Sie sind auf Seite 1von 3

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI CAMPAK

No. Dokumen : SOP/B/V/SVL/02


SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 30 September 2016
UPTD KESEHATAN
dr. H.TUTUR SASONGKO
PUSKESMAS PRIGEN
NIP. 196212131989011001
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian 1. Penyakit campak dikenal juga sebagai Morbili atau Measles,


merupakan penyakit yang sangat menular (infeksius) yang
disebabkan oleh virus.
Klinis campak adalah kasus dengan gejala demam ≥38° C selama 3
hari atau lebih, disertai salah satu ataulebih gejala batuk, pilek, mata
merah atau mata berair.
2. Kejadian Luar Biasa Campak adalah adanya 5 atau lebih kasus klinis
campak dalam waktu 4 minggu berturut-turut yang terjadi
mengelompok dan dibuktikan adanya hubungan epidemiologis.
2. Tujuan 1. Mengidentifikasi daerah maupun populasi risiko tinggi kemungkinan
akan terjadinya transmisi campak
2. Memantau kemajuan program pemberantasan Campak
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Prigen tentang
penetapan Penanggung jawab UKM.
2. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Prigen tentang
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
3. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Prigen tentang
monitoring pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang


Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun


2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

1 dari 3
4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun
2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;

8. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Organisasi


dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
5. Alat dan Bahan 1. Form W 2
2. Form C - 1
3. Form C – KLB
4. Serum tersangka kasus Campak
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas melakukan wawancara terhadap tersangka campak/orang
langkah tuanya/ masyarakat sekitar dengan menggunakan form Cam-1

2. Petugas mengambil Serum darah pada tersangka kasus campak


(cbms), 5 kasus campak dalam kondisi KLB

3. Petugas mengumpulkan informasi faktor risiko (cakupan imunisasi,


keterjangkauan layanan, cold-chain, status gizi masyarakat secara
umum)

4. Petugas mengirim laporan ke Dinas Kesehatan kabupaten dengan


format C1, W2, C-KLB

5. Bila terjadi KLB, maka petuga melakukan konfirmasi awal, cari kasus
tambahan, analisas data, dan lakukan penanggulangan KLB berupa

2 dari 3
pemberian vitamin A dosis tinggi dan obat simptomatik
7. Dokumen Terkait 1. Laporan W 2, C – 1, C – KLB

2. Buku kegiatan
8. Unit Terkait 1. Petugas Surveilans

2. Dinas Kesehatan

3. Aparat Desa

3 dari 3

Das könnte Ihnen auch gefallen