Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
(Skripsi)
Oleh
TRI NALDI
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
EFFECTIVENESS OF TAMARIND TREATMENT DRINKS TO REDUCE MENSTRUAL
PAIN IN ADOLESCENT GIRLS IN PONDOK PESANTREN BUSTANUL MUTTAQIN
SUBAN, SOUTH LAMPUNG IN 2017
By
Tri Naldi
This study was conducted to determine the efficacy of turmeric and tamarind stew drinks to
reduce menstrual pain in young women in Pondok Pesantren Bustanul Muttaqin Suban, South
Lampung in 2017. This study was to determine the effectiveness of turmeric stew drinks to
reduce menstrual pain and find out the frequency of menstrual pain before and after given a
decoction of sour turmeric. The experiment was conducted using a quasi-experimental method.
Containing several experimental design models, which were time series design, and respondents
who cannot be randomly selected. The respondents were eighteen students of 13-15 year – old –
girls were as many as 18 people and doing work as students. The intensity of painfulness showed
that about 12 respondents or 66,67% out of all respondents experieneed in moderate painfulness
before treatment and 6 respondents or 33,34% experieneed in light painfulness. However, the
turmeric beverages they were is respondents or 83,34% didn’t feel painfull and only 3
Oleh
Tri Naldi
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efektivitas pemberian minuman rebusan kunyit
asam untuk mengurangi nyeri haid pada remaja putri di Pondok Pesantren Bustanul Muttaqin
Suban, Lampung Selatan tahun 2017. Penelitian bertujuan untuk mengetahui efektifitas
pemberian minuman rebusan kunyit asam untuk mengurangi nyeri haid dan mengetahui
frekuensi nyeri haid sebelum dan setelah diberikan minuman rebusan kunyit asam. Penelitian
dilakukan dengan metode quasi eksperimen menggunakan time series design. Responden
adalah remaja putri berusia 13 -19 tahun sebanyak 18 orang siswi. Pemberian minuman
rebusan kunyit asam selama 3 bulan efektif dalam menurunkan nyeri haid pada remaja putri
di Pondok Pesantren Bustanul Muttaqin Suban, Lampung Selatan. Pada bulan Maret
intensitas nyeri haid sebelum diberi perlakuan sebesar 7,15 dan sesudah diberi perlakuan
sebesar 4,12. Pada bulan april intensitas nyeri haid sebelum diberi perlakuan sebesar 6,86 dan
setelah diberi perlakuan sebesar 3,64. Pada bulan mei intensitas nyeri haid sebelum diberi
perlakuan sebesar 6,50 dan sesudah diberi perlakuan sebesar 3,47. Sebelum perlakuan,
tingkat nyeri haid sedang dan 6 responden (33,33%) mengalami tingkat nyeri haid ringan.
Setelah diberi perlakuan dengan minum rebusan kunyit asam sebanyak 15 responden
(83.33%) tidak mengalami nyeri haid dan 3 responden (16.67%) dengan kategori nyeri
ringan.
Oleh
TRI NALDI
Skripsi
Sebagai Salah Satu Syarat untuk Mencapai Gelar
SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN
Pada
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
RIWAYAT HIDUP
merupakan anak ketiga dari empat bersaudara dari pasangan Bapak Drs. Suryadi
dan Ibu Siti Zubaidah. Penulis memiliki dua orang kakak serta memiliki seorang
adik.
Lampung Utara pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama Negeri 26 Bandar
Lampung pada tahun 2008, dan Sekolah Menengah Atas Perintis 2 Bandar
Lampung pada tahun 2011. Pada tahun 2012, penulis diterima sebagai mahasiswa
Penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik di Desa Kiluan Negeri
Minyak Sawit di PTPN 7 Muara Enim, Sumatera Selatan pada bulan Agustus
2016.
SANWACANA
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas nikmat dan ridha-Nya
“Efektivitas Pemberian Rebusan Kunyit Asam untuk Mengurangi Nyeri Haid pada
1. Bapak Prof. Dr. Irwan Sukri Banuwa, M.Si. selaku Dekan Fakultas Pertanian
Universitas Lampung.
2. Ibu Susilawati, M.Si., selaku Ketua Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Fakultas
3. Ibu Dr. Dra. Maria Erna Kustyawati, M.Sc. selaku pembimbing satu skripsi
atas bimbingan, arahan, saran, dan motivasi yang diberikan dalam proses
4. Ibu Dr. Ir. Sussi Astuti, M.Si. selaku pembimbing dua atas bimbingan, arahan,
saran, dan motivasi yang diberikan dalam proses penelitian dan penyelesaian
skripsi penulis.
5. Bapak Dr. Ir. Subeki, M.Si., M.Sc. selaku pembahas atas saran, evaluasi, dan
7. Seluruh dosen pengajar atas ilmu yang diberikan selama perkuliahan serta
penelitian.
