Sie sind auf Seite 1von 10

KADAR ANTOSIANIN DAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN FLAKE BERAS

MERAH DAN BERAS KETAN HITAM DENGAN VARIASI SUHU


PEREBUSAN

(Anthocyanin content and antioxidant activity of red rice and black glutinous
rice flake with variation in boiling temperature)

Hany Setiawatia, Yustinus Marsonoa*, Anita Maya Sutedjaa

a Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya, Indonesia

* Penulis korespondensi
Email: yustimar49@yahoo.co.id

ABSTRACT
Red rice and black glutinous rice contain high starch and satiety thus suitable for use as raw material for
produce breakfast cereal flakes.Anthocyanin compounds found in red rice and black glutinous rice flakes
can be damaged during the process. Stage of making a flake that can reduce levels of anthocyanins of
red and black glutinous rice is boiling and drying. The design of the study is a randomized block design
nested pattern, consisting of two factors. The first factor is the type of rice (the nest) namely red rice (M)
and black glutinous rice (H). The second factor is boiling temperature (which is nested) are T 1 (70°C), T2
(80°C) and T3 (90°C). Parameters tested the levels of anthocyanin content, total phenolic content and
antioxidant activity. The data obtained were subsequently analyzed by ANOVA at α = 5%. If there is a real
effect, then continued with LSD test with α = 5%. The test results showed that the difference in boiling
temperatures is caused a decrease in the levels of anthocyanin black glutinous rice flake, total phenolic
content of red rice flakes and black glutinous rice and ferric reducing capacity of red rice and black rice
flakes. The difference in boiling temperature had no significant effect on levels of anthocyanin of red rice
flakes and radical DPPH scavenging activity of red rice and black glutinous rice flakes. The best
treatment are flake with 80°C boiling temperature (T1). Red and black glutinous rice flake with T1
treatment has anthocyanin content are 5,9±1,5 and 211,8±22,2 μg/g, total phenolic are 291,8±15,0 and
488,3±8,4 μg/g, ferric reducing activity are 3,9±0,1 and 4,9±0,3 mg/g and radical scavenging activity are
49,51±2,14% dan 46,73±1,44%.

Keywords: red rice, black glutinous rice, flake, boiling, anthocyanin, antioxidant

ABSTRAK
Beras merah dan beras ketan hitam mengandung pati tinggi dan bersifat mengenyangkan sehingga
sesuai digunakan untuk bahan baku pembuatan sereal sarapan flake. Senyawa antosianin yang terdapat
dalam flake beras merah dan ketan hitam dapat mengalami kerusakan selama proses. Tahapan
pembuatan flake yang dapat menurunkan kadar antosianin beras merah dan ketan hitam adalah
perebusan dan pengeringan. Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan acak kelompok
(RAK) tersarang yang terdiri atas dua faktor. Faktor pertama adalah jenis beras (yang menjadi sarang)
yaitu beras merah (M) dan beras ketan hitam (H). Faktor kedua adalah suhu perebusan (yang tersarang)
yaitu T1 (70°C), T2 (80°C) dan T3 (90°C). Parameter yang diuji yaitu kadar antosianin, kadar total fenolik
serta aktivitas. Data yang diperoleh selanjutnya dianalisa dengan ANOVA pada α = 5%. Data yang
menunjukkan pengaruh nyata dilanjutkan dengan uji LSD pada α = 5%. Hasil pengujian menunjukkan
bahwa perbedaan suhu perebusan menyebabkan penurunan kadar antosianin flake beras ketan hitam,
kadar total fenolik flake beras merah dan beras ketan hitam serta kamampuan mereduksi ion Fe3+ flake
beras merah dan ketan hitam. Perbedaan suhu perebusan tidak berpengaruh nyata pada kadar
Hany Setiawati et al., 2013.

antosianin flake beras merah dan kemampuan mereduksi radikal DPPH flake beras merah dan ketan
hitam. Perlakuan terbaik yang dipilih adalah flake dengan suhu perebusan 80°C (T1). Flake beras merah
dan ketan hitam dengan perlakuan T 1 memiliki kadar antosianin 5,9±1,5 dan 211,8±22,2 μg/g, kadar total
fenolik 291,8±15,0 dan 488,3±8,4 μg/g, kemampuan mereduksi ion Fe3+ 3,9±0,1 dan 4,9±0,3 mg/g
sampel dan kemampuan menangkap radikal DPPH sebesar 49,51±2,14% dan 46,73±1,44%.

