Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti ujian akhir pada
Program Diploma III Kebidanan Universitas Almuslim
Disusun oleh :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menurut Menteri Kesehatan (Menkes), angka kematian ibu (AKI) dan angka
kematian bayi (AKB) di Indonesia tinggi dibandingkan dengan Negara tetangga. Hal ini
dikarenakan persalinan masih banyak dilakukan dirumah. Sementara itu, salah satu
target Millenium Development Goals (MDGs) tahun 2015 dalam menurunkan angka
kematian ibu dan angka kematian bayi menjadi prioritas utama dalam pembangunan
kesehatan di Indonesia (Menkes, 2011).
Selaras dengan MDGs, Departemen Kesehatan (Depkes) menargetkan penurunan
AKI di Indonesia pada tahun 2015 adalah 102 kematian per 100.000 kelahiran
hidup dan penurunan AKB pada tahun 2015 adalah menjadi 22 kematian per 1.000
kelahiran hidup. Namun hasil Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia
(SDKI) tahun 2012 menunjukkan bahwa AKI adalah 359 kematian per 100.000 kelahiran
hidup dan AKB sebesar 32 per 1.000 kelahiran hidup (Kemenkes, 2012 ).
Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesda) menunjukan penyebab kematian
bayi 0-6 hari adalah gangguan pernafasan (35,9%), prematuritas (32,4%) dan sepsis
(12%). Penyebab kematian bayi 7-28 hari yaitu sepsis (20,5%), malformasi kongenital
(18,1%) dan pneumonia (15,4%). Penyebab kematian bayi 29 hari-11 bulan yaitu Diare
(31,4%), penumonia (23,8%) dan meningitis/ensefalitis (9,3%). Sedangkan penyebab
langsung kematian ibu adalah pendarahan 40-60%, preeklamsi dan eklamsi 20-30%,
infeksi 20-30%,sedangkan penyebab tidak langsung salah satunya adalah 35% ibu hamil
menderita anemia (WHO, 2010).
Dari profil Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam jumlah AKI dan AKB masih
tergolong tinggi, berdasarkan data terakhir Desember 2011. Jumlah AKI di Aceh berkisar
190 per 100.000 kelahiran hidup dan AKB berkisar 30 per 1000 kelahiran hidup. Oleh
karena itu, Pemerintah Aceh terus melakukan upaya pengurangan sebagai salah satu
indicator indeks pembangunan manusia (IPM) bidang kesehatan (Profil Kesehatan Prov.
NAD, 2011).
Data kematian ibu di Kabupaten Bireuen Pada tahun 2012 mencapai 17 jiwa dan
jumlah kematian bayi 78 jiwa, namun upaya untuk mencegah terjadinya kematian ibu dan
kematian bayi terus ditingkatkan. Sehingga pada akhir bulan Juli 2013 didapatkan jumlah
kematian ibu ada 7 jiwa dan jumlah kematian bayi mencapai 63 jiwa
(Dinkes Bireuen, 2013).
Pada bulan september Tahun 2013, Penulis mengambil data di BPM
WARDIAH yang terletak di Desa Jangka, terdapat 23 ibu hamil yang melakukan ANC,
sedangkan persalinan yang ditolong di Klinik ini sebanyak 16 orang. Dari
sebanyak 16 persalinan itu sekitar 3 orang yang di rujuk kerumah Sakit pada saat inpartu.
Kebanyakan persalinan yang dirujuk di Klinik ini disebabkan karena partus macet.
Persalinan yang dirujuk ini juga disebabkan karena Ibu hamil tidak mau memeriksakan
diri ke bidan, sehingga tidak dapat terdeteksi tanda bahaya serta komplikasi saat
Kehamilan, tetapi tidak adakematian ibu dan kematian bayi di Klinik ini.
Berdasarkan hal tersebut diatas maka penulis sebagai mahasiswa Diploma III
kebidanan diwajibkan menerapkan “Asuhan Kebidanan Komperehensif” pada ibu hamil,
ibu bersalin, nifas dan bayi baru lahir di mulai pada tanggal 10 Oktober 2013 sampai
dengan 14 November 2013 di BPM WARDIAH di jalan Jangka Kab. Bireuen.
B. Tujuan
1. Tujuan umum
Mampu meningkatkan pemahaman dan penerapan manajemen asuhan kebidanan
secara komprehensif pada ibu L G:I P:0 A:0 mulai dari kehamilan, persalinan, nifas, dan
bayi baru lahir.
2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
b. Mampu mengidentifikasi diagnose dan masalah terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan
bayi baru lahir.
c. Mampu menetapkan diagnose masalah dan masalah potensial terhadap ibu hamil,
bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
d. Mampu melakukan tindakan segera atau kolaborasi terhadap ibu hamil, bersalin, nifas
dan bayi baru lahir.
e. Mampu menyusun perencanaan tindakan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru
lahir.
f. Mampu melaksanakan tindakan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
g. Mampu mengevaluasi hasil asuhan terhadap ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi baru lahir.
h. Mampu mendokumentasikan asuhan kebidanan pada ibu hamil, bersalin, nifas dan bayi
barulahir.
C. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dari laporan komprehensif ini adalah memberikan Manajemen
Asuhan Kebidanan Komprehensif pada Ibu L G:I P:0A:0 dimulai dari kehamilan,
persalinan, nifas, dan asuhan bayi baru lahir sejak tanggal 10 Oktober 2013 sampai
dengan 14 November 3013.
D. Sistematika Penulisan
Sistematika penulisan dari laporan komprehensif ini terdiri dari 5 bab yaitu:
BAB I PENDAHULUAN
Berisi Latar Belakang, Tujuan, Ruang Lingkup, Sistematika Penulisan.
BAB II TINJAUAN TEORI
Berisi teori yang berhubungan dengan kehamilan, persalinan, nifas bayi bari lahir dan
tinjauan teori manajemen asuhan kebidanan menurut Helen Varney 1997.
