Sie sind auf Seite 1von 5

KEPUTUSAN

DIREKTUR RSIA SENTUL CIKAMPEK


NOMOR : 34/SK-DIR/RSIAS/VIII/2018

TENTANG

PEMBERLAKUAN KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN


PADA RSIA SENTUL CIKAMPEK

DIREKTUR RSIA SENTUL CIKAMPEK

Menimbang : a. Bahwa pelayanan di rumah sakit dilaksanakan secara seragam;


b. Bahwa untuk menggali riwayat kesehatan dan merencanakan terapi/asuhan,
diperlukan asesmen pasien:
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a dan b,
maka perlu ditetapkan dengan Keputusan Direktur RSIA Sentul Cikampek tentang
Kebijakan Asesmen Pasien pada RSIA Sentul Cikampek.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;


2. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-Undang Nomor 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang
Standar Pelayanan Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 129/Menkes/SK/II/2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
MEMUTUSKAN

Menetapkan :
PERTAMA : Pemberlakuan Kebijakan Asesmen Pasien pada Rsia Sentul Cikampek sebagaimana
tersebut dalam Lampiran Keputusan ini.
KEDUA : Kebijakan ini menjadi acuan di Rumah Sakit dalam melaksanakan Asesmen Pasien
Rawat Jalan pada Rsia Sentul Cikampek
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari
ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan perbaikan
sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Cikampek
Pada tanggal : 14 September 2018

DIREKTUR RSIA SENTUL CIKAMPEK

dr. H. Budi Santoso, SpOG, MMRS


Lampiran Keputusan Direktur
RSIA SENTUL CIKAMPEK
Nomor : 34/SK-DIR/RSIAS/VIII/2018

