Sie sind auf Seite 1von 8

Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X

(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

FAKTOR - FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN UTILISASI POSYANDU


LANSIA DI PUSKESMAS TEGAL SARI KECAMATAN
MEDAN DENAI TAHUN 2017

Mhd. Ikhsan Nasution1, Elisabeth Dame Manalu2, dan Saiful Batubara3


1
Alumni Program studi Magister Kesehatan Masyarakat STIKes DHDT
2
Staf Pengajar Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat STIKes DHDT
3
Staf Pengajar Fakultas Kedokteran UISU
ABSTRACT

The number of elderly population showed an increase from year to year. Indonesia was among the top
five countries with the largest population of elderly in the world. This was followed by the elderly morbidity
rate increased from year to year. So the elderly need to do various activities of prevention and maintenance of
health. But only a few elderly were aware of it and taked advantage of services Posyandu. In Tegal Sari
Community Health Center, the number of elderly were 2300 people with active elderly used elderly integrated
service center only 40 people.
This research was an analytic with cross sectional research design which aimed to know factors related to
utilization of elderly integrated service center at Tegal Sari Community Health Center of Medan Denai sub-
district in 2017. all elderly who have visited Posyandu Tegal Sari Public Health Center of Medan Denai Sub-
district in 2017 as many as 2300 People with a large sample of 96 people. Data were collected by used
questionnaire then processed and tested by chi square test followed by multiple logistic regression test with 95%
confidence level and α = 0,05.
The result of the research showed that there was a relation of age with the utilization of elderly elderly
integrated service center utilization (p value = 0,027), there was no relation sex with elderly integrated service
center utilization (p value = 0,616), there was relation of education, work, attitude, and service quality with
elderly integrated service center utilization (p value = 0,001), there was relation of travel time to utilization of
elderly integrated service center (p value = 0,002).
It is expected that officers to make innovations such as providing music or spiritual activities in waiting
time for activities so that the elderly do not get tired of waiting. Officers can also carry out creative activities
such as making bags, accessories, and others for the elderly who are interested so as to increase the elderly
interest to regular visit to elderly integrated service center because many positive activities obtained by the
elderly.

Keywords: Utilization, Posyandu of Elderly, Community health center

PENDAHULUAN peningkatan. Pada tahun 2012 angka kesakitan


lansia mencapai 34%, artinya dari 100 lansia
Posyandu Lanjut Usia (Lansia) merupakan terdapat 34 orang yang menderita sakit. Sedangkan
pusat kegiatan masyarakat dalam upaya pelayanan jumlah lansia yang mengalami keluhan kesehatan
kesehatan pada lansia. Jumlah penduduk lansia mencapai 58%, yang berarti dari 100 orang lansia
menunjukkan peningkatan dari tahun ke tahun. Hal terdapat 58 orang yang mengalami keluhan sakit.
ini sejalan dengan meningkatnya usia harapan hidup Data Riskesdas tahun 2013 menunjukkan bahwa
serta menjadi tanda membaiknya tingkat data kejadian penyakit pada lansia terus mengalami
kesejahteraan masyarakat. Tahun 2010 di seluruh peningkatan. Dengan urutan penyakit yang
dunia jumlah orang lanjut usia diperkirakan ada 600 mendominasi adalah hipertensi, artrirtis, stroke,
juta dengan usia rata-rata 60 tahun dan diperkirakan penyakit paru obstruktif kronis, diabetes melitus,
pada tahun 2025 akan mencapai 1,2 milyar. Dari penyakit jantung koroner, batu ginjal, dan gagal
hasil sensus penduduk tahun 2010 menunjukkan jantung.2
bahwa Indonesia termasuk lima besar negara dengan Kementerian Kesehatan telah menambah
jumlah penduduk lansia terbanyak di dunia yaitu jumlah Puskesmas yang menyelenggarakan program
mencapai 18,1 juta jiwa pada 2010 atau 9,6 persen santun lansia yang menyelenggarakan Posyandu
dari jumlah penduduk.1 lansia. Dari Data Kementerian Kesehatan, saat ini
Berdasarkan data Susenas tahun 2012 angka terdapat 528 Puskesmas yang menyelenggarakan
kesakitan lansia dari tahun ke tahun mengalami program santun lansia di 231 Kabupaten/Kota di

