Sie sind auf Seite 1von 15

RELATIONSHIP POST-TERM PREGNANCY, PRE-ECLAMPSIA AND PROLONGED LABOR

WITH GENESIS ASPHYXIA IN H. HANAFIE HOSPITAL BUNGO 2016

NIKI ASTRIA*

According to WHO (world health Organozation) of 2007 is estimated at about 900,000 newborn
deaths each year caused by neonatal asphyxia. Reports from the world health organization (WHO) said that
since the 2000-2003 asphyxia ranks sixth, which is about 8% as the cause of death of children in the whole
world after pneumonia, malaria, neonatal sepsis and premature birth. Data in hospital H. Hanafie asphyxia
2015 as many as 208 cases out of 1.320 and two of them died. This study aimed to determine the
relationship between post-term pregnancy, pre-eclampsia and prolonged labor with asphyxia in hospital
H.Hanafie bungo 2016.
This research is a retrospective case control approach. This research was conducted in february-Marct
in hospitals H. Hanafie in Bungo year 2016. The population in this study were 1,320 newborns with a
sample of 624 infants. Data processing is computerized and univariate and bivariate analysis using chi-
square statistic test.
The results showed 68,1% of infants who are not asphyxia of mothers who did not become post-term
pregnant, 68,8% of infants who are not asphyxia of mothers who did not pre-eclampsia, 70,2% of infants
who are not asphyxia from mothers who did not experience obstructed labor old, 66,7% infant asphyxia,
there is a relationship between post-term pregnancy with asphyxia where the p value 0,001 and score of
OR=4,025, there is a relationship between pre-eclampsia with asphyxia where the p value 0,016 and score of
OR= 1,739, and there is a relationship between prolonged labor with asphyxia where the p value 0,000 and
score of OR= 2,274.
According to the research there is a relationship between post-term pregnancy, pre-eclampsia and
prolonged labor with asphyxia. The health worker is expected to increase its role and inform mothers at risk
of asphyxia.

Keywords : Asphyxia, post-term Pregnancy, pre-eclamsia and prolonged labor.


Referencces : 32 (2003-2014)
HUBUNGAN KEHAMILAN POST-TERM, PRE-EKLAMSIA DAN PERSALINAN LAMA
DENGAN KEJADIAN ASFIKSIA DI RSUD H. HANAFIE KABUPATEN BUNGO TAHUN 2016

NIKI ASTRIA*
ABSTRAK

Menurut WHO (World health Organization) Tahun 2007 diperkirakan sekitar 900.000 kematian bayi
baru lahir setiap tahun diakibatkan oleh asfiksia neonatorum. Laporan dari WHO menyebutkan bahwa sejak
tahun 2000-2003 asfiksia menempati urutan ke 6, yaitu sebanyak 8 % sebagai penyebab kematian bayi
diseluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum dan kelahiran premature. Data di RSUD H.
Hanafie kejadian asfiksia ditahun 2015 sebanyak 208 kasus dari 1.320 bayi dan 2 diantaranya meninggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan post-term, pere-eklamsia dan
persalinan lama dengan kejadian asfiksia di RSUD H. Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016.
Jenis penelitian ini bersifat retrospective dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan
pada bulan februari-Maret di RSUD H. Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 1.320 bayi baru lahir dengan jumlah sampel 624 bayi. Pengolahan data dilakukan secara
komputerisasi dan analisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistic chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan 68,1% bayi yang tidak mengalami asfiksia dari ibu yang tidak
mengalami kehamilan post-term, 68,8% bayi yang tidak asfiksia dari ibu yang tidak mengalami pre-
eklamsia, 70,2% bayi yang tidak asfiksia dari ibu yang tidak mengalami partus lama, 66,7% bayi tidak
asfiksia, terdapat hubungan antara kehamilan post-term dengan kejadian asfiksia dimana p value 0,001
dengan nilani OR=4,025, Terdapat hubungan antara pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia dimana p value
0,016 dengan nilai OR=1,739, Terdapat hubungan antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia dimana p
value 0,000 dengan nilai OR=2,274.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara kehamilan post-term, pre-eklamsia dan
persalinan lama dengan kejadian asfiksia. Tenaga kesehatan diharapkan agar meningkatkan perannya dan
menginformasikan kepada ibu yang beresiko melahirkan bayi asfiksia.

Kata Kunci : Kejadian Asfiksian, Kehamilan Post-term, pre-eklamsia dan persalinan lama
Daftar bacaan : 32 (2003-2014)

