Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
PENDAHULUAN
A.latar belakang
Makalah ini kami buat untuk memberikan pejelasan kepada pembacaataupun para penuntut
ilmu khususnya. Dan kami membuat makalah ini dengan sedemikian rupa dan deangan singkat
padat dan jelas ,sehingga pembaca dapat memahami apa yang telah kami rangkum melalui
beberapa refrensi yang di dalamnya membahas tentang pengertian hadis dan lain lain yang
bersangkutan dengan tema yang dibahas.
Di dlam maklah ini juga kami cantumkan seberapa penitnganya kita belajar tentang ilmu
hadist dan sebeluknya beluknya yang kita kupas pada kedudukan fungsi hadist,dan makalah ini
juga di lengkapi sejarah peradapan hadist pada masa rasulullah sampai kepda penulisan dan
pembukuan hadist dan seterusnya.
Namun mkalah ini belum cukup sempurna di karenakan keterbatasan kami sebagai manusia
tidaklah sempurna,karena yang maha sempurna itu hanyalah allah smata. Oleh karena itu kami
mohon maaf apabila ada kekeliuran pada maklah kami, dan mudahan mudahan makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita utuk lebih mempermudah mendalami ilmu hadist kdepannya.
B.rumusan masalah
C. tujuan penulisan
MATERI
Hadist merupkan sumber pengambilan hokum kedua setelah al-qur’an. Sudah kita ketahui
bahwasanya alqu’an adalah kalamullah. Namun disini akan membahas pengertian hadist baik
secara diarayah ,riiwayat,maupun secara umum.
Hadist riwayat adalah suatu hadits yg membicarakan hal yang di beritakan nabibaik
berupa perkataan,peerbuatan dan penetpan ,maupun sifat.(syieh hafidz hasan
almasudi)
Hadist riwayat ialah ilmu yang khusus dengan riwayat ialah ilmu yang melengkapi
penukilan perkataan nabi, perbuatan,periwayatnya dan penguraian lafadznya.(ibnu akfani)
3.secara umum
Hadist ialah apa saja yang disandarkan kepada nabi baik berupa
perkataan,perbuatan,pengakuan maupun sifat nabi.(syeih hafidz hasan al masudi)
Hadist ialah ucapan ,perbuatan atau ketetapan yang disbatkan kepada nabi S.A.W1
Dari beberapa pengertian di atas dapat kita ambil poinnya bahwa hadist itu tidak lepas dari apa
yang berkaitan dengan pribadi nabi dan pembahasan tentang sanad,matandan rawi hadist. Namun
secara garis besar ialah sesuatu yang di nsibatakan kepada nabi.
1
DR.subhi ashalih,ilmu ilmu hadist,Jakarta:pustaka firdaus,1995,hal.15
B.Ruang lingkup ilmu hadist
Membahas tentang keadaan sanad dan matan(apakah sanad dan matannya itu
tergolong shahih,hasad dan sesamnya.
Membicarakan tentang pribadi nabi dari sudut tertentu.
2
C.Struktur hadist
Hadist di sini mempunyai beberapa komponen atau struktur. Secara structural hadist
mempunyai tiga struktur ,di antaranya adalh:
2.Matan,ialah bunyi suatu hadist yang menjadi batas akhir terhentinya sanad.
Dalam membahas hadist,tentuya kita kebingungan dan penuh dengan tanda tanya dalam
mempelajari hadist.seberapa pentingkah hadist ini bagi kehidupan kita,utamanya yaitu bagi
muallaf.karena denga
n adanya pertanyaan itulah kami akan membahas sedikit tentang kedudukan dan fungsi hadist.
1.kedudukan hadist
Sudah kita fahami dan ketahui bhawa kita kita hidup harus mempunyai sumber hokum agar
kita tidak sesat ataukeluar dari koridor jalan yang tidak sesuai. Dan sudah kita ketahui sumber
hokum pertama di dalam islam ialah al qur’an dan yang kedua adalah hadist.