8
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

Indonesia. Namun, implementasi program tersebut control study yang bertujuan mengetahui faktor-
belum berjalan maksimal.3 faktor yang berhubungan dengan utilisasi pelayanan
Melihat besarnya manfaat posyandu lansia, Posyandu lansia di Puskesmas Tegal Sari
seharusnya sasaran memanfaatkan kegiatan ini Kecamatan Medan Denai tahun 2017. Penelitian ini
semaksimal mungkin namun kenyataannya dilakukan pada bulan bulan Januari sampai bulan
pemanfaatan tersebut masih rendah. Hal ini juga Juni tahun 2017. Populasi dalam penelitian ini
terlihat pada data nasional pada tahun 2014 adalah seluruh lansia yang pernah mengunjungi
pemanfaatan posyandu lansia hanya mencakup Posyandu lansia Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
5,39% dan terjadi peningkatan pada tahun Medan Denai tahun 2017 sebanyak 2300 orang dan
berikutnya sebesar 13,23%. Angka ini sangat jauh sampel dalam penelitian ini sebanyak 96 orang.
dari standar pelayanan minimal Posyandu lansia Data primer diperoleh melalui pengumpulan
sebesar 80% .4 data dari lansia di wilayah kerja Puskesmas Tegal
Di wilayah Sumatera Utara tahun 2010 Sari Kecamatan Medan Denai yang pernah
lansia sebanyak 7.956.188 jiwa dan hanya 3.399.189 berkunjung ke Posyandu lansia tahun 2017 dengan
jiwa diantaranya (42,72%) yang mendapat menggunakan kuesioner yang akan diisi oleh
pelayanan kesehatan (Profil Kesehatan Propinsi responden.
Sumatera Utara, 2010). Data dari Badan Pusat Data sekunder yang dikumpulkan adalah data
Statistik (BPS) Kota Medan menunjukkan penduduk pendukung yang berkaitan dengan penelitian yaitu
lansia (60 tahun – 75+ tahun) di Kota Medan data kependudukan (jumlah penduduk lansia), data
sejumlah 620.442 jiwa dengan jumlah lansia laki- kunjungan lansia di Posyandu lansia Puskesmas
laki sebanyak 302.208 jiwa dan jumlah lansia Tegal Sari Kecamatan Medan Denai.
perempuan sebanyak 318.234 jiwa.5 Uji validitas dan reabilitas dilakukan terhadap
Dari data yang diperoleh peneliti dari Dinas 30 orang lansia di Puskesmas Sukaramai Kecamatan
Kesehatan Kota Medan terdapat 171 Puskesmas Medan Area yang memiliki kaakteristik yang sama
yang tersebar di wilayah Kota Medan. Di Puskesmas dengan Puskesmas Tegal Sari.
Tegal Sari didapatkan jumlah lansia sebanyak 2300 Pengolahan data dilakukan dengan analisa
jiwa dengan jumlah lansia yang aktif memanfaatkan univariat, bivariat dan multivariat. Analisa data
Posyandu lansia hanya sebanyak 40 orang. dengan menggunakan uji chi square dan regresi
Puskesmas Tegal Sari merupakan Puskesmas yang logistik berganda.
menerapkan program santun lansia. Namun dari data
kunjungan penyakit yang ada di Puskesmas Tegal HASIL DAN PEMBAHASAN
Sari terdapat peningkatan kejadian penyakit
degeneratif meliputi hipertensi, diabetes melitus, dan Hasil Univariat
penyakit jantung koroner. Analisis univariat dilakukan untuk melihat
Perlu dilakukan sebuah penelitian untuk distribusi dari variabel atau besarnya proporsi
mengetahui penyebab rendahnya utilisasi Posyandu masing-masing variabel yang diteliti.
lansia di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari.
Berdasarkan hasil survei awal sebagian besar lansia Tabel 1. Distribusi Frekuensi Karakteristik
yang memanfaatkan Posyandu lansia adalah pada Responden di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
kelompok umur > 60 tahun dengan jenis kelamin Medan Denai Tahun 2017
perempuan. Hal ini perlu dikaji karena diharapkan
seluruh lansia termasuk kelompok umur lansia awal No Karakteristik Jumlah Persentase
aktif serta lansia dengan jenis kelamin laki-laki (%)
dapat memanfaatkan pelayanan Posyandu lansia 1 Umur
agar dapat mempersiapkan diri menghadapi masa 46 - 55 Tahun 15 15.6
degeneratif dengan keadaan kesehatan yang lebih 56 - 65 Tahun 70 72.9
baik. > 65 Tahun 11 11.5
Penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor Jumlah 96 100.0
yang berhubungan dengan pemanfaatan Posyandu 2 Jenis Kelamin
lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Laki-Laki 7 7.3
Denai tahun 2017Untuk mengetahui hubungan Perempuan 89 92.7
faktor pendidikan dengan utilisasi Posyandu lansia Jumlah 96 100.0
di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai 3 Pendidikan
tahun 2017. Rendah 65 67.7
Tinggi 31 32.3
METODE PENELITIAN Jumlah 96 100.0
4 Pekerjaan
Jenis penelitian ini adalah analitik PNS 2 2.0
observasional dengan rancangan penelitian case Pegawai Swasta 11 11.5
9
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