Kata kunci: beras merah, beras ketan hitam, flake, perebusan, antosianin, antioksidan

PENDAHULUAN merupakan salah satu jenis sereal sarapan


ready to eat dengan kadar air rendah dan
Rendahnya pemanfaatan beras tekstur renyah. Proses pembuatan flake
merah dan beras ketan hitam disebabkan sangat sederhana yaitu melalui tahap
karena proses pemasakannya perebusan, pemipihan dan pengeringan
membutuhkan waktu yang lama. Hal ini (Matz, 1991). Pengolahan beras merah dan
dikarenakan beras merah dan beras ketan beras ketan hitam menjadi produk flake
hitam masih memiliki lapisan di luar diharapkan dapat meningkatkan konsumsi
endosperma yaitu lapisan aleuron (Rahmat, kedua macam beras tersebut.
2010). Lapisan aleuron menghambat Senyawa antosianin yang terdapat
penyerapan air selama proses perebusan. dalam flake beras merah dan beras ketan
Beras merah dan beras ketan hitam juga hitam dapat mengalami kerusakan selama
memiliki rasa yang khas (nutty flavor) yang proses. Penelitian yang dilakukan oleh
menyebabkan orang tidak menyukainya. Hiemori et al. (2009) menunjukkan bahwa
Keunggulan beras merah dan beras kadar antosianin beras selama pemasakan
ketan hitam terletak pada kandungan menurun dari 630 μg/g menjadi berkisar
antosianin yang terletak pada lapisan antara 130,67 – 221,50 μg/g. Suhu selama
aleuronnya (Yodmanee et al., 2011). Kadar proses juga mempengaruhi seberapa besar
antosianin pada beras merah berkisar penurunan antosianin dan aktivitas
antara 0,33 – 1,39 mg/100 g, sedangkan antioksidan produk. Suhu proses
kadar antosianin pada beras ketan hitam merupakan salah satu faktor yang
berkisar antara 109,52 – 256,61 mg/100 g menyebabkan ketidakstabilan antosianin
(Sompong et al., 2011). Antosianin (Laleh et al., 2006). Tahapan pembuatan
merupakan senyawa yang baik untuk flake yang melibatkan panas dan dapat
kesehatan karena memiliki aktivitas menurunkan kadar antosianin beras merah
antioksidan (Abdel-Aal et al., 2006). dan beras ketan hitam adalah tahapan
Antioksidan dapat mencegah masalah perebusan dan pengeringan.
kesehatan dengan cara meredam radikal Suhu perebusan yang digunakan
bebas yang menyebabkan kerusakan dalam pembuatan flake beras merah dan
komponen sel yang berakibat pada beras ketan hitam adalah 70,80 dan 90°C,
timbulnya berbagai penyakit kronik disesuaikan dengan suhu gelatinisasi
degeneratif seperti kanker, arterosklerosis, hingga puncak gelatinisasi keduanya yaitu
dan katarak (Webb, 2006). 75,1-93,5°C untuk pati beras merah dan
Beras merah dan beras ketan hitam 71,2-94,0°C untuk pati beras ketan hitam
yang merupakan penghasil kalori dan (Indrasari et al., 2008). Perebusan
bersifat bulky sangat sesuai digunakan memungkinkan kerusakan dan kehilangan
untuk bahan baku pembuatan sereal antosianin yang lebih tinggi dibandingkan
sarapan. Sereal sarapan yang saat ini dengan pengeringan karena bahan kontak
paling diminati adalah sereal sarapan ready langsung dengan medium pemanas (air)
to eat karena kepraktisan dan kemudahan dan antosianin dapat mengalami leaching
dalam mengkonsumsi (Felicia, 2006). Flake sehingga ikut terbuang bersama air
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 12 (1): 29-38, 2013.

