Sie sind auf Seite 1von 5

Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Usaha Integrasi dalam Budi Daya dan

Produksi Minyak Atsiri Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.)” di Desa


Sungai Deras, Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya

Desa Sungai Deras merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan
Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Desa ini merupakan
suatu perkampungan yang terancam hilang keberadaannya akibat adanya
penyebaran lahan kelapa sawit yang cukup luas. Keberadaan perusahaan kelapa
sawit di daerah tersebut menyebabkan sebagian besar warga di sekitarnya berkerja
menjadi buruh harian. Walaupun demikian, penghasilan yang diperoleh masih
belum cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Selain itu, ancaman akan
terjadinya pemutusan hubungan kerja (PHK) oleh perusahaan bagi warga yang
tergolong sudah tidak memenuhi usia produktif menjadi salah satu faktor akan
terjadinya pengangguran.

Berdasarkan keterangan langsung dari Kepala Desa, sebagian besar


masyarakat setempat masih hidup dengan kondisi kekurangan yang bekerja sebagai
buruh harian di perusahaan sawit milik swasta. Kondisi ini menunjukan bahwa
apabila masyarakat desa tersebut masih terus bergantung pada perusahaan sawit,
maka angka kemiskinan tidak akan mengalami penurunan melainkan terjadinya
peningkatan angka kemiskinan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pendidikan dan
pelatihan dalam upaya mengembangkan usaha mandiri berbasis integrasi dengan
memanfaatkan lahan milik masyarakat sekitar yang masih belum dimanfaatkan
secara optimal. Usaha mandiri yang tergolong sangat berpotensi untuk dikembang
di daerah tersebut yaitu budi daya serai wangi (Cymbopogon nardus L.) beserta
produksi minyak atsiri yang terkandung pada daunnya.

Penanaman serai wangi dapat dilakukan secara monokultur maupun pola tumpeng
sari dengan tanaman lainnya. Selain itu, serai wangi dapat digunakan sebagai
tanaman konservasi lahan. Penanaman juga tergolong mudah dan perawatannya
tidak sulit. Serai wangi dapat dipanen pada umur 6 bulan dengan tinggi yang dapat
dicapai sekitar 1 meter yang kemudian dapat dipanen kembali setiap 3 bulan sampai
berumur 6 tahun. Penyulingan serai wangi akan menghasilkan minyak dengan
rendemen 0,8-1,2%, serta limbah hasil penyulingan dapat digunakan sebagai pakan
ternak (Sukamto, et al., 2011).

Minyak atsiri serai wangi merupakan produk ekspor yang dapat dimanfaatkan
sebagai parfum, pengharum berbagai produk, kosmetika, pestisida nabati, dan
akhir-akhir ini sebagai bahan penghasil bioaditif untuk penghematan BBM
(Sukamto, dkk., 2011). Hal ini menyebabkan permintaan minyak atsiri serai wangi
selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya

(Sastrohamidjojo, 2004). Hasil penelitian Damanik (2007) melaporkan bahwa


pendapatan petani serai wangi yang mempergunakan varietas unggul sebesar
12.250.000,-/ha/bulan. Selanjutnya pabrik penyulingan memberikan tingkat
keuntungan yang layak yaitu berkisar Rp 1,8 juta – Rp 4,9 juta/bulan, sehingga
tentunya usaha komoditas serai wangi ini berperan besar terhadap pendapatan
petani dan penyerapan tenaga kerja serta menjadi sumber devisa negara melalui
kegiatan ekspor minyak serai wangi.

Berdasarkan hal ini, jika masyarakat desa Sungai Deras dapat memanfaatkan lahan
kosong secara optimal dengan budi daya serai wangi yang kemudian diproduksi
menjadi minyak atsiri, maka akan dapat menjadi peluang usaha mandiri yang
terintegrasi serta dapat menjadi icon desa Sungai Deras sebagai daerah sentra
penghasil minyak serai wangi. Oleh karena itu, budi daya dan produksi serai wangi
diharapkan dapat menjadi alternatif bagi masyarakat yang sudah tidak dapat bekerja
di perusahaan sawit atau masyarakat yang memang tidak bekerja untuk
mendapatkan pemasukan sehingga dapat menekan angka kemiskinan dan
pengangguran.

Sungai Deras merupakan salah satu desa yang secara geografis terletak di
Kecamatan Teluk Pakedai, Kabupaten Kubu Raya, Kalimantan Barat. Kecamatan
Teluk Pakedai sendiri terdiri dari 14 desa dan 46 dusun dengan luas wilayah sebesar
291.90 Km². Secara keseluruhan, terdapat 1.300 jumlah KK di Desa Sungai Deras
dengan jumlah total penduduk sebanyak 3.394 orang. Walaupun berbatasan
langsung dengan Kota Pontianak yang merupakan ibukota provinsi,
sebagian besar masyarakat Desa Sungai Deras masih hidup dalam kondisi
kekurangan dikarenakan rendahnya latar belakang pendidikan sehingga memiliki
ketergantungan bekerja di perusahaan sawit yang sangat tinggi. Oleh karena itu
diharapkan melalui Program Hibah Bina Desa ini, masyarakat Desa Sungai Deras
dapat diberdayakan dengan adanya pelatihan cara budi daya serai wangi dan
produksi minyak serai wangi. Oleh karena itu, dengan semakin banyaknya
masyarakat yang mengikuti program ini, maka akan berdampak positif terhadap
peningkatan penghasilan masyarakat yang mana juga akan meningkatka tingkat
perekonomian dan pendidikan sehingga dapat mengurangi angka kemiskinan di
Desa Sungai Deras