Wirausaha 29 30.2 Dari tabel 1. di atas distribusi responden


Tidak 54 56.3 berdasarkan umur 45 - 55 tahun sebanyak 15 orang
bekerja/Pensiunan (15,6%), pada rentang usia 56 - 65 tahun sebanyak
Jumlah 96 100.0 70 orang (72,9%), dan > 65 tahun sebanyak 11 orang
(11.5%). Berdasarkan jenis kelamin laki-laki
sebanyak 7 orang (7.3%) dan perempuan sebanyak
89 orang (92.7%). Berdasarkan pendidikan
tergolong rendah sebanyak 65 orang (67,7%) dan
tinggi sebanyak 31 orang (32.3%). Berdasarkan
pekerjaan PNS sebanyak 2 orang (2,0%), pegawai
swasta sebanyak 11 orang (11.5%), wirausaha
sebanyak 29 orang (30,2%) dan tidak
bekerja/pensiunan sebanyak 54 orang (56,3).

Hasil Bivariat
Hubungan Umur dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai
Tahun 2017

Utilisasi Posyandu Lansia


Tidak Jumlah
No Umur Memanfaatkan P Value
Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. 46-55 Tahun 12 12.5 3 3.1 15 15.6
2. 56-65 Tahun 38 39.6 32 33.3 70 72.9
0,027
3. >65 Tahun 3 3.1 8 8.4 11 11.5
Jumlah 96 100.0

Berdasarkan analisis statistik dengan berkali-kali berhubungan dengan sistem pelayanan


menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,027 kesehatan.8
yang artinya ada hubungan umur dengan Menurut asumsi peneliti lansia yang lebih tua
pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal yang telah mengalami keluhan kesehatan akan lebih
Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2017. sering berkunjung ke Posyandu Lansia untuk
Umur lansia digolongkan menjadi Lansia mengawasi kondisi kesehatannya sebaliknya lansia
awal : 46-55 Tahun, Lansia akhir : 56-65 Tahun, yang lebih muda tidak aktif ke posyandu karena
Manula : > 65 Tahun. Umur lansia dapat masih merasa sehat, sehingga datang ke posyandu
memengaruhi lansia untuk mengambil keputusan apabila dalam keadaan sakit saja. Selain alasan
dalam memelihara kesehatannya. Semakin untuk memeriksakan kondisi kesehatan, lansia
bertambah umur maka pengalaman pengetahuan datang berkunjung ke posyandu untuk mendapatkan
semakin bertambah. Orang lanjut usia lebih teman baru, silaturahmi dengan teman-teman
cenderung memanfaatkan pelayanan kesehatan seusianya maupun dengan petugas kesehatan.
dibandingkan dengan orang yang lebih muda. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian
Seiring dengan peningkatan usia, terjadi peningkatan Lestari dkk (2011) menemukan bahwa ada peran
kebutuhan pelayanan khusus yang berbasis faktor umur terhadap keaktifan kunjungan Lansia ke
masyarakat. Terjadinya peningkatan beban akibat Posyandu di Desa Tamantirto Kecamatan Kasihan
penyakit yang menyertai usia mempercepat Kabupaten Bantul Propinsi DIY. Hasil penelitian ini
peningkatan kebutuhan dan penggunaan pelayanan tidak sejalan dengan penelitian Susilowati dkk
kesehatan, serta sifat kronis yang terdapat pada (2014) yang menemukan tidak ada hubungan faktor
banyak penyakit mengakibatkan lansia harus umur dengan kunjungan lanjut usia ke Posyandu
Lanjut Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali.9,10