BAB IV PEMBAHASAN
Berisi pengkajian, identifikasi diagnosa dan masalah, identifikasi diagnosa masalah dan
masalah potensial, tindakan segera atau kolaborasi, perencanaan, pelaksanaan, dan
evaluasi.
BAB V PENUTUP
Berisi kesimpulan dan saran.
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Kehamilan
1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan adalah proses pertemuan dan persenyawaan antara spermatozoa (sel
mani) dengan sel telur (ovum) yang menghasilkan zigot dan berakhir sampai permulaan
persalinan (Maritalia dkk, 2012).
Kehamilan adalah fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan ovum dan
dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi yang berlangsung dalam waktu 40 minggu atau
9 bulan (Sarwono, 2011).
2. Fisiologi Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai yang berkesinambungan yang terdiri dari
ovulasi, migrasi spermatozoa dan ovum, terjadi konsepsi dan pertumbuhan zigot, terjadi
nidasi (implantasi) pada uterus, pembentukan plasenta, tumbuh kembang hasil konsepsi di
aterm di dalam uterus yang berlangsung selama lebih kurang 40 minggu (Maritalia dkk,
2012).
3. Tanda-Tanda Kehamilan
a. Tanda tidak pasti (Maritalia dkk, 2012).
Tanda-tanda tidak pasti kehamilan diantaranya adalah :
(1) Amenorea (tidak adanya haid)
(2) Nause dan emesis (mual dan muntah) atau mornig sickness
(3) Mengidam (menginginkan makanan dan minuman tertentu)
(4) Pingsan
(5) Mastodonia akibat Pembesaran payudara (mamae)
(6) Anoreksia (tdak ada nafsu makan)
(7) Frekuensi buang air kecil bertambah
(8) Obstipasi dan konstipasi
(9) Pigmentasi kulit
(10) Varises
(11) Peningkatan suhu basal
(12) Perubahan berat badan karena rahim semakin membesar sesuai dengan usia kehamilan
(13) Adanya HCG dalam urin sebagai kehamilan palsu
(14) Pada pemeriksaan ditemukan : tanda hegar, tanda goodell’s, tandachadwick, tanda Mc
Donald, tanda piscaseks, kontraksi braxton hicks, dan terabanya ballottement
b. Tanda Pasti Kehamilan (Maritalia dkk, 2012).
1) Adanya gerakan janin sejak usia kehamilan 16 minggu.
2) Terdengar denyut jantung janin pada kehamilan 12 minggu denganfetal elektro
cardiograph dan pada kehamilan 18-20 minggu denganstethoscope leannec.
3) Terabanya bagian-bagian janin
4) Terlihat kerangka janin bila dilakukan pemeriksaan Rongent
5) Terlihat kantong janin pada pemeriksaan USG
a. Kehamilan dengan hipertensi : hipertensi esensial, hipertensi karena kehamilan, pre eklamsia,
eklamsia
b. Perdarahan antepartum : solusio plasenta, plasenta previa, insertio velamentosa, ruptur sinus
c. Kelainan dalam lamanya kehamilan : prematur, postmatur atau postdate, intra uterin growth
g. Kehamilan disertai penyakit : diabetes melitus, jantung, sistem pernafasan, sistem pencernaan,
C. Nifas
1. Pengertian Nifas
Masa nifas atau puerperium, berasal dari bahasa Latin, yaitu pueryang artinya bayi
dan parous yang artinya melahirkan atau berarti masa sesudah melahirkan (Saleha, 2009).
Masa nifas atau puerperium adalah masa yang dimulai setelah kelahiran plasenta
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil yang
berlangsung selama sekitar 6 minggu setelah persalinan (Sarwono, 2006).
2. Tahapan Masa Nifas (Maritalia, 2012)
Masa nifas terbagi menjadi tiga tahapan yaitu :
a. Puerperium dini, masa pemulihan dimana ibu diperbolehkan untuk berdiri dan berjalan-
jalan.
b. Puerperium intermedial, masa pemulihan dari organ-organ reproduksi selama kurang 6
minggu.
c. Remote puerperium, waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat kembali dalam
keadaan sempurna terutama bila ibu selama hamil atau waktu persalinan mengalami
komplikasi.
d. Organ fisik tidak lengkap dan tidak dapat berfungsi dengan baik.
e. Perawatan Mata
Obat mata eritromisin 0,5% atau tetrasiklin 1% dianjurkan untuk pencegahan penyakit
mata karena klamidia (penyakit menular seksual). Obat mata perlu diberikan pada jam
pertama setelah persalinan. Yang lazim dipakai adalah larutan Perak Nitrat atau Neosporin
dan langsung diteteskan pada mata bayi segera setelah lahir. Jangan tinggalkan ibu dan bayi
kapan pun.
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun, berikanlah asuhan
berikut:
1) Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna, dan aktivitasnya.
2) Pertahankan suhu tubuh bayi
3) Lakukan pemeriksaan fisik yang lebih lengkap.
4) Berikan Vitamin K untuk mencegah terjadinya perdarahan, suntik (I.M) Vitamin K
0,5bmg
5) Identifikasi Bayi, alat pengenal yang efektif harus diberikan kepada setiap bayi baru lahir
dan harus tetap di tempatnya sampai waktu bayi dipulangkan.
6) Perawatan lain-lain :
a) Lakukan perawatan tali pusat
b) Dalam waktu 24 jam dan sebelum ibu dan bayi dipulangkan ke rumah, berikan imunisasi
BCG, polio oral, dan hepatitis B.
c) Ajarkan tanda-tanda bahaya bayi pada orang tua dan beritahu pada orang tua agar
merujuk bayi segera untuk perawatan lebih lanjut, jika ditemui tanda-tanda tersebut.
d) Ajarkan pada orang tua cara merawat bayi mereka dan perawatan harian untuk bayi
baru lahir:
(1) Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam mulai dari hari pertama.
(2) Pertahankan agar bayi selalu bersama ibu.
(3) Jaga bayi dalam keadaan bersih, hangat dan kering, dengan mengganti popok dan selimut
sesuai keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin (dapat menyebabkan
iritasi). Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus bersih.