PENDAHULUAN neonatorum,sindrom gangguan pernafasan


dan perdarahan tali pusat (Dewi, 2010,
Asuhan kebidanan adalah perawatan p.101).
yang diberikan oleh bidan.Jadi asuhan
kebidanan pada neonates, bayi dan balita Asfiksia neonatorum merupakan suatau
adalah perawatan yang diberikan oleh bidan keadaan pada bayi baru lahir yang mengalami
pada bayi baru lahir, bayi dan balita. gagal bernafas secara spontan dan teratur
Neonates, bayi dan balita dengan resiko tinggi segera setelah lahir, sehingga bayi tidak dapat
adalah suatu keadaan pada bayi baru lahir, memasukkan oksigen dan tidak dapat
bayi dan balita yang dapat menyebabkan mengeluarkan zat asam arang dari tubuhnya
terjadinya gangguan pada neonates, bayi, dan (Dewi, 2010, p.102).
balita apabila tidak diberikan asuhan yang
Ada beberapa faktor pencetus terjadinya
tepat dan benar. Ada beberapa kondisi yang
asfiksia neonatorum Pada janin, kegagalan
dapat menjadikan neonates, bayi dan balita
bernafas disebabkan oleh beberapa hal
beresiko tinggi yaitu BBLR, asfiksia
berikut: Gangguan sirkulasi dari ibu kejanin, bahaya dan komplikasi yang lebih besar baik
diantaranya disebabkan oleh beberapa hal terhadap janin maupun ibu dalam kehamilan,
berikut:Gangguan aliran pada tali pusat, hal persalinan ataupun nifas. Dan pada persalinan
ini biasanya berhubungan dengan adanya lewat bulan angka mortalitas dan
lilitan tali pusat, simpul pada tali pusat, morbiditasnya sangat tinggi bila dibandingkan
tekanan yang kuat pada tali pusat, ketuban dengan kehamilan normal (Dutton, Dkk,
telah pecah yang menyebabkan tali pusat 2012, p.157).
menumbung, dan kehamilan lebih bulan.
Adanya pengaruh obat misalnya pada Kematian janin akibat kehamilan lewat
tindakan SC yang menggunakan narkosa. bulan ialah 30% sebelum persalinan, 55%
Faktor dari ibu selama kehamilan Gangguan dalam persalinan, dan 15% post natal.
His, misalnya karena atonia uteri yang dapat Penyebab utama kematian perinatal ialah
menyebabkan hipertoni. Adanya perdarahan hipoksia dan aspirasi mekonium. Komplikasi
pada plasenta previa dan solusio plasenta yang dapatdialami oleh bayi baru lahir ialah
yang dapat menyebabkan turunya tekanan suhu yang tidak stabil, hipoglikemi,
darah secara mendadak. Vasokonstriksi polisitemia, dan kelainan neurologik
arterial pada kasus hipertensi Kehamilan dan (Prawirohardjo, 2009, p. 308).
preeklampsia dan eklampsia. Kasus solusio
Hasil penetian sebelumnya di RSUD dr.
plasenta yang dapat menyebabkan gangguan
R. Koesma Tuban di Kabupaten tuban Tahun
pertukaran gas (Dewi, 2010, p.103). 2010. Yang mengalami kehamilan lewat
Menurut towel, asfiksia biasa bulan dengan kejadian asfiksia (33,3%) dan
disebabkan oleh beberapa faktor, yakni factor dari kehamilan cukup bulan dengan kejadian
ibu, plasenta, fetus dan neonates. yaitu faktor asfiksia (0%). Artinya kehamilan lewat bulan
ibu: Apabila ibu mengalami hipoksia, maka beresiko lebih tinggi terhadap kejadian
janin juga akan mengalami hipoksia yang asfiksia terhadap kehamilan cukup bulan.
dapat berkelanjutan menjadi asfiksia dan
Faktor penyebab lain yaitu pre-eklamsia
komplikasi lain, faktor plasenta: pertukaran
dan eklamsia diindonesia pre-eklamsia berat
gas antara ibu dan janin dipengaruhi oleh luas
dan eklamsia merupakan penyebab kematian
dan kondisi plasenta, misalnya solusio
ibu berkisar 1,5 sampai 25%, sedangkan
plasenta, perdarahan plasenta, dan lain-lain,
kematian bayi antara 45 sampai 50%.
faktor fetus: kompresi umbilikus akan dapat
Penyebab kematian ibu adalah perdarahan
mengakibatkan terganggunya aliran darah
otak, payah jantung atau payah ginjal, dan
dalam pembuluh darah umbilikus dan
aspirasi cairan lambung atau edema paru-
menghambat pertukaran gas antara ibu dan
paru. Sedangkan penyebab kematian bayi
janin, faktor neonatus: depresi pusat
adalah asfiksia intrauterine dan persalinan
pernafasan pada bayi baru lahir dapat terjadi
prematuritas (Manuaba, DKK, 2010, p.269).
karena beberapa hal berikut: pemakaian
anastesi yang berlebihan pada ibu, trauma Hasil penelitian sebelumnya yang
yang terjadi selama persalinan dan kelainan dilakukan Di RSUD Dr. Moewardi Surakarta
kongenital pada bayi (Dewi, 2010, p.103). 2006.Berdasarkan hasil uji statistik
menunjukkan bahwa nilai p value = 0,000,
Kehamilan lewat bulan (post term)
sehingga nilaip value <0,05, sehingga dapat
merupakan salah satu faktor dari penyebab
disimpulkan Ho ditolak. Sehingga dapat
terjadinya asfiksia pada janin. Tumbuh
disimpulkan ada hubungan preeklamsia
kembangnya janin didalam Rahim tergantung
dengan kejadian asfiksia neonatorum. Hasil
pada fungsi penting plasenta. Dalam
penelitian ini menunjukkan bahwa preeklamsi
kehamilan lewat bulan plasenta akan
dapat menyebabkan komplikasi asfiksia pada
mengalami penuaan (Insufisiensi plasenta)
bayi yang dilahirkan (Ambarwati dan
sehingga fungsinya akan menurun dan
Irdawati, 2006, p.4 ).