8. Kedua orang tua, kakak dan adik tercinta yang telah mendidik, memberikan
Penulis berharap semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan amal
perbuatan semua pihak di atas. Semoga sripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
Penulis
Tri Naldi
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL ................................................................................. v
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. vii
BAB IPENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................ 1
1.2. Tujuan Penelitian ........................................................ 4
1.3. Kerangka Pemikiran .................................................... 4
1.4. Hipotesis ...................................................................... 7
iii
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan 53
5.2. Saran 53
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................54
LAMPIRAN...............................................................................................................................59
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
2. Definisi operasional.....................................................................................................35
v
13. Pemberian minuman rebusan kunyit asam pada remaja
putri bulan April 2017...............................................................................................61
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
2. Struktur kunyit..........................................................................................................23
iv
I. PENDAHULUAN
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik
tampak lebih jelas, tubuh berkembang pesat mencapai bentuk tubuh orang dewasa
sering ditakuti oleh remaja putri adalah menstruasi pertama (menarche). Remaja
putri yang telah memasuki masa pubertas akan mengalami siklus menstruasi tiap
bulannya. Pada saat haid, sebagian perempuan ada yang mengalami gangguan
haid mulai dari yang ringan, sedang sampai berat. Hal ini terjadi karena kontraksi
otot-otot halus pada rahim yang dapat menyebabkan sakit kepala, sakit perut,
merasa lemas hingga nyeri yang luar biasa (Anurogo dan Wulandari, 2011).
hiperaktivitas uterus dan terjadinya kejang otot uterus. Dismenorea dibagi dua
yaitu dismenorea primer dan dismenorea sekunder. Pada dismenorea primer tidak
disebabkan oleh kelainan ginekologi. Nyeri menstruasi yang paling sering terjadi
2
adalah nyeri menstruasi primer yang timbul sejak haid pertama dan akan pulih
seiring dengan berjalannya waktu. Nyeri menstruasi ini normal, namun dapat
berlebihan bila dipengaruhi oleh faktor psikis dan fisik, seperti stres, syok,
penyempitan pembuluh darah, kurang darah dan kondisi tubuh yang menurun
dilaporkan. Banyak perempuan yang membeli obat sendiri dan tidak konsultasi ke
satu persatu absen sekolah, dan 5-14% siswi berulang kali absen. Hasil survey
desminorea sebanyak 59,7% dengan kategori 12% nyeri berat, 37% nyeri sedang,
49% nyeri ringan, dan 14% remaja putri sering tidak masuk sekolah. Di Indonesia,
konsultasi ke dokter. Hal ini karena rasa malu dan mereka cenderung untuk
Selain dengan obat, rasa nyeri juga bisa dikurangi dengan cukup istirahat,
Produk herbal menjadi alternatif remaja putri untuk mengurangi nyeri haid tanpa
mendapat efek samping. Salah satu produk herbal yang biasa dikonsumsi adalah
minuman kunyit asam. Minuman kunyit asam adalah minuman yang diolah
dengan bahan utama kunyit dan asam. Secara alamiah, kunyit memiliki kandungan
penenang atau pengurang tekanan psikis, serta mengurangi aktifitas sistem saraf
menstruasi mulai nyeri ringan sampai nyeri berat. Mereka mengeluh nyeri pada
daerah sekitar perut bagian bawah dengan durasi dan intensitas nyeri yang
obat pereda nyeri seperti asam mefenamat dan beberapa santriwati yang lainnya
tidak melakukan tindakan apapun untuk mengurangi nyeri haid tersebut (Laporan
pemberian minuman rebusan kunyit asam untuk mengurangi nyeri haid pada
tahun 2017.
4
Dismenorea pada remaja putri disebabkan banyak hal, salah satunya berkaitan
(2012) menyatakan bahwa nyeri haid timbul akibat adanya hormon prostaglandin
yang membuat otot uterus (rahim) berkontraksi. Bila nyeri haid ringan dan masih
dapat beraktivitas, hal ini masih dalam batas wajar. Namun, bila nyeri haid yang
terjadi sangat hebat sampai mengganggu aktivitas sehari-hari atau bahkan tidak
mampu melakukan aktivitas apapun, maka hal ini termasuk gangguan haid. Nyeri
punggung. Nyeri haid yang sering terjadi adalah nyeri haid fungsional (wajar)
yang terjadi pada hari pertama atau menjelang hari pertama akibat penekanan pada
Menurut Judha (2012) intensitas nyeri setiap individu dipengaruhi oleh deskripsi
individu tentang nyeri, persepsi dan pengalaman nyeri. Setiap orang memberikan
5
persepsi serta reaksi yang berbeda satu sama lain tentang nyeri haid. Hal ini
karena nyeri merupakan perasaan subjektif individu tentang tingkat nyeri haid
yang dialami.
obat analgesik dan anti inflamasi serta ramuan herbal yang telah di percaya
dipercaya dapat mengurangi rasa nyeri yaitu kunyit, asam jawa, kayu manis,
cengkeh, jahe (Anurogo dan Wulandari, 2011). Salah satu produk herbal yang
menjadi alternatif bagi para remaja putri yang ingin mengurangi nyeri haid adalah
yang di olah dari kunyit dan asam yang mengandung kurkumin dan antosianin
yang berfungsi sebagai pereda nyeri haid. Kunyit dan asam berperan sebagai anti
sebagai anti inflamasi, kunyit asam juga bermanfaat sebagai analgesik dan
Menurut Nair et al. (2004), buah asam jawa mengandung antosianin sebagai anti
inflamasi dan antipiretika. Pauly (1999) mengatakan bahwa buah asam jawa juga
kunyit yang dicampur dengan asam dapat mengurangi skala nyeri dismenore.