2. Hubungan Jenis Kelamin dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
Medan Denai Tahun 2017

Utilisasi Posyandu Lansia


Jenis Tidak Jumlah
No Memanfaatkan P Value
Kelamin Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Laki-laki 4 4.2 3 3.1 7 7.3 0,616

10
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

2. Perempuan 49 51.0 40 41.7 89 92.7


Jumlah 96 100.0

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui menentukan jenis aktifitas yang dilakukan.
bahwa dari 7 orang (7,3%) responden dengan jenis Kelompok jenis kelamin laki-laki cenderung masih
kelamin laki-laki 4 orang (4,2%) tidak bekerja pada usia tuanya sehingga tidak memiliki
memanfaatkan Posyandu Lansia dan 3 orang (3,1%) waktu hadir ke Posyandu lansia. Jika tidak bekerja
memanfaatkan Posyandu Lansia. Sedangkan dari 89 kelompok jenis kelamin laki-laki banyak
orang (92,7%) responden dengan jenis kelamin menghabiskan waktu di warung bersama rekan-
perempuan 49 orang (51,0%) tidak memanfaatkan rekannya.
Posyandu Lansia dan 40 orang (41,7%) Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian
memanfaatkan Posyandu Lansia. Rosyid (2009) yang berjudul “Faktor-faktor yang
Berdasarkan analisis statistik dengan Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke Posyandu
menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,616 Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo
yang artinya tidak ada hubungan jenis kelamin Kecamatan Semampir Surabaya dengan hasil
dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas penelitian ditemukan tidak ada pengaruh jenis
Tegal Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2017. kelamin terhadap Kunjungan Lansia ke Posyandu
Jenis kelamin merupakan perbedaan bentuk, Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo
sifat, dan fungsi biologis laki-laki dan perempuan Kecamatan Semampir Surabaya.11
yang menentukan perbedaan peran dalam upaya
meneruskan garis keturunan. Jenis kelamin

3. Hubungan Pendidikan dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai Tahun 2017

Utilisasi Posyandu Lansia


Tidak Jumlah
No Pendidikan Memanfaatkan P Value
Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Rendah 44 45.8 21 21.9 65 67.7
2. Tinggi 9 9.4 22 22.9 31 32.3 0,001
Jumlah 96 100.0

Berdasarkan analisis statistik dengan kurangnya pengetahuan dan pemahaman responden


menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,001 tentang kesehatan. Pengaruh tingkat pendidikan
yang artinya ada hubungan pendidikan dengan sebagai suatu sistem mempunyai pengaruh dalam
pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal pembentukan sikap dikarenakan keduanya
Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2017. meletakkan dasar pengetahuan dan konsep moral
Pendidikan merupakan proses pembentukan diri individu. Individu yang berpendidikan lebih
kecakapan fundamental secara intelektual dan rendah memiliki pengetahuan yang lebih rendah
emosional ke arah alam dan sesama manusia. Secara sehingga kurang mengetahui manfaat dari Posyandu
umum pendidikan adalah segala upaya yang Lansia. Tingkat pendidikan responden yang
direncanakan untuk memengaruhi orang lain baik berpendidikan tinggi dianggap mengerti dan
individu, kelompok atau masyarakat sehingga mengetahui tentang ilmu kesehatan serta pentingnya
mereka melakukan apa yang diharapkan oleh pelaku berkunjung ke Posyandu lansia Oleh karena itu
pendidikan. Pendidikan tentang kesehatan adalah tingkat pendidikan yang rendah harus diimbangi
suatu proses perubahan pada diri manusia yang ada dengan pemberian pengetahuan kesehatan agar
hubungannya dengan tercapainya tujuan kesehatan wawasan kesehatan mereka lebih meningkat,
masyarakat. Orang yang mempunyai pendidikan misalnya dengan penyuluhan kesehatan.
lebih tinggi umumnya lebih terbuka menerima Penelitian ini mendukung hasil penelitian
perubahan atau hal-hal yang berguna. Dan menjadi Handayani (2012) dengan judul: faktor yang
lebih kritis untuk mengetahui kebutuhannya dengan berhubungan dengan Pemanfaatan Pos Pembinaan
membaca koran, majalah, buku, dari internet atau Terpadu Lanjut Usia di Kecamatan Ciomas
bertanya kepada ahlinya pada Posyandu, Puskesmas, Kabupaten Bogor Tahun 2012.13
rumah sakit, praktik dokter, dll.12 Tingkat
pendidikan yang tidak tinggi mengindikasikan