(4) Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
(5) Peganglah, sayangilah dan nikmati kehidupan bersama bayi.
(6) Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan jika perlu.
(7) Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusui kurang baik
TINJAUAN KASUS
5. Perencanaan Tindakan
a. Informasikan dan jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
b. Berikan konseling kepada ibu tentang masalah potensial yang dialami,
R/ agar ibu dapat menantisipasi masalah potensial yang dialami
c. Beritahu Ibu tentang perubahan-perubahan Fisiologis kehamilan selama trimester III.
R/ menambah pengetahuan ibu mengenai perubahan yang terjadi selama kehamilan di trimester
III
d. Beritahu Ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III.
R/ agar ibu dapat menghindari yang menjadi bahaya dalam kehamilan
e. Anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi,
R/ karena makanan bergizi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan otak janin dalam
kandungan
f. Anjurkan Ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
R/ Latihan fisik teratur dapat memperlancar aliran darah dan berjalan kaki dapat memperkuat
otot-otot yang dibutuhkan untuk persalinan, misalnya otot rongga panggul.
g. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup,
R/ agar janin tidak mengalami stres dalam kandungan
h. Berikan Ibu tablet Fe, Vitamin C, dan Kalsium
R/ agar melengkapi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ibu dan janin dan vitamin C dapat
membantu penyerapan tablet Fe
i. Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang dan bila ada tanda-tanda bahaya
R/ agar kesejahteraan janin dapat dipantau
j. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan Tindakan
a. Menginformasikan dan menjelaskan kepada Ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan,
seperti pemeriksaan tanda-tanda vital (TTV) yaitu Tekanan darah 120/80 mmHg, nadi 80 x/m,
pernafasan 23 x/m, suhu tubuh 36,7°C, TBJ 3410 gram, TTP : 31 Oktober 2013 serta
memberitahu bahwa janin dan ibunya dalam keadaan sehat-sehat saja.
b. Memberitahu Ibu konseling masalah potensial yang dialami : sering BAK pada trimester III
adalah hal yang normal, karena bagian terbawah janin yang semakin turun
c. Memberitahu Ibu tentang perubahan-perubahan Fisiologis selama trimester III diantaranya :
1) Sering BAK, hal ini adalah normal seperti yang sudah dijelaskan diatas.
2) Bengkak pada kaki, ini normal karena aliran cairan yang tidak merata, akan tetapi hal ini akan
kembali lagi kebentuk normal dengan meninggikan kaki lebih tinggi dari pada kepala pada saat
tidur.
3) Keluar cairan kuning agak bening dari puting susu (Kolostrum) hal ini adalah normal untuk
persiapan keluarnya ASI.
4) Bertambahnya nafsu makan atau menghilangnya nafsu makan hal ini juga normal dimana
bertambahnya nafsu makan karenahilangnya rasa mual dan apabila terjadi berkurangnya nafsu
makan karena rasa cemas yang berlebihan untuk menhadapi kelahiran bayinya atau rasa cemas
yang lainnya.
d. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya kehamilan pada trimester III yaitu :
1) Keluar darah dari jalan lahir
2) Ketuban pecah sebelum ada tanda- tanda persalinan
3) Nyeri perut yang berlebihan
4) Adanya infeksi yang ditandai dengan demam lebih dari 3 hari
5) Berhentinya gerakan janin
6) Penglihatan kabur
Apabila ada salah satu tanda-tanda bahaya seperti diatas, maka ibu harus segera datang ke
pelayanan kesehatan terdekat.
e. Menganjurkan Ibu untuk tetap memakan makanan yang mengandung karbohidrat seperti : nasi,
roti, jagung dan protein seperti : ikan, daging, telur, tahu, tempe yang berguna sebagai energi
Ibu, serta serat seperti buah-buahan,sayur dan susu.
f. Menganjurkan Ibu untuk berjalan-jalan diwaktu pagi hari untuk mempelancar aliran darah ibu,
mengurangi rasa pegal-pegal dan mengencangkan otot-otot ibu.
g. Menganjurkan ibu untuk tetap menyempatkan diri istirahat pada siang hari atau duduk-duduk
disela-sela kerjanya dan menganjurkan ibu untuk istirahat pada malam hari selama 7 sampai 8
jam.
h. Memberikan Ibu tablet Fe untuk menambah darah, kalsium untuk pertumbuhan tulang dan
vitamin C untuk membantu penyerapan tablet Fe, dimana Fe diminum 1 kali sehari, 2 jam
sesudah makan dengan air putih, karena dapat mengakibatkan rasa mual, selain itu kotoran bisa
berwarna hitam.
i. Menganjurkan Ibu untuk kunjungan ulang berikutnya dan bila ada tanda-tanda bahaya atau ada
keluhan yang dirasakan.
j. Mendokumentasikan Asuhan kebidanan yang telah diberikan.
7. Evaluasi
Ibu telah diberitahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan dan ibu dapat mengulangi
penjelasan yang telah diberikan selain itu ibu berjanji akan mengikuti apa yang telah disarankan
termasuk kunjungan ulang bila ada tanda-tanda bahaya.
Catatan Pendokumentasian
Kunjungan hamil ulang ke-2 Tanggal 23 Oktober 2013 Pukul : 20.00 WIB
S : Ibu mengatakan nyeri pada bagian simfisis
O : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 120/80 mmHg Denyut nadi : 82x/menit
Pernafasan : 24 x/menit Suhu tubuh : 360c
Pemeriksaan Leopold :
opold I : TFU 3 jari di bawah procesus xyphoedeus atau 33 cmdiatas sympisis (MD), pada perabaan
teraba satu bagian bulat,lunak tidak melenting (bokong).
opold II : Pada perabaan teraba satu bagian panjang, keras seperti papan (punggung) dan bagian kiri teraba
bagian kecil-kecil dari janin seperti jari-jari dan siku (ekstremitas).
opold III : Pada perabaan teraba satu bagian bulat, keras dan melenting (kepala).
opold IV : Pada perabaan teraba bagian bawah janin sudah masuk PAP 4/5 (divergen)
JJ : 130 x/ menit
BJ : (33-13) x 155 = 3100 gram
A : Ibu L G1 P0 A0, hamil 38 minggu 6 hari
Janin hidup, tunggal, intrauterine, presentasi kepala.
