Sie sind auf Seite 1von 6

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebagai negara yang sedang berkembang, Indonesia merupakan salah satu negara yang
menjadi sasaran bagi para pengusaha dalam negeri maupun luar negeri untuk
menambah kekayaan dengan membeli saham dalam bentuk investasi.
Saham merupakan salah satu jenis surat berharga yang diperdagangkan di bursa efek.
Saham diartikan sebagai bukti penyertaan modal di suatu perseroan, atau merupakan
bukti kepemilikan atas suatu perusahaan. Siapa saja yang memiliki saham berarti dia
ikut menyertakan modal atau memiliki perusahaan yang mengeluarkan saham
tersebut. Para pembeli saham membayarkan uang pada perusahaan melalui bursa efek
dan mereka menerima sebuah sertifikat saham sebagai tanda bukti kepemilikan mereka
atas saham-saham dan kepemilikan mereka dicatat dalam daftar saham perusahaan.
Para pemegang saham dari sebuah perusahaan merupakan pemilik-pemilik yang
disahkan secara hukum dan berhak untuk mendapatkan bagian dari laba yang diperoleh
perusahaan dalam bentuk deviden.
Salah satunya yang akan kita bahas dalam makalah ini adalah Saham Preferen.

B. Rumusan Masalah
dari latar belakang diatas, dapat dirumuskan masalah berikut:
1. Apa definisi dari Saham Preferen?
2. Bagaimana Karakteristik dari Saham Preferen?
3. Bagaimana Pelaporan Saham Preferen dalam Akuntansi?

C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Akuntansi Keuangan Menengah 1.
Serta ingin mengetahui detail mengenai apa peengertian dari saham preferen, bagaimana
karakteristik saham preferen dan bagaimana pelaporan saham preferen tersebut.

1
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Pengertian Saham Preferen


Saham preferen merupakan saham yang mempunyai hak khusus melebihi pemegang
saham biasa. Saham preferen disebut juga dengan saham istimewa sebab mempunyai
banyak keistimewaan. Biasanya keistimewaan ini dihubungkan dalam hal pembagian
deviden atau pembagian aktiva pada saat likuiditas.
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara
obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan harga atas
pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen
seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah
klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen
mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih
dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59).
Kelebihan dalam hal pembagian deviden adalah bahwa deviden yang dibagi pertama
kali harus dibagikan untuk saham preferen, kalau ada kelebihan baru dibagikan
kepada pemegang saham biasa. Deviden saham preferen tidak terutang atas dasar
waktu, tetapi baru terutang jika sudah diumumkan oleh perusahaan. Dalam hal
pimpinan perusahaan tidak mengumumkan pembagian deviden dalam suatu periode
maka deviden tidak hilang.

B. Karakteristik yang sering berkaitan dengan penerbitan saham


preferen :
1. Preferensi atas deviden
Pemegang saham preferen mempunyai hak untuk menerima deviden terlebih
dahulu dibandingkan dengan saham biasa, Misalnya deviden untuk saham
preferen sebersar 7% dari total saham preferen sebesar Rp 10.000.000 dan laba
perusahaan pada taun itu sebesar Rp 1.500.000. Maka deviden bagikan terlebih
dahulu untuk saham preferen sebesar Rp 700.000 (7% x Rp 10.000.000)
sedangkan sisanya sebesar Rp 800.000 (Rp 1.500.000 - Rp 700.000) bisa
dibagikan untuk deviden saham biasa atau ditanamkan kembali ke perusahaan
berupa laba ditahan.
Saham preferen juga umumnya memberikan hal deviden kumulatif (deviden in
arrears), yaitu memberikan hal kepada pemegangnya untuk menerima deviden
tahun-tahun sebelumya yang belum dibayarkan sebelum pemegang saham biasa
menerima devidennya. Misalnya suatu perusahaan 2 tahun terakhir ini mengalami
kerugian sehingga deviden atas pemegang saham preferen tidak dibayarkan taun
itu, Namun saham preferen ini memiliki hak deviden kumulatif sebesar Rp
1.400.000 (7% x Rp 10.000.000 x 2 tahun). Nilai deviden ini harus dibayarkan

2
terlebih dahulu kepada pemegang saham preferen jika tahun selanjutnya
perusahaan profit sebelum pemegang saham biasa menerima devidennya.

2. Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi


Saham preferen mempunyai hal yerlebih dahulu atas aktiva perusahaan
dibangungkan dengan hak yang dimiliki saham biasa pada saat terjadi likuidasi.
Besarnya hak atas aktiva pada saat likuidasi sebesar nilai nominal saham preferen
termasuk semua deviden yang belum dibayar jika bersifat kumulatif.

3. Dapat dikonversi menjadi saham biasa


Saham preferen dapat di konversi atau ditukar ke saham biasa, pemegang saham
menurut syarat-syarat perjanjian saham atau berdasarkan keinginan perusahaan
untuk menukar sahamnya dengan jenis yang lain. Tidak ada keuntungan atau
kerugian yang diakui oleh perusahaan penerbit atas konversi tersebut. Mengapa
demikian? karena hal itu hanyalah pertukaran dari satu bentuk ekuitas ke bentuk
equitas lain-nya. Dalam beberapa kejadian tertentu, pertukaran tersebut hanya
mempengaruhi akun modal disetor, tetapi pada kejadian lain, pertukaran tersebut
dapat mempengaruhi baik akun modal disetor maupun akun laba ditahan.

4. Dapat di tebus pada opsi perseorangan


Adalah saham preferen yang dapat ditebus sesuai dengan keinginan pemegang
saham atau dalam kondisi lain di luar kendali penerbit saham (misalnya,
penebusan pada tanggal tertentu atau ketika mencapai tingkat laba tertentu. Sifat
seperti membuat saham preferen lebih menyerupai pinjaman.

5. Tidak mempunyai hak suara


Umumya para pemegang saham preferen tidak mempunyai hak suara dalam
Rapat Umum Pemegang Saham. Kalaupun hak suara diberikan biasanya dibatasi
pada hal-hal yang ada sangkut pautnya dengan manajemen perusahaan.

C. Karakteristik Umum Saham Preferen


Sebuah perseroan dapat menyertakan prefernsi atau batasan pada setiap kombinasi
yang diinginkan untuk penerbitan saham prefern, sepanjang tidak bertentangan secara
spesifik dengan hokum Negara bagian, dan perseroan itu dapat menerbitkan lebih dari
satu kelompok saham preferwn. Karakteristik paling umum yang melekat pada saham
preferen adalah :
1. Saham Preferen Kumulatif
Saham preferen kumulatif dinyatakan bahwa jika perseroan gagal membayar
deviden dalam suatu tahun, maka harus dibayarkan dalam tahun berikutnya
sebelum laba dapat dibagikan kepada pemegang saham biasa. Jika direktur
tidak mengumumkan deviden pada tanggal pembagian deviden yang biasa, maka
deviden itu dsebut sebagai “passed” ( terlewat ). Setiap deviden yang terlewar
atas saham preferen kumulatif merupakan deviden tertunggak. Karena tidak ada
kewajiban yang terjadi sampai dewan direksi mengumumkan deviden, maka
deviden tertunggak tdak dicatat sebagai kewajiban tetapi diungkapkan dalam
catatan atas laporan keuangan.

3
2. Saham Preferen Partisipasi
Pemegang saham preferen partisipasi membagi rata dengan pemegang saham
biasa setiap pembagian laba diluar tingkat yang ditentukan. Jadi, saham preferen
5%, jika berpartisipasi penuh, akan menerima tidak hanya pengembalian 5%,
tetapi juga deviden pada tingkat yang sama seperti yang dbayarkan kepada
pemegang saham biasa jika jumlah yang melebihi 5%dari nilai pari atau nilai
ditetapkan dibayarkan kepada pemegang saham biasa.

