Sie sind auf Seite 1von 4

1.

1 pengertian laporan keuangan


laporan keunagan merupakan catatan suatu lapoan keungan suatu perusahaan
pada periode akuntansi yang dapat digunakan untuk mengukur kinera perusahaan
tersebut. Tujuan laporan keungan adalah untuk memberikan informasi tentang
posisi keuangan, kinerja, dan arus kas suatu entitas yang bermanfaat bagi beragam
pengguna laporan dalam membuat keputusan ekonomi.
Di dalam PSAK 1 yang mengatur bahwa laporan keungan lengkap harus
mencakup komponen-komponen berikut (paragraf 10) :
1. laporan posisi keuangan (neraca) pada akhir periode
2. laporan laba rugi komperhensif
3. laporan perubahan ekuitas
4. laporan arus kas
5. kebijakan auntansi beserta catatan atas laporan keuangan
6. laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan
ketika entitas menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif
atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan, atau ketika
entitas mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.

1.2 tujuan laporan keuangan

Salah satu tugas penting setelah akhir tahun adalah melakukan analisis laporan
keuangan perusahaan. Analisis ini didasarkan pada laporan keuangan yang sudah disusun.
Tujuan penyusunan laporan keuangan adalah sebagai berikut:

1. Screening: Analisis dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui situasi dan kondisi
perusahaan dari laporan keuangan tanpa pergi langsung ke lapangan.
2. Understanding: Memahami perusahaan, kondisi keuangan, dan hasil usahanya.
3. Forcasting: Analisis digunakan untuk meramalkan kondisi keuanga perusahaan di
masa yang akan datang.
4. Diagnosis: Analisis dimaksudkan untuk melihat kemungkinan ada mesalah-
masalah yang terjadi baik dalam manajemen, ope keuangan atau masalah lain
dalam perusahaan.
5. Evaluation: Analisis dilakukan untuk menilai prestasi manajemen dalam
mengelola perusahaan.

Di samping tujuan tersebut di atas, analisis laporan keuangan juga dapat digunakan
untuk menilai kewajaran laporan keuangan yang disajikan. Dengan melakukan analisis
laporan keuangan, maka informasi yang dibaca dari laporan keuangan akan menjadi
lebih luas dan lebih dalam. Hubungan satu pos dengan pos Iain akan dapat menjadi
indikator tentang posisi dan prestasi keuangan perusahaan serta menunjukkan bukti
kebenaran penyusunan laporan keuangan. Laporan keuangan akan bermanfaat bagi
para pemakainya, jika memenuhi tujuan kualitatif sebagai berikut:

1. Laporan keuangan harus relevan, artinya laporan keangan harus dapat


meyajikan informasi yang sesuai dengan tujuan penggunaannya.
2. Laporan keuangan harus dapat dimengerti oleh para pemakainya. Oleh karena
itu, laporan keuangan harus dinyatakan dalam bentuk dan dengan
menggunakan istilah-istilah yang disesuaikan dengan batas pengertian
pemakainya
3. Laporan keuangan harus dapat diuji kebenarannya oleh penguji yang
indipenden dan obyektif, dengan menggunakan metode pengukur yang sama
4. Laporan keuangan harus netral, dalam arti tidak disajikan untuk memenuhi
kebutuhan informasi pihak tertentu, melainkan harus diserahkan untuk
memenuhi kebutuhan umum pemakai informasi
5. Laporan keuangan harus disajikan tepat wakt sehingga pengambilan keputusan
dapat ditetapkan sedini mungkin
6. Laporan keuangan harus dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan
perusahaan tersebut pada periode sebelumnya. Dengan demikian menjadikan
laporan keuangan tersebut lebih bermanfaat
7. Laporan keuangan harus lengkap, dalam arti menyajikan informasi keuangan
yang memadai sesuai dengan yang diperlukan oleh pemakainya.

