Sie sind auf Seite 1von 5

1.

1 Latar Belakang Masalah


Titanium dioksida (TiO2) sejak beberapa tahun terakhir banyak digunakan dalam
berbagai bidang anatas anatara lain sebagai pigmen, bakterisida, pasta gigi, fotokatalis dan
elektroda dalam sel surya [1]. Penelitian tentang fenomena fotokatalitik pada permukaan
TiO2 berkembang pesat meliputi aspek fundamental maupun aspek aplikasi sejak publikasi
Honda dan Fujishima yang menemukan fenomena fotokatalis pemecahan air pada elektroda
semikonduktor TiO2 di bawah sinar ultraviolet. Sejak saat itu, upaya penelitian dan
pengembangan material berbasis TiO2 banyak dilakukan dalam bidang fotovoltaik dan
fotokatalitik [2].
Pembuatan lapis tipis semikonduktor merupakan salah satu cara untuk memudahkan
aplikasi semikonduktor dalam degradasi senyawa kimia berbahaya. TiO2 merupakan
semikonduktor yang berfungsi sebagai fotokatalis yang memiliki fotoaktivitas tinggi dan
stabilitas kimia. TiO2 memiliki potensial oksidasi yang besar, sehingga cukup kuat untuk
mengoksidasi kebanyakan zat organik menjadi air, asam mineral, dan karbon dioksida juga
untuk mendegradasi mineralisasi komplet senyawa-senyawa organik [3]–[5]. Beberapa
peneliti memanfaatkan semikonduktor fotokatalis pada pengolahan limbah untuk
mendegradasi zat warna. Metode degradasi yang digunakan adalah fotodegradasi,
elektrodegradasi dan fotoelektrodegradasi. Reaksi ini dapat digunakan untuk oksidasi
fotokatalitik bahan organik dan untuk mendegradasi zat warna Acid Orange II menggunakan
semikonduktor Ag-TiO2/ITO dengan lampu merkuri [6]. Fotokatalitik TiO2 ini kemudian
digunakan untuk mendegradasi senyawa-senyawa yang merugikan bagi lingkungan, seperti
metilen biru, mendegradasi metilen biru pada larutan TiO2 tersuspensi, nitrit, karbon
monoksida, senyawa - senyawa anorganik seperti sianida dan nitrit yang beracun, dan
berbagai senyawa organik lain [7].
Berbagai usaha dilakukan untuk memperoleh fotokatalis dengan tingkat efisiensi yang
tinggi, antara lain dengan sintesis nanokristal TiO2, penyisipan pendadah, dan penambahan
zat pensensitif. Dalam sintesis nanopartikel TiO2 dengan penambahan sensitizer perak (Ag)
diperlukan penambahan senyawa NaBH4. Natrium tetrahidroborat (NaBH4) adalah senyawa
padatan kristalin bewarna putih (terdekomposisi pada suhu 400oC) biasanya disebut natrium
borohidrida [8], [9]. Padatan ini larut dalam air dan terdekomposisi pada suhu tinggi dengan
melepaskan gas hidrogen. Padatan ini digunakan sebagai bahan pereduksi untuk senyawa
anorganik dan organik, dan untuk mempreparasi kompleks hidrida, dsb. Sifat NaBH4
sebagai pereduksi mampu mereduksi Ag+ menjadi Ag yang menghasilkan nanopartikel Ag
[10].
Beberapa faktor akan mempengaruhi aktivitas fotokatalis TiO2 seperti morfologi, luas
permukaan, kristanilitas dan ukuran partikel [7]. Anatas diketahui sebagai kristal yang lebih
fotoaktif daripada rutil. Hal ini disebabkan harga Eg TiO2 jenis anatas yang lebih tinggi
yaitu sebesar 3,2 eV sedangkan rutil sebesar 3,0 eV . Harga Eg yang lebih tinggi akan
menghasilkan luas permukaan aktif yang lebih besar sehingga menghasilkan fotoaktivitas
yang lebih efektif. Semakin kecil bentuk dan ukuran kristal menunjukkan sifat fotokatalitik
yang lebih baik, dikarenakan memiliki luas permukaan area yang cukup tinggi sehingga
menyebabkan peningkatan aktivitas permukaan yang signifikan. Struktur nanokristal
titanium dioksida memiliki beberapa bentuk, antara lain nanotabung, nanopita, dan
nanobalok [11].
Titanium dioksida (TiO2) memiliki tiga fase struktur kristal, yaitu anatas, rutil, brookite,
akan tetapi hanya anatas dan rutil saja yang keberadaanya di alam cukup stabil. Struktur rutil
lebih stabil pada suhu tinggi, sedangkan fasa anatas lebih stabil pada suhu rendah. Bentuk
kristal anatas diamati mulai suhu 120oC, dan mencapai sempurna pada 500oC. Kristal rutil
mulai terbentuk pada suhu 700oC dan terjadi luas permukaan serta pelemahan aktivitas
fotokatalis secara drastis. Dibandingkan dengan struktur rutil, struktur anatas menunjukkan
aktivitas fotokatalik lebih tinggi [10], [12], [13].
Berbagai metode telah banyak dilakukan untuk sintesis titanium dioksida nanokristal,
seperti metode sol-gel, missel dan inverse missel, gel, plasma, oksidasi langsung, deposisi
uap kimia, elektrodeposisi, dan hidrotermal [8]. Penelitian untuk mengkombinasikan TiO2
denganmaterial lain juga telah banyak dilakukan antara lain dengan adanya penambahan
logam transisi seperti platina (Pt), paladium (Pd), emas (Au), perak (Ag), nikel (Ni), cobal
(Co), timah (Sn) dan tembaga (Cu) sebagai zat pensensitif [10]. Serta dapat dilakukan
dengan penambahan material lain yaitu nitrogen, logam tanah jarang, talantum, besi, seng
sulfida dapat mengubah sifat permukaan TiO2, dan dapat meningkatkan aktivitas
fotokatalitik serta meningkatkan efisiensi degradasi dari reaksi fotokatalisis [14].
Aktivitas fotokatalitik dapat dilihat dengan menggunakan metilen biru sebagai senyawa
standar dalam tes fotokatalitik. Metilen biru merupakan senyawa azo yang secara luas
digunakan sebagai indikator redoks dalam bidang kimia analitik. Aktivitas TiO2
ditingkatkan dengan cara meningkatkan aktivitas sifat optik agar terjadi pergeseran respon
dari absorpsi sinar ultraviolet (UV) ke cahaya tampak [15], [16]. Ada 2 cara untuk
merekayasa TiO2 yaitu rekayasa kimia bulk melalui penambahan pendadah (bulk chemical
modification: doping) dan rekayasa kimia permukaan melalui penambahan zat pensensitif
(surface chemical modification: sensitization) [17]. Fokus penelitian ini berkaitan dengan
rekayasa kimia permukaan TiO2 –nanopartikel melalui penambahan zat pensensitif perak.
DAFTAR PUSTAKA
[1] G. Balasubramanian, D. D. Dionysiou, M. T. Suidan, V. Subramanian, I. Baudin, and
J. M. Laîné, “Titania powder modified sol-gel process for photocatalytic applications,”
J. Mater. Sci., vol. 38, no. 4, pp. 823–831, 2003.
[2] A. Biswas et al., “Control of the size and shape of TiO2 nanoparticles in restricted
media,” Nanotechnology, vol. 24, no. 19, 2013.
[3] N. Sofyan, A. Ridhova, A. H. Yuwono, and A. Udhiarto, “Preparation of anatase TiO2
nanoparticles using low hydrothermal temperature for dye-sensitized solar cell,” IOP
Conf. Ser. Mater. Sci. Eng., vol. 316, no. 1, 2018.
[4] D. Schachter, “The Source of toxicity of CTAB-Stabilized Gold Nanorods,” Grad.
Sch. - New Brunswick Electron. Theses Diss., no. January 2013, p. 61, 2013.
[5] O. Sheikhnejad-Bishe, F. Zhao, A. Rajabtabar-Darvishi, E. Khodadad, A.
Mostofizadeh, and Y. Huang, “Influence of temperature and surfactant on the
photocatalytic performance of TiO 2 Nanoparticles,” Int. J. Electrochem. Sci., vol. 9,
no. 8, pp. 4230–4240, 2014.
[6] M. Lazar, S. Varghese, and S. Nair, “Photocatalytic Water Treatment by Titanium
Dioxide: Recent Updates,” Catalysts, vol. 2, no. 4, pp. 572–601, 2012.
[7] I. El Saliby, L. Erdei, H. K. Shon, J. B. Kim, and J. H. Kim, “Preparation and
characterisation of mesoporous photoactive Na-titanate microspheres,” Catal. Today,
vol. 164, no. 1, pp. 370–376, 2011.
[8] Z. He, Z. Zhu, J. Li, J. Zhou, and N. Wei, “Characterization and activity of
mesoporous titanium dioxide beads with high surface areas and controllable pore
sizes,” J. Hazard. Mater., vol. 190, no. 1–3, pp. 133–139, 2011.
[9] D. L. Morgan, “Alkaline Hydrothermal Treatment of Titanate,” Queensl. Univ.
Techology, no. August, p. 172, 2010.
[10] V. Meynen, P. Cool, and E. F. Vansant, “Verified syntheses of mesoporous materials,”
Microporous Mesoporous Mater., vol. 125, no. 3, pp. 170–223, 2009.
[11] N. Tasić et al., “Mesoporous films prepared from synthesized TiO 2 nanoparticles and
their application in dye-sensitized solar cells (DSSCs),” Electrochim. Acta, vol. 210,
pp. 606–614, 2016.
[12] M. A. Abdolahi Sadatlu and N. Mozaffari, “Synthesis of mesoporous TiO 2 structures
through P123 copolymer as the structural directing agent and assessment of their
performance in dye-sensitized solar cells,” Sol. Energy, vol. 133, pp. 24–34, 2016.
[13] R. A. Zárate, S. Fuentes, J. P. Wiff, V. M. Fuenzalida, and A. L. Cabrera, “Chemical
composition and phase identification of sodium titanate nanostructures grown from
titania by hydrothermal processing,” J. Phys. Chem. Solids, vol. 68, no. 4, pp. 628–
637, 2007.
[14] J. Lin, M. Yu, C. Lin, and X. Liu, “Multiform Oxide Optical Materials via the
Versatile Pechini-Type Sol-Gel Process :,” Jpcc, pp. 5835–5845, 2007.
[15] Q. Sheng, Y. Cong, S. Yuan, J. Zhang, and M. Anpo, “Synthesis of bi-porous TiO2
with crystalline framework using a double surfactant system,” Microporous
Mesoporous Mater., vol. 95, no. 1–3, pp. 220–225, 2006.
[16] S. Eiden-Assmann, J. Widoniak, and G. Maret, “ Synthesis and Characterization of
Porous and Nonporous Monodisperse Colloidal TiO 2 Particles ,” Chem. Mater., vol.
16, no. 1, pp. 6–11, 2004.
[17] S. Samal, D. W. Kim, K. S. Kim, and D. W. Park, “Direct synthesis of TiO 2
nanoparticles by using the solid-state precursor TiH 2 powder in a thermal plasma
reactor,” Chem. Eng. Res. Des., vol. 90, no. 8, pp. 1074–1081, 2012.

Das könnte Ihnen auch gefallen