rebusan. Hal ini yang mendorong dilakukan alas besi diatas kompor pada suhu sesuai
penelitian untuk mengetahui pengaruh suhu perlakuan selama 30 menit. Perebusan
perebusan terhadap kadar antosianin dan dilakukan dalam keadaan tertutup aluminium
aktivitas antioksidan flake beras merah dan foil untuk mengurangi penguapan air.
flake beras ketan hitam serta menentukan Pemipihan dilakukan setelah perebusan
suhu perebusan terbaik sehingga diperoleh menggunakan alat flaking roller. Beras yang
flake dengan kadar antosianin dan aktivitas telah direbus dilewatkan pada kedua
antioksidan yang tinggi. silinder berputar sehingga diperoleh bentuk
yang pipih. Penuangan beras ke dalam
BAHAN DAN METODE roller dilakukan bergantian setiap perlakuan
dan beras dituang dengan jumlah yang
Bahan sama setiap pemipihan agar homogen.
Bahan yang digunakan pada Beras yang telah dipipihkan ditempatkan
pembuatan flake adalah beras merah pada loyang yang sudah dialasi dengan
(Finna dibeli di Finna Gift Shop), beras kain. Loyang yang digunakan adalah loyang
ketan hitam (Finna dibeli di Finna Gift berlubang. Beras merah dan beras ketan
Shop), air mineral merek (Aqua) dan hitam yang telah dipipihkan selanjutnya
kalsium laktat (Merck). dikeringkan menggunakan cabinet dryer
Bahan yang digunakan untuk analisa dengan suhu 70°C. Pengeringan dilakukan
flake adalah larutan HCl 1 N, metanol, selama 4 jam hingga mencapai kadar air 3-
kertas saring whatman no. 42, buffer KCl 5% (Felicia, 2006).
0,025 M (pH 1), buffer Na-asetat 0,4 M (pH
4,5), asam galat (0 – 4 mg/10 mL), reagen Pembuatan Ekstrak Flake Beras Merah
Folin-Ciocalteau, larutan Na-karbonat dan Beras Ketan Hitam
(75g/L), larutan 2,2-diphenyl-2- Flake dihancurkan menggunakan
picrylhydrazyl (DPPH), buffer asetat 300 mortar dan penumbuk. Flake beras merah
mM (pH 3,6), larutan 2,4,6-tripyridyl-s- dan beras ketan hitam yang telah
triazine (TPTZ) 10mM, larutan FeCl3.6H2O dihancurkan selanjutnya ditimbang secara
20 mM dan larutan FeSO4.7H2O (0 – 0,1 analitis sebanyak 1 gram dalam tabung
mmol/10mL). sentrifuge kemudian tabung sentrifuge
dibungkus dengan aluminium foil. Sampel
Pembuatan Flake Beras Merah dan Flake ditambahkan dengan pelarut metanol-HCl 1
Beras Ketan Hitam N dengan perbandingan 85:15 (v/v).
Beras merah dan beras ketan hitam Sampel yang telah ditambah dengan pelarut
dicuci sebanyak dua kali menggunakan air selanjutnya diletakkan dalam waterbath
mengalir untuk menghilangkan kotoran, pada kecepatan 125 rpm selama 4 jam
pasir dan sekam yang masih terikut pada pada suhu 25°C. Sampel disimpan dalam
beras. Beras merah dan beras ketan hitam freezer pada 4°C selama 48 jam. Sampel
direndam dalam air yang mengandung 3% disentrifugasi dan disaring menggunakan
kalsium laktat. Perbandingan banyaknya kertas saring Whatman dan hasil filtrasinya
beras dan air adalah 1:3. Perendaman ditampung di dalam tabung vacutainer yang
beras dilakukan selama 6 jam lalu ditiriskan telah dibungkus dengan aluminium foil.
dengan saringan. Masing-masing beras Ekstrak flake selanjutnya dapat dianalisa.
ditimbang kemudian dibagi menjadi 3
perlakuan. Beras merah dan beras ketan Kadar Total Antosianin
hitam yang telah direndam kemudian Pengujian kadar total antosianin
direbus dengan perbandingan beras:air dilakukan dengan dua metode yaitu metode
adalah 1:2. Perebusan dilakukan standar dan metode pH differential.
menggunakan beker yang dialasi kasa dan Pengujian kadar total antosianin dengan
Hany Setiawati et al., 2013.