11
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

4. Hubungan Pekerjaan dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
Denai Tahun 2017

Utilisasi Posyandu Lansia


Tidak Jumlah
No Pekerjaan Memanfaatkan P Value
Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. PNS 2 2.1 0 0.0 2 2.1
2. Swasta 10 10.4 1 1.1 11 11.5
3. Wirausaha 26 27.1 3 3.1 29 30.2 0,001
4. Tidak bekerja 15 15.6 39 40.6 54 56.2
Jumlah 96 100.0

Berdasarkan analisis statistik dengan Hasil penelitian ini sejalan dengan peelitian
menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,001 Rosyid (2009) dengan judul: “faktor-faktor yang
yang artinya ada hubungan pekerjaan dengan mempengaruhi kunjungan Lansia ke Posyandu
pemanfaatan Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Lansia di RW VII Kelurahan Wonokusumo
Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2017. Kecamatan Semampir Surabaya”. Hasil penelitian
Lansia yang sudah tidak bekerja cenderung ini menunjukkan ada pengaruh pekerjaan terhadap
lebih aktif ke posyandu dibanding yang masih kunjungan lansia di RW VII Kelurahan
bekerja, sejalan Wonokusumo Kecamatan Semampir Surabaya
dengan penelitian Nurhayati yang membuktikan dimana kunjungan 1 bulan 1 kali yaitu ibu rumah
bahwa ada hubungan antara pekerjaan dengan tangga sebanyak 69%, sebagian kecil adalah
pemanfaatan posyandu dimana pemanfaatan kunjungan 1 kali 2 bulan adalah wirausaha sebanyak
posyandu yang baik lebih banyak dilakukan oleh 21% dan kunjungan 1 bulan 3 kali yaitu sebagai
responden yang tidak bekerja. wiraswasta dan PNS masing-masing sebanyak 2
orang (10%).

5. Hubungan Sikap terhadap Posyandu Lansia dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal
Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2017
Utilisasi Posyandu Lansia
Tidak Jumlah
No Sikap Memanfaatkan P Value
Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tidak baik 43 44.8 4 4.2 47 49.0
2. Baik 10 10.4 39 40.6 49 51.0 0,001
Jumlah 96 100.0

Berdasarkan analisis statistik dengan Sikap adalah suatu respon yang ditunjukkan lansia
menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,001 tentang Posyandu lansia. Sikap lansia memengaruhi
yang artinya ada hubungan sikap terhadap Posyandu lansia untuk mengambil keputusan dan bertindak di
Lansia dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di dalam menggunakan pelayanan kesehatan. Sikap
Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai lansia terhadap pelayanan yang diberikan akan
tahun 2017. meningkatkan kondisi kesehatan lansia serta sikap
Sikap adalah suatu perasaan yang berwujud lansia terhadap kegiatan pada posyandu lansia
respon yang ditunjukkan oleh manusia terhadap bermanfaat bagi lansia tersebut untuk meningkatkan
suatu objek. Karena sikap merupakan suatu utilisasi lansia terhadap posyandu lansia.
perasaan maka sikap seseorang tidak selalu benar Menurut asumsi peneliti lansia belum merasa
atau sikap semata bukanlah jaminan kebenaran. membutuhkan kegiatan yang dilaksanakan pada
12
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

Posyandu lansia. Lansia yang tidak memiliki lansia yang tidak meyakini obat yang diberikan
gangguan serius tidak merasa membutuhkan karena tidak merasakan kesembuhan setelah
pelayanan posyandu lansia. Bagi lansia yang mengkonsumsi obat tersebut.
memiliki keluhan kesehatan terdapat lansia yang Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
tidak memiliki keyakinan dan merasa ragu kepada Pertiwi (2013) yang menemukan ada hubungan
petugas dalam memeriksa kesehatannya dikarenakan sikap lansia dengan kehadiran di Posyandu Lansia di
petugas bukanlah seorang dokter. Terdapat juga posyandu desa Mudal Kabupaten Boyolali.12