berkurang. Janin mulai kekurangan asupan
gizi dan oksigen dari ibunya. Selain itu air Faktor penyebab lain yaitu persalinan
ketuban berubah menjadi hijau dan kental. lama. Komplikasi persalinan lama yaitu : (1)
Sehingga cairan dapat terhisap masuk kematian; (2) asfiksia; dan (3) trauma, tanpa
kedalam paru-paru dan menyumbat memandang umur kehamilannya.Kematian
pernafasan janin. Dalam Hal ini dapat terjadi janin, adalah kematian hasil konsepsi sebelum
dikeluarkan dengan sempurna dari ibunya, yang dapat menyebabkan kecacatan dan atau
tanpa memandang umur kehamilannya. kematian, seperti asfiksia, ikterus, hipotermia,
Sedangkan kematian perinatal dini adalah tetanus neonatorum, infeksi/sepsis, trauma
kematian bayi dalam tujuh (7) hari pertama lahir, BBLR (berat lahir < 2.500 gram),
kehidupannya. sindroma gangguan pernafasan, dan kelainan
kongenital maupun yang termasuk klasifikasi
Hasil penelitian sebelumnya yang kuning dan merah pada pemeriksaan dengan
dilakukan di RSUD dr. Zainoel Abidin Banda Manajemen Terpadu Bayi Muda (MTBM).
Aceh tahun 2012 Penelitian ini menunjukan Komplikasi yang menjadi penyebab kematian
dari keseluruhan ibu yang mengalami kematian pada bayi dan balita adalah pada
persalinan lama yaitu sebanyak 32 orang masa neonatus (bayi baru lahir umur 0-28
sebagian besar bayinya mengalami asfiksia hari). Riskesdas 2007 menunjukkan bahwa
yaitu sebanyak 24 bayi (75,0%), sedangkan 78,5% dari kematian neonatal terjadi pada
dari keseluruhan ibu yang tidak mengalami umur 0-6 hari. Komplikasi yang menjadi
persalinan lama yaitu sebanyak 55 orang penyebab kematian terbanyak adalah asfiksia,
sebagian besar bayinya tidak mengalami bayi berat lahir rendah dan infeksi (Profil
asfiksia yaitu sebanyak 29 bayi (52,7%). Dari Kesehatan Indonesia, 2013 ).
data diatas dapat disimpulkan bahwa terdapat
hubungan antara persalinan lama dengan RSUD H. Hanafie merupakan rumah
kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dengan sakit pemerintah yang dijadikan rujukan
nilai p=0,022 (p<0,05) (Aprilia dan untuk kasus-kasus yang tidak dapat ditangani
Ramadhan, 2012, p.10). oleh pusat-pusat pelayanan kesehatan lain
termasuk kasus kehamilan post term, pre
Menurut WHO (World Health eklamsia dan persalinan.Sedangkan
Organization) Tahun 2007. diperkirakan komplikasi-komplikasi pada neonatal yaitu:
sekitar 900.000 kematian bayi baru lahir BBLR 20,0%, Asfiksia 15,07%, Aspirasi
setiap tahun diakibatkan oleh asfiksia Pneumoni 0,9%, Kelainan Kongenital 0,8%,
neonatorum. Laporan dari organisasi Sepsis 0,6%, dan Bronco Pneumoni 0,6%.
kesehatan dunia (WHO) menyebutkan bahwa
sejak tahun 2000-2003 asfiksia menempati Berdasarkan survey awal yang
urutan ke-6, yaitu sebanyak 8% sebagai dilakukan di RSUD H.Hanafie kejadian
penyebab kematian anak diiseluruh dunia asfiksia mengalami peningkatan setiap
setelah pneumonia, malaria, sepsis tahunnyapada tahun 2014 terdapat 182 kasus
neonatorum dan kelahiran prematur. dari 1.108 bayi baru lahir dan ditahun 2015
sebanyak 208 kasusdari 1.320 bayi dan 2
Berdasarkan hasil Survei Demografi diantaranya meninggal.
dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2012,
angkaKematian Neonatus (AKN) pada tahun Penyebab kasus asfiksia yang terjadi Di
2012 sebesar 19 per 1000 kelahiran hidup RSUD H.Hanafie kabupaten Muara Bungo
menurun dari 20 per 1000 kelahiran hidup di Tahun 2015 menunjukkan bahwa dari 208
tahun 2007 dan 23 per 1000 kelahiran hidup kasus asfiksia, 17diantara disebabkan oleh
berdasarkan hasilSDKI 2002. Perhatian kehamilan lewat bulan dari 92 kasus
terhadap upaya penurunan angka kematian kehamilan lewat bulan yang ada, 45
neonatal (0-28 hari) menjadi penting karena disebabkan oleh Pre-eklamsia dan eklamsia
kematian neonatal memberi kontribusi dari 177 kasus pre eklamsia yang ada dan 56
terhadap 56% kematian bayi. Untuk mencapai disebabkan oleh persalinan lama dari 206
target penurunan AKB pada MDGs 2015 kasus persalinan lama yang ada. serta 90
yaitu sebesar 23 per 1000 kelahiran hidup kasus lainnya disebabkan oleh plasenta
maka peningkatan akses dan kualitas previa, solusio plasenta, kelainan kengenital
pelayanan bagi bayi baru lahir (neonatal) dan lain sebagainya.
menjadi prioritas utama untuk menurunkan
angka kematian anak hingga dua per tiga Berdasarkan hal yang diuraikan di atas,
dalam kurun waktu 1990- 2015. maka peneliti merasa tertarik untuk
melakukan penelitian mengenai Hubungan
Neonatal dengan komplikasi adalah Kehamilan post-term, Pre eklamsia dan
neonatal dengan penyakit dan atau kelainan persalinanlama dengan kejadian asfiksia Di
RSUD H.HanafieKabupaten Bungo Tahun mengalami kehamilan Post-Term memiliki 17
2016. (65,4%) bayiyang mengalami asfiksia.
Hal di atas sesuai dengan teori yang
menyatakan bahwa Kehamilan lewat bulan berarti
SUBJEK DAN METODE PENELITIAN kehamilan yang melampaui usia 292 hari (42