Kandungan kurkumin pada kunyit dan antosianin pada asam jawa dapat
Keluhan dismenorea primer pada remaja putri menjadi berkurang, dan terlihat dari
menggunakan metode skala numerik. Dari 44 siswi yang mengalami nyeri haid,
sebanyak 33 siswi (75%) mengalami nyeri ringan dan 11 siswi (25%) mengalami
nyeri sedang sebelum diberikan minuman rebusan kunyit asam. Setelah minum
rebusan kunyit asam, sebanyak 17 siswi (38,6%) tidak mengalami nyeri, 21 siswi
(47,7%) nyeri ringan dan 6 siswi (13,6%) nyeri berat. Dalam penelitian tersebut
pemberian minuman kunyit asam hanya diberikan 1 kali dalam satu siklus
menstruasi. Uji yang digunakan adalah uji Wilcoxon Signed Rank-Test. Pada
penelitian ini dilakukan pengukuran skala nyeri haid menggunakan metode skala
nyeri VAS (Visual Analog Scale) dan metode quasi eksperimen dengan uji
statistik uji T-Test. Intervensi yang dilakukan pada siswi Pondok Pesantren
minuman rebusan kunyit asam selama 3 kali siklus menstruasi. Berdasarkan data
rebusan kunyit asam dan frekuensi nyeri haid sebelum dan setelah diberikan
minuman rebusan kunyit asam pada remaja putri di Pondok Pesantren Bustanul
1.4. Hipotesis
Muttaqin
Haid adalah perdarahan secara periodik dan siklik dari uterus, disertai pelepasan
(Anonymous, 1983). Menstruasi terjadi karena sel telur yang dikeluarkan oleh
salah satu ovarium tidak mengalami pembuahan (Proverawati dan Misaroh, 2009).
Pengeluaran darah dan sel-sel tubuh dari vagina yang berasal dari dinding rahim
endometrium yaitu :
perdarahan. Darah haid mengandung darah vena dan arteri dengan sel-sel
darah merah dalam hemolisis, sel-sel epitel dan stroma yang mengalami
disintegrasi dan otolisis, dan sekret dari uterus, serviks, dan kelenjar-kelenjar
kembali oleh selaput lendir baru yang tumbuh dari sel-sel epitel
9
endometrium. Pada waktu ini tebal endometrium ± 0,5 mm. Fase ini dimulai
Dalam fase ini endometrium tumbuh menjadi tebal ± 3,5 mm. Fase ini
berlangsung dari hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Fase poliferasi
dapat dibagi menjadi 3 subfase, yaitu fase proliferasi dini (hari ke-4 - hari ke-
7), fase proliferasi madya(hari ke-8 - hari ke-10), fase proliferasi akhir (hari
ke-11 - ke-14).
Fase ini mulai sesudah ovulasi dan berlangsung dari hari ke 14 sampai ke 28.
Sindrom sebelum haid atau Pre Menstrual Syndrome (PMS) sering berhubungan
dengan naik turunnya kadar esterogen dan progesteron yang terjadi selama siklus
kembung. Penyebab terjadinya sindrom ini belum pasti namun sering dikaitkan
dengan unsur budaya, sosial, biologis, dan masalah psikis emosional. PMS terjadi
pada wanita usia subur dengan jenis dan gejala yang berbeda-beda tergantung
2.2. Dismenorea
Menurut Prawirohardjo (1999), dismenorea adalah suatu gejala yang paling sering
Karena gangguan ini sifatnya subjektif, berat atau intensitasnya sukar dinilai.
berlangsung. Walupun frekuensi desminorea cukup tinggi dan penyakit ini sudah
dengan memuaskan. Dismenore adalah salah satu keluhan ginekologi yang paling
umum pada perempuan muda yang datang ke klinik atau dokter (Anurogo dan
Wulandari, 2011).
penyebab paling banyak hilangnya waktu kerja atau absen masuk sekolah
selama haid, seperti rasa tidak enak di perut bagian bawah, biasanya di sertai
mual, pusing, bahkan pingsan (Anurogo dan Wulandari, 2011). Dismenorea dapat
dengan kelainan ginekologi, terjadi beberapa waktu setelah menarche atau setelah
12 bulan atau lebih (Prawirohardjo, 1999). Dismenorea primer adalah nyeri haid
adalah nyeri haid akibat anatomi atau patologi pelvis makroskopis, seperti yang
dialami oleh perempuan dengan endometriosis atau radang pelvis kronis. Kondisi
ini paling sering dialami oleh penderita usia 30-45 tahun (Anurogo dan Wulandari,
2011).
11
1. Faktor kejiwaan
Pada gadis yang secara emosional tidak stabil, dan tidak mendapat penjelasan
2. Faktor konstitusi
nyeri.
4. Faktor endokrin
Pada umumnya ada anggapan bahwa kejang yang terjadi pada dismenorea
5. Faktor alergi
disebabkan oleh alat kontrasepsi dalam rahim, adenomyosis, tumor jinak rahim,
12
adhesions, stenosis, kista ovarium, sel telur terpelintir, gangguan atau sumbatan di
penyakit radang di panggul, kelainan letak uterus, faktor psikis, kerusakan lapisan
otot dipanggul. Menurut Anurogo dan Wulandari (2011), faktor resiko dismenorea
antara lain menarche atau menstruasi petama di usia dini, periode haid yang lama,
aliran darah haid yang hebat, wanita perokok (smooking), adanya riwayat nyeri
konsumsi alkohol.
