Sie sind auf Seite 1von 4

SURVEILANS EPIDEMIOLOGI

PENANGGULANGAN EPISENTER
No. Dokumen : SOP/B/V/SVL/10
SOP No. Revisi : 00
Tanggal Terbit : 30 September 2016
UPTD KESEHATAN
dr. H.TUTUR SASONGKO
PUSKESMAS PRIGEN
NIP. 196212131989011001
KABUPATEN PASURUAN

1. Pengertian Penanggulangan Kasus didasarkan analisis dan rekomendasi hasil


penyelidikan, dilakukan sesegera mungkin untuk meminimalisasi jumlah
penderita.
2. Tujuan 1. Menurunkan frekuensi kasus dengan cara mempercepat pemutusan
rantai penularan
2. Mencegah komplikasi dan kematian
3. Mencegah penularan ke wilayah lain
4. Memperpendek periode kasus
3. Kebijakan 1. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Prigen tentang
penetapan Penanggung jawab UKM.
2. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Prigen tentang
pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
3. Surat Keputusan Kepala UPTD Kesehatan Puskesmas Prigen tentang
monitoring pengelolaan dan pelaksanaan UKM Puskesmas.
4. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 001 Tahun 2012 tentang Sistem
Rujukan Pelayanan Kesehatan Perorangan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2012 Nomor 122);

2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 71 Tahun 2013 tentang


Pelayanan Kesehatan Pada Jaminan Kesehatan Nasional;

3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun


2015 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;

4. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 tahun


2015 tentang Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;

5. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


828/MENKES/SK/IX/2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan
Minimal Bidang Kesehatan di Kabupaten/Kota;

1 dari 4
6. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
296/Menkes/SK/III/2008 tentang Pedoman Pengobatan Dasar di
Puskesmas;

7. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:


HK.02.02/MENKES/514/2015 tentang Panduan Praktik Klinis Bagi
Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama;

8. Peraturan Bupati Pasuruan Nomor 74 Tahun 2008 Tentang Organisasi


dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan Pusat
Kesehatan Masyarakat (Puskesmas).
5. Alat dan Bahan 1. MaskerN-95

2. Handscoon

3. APD

4. Alat tulis

5. Form laporan
6. Prosedur/Langkah- 1. Petugas surveilans menggunakan masker N-95
langkah
2. Petugas melakukan wawancara dengan keluarga terdekat penderita
yang mengetahui perjalanan penyakit penderita, mengisi formulir
penyelidikan epidemologi lapangan secara lengkap

3. Petugas melakukan identifikasi adanya kasus lain yang menunjukkan


gejala ILI yang sama dengan kasus flu burung yang dirawat. Mencatat
nama, alama dan kapan mulai sakit serta keadaan pada saat
wawancara dilakukan

4. Apabila diantar kontak ada yang menderita demam atau batuk (ILI),
petugas melakukan pengambilan usap hidung dan tenggorokan serta
serum darah, pemeriksaan fisik dan dikategorikan suspek flu burung,
petugas langsung memebrika Tamiflu dan merujuk ke RS rujukan flu
burung.

5. Petugas memberikan penjelasan kepada semua kontak kasus flu

2 dari 4
burung agar memantau kondisi diri sendiri, jika menunjukkan gejala
demam atau sama dengan kasus flu burung segera ke Puskesmas
terdekat untuk dilakukan pemeriksaan dan perawatan lebih lanjut.

6. Petugas agar melakukan pemantauan kontak setiap hari dan


menvatat hailnya dalam formulir Pemantauan Kontak Serumah dan
apabila ditemukan suspek flu burungdiantara kontak kasus flu
burungsegera melaporkan ke Dinas Kesehatan Kabupaten untuk
diambil swab hidung, tenggorok dan sampel darah (akut dan
konvaselen)

7. Petugas mencatat nama dan nomor telepon kontak person dari


keluarga penderita serta Tim Puskesmas dan Kabupaten

8. Petugas melakukan observasi ingkungan sekitar tempat tinggal,


adakah factor resiko seperti adanya ungags/babi dan
kotoran/tinjanya, penggunaan pupuk kandang pad ataman, sanitasi
lingkungan, dll. Petugas mengambil foto yang dianggap penting. Jika
disekitar rumah tidak ditemukan adnya factor resiko, menanyakan
lebih jauh tempat yang dikunjungi penderita dalam 1 minggu
terakhir.

9. Petugas melakukan pemantauan kontak kasus flu burung setiap hari


sampai 2x masa inkubasi sejak kontak terakhir dan hasilnya direkam
dalam formulir Pemantauan Kasus Flu Burung Serumah.
7. Dokumen Terkait 1. Laporan imunisasi

2. Form C-1

3. Form W-1

4. Buku kegiatan
8. Unit Terkait 1. Petugas Surveilans

2. Rumah sakit rujukan

3. Dinas kesehatan

3 dari 4
4 dari 4

Das könnte Ihnen auch gefallen