minggu) dengan gejala kemungkinan
Jenis penelitian ini adalah survey analitik komplikasinya. Nama lain kehamilan lewat bulan
dengan desain penelitian case control. Penelitian adalah kehamilan serotinus, prolonged pregnancy
ini dilakukan di RSUD H.Hanafie Kabupaten atau post-term pregnancy. Sebab terjadinya
Bungo pada Bulan Februari-Maret 2016. Populasi kehamilan lewat bulan adalah ketidakpastian
dalam penelitian ini adalah Seluruh Bayi Baru tanggal haid terakhir, terdapat kelainan kongenital
Lahir dengan teknik sampel adalah untuk kasus anensefalus, dan terdapat hipoplasia kelenjar
menggunakan total sampling dan control adrenal (Manuaba, Dkk, 2013, p.104).
menggunakan sistematik random sampling dengan
jumlah sampel sebanyak 624 orang. Data Dari Hasil penelitian Erna Eka Wijayanti
dikumpulkan melalui lembar observasi dari data (2010) yang berjudul hubungan kehamilan lewat
sekunder rumah sakit. Kemudian data di analisis bulan dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir di
dengan uji statistik chi-square dengan derajat RSUD dr.R.Koesma Tuban diperoleh hasil 62,5%
kepercayaan α = 0,05. ibu responden yang tidak mengalami kehamilan
lewat bulan ada 20 responden tidak mengalami
HASIL DAN PEMBAHASAN asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian.Dimana ibu responden yang tidak
Hasil penelitian yang dilakukan diRSUD mengalami kehamilan Post-Term yang melahirkan
H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016 tentang bayi tidak asfiksia lebih banyak dari responden
hubungan kehamilan post-term, pre-eklamsia dan yang mengalami kehamilan Post-Term yang
persalinan lama dengan kejadian asfiksia di melahirkan bayi tidak asfiksia.
RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016.
Data dianalisis secara univariat dan bivariat. Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ida
Adapun hasil dari penelitian ini adalah sebagai Darmayanti (2010) yang berjudul hubungan
berikut : kehamilan lewat bulan dengan kejadian asfiksia
neonatorum di ruang bersalin RSUD Dr Soedomo
1. Hasil Univariat Trenggalek Tahun 2010 diperoleh hasil 81% ibu
a. Gambaran kehamilan Post-Term dengan responden yang tidak mengalami kehamilan lewat
bulan ada 152 responden tidak mengalami
kejadian asfiksia asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian.Dimana ibu responden yang tidak
Tabel 5.1 mengalami kehamilan Post-Term yang melahirkan
Distribusi frekuensi kehamilan Post-Term bayi tidak asfiksia lebih banyak dari responden
dengan kejadian asfiksia di RSUD H.Hanafie yang mengalami kehamilan Post-Term yang
Kabupaten Bungo Tahun 2016 melahirkan bayi tidak asfiksia.
Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ayu
Kehamila Kejadian Asfiksia Fitri Meiliza, Siti Maryam, SST, M. Kes dan Rini
Jumlah
n Post- Kasus Kontrol
Term n % n % N %
Sulistyowati, SST (2012) yang berjudul
Post-term 17 65,4 9 34,6 26 100 Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan Kejadian
Asfiksia Neonatorum Di Rsud Dr. Iskak
Tidak post- 191 31,9 407 68,1 598 100 Kabupaten Tulungagung Tahun 2012 diperoleh
term hasil 63,5% respoden tidak mengalami kehamilan
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
serotinusada 379 responden tidak mengalami
asfiksia. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian.
Hasil analisis tabel 5.5 tentang distribusi Dimana ibu responden yang tidak mengalami
frekuensi kehamilan Post-Term dengan kejadian kehamilan Post-Term yang melahirkan bayi tidak
asfiksia.dari 624 responden terdapat 598 asfiksia lebih banyak dari responden yang
responden yang tidak mengalami kehamilan Post- mengalami kehamilan Post-Term yang melahirkan
Term memiliki 407 (68,1%) bayi yang tidak bayi tidak asfiksia
mengalami Asfiksia dan 26 responden yang Menurut asumsi peneliti kehamilan Post-
Term dapat terjadi karena ketidakpastian tanggal
haid terakhir dan pengaruh hormone saat usia responden tidak mengalami Pre-eklamsia sebagian
kehamilan sudah lebih dari 42 minggu. Saat besarnya memiliki bayi tidak asfiksia sebanyak 29
kehamilan sudah diatas usia 42 minggu maka bayi. Hal ini sejalan dengan hasil
plasenta akan mengalami penuaan (Insufisiensi penelitian.Dimana responden yang tidak
plasenta) sehingga plasenta tidak sanggup mengalami Pre-eklamsia yang memiliki bayi yang
memberikan nutrisi dan pertukaran CO2 atau O2 tidak asfiksia lebih banyak dari pada ibu
sehingga janin kekurangan asupan nutrisi maupun responden yang mengalami Pre-eklamsia yang
oksigen dalam rahim dan menyebabkan hipoksia memiliki bayi tidak asfiksia .
sampai kematian janin dalam rahim.Maka dari itu
Kehamilan lewat bulan ini sangat memerlukan Penelitian serupa dilakukan oleh Putu Emy
tindakan segera karena jika tidak, bisa Suryanti(2013) yang berjudul Hubungan
mengancam keselamatan ibu maupun janin yang Preeklampsia Dengan Kejadian Asfiksia PadaBayi
sedang dikandungnya. Baru Lahir Di RSUP Sanglah Denpasardiperoleh