Gejala dismenorea yang paling umum ditemukan adalah nyeri perut seperti kram
bagian bawah yang kemudian menyebar ke bagian punggung. Gejala lain yang
ditimbulkan diantaranya mual, muntah, diare, sakit kepala, cemas, lelah, pusing,
dan rasa kembung. Biasanya timbul sebelum dan berlangsung beberapa hari
selama menstruasi, ada pula yang merasa lebih baik setelah perdarahan menstruasi
berupa gumpalan jaringan telah keluar, ada pula yang terasa hilang setelah satu
sakit kepala, migrain, pingsan, diare, rasa tertekan, mual dan sakit perut.
13
Menurut Anurogo dan Wulandari (2011), cara yang dapat dilakukan untuk
1) Pencegahan
Langkah pencegahan ini adalah hal-hal yang dapat dilakukan sendiri oleh
tidak mengalami nyeri haid. Langkah-langkah ini biasaya dilakukan oleh mereka
yang mengalami nyeri haid, tetapi tidak sampai dalam kondisi parah. Berikut
langkah-langkah pencegahannya :
a. Hindari stres
d. Istirahat cukup, menjaga kondisi agar tidak terlalu lelah dan tidak menguras
a. Pengobatan herbal
hanya di tanah air obat herbal juga telah diterima secara luas hampir seluruh
penyakit. Pengobatan herbal yang dapat mengurangi nyeri haid adalah kayu
manis, kedelai, cengkeh, kunyit, jahe, oso dresie, dan herbal cina.
b. Penggunaan suplemen
peradangan saat haid, dan vitamin E selain baik untuk kesehatan kulit dan
mecegah penuaan disi sel tubuh dapat juga mengurangi nyeri haid dengan
c. Perawatan medis
Perawatan secara medis adalah perawatan yang ditangani oleh dokter atau
tenaga kesehatan lain. Perawatan medis ini dilakukan dalam beberapa tahap
d. Relaksasi
Tubuh bereaksi saat stres maupun ketika kita dalam keadaan rileks. Saat
terancam atau takut, tubuh kita memberikan 2 macam reaksi yaitu melawan
atau menyerah yang dicetuskan oleh hormon adrenalin. Dalam kondisi rileks
pemicu stress.
e. Hipnoterapi
15
Salah satu metode hipnoterapi adalah mengubah pola pikir dari negatif
menjadi positif.
f. Akupuntur
2.4. Nyeri
Secara medis nyeri merupakan suatu sensori yang dibawa oleh stimulus sebagai
akibat adanya ancaman atau kerusakan jaringan, dapat disimpulkan bahwa nyeri
psikologis terdapat empat atribut pasti untuk pengalaman nyeri, yaitu nyeri
Nyeri merupakan suatu kondisi yang lebih dari sekedar sensasi tunggal yang
disebbakan oleh stimulus tertentu. Nyeri bersifat subjektif dan sangat bersifat
individual. Stimulus nyeri dapat berupa stimulus yang bersifat fisik dan atau
mental, sedangkan kerusakan dapat terjadi pada jaringan aktual atau pada fungsi
nyeri, yaitu :
Teori ini mengemukakan bahwa terdapat dua serabut nyeri utama yaitu
menghantarkan nyeri secara lambat (serabut A-delta dan srabut C). Stimulasi
dari serabut saraf ini membentuk pattern atau pola. Teori ini juga
saraf disatukan di spinal cord dan dari sana hasil penyatuan impuls diteruskan
Dalam teori ini dikatakan bahwa nyeri dan presepsi nyeri dipengaruhi oleh
medulla spinalis dan sistem yang berfungsi sebagai inhibitor yang terdapat
c) Teori spesifik
Teori ini didasarkan oleh adanya jalur-jalur tertentu transmisi nyeri. Adanya
ujung-ujung saraf bebas pada perifer bertindak sebagai reseptor nyeri, dimana
Menurut Smeltzer (2002), VAS adalah alat ukur lainnya yang digunakan untuk
memeriksa intensitas nyeri dan secara khusus meliputi 10-15 cm garis, dengan
setiap ujungnya ditandai dengan level intensitas nyeri (ujung kiri diberi tanda “no
pain” dan ujung kanan diberi tanda “bad pain” (nyeri hebat). Pasien diminta untuk
menandai disepanjang garis tersebut sesuai dengan level intensitas nyeri yang
dirasakan pasien. Kemudian jaraknya diukur dari batas kiri sampai pada tanda
yang diberi oleh pasien (ukuran mm), dan itulah skorenya yang menunjukkan
level intensitas nyeri. Kemudian skore tersebut dicatat untuk melihat kemajuan
pengobatan/terapi selanjutnya.