P : 1. Informasikan dan jelaskan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
2. Berikan konseling kepada ibu tentang masalah potensial yang dialami,
R/ agar ibu dapat menantisipasi masalah potensial yang dialami
3. Beritahu Ibu tanda-tanda persalinan.
R/ agar ibu dapat mengetahui tanda – tanda persalinan
4. Beritahu ibu posisi- posisi meneran
R/ agar pada saat persalinan ibu sudah mengetahui posisi meneran
5. Beritahu ibu persiapan- persiapan persalinan
R/ agar ibu dan keluarga dapat mempersiapkan kebutuhan persalinan, seperti : uang, kendaraan,
6. Anjurkan Ibu untuk tetap mengkonsumsi makanan bergizi,
R/ karena makanan bergizi berguna untuk pertumbuhan dan perkembangan otak janin dalam
kandungan
7. Anjurkan Ibu untuk berjalan-jalan dipagi hari.
R/ Latihan fisik teratur dapat memperlancar aliran darah dan berjalan kaki dapat memperkuat
otot-otot yang dibutuhkan untuk persalinan, misalnya otot rongga panggul.
8. Anjurkan ibu untuk tetap istirahat yang cukup,
R/ agar janin tidak mengalami stres dalam kandungan
9. Berikan Ibu tablet Fe, Vitamin C, dan Kalsium
R/ agar melengkapi kebutuhan zat gizi yang dibutuhkan ibu dan janin dan vitamin C dapat
membantu penyerapan tablet Fe
10. Anjurkan Ibu untuk kunjungan ulang dan bila ada tanda-tanda bahaya
R/ agar kesejahteraan janin dapat dipantau
11. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
I : 1. Menginformasi dan menjelaskan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain, TD 120/80
mmHg, nadi 82 x/m, pernafasan 24 x/m, suhu tubuh 360C, DJJ 130 x/m, TBJ 3100 gram dan
kondisi ibu dan janin baik.
2. Menganjurkan Ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi
3. Menganjurkan Ibu untuk jalan-jalan di pagi hari karena dapat memperlancar aliran darah,
mengurangi rasa pegal-pegal dan mengencangkan oto- otot ibu.
4. Memberitahu ibu tanda-tanda melahirkan yaitu:
a. Keluar darah bercampur lender dari jalan lahir
b. Vulva vagina membuka
c. Pecahnya air ketuban secara spontan
d. Adanya peningkatan tekanan pada rectum atau vagina
e. Ibu merasa ingin meneran dengan terjadi kontraksi
f. Perineum menonjol
5. Memberitahu ibu posisi saat meneran
a. Posisi berbaring/ litotomi
b. Posisi miring/ lateral
c. Posisi jongkok
d. Posisi setengah duduk
6. Memberitahu ibu persiapan- persiapan persalinan
a. Bagi ibu
1) BH menyusui
2) Celana dalam
3) Gurita/ baju ibu
4) Pembalut
5) Uang
b. Bagi bayi
1) Bedung bayi
2) Baju dan popok bayi
3) Selimut
4) Topi bayi, kaos kaki bayi, kaos tangan bayi
7. Memberikan ibu tablet Fe untuk menambah darah, kalsium untuk pertumbuhan tulang dan
vitamin C untuk membantu penyerapan tablet Fe. Fe diminum 1x sehari, 2 jam sesudah makan
dengan air putih, karena dapat mengakibatkan rasa mual, selain itu kotoran biasa berwarna
hitam.
E : Ibu telah di beritahu hasil pemeriksaan dan bisa mengulang apa yang di jalaskan oleh bidan dan
ibu segera kunjungi bidan bila terdapat tanda-tanda persalinan dan ibu berjanji akan mengikuti
apa yang telah disarankan.
4. Tindakan segera
Untuk sementara tidak ada
5. Perencanaan
a. Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi janin dan dirinya
b. Pantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
R/ untuk memantau kemajuah persalinan dan mengetahui keadaan janin dan ibu
c. Penuhi kebutuhan nutrisi dan cairan
R/ mencegah terjadinya dehidrasi dan pemenuhan energi
d. Jelaskan pada ibu dan keluarga tentang kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi
R/ agar ibu dan keluarga mengetahui kemajuan persalinan dan keadaan ibu dan janin
e. Beri support mental pada ibu
R/ agar psikologi ibu dapat mempercepat proses persalinan
f. Anjurkan ibu berbaring dalam posisi miring ke kiri
R/ mempercepat proses penurunan kepala dan mencegah terjadinya asfiksia pada janin
g. Ajarkan ibu bernafas pada saat kontraksi
R/ agar saat kontraksi ibu bisa mengedan dengan kuat
h. Pertahankan kandung kemih tetap kosong
R/ karena apabila kandung kemih penuh uterus tidak dapat berkontraksi dengan baik
i. Persiapkan alat-alat dan obat-obatan
R/ untuk persiapan saat persalinan dan kemungkinan adanya masalah
j. Jaga privasi ibu
R/ menutupi bagian yang menjadi privasi ibu dan menjaga kerahasiaan privasi ibu
k. Hadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami atau keluarga untuk mendampingi
ibu saat melahirkan
R/ agar psikologis ibu baik dan dapat mempercepat proses persalinan
l. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan
a. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti :
Tekanan darah 110/70 mmHg, Denyut nadi 80 x/menit, pernafasan 22 x/menit, suhu tubuh 370C,
pembukaan 6 cm, posisi janin bagus, ketuban utuh
b. Memantau kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf yaitu meliputi : VT/pembukaan,
penurunan bagian terbawah,ketuban dan tekanan darah ibu setiap 4 jam sekali, His, DJJ dan nadi
setiap 30 menit, suhu setiap 2 jam.
c. Memenuhi kebutuhan nutrisi dan cairan untuk mencegah dehidrasi dan untuk menambah tenaga
mengedan.
d. Menjelaskan kepada keluarga tentang kemajuan persalinan dan perubahan yang terjadi.
e. Memberi support mental pada ibu
f. Menganjurkan ibu agar berbaring dalam posisi miring ke kiri untuk mempercepat penurunan
kepala bayi
g. Mengajarkan ibu bernafas pada saat kontraksi dan menganjurkan ibu untuk meneran apabila ada
dorongan kuat untuk meneran, serta anjurkan ibu untuk istirahat diantara kontraksi.
h. Mempertahankan kandung kemih tetap kosong
i. Mempersiapkan alat-alat dan obat-obatan seperti partus set, alat resusitasi, cairan infus dan obat-
obatan serta perlengkapan ibu dan.
j. Menjaga privasi ibu dalam persalinan yaitu menggunakan penutup atau sampiran
k. Menghadirkan orang yang dianggap penting oleh ibu seperti suami atau keluarga untuk
mendampingi ibu saat persalinan
l. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
7. Evaluasi
Ibu fase aktif kala l, pembukaan 6 cm, penurunan hodge ll, kontraksi uterus baik, kondisi
janin baik, DJJ normal. Ibu telah diberikan nutrisi. Cara bernafas dan meneran saat ada his dan
sudah mengosongkan kandung kemih.
Pada pukul 11.20 WIB dilakukan VT ulang dengan pembukaan 8 cm, kontraksi uterus
semakin kuat, kondisi janin baik, DJJ 140 x/m dan keluarga diminta untuk mempersiapkan
kelengkapan ibu dan bayi saat persalinan.
Catatan Pendokumentasian
Kala II
Tanggal : 01 November 2013 Pukul : 00.45 WIB
S : Ibu mengatakan nyeri diatas simfisis dan pinggang yang sangat kuat dan keinginan mengedan
sangat kuat
O : 1. TD : 110/70 MmHg
2. Pols : 88x/m
3. Temp : 36°C
4. RR : 22 x/m
5. VT
Vagina : tidak ada benjolan
Portio : sudah menipis
Pembukaan : 10 cm/ lengkap
Ketuban : Jernih
Penurunan : hodge IV
Posisi : UUK
DJJ : 148x/ menit
6. Kontraksi 5x dalam 10 menit selama 45 detik
7. Perineum menonjol
8. Vulva dan spingter ani membuka
A : Ibu L G1 P0 A0 hamil 40 minggu inpartu kala II
Janin hidup, tunggal, intrauterin, presentasi kepala
P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi janin dan dirinya
2. Nilai tanda-tanda kemajuan persalinan dengan menggunakan partograf
R/ untuk memantau kemajuah persalinan dan mengetahui keadaan janin dan ibu
3. Memberikan suppot mental ke pada ibu
R/ agar ibu kuat dan psikologisnya tenang
4. Pimpin persalinan jika pembukaan sudah lengkap
R/ agar persalinan terkoordinasi dan dapat mencegah terjadinya ruptur pada perinium
5. Laksanakan pertolongan persalinan dengan APN
R/ sesuai dengan panduan saat menolong persalinan harus dilakukan sesuai dengan APN
I : 1. Mengiformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain :Tekanan darah
110/70 mmHg, Denyut nadi 88 x/menit, pernafasan 22x/menit, suhu tubuh 37 0C, pembukaan
sudah lengkap (10 cm), DJJ 148 x/m, bayi sudah tampak di vulva.
2. Menilai kemajuan persalinan, kemajuan persalinan ada yaitu kepala maju mundur di vulva dan
akhirnya tampak 5-6 cm di vulva.
3. Memberikan support mental dengan memuji ibu disaat ibu mengedan dengan baik dan kepala
semakin maju
4. Menganjurkan keluarga untuk mendampingi Ibu serta memberikan makan dan minum untuk
pemenuhan cairan dan untuk tenaga mengedan.
5. Menjelaskan posisi yang baik dalam persalinan dan ibu memilih posisi setengah duduk.
6. Melaksanakan pertolongan persalinan dengan APN
a. Cuci tangan dengan sabun dan air mengalir
b. Pakai sarung tangan DTT
c. membersihkan perineum ibu
d. memasang alas bokong saat kepala tampak 5 – 6 cm didepan vulva.
e. Bentangkan handuk di atas perut ibu
f. Lakukan manuver tangan yang tepat saat kepala bayi 5-6 cm di vulva
g. Setelah kepala lahir, tunggu putaran paksi luar dan periksa lilitan tali pusat
h. Kemudian kedua tangan memegang biparietal, menarik ke bawah untuk melahirkan bahu depan
dan menarik ke atas untuk melahirkan bahu belakang
i. Lakukan sanggah susur
j. Letakkan bayi di atas perut ibu
E : Pada tanggal 01 November 2013, pukul 01.15 WIB, lahir bayi perempuan, BB: 3700 gram, PB
: 48 cm secara normal. Bayi di keringkan di hangatkan, langsung menangis. APGAR skor 8.
Kala III
Tanggal : 01 November 2013 Pukul : 01:15 WIB
S : Ibu mengatakan perutnya terasa nyeri dan sakit
O : K/U : Baik
Kesadaran : Composmentis
TFU : setinggi pusat
uterus bundar dan keras
Tali pusat memanjang
Adanya semburan darah
A : Ibu L P1 A0 partus kala III
P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi janin dan dirinya
2. Pastikan janin tunggal
R/ untuk memastikan apakah janin tunggal atau gemili
3. Lakukan suntikan oksitosin 10 unit secara IM
R/ untuk membantu uterus berkontraksi setelah proses kala II
4. Jepit potong tali pusat
R/ untuk memisahkan kehidupan bayi dengan rahim ibu
5. Lakukan IMD
R/ mengajarkan bayi untuk menyusui bayinya dan agar adanya skin to skin antara ibu dan bayi
6. Lakukan perengangan tali pusat terkendali (PTT)
R/ untuk mengeluarkan plasenta dari rahim
7. Lahirkan plasenta
R/ agar uterus dapat berkontraksi dengan baik dan involusi uterus
8. Lakukan masase fundus
R/ membantu involusi uterus dan mencek ulang apakah uterus berkontraksi dengan baik
9. Nilai pendarahan
R/ untuk mengetahui apakah terjadi pendarahan yang patofisiologis
10. Lakukan prosedur pasca persalinan
R/ melakukan tindakan sesuai dengan pasca persalinan
I : 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain : K/U ibu baik, TFU
setinggi pusat, kontraksi uterus baik.
2. Melakukan pemeriksaan untuk memastikan bahwa janin tunggal dan hasilnya : janin tunggal.
3. Melakukan manajemen Aktif Kala III
a. Suntikkan oksitosin 10 unit secara IM pada 1/3 paha kanan bagian luar
b. Menjepit dan memotong tali pusat
c. Lakukan peregangan tali pusat terkendali yaitu :
1) Pindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva
2) Letakkan tangan kiri di atas simfisis untuk menahan bagian bawah uterus sementara tangan
kanan memegang tali pusat dengan menggunakan klem dengan jarak 5-10 cm dari vulva
3) Saat uterus berkontraksi, tegangkan tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri
menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorso kranial.
4. Mengeluarkan plasenta
Saat plasenta bertambah panjang dan terasa adanya pelepasan plasenta minta ibu untuk meneran
sedikit sementara tangan kanan menarik plasenta ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengan
kurve jalan lahir sehingga plasenta tampak pada vulva kemudian mengeluarkan plasenta dengan
kedua tangan dan melakukan putaran searah untuk membantu pengeluaran plasenta dan
mencegah robeknya selaput ketuban.
5. Melakukan massase uterus dengan menggosok uterus secara sirkuler menggunakan bagian
palmar 4 jari tangan kiri selama 15 detik hingga kontraksi uterus baik (fundus terasa keras).
E : Ibu post partum kala III, plasenta lahir lengkap jam 01.40 WIB, lama pengeluaran
plasenta 25 menit
Kala IV
Tanggal : 01 November 2013 Pukul : 01.40 WIB
S : Ibu mengatakan lemas dan merasa mules
O : K/U ibu dan bayi : baik
Kontraksi : baik
TFU : 2 jari dibawah pusat
Perdarahan : ± 250 cc
Ruptur : Tidak ada
Tekanan darah : 110/70 MmHg
Denyut nadi : 88 x/menit
Pernafasan : 24x/menit
Suhu tubuh : 370C
Kandung kemih : kosong
A : Ibu L P1 A0 partus kala IV
P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan yang telah di lakukan
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi bayi dan dirinya
2. Pantau kontraksi uterus
R/ untuk memantau apakah kontraksi uterus baik dan tinggi fundus sesuai
3. Ajarkan ibu atau keluarga untuk melakukan massage uterus
R/ untuk membantu kontraksi uterus
4. Ajurkan ibu untuk banyak minum air putih
R/ untuk mencegah terjadi dehidrasi dan pemulihan energi
5. Pastikan kandung kemih tetap kosong
R/ agar uterus dapat berkontraksi dengan baik
I : 1. Menginformasikan kepada ibu tentang hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain :
Tekanan darah 110/70 mmHg, denyut nadi 88 x/m, pernafasan 24 x/m, suhu tubuh 360C,
perdarahan normal, kontraksi baik.
2. Memantau tekanan darah, nadi, tinggi fundus, kontraksi uterus, kandung kemih dan perdarahan
setiap 15 menit selama satu jam pertama dan setiap 30 menit selama satu jam kedua kala empat
serta pantau temperatur tubuh setiap jam dalam dua jam pertama pasca persalinan.
3. Mengajarkan ibu atau keluarga cara massase uterus jika uterus teraba lembek yaitu dengan
menggosok uterus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan hingga kontraksi
uterus baik (fundus terasa keras).
4. Memeriksakan laserasi jalan lahir dan tidak ada robekan jalan lahir pada Ibu L
5. Memberikan makan dan minum yaitu the manis hangat dan nasi putih dengan sayur dan ikan.
6. Membersihkan dan rapikan ibu.
7. Memberikan tablet Fe dan Vitamin A untuk ibu
8. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
9. Menganjurkan pada ibu agar kontak sesering mungkin dengan bayinya.
10. Menjelaskan dan menganjurkan pada ibu tentang mobilisasi dini yaitu ibu sebaiknya tidur
terlentang selama 8 jam pasca persalinan kemudian boleh miring kiri atau kanan untuk mencegah
terjadinya trombosis dan tromboemboli.
11. Menginformasikan tanda-tanda bahaya pada masa nifas yaitu demam, pendarahan aktif, pusing,
keluar banyak bekuan darah, bau busuk dari vagina serta lemas luar biasa.
12. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
E : Ibu L post partum kala IV, perdarahan normal dan bayinya sudah disusukan tidak ada laserasi
pada perineum.
5. Perencanaan
a. Beritahu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ agar ibu merasa tentang dengan kondisinya dan mengetahui kondisi bayi dan dirinya
b. Anjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan bergizi.
R/ untuk memenuhi kebutuhan energi dan gizi
c. Ajarkan ibu tentang perawatan payudara.
R/ untuk mencegah infeksi pada payudara dan memperlancar asi
d. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya.
R/ untuk memenuhi kebuhutuhan nutrisi pada bayinya
e. Anjurkan ibu untuk membersihkan areola dan puting susu sebelum dan sesudah menyusui.
R/ agar terhindar dari infeksi pada masa nifas
f. Berikan tablet Fe dan Vitamin A untuk ibu
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan mencegah anemia postpartum
g. Anjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri.
R/ agar ibu merasa nyaman dan bersih
h. Ajarkan ibu tentang perawatan tali pusat.