metode standar digunakan untuk menjadi kuning karena absorptivitas molar


menentukan kadar antosianin dalam sampel dari radikal DPPH pada 517 nm berkurang
ekstrak flake yang dinyatakan dalam μg dari 9660 – 1640 saat elektron yang tidak
cyanidin 3-glucoside ekuivalen/100 g berpasangan pada radikal DPPH menjadi
sampel (Sompong et al., 2011). Cyanidin 3- berpasangan dengan hidrogen dari
glucoside digunakan sebagai standar antioksidan untuk membentuk DPPH-H
karena merupakan senyawa antosianin tereduksi (Yodmanee et al., 2011).
yang paling dominan terdapat dalam beras
merah dan beras ketan hitam. Pengujian Kemampuan Mereduksi Ion Besi
kadar total antosianin dengah metode pH Prinsip uji FRAP adalah mengukur
differential bertujuan untuk mengetahui kemampuan senyawa antioksidan untuk
jumlah total monomer antosianin dalam mereduksi kompleks Fe(III)-TPTZ (2,4,6-
sampel ekstrak flake beras merah dan tripyridyl-striazine) menjadi Fe(II)-TPTZ
beras ketan hitam. Prinsip pengujian kadar pada reagen FRAP (Sompong et al., 2011).
total antosianin dengan metode pH
differential adalah perubahan struktur Analisis Statistik
antosianin akibat perubahan pH yang Rancangan penelitian yang digunakan
dinyatakan dengan perbedaan absorbansi adalah rancangan acak kelompok (RAK)
(Giusti dan Wrolstad, 2001). Antosianin tersarang yang terdiri atas dua faktor.
pada pH 1 membentuk struktur oxonium Faktor pertama adalah jenis beras (yang
yang berwarna orange hingga ungu menjadi sarang) yaitu beras merah (M) dan
sedangkan pada pH 4,5 membentuk beras ketan hitam (H). Faktor kedua adalah
struktur hemiketal yang tidak berwarna. suhu perebusan (yang tersarang) yaitu T1
(70°C), T2 (80°C) dan T3 (90°C). Parameter
Kadar Total Fenol yang diuji yaitu kadar antosianin, kadar total
Pengujian total polifenol bertujuan fenolik serta aktivitas. Data yang diperoleh
untuk mengukur total fenolik dalam ekstrak selanjutnya dianalisa dengan ANOVA pada
flake beras merah dan beras ketan hitam α = 5%. Data yang menunjukkan pengaruh
dengan metode Folin-Ciocalteu. Prinsip nyata dilanjutkan dengan uji LSD pada α =
pengujian total fenolik adalah oksidasi 5%.
reagen molybdotungstate oleh senyawa
fenol menghasilkan produk berwarna HASIL DAN PEMBAHASAN
(Yodmanee et al., 2011).
Hasil penelitian pada Gambar 1.
Kemampuan Menangkal Radikal Bebas menunjukkan rata-rata kadar antosianin
DPPH flake beras merah dan beras ketan hitam.
Prinsip pengujian radical scavenging Hasil ANOVA menunjukkan ada pengaruh
activity dengan metode DPPH adalah jenis beras dan suhu perebusan terhadap
mengukur kemampuan antioksidan kadar antosianin flake beras merah dan
menangkap radikal DPPH (Prior et al., ketan hitam. Hasil pengujian kadar total
2005). Prinsip uji DPPH didasarkan pada antosianin dengan metode standar
reaksi penangkapan atom hidrogen oleh diketahui bahwa perbedaan jenis beras dan
DPPH dari senyawa antioksidan. Reagen suhu perebusan berpengaruh nyata pada
DPPH berperan sebagai radikal bebas yang kadar antosianin flake. Kadar antosianin
ditangkap oleh senyawa antioksidan yang flake beras ketan hitam jauh lebih tinggi
terkandung dalam sampel. DPPH akan dibandingkan pada flake beras merah. Hasil
tereduksi menjadi senyawa difenil penelitian pada Gambar 2 menunjukkan
pikrilhidrazin (DPPH-H). Reduksi DPPH rata-rata kadar antosianin flake beras
menjadi DPPH-H menyebabkan perubahan merah dan beras ketan hitam pada suhu
warna pada reagen DPPH dari ungu perebusan yang berbeda-beda. Kadar
menjadi kuning. Warna berubah dari ungu antosianin flake beras merah tidak
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 12 (1): 29-38, 2013.

menunjukkan perbedaan nyata pada suhu Hasil penelitian pada Gambar 3.


perebusan yang berbeda-beda. menunjukkan rata-rata kadar antosianin
Gambar 1. Grafik Kadar Total Antosianin flake beras merah dan beras ketan hitam.
Hasil pengujian pada Tabel 1 menunjukkan
kadar total antosianin pada flake beras
merah dan ketan hitam akibat pengaruh
suhu perebusan. Hasil pengujian kadar
antosianin flake beras merah dan beras
ketan hitam menunjukkan adanya
perbedaan nyata karena perbedaan jenis
beras. Kadar antosianin flake beras merah
lebih rendah dibandingkan dengan kadar
antosianin flake beras ketan hitam. Hasil ini
sebanding dengan kadar total antosianin
yang diuji dengan metode standar. Kadar
Flake Beras Merah dan Ketan Hitam antosianin flake beras ketan hitam sebesar
(Metode Standar) 203,7 μg/g sampel sedangkan flake beras
merah sebesar 6,5 μg/g sampel.
Gambar 3. Kadar Antosianin Flake Beras
Merah dan Ketan Hitam (Metode pH
differential)

Gambar 2. Kadar Antosianin Flake Beras


Merah dan Ketan Hitam pada Suhu
Perebusan yang Berbeda (Metode Standar)
Kadar antosianin flake beras merah
berkisar antara 4,7 – 8,9 μg cyanidin-3-
glucoside ekuivalen/g sampel. Kadar Tabel 1. Kadar Antosianin Flake Beras
antosianin flake beras ketan hitam Merah (M) dan Ketan Hitam (H) pada Suhu
menunjukkan perbedaan nyata dengan Perebusan yang Berbeda (Metode pH
suhu perebusan yang berbeda. Kadar differential)
antosianin flake beras ketan hitam dengan Kadar Monomer Antosianin (mg
perlakuan HT1 (70°C) dan HT2 (80°C) tidak Suhu cyanidin-3-glucoside ekuivalen/g
menunjukkan beda nyata dan menunjukkan Perebusan sampel)
beda nyata dengan kadar antosianin flake M H
T1 (70°C) 0,0197 0,0389
beras ketan hitam pada perlakuan HT3 T2 (80°C) 0,0136 0,0537
(90°C). Semakin tinggi suhu perebusan T3 (90°C) 0,0159 0,0399
maka semakin tinggi pula panas dari Perbedaan suhu perebusan tidak
medium pemanas (air) yang terpenetrasi ke berpengaruh nyata pada kadar
dalam bahan. Hal ini menyebabkan antosianinnya. Kadar antosianin yang
semakin banyak antosianin yang terukur dengan metode pH differential
terdegradasi dan mengalami polimerisasi dinyatakan dalam mg cyanidin-3-glucoside
sehingga kadar antosianin yang terukur ekuivalen. Penurunan kadar antosianin
semakin rendah. yang terukur disebabkan oleh degradasi
Hany Setiawati et al., 2013.