3. Saham Preferen Konvertibel


Saham preferen konvertibel mengizinkan pemegang saham, menurut opsinya,
menukar saham preferen menjadi saham biasa pada rasio yang telah ditentukan
sebelumnya. Pemegang saham preferen konvertibel tidak hanya menikmati klaim
preferen atas deviden tetapi juga memiliki opsi konversi ke pemegang saham
biasa dengan partisipasi yak terbatas atas laba.

4. Saham Preferen yang Dapat Ditarik


Saham preferen yang dapat ditarik mengizinkan perusahaan penerbit saham untuk
menarik atau menebus, pada opsinya, saham preferen yang beredar pada tanggal
tertentu di masa depan dan pada harga yang ditentukan. Banyak penerbitan saham
preferen bersifat dapat ditarik. Harga penarikan atau penebusan biasanya
ditetapkan sedikit di atas harga penerbitan awal dan biasanya ditentuksn pada
satuan yang berkaitan dengan nilai pari. Karakteristik dapat ditarik
memungkinkan perusahaan menggunakan modal yang diperoleh melalui
penerbitan saham semacam itu, sampai kebutuhan telah terpenuhi atau saham
tidak menguntungkan lagi.

5. Saham Preferen yang Dapat Ditebus


Baru-baru ini, semakin banyak terbitan saham preferen yang mempunyai karakter
yang membuat sekuritas itu bersifat seperti hutang dan bukan seperti instrumen
ekuitas. Misalnya, saham preferen yang dapat ditebus mempunyai periode
penebusan wajib atau karakter penebusan yang tidak dapat dikontrol oleh
perusahaan penerbit saham.

D. Akuntansi dan Pelaporan Saham Preferen


Perusahaan mengalokasikan proceeds antara nilai pari saham preferen dan tambahan
modal di setor, misalkan bishop Co. menerbitkan 10.000 saham preferen dengan nilai
pari sebesar $10 seharga $12 per saham.
Kas 120.000
Saham preferen 100.000
Modal disetor sebagai kelebihan dari nilai pari 20.000

4
BAB 3
PENUTUP

A. Kesimpulan
Saham preferen merupakan saham yang mempunyai sifat gabungan (hybrid) antara
obligasi (bond) dan saham biasa, seperti bond yang membayarkan harga atas
pinjaman, saham preferen juga memberikan hasil yang tetap berupa deviden preferen
seperti saham biasa dalam hal likuidasi klaim pemegang saham preferen dibawah
klaim pemegang obligasi (bond) dibandingkan dengan saham biasa, saham preferen
mempunyai beberapa hak, yaitu hak atas deviden tetap dan hak pembayaran terlebih
dahulu jika terjadi likuidasi (Jogianto, 2000:59).
Karakteristik yang sering berkaitan dengan penerbitan saham preferen adalah
Preferensi atas deviden, Preferensi atas aktiva pada saat likuidasi, Dapat dikonversi
menjadi saham biasa, Dapat di tebus pada opsi perseorangan, Tidak mempunyai hak
suara.
Serta yang termasuk karakteristik umum saham preferen adalah Saham Preferen
kumulatif, Saham preferen partisipasi, saham preferen yang konvertibel, saham
preferen yang dapat ditarik dan saham preferen yang dapat ditebus.

B. Saran
Kelompok kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan
tentunya banyak sekali kekurangan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun. Kami juga berharap dengan adanya makalah ini
dapat bermanfaat bagi semua pembaca khususnya kami selaku pembuat makalah ini.

5
DAFTAR PUSTAKA
Kieso , Donald . Jerry J Weygandt , Terry D Wrfield . 2007 . Akuntansi Intermediate Edisi 12 Jilid 2 .
Jakarta: Erlangga .

Das könnte Ihnen auch gefallen