17
Secara potensial, VAS lebih sensitif terhadap intensitas nyeri daripada pengukuran
lainnya seperti VRS skala 5-point karena responnya yang lebih terbatas. Begitu
pula, VAS lebih sensitif terhadap perubahan pada nyeri kronik daripada nyeri
akut. Ada beberapa keterbatasan dari VAS yaitu pada beberapa pasien khususnya
orang tua akan mengalami kesulitan merespon grafik VAS daripada skala verbal
nyeri (VRS). Beberapa pasien mungkin sulit untuk menilai nyerinya pada VAS
karena sangat sulit dipahami skala VAS sehingga supervisi yang teliti dari
memilih VAS sebagai alat ukur maka penjelasan yang akurat terhadap pasien dan
perhatian yang serius terhadap skore VAS adalah hal yang vital (Jensen dan
Karoly, 2008).
Skala analog visual (Visual Analog Scale, VAS) (Gambar 1), suatu garis lurus,
yang mewakili intensitas nyeri yang terus menerus dan pendeskripsi verbal pada
setiap ujungnya. Skala ini memberi klien kebebasan penuh untuk mengidentifikasi
keparahan nyeri. VAS dapat merupakan pengukuran keparahan nyeri yang lebih
sensitif karena klien dapat mengidentifikasi setiap titik pada rangkaian dari pada
dipaksa memilih satu kata atau satu angka (Potter et al. 2006).
Skala nyeri harus dirancang sehingga skala tersebut mudah digunakan dan tidak
membaca dan memahami skala, maka deskripsi nyeri akan lebih akurat. Skala
18
deskritif bermanfaat bukan saja dalam upaya mengkaji tingkat keparahan nyeri,
setelah terapi atau saat gejala menjadi lebih memburuk atau menilai apakah nyeri
1 : nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = Sangat ringan, seperti gigitan
4 : Kuat, nyeri yang dalam, seperti sakit gigi atau rasa sakit dari sengatan lebah.
6 : Kuat, dalam, nyeri yang menusuk begitu kuat sehingga tampaknya sebagian
terganggu.
Anda menyebabkan tidak dapat berkomunikasi dengan baik dan tak mampu
8 : Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak lagi dapat berpikir jernih, dan sering
berlangsung lama.
9 : Nyeri begitu kuat sehingga Anda tidak bisa mentolerirnya dan sampai-
10 : Nyeri begitu kuat tak sadarkan diri. Kebanyakan orang tidak pernah
mengalami sakala rasa sakit ini. Karena sudah keburu pingsan seperti
menggunakan skala 0 sampai 10 atau skala yang serupa lainnya yang membantu
1. Nyeri akut, terjadi setelah terjadinya cidera akut, penyakit, atau intervensi
bedah dan memiliki awitan yang cepat dengan intensitas yang bervariatif
dan berlangsung untuk waktu yang singkat. Fungsi nyeri akut adalah untuk
memberi peringatan akan cedera atau penyakit yang akan datang. Nyeri
akut biasanya akan menghilang dengan atau tanpa pengobatan setelah area
oleh klien hampir setiap hari dalam suatu periode yang panjang.
2.5. Remaja
Masa remaja merupakan masa transisi atau peralihan dari masa anak menuju masa
dewasa yang ditandai dengan perubahan baik fisik maupun psikis. Perubahan fisik
yang tampak lebih jelas tubuh berkembang pesat mencapai bentuk tubuh orang
Masa remaja adalah masa transisi yang ditandai oleh adanya perubahan fisik,
emosi dan psikis dimana usianaya yakni antara 10-19 tahun dan masa ini adalah
suatu periode pematangan organ reproduksi manusia, dan sering disebut masa
dari mahluk aseksual menjadi mahluk seksual. Kata pubertas berasal dari kata
latin yang berarti usia kedewasaan, kata ini lebih menunjuk pada perubahan fisik
daripada perilaku yang terjadi pada saat individu secara seksual menjadi matang
berasal dari kata puber (pubescent) yang berarti mendapatkan puber atau rambut
seksual.
Masa remaja dianggap mulai pada saat anak secra seksual menjadi matang dan
berakhir saat ia mencapai usia matang secara hukum. Menurut WHO disebut
remaja apabila anak telah mencapai usia 10-18 tahun. Menurut Depkes RI adalah
antara 10-19 tahun dan belum kawin (Widiastuti, 2009). Undang-undang No. 4
tahun 1978, remaja adalah individu yangbelum mencapai usia 21 tahun dan belum
apabila telah mencapai usia 16-18 tahun atau sudah menikah dan mempunyai
tempat tinggal. Menurut undang- undang perkawinan No. 1 tahun 1974, anak
dianggap sudah remaja apabila cukup matang untuk menikah, yaitu usia 16 tahun
untuk anak perempuan dan 19 tahun untuk anak laki-laki (Proverawati 2009).
primer ditandai dengan adanya perkembangan rahim dan saluran telur, vagina,
bibir kemaluan, dan klitoris. Petunjuk pertama bahwa mekanisme reproduksi pada
anak perempuan menjadi matang adalah datangnya haid atau menarche, ini adalah
permulaan dari serangkaian pengeluaran darah, lendir, dan jaringan sel yang
hancur dari uterus secara berkala yang akan terjadi kira-kira setiap 28 hari sampai
menopause. Periode haid umumnya terjadi pada jangka waktu yang sangat tidak
teratur dan lamanya berbeda-beda pada tahun-tahun pertama. Periode ini dikenal
untuk perempuan dan khas untuk laki-laki. Pada perempuan tanda yang pertama
kali muncul yaitu tumbuhnya rambut kemaluan yang merupakan gambar segitiga
dengan basis ke atas. Kemudian tanda kelamin sekunder yang paling penting pada
berikut :
Remaja awal dimulai kurang lebih antara usia 11 sampai 13 tahun. Masa
remaja awal kira-kira sama dengan masa sekolah menengah pertama dan
Minat pada karir, dan eksplorasi identitas seringkali lebih nyata dalam masa
akhir mencapai body image yang stabil. Remaja akhir menjadi seseorang
2.6. Kunyit
Kunyit (Curcumae domesticae rhizoma) adalah suatu tanaman yang sudah dikenal
di berbagai belahan dunia. Nama lain tanaman ini antara lain saffron (Inggris),
kurkuma (Belanda), kunir (Jawa), konyet (Sunda), dan lain-lain. Kunyit memiliki
ciri warna kuning yang bentuknya berbentuk umbi-umbian. Warna kulit rimpang
jingga kecoklatan atau agak kuning sampai kuning kehitaman, sedangkan warna
daging rimpang jingga kekuningan dengan bau yang khas. Kunyit termasuk dalam
Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial)
yang tersebar di seluruh daerah tropis. Diperkirakan berasal dari Binar pada
ketinggian 1300-1600 m dpl. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan
Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini
sebagai Cyperus yaitu tanaman yang menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, sedikit
23
pedas, dan tidak beracun. Tanaman ini banyak di budidayakan di Asia Selatan
khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina (Sharma
et al., 2005).
tumeon 60%, Zingiberen 25%, felandren, sabinen, borneol dan sineil), lemak 1-
3%, karbohidrat 3%, protein 30%, pati 8%, vitamin C 45-55%, Mineral (Zat besi,
(69,4%), dan moisture (13,1%). Terdapat minyak esensial (5,8%) yang diperoleh
warna rhizoma kunyit menjadi kuning dan terdiri dari curcumin I (94%),
24
curcumin II (6%) dan curcumin III (0.3%). Derivat dari curcumine, berupa
Manfaat utama tanaman kunyit, yaitu sebagai bahan obat tradisional, bahan baku
industri jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan, dan lain lain. Di
menurunkan kadar lemak darah dan kolesterol (Olivia et al, 2006). Curcumin atau
sebagai bumbu dan pewarna alami makanan. Selain itu juga memiliki agen
jawa adalah xylose (18%), galaktosa (23%), glukosa (55%), dan arabinose (4%).
25
Bahan lain yang bisa diperoleh dari buah ini melalui dilusi menggunakan asam
Sejak dulu tanaman asam, khususnya asam jawa dikenal sebagai obat tradisional,
bumbu dapur, kayu bangunan, dan merupakan salah satu komoditas ekspor
berpola komersial karena nilai sosial dan ekonominya cukup tinggi. Tanaman
jalan-jalan didalam kota, dan jalan raya. Disamping itu pohon asam juga berfungsi
sebagai bahan penghijauan dan penahan angin serta banyak digunakan untuk
Asam jawa dihasilkan oleh pohon yang bernama ilmiah Tamarindus indica.
Spesies ini adalah satu satunya anggota marga Tamarindus. Nama lain asam jawa
Daging buah asam jawa mengandung 8-14% asam tartarat, 30-40% gula, serta
sejumlah kecil asam sitrat dan kalium bitaetrat sehingga berasa sangat masam.
masak mengandung air sekitar 63,3-68,6%, bahan padat total 31,3-36,6%, protein
1,6-3,1%, lemak 0,27-0,69%, sukrosa 0,1-0,8%, selulosa 2,0-3,4%, dan abu 1,2-
26
1,6%. Abu dari tanaman asam tersusun atas kalium, silikon, natrium, fosfor, dan
kalsium. Asam tartarat merupakan komponen asam yang paling utama dalam
pulp. Kandungan asam dalam pulp asam berkisar antara 8-16%, sedangkan asam
lainnya total hanya sekitar 3% dari berat pulp ( Heyne, 1987). Komposisi kimia
Komponen Jumlah
Kalori (kal) 239,00
Protein (g) 2,80
Lemak (g) 0,60
Karbohidrat (g) 62,50
Kalsium ( mg) 74,00
Zat besi (mg) 0,60
Vitamin A ( SI ) 30,00
Vitamin B ( mg ) 0,34
Vitamin C (mg) 2,00
Air ( g) 31,40
Fosfor ( mg ) 113,00
Bagian dapat dimakan ( %) 48,00
1. Asam tartrat, asam malat, asam sitrat, asam suksinat, asam asetat,
pencernaan.