antosianin yang menghasilkan senyawa dibandingkan dengan perlakuan suhu


yang tidak lagi mampu membentuk struktur perebusan 70°C dan 80°C.
oxonium dan hemiketal akibat perubahan
tingkat keasaman. Polimerisasi antosianin
juga menyebabkan penurunan kadar
antosianin yang terukur. Antosianin dalam
bentuk polimer tidak dapat terukur dengan
metode pH differential karena dapat
menyerap cahaya pada pH 1 maupun pH
4,5 (Lee, 2005).
Hasil penelitian pada Gambar 4
menunjukkan rata-rata total fenolik flake
beras merah dan beras ketan hitam. Hasil
penelitian pada Gambar 5 menunjukkan
kadar total fenolik akibat perbedaan suhu Gambar 4. Kadar Total Fenolik Flake Beras
perebusan pada beras merah dan ketan Merah dan Ketan Hitam
hitam. Hasil pengujian kadar total fenolik
menunjukkan bahwa kadar total fenolik
pada beras ketan hitam lebih tinggi
dibandingkan dengan beras merah.
Senyawa fenolik umumnya terikat pada
pericarp beras. Semakin gelap warna
pericarp, beras mengandung lebih banyak
fenolik. Total fenolik yang terukur juga
termasuk antosianin dan senyawa fenolik
lain pada beras yaitu asam fenolik. Asam
fenolik yang terdapat pada beras merah dan
ketan hitam antara lain ferulic, caffeic dan
Gambar 5. Kadar Total Fenolik Flake Beras
protocatechuic acid (Morimitsu et al., 2002
Merah dan Ketan Hitam pada Suhu
dalam Walter dan Marchesan, 2011). Kadar
Perebusan yang Berbeda
antosianin beras ketan hitam lebih tinggi
dibandingkan dengan beras merah. Asam
Tabel 2. Kemampuan Mereduksi Ion Fe3+
fenolik pada beras dengan pericarp
Flake Beras Merah (M) dan Ketan Hitam (H)
berwarna coklat muda berkisar antara 70- Kemampuan Mereduksi Ion Fe3+
90% sedangkan pada beras dengan Jenis Beras (mg Fe2+
pericarp berwarna hitam sekitar 85% ekuivalen/g sampel)
(Walter dan Marchesan, 2011). Suhu M 4,1326
perebusan yang berbeda menyebabkan H 5,0660
kadar antosianin berbeda nyata baik pada Hasil penelitian pada Tabel 2.
flake beras merah maupun flake beras menunjukkan kemampuan menangkap
ketan hitam. Penurunan kadar fenolik radikal DPPH flake beras merah dan ketan
disebabkan karena degradasi antosianin hitam. Hasil ANOVA menunjukkan tidak ada
akibat panas (Reblova, 2012). Degradasi pengaruh jenis beras dan suhu perebusan
antosianin flake beras merah dan beras terhadap kemampuan menangkap radikal
ketan hitam pada suhu perebusan 90°C DPPH flake beras merah dan ketan hitam.
menunjukkan beda nyata dibandingkan Jenis beras tidak berpengaruh nyata pada
dengan perlakuan suhu perebusan 70°C kemampuan menangkap radikal DPPH.
dan 80°C. Degradasi antosianin pada beras Menurut Sompong et al. (2011), beras
merah dan ketan hitam berpengaruh nyata dengan warna yang berbeda tidak
terhadap kadar fenolik flake beras merah menunjukkan aktivitas antioksidan yang
dan ketan hitam pada suhu perebusan 90°C berbeda secara signifikan. Hal ini
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 12 (1): 29-38, 2013.

