Sie sind auf Seite 1von 6

ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):52–57 ISSN 2252-8075

PREPARASI DAN KARAKTERISASI


MIKROKRISTALIN SELULOSA (MCC) BERBAHAN BAKU
TANDAN KOSONG KELAPA SAWIT (TKKS)
Fepri Effendi1, Rina Elvia2, Hermansyah Amir3
1,2,3
Program Studi Pendidikan Kimia Jurusan PMIPA FKIP
Universitas Bengkulu
e-mail : feprieffendi@gmail.com

Abstract

[PREPARATION AND CHARACTERIZATION OF MICROCRYSTALLINE CELLULOSE (MCC) MADE FROM


EMPTY PALM OIL BUNCHES (TKKS)] Empty Palm bunches (TKKS) is solid waste from industrial processing of oil palm
(Elaeis guineensis Jacq) that have a high cellulose content. This research aims to synthesize Microcrystalline Cellulose (MCC)
from TKKS and determine the characteristics of the MCC produced. The manufacturing process begins with the MCC
delignifikasi multistage pulping TKKS using mixed of 3.5% HNO 3 and NaNO2 in temperatures of 90 ˚C for 2 hours, followed by
heating of a mixture of 2% NaOH and Na2SO3 2 % at temperature 50˚C for 2 hours. The second stage of the lignification process
is done using NaOH 17.5 %, followed by hydrolysis towards α-Cellulose lignification results with heating in the aqueous solution
of HCl at concentrations of 3, 3.5 and 4 M for 30, 45 and 60 minutes. From the results obtained from the hydrolysis of the
optimum yield of 80.73 %, i.e., MCC that use concentration of HCl 3 M for 30 minutes. MCC produced then analyzed using
FTIR, XRD, and PSA. FTIR absorption for MCC results showed an of waves number on a 3375.43 cm -1 and 2899,01cm-1,
indicating the presence of hydroxyl OH and CH.The results of the analysis with the PSA suggests that MCC has generated a
measure of particle diameter 0.5281 µm. Using XRD analysis results that MCC has a degree of crystallinity of 86,79 %. And the
results of testing the content of carbohydrates in MCC produced shows levels of carbohydrates of 88.36 %.

Keywords : TKKS, MCC, α-Cellulose, SFTIR, PSA, XRD.

Abstrak

Tandan Kosong Kelapa Sawit (TKKS) merupakan limbah padat dari industri pengolahan Kelapa Sawit (Elaeis guineensis Jacq)
yang memiliki kandungan selulosa yang tinggi. Penelitianini bertujuan untuk mensintesis Mikrokristalin Selulosa (MCC) dari
TKKS dan menentukan karakteristik MCC yang dihasilkan. Pembuatan MCC dimulai dengan proses delignifikasi multistage
pulping TKKS menggunakan campuran HNO3 3,5% dan NaNO2 pada temperatur 90˚C selama 2 jam, dilanjutkan dengan
pemanasan didalam campuran NaOH 2% dan Na 2SO3 2% pada temperatur 50˚C selama 2 jam.Proses delignifikasi tahap kedua
dilakukan menggunakan larutan NaOH 17,5%. , yang dilanjutkan dengan proses hidrolisis terhadap α-Selulosa hasil delignifikasi
dengan pemanasan didalam larutan HCL pada konsentrasi 3 , 3,5 , dan 4 M selama 30 , 45 dan 60 menit. Dari hasil hidrolisis
diperoleh rendemen optimum dari MCC yaitu sebesar 80,73% yang menggunakan konsentrasiHCl 3 M selama 30 menit. MCC
yang dihasilkan kemudian dianalisis menggunakan FTIR, PSA dan XRD.Serapan FTIR dari MCC hasil menunjukkan adanya
bilangan gelombang pada 3375,43 cm-1dan 2899,01cm-1 yang mengindikasikan keberadaan gugus OH dan CH. Hasil analisis
dengan PSA menunjukkan bahwa MCC yang dihasilkan memiliki ukuran diameter partikel 0,5281 µm. Dari hasil analisis
menggunakan XRD diketahui bahwa MCC memiliki tingkat kristalinitas sebesar 86,79 %.dan hasil pengujian kandungan
karbohidrat dari MCC yang dihasilkan menunjukkan kadar karbohidrat sebesar 88,36%.

Kata kunci : TKKS, MCC, α-Selulosa, SFTIR, PSA, XRD .

PENDAHULUAN buah dari tanaman [3] Salah satu tanaman yang


Tumbuhan hingga saat ini merupakan salah banyak dibudidayakan sebagai penghasil lemak
satu sumber utama untuk memenuhi berbagai ke- adalah tanaman Kelapa Sawit ( Elaeis guineensis
butuhan manusia [1]. Berbagai senyawa kimia Jacq) [4]. Pada proses pengolahan untuk meng-
dapat diperoleh dari kandungan metabolit primer ambil kandungan lemak dalam bentuk minyak pa-
maupun sekunder yang terkandung didalam suatu da tanaman kelapa sawit akan juga menghasilkan
tanaman [2] Salah satu kandungan metabolit pri- beberapa produk samping berbentuk limbah sisa
mer adalah berupa lemak yang terkandung pada hasil pengolahan berupa limbah padat dan limbah

Effendi F., Rina Elvia, Hermansyah Amir 52


ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):52–57 ISSN 2252-8075

cair [5], antara lain adalah limbah padat tandan nakan campuran HNO3 3,5% dan NaNO2 pada
kosong kelapa sawit (TKKS), serabut (fiber), dan temperatur 90 ˚C selama 2 jam, sehingga akan
cangkang kelapa sawit [6], serta limbah cair Palm menghilangkan lignin menjadi nitro lignin seka-
Oil Mill Effluent (POME) [7]. Jumlah limbah ligus juga untuk menghilangkan hemiselulosa
TKKS merupakan limbah padat yang paling ba- [16]. Selanjutnya dilakukan pemanasan kembali
nyak dihasilkan, yang hampir sama dengan jumlah dengan menggunakan campuran NaOH 2% dan
produksi minyak sawit mentah itu sendiri [8], se- Na2SO3 2% pada temperatur 50 ˚C selama 2 jam
hingga keberadaan TKKS yang tidak tertangani yang bertujuan untuk penyempurnaan pembebasan
akan menyebabkan bau busuk dan menjadi tempat lignin dari TKKS [17], dilanjutkan dengan penya-
bersarangnya serangga lalat yang dapat mence- ringan dan pencucian dengan aquadest sampai
mari lingkungan dan menyebarkan bibit penyakit residu memiliki pH netral. Proses pemutihanTKKS
[9]. TKKS memiliki kandungan selulosa yang hasil delignifikasi tahap pertama dilakukan de-
tinggi, sehingga dapat diusahakan pemanfaatan- ngan proses bleaching menggunakan larutan
nya menjadi bahan baku material lain yang ber- NaOCl/Bayclin yang disertai pemanasan , dengan
basiskan sellulosa antara lain berupa material mi- tujuan menghasilkan holoselulosa[18], yang dilan-
krokristalin selulosa(MCC)[10]. MCC adalah jutkan dengan proses bleaching kedua yang meng-
suatu material yang dapat diperoleh secara kimia- gunakan H2O2. Tahapan delignifikasi kedua dila-
wi dengan menggunakan metode delignifikasi kukan melalui proses pemanasan menggunakan
menggunakan larutan basa NaOH yang disertai larutan NaOH 17,5%. terhadap hasil tahap de-
dengan proses pemanasan, yang selanjutnya dihi- lignifikasi pertama, dengan tujuan menghasilkanα-
drolisis dengan menggunakan asam mineral seper- selulosa akibat terpisahnya kandungan β-selulosa,
ti HCl dan H2SO4[11]. Material MCC banyak di- ɣ-selulosa dan α-selulosakarena adanya perbedaan
butuhkan didalam kehidupan sehari-hari karena sifat β-selulosa dan ɣ-selulosa yang larut dan se-
merupakan bahan tambahan penting dalam bidang nyawa α-selulosa yang tidak larut [19]. Hasil dari
farmasi, kosmetik, makanan dan industri lainnya proses delignifikasi kedua ini akan menghasilkan
[12]. Ada beberapa kelebihan pada material MCC senyawa α-selulosa yang lebih murni dan selan-
di antaranya yaitu memiliki sifat alir, kompak- jutnya dilakukan pemutihan kembali dengan
tibilitas , dan kemampuan pengikatan yang baik menggunakan H2O2 10%.[20]. Tahap selanjutnya
[13]. Sebagai bahan baku pembuatan MCC telah adalah proses pembuatan MCC dengan menghi-
dicoba dari berbagai sumber diantaranya rotan drolisis α-selulosa menggunakan HCl [21], dima-
[14], Kapas [15] dan lain sebagainya. Berdasarkan na gugus H+yang terbentuk akan nemutuskan
uraian di atas, maka diperlukan suatu penelitian ikatan glukosidik pada selulosa membentuk mo-
untuk melakukan preparasi dan karakterisasi nomer gula yang lebih sederhana [22]. Hidrolisis
MCC yang menggunakan bahan baku Tandan Ko- dengan larutan HCl akan menghasilkan rendemen
song Kelapa Sawit (TKKS). yang lebih tinggi dibandingkan bila menggunakan
larutan H2SO4 karena H2SO4 akan merusak gugus
METODE PENELITIAN –OH pada selulosa [23]. Pada penelitian ini proses
hidrolisis dilakukan dengan menggunakan larut-
Proses pembuatan MCC dari TKKS dilaku- an HCl pada konsentrasi 3 , 3,5 , dan 4 M selama
kan melalui beberapa tahapan pengerjaan. Pada 30, 45 dan 60 menit. Konsentrasi HCl yang digu-
tahap awal sampel TKKS dicuci bersih, dijemur nakan akan mempengaruhi jumlah rendemen yang
dibawah sinar matahari hingga kering, selanjutnya dihasilkan, dimana semakin tinggi konsentrasi
ditumbuk dan diayak sehingga dihasilkan TKKS HCl yang digunakan maka proses hidrolisis akan
berbentuk serbuk. Selanjutnya dilakukan ektraksi semakin meningkat sehingga akan banyak terben-
dari TKKSdengan larutan campuran benzen dan tuk monomer glukosa yang larut pada saat pen-
etanol 2:1 yang bertujuan untuk menghilangkan cucian, yang dapat menurunkan rendemen dari
zat ekstraktif yang terkandung pada TKKS. Proses mikrokristalin [24].
delignifikasi TKKS untuk menghilangkan kan- Tahap terakhir penelitian adalah berupa pe-
dungan lignin TKKS dilakukan dengan metode nentuan karakteristik dari MCC yang diperoleh
multistage pulping yaitu dengan memanaskan ser- menggunakan Foriuer Transfors Inframerah Spec-
buk kering TKKS yang telah diekstraksi menggu- troscopy (SFTIR), Particle Size Analyzer (PSA),

