Sie sind auf Seite 1von 19

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA KELUARGA Tn “A” TERHADAP

An “N” DENGAN BERAT BADAN BAWAH GARIS MERAH (BGM)

DI JL. LAKACERE KEL. LAPAJUNG KEC. LALABATA

TANGGAL 21 APRIL 2019

I. IDENTIFIKASI DATA DASAR

A. IDENTIFIKASI DATA DASAR

1. Kepala Keluarga

Nama : Tn “A”

Umur : 42 Tahun

Nikah : 1x

Suku : Bugis

Agama : Islam

Pendidikan : SMP

Pekerjaan : Petani

Alamat : Lakacere

2. Data Pengkajian Anggota Keluarga

UMUR HUBUNGAN STATUS

NO. NAMA KELUARGA PENDIDIKAN PEKERJAAN KESEHATAN KB


L P

1. Ernawati 46 Istri SMP IRT Sehat IUD

2. Nur amalia 14 Anak SD Pelajar Sehat

3. ardiansyah 12 Anak - - Sehat

4. Rezki aksari 11 Anak - - Sehat

5. Naurah khalialah 2 Anak - - BGM


3. Genogram keluarga

KETERANGAN:

: LAKI - LAKI

: PEREMPUAN

: BGM

: SYNDROM DOWN

: MENINGGAL

: GARIS PERKAWINAN

: GARIS SERUMAH

4. Tipe Keluarga

a. Tipe keluarga merupakan keluarga inti yang terdiri dari bapak, ibu dan anak.

b. Hubungan anatar keluarga harmonis

c. Pengambilan keputusan dama keluarga adalah kepala keluarga

d. Upaya pemecahan masalah dibicarakan dengan musyawarah keluarga.

5. Kebiasaan sehari-hari

a. Kebiasaan makan
keluarga makan 3 kali sehari dengan makanan pokok berupa nasi

b. Kebiasaan istirahat

kebiasaan tidur/ istirahat anggota keluarga baik dan teratur diman tidur siang

1-2 jam dan malam 6-8 jam.

c. Penggunaan waktu senggang

keluarga jarang rekreasi, waktu senggang lebih digunakan untuk mengurus

rumah tangga.

d. Kebersihan diri (personal hygiene)

Kebersihan diri anggota keluarga cukup baik, mandi 2 kali sehari pagi dan

sore hari.

6. Faktor ekonomi budaya

a. Peranan anggota keluarga

Suami sebagai pencari nafkah sedangkan istri sebagai ibu rumah tangga

b. Penghasian keluarga

1) Penghasilan tiap bulan/ menetap

2) Pengeluaran tidak menentu

3) Penghasilan suami cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari

7. Faktor sosial

a. Hubungan keluarga dan masyarakat setempat cukup baik, dalam artian

anggota keluarga sering terlibat dalam kegiatan masyarakat.

b. Keluarga Tn “A” jumlah anggota keluarga yang sehat 5 orang dan BGM 1

orang, bila anggota keluarga sakit, maka cukup membeli obbat ditokoh

terdekat, tetapi kadang memeriksakan diri kefasilitas kesehatan terdekat

yaitu BPM atau puskesmas.

8. Data lingkungan
a. Karakteristik rumah

Luas : 5 x 10 m

Tipe rumah : rumah panggung (kayu)

Jumlah ruangan :5

Jumlah jendela :9

Pemanfaatan ruangan : dimanfaatkan denga efektif

WC : dibelakang rumah (memenuhi syarat)

Sumber air : PDAM (air ompo)

b. Denah rumah
Keterangan:

: Jendela

: Kamar

: Ruang Tamu

:Ruang Keluarga

: Dapur

c. Sumber air bersih

1) Sumber air keluarga PDAM (air ompo)

2) Keadaan air bersih, jernih serta tidak berbau, keluarga memanfaatkannya

untuk mandi, mencuci dan memasak.

d. Tempat pembuangan

1) Tinja keluarga dibuang di wc, cukup bersih dan tidak berbau

2) Sampah dibuang dan dibakar

e. SPAL

Saluran pembuangan air limbah terbuka dan tidak memenuhi syarat

f. Fasilitas hiburan

Keluarga mempunyai sarana hiburan seperti televisi

9. Keadaan kesehatan keluarga

Keadaan kesehatan keluarga umumnya cukup baik kecuali An “N” berat badan

dibawah garis merah (BGM).