hasil 72,68 % responden tidak mengalami pre-
eklamsiasebagian besarnya memiliki bayi tidak
asfiksia sebanyak 150 bayi. Hal ini sejalan dengan
b. Gambaran Pre-eklamsia dengan kejadian hasil penelitian.Dimana responden yang tidak
asfiksia mengalami Pre-eklamsia yang memiliki bayi yang
Tabel 5.2 tidak asfiksia lebih banyak dari pada ibu
responden yang mengalami Pre-eklamsia yang
Distribusi Frekuensi Pre-eklamsia dengan
memiliki bayi tidak asfiksia .
kejadian Asfiksia di RSUD H.Hanafie
Kabupaten Bungo Tahun 2016 Penelitian serupa juga dilakukan oleh Suci
Kejadian Asfiksia
Rahmawati (2013) yang berjudul Hubungan
Pre- Jumlah Preeklampsia Dengan Kejadian Asfiksia
Kasus Kontrol
eklamsia Neonaturum Di RSUD Panembahan Senopati
n % n % N %
Pre- 45 44,1 9 34,6 26 100 Bantul Yogyakarta Tahun 2013 diperoleh 94,2%
eklamsia responden tidak mengalami pre-eklamsia sebagian
Tidak Pre- 163 31,2 407 68,1 598 100 besarnya memiliki bayi tidak asfiksia sebanyak
eklamsia
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
32 bayi. Hal ini sejalan dengan hasil
penelitian.Dimana responden yang tidak
Hasil analisis tabel 5.2 tentang distribusi mengalami Pre-eklamsiayang memiliki bayiyang
Frekuensi Pre-eklamsia dengan kejadian tidak asfiksia lebih banyak dari pada ibu
Asfiksia.Dari 624 responden terdapat 522 responden yang mengalami Pre-eklamsia yang
responden yang tidak mengalami Pre-eklamsia memiliki bayi tidak asfiksia.
memiliki 359 (68,8%) bayiyang tidak mengalami Menurut asumsi peneliti Pre-eklamsia
Asfiksia dan 102 responden yang mengalami Pre- memiliki pengaruh besar pada terjadinya asfiksia
eklamsia memiliki 57 (55,9%) bayi yang tidak karena pada pre-eklamsia terjadi penyempitan
mengalami asfiksia. pembuluh darah termasuk pembuluh darah yang
Hal tersebut sesuai dengan teori yang terdapat di tali pusat yang menghubungkan antara
menyatakan bahwa Pre-eklamsia dan eklamsia ibu kejanin. Sehingga bayi akan kekurangan
merupakan kumpulan gejala yang timbul pada ibu asupan nutrisi dan oksigen sehingga saat bayi
hamil, bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dilahirkan akan mengalami asfiksia.Terhambatnya
dari trias: hipertensi, proteinuri, dan edema. Yang suplai oksigen kejanin selain menyebabkan
kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma.Ibu hipoksia pada janin bisa juga menyebabkan
tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan- kematian janin dalam rahim jika kondisi ini tidak
kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya ditangani secara benar. Pada kondisi ini tindakan
(Mochtar, 2012, p. 143). segera untuk menyelamatkan ibu dan janin
sangatlah diperlukan karena pada jika tidak akan
Dari hasil penelitian Ning Aprilia dan berdampak buruk pada kondisi ibu maupun janin
Nurlaila Ramadhan S (2012) yang berjudul yang dikandungnya.
hubungan Pre-eklamsia dan persalinan macet
dengan kejadian Asfiksia pada baru lahir di Badan .
Layanan Umum Daerah RSUD dr.Zainoel Abidin c. Gambaran Persalinan lama dengan
Banda Aceh Tahun 2012. Diperoleh hasil 66,7 % kejadian asfiksia
Tabel 5.3 yang tidak asfiksia lebih banyak dari pada ibu
responden yang mengalami persalinan lama yang
Distribusi Frekuensi Persalinan Lama dengan memiliki bayi tidak asfiksia .
kejadian Asfiksia di RSUD H.Hanafie
Kabupaten Bungo Tahun 2016 Penelitian serupa dilakukan olehHerianto,
Sori Muda Sarumpaet, dan Rasmaliah (2007-
2010) yang berjudulFaktor Faktor Yang
Kejadian Asfiksia Memengaruhi Terjadinya Asphyxia Neonatorum
Persalinan Jumlah
Kasus Kontrol
Lama
n % n % N %
Di Rumah Sakit Umum St Elisabeth Medan
Partus 56 49,1 58 50,9 114 100 Tahun 2007 – 2012 diperoleh hasil 88,46%
lama responden tidak mengalami partus lamasebagian
Tidak 152 29,8 358 70,2 510 100 besarnya memiliki bayi tidak asfiksia sebanyak
Partus 84 bayi. Hal ini sejalan dengan hasil
lama
penelitian.Dimana responden yang tidak
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
mengalami persalinan lama yang memiliki bayi
Hasil analisis tabel 5.3 tentang Distribusi
yang tidak asfiksia lebih banyak dari pada ibu
Frekuensi Persalinan lama dengan kejadian
responden yang mengalami persalinan lama yang
Asfiksia.Dari 624 responden terdapat 510
memiliki bayi tidak asfiksia .
responden yang tidak mengalami Persalinan lama
memiliki 358 (70,2%) bayi yang tidak mengalami Menurut asumsi peneliti Permasalahan
Asfiksia dan 114 responden yang mengalami partus lama disebabkan oleh banyak sebab salah
Persalinan lama memiliki 58 (50,9%) bayi yang satunya kelainan kekuatan His.Pada kontraksi/ his
tidak mengalami asfiksia. yang tidak simetris atau merata, dapat
Hal tersebut sesuai dengan teori yang menyebabkan tekanan dalam ruang amnion
menyatakan bahwa Partus lama/ partus kasep/ meningkat.Hal ini dapat mempengaruhi sirkulasi
partus terlantar adalah persalinan yang uteroplasenta dan dapat menimbulkan hipoksia