6. Hubungan Waktu Tempuh dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan
Medan Denai Tahun 2017

Utilisasi Posyandu Lansia


Tidak Jumlah
No Waktu Tempuh Memanfaatkan P Value
Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Lama 38 39.6 6 6.3 44 45.8
2. Cepat 15 15.6 37 38.5 52 54.2 0,002
Jumlah 96 100.0

Berdasarkan analisis statistik dengan Menurut asumsi peneliti karena Puskesmas


menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,002 Tegal Sari terdapat di Kota namun dengan kondisi
yang artinya ada waktu tempuh dengan pemanfaatan wilayah yang tersebar mengakibatkan beberapa
Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari wilayah memiliki jarak yang jauh sehingga
Kecamatan Medan Denai tahun 2017. membutuhkan waktu tempuh yang lama. Hanya 2
Waktu tempuh merupakan waktu yang posyandu lansia yang ada di wilayah kerja
dibutuhkan untuk menempuh Posyandu lansia yang Puskesmas Tegal Sari sehingga masih banyak lansia
tergantung kepada jarak antara rumah dengan yang kesulitan berkunjung ke Posyandu akibat jarak
posyandu lansia. Jarak adalah ruang sela (panjang yang jauh. Situasi kota yang macat mengakibatkan
atau jauh) antara dua benda atau tempat. Waktu waktu tempuh semakin lama. Di samping itu
tempuh yang lama mengakibatkan lansia semakin angkutan umum memiliki rute yang panjang pada
sulit menjangkau posyandu tersebut. Dengan jarak perumahan nasional Mandala sehingga
yang jauh mengakibatkan lansia harus mengeluarkan membutuhkan waktu tempuh lama untuk mencapai
biaya untuk biaya transpotasi menuju posyandu posyandu lansia.
lansia. Hal tersebut menjadi beberapa kendala lansia
mengunjungi posyandu lansia.

13
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

7. Hubungan Kualitas Pelayanan dengan Utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari
Kecamatan Medan Denai Tahun 2017

Utilisasi Posyandu Lansia


Kualitas Tidak Jumlah
No Memanfaatkan P Value
Pelayanan Memanfaatkan
Jumlah % Jumlah % Jumlah %
1. Tidak baik 42 43.8 0 0.0 42 43.8
2. Baik 11 11.5 43 44.7 54 56.2 0,001
Jumlah 96 100.0

Berdasarkan analisis statistik dengan dilaksanakan seperti kegiatan rutinitas yang