Effendi F., Rina Elvia, Hermansyah Amir 53


ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):52–57 ISSN 2252-8075

X-Ray Diffraction (XRD), dan uji Karbohidrat


yang dilakukan dengan uji kualitatif menggunakan
uji Benedict dan uji kuantitatif yang menggunakan
metode Carbohydrate By Different

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil dari proses ekstraksi pengotor dalam


TKKS diperoleh zat ektraktif sebesar 6,7% , yang
hampir sama dengan hasil dari penelitian sebelum-
nya uaitu sebesar 4,19% [25].Dari proses hidroli- Gambar 2. Produk MCC Yang Diperoleh
sis terhadap α-selulosa hasil proses delignifikasi
yang dilakukan dengan beberapa kali , diperoleh 90

rendemen dari α-selulosa sebesar 30,78%. Besar- %T

439.77
nya rendemen hasil MCC dari proses hidrolisis de- 75

896.90
ngan larutan HCL dapat dilihat pada Tabel 1 di

1637.56
60

bawah ini

559.36
667.37
615.29
45

2899.01

1429.25

1319.31
1373.32
Tabel 1.Rendemen Hasil MCC Pada Berbagai 30

1163.08
Konsetrasi HCL

1112.93
3375.43
15

1058.92
4500 4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500

Perlakuan Konsentrasi HCL Rendemen fepri 1/cm

(M) (%)
1 3 80,73 Gambar 3. Spektrum FTIR MCC
2 3,5 75,59 Puncak-puncak tersebut mengindikasikan
3 4 68,69 adanya gugus O-H, C-H , C=O, C-O-C dan C-O
stretching, serta CH2 dan C-H bending. Kemu-
Semakin tinggi konsentrasi HCl yang digu- dian pada puncak 896,90 cm-1 mengindikasikan
nakan menyebabkan semakin rendahnya rende- keberadaan dari β-Glikosida. Analisis spektrum
men yang dihasilkan. Rendahnya konsentrasi HCl FTIR memperlihatkan bahwa MCC yang dihasil-
yang digunakan menyebabkan rendemen MCC kan merupakan senyawa selulosa murni. Spektrum
yang dihasilkan akan semakin tinggi. Hal ini dise- FTIR memperlihatkan terjadinya penurunan nilai
babkan karena semakin tinggi konsentrasi HCl absorbansi pada bilangan gelombang 3375,43 dan
yang digunakan maka proses hidrolisis akan sema- 2899,01 cm-1, yang menunjukkan terjadinya penu-
kin sempurna sehingga akan lebih banyak terben- runan ikatan yang kuat pada gugus C-H dan O-H
tuk monomer glukosa yang larut pada saat pencu- stretching yang mengindikasikan semakin banyak-
cian. Untuk produk MCC yang dihasilkan pada nya daerah kristalin pada MCC [26].
penelitian ini bentuknya dapat dilihat pada Hasil karakterisasi dengan menggunakan
Gambar 2. PSA ditunjukkan pada Gambar 4. Hasil karakte-
MCC yang dihasilkan dalam penelitian ini risasi PSA menunjukkan MCC pada penelitian ini
dilakukan karakterisasi, karakterisasi yang per- memiliki ukuran partikel MCC terbaik memiliki
tama menggunakan SFTIR. Karakterisasi menggu- diameter 0,5281 µm yang merupakan hasil dari
nakan SFTIR bertujuan untuk menentukan gugus proses hidrolisis asam dengan larutan HCl 3 M
fungsi pada sampel MCC. Gambar 3 menunjukkan selama 30 menit. Dari literatur diketahui bahwa
spektrum FTIRyang dihasilkan dari sampel MCC. MCC yang baik akan memiliki ukuran diameter
Spektrum FTIR sampel MCC memperlihatkan berkisar antara 1-100 µm [27]. Hasil karakterisasi
puncak pada bilangan gelombang 3375,43 , MCC dengan menggunakan XRD untuk menentu-
2899,01 , 1637,56 , 1429,25 , 1319,31 – 1373,32 , kan tingkat kristalinitas sampel dapat dilihat pada
1112,93 – 1163,08 dan 1058,92 cm-1 Gambar 5.

Effendi F., Rina Elvia, Hermansyah Amir 54


ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):52–57 ISSN 2252-8075

digunakan sebagai sumber karbohidrat alternatif


khususnya pada makanan ternak [29].

KESIMPULAN
Rendemen MCC tertinggi diperoleh melalui
proses hidrolisis menggunakan larutan HCl 3 M
dengan waktu pemanasan 30 menit yaitu men-
capai 80,73%. Karakteristik dari MCC yang diha-
silkan adalah berupa senyawa selulosa murni
yang terlihat dari hasil analisis spektrum FTIR
yang dihasilkan. MCCyang diperoleh memiliki
Gambar 4. Karakterisasi MCC dengan PSA ukuran diameter 0,5281 µm dengan tingkat kris-
talinitas 86,79% dan memiliki kandungan kar-
bohidrat yang tinggi mencapai 88,36%.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dila-
kukan, maka tahapan selanjutnya dan perbaikan
yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan
variasi waktu dan bahan pereaksi lain pada proses
delignifikasi dan hidrolisis terhadap limbah TKKS
untuk mencari proses alternatif yang lebih eko-
nomis.

