Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
I. PENGKAJIAN KEPERAWATAN
Tanggal masuk : 14 April 2019
Jam masuk : 06:35 Wita
Tanggal pengkajian : 14 April 2019
Ruang/Kelas : Triage Medik
Rumah Sakit : RSUP Sanglah Denpasar
B. Riwayat kesehatan
1. Keluhan utama :
Sesak nafas
Airway : bebas
2. Secondary survey
Observasi Dan Pemeriksaan Fisik
Keadaan umum : lemah
Kesadaran(GCS) : GCS : E=4 V=5 M=6 total 15 (composmentis)
1) Tanda-tanda vital
Suhu : 360C
Nadi : 88x/menit
Tekanan darah : 110/70mmHg
Respirasi : 28x/menit
2) Pemeriksaan fisik head to toe
Organ Inspeksi Palpasi Perkusi Auskultasi
Kepala - penyebaran - tidak ada benjolan
rambut - tidak ada edema
merata - Tidak ada nyeri
- warna rambut tekan
hitam
bercampur
putih
- bentuk kepala
lonjong
- tidak ada lesi
di kepala
Wajah - tampak pucat - tidak ada
pembengkakan
- tidak ada nyeri
tekan
Mata - pupil normal - tidak ada benjolan
- konjungtiva - tidak ada nyeri
merah muda tekan
- mata simetris
- mata tampak
cekung
Hidung - tidak terdapat - tidak ada benjolan
lesi
- terdapat
pernafasan
cuping
hidung
- terpasang O2
masker
sebanyak 7
lpm
Mulut - warna - tidak ada
mukosa bibir pembengkakan
pucat
- mukosa bibir
kering tidak
ada lesi
Leher - warna kulit - arteri karotis
sama dengan teraba
yang lainnya
- tidak ada - tidak ada
pembengkak pembesaran
an kelenjar kelenjar tiroid
tiroid
- tidak ada
pembengkak
an vena
jugularis
- tidak ada lesi
- trachea di
tengah
Dada
1.paru - bentuk simetris - tidak ada nyeri dada -suara - terdengar
- tidak ada benjolan hiperso suara
- ekspansi dada nor tambahan:
simetris wheezing
2.jantu Bentuk dada simetris Tidak ada nyeri dada -suara -suara normal
ng normal
Perut - warna kulit - terdapat nyeri -terdengar
sama dengan tekan bising usus
warna yang - tidak ada benjolan 10x/menit
lain - tidak ada edema
- bentuk
simetris
- tidak ada lesi
Genita - tidak
lia terpasang
kateter
Ekstre - warna kulit - kekuatan otot baik
mitas sama dengan - akral hangat
atas yang lainnya
- tidak ada
edema
- tidak ada lesi
- trpasang
infus di kiri
Ekstre - warna kulit - akral terasa
mitas sama dengan hangat
bawah yang lainnya - kekuatan otot baik
- tidak ada
edema
- tidak ada lesi
Integu - kulit nampak - turgir kulit baik
men kering
- warna kulit
sama dengan
yang lainnya
D. Pemeriksaan diagnostik dan terapi obat
1) Pemeriksaan Diagnostik
2) Terapi Obat
Nama obat Dosis Rute
Infus NaCL 0.9% 20 TPM Intravena
Aminofilin drip 24 mg Intravena
Hidrokortison 100mg Intravena
II. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn.”A”
Umur : 55 tahun
A. Analisis Data
No Data penunjang Etiologi Problem
(syntom)
1. DS : PPOK Ketidakefektifan
Pasien mengatakan pola nafas
merasa sesak nafas
DO :
- Pasien
tampak Bronkiolus
susah menyempit dan
bernafas
tersumbat
- terdengar
suara
wheezing
- nafas cepat
- terpasang
O2 masker Nafas pendek
7lpm
- TTV
TD: 110/70
mmHg
N:
88x/menit Gangguan pola
RR: 28 nafas
x/menit
S: 36oC
Ketidakefektifan
pola nafas
2. DS : Pasien PPOK Intolerasi aktifitas
mengatakan sesak
saat melakukan
aktifitas
DO : - TTV
TD: 110/70
mmHg Bronkiolus
N: menyempit dan
88x/menit tersumbat
RR: 28
x/menit
S: 36oC
Obstruktif alveoli
Penurunan ventilasi
paru
Ketidakseimbangan
antara suplai dan
kebutuhan oksigen
Kelemahan
Intoleransi aktifitas
A. Prioritas masalah
1) Ketidakefektifan pola nafas
2) Intoleransi aktifitas
B. Rencana Keperawatan
N Hari/ta Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional
o nggal keperawat
an
1 Minggu I Setelah dilakukan - Kaji frekuensi - Kecepatan
14 april tindakan 1x6 jam di kedalaman biasanya
2019 harakan pola nafas pernafasan dan meningkat.