menggunakan uji Chi-Square p value adalah 0,001 dilaksanakan tanpa menjalin hubungan kedekatan
yang artinya ada hubungan kualitas pelayanan dengan lansia. Petugas diharapkan memberikan
dengan pemanfaatan Posyandu Lansia di komunikasi terapeutik dan komunikasi efektif
Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai terhadap lansia guna membangun ikatan emosional
tahun 2017. dengan lansia tersebut.
Fasilitas posyandu yang baik terbukti Hasil penelitian ini membuktikan bahwa
sebagai faktor yang mempengaruhi keaktifan ada hubungan peran petugas kesehatan dengan
kunjungan lansia ke posyandu. Keramahan dalam pemanfaatan posyandu lansia. Pelayanan kesehatan
pelayanan kesehatan berhubungan langsung dengan yang bermutu ditinjau dari sudut pandang pasien
efektifitas kegiatan dan dapat mempengaruhi dan masyarakat berarti suatu empati, penghargaan
kepuasan pasien. Keramahan juga penting karena dan tanggap akan kebutuhan lansia.15
dapat mempengaruhi kepercayaan pasien dalam
pelayanan kesehatan. Kenyamanan dan kebersihan Analisis Multivariat
juga sangat berperan. Unsur kualitas pelayanan Berdasarkan hasil analisis regresi logistik
yang lain misalnya hal-hal yang membuat waktu berganda tersebut dapat ditentukan bahwa kualitas
tunggu lebih menyenangkan seperti adanya musik, pelayanan merupakan faktor dominan berhubungan
televisi, majalah, dan lain-lain. Kebersihan, adanya dengan utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas
kamar kecil dan sekat/gordyn di ruang pemeriksa Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Tahun 2017,
juga merupakan faktor penting untuk menarik dimana kelompok yang menyatakan kualitas
lansia yang dapat menjamin kelangsungan berobat pelayanan tidak baik lima kali lebih besar
dan meningkatkan cakupan. Fasilitas yang kemungkinan tidak memanfaatkan Posyandu
ditanyakan kepada responden berdasarkan pada Lansia di Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan
pedoman posyandu usia lanjut bagi petugas Denai tahun 2017.
kesehatan yaitu adanya kartu menuju sehat,
ruangan/tempat penyelenggaraan posyandu, meja KESIMPULAN DAN SARAN
dan kursi untuk kader dan petugas kesehatan,
peralatan tulis menulis, timbangan, meteran, Kesimpulan
stetoskop, tensimeter, thermometer, alat 1) Faktor yang berhubungan dengan utilisasi
laboratorium sederhana, ditambah dengan adanya Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari
PMT (pemberian makanan tambahan). Pelayanan Kecamatan Medan Denai tahun 2017 adalah
kader dan petugas kesehatan yang baik terbukti umur, pendidikan, pekerjaan, sikap terhadap
sebagai faktor yang mempengaruhi keaktifan Posyandu Lansia, waktu tempuh, dan kualitas
kunjungan lansia ke posyandu. pelayanan Posyandu (p value < 0,05).
Menurut asumsi peneliti kualitas pelayanan 2) Tidak ada hubungan jenis kelamin dengan
menjadi faktor yang berhubungan dengan utilisasi utilisasi Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal
Posyandu lansia sekaligus sebagai faktor yang Sari Kecamatan Medan Denai tahun 2017 (p
dominan berhubungan dengan utilisasi Posyandu value = 0,616).
lansia di Puskesmas Tegal Sari disebabkan oleh 3) Semakin tinggi tingkat pendidikan lansia maka
kurangnya keaktifan kader Posyandu lansia dalam semakin besar lansia yang memanfaatkan
memberikan pelayanan kepada lansia. Hal tersebut posyandu. Dan berbanding terbalik dengan
disebabkan oleh kader tersebut memiliki pekerjaan factor pekerjaan karena semakin tinggi aktifitas
dan keluarga serta kesibukan dalam bekerja kerja lansia maka semakin kecil untuk dapat
sehingga tidak dapat berperan dengan baik dalam mengikuti posyandu lansia.
melaksanakan tugasnya sebagai kader. Petugas 4) Jarak tempuh lokasi posyandu lansia juga
Posyandu juga dinilai kurang ramah dan tidak sangat menentukan tingkat keberhasilan
menjalin kedekatan dengan lansia. Kegiatan yang terhadap pemanfaatan posyandu lansia maka

14
Jurnal Kedokteran STM Januari – Juni 2018 P –ISSN 2614 – 610X
(Sains dan Teknologi Medik) E – ISSN 2614 - 8218

bagi kepala puskesmas harus membuat Suryatmono, A, I. 2013, Persepsi Lansia terhadap
kebijakan yang dapat memudahkan lansia Kegiatan Pembinaan Kesehatan Lansia di
menuju posyandu atau bila perlu menambah Posyandu Wilayah Kerja Puskesmas
lagi jumlah tempat dan kader posyandu lansia. Prambanan Yogyakarta, Jurnal Kesehatan,
5) Kualitas pelayanan merupakan faktor paling Vol 1.
dominan yang berhubungan dengan utilisasi Mulyadi, U. (2016). Faktor-faktor yang
Posyandu Lansia di Puskesmas Tegal Sari Mempengaruhi Kunjungan Lansia ke
Kecamatan Medan Denai Tahun 2017, dimana Posyandu Lansia di RW VII Kelurahan
kelompok yang menyatakan kualitas pelayanan Wonokusumo Kecamatan Semampir
tidak baik lima kali lebih besar kemungkinan Surabaya. Jurnal Kesehatan. Surabaya:
tidak memanfaatkan Posyandu Lansia di Universitas Muhammadiyah Surabaya
Puskesmas Tegal Sari Kecamatan Medan Denai Badan Pusat Statistik Sumut. (2010). Statistik
tahun 2017. Penduduk Lanjut Usia 2009. Medan:
Sigalingging, G. (2011). Pengaruh Sosial Budaya
Saran Dan Sosial Ekonomi Keluarga Lansia
Bagi Lansia Terhadap Pemanfaatan Posyandu Lansia Di
Diharapkan kepada lansia agar Wilayah Kerja Puskesmas Darussalam
memanfaatkan pelayanan Posyandu Lansia Medan. Tesis Universitas Sumatera Utara.
sehingga dapat diketahui keadaan kesehatan untuk Ariantyningsih, D.S. 2014. Faktor-Faktor Yang
kegiatan kontrol kesehatan secara teratur. Berhubungan Dengan Pemanfaatan
Mengikuti kegiatan yang dilakukan seperti senam Posyandu Lansia Di Kota Pekanbaru. Jurnal
untuk menambah kebugaran serta meningkatkan An-Nadaa, Vol 1 No.2, Desember 2014
stamina guna mencegah penyakit. Serta mengikuti Maryam, R. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan
penyuluhan kesehatan yang dilakukan oleh petugas Perawatannya. Jakarta : Salemba
maupun kader. Lestari, P., Hadisaputro, S. dan Pranarka, K.
Bagi Petugas (2011). Beberapa Faktor Yang Berperan
Diharapkan kepada petugas agar lebih Terhadap Keaktifan Kunjungan Lansia Ke
meningkatkan pemberian informasi kepada lansia Posyandu Studi Kasus Di Desa Tamantirto
di wilayah kerja Puskesmas Tegal Sari untuk Kecamatan Kasihan Kabupaten Bantul
membangun sikap positif lansia terhadap Posyandu Propinsi DIY, Media Medika Indonesiana,
Lansia. Petugas diharapkan lebih aktif memberi Volume 42, Issue 2.
komunikasi terapeutik dan komunikasi efektif Susilowati, S., Sudaryanto, A. dan Ambarwati
kepada lansia sehingga terjalin hubungan yang baik (2014). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi
di antara petugas dan lansia di wilayah kerja Kunjungan Lanjut Usia Ke Posyandu Lanjut
Puskesmas Tegal Sari. Usia Desa Tegalgiri Nogosari Boyolali.
Bagi Institusi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Diharapkan institusi dapat mengembangkan Muhammadiyah Surakarta : Tesis.
sumber referensi dan bahan kajian tentang utilisasi Rosyd, F.N., Uliyah, M., dan Hasanah,U. (2006).
Posyandu lansia sehingga dapat menambah Faktor-faktor yang mempengaruhi
informasi bagi mahasiswa tentang utilisasi kunjungan Lansia ke Posyandu Lansia di
Posyandu lansia. RW VII Kelurahan Wonokusumo
Bagi Peneliti Selanjutnya Kecamatan Semampir Surabaya,
Diharapkan peneliti selanjutnya dapat journal.umsurabaya.ac.id/index.php/Health/
melakukan penelitian lebih lanjut tentang faktor- article/download/9/04/2017
faktor yang berhubungan dengan utilisasi Posyandu Notoatmodjo, S., 2013. Ilmu Kesehatan
lansia lebih mendalam dan dapat memberikan Masyarakat, , Jakarta : Rineka Cipta
masukan yang lebih baik untuk peningkatan Handayani, E.H., (2012). Pemanfaatan Pos
kesehatan lansia. Pembinaan
Terpadu Oleh LanjutUsia Di Kecamatan
DAFTAR PUSTAKA Ciomas Kabupaten Bogor Tahun 2012 Dan
Faktor. Yang Berhubungan, Tesis,FKM-UI
Nugroho, I. O. (2011). Efektivitas Pelaksanaan Pertiwi, H. W. (2013). Faktor-Faktor Yang
Program Day Care Services (Pelayanan Berhubungan Dengan Frekuensi Kehadiran
Harian Lanjut Usia) oleh Unit Pelaksanaan Lanjut Usia Di Posyandu Lansia. download.
Teknis (UPT) Pelayanan Sosial Lanjut Usia portalgaruda.org/article.
Wilayah Binjai dan Medan. Tesis. Kementerian Kesehatan RI. (2013). Populasi Lansia
Universitas Sumatera Utara. Diperkirakan Meningkat Hingga Tahun
Kemenkes RI (2013). Riset Kesehatan Dasar 2020. www.depkes.co.id diakses tanggal 20
(Riskesdas) 2013, Dipublikasikan Pada : januari 2017
Mon, 10 Feb 2014.

15

Das könnte Ihnen auch gefallen