disebabkan karena aktivitas pendonoran


hidrogen pada radikal DPPH melibatkan
banyak senyawa pada beras antara lain
antosianin, asam fenolik, vitamin bahkan
hasil degradasi antosianin yaitu
protocatechuic acid (PCA) juga dapat
berperan dalam penghambatan senyawa
radikal DPPH. Perbedaan suhu perebusan
tidak berpengaruh nyata pada aktivitas
antioksidan dengan metode DPPH Gambar 6. Kemampuan Mereduksi Ion Fe3+
disebabkan karena penurunan kadar Flake Beras Merah dan Ketan Hitam pada
antosianin pada flake beras merah maupun Suhu Perebusan yang Berbeda
beras ketan hitam diduga sebanding Menurut Ebrahimzadeh et al. (2008),
dengan peningkatan kadar protocathecuic tidak semua ekstrak dengan kadar fenol
acid yang juga berperan dalam aktivitas dan flavonoid yang tinggi menunjukkan
penghambatan DPPH. Perebusan beras aktivitas pengkelatan Fe2+ yang tinggi pula.
pada suhu 100°C selama 30 menit dapat Tidak semua senyawa fenolik baik
menurunkan kadar cyanidin-3-glucoside antosianin maupun asam fenolik dapat
menjadi 20% sedangkan kadar mereduksi ion Fe3+. Hal ini menyebabkan
protocatechuic acid meningkat menjadi 60% flake beras ketan hitam dengan kadar
(Hiemori et al., 2009). Hal ini menyebabkan antosianin dan fenolik yang lebih tinggi dari
tidak adanya pengaruh perbedaan suhu flake beras merah tidak secara langsung
perebusan terhadap kadar antosianin flake memiliki kemampuan mereduksi ion Fe3+
beras merah dan ketan hitam. yang lebih tinggi pula. Pengaruh suhu
Hasil ANOVA menunjukkan ada perebusan terhadap kemampuan mereduksi
pengaruh suhu perebusan terhadap ion ferri menunjukkan perbedaan nyata
kemampuan mereduksi ion Fe3+ flake beras pada suhu perebusan yang berbeda.
merah dan ketan hitam, namun perbedaan Kemampuan mereduksi ion Fe3+ flake beras
jenis beras tidak menunjukkan pengaruh merah dengan perlakuan suhu perebusan
terhadap kemampuan mereduksi ion Fe3+. 70°C berbeda nyata dengan perlakuan
Hasil pengujian pada Tabel 3 menunjukkan suhu perebusan 80 dan 90°C. Kemampuan
kemampuan mereduksi ion Fe3+ pada flake mereduksi ion Fe3+ flake beras ketan hitam
beras merah dan beras ketan hitam tidak dengan perlakuan suhu perebusan 70°C
menunjukkan beda nyata. Hasil pengujian berbeda nyata dengan perlakuan suhu
pada Gambar 6 menunjukkan pengaruh perebusan 90°C. Penurunan kemampuan
suhu perebusan terhadap kemampuan mereduksi ion Fe3+ akibat pengaruh suhu
mereduksi ion Fe3+. Perbedaan jenis beras disebabkan oleh degradasi dan polimerisasi
tidak menyebabkan perbedaan nyata senyawa antosianin. Degradasi antosianin
terhadap kemampuan mereduksi ion Fe3+. menjadi protocatechuic acid menurunkan
Tabel 3. Kemampuan Menangkap Radikal kemampuan mereduksi ion Fe3+ karena
DPPH Flake Beras Merah (M) dan Ketan protocatechuic acid yang merupakan salah
Hitam (H) pada Suhu Perebusan yang satu jenis asam fenolik lebih efektif dalam
Berbeda aktivitas pendonoran hidrogen dan reaksi
Suhu Aktivitas Antioksidan (%) penghambatan radikal (Pokorny et al.,
Perebusan M H 2001). Polimerisasi antosianin juga
T1 (70°C) 43,64 46,73
T2 (80°C) 49,51 46,73
menurunkan kemampuan mereduksi ion
T3 (90°C) 46,94 46,41 Fe3+ karena gugus orto hidroksi yang
berperan dalam pengkelatan telah berikatan
dengan gugus fungsional dari senyawa lain.
Hany Setiawati et al., 2013.

Hasil ANOVA menunjukkan tidak ada antosianin pada flake beras merah maupun
pengaruh jenis beras dan suhu perebusan beras ketan hitam diduga sebanding
terhadap kemampuan menangkap radikal dengan peningkatan kadar protocathecuic
DPPH flake beras merah dan ketan hitam. acid yang juga berperan dalam aktivitas
Hasil pengujian pada Tabel 4 menunjukkan penghambatan DPPH. Perebusan beras
kemampuan menangkap radikal DPPH pada suhu 100°C selama 30 menit dapat
flake beras merah dan ketan hitam. Jenis menurunkan kadar cyanidin-3-glucoside
beras tidak berpengaruh nyata pada menjadi 20% sedangkan kadar
kemampuan menangkap radikal DPPH. protocatechuic acid meningkat menjadi
Menurut Sompong et al. (2011), beras 60%. Hal ini menyebabkan tidak adanya
dengan warna yang berbeda tidak pengaruh perbedaan suhu perebusan
menunjukkan aktivitas antioksidan yang terhadap kadar antosianin flake beras
berbeda secara signifikan. Hal ini merah dan ketan hitam.
disebabkan karena aktivitas pendonoran Hasil pengujian kadar antosianin, total
hidrogen pada radikal DPPH melibatkan fenolik dan aktivitas antioksidan secara
banyak senyawa pada beras antara lain keseluruhan memiliki kecenderungan
antosianin, asam fenolik, vitamin bahkan bahwa suhu perebusan 70°C dan 80°C
hasil degradasi antosianin yaitu dapat menghasilkan produk flake dengan
protocatechuic acid (PCA) juga dapat kadar antosianin, total fenolik dan aktivitas
berperan dalam penghambatan senyawa antioksidan yang tinggi. Pemilihan satu
radikal DPPH. Aktivitas penghambatan suhu perebusan yang terbaik dilakukan
radikal DPPH oleh PCA lebih besar dengan mempertimbangkan sifat fisikokimia
dibandingkan dengan trolox dan BHT (Li et dan organoleptik produk.
al., 2011). Perbedaan suhu perebusan tidak
berpengaruh nyata pada aktivitas
antioksidan dengan metode DPPH
disebabkan karena penurunan kadar

Tabel 4. Kandungan Senyawa Bioaktif dan Aktivitas Antioksidan Flake Beras Merah dan Beras
Ketan Hitam pada Suhu Perebusan yang Berbeda
Parameter
Kadar Kadar Kadar
Perlakuan Antosianin Antosianin pH Total FRAP DPPH
Standar differential Fenolik (mg/g) (%)
(μg/g) (mg/g) (μg/g)
MT1 8,9294a 0,0197a 357,0033b 4,9484b 43,64a
MT2 5,9350a 0,0136a 291,8194ab 3,9384a 49,51a
MT3 4,6835a 0,0159a 258,4843a 3,5111a 46,94a
HT1 227,5331y 0,0389x 502,8053y 5,5037y 46,73x
HT2 211,8332y 0,0537x 488,3451y 4,9068xy 46,73x
HT3 171,8692x 0,0399x 393,3986x 4,7875x 46,41x

Chandra (2011) dalam penelitiannya perebusan 80°C lebih disukai secara


memperoleh hasil bahwa flake beras merah organoleptik, daya rehidrasi tinggi dan
dengan suhu perebusan 80°C dan suhu tekstur tidak terlalu keras dibandingkan
pengeringan 70°C yang memiliki kadar air dengan perlakuan suhu perebusan 70°C
5,35%, kekerasan 170,06 N, daya rehidrasi (Gunawan, 2012). Perlakuan suhu
198,37%, lightness 48,90; chroma 21,44; perebusan yang dipilih untuk pembuatan
hue 39,88; nilai organoleptik rasa, rasa flake beras merah dan ketan hitam adalah
berpati, dan mouthfeel sebesar 5,60; 5,12 suhu perebusan 80°C. Suhu perebusan ini
dan 5,55, protein 8,97%, abu 2,11%, lemak dipilih karena kadar antosianin, total fenolik
2,40% dan karbohidrat 81,17%. Flake beras dan aktivitas antioksidannya tidak berbeda
ketan hitam dengan perlakuan suhu nyata dengan perlakuan suhu perebusan
Jurnal Teknologi Pangan dan Gizi
Journal of Food Technology and Nutrition
Vol 12 (1): 29-38, 2013.