kembali efektif dengan ekspansi dada. Dispnea dan
kriteria hasil: Catat upaya terjadi
- Suara nafas yang pernafasan, peningkatan kerja
bersih, tidak ada termasuk nafas(pada awal
sianosis dan penggunaan otot atau hanya tanda
dyspneu bantu/pelebaran EP sub akut).
- Menunjukan nasal Kedalaman
jalan nafas yang pernafasan
paten(klien tidak bervariasi
merasa tercekik, tergantung derajat
irama nafas, gagal
frekuensi nafas.ekspansi
pernafasan dada terbatas yang
dalam rentang berhubungan
normal, tidak dengan atelektasis
ada suara nafas atau nyeri dada
abnormal) pleuritik.
- TTV - Bunyi nafas me
dalamrentang - Auskultasi nurun/tak ada bila
normal bunyi nafas dan jalan nafas
catat adanya obstruksi
bunyi nafas sekunder terhadap
adventisius, perdarahan,
seperti krekels, bekuan atau
mengi, ronchi, kolaps jalan nafas
wheezing, kecil. Ronchi,
gesekan pleural. wheezing dan
mengi menyertai
obstruksi alan
nafas/kegagalan
pernafasan.
- Duduk tinggi
- Tinggikan memungkinkan
kepala dan bantu ekspansi paru dan
mengubah memudahkan
posisi. pernafasan..
Bangunkan pengubahan
pasien turun posisi dan
tempat tidur dan ambulasi dapat
ambulasiseseger meningkatkan
a mungkin pengisian udara
segmen paru
berbeda sehingga
memperbaiki
difusi gas
- Kongesti alveolar
- Observasi pola mengakibatkan
batuk dan batuk
karakter sekret kering/iritasi
- Dapat
- Dorong atau meningkatkan
bantu pasien pengeluaran
dalam sputum dimana
melakukan nafas gangguan
dalam dan ventilasi dan
latihan batuk ditambah
ketidaknyamanan
upaya bernafas
- Perasaan takut
dan ansietas berat
berhubungan
- Bantu pasien dengan
mengatasi takut ketidakmampuan
atau ansietas bernafas/terjadiny
a hipoksemia dan
dapat secara
aktual
meningkatkan
konsumsi
oksigen/kebutuha
n
- Memaksimalkan
bernafas dan
menurunkan kerja
- Berikan oksigen nafas
tambahan - Memberikan
kelembaban pada
membran mukosa
- Berikan dan membantu
humidifikasi, pengenceran
mis: nebuliser sekret untuk
ultrasonik memudahkan
pembersihan
- Memudahkan
upaya pernafasan
dalam dan
- Bantu fisioterapi meningkatkan
dada drainase sekret
dari segmen paru
kedalam bronkus
n, dimana dapat
lebih
mempercepat
pembuangan
dengan batuk atau
penghisapan
V. EVALUASI KEPERAWATAN
Nama pasien : Tn. “A”
Umur : 55 tahun
Tanggal/jam Diagnosa Evaluasi
keperawatan
Minggu, 14-04- I S : pasien mengatakan sudah tidak terlalu
2019 sesak
(13.45 wita) O : pasien terlihat lebih mudah bernafas
Suhu : 36,40C
Nadi : 86x/menit
TD: 110/80mmHg
Respirasi: 24x/menit