 2013, Kandungan Antosianin dan
Aktivitas Antioksidan Ubi Jalar Ungu Segar dan Produk Olahannya,
Jurnal Agritech, 23(2): 296-297
Salempa, P., 2014, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder Ekstrak
n-Heksan daun Tumbuhan Maja (Aegle marmelos Linn.), Jurnal Sainsmat,
3(2), 185-187
Widaghda, S., dan Fhitri, C.N., 2015, Pengaruh Penambahan Sari Anggur (Vitis
vinifera L.) dan Lama Fermentasi terhadap Karakteristik Fisiko Kimia
Yoghurt, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(1): 248-249
Amelia, R.F., 2015 Penentuan Jenis Tanin dan Penetapan Kadar Tanin dari Buah
Bungkur Muda (Lagerstroemia speciosa Pers) Secara
Spektrofometri dan Permanganometri, Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Universitas Surabaya, 4(2): 1- 2
Aksara, R., Weny J.A., La Alio., 2013, Identifikasi Senyawa Alkaloid dari Ekstrak
Metanol Kulit Batang Mangga (Mangifera indica L), Jurnal Entropi, 8(1):
515-516
Ardiansayah, F.I., 2013, Isolasi Senyawa Metabolit Sekunder dari Ekstrak Etil
Asetat Lumut Hati Mastigophora diclados, Skripsi Fakultas Kedokteran
dan Ilmu Kesehatan Program Studi Farmasi Jakarta.
Ergina., Nuryanti, E., dan Pursitasari, I, D., 2014, Uji Kualitatif Senyawa Metabolit
Sekunder pada Daun Palado (Agave Angustifolia) yang Diekstraksi dengan
Pelarut Air Dan Etanol, Jurnal Akad. Kim, 3(3):165-166
Fajrina, A., Jubahar, J dan Sabrini, S., 2016, Penetapan Kadar Tanin pada Teh Celup
yang Beredar Dipasaran Secara Spektrofotometri Uv-Vis, Jurnal Farmasi Higea,
8(2): 133-134
Kusumaningrum, R., Supriadi, A., dan Hanggita, S., 2013, Karakteristik dan Mutu
Teh Bunga Lotus (Nelumbo Nucifera), Jurnal Pertanian. 11(1): 9-21
Noriko, N., 2013, Potensi Daun Teh (Camellia sinensis) dan Daun Anting-anting
Acalypha indica L. dalam Menghambat Pertumbuhan Salmonella typhi.
Jurnal Al-Azhar Indonesia Seri Sains Dan Teknologi. 2(2):104- 110
Salempa, P., 2014, Isolasi dan Identifikasi Senyawa Metabolit Sekunder ekstrak n-
Heksan daun Tumbuhan Maja (Aegle marmelos Linn.), JurnalSainsmat,
3(2), 185-187
Saifudin, A., 2014, Senyawa alam metabolit Sekunder, Penerbit CV Budi Utama,
Yogyakarta
Sukadana, I.M., Santi, R. dan Juliarti, N.K., 2008, Aktivitas Antibakteri Senyawa
Golongan Triterpenoid dari Biji Pepaya (Carica Papaya L.), Jurnal Kimia
2(1): 15-16
Widaghda, S dan Fhitri, C.N., 2015, Pengaruh Penambahan Sari Anggur (Vitis
vinifera L.) dan Lama Fermentasi terhadap Karakteristik Fisiko Kimia
Yoghurt, Jurnal Pangan dan Agroindustri, 3(1):248-249