10. Pengkajian psikososial

a. Status ekonomi

Biaya sehari-hari ditanggung suami dan cukup untuk memenuhi kebutuhan

istri dan anaknya

b. Pola interaksi dan komunikasi


Pola interaksi dengan anggota keluarga baik dan bahasa sehari-hari yang

digunakan adalah bahasa bugis dan indonesia.

c. Pola pertahanan keluarga

Sebagai kepala keluarga, suami disegani oleh istrinya/ pengambilan

keputusan adalah suami dan dibicarakan secara musyawarah.

11. Pengkajian pengetahuan keluarga

a. Ibu belum mengerti pentingnya nutrisi

b. Ibu rajin keposyandu

c. Menganjurkan minum susu pada balita ibu

12. Riwayat kesehatan

a. Kesehatan sekarang

Keluarga tidak sedang menderita penyakit apapun hanya saja anaknya “ N”

sulit makan dan berat badannya tidak naik saat penimbangan dan berada

dibawah garis merah (BGM).

b. Riwayat kesehatan yang lalu

Tidak pernah menderita penyakit menurun dan menahun seperti jantung,

ASMA, hepatitis, HIV tidak ada kelainan bawaan.

c. Riwayat kesehatan keluarga

Saudara Ny “ E” menderita syndrom down bawaan sejak lahir.

13. Riwayat neonatal

a. Anak ke lima saat hamil ibu tidak pernah menderita penyakit apapun sampai

melahirkan.

b. Bayi lahir dengan spontan, tanggal 16 desember 2017, ditolong oleh bidan

di BPM, UK 40 minggu, JK perempuan, BBL 2.700 gram, PBL 50 cm.

14. Harapan keluarga terhadap binaan


Keluarga berharap bidan dapat mengetahui masalah kesehatan terutama untuk

memantau berat badan balita An “N”.

15. Balita “N”

Nama : Naurah Khalilah

Umur : 2 Tahun

Jenis kelamin : Perempuan

Keadaan umum : Baik

Kesadaran : Komposmentis

TB : 80 cm

BB : 9 kg

N : 90 x/ Menit

S : 36.5 ̊ C

P : 28 x/ Menit

Perioritas Masalah

NO. KRITERIA PERHITUNGAN SKOR PEMBENARAN

1 Sifat masalah 2/3 x 1 2/3 Gizi buruk dan ancaman

kesehatan

2 Kemungkinan Kemungkinan keluarga

masalah untuk diubah 1/2 x 2 1 dapat merubah pola makan

dengan makan dengan gizi

seimbang

3 Potensi pencegahan 2/3 x 1 2/3 Adanya keinginan

keluarga untuk

memperbaiki gizi dan

kebersihan lingkungan
4 Penonjolan masalah 0/2 x 1 0 Lingkungan yang tidak

bersih dianggap suatu

masalah

JUMLAH 2 ½

Berdasarkan pembobotan masalah maka urutan perioritas masalah kesehatan

keluarga Tn “ A” yaitu kesehatan lingkungan dan Gizi.

B. Pemeriksaan Fisik

1. Pemeriksaan umum

KU : Baik

Kesadaran : Komposmentis

BB : 9 kg

TB : 80 cm

LILA : 11,5 cm

N :90 x/ menit

S : 36.5 ̊ C

P : 28 x/ menit

2. Pemerihsaan head to toe

a. Inspeksi

Kepala : rambut kemerahan, tidak ada lesi

Wajah : simetris dan ekspresi wajah tampak ceria

Mata : simetri, konjung tiva merah muda sclera putih

Hidung : simetris, tidak ada pernafasan cuping hidung

Mulut & gigi : simetris, tidak ada stomatis dan caries gigi

Telinga : simetris, tidak ada serumen


Leher : tidak ada pelebaran vena jugularis

Dada : simetris, tidak ada tarikan intercosta

Punggung :tidak ada kelainan bentuk punggung

Genitalia : tidak ada kelainan

Ekstermitas atas : simetris, tidak ada gangguan pergerakan dan kelainan jumlah

jari tangan.