27
4. Tanin : antiseptik.
Nair, et al (2004) menyatakan bahwa buah asam jawa memiliki banyak manfaat
tekanan psikis dan menenangkan pikiran saat terjadi nyeri haid pada remaja putri
Kunyit asam merupakan salah satu jenis minuman tradisional yang sangat populer
di masyarakat, khususnya daerah Jawa. Minuman ini dikenal sebagai jamu, tetapi
karena kemajuan zaman dan efek yang ditimbulkan, saat ini minuman kunyit
asam di kenal sebagai minuman fungsional. Minuman kunyit asam bisa diperoleh
dengan jalan membuat sendiri atau membeli produk jadi yang diproduksi pabrik
Untuk pecinta jamu, kunyit asam adalah salah satu jamu favorit. Campuran manis
dan asam yang menyegarkan tanpa rasa pahit dan getir seperti jamu-jamu lain
membuat kunyit asam disukai. Selain rasanya enak ternyata jamu kunyit asam
membuat tubuh menjadi langsing. Kunyit asam adalah ramuan alami yang
Selain diyakini bisa menjaga badan tetap langsing, kunyit asam juga dipercaya
Perebusan kunyit asam diolah dengan bahan utama kunyit dan asam. Salah
satunya dapat diolah menjadi rebusan kunyit asam. Rebusan kunyit asam ini
memiliki banyak manfaat bagi kesehatan dan biasanya sering digunakan dalam
berfungsi sebagai obat penghilang rasa nyeri dan peluruh keringat. Rebusan
kunyit asam merupakan minuman yang sangat berkhasiat untuk mengurangi rasa
dan antiinflamasi, sedangkan asam jawa memiliki senyawa aktif yang juga
Senyawa aktif dalam kunyit yang berfungsi sebagai antiinflamasi dan antipiretik
memiliki agen aktif alami anthocyanin sebagai antiinflamasi dan antipiretika (Nair
et al., 2004). Selain itu buah asam jawa juga memiliki kandungan tannin, saponin,
saraf.
Pada saat menstruasi, saat tidak ada pembuahan ovum pasca ovulasi, hormon-
hormon reproduksi wanita turun drastis karena korpus luteum berinvolusi. Hal ini
untuk implantasi hasil fertilisasi menjadi luruh. Semua kelenjar meluruh, terjadi
+
mengurangi influks ion kalsium (Ca² ) ke dalam kanal kalsium pada sel-sel epitel
mempengaruhi sistem saraf otonom sehingga bisa mempengaruhi otak untuk bisa
Bagi wanita hamil, penderita penyakit hati, penderita penyakit ginjal, dan balita
obat herbal bersifat individual. Cocok untuk satu orang belum tentu cocok untuk
yang lain. Namun tidak perlu khawatir, karena sebagai pengguna obat herbal yang
cerdas kita dapat menghindari atau mencegah efek samping yang mungkin
muncul dari mengkonsumsi obat herbal tersebut yaitu dengan cara menggunakan
obat secara tepat meliputi ketepatan cara penggunaan, ketepatan dosis, ketepatan
Bahan utama yang digunakan dalam pembuatan minuman rebusan kunyit asam
adalah kunyit temu mangga (Curcumae domesticate rhizoma) dan asam jawa
minuman rebusan kunyit asam adalah garam halus merek Segibiru, air, dan gula
Alat yang digunakan untuk pembuatan minuman rebusan kunyit asam adalah
blender, pengaduk, saringan, panci, kompor, timbangan, dan gelas. Alat yang
yang digunakan di bidang ilmu pendidikan atau penelitian lain dengan subjek
manusia. Dalam metode ini, tidak ada kelompok kontrol, sehingga setiap
responden yang terlibat mendapat perlakuan yang sama. Dalam metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah time series design, responden yang
digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberi
Setelah kondisi responden berkaitan dengan nyeri haid diketahui dengan jelas,
baru dilakukan pemberian minuman rebusan kunyit asam dengan lama pemberian
3.4.1. Populasi
(Notoatmodjo dan Soekidjo, 2012). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
3.4.2. Sampel
Sampel adalah sebagian populasi yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
2012). Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah 18 santriwati yang
Pengukuran tingkat nyeri diperoleh dari hasil lembar skala pengukuran nyeri yang
asam. Lembar skala pengukuran nyeri yang digunakan adalah Visual Analog Scale
(VAS). VAS adalah alat ukur yang digunakan untuk memeriksa intensitas nyeri
dan secara khusus meliputi 10-15 cm garis, dengan setiap ujung ditandai dengan
level intensitas nyeri (ujung kiri di beri keterangan tidak nyeri dan ujung kanan di
Responden diminta untuk menandai disepanjang garis tersebut sesuai dengan level
intensitas nyeri yang dirasakan pasien. Jarak pegukuran skala VAS diukur dari
batas kiri sampai tanda yang diberikan oleh responden (ukuran mm). Hasil
selanjutnya.
Kriteria sampel meliputi kriteria inklusi dan eksklusi, di mana kriteria tersebut
menentukan dapat atau tidaknya sampel dilakukan. Adapun kriteria inklusi dan
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah ciri-ciri yang perlu dipenuhi oleh setiap anggota
2012), yaitu:
(1) Usia remaja putri 11-20 tahun, sudah menarche dan belum menikah
b. Kriteria eksklusi
Kriteria eksklusi adalah ciri-ciri anggota populasi yang tidak dapat diambil
(2) Remaja putri dalam keadaan sakit baik fisik maupun kejiwaan, misalkan
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau ukuran yang
dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep pengertian
dua variabel yaitu variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen).
terikat yang dalam peneitian ini adalah pemberian rebusan kunyit asam
35
Nyeri haid / Rasa tidak enak di perut bagian Observasi Lembar VAS ( Visual Analog
dismenorea bawah sebelum dan selama haid skala Scale)
sehingga memaksa penderita untuk pengukuran
istirahat dan meninggalkan pekerjaan nyeri 0,1,2,3,4,5,6,7,8,9,10
atau kegiatan sehari-hari selama
beberapa jam atau beberapa hari
tahap pertama, kunyit (empu kunyit) kulit rimpang kunyit dikupas, kemudian
penghalusan. Empu kunyit yang telah diiris ditambahkan air sebanyak 200 ml
dan diblender selama 7 menit sampai menjadi pasta kunyit (Gambar 5.).