DAFTAR PUSTAKA

1. Pangestu, N.S, Nurhamidah, Elvinawati,


Gambar 5. Karakterisasi MCC dengan XRD Aktivitas Antioksidan dan Antibakteri
Ekstrak Daun Jatropha gossypifolia L,
Hasil karakterisasi XRD menunjukkan ting- Alotrop, 2017:1(1):15-19.
kat kristalinitas sebesar 86,79% pada proses hidro- 2. Sarfina,J, Nurhamidah, Dewi Handayani.,
lisis dengan konsentrasi HCl 3 M selama 30 me- Uji Aktivitas Antioksidan dan Antibak-
nit. Hasil uji karbohidrat dengan reagen Benedict teri Ekstrak Daun Ricinus communis L
menunjukkan adanya endapan berwarna merah (Jarak Kepyar), Alotrop, 2017: 1(1):66-
bata, yang menunjukkan bahwa MCCyang dihasil- 70.
kan memiliki gula reduksi dan mengandung kar- 3. Wahidah, N., Ratman , Purnama Ningsih
bohidrat [28]. Hasil uji sampel MCC dengan Analisis Senyawa Metabolit Primer Pada
menggunakan metode carbohydrate by different Jamur Merang (Volvariela volvaceae) di
diperoleh kandungan karbohidrat MCC sebagai Daerah Perkebunan Kelapa Sawit Lalundu,
berikut (Tabel 2). J. Akad. Kim, 2017:6(1):43-47,.
4. Setyopratomo, P., Produksi Asam Lemak
Tabel 2. Kadar Karbohidrat MCC Dari Minyak Kelapa Sawit Dengan Proses
Hidrolisis, Jurnal Teknik Kimia, 2012:7(1):
Kadar (%) 26-31.
Protein Nil 5. Sari, R.A., M. Lutfi Firdaus., Rina Elvia.,
Abu 5,09 Penentuan Kesetimbangan Termodina-
Air 5,04 mika dan Kinetika Adsorpsi Arang Aktif
Lemak 1,51 Tempurung Kelapa Sawit Pada Zat
Karbohidrat 88,36 Warna Reactive Red Alotrop,2017:1(1):
10-14.
MCC yang dihasilkan memiliki kandungan 6. Puspita, M, M. Lutfi Firdaus, Nurhamidah,
karbohidrat yang tinggi mencapai 88,36%, se- Pemanfaatan Arang Aktif Sabut Kelapa
hingga MCC yang diperoleh berpotensi dapat Sawit Sebagai Adsorben Zat Warna Sintesis

Effendi F., Rina Elvia, Hermansyah Amir 55


ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):52–57 ISSN 2252-8075

Reactive Red-120 dan Direct Green-26, 18. Sumada, K., Puspita Erka Tamara, Fiqih
Alotrop ,2017:1(1):75-79. Alqani, Kajian Proses Isolasi α – Selulosa
7. Sari, D.K., Agus Sundaryono, Dewi Dari Limbah Batang Tanaman Manihot
Handayani, Uji Biofuel Hasil Pereng- Esculenta Crantz yang Efisien, Jurnal Teknik
kahan Metil Ester Dari Limbah Cair Pa- Kimia, 2011:5(2):434-438.
brik Minyak Kelapa Sawit Dengan Ka- 19. Yuanita, L., , Pengaruh Kadar Pektat,
talis MoNi/HZ, Alotrop,2017:1(2):127- Hemiselulosa, Lignin, dan Selulosa Terhadap
Persentase Fe terikat oleh Makromolekul
131.
Serat Pangan: Variasi pH dan Lama
8. Haryanti, A., Norsamsi, Putri Suci Fanny
Perebusan, Indo. J. Chem., 2006, 6(3):332 –
Sholiha, Novy Pralisa Putri, Studi Peman-
337.
faatan Limbah Padat Kelapa Sawit, Konversi,
Lee,
20. Lestari, R.S.D.,Denni Kartika Sari, Pengaruh
2014:3(2):20-29.
Konsentrasi H2O2 Terhadap Tingkat Kece-
9. Tarkono, H.A., Pemanfaatan Serat Tandan
rahan Pulp Dengan Bahan Baku Eceng Gon-
Kosong Kelapa Sawit (TKKS) Dalam Pro-
dok Melalui Proses Organosolv, Jurnal
duksi Eternit yang Ramah Lingkungan,
Integrasi Proses, 2016: 6(1):45-49.
Jurnal Sains Teknologi & Lingkungan, 2015
21. Zulharmitta, Leza Viora, Harrizul Rivai,
:1(1):1-7.
Pembuatan Mikrokristalin Selulosa Dari
10. Dewanti, D.P., Potensi Selulosa dari Limbah
Batang Rumput Gajah (Pennisetum purpu-
Tandan Kosong Kelapa Sawit untuk Bahan
reum Schumach), Jurnal Farmasi Higea,
Baku Bioplastik Ramah Lingkungan, Jurnal
2011:3(2):102-111.
Teknologi Lingkungan, 2018:19(1):81-87.
22. Jhon Wesly Harianja, Nora Idiawati,
11. Prasetia, I G. N. Jemmy A., I G. N. A.
Rudiyansyah, Optimasi Jenis dan Konsen-
Dewantara Putra, D. A. M. I. Permata Sari
trasi Asam Pada Hidrolisis Selulosa Dalam
Arsana, N. P. Merlina Prabayanti, Studi Ka-
Tongkol Jagung, JKK, 2015:4(4):66-71.
rakteristik Farmasetis Mikrokristalin Selulosa
23. Sun, Y. and Cheng, J. Hydrolysis of Ligno-
Dari Jerami Padi Varietas Lokal Bali, Jurnal
cellulosic Materials for Ethanol Production:
Sains Materi Indonesia, 2016:17(3):119-123.
A Review. Bioresource Technology, 2002:
12. Zulharmita.,G., Harrizul Rivai.. Preparasi dan
83:1-11.
Karakterisasi Mikrokristalin Selulosa dari
24. Sumiatia , M., Dwiria Wahyunia , Mariana
Limbah Serbuk Kayu Penggergajian. Jurnal