70°C namun flake lebih disukai secara Felicia, A. 2006. Pengembangan Produk
organoleptik dan sifat fisikokimia. Sereal Sarapan Siap Santap Berbasis
Sorghum. Thesis S-1, Fakultas
KESIMPULAN Teknologi Pertanian IPB, Bogor.
Giusti, M. dan R.E. Wrolstad. 2001.
Suhu perebusan menyebabkan Characterization and Measurement of
penurunan kadar antosianin flake beras Anthocyanins by UV-Visible
ketan hitam, kadar total fenolik dan Spectroscopy. Current Protocols in
kemampuan mereduksi ion Fe3+ flake beras Food Analytical Chemistry. F1.2.1-
merah dan ketan hitam. Suhu perebusan F1.2.13.
tidak berpengaruh nyata pada kadar Gunawan, G. 2012. Sifat Fisikokimia dan
antosianin flake beras merah dan Organoleptik Flake Beras Ketan
kemampuan menangkap radikal DPPH Hitam dengan Variasi Suhu
flake beras merah dan ketan hitam. Flake Perebusan dan Suhu Pengeringan.
beras merah dan ketan hitam perlakuan Thesis-S1, Fakultas Teknologi
terbaik adalah flake beras merah dan ketan Pertanian UKWMS, Surabaya.
hitam dengan perlakuan suhu perebusan Hiemori, M., E. Koh dan A.E. Mitchell. 2009.
80°C yang memiliki kadar antosianin Influence of Cooking on Anthocyanins
berturut-turut sebesar 5,9±1,5 dan in Black Rice (Oryza sativa L.
211,8±22,2 μg cyanidin-3-glucoside japonica var SBR). J.Agric. Food.
ekuivalen/g sampel, kadar total fenolik Chem., 57 (5), 1908-1914.
berturut-turut sebesar 291,8±15,0 dan Indrasari, S.D., E.Y. Purwani, P. Wibowo,
488,3±8,4 μg ekuivalen asam galat/g dan Jumali. 2008. J.Penelitian
sampel, kemampuan mereduksi ion Fe3+ Pertanian Tanaman Pangan, 27 (3),
berturut-turut sebesar 3,9±0,1 dan 4,9±0,3 127-134.
mg Fe2+ ekuivalen/g sampel dan Laleh, G.H., H. Frydoonfar, R. Heidary, R.
kemampuan menangkap radikal DPPH Jameei, dan S. Zare. 2006. The Effect
berturut-turut sebesar 49,51±2,14% dan of Light, Temperature, pH and
46,73±1,44%. Species on Stability of Anthocyanin
Pigmens in Four Berberis Species.
DAFTAR PUSTAKA Pakistan Journal of Nutrition, 5 (1),
90-92.
Abdel-Aal, E. M., J.C. Young dan I. Lee, J., R.W. Durst, dan R.E. Wrolstad.
Rabalski. 2006. Anthocyanin 2005. Determination of Total
Composition in Black, Blue, Pink, Anthocyanin Pigment Content of Fruit
Purple, and Red Cereal Grains. J. Juices, Beverages, Natural Colorants,
Agric. Food Chem., 54, 4696-4704. and Wines by the pH Differential
Chandra, L. 2012. Sifat Fisikokimia dan Method: Collaborative Study. Journal
Organoleptik Flake Beras Merah of AOAC International, 88(5), 1269-
dengan Variasi Suhu Perebusan dan 1278.
Suhu Pengeringan. Thesis-S1, Li, X., X. Wang, D. Chen dan S. Chen.
Fakultas Teknologi Pertanian 2011. Antioxidant Activity and
UKWMS, Surabaya. Mechanism of Protocatechuic acid in
Ebrahimzadeh, M.A., F. Pourmorad dan Vitro.
A.R. Bekhradnia. 2008. Iron Chelating http://www.functionalfoodscenter.net/fi
Activity, Phenol and Flavonoid les/46832219.pdf (19 September
Content of Some Medicinal Plants 2012).
from Iran. African Journal of
Biotechnology, 7(18), 3188 3192.
Hany Setiawati et al., 2013.

Matz, S.A. 1991. Cereals as Food and 2011. Physicochemical and


Feed. New York: Van Nostrand antioxidative properties of red and black
Reindhold. rice varieties from Thailand, China and
Pokorny, J., N. Yanislieva, dan M. Gordon. Sri Lanka. Elsevier Appl. Sci. Pbl., 124,
2001. Antioxidants in Food: Practical 132-140.
Application.http://www.123foodscience. Reblova, Z. 2012. Effect of Temperature on
com/food_chemistry/Sources_of_natura the Antioxidant Activity of Phenolic
l_antioxidants.pdf (8 Mei 2012). Acids. Czech. J. Food Sci., 30 (2), 171-
Prior, R.L., X. Wu, dan K. Schaich. 2005. 177.
Standarized Methods for the Walter, M. dan E. Marchesan. 2011.
Determination of Antioxidant Capacity Phenolic Compounds and Antioxidant
and Phenolics in Foods and Dietary Activity of Rice. J. Braz. Arch. Biol.
Supplements. J. Agric. Food Chem., Technol., 54 (2), 371-377.
53, 4290-4302. Webb, G.P. 2006. Dietary Supplements and
Rahmat, R. 2010. Stabilisasi Mutu Beras Functional Foods. United Kingdom:
Pecah Kulit Melalui Penerapan Blackwell Publishing, Ltd.
Teknologi Penyimpanan Hermetik. Yodmanee, S., T.T. Karrila, dan P.
http://www.majalahpangan.com/2010/0 Pakdeechanuan. 2011. Physical,
4/stabilisasi-mutu-beras-pecah-kulit- Chemical and Antioxidant Properties of
melalui penerapan-teknologi- Pigmented Rice Grown in Southern
penyimpanan-hermetik/ (6 Maret 2012). Thailand. International Food Research
Sompong, R., S. Siebenhandl-Ehn, G. Journal, 18 (3), 901-906.
Linsberger-Martin, dan E. Berghofer.

Das könnte Ihnen auch gefallen