Ekstermitas bawah: simetris, tidak ada gangguan pergerakan dan kelainan jumlah

jari kaki.

b. Palpasi

Kepala : tidak ada benjolan dan nyeri tekan

Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid dan limfe

Abdomen : tidak ada hepatomegali, tidak ada nyeri gtekan

c. Auskultasi

Dada : tidak ada ronchi dan wheezing

Abdomen : tidak ada kelainan

d. Perkusi

Abdomen : tidak meteoristmus

Stimulasi Anak:

Komunikasi aktif : anak sudah bisa memanggil ibunya tetapi belum jelas dan

menyebut namanya sendiri.

Komunikasi pasif : anak selalu memperhatikan apabila diajak bertanya bisa

melakukan perintah yang diberikan.

Gerakan halus : anak bisa membuka lembar buku, bisa memegang alat tulis

dan mencoret-coret.

Gerakan kasar : anak bisa berjalan sendiri


II. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH AKTUAL

Balita Ny “E” umur 2 tahun dengan berat badan dibawah garis merah (BGM).

Data Subjektif : penurunan berat badan

Data Objektif : BB : 9 kg

Tampak Kurus

Berat badan dibawah garis merah

TB : 80 cm

N :90 x/ menit

S : 36.5 ̊ C

P : 28 x/ menit

Analisa Dan Interpretasi Data

Berat badan adalah parameter pertumbuhan yang paling sederhana, mudah

diukur dan diulang, dan indeks untuk status nutrisi sesaat. Beberapa keadaan klinis

dapat mempengaruhi berat badan seperti malas makan dan lingkungan yag kurang

sehat. Perubahan berat badan (bertambah atau berkurang) perlu mendapat perhatian

karena merupakan petunjuk adanya masalah nutrisi akut (iskandar, 2009).

III. IDENTIFIKASI DIAGNOSA/ MASALAH POTENSIAL

Masalah potensial: potensial terjadinya stunting

Data Subjektif : Jarang makan

Data Objektif :

1. BB: 9 kg

2. TB: 80 cm

3. Kurus

4. Dibawah garis merah


Analisa Dan Interpretasi Data

Bila ditinjau dari segi umur, maka anak balita yang sedang tumbuh kembang

adalah golongan yang awam terhadap kekurangan energi protein (KEP). Kerawanan

pada anak-anak disebabkan oleh kemampuan saluran pencernaan anak yang tidak

sesuai dengan jumblah volume makan yang mempunyai kandungan gizi

yangdibutuhkan anak (kardjati, DKK 1985)

IV. TINDAKAN SEGERA DAN KOLABORASI

Pemberian makanan tambahan ( susu formula dan biskuit BMT)

V. INTERVENSI

Tanggal 21 April 2019

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga

Rasional: agar ibu terbuka dalam berkomunikasi mengenai masalah yg ada pada

balitanya.

2. Menjelaskan pada ibu tentang balitanya bahwa balitanya kekurangan energi protein

Rasional: jika kekurangan energi protein maka fungsi tubuh akan terganggu

misalnya tumbuh kembang.

3. Menjelaskan pada ibu penyebab gizi buruk

Rasional: lingkungan yang kurang bersih, banyak jajan dapat menyebabkan gizi

kurang karna dengan banyak jajan anak akan lebih cepat kenyang.

4. Menjelaskan pada ibu efek samping dari gizi buruk

Rasional: gizi kurang dapat mempengaruhi tumbuh kembang, mempengaruhi

kecerdasan dan apabila terluka akan susah untuk sembuh.

5. Menjelaskan pada ibu makanan seimbang untuk balita

Rasional: agar balita mendapatkan makanan yang bergizi dan simbang.

6. Menjelaskan pada ibu untuk pemberian makanan tambahan (PMT)


Rasional: makanan tambahan seperti susu formula dan biskuit dapat menambah

berat badan.

7. Menganjurkan ibu untuk membawa balitanya tiap bulan keposyandu

Rasional: untuk memantau tumbuh kembang balita.

VI. IMPLEMENTASI

Tanggal 21 April 2019

1. Melakukan pendekatan pada ibu dan keluarga

Hasil: hubungan ibu dengan petugas akrab

2. Menjelaskan pada ibu tentang balitanya bahwa balitanya kekurangan energi protein

Hasil: ibu mengerti dengan apa yang telah dijelaskan

3. Menjelaskan pada ibu penyebab gizi buruk

Hasil: ibu mengerti apa penyebab gizi buruk

4. Menjelaskan pada ibu efek samping dari gizi buruk

Hasil: ibu mengerti efek samping dari gizi buruk misalnya gangguan tumbuh

kembang.