Metode pelaksanaan yang akan digunakan berupa penyuluhan, pelatihan, dan work
shop tentang cara budi daya dan produksi minyak serai wangi. Adapun strategi
pelaksanaan program ini sebagai berikut:

Tahap Persiapan

a. Peninjauan lokasi

Peninjauan lokasi ditujukan untuk menentukan tempat yang dijadikan sebagai


daerah sasaran kegiatan yang akan berkoordinasi langsung dengan Kepala Desa
Sungai Deras. Peninjauan lokasi ini bertujuan untuk mengetahui kondisi
lingkungan yang ada di wilayah tersebut.

b. Analisis Kondisi

Analisis diskusi dilakukan dengan Kepala Desa dan tokoh masyarakat setempat
melalui FGD (Focus Group Discussion) mengenai kondisi dan permasalahan yang
ada di desa tersebut serta solusinya melalui kegiatan Program Hibah Bina Desa
(PHBD). Diskusi ini bermaksud untuk menggali potensi Desa Sungai Deras jika
melakukan budi daya dan produksi minyak serai wangi sehingga dapat
meningkatkan pendapatan masyarakat desa tersebut. Setelah diskusi, kemudian
akan dilakukan sosialisasi menggunakan pendekatan edukasi terkait analisis usaha
dan pemanfaatan teknologi tepat guna untuk produksi minyak serai wangi.

c. Penyediaan sarana dan prasarana


Tahap persiapan berikutnya adalah pengadaan sarana dan peralatan yang digunakan
untuk kegiatan. Peralatan yang dibutuhkan yaitu peralatan untuk budi daya serai
wangi dan pembuatan alat suling untuk produksi minyak serai wangi.

2. Pelaksanaan Kegiatan

a. Pelatihan cara budi daya serai wangi

Kegiatan yang dilakukan ini berupa penyuluhan dan tutorial mulai dari pembibitan,
penanaman, perawatan, dan pemanenan serai wangi.

b. Gerakan penanaman 1.000 serai wangi

Gerakan penanaman 1.000 serai wangi dilakukan sebagai langkah awal untuk
membudidayakan serai wangi di Sungai Deras. Kegiatan ini bertujuan untuk
memberikan contoh langsung di lapangan tentang tata cara penanaman serai wangi
yang baik sehingga diharapkan masyarakat setempat dapat meningkatkan kuantitas
dan kualitas dalam membudidayakan serai wangi secara mandiri.

c. Produksi minyak serai wangi

Produksi minyak serai wangi dilakukan dengan cara penyulingan menggunakan alat
yang telah dibuat sebelumnya. Minyak yang diperoleh kemudian akan melewati
proses packaging and labeling (pengemasan dan pelabelan) untuk kemudian siap
dipasarkan.

d. Pemasaran

Pemasaran minyak atsiri dapat dilakukan dengan ikut bergabung dalam eksportir
yang ada pada anggota Dewan Minyak Atsiri Indonesia (PT. Indaroma
Yogyakarta), dimana sebagian besar pemasaran minyak atsiri ditujukan ke luar
negeri.

e. Monitoring dan evaluasi (monev)

Monitoring dilakukan untuk melihat perkembangan masyarakat desa yang dibina.


Kegiatan ini dilakukan selama 4 bulan secara berkala. Indikator keberhasilan dari
tahap ini adalah terbentuknya kelompok tani produksi minyak serai wangi yang
mandiri dan berkelanjutan. Selain itu juga dilakukan evaluasi dari setiap kegiatan
dengan tujuan untuk meninjau kembali kekurangan sekaligus memberikan solusi
dari permasalahan yang menghambat kegiatan ini.

J. JANGKA WAKTU PELAKSANAAN

Jangka waktu yang dibutuhkan oleh tim pengusul untuk selama 6 bulan.

K. KEMITRAAN

Dalam pelaksanaan program hibah bina desa, tim pengusul tidak bisa
melaksanakannya sendiri. Oleh karena itu, diperlukan bantuan dan kerja sama yang
kooperatif dari berbagai pihak demi kelancaran kegiatan ini mulai dari budi daya
hingga pasca panen. Berikut pihak yang akan bekerja sama dalam pelaksanaan
program hibah bina desa:

1. Masyarakat Desa Sungai Deras, Kec. Teluk Pakedai, Kab. Kubu Raya.

2. Teman-teman anggota MIPA Science Institute FMIPA Universitas


Tanjungpura.

3. Dinas Pertanian Provinsi Kalimantan Barat.

4. Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalimantan Barat.

5. Pekerja las.

6. Percetakan dan radio Mujahidin Pontianak.

7. Dewan Minyak Atsiri Indonesia (PT. Indaroma Yogyakarata)

Das könnte Ihnen auch gefallen