R/ untuk menambah pengetahuan tentang perawatan tali pusat
i. Beritahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas.
R/ untuk menambah pengetahuan dan dapat mewaspadai bahaya masa nifas
j. Anjurkan ibu untuk mobilisasi.
R/ berolahraga kecil untuk kebugaran fisik ibu pasca persalinan
k. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang telah dilakukan seperti tanda-tanda vital yaitu : TD
110/70 mmHg, Nadi 80 x/m, pernapasan 20 x/m, suhu tubuh 360C, TFU 2 jari di bawah pusat,
kontraksi baik.
b. Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup kalori
c. Mengajarkan ibu tentang perawatan payudara untuk memperlancar pengeluaran ASI yaitu
dengan cara :
1) Licinkan tangan dengan minyak atau dengan baby oil
2) Telapak tangan kiri menopang payudara kiri dan jari-jari tangan kanan saling dirapatkan
kemudian dengan menggunakan sisi kelingking tangan kanan urut payudara kiri dari pangkal ke
arah putting.
3) Lakukan hal yang sama pada payudara kanan
4) Lakukan 30 x selam 5 menit.
d. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI Eksklusif pada bayinya selama 6 bulan tanpa
makanan tambahan
e. Menganjurkan ibu untuk membersihkan areola dan putting susu sebelum dan sesudah menyusui.
f. Memberikan tablet Fe dan Vitamin A untuk ibu
g. Menganjurkan ibu untuk tetap menjaga kebersihan diri terutama daerah genetalia supaya
mempercepat penyembuhan.
h. Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat bayi yaitu : jangan membungkus atau
mengoleskan cairan atau bahan apapun pada puntung tali pusat, lipat popok di bawah puntung
tali pusat, jika puntung tali pusat kotor bersihkan dengan hati-hati menggunakan air DTT dan
sabun kemudian keringkan dengan kain bersih dan beritahu ibu untuk segera mencari bantuan
jika pusat bayi menjadi merah, bernanah, berdarah atau berbau
i. Memberitahu ibu tanda-tanda bahaya masa nifas dan anjurkan untuk mencari asuhan segera bila
didapati tanda-tanda bahaya sebagai berikut :
1) Demam
2) Perdarahan aktif
3) Keluar banyak bekuan darah
4) Bau busuk dari vagina
5) Pusing
6) Lemas luar biasa
7) Penyulit dalam menyusui bayi
8) Nyeri panggul atau abdomen yang lebih hebat dari nyeri kontraksi biasa.
j. Menganjurkan untuk mobilisasi yaitu setelah beristirahat total selama 8 jam kemudian ibu boleh
miring kiri atau kanan, pada hari ke-2 ibu diperbolehkan duduk, hari ke-3 jalan-jalan dan
selanjutnya ibu dapat melakukan kegiatan-kegiatan ringan seperti menyapu dll.
k. Dokumentasikan hasil pemeriksaan.
7. Evaluasi
Ibu nifas 8 jam, perdarahan normal, ibu telah diberikan konseling dan ibu mengerti dan
mengikuti apa yang telah di sarankan, dan ibu mengkonsumsi makanan yang bergizi dan cukup
kalori.
Catatan Pendokumentasian
Kunjungan Nifas ulang ke-2 Tanggal 7 November 2013
Pukul : 12.00 WIB
S : Ibu mengatakan kondisinya mulai membaik
O : K/U : Baik Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 110/70 mmHg Denyut nadi : 80 x/menit
Pernafasan : 20 x/menit Suhu badan : 37 0C
TFU : Pertengahan pusat – simpisis
Lochea : Sanguinolenta
A : Ibu L PI A0 postpartum 7 hari
P : 1. Informasikan keadaan hasil pemeriksaan yang telah di lakukan
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaannya dan ibu bisa merasa tenang
2. Pastikan involusi terus berjalan
R/ untuk memantau apakah involusi uterus sesuai
3. Nilai ada tanda demam
R/ untuk menilai apakah ada infeksi pada masa nifas
I : 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain : TD 110/70 mmHg, Nadi
80 x/m, pernapasan 20x/m, suhu tubuh 370C, TFU Pertengahan pusat - simpisis, lochea normal,
K/U ibu dan bayi baik.
2. Memastikan involusi uterus berjalan normal.
3. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau pendarahan abnormal.
4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tanda-tanda penyulit serta ibu
memberikan ASI secara ekslusif.
5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap
hangat dan merawat bayi sehari-hari.
6. Memenuhi kebutuhan energi ibu dengan mengkonsumsi makanan bergizi dan cukup kalori serta
berprotein tinggi.
7. Menganjurkan ibu untuk segera mencari penolong apabila ada tanda-tanda bahaya.
8. Memberitahu ibu jadwal kunjungan nifas ke-3 tanggal 14 November 2013
9. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
E : Ibu L dengan post partum 6 jam dan kondisi ibu mulai membaik, dan ibu mengerti apa yang
telah disarankan.
4. Tindakan segera
Untuk sementra tidak ada
5. Perencanaan
a. Informasikan hasil pemeriksaan
R/ agar ibu bisa mengetahui keadaan bayinya dan ibu bisa merasa tenang
b. Awasi dan beritahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayi
R/ untuk mencegah terjadinya bahaya pada bayi
c. Lakukan perawatan tali pusat bayi
R/ untuk menjaga kebersihan tali pusat bayi
d. Ajarkan ibu tentang perawatan tali pusat
R/ untuk menambah pengetahuan saat melakukan perawatan tali pusat
e. Pertahankan bayi selalu dalam keadaan bersih dan hangat
R/ agar bayi selau bersih dan terhindar dari penyakit yang mungkin terjadi
f. Mandikan bayi setelah 6 jam bayi lahir dengan menggunakan air hangat
R/ agar bayi tidak kehilangan suhu tubuhnya dan agar bersih
g. Anjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya
R/ untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bayi
h. Berikan salap mata pada bayi
R/ untuk mencegah infeksi pada mata
i. Anjurkan ibu untuk imunasasi bayinya
R/ untuk kekebalan tubuh bayi
j. Dokumentasikan hasil pemeriksaan
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
6. Pelaksanaan
a. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan yang dilakukan pada bayinya seperti : BB : 3700 gram, jenis
kelamin perempuan, keadaan bayi baik, PB : 48 cm, tali pusat bagus/tidak ada perdarahan.
b. Mengawasi serta memberitahu ibu tanda-tanda bahaya pada bayinya seperti:
1) Bayi susah bernafas atau sesak.