Pada tahap kedua, pasta kunyit ditambah air sebanyak 1100 ml dan direbus
pada suhu 85ºC selama 10 menit. Pada saat perebusan dimasukkan asam jawa
sebanyak 125 g, gula aren sebanyak 250 g, garam sebanyak 1 g dan dilakukan
air rebusan kunyit asam, sehingga diperoleh minuman rebusan kunyit asam
(Gambar 6.).
Kunyit
(Bagian Empu)
Penimbangan (250 g)
Pencucian
Pengirisan (Slicer)
Pasta Kunyit
Pasta Kunyit
± 250 ml
Pengadukan
Penyaringan Ampas
Minuman Rebusan
Uji TPC
Kunyit Asam
asam.
Pada tahap ini responden diberi intervensi minuman rebusan kunyit asam
sebanyak 100 ml pada pagi hari selama menstruasi, sampai dengan 3 kali
siklus menstruasi.
asam.
38
pengukuran nyeri (VAS) dari hasil pre test dan post test, kemudian di olah
a. Editing
dengan segera.
b. Data Entry
program SPSS 16.0, kemudian diolah. Data yang diinginkan adalah rata-rata
nyeri pada remaja nyeri sebelum diberikan rebusan kunyit asam, rata-rata
nyeri sesudah diberikan rebusan kunyit asam dan mengetahui ada atau tidak
c. Tabulasi
Kegiatan ini dilakukan dengan cara mengelompokan data dalam bentuk tabel
5.1. Kesimpulan
Muttaqin Suban, Lampung Selatan. Pada bulan Maret intensitas nyeri haid
sebesar 4,12. Pada bulan april intensitas nyeri haid sebelum diberi
perlakuan sebesar 6,86 dan setelah diberi perlakuan sebesar 3,64. Pada
bulan mei intensitas nyeri haid sebelum diberi perlakuan sebesar 6,50 dan
5.2. Saran
Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan jumlah sampel dan
perlakuan yang lebih banyak untuk melihat waktu yang paling efektif dalam
DAFTAR PUSTAKA
Afroh, F., M. Judha, dan Sudarti. 2012. Teori Pengukuran Nyeri dan Persalinan.
Nuha Medika. Yogyakarta.
Amin dan Asni. 2009. Obat Asli Indonesia. Universitas Muslim Indonesia Press.
Makassar.
Badan POM RI. 2008. The Society of Plastic Industry. Jakarta. Depkes RI.
Guyton A.C. dan J.E Hall. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Penerbit Buku
Kedokteran EGC, Jakarta
Handoyo. 2014. Jamu Sakti Mengobati Berbagai Penyakit. Penerbit Dunia Sehat.
Yogyakarta
Heyne, K. 1987. Tumbuhan Berguna Indonesia. Jilid ke-3. Yayasan Sarana Warna
Jaya. Jakarta.
Jensen, M. and P. Karoly. 2008. Measurement of Cancer Pain Via Patient Self
Report.Available from :
http://painresearch.utah.edu/cancerpain/ch13.html.
Jovanovic SV, Boone, CW, Steenken S, Trinoga M, dan Kasley RB. 2001. How
curcumin works prefentially with water soluble antioxidants. J Am
Chem Soc 123:3064-3068.
Leli, R dan Atik. 2011. Pengaruh Kunyit Asam terhadap Penanganan Nyeri Haid
pada Siswi Kelas XI SMAN Sugihwaras. Diakses pada tanggal 2 April
2018 dari http://journalakes.files.com/2012/06/jurnal-akes-rajekwesi-vol-
4.pdf
Mugiati, 2016. Hubungan antara Stres dengan Perubahan Pola Menstruasi pada
Mahasiswi Kebidanan Tanjungkarang, Jurnal Ilmu Kesehatan, 3 (1),
http://ejurnal.poltekke stjk.ac.id/index.php/JKM/article/ view/164/156.
Diakses 25 Oktober 2018
Nair, M. G., W. Haibo, and D. David. 2004. Dietary Food Supplement Containing
Natural Cyclooxygenase Inhibitors And Methods For
Inhibiting Pain And Inflammation. Available from:
http://www.freepatentsonline.com/6818234.html.
Diakses 20 Desember 2016.
Ning Harmanto. 2008. Jenis Tanaman Obat Tradisional. PT. Agro Media
Pustaka. Jakarta.
Olivia F., S. Alam, dan I. Hadibroto. 2006. Seluk Beluk Food Supplement.
Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.
Sina, M. Y. 2012. Khasiat Super Minuman Alami Tradisional Beras Kencur dan
Kunyit Asam. Diandra Pustaka Indonesia. Yogyakarta
Verawati, S. 2012. Kualitas Mikroba Jamu Gendong Jenis Kunir Asem yang Di
Produksi Di Kelurahan Merbung Kecamatan Klaten Selatan Kabupaten
Klaten. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 1(2):504-513