KEBIJAKAN ASESMEN PASIEN


PADA RSIA SENTUL CIKAMPEK

1. Setiap pasien diidentifikasi kebutuhan pelayanannya melalui proses asesmen yang baku dan
dicatat dalam rekam medis pasien.
2. Rumah Sakit Ibu dan Anak Sentul Ciakmpek telah menetapkan isi minimal, jumlah dan jenis
asesmen awal pada disiplin medis dan keperawatan berdasarkan UU peraturan dan standar
profesi. Dalam panduan asesmen minimal memuat garis besar sebagai berikut :
a. Isi minimal/contoh asesmen awal dari berbagai disiplin klinis;
b. Asesmen dirancang untuk bisa dipakai di rawat jalan, rawat inap dan IGD.
3. Asesmen pasien minimal berisi informasi status fisik, psiko-sosio-spiritual, ekonomi, riwayat
kesehatan pasien, riwayat alergi, asessmen nyeri, risiko jatuh, asessmen fungsional, risiko
nutrisional, kebutuhan edukasi, perencanaan pemulangan pasien.
4. Asesmen awal pasien rawat inap mencakup juga skrining status nutrisi, kebutuhan fungsional,
risiko jatuh, rasa nyeri dan kebutuhan khusus lainnya, kemudian dirujuk untuk tindakan lebih
lanjut jika perlu.
5. Rumah sakit menetapkan regulasi pasien diskrining untuk rasa nyeri dan dilakukan asesmen
apabila ada rasa nyerinya.
6. Rumah sakit menetapkan bahwa apabila diidentifikasi ada rasa nyeri pada asesmen awal, pasien
dirujuk atau rumah sakit melakukan asesmen lebih mendalam, sesuai dengan umur pasien, dan
pengukuran intensitas dan kualitas nyeri seperti karakter, kekerapan/frekuensi, lokasi dan
lamanya.
7. Rumah sakit melakukan asesmen tambahan untuk populasi pasien tertentu.
8. Rumah sakit menetapkan bahwa kebutuhan perawatan pasien ditetapkan melalui asesmen
keperawatan, asesmen medis dan asesmen lain yang dilaksanakan berdasarkan kebutuhan
pasien.
9. Asesmen awal pasien menghasilkan diagnosa awal yang digunakan untuk mengidentifikasi
kebutuhan pasien dalam memulai proses pelayanan.
10. Kebutuhan pelayanan medis dan keperawatan ditetapkan berdasarkan asesmen awal dan dicatat
pada catatan klinisnya di rekam medis.
11. Asesmen awal medis dan keperawatan pada pasien emergensi harus didasarkan atas kebutuhan
dan keadaannya.
12. Asesmen awal harus selesai dengan kerangka waktu :
a. Asesmen awal medis rawat jalan : 5-15 menit
b. Asesmen Awal keperawatan rawat jalan : 5-10 menit
c. Asesmen rawat inap : Asesmen awal medis dan keperawatan harus lengkap 24 jam
pertama setelah pasien masuk rawat inap atau dapat lebih cepat tergantung kondisi
pasien dan dicatat dalam rekam medis
d. Asesmen gawat darurat : 15-30 menit .Apabila diperlukan pemeriksaan penunjang
ataupun konsultasi spesialistik maka asesmen dapat dilakukan dalam waktu 2 jam.
13. Asesmen rawat jalan untuk pasien dengan penyakit akut/non kronis diperbaharui setelah 1 (satu)
bulan dan untuk pasien dengan penyakit kronis diperbaharui setelah 3 (tiga) bulan.
14. Asesmen awal medis pasien bedah dilaksanakan sebelum tindakan anestesi atau bedah.
15. Rumah sakit menetapkan bahwa ahli gizi mengembangkan kriteria risiko nutrisional, Perawat
mengembangkan asessmen kebutuhan fungsional dan risiko jatuh
16. Asesmen awal dan asesmen ulang untuk pasien akut dan non akut dilakukan oleh DPJP setiap
hari kecuali akhir minggu dan hari libur, DPJP dapat mendelegasikan asesmen kepada dokter
umum dengan tetap berkoordinasi dengan DPJP untuk setiap keputusan klinis yang diambil.
17. Asesmen awal keperawatan dilaksanakan oleh Perawat Penanggung Jawab Pasien dalam 24 jam
pertama sejak rawat inap atau dapat lebih cepat tergantung kondisi pasien dan dicatat dalam
rekam medis pasien.
18. Jika ditemukan kriteria skrining nutrisi nilai >2 maka dirujuk ke ahli gizi untuk dilakukan asessmen
gizi. Asesmen Gizi dilaksanakan ahli gizi dalam waktu 1 x 24 jam setelah dilakukan skrining nutrisi
oleh perawat. Ahli Gizi melakukan asesmen ulang setiap 3 (tiga) hari atau jika ada perubahan
kondisi pasien.
19. Rumah sakit menetapkan bahwa staf yang berkompeten melaksanakan asesmen dan asesmen
ulang adalah dokter, perawat, bidan, apoteker, fisioterapis yang diijinkan dengan lisensi, sesuai
undang undang dan peraturan yang berlaku dan tanggung jawabnya ditetapkan secara tertulis.
20. Staf yang melakukan asesmen dan asesmen ulang ditetapkan dengan Keputusan Direktur.
21. Asesmen ulang medik dan asesmen ulang keperawatan dilaksanakan setiap hari dan
berkesinambungan untuk evaluasi respon pasien terhadap asuhan yang diberikan sebagai tindak
lanjut .
22. Rumah sakit menetapkan pengaturan urutan penyimpanan lembar RM agar mudah dicari
kembali diakses dan terstandar, PPA dapat menemukan dan mencari kembali hasil asessmen di
rekam medis.
23. Setiap pasien dilakukan asesmen ulang untuk perencanaan pengobatan lanjutan dan pemulangan
pasien.
24. Di rekam medis, asesmen awal didokumentasikan pada form asesmen awal medis dan form
asesmen awal keperawatan.
25. Asesmen ulang oleh DPJP dilakukan setiap hari, pada hari libur asesmen didelegasikan DPJP
kepada dokter umum
26. Asesmen ulang keperawatan dan kebidanan dilakukan minimal 1x setiap shift atau setiap kali ada
perubahan status kesehatan.
27. Asesmen ulang didokumetasikan di form catatan perkembangan pasien terintegrasi (CPPT) untuk
dokter, perawat, bidan, farmasi dan fisioterapi dengan metode SOAP, Gizi dengan ADIME, sebagai
informasi untuk digunakan oleh semua PPA.
28. CPPT di Instalasi Rawat Khusus didokumentasikan di lembar flow chart yang diintegrasikan.
29. Instalasi Rawat Khusus observasi dilakukan tiap jam.
30. Asesmen ulang pasien risiko jatuh dilakukan dalam interval waktu tertentu atau jika terjadi
perubahan kondisi atau pengobatan.
31. Pasien yang akan meninggal dan keluarganya, dilakukan asesmen dan asesmen ulang sesuai
kebutuhan individual.
32. Asessmen Farmasi dilakukan pada pasien dengan kriteria sebagai berikut:
a. Pasien baru (24 jam pertama)
b. Pasien dengan perawatan intensif
c. Pasien yang menerima lebih dari 5 macam obat
d. Pasien yang mengalami penurunan fungsi organ terutama ginjal dan hepar
e. Pasien yang mendapatkan indeks terapi sempit, berpotensi menimbulkan reaksi obat
yang tidak diinginkan.
33. RSIA Sentul Cikampek melakukan rekonsiliasi obat. Pelaksanaan rekonsiliasi obat dilakukan pada
saat asesmen awal IGD, saaat pasien pindah ruangan dan saat pasien pulang.
34. Data dan informasi asesmen pasien dianalisis dan diintegrasikan untuk membuat rencana asuhan
dan menentukan skala prioritas kebutuhan pasien.
35. Pasien dan keluarga diberi informasi tentang hasil dari proses asesmen dan setiap diagnosa yang
telah ditetapkan.
36. Pasien dan keluarganya diberi informasi tentang rencana pelayanan dan pengobatan dan
diikutsertakan dalam keputusan tentang prioritas kebutuhan yang perlu dipenuhi dan
didokumentasikan (informed consent)

Ditetapkan di : Cikampek
Pada tanggal : 14 September 2018

DIREKTUR RSIA SENTUL CIKAMPEK

dr. H. Budi Santoso, SpOG, MMRS

Das könnte Ihnen auch gefallen