1.3 karakteristik laporan keuangan

1.4 bentuk-bentuk laporan keuangan


A. LAPORAN LABA RUGI
Laporan laba rugi adalah laporan yang disusun sistematis, isinya penghasilan
yang diperoleh perusahaan dikurangi dengan beban-beban yang terjadi dalam
perusahaan selama periode tertentu. Dalam laporan laba rugi menjabarkan elemen-
elemen penghasilan dan beban perusahaan sehingga menghasilkan suatu laba (atau
rugi). Untuk perusahaan jasa istilah penghasilan dalam laporan laba rugi adalah
pendapatan. Untuk perusahaan dagang dan manufaktur istilah penghasilan dalam
laporan keuangan adalah penjualan.
Sumber penghasilan suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi dua
golongan yaitu :
1. Dari usaha pokok / utama, yaitu penghasilan berasal dari kegiatan utama
perusahaan. Misalnya, dalam perusahaan jasa konsultan hokum : penghasilan
utama berasal dari penjualan jasan konsultan hokum, dalam perusahaan dagang
kelontong penghasilan utamanya adalah penjualan barang dagangan kelontong.
2. Dari kegiatan luar usaha pokok, yaitu penghasilan yang berasal dari kegiatan
yang bersifat sampingan. Misalnya, pada perusahaan jasa bengkel, penghasilan
jasa bengkel dari kegiatan luar usaha pokok adalah menjual bensin eceran.

Beban suatu perusahaan juga dapat digolongkan menjadi dua golongan yaitu :
1. Beban yang mempunyai hubungan langsung dengan kegiatan usaha pokok /
utama, yaitu beban-beban yang timbul dari kegiatan usaha pokok / utama
contoh usaha jasa konsultai hokum, bebannya adalah operasional kantor.
2. Beban-beban yang tidak ada hubungannya dengan kegiatan usaha pokok /
utama, disebut misalnya beban Bungan.

Bentuk Laporan Rugi Laba


Laporan rugi laba disajikan dalam bentuk-bentuk sebagai berikut :
1. Bentuk single step
Di dalam laporan laba / rugi bentuk single step, untuk akun penghasilan
dikelompokkan terlebih dahulu, kemudian baru dijumlahkan. Kemudian
dibagian bawah pendapatan baru beban dikelompokkan tersendiri dan
dijumlahkan. Jumlah pendapatan dikurangi jumlah beban, selisihnya
merupakan laba bersih atau rugi bersih.
2. Bentuk multiple step
Bentuk multiple step untuk pendapatan perlu dipisahkan antara pendapatan
pokok dengan pendapatan di luar usaha pokok, serta memisahkan beban usaha
utama dengan beban diluar usaha. Laporan laba / rugi menurut bentuk bertahap
dapat disusun sebagai berikut.

B. LAPORAN PERUBAHAN MODAL


Laporan perubahan modal adalah laporan yang berisi seberapa banyak modal
awal telah bertambah ataupun berkurang selama periode tertentu. Perubahan modal itu
terjadi dapat karena adanya laba atau rugi usaha, pengambilan pribadi dari pemilik
atau prive, maupun penambahan modal pemilik.

C. LAPORAN ARUS KAS


Laporan arus kas berisi kas dan setara kas yang masuk dan keluar perusahaan
pada periode tertentu. Yang disebut kas adalah uang tunai, sedangkan setara kas
merupakan investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan dengan cepat
dapat dijadikan kas. Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode
tertentu dan diklasifikasi menurut aktivitas operasi, aktivitas investasi dan aktivitas
pendanaan.

D. NERACA (BALANCE SHEET)


Neraca adalah yaitu laporan yang menggambarkan posisi keuangan dari suatu
perusahaan yang meliputi aktiva, kewajiban dan ekuitas pada periode tertentu. Neraca
menunjukkan seberapa besar kekayaan perusahaan. Neraca mempunyai 2 bentuk yaitu
:
1. Neraca bentuk staffel
Neraca bentuk staffel adalah bentuk neraca yang disusun kebawah baik aktiva
maupun passivanya (hutang + modal). Pada bagian atas mencatat aktiva dan
bagian bawah untuk mencatat hutang dan modal.
2. Neraca bentuk scontro
Neraca bentuk scontro adalah neraca yang posisi aktiva dan passive (hutang +
modal) sebellah menyebelah. Untuk aktiva pada sisi kiri dan passive (hutang +
modal) di sisi kanan.

Das könnte Ihnen auch gefallen