5. Menjelaskan pada ibu makanan seimbang untuk balita

Hasil: ibu mengerti dengan makanan seimbang dan bersedia memberikan makanan

yang bergizi seimbang pada anaknya.

6. Menjelaskan pada ibu untuk pemberian makanan tambahan (PMT)

Hasil: ibu telah memberikan susu formula dan biskuit BMT pada anaknya.

7. Menganjurkan ibu untuk membawa balitanya tiap bulan keposyandu

Hasil: ibu bersedia membawa anaknya keposyandu tiap bulan.


8. EVALUASI

Tanggal 26 april 2019

Diagnosa: asuhan kebidanan komunitas keluatrga Tn ”A” terhadap balita An “N”

dengan berat badan dibawah garis merah.

1. Hubungan ibu dengan mahasiswa akrab.

2. Ibu mengerti bahwa balitanya kekurangan energi protein (KEP).

3. Ibu mengerti apa penyebab dari gizi buruk.

4. Ibu mengerti bahwa efek samping kekurangan gizi dapat berdampak pada tumbuh

kembang dan kecerdasan balita.

5. Ibu mengerti makanan seimbang dan bersedia memberikan gizi seimbang pada

balitanya.

6. Ibu mengerti tentang makanan tambahan dan ibu telah memberikan susu formula

dan biskuit BMT pada balitanya.

7. Ibu mengerti manfaat posyandu dan bersedia membawa balitanya tiap bulan

keposyandu.
PENDOKUMENTASIAN

Tanggal 21 april 2019

Data Subjektif (S) :

1. Diusia anaknya saat ini mengalami penurunan berat badan

2. Malas makan

Data Objektif (O):

1. BB : 9 kg

2. TB : 80 cm

3. KU : baik

4. Berat badan dibawah garis merah (BGM)

5. TTV :

N : 90 x/ menit

S : 36.5 ̊ C

P : 28 x/ menit

Analisa (A)

Masalah aktual : berat badan dibawah garis merah

Masalah potensial : potensial terjadinya stunting

Penatalaksanaan (P)

1. Memberitahu hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya

3. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya


4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi jajan anaknya

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan yang seimbang

6. Menganjurkan ibu untuk memberikan makan pada anaknya sedikit tapi sering

7. Menganjurkan ibu rajin membawa anaknya keposyandu tiap bulan


PENDOKUMENTASIAN

Tanggal 24 april 2019

Data Subjektif (S) :

1. Diusia anaknya saat ini mengalami penurunan berat badan

2. Malas makan

Data Objektif (O):

1. BB : 9 kg

2. TB : 80 cm

3. KU : baik

4. Berat badan dibawah garis merah (BGM)

5. TTV :

N : 92 x/ menit

S : 36.6 ̊ C

P : 30 x/ menit

Analisa (A)

Masalah aktual : berat badan dibawah garis merah

Masalah potensial : potensial terjadinya stunting

Penatalaksanaan (P)

1. Memberitahu hasil pemeriksaan

2. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya

3. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan tambahan


4. Menganjurkan ibu untuk mengurangi jajan anaknya

5. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan yang seimbang

6. Menganjurkan ibu untuk memberikan makan pada anaknya sedikit tapi sering

7. Menganjurkan ibu rajin membawa anaknya keposyandu tiap bulan


PENDOKUMENTASIAN

Tanggal 21 april 2019

Data Subjektif (S) :

1. Diusia anaknya saat ini mengalami penurunan berat badan

2. Malas makan

Data Objektif (O):

1. BB : 9 kg

2. TB : 80 cm

3. KU : baik

4. Berat badan dibawah garis merah (BGM)

5. TTV :

N : 90 x/ menit

S : 36.6 ̊ C

P : 28 x/ menit

Analisa (A)

Masalah aktual : berat badan dibawah garis merah

Masalah potensial : potensial terjadinya stunting

Penatalaksanaan (P)

8. Memberitahu hasil pemeriksaan

9. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya

10. Menganjurkan ibu tetap menjaga kebersihan anaknya


11. Menganjurkan ibu untuk mengurangi jajan anaknya

12. Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan yang seimbang

13. Menganjurkan ibu untuk memberikan makan pada anaknya sedikit tapi sering

14. Menganjurkan ibu rajin membawa anaknya keposyandu tiap bulan

Das könnte Ihnen auch gefallen