Bara’allo Malinoa, Analisis Hubungan Kon-
Sains dan Teknologi Farmasi., 2011:16(2):
sentrasi Asam saat Hidrolisis, Derajat Krista-
180-188
linitas dan Sifat Mekanis Selulosa Kristalin
13. Bolhuis, G. K. and Anthony Armstrong, N.
dari Serbuk Gergaji Kayu, Prisma Fisika,
‘Excipients for Direct Compaction—an
Update’, Pharmaceutical Development and 2016:4(2): 64 – 68.
Technology, 2006:11(1):111–124. 25. Simatupang, H., Andi Nata, Netti Herlina,
14. Mardiyati, S., R. Suratman, Pembuatan Studi Isolasi dan Rendemen Lignin Dari Tan-
Mikrokristalin Selulosa Rotan Manau dan Kosong Kelapa Sawit (TKKS), Jurnal
(Calamusmanan sp.) Serta Karakterisasinya. Teknik Kimia USU, 2012:1(1):20-24.
Teknik Material IPB, 2014 :4(2): 89-96. 26. Yugatama, A., Laksmi Maharani , Hening
15. Chaucan, Y.P., Sapkal, R.S., V.S Zamre, Pratiwi, Lingga Ikaditya, Uji Karakteristik
G.S. Microcrystalline Cellulose from Cotton Mikrokristalin Selulosa Dari Nata De Soya
Rags.Int, Journal Chemistry Science,2009 : Sebagai Eksipien Tablet, Farmasains, 2015:
2: 681-688 2(6): 269-274.
16. Edahwatia, L., ,Dyah Suci Perwitasaria , 27. Widia, I., Nasrul Wathoni, Riview Artikel
Nana Dyah Siswatia, Penurunan Lignin Kulit Selulosa Mikrokristal : Isolasi , Karakterisasi
Buah Kopi dengan Metode Organosolve, dan Aplikasi Dalam Bidang Farmasetik ,
Eksergi, 2014:11(2):7-10. Farmaka Suplemen 2017:15(2):127-143.
17. Setiati, R., Deana Wahyuningrum, Septo- 28. Sutikno, Marniza, Meri Fitri Yanti, Pengaruh
ratno Siregar, Taufan Marhaendrajana, Opti- Perlakuan Awal Basa dan Asam Terhadap
masi Pemisahan Lignin Ampas Tebu De-ngan Kadar Gula Reduksi Tandan Kosong Kelapa
Menggunakan Natrium Hidroksida, Ethos Sawit, Jurnal Teknologi Industri & Hasil
Jurnal Penelitian dan Pengabdian Pertanian, 2015: 20(1):1-9.
Masyarakat): 2016:4(2): 257-264.

Effendi F., Rina Elvia, Hermansyah Amir 56


ALOTROP, Jurnal Pendidikan dan Ilmu Kimia, 2018:2(1):52–57 ISSN 2252-8075

29 Jamarun, N., I. Ryanto , L. Sanda, Pengaruh Penulisan Sitasi Artikel ini ialah
Penggunaan Berbagai Bahan Sumber Karbo- Effendi, F., Rina Elvia, Hermansyah Amir, Prepa-
hidrat terhadap Kualitas Silase Pucuk Tebu, rasi dan Karakterisasi Mikrokristalin Selulosa
Jurnal Peternakan Indonesia, 2014 : 16 (2): (MCC) Berbahan Baku Tandan Kosong Kelapa
114-118. Sawit., Alotrop, 2017:2(1):48-52.

Effendi F., Rina Elvia, Hermansyah Amir 57

Das könnte Ihnen auch gefallen