2) Suhu tubuh bayi terlalu panas atau dingin
3) Warna kulit bayi biru atau pucat.
4) Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
5) Pada tali pusat terlihat bengkak, merah, keluar cairan, bau busuk dan pernafasan bayi sulit.
6) Bayi tidak berkemih dalam waktu 24 jam dan tinja berwarna hijau tua, berlendir, berdarah atau
tinja terlalu encer dan sering.
7) Aktivitas : menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu
mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.
c. Mengajarkan ibu tentang perawatan tali pusat bayi yaitu, jangan membungkus atau
mengoleskan cairan atau bahan apapun pada puntung tali pusat, lipat popok di bawah puntung
tali pusat, jika puntung tali pusat kotor bersihkan dengan hati-hati menggunakan air DTT dan
sabun kemudian keringkan dengan kain bersih dan beritahu ibu untuk segera mencari bantuan
jika pusat bayi menjadi merah, bernanah, berdarah atau berbau.
d. Melakukan perawatan tali pusat pada bayi yaitu dengan cara membalut tali pusat dengan kasa
steril dan tali pusat harus selalu dalam keadaan kering.
e. Mempertahankan bayi harus selalu dalam keadaan bersih dan hangat dengan cara bayi selalu
diselimuti terutama pada bagian kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi dengan
kain yang bersih.
f. Memandikan bayi setelah 6 jam bayi lahir dengan menggunakan air hangat
g. Menganjurkan ibu untuk memberikan ASI pada bayinya.
h. Memberikan salap mata pada bayi.
i. Menganjurkan Ibu untuk Imunisasi bayinya
j. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan.
7. Evaluasi
Pada tanggal 01 November 2013, pukul 01.15 Wib. Lahir bayi perempuan, bayi
dikeringkan, dihangatkan dan spontan menangis. Tali pusat dijepit, dipotong dan diikat. Bayi
dibedung hingga kepala untuk mencegah hipotermi. Keadaan umum bayi baik, tidak
ada kelainan, BB : 3700 Gram, PB : 48 cm.
Catatan Pendokumentasian
Kunjungan neonatus ulang ke-2 Tanggal : 7 November 2013
Pukul : 12.00 WIB
S : Bayi aktif
BAB : 3x dalam sehari
BAK : 5x sehari
O : Keadaan Umum : Baik
Tali pusat : Sudah puput
A : Neonatus cukup bulan sesuai dengan usia kehamilan berumur 6 hari
P : 1. Informasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain keadaan bayi baik.
R/ agar ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya dan ibu merasa tenang
2. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI eksklusif)
R/ agar kebutuhan nutrisi bayi terpenuhi
3. Jaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayi selalu diselimuti terutama pada bagian
kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi dengan kain yang bersih.
R/ agar bayi tidak kehilangan suhu tubuhnya atau mengalami hipotermi
4. Tidak membubuhi apapun pada pusat bayi
R/ untuk mencegah infeksi dari tali pusat bayi
5. Beritahu ibu tanda bahaya pada neonatus
R/ untuk menambah pengetahuan tentang bahaya pada neonatus
6. Dokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
R/ Sebagai bahan pertanggung jawaban bidan terhadap tindakan yang akan dilakukan
I : 1. Menginformasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan antara lain keadaan bayi baik.
2. Memastikan bayi menyusu dan mendapatkan ASI secara benar (ASI eksklusif)
3. Menjaga bayi agar tetap hangat dan bersih dengan cara bayi selalu diselimuti terutama pada
bagian kepala, mengganti kain yang basah dan bungkus bayi dengan kain yang bersih.
4. Memberitahukan ibu tanda bahaya pada neonatus antara lain :
a. Bayi susah bernafas atau sesak.
b. Suhu tubuh bayi terlalu panas atau dingin.
c. Warna kulit bayi biru atau pucat.
d. Jika diberi ASI hisapan bayi lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah.
e. Aktivitas : menggigil , atau nangis tidak biasa, sangat mudah tersinggung, lemas, terlalu
mengantuk, lunglai, kejang, kejang halus, tidak bisa tenang, menangis terus menerus.
5. Mendokumentasikan hasil pemeriksaan yang telah dilakukan.
E : Bayi Ibu L berusia 7 hari, tali pusatnya sudah puput pada hari ke-4, dengan keadaan umumnya
normal dan pusatnya selalu dalam keadaan kering.
DAFTAR PUSTAKA
DINKES Aceh, 2009. Profil Kesehatan Provinsi Aceh, [online]. www. dinkes.aceh.go.id, diakses tanggal
24 Agustus 2012.
Muslihatun, Wafi nur. (2009). Asuhan neonatus, bayi dan balita. Fitramaya. Yogyakarta
Prawirohardjo, S dkk. (2006). Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Yayasan Bina Pustaka
sarwono prawirohardjo. Jakarta.
Rukiyah, ai yeyeh dkk. (2009). Asuhan kebidanan persalinan. Trans info media. Jakarta
Saifuddin, abdul bari dkk. (2008). Buku Panduan praktis pelayanan kesehatan maternatal dan
neonatal. Jakarta
Saleha, Sitti. (2009). Asuhan kebidanan pada masa nifas. Salemba medika. Jakarta
Varney, H (1997) Varney’s Midwefery Text Book, edisi 3, Jones and Bartlett Publisher, Boston
WHO, Maternal deaths worldwide drop by third, Media Center News Release,
[online],http://www.who.int, Diakses pada 18 Agustus 2012.