2.fungsi hadist
Secara garis besar hadist di sini mempunyai fungdi utama sebagai penjelas,menegaskan
hokum hukum dan lain lain yang belum jelas pada al qur’an.lebih terperincinya yaitu sbb;
2
Abdullah hasan al hasyimiterjemah minhstul mughits fi ilmi mustalahilhadist,mutisrs ilmu,2013,hlm.2
3
Syeih hafidz hasan al masudi,ibid,hal.4
Bayan al taqrir (memperjelas atau memperkuat isi alquran )
Contohnya yaitu hadist yang di riwayatka oleh H.R bukhori dan muslim yangartinya
“rasulullah bersabda ,tidak terima sholat seseoarang yang berhadast apabila
berwudu’”.
Hadist mentaqrir dari suarah al maidah ayat;6 yang artiya: “hai orang yang
eriman,apabila kamu hendak mengerjakan sholat,maka basuhlah muka dengan
tanganmu sampi iku,dansapuhlah kepalamu dan basuh kakimu sampai dengan kedua
mata kaki”.
Hadist ialah dapat di definisikan seprti yang sudah di jabarkan di atas bahwa secara garisbesar
hadist ialah sesuatu yang di nisbatkan kepda nabi baik beruoa ucapan ,perbuatan,dam ketetapan
nabi.
Di dalam hadist juga mempunyai perkembangn ,seperti yang akan kita uraikan di baawah
ini.perkembangan hadist ini mempunyai beberapa periode atau fase,di antaranya yaitu:
Dalam fase ini hadis lahir berupa sabda ,perbuatan dan ketetapan nabi yang menerangkan
al qur’an untuk mengakkan syariat.para sahabat menerima hadistsecara langsung seperti nabi
membearikan pengajian dan sebagainya. Meskipun pada masa ini para sahabat banyak yang
bermunculan taentang pandainya menulis,namun masih belum kesemuanya dan dalam hal ini
rasulullah menyuruh para sahabat untuk menghafal,memahami dan memantapkan daalam
kehidupan sehari hari.dan di situlah rasulullah itu di jadikan refrensi atau kacamata para sahabat
dalamkehidupan seahari hari baik berupa perabuatan ,sabda ataupun taqrir.namun di sela itu ada
juga para sahabat yang di perbolehkan menulis hadist.
2.pada masa khulafaurrasyidin
Pada masa ini aitu masa membatasi periwayat.rasulullah seablum wafat berpesan bahwa
beliau akan menuggakan dua perkara yang akan tidak membawaa ke dalam lembah kesatan,yaiu
al qur’an dan as sunnah.pada masa ini masih blum resmi di perbolehkannya penulisan
hadist,malahan di larag untuk tidak memperbanyak periwayatan.
Dalam fase ini yaitu fase dimana berkembangnya dan meluasanya periwayatan.dan pada
masa inilah perkembangan hadist sampai kepda beberpa penjuru.dan pada masa ini juga lah
mulai mucul pemalsuan tentang hadist.
Pada masa ini adalah masa dimana di resmikan pembukuan dan penuisan hadist yaitu atas
inisiatif dari pemerintah.namun seblum ini juga ada yang menulisakan itupun hanya
perseorangan.
BAB III
KESIMPULAN
1. Hadist ialah sesuatu yang di nisbatkan kepada rasulullah baik berupa sabda ,perbuatan
ataupun taqrir.
2. Ilmu hadist di sini membahas tentang sanad dan matan dan pribadi nabi dalam sudut
tertentu.
3. Hadist adalah sebagai penjelas ataupun penggegas dari alqur an yang masih di dalamnya
ada ketidak jelasan dalam memahami selain itu al qur’an juga berkedudukan sebagai
sumber kedua dalam pengambilan hokum dll.
4. Jadi pada masa nabi hadis ini di sampaikan dengan berbagai aspek ,yaitu pada suatu
majelis ataupun di ssamapaikan secara langsung oleh rasulullah.dan dalam
perkembangannya hadist ini mempunyai beberpa fase dari sahabat yang hanya
menghafalkan hadist samapi pada akhirnya hadist ini di bukukan di karenakan para
perawi atau penghafal hadist banyak yang meninggal,karena ditakutka hadist ini musnah
lewat inisiatif pemerintah hadits lalu di bukukan samapi sekarang.
DAFTAR PUSTAKA