berlangsung lebih dari 24 jam pada primi, dan atau asfiksia janin.Selain itu persalinan lama dapat
lebih dari 18 jam pada multi. Dan menurut juga terjadi karena Kelainan letak janin,
harjono partus kasep merupakan fase terakhir dari Kelainan-kelainan panggul, Kelainan his,
suatu partus yang macet dan berlangsung terlalu Pimpinan partus yang salah, Janin besar aatau ada
lama sehingga timbul gejala seperti dehidrasi, kelainan congenital, Primitua, Perut gantung,
infeksi, kelelahan ibu, asfiksia dan kematian janin grandemulti dan Ketuban pecah dini.
dalam kandungan (Mochtar, 2012, p. 203).
d. Kejadian Asfiksia
Dari Hasil penelitian Rahmah Tahir,
Rismayanti dan Jumriani Ansar (2012) yang Tabel 5.4
berjudul risiko factor persalinan dengan kejadian Distribusi frekuensi kejadian asfiksia di RSUD
asfiksia neonatorum di RSUD Sawerigading Kota H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016
Palopo Tahun 2012 diperoleh hasil 79,7%
responden tidak mengalami persalinan
lamasebagian besarnya memiliki bayi tidak Kejadian asfiksia n %
asfiksia sebanyak 81 bayi. Hal ini sejalan dengan Kasus 208 33,3
hasil penelitian.Dimana responden yang tidak Kontrol 416 66,7
mengalami persalinan lama yang memiliki bayi Jumlah 624 100
yang tidak asfiksia lebih banyak dari pada ibu Berdasarkan tabel 5.4 dapat diketahui bahwa
responden yang mengalami persalinan lama yang dari 624 responden terdapat 416 (66,7%)
memiliki bayi tidak asfiksia . responden kelompok kontrol yang tidak
mengalami asfiksia.
Penelitian serupa dilakukan oleh Gilang,
Harsoyo Notoatmodjo, dan Maya Dian Hal diatas didukung oleh teori yang
Rakhmawatie (2010) yang berjudul Faktor- Faktor menyatakan bahwa Menurut towel, asfiksia biasa
Yang Berhubungan Dengan Kejadian Asfiksia disebabkan oleh beberapa faktor, yakni factor ibu,
Neonatorum (Studi Di RSUD Tugurejo plasenta, fetus dan neonates. yaitu faktor ibu:
Semarang) diperoleh hasil 60.9% responden tidak Apabila ibu mengalami hipoksia, maka janin juga
mengalami partus lama.Hal ini sejalan dengan akan mengalami hipoksia yang dapat
hasil penelitian.Dimana responden yang tidak berkelanjutan menjadi asfiksia dan komplikasi
mengalami persalinan lama yang memiliki bayi lain, faktor plasenta: pertukaran gas antara ibu dan
janin dipengaruhi oleh luas dan kondisi plasenta, Menurut asumsi peneliti terjadinya asfiksia
misalnya solusio plasenta, perdarahan plasenta, pada penelitian ini dikarenakan oleh kehamilan
dan lain-lain, faktor fetus: kompresi umbilikus lewat bulan, pre-eklamsia dan persalinan lama
akan dapat mengakibatkan terganggunya aliran pada ibu responden yaitu Terjadinya penuaan
darah dalam pembuluh darah umbilikus dan plasenta pada kehamilan lewat bulan,
menghambat pertukaran gas antara ibu dan janin, penyempitan pembuluh darah pada pre-eklamsia
faktor neonatus: depresi pusat pernafasan pada dan persalinan yang berlangsung lama serta his
bayi baru lahir dapat terjadi karena beberapa hal yang tidak simetrispada partus lama sehingga
berikut: pemakaian anastesi yang berlebihan pada berpengaruh terhadap suplei Oksigen dari ibu
ibu, trauma yang terjadi selama persalinan dan kejanin penyebabkan bayi lahir dengan asfiksia.
kelainan kongenital pada bayi (Dewi, 2010, Asfiksia merupakan keadaan bayi yang
p.103). mengalami kegagalan bernafas secara spontan dan
teratur segera setelah bayi lahir. Hal tersebut bisa
Dari hasil penelitian Eka Dewi Susanti disebabkan oleh ibu maupun dari janinnya sendiri.
(2011) yang berjudul hubungan persalinan kala II
lama dengan Asfiksia bayi baru lahir di RSUD dr.
H. Moch Ansari Saleh Banjarmasin tahun 2011
diperoleh hasil 66,7 % responden tidak mengalami
asfiksia neonatorum . hal ini sejalan dengan hasil
penelitian. Dimana responden yang tidak
mengalami asfiksia lebih banyak dari responden
yang mengalami Asfiksia. penelitian serupa juga
dilakukan oleh Mutmainna S (2014) yang berjudul
Hubungan Preeklamsia Pada Masa Kehamilan
Terhadap BBLR, Prematur, Dan Asfiksia
Neonatorum Di Rumah Sakit Khusus Daerah
(RSKD) Ibu Dan Anak Siti Fatimah Makassar
Tahun 2014 diperoleh hasil 77% responden tidak
mengalami asfiksia. hal ini sejalan dengan hasil
penelitian. Dimana responden yang tidak
mengalami asfiksia lebih banyak dari responden
yang mengalami Asfiksia.
Dan penelitian yang serupa juga dilakukan
oleh Erna Eka Wijayanti (2010) yang berjudul
hubungan kehamilan lewat bulan dengan kejadian
asfiksia bayi baru lahir di RSUD dr.R.Koesma
Tuban diperoleh hasil 87,5% responden tidak
mengalami asfiksia. hal ini sejalan dengan hasil
penelitian. Dimana responden yang tidak
mengalami asfiksia lebih banyak dari responden
yang mengalami Asfiksia.
2. Hasil Bivariat
a. Hubungan kehamilan Post-Term dengan kejadian Asfiksia
Tabel 5.5
Hubungan kehamilan Post-Term dengan kejadian Asfiksia di RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo
Tahun 2016

Kejadian Asfiksia
Kehamilan Post- Jumlah
Kasus Kontrol pvalue OR
Term
n % n % N %
Post-term 17 65,4 9 34,6 26 100
Tidak post-term 191 31,9 407 68,1 598 100 0,001 4,025
Total 208 33,3 416 66,7 624 100

Hasil analisis tabel 5.4 tentang hubungan Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ayu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fitri Meiliza, Siti Maryam, SST, M. Kes dan Rini
diperoleh dari 624 responden terdapat 598 Sulistyowati, SST (2012) yang berjudul
responden yang tidak mengalami kehamilan Post- Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan Kejadian
Term memiliki 407 (68,1%) bayi yang tidak Asfiksia Neonatorum Di Rsud Dr. Iskak
mengalami Asfiksia dan 26 responden yang Kabupaten Tulungagung Tahun 2012. Diperoleh
mengalami kehamilan Post-Term memiliki 17 hasil P=0,013 Terdapat Hubungan Antara
(65,4%) bayi yang mengalami asfiksia. Kehamilan serotinus Dengan Kejadian Asfiksia
Hasil uji statistik diperoleh p=0,001 Pada Bayi Baru Lahir.Dengan nilai OR= 2,894
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat artinya kehamilan lewat bulan beresiko 2,894 kali
hubungan yang bermakna antara kehamilan Post- lebih besar untuk terjadi asfiksia neonatorum
Term dengan kejadian asfiksia. Hasil ini juga dibandingkan dengan kehamilan tidak lewat
didukung oleh nilai OR=4,025 artinya responden bulan. Hal Ini Sejalan Dengan Hasil
yang mengalami kehamilan Post-Term memiliki Penelitian.Dimana Terdapat Hubungan Antara
peluang 4,025 kali saja bayi yang dapat dilahirkan Kehamilan Post-Term Dengan Kejadian Asfiksia
mengalami asfiksia dibandingkan dengan Pada Bayi Baru Lahir.
responden yang tidak mengalami kehamilan Post- Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ida
Term. Darmayanti (2010) yang berjudul hubungan
Kehamilan lewat bulan berarti kehamilan kehamilan lewat bulan dengan kejadian asfiksia
yang melampaui usia 292 hari (42 minggu) neonatorum di ruang bersalin RSUD Dr Soedomo
dengan gejala kemungkinan komplikasinya. Nama Trenggalek Tahun 2010. Diperoleh Hasil P=0,000
lain kehamilan lewat bulan adalah kehamilan Terdapat Hubungan Antara Kehamilan Lewat
serotinus, prolonged pregnancy atau post-term Bulan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
pregnancy. Sebab terjadinya kehamilan lewat Lahir.Dengan nilai OR= 16,989 artinya kehamilan
bulan adalah ketidakpastian tanggal haid terakhir, lewat bulan beresiko 17 kali lebih besar untuk
terdapat kelainan kongenital anensefalus, dan terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan dengan
terdapat hipoplasia kelenjar adrenal (Manuaba, kehamilan tidak lewat bulan. Hal Ini Sejalan
Dkk, 2013, p.104). Dengan Hasil Penelitian. Dimana Terdapat
Dari Hasil Penelitian Ussy Putri Hubungan Antara Kehamilan Post-Term Dengan
Mulia(2013) Yang Berjudul Hubungan Kehamilan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir.
Lewat Bulan Dengan Kejadia AsfiksiaPada Bayi Menurut asumsi peneliti kehamilan lewat
Baru Lahir Di RSU PKU Muhammadiah Bantul bulan memiliki peluang yang sangat tinggi utnuk
Tahun 2013 . Diperoleh Hasil P=0,013 Terdapat melahirkan bayi dengan asfiksia.Hal ini dapat
Hubungan Antara Kehamilan Lewat Bulan (Post- terjadi karena pada kondisi ini plasenta
Term) Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru mengalami penuaan sehingga fungsi plasenta
Lahir. Dengan nilai OR= 3,571 artinya kehamilan menurun atau berkurang.Sehingga bayi mulai
lewat bulan beresiko 3,571 kali lebih besar untuk kekurangan asupan gizi dan persediaan oksigen
terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan dengan dari ibunya.Selain itu air ketuban bisa berubah
kehamilan tidak lewat bulan. Hal Ini Sejalan menjadi sangat kental dan hijau karena sudah
Dengan Hasil Penelitian. Dimana Terdapat bercampur dengan mekonium.Sehingga cairan
Hubungan Antara Kehamilan Post-Term Dengan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru dan
Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. menyumbat pernafasan bayi. Dan menyebabkan
bayi lahir dengan asfiksia. Dan selain kehamilan
Post-Term, asfiksia dapat juga disebabkan oleh
plasenta previa, solusio plasenta, malpresentasi
dan malposisi.

b. Hubungan Pre-eklamsia dengan kejadian Asfiksia


Tabel 5.6
Hubungan Pre-eklamsia dengan kejadian Asfiksia di RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016

Kejadian Asfiksia
Jumlah
Pre-eklamsia Kasus Kontrol pvalue OR
n % n % N %
Pre-eklamsia 45 44,1 57 55,9 102 100
Tidak Pre-eklamsia 163 31,2 359 68,8 522 100
0,016 1,739
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Penelitian serupa juga dilakukan oleh
diperoleh dari 624 responden terdapat 522 Mutmainna S (2014) yang berjudulHubungan
responden yang tidak mengalami Pre-eklamsia Preeklamsia Pada Masa Kehamilan Terhadap
memiliki 359 (68,8%) bayi yang tidak mengalami Bblr, Prematur, Dan Asfiksia Neonatorum Di
Asfiksia dan 102 responden yang mengalami Pre- Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu Dan
eklamsia memiliki 57 (55,9%) bayi yang tidak Anak Siti Fatimah Makassar Tahun
mengalami asfiksia. 2014Diperoleh hasil p=0,000 terdapat hubungan
antara Pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia pada
Hasil uji statistik diperoleh p=0,016 bayi baru lahir. Dengan nilai OR= 19,000 artinya
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat Pre-eklamsia beresiko 19,000 kali lebih besar
hubungan yang bermakna antara Pre-eklamsia untuk terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan
dengan kejadian asfiksia. Hasil ini juga didukung dengan tidak pre-eklamsia. Hal Ini Sejalan
oleh nilai OR=1,739 artinya responden yang Dengan Hasil Penelitian.Dimana Terdapat
mengalami Pre-eklamsia memiliki peluang 1,739 Hubungan Antara pre-eklamsia Dengan Kejadian
kali dapat dilahirkan mengalami asfiksia Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir.
dibandingkan dengan responden yang tidak Penelitian serupa juga dilakukan oleh Suci
mengalami Pre-eklamsia. Rahmawati (2013) yang berjudul Hubungan
Preeklampsia Dengan Kejadian Asfiksia
Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan
Neonaturum Di RSUD Panembahan Senopati
kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,
Bantul Yogyakarta Tahun 2013Diperoleh hasil
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari
p=0,000 terdapat hubungan antara Pre-eklamsia
trias: hipertensi, proteinuri, dan edema. Yang
dengan kejadian asfiksia pada bayi baru
kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma.Ibu
lahirDengan nilai OR= 19,000 artinya Pre-
tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-
eklamsia beresiko 22,740 kali lebih besar untuk
kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya
terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan dengan
(Mochtar, 2012, p. 143).
tidak pre-eklamsia. Hal Ini Sejalan Dengan Hasil
Dari hasil penelitian Tri Sundari Tika (2011) Penelitian.Dimana Terdapat Hubungan Antara
yang berjudul Faktor-faktor resiko terjadinya pre-ekamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi
asfiksia neonatorum di RSUD Jombang Tahun Baru Lahir.
2011 . Diperoleh hasil p=0,038 terdapat hubungan Menurut asumsi peneliti ibu yang tidak
antara Pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia pada mengalami pre-eklamsia juga memiliki peluang
bayi baru lahir. Hal Ini Sejalan Dengan Hasil untuk melahirkan bayi dengan asfiksia.Hal ini
Penelitian.Dimana Terdapat Hubungan Antara dapat terjadi karena kejadian asfiksia disebabkan
pre-eklamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi oleh banyak factor baik itu dari ibu maupun dari
Baru Lahir. janin sendiri, namun kemungkinan terbesar
terjadinya asfiksia salah satunya disebabkan oleh
pre-eklamsia karena terhambatnya suplai oksigen
kejanin dikarenakan pada kondisi pre-eklamsia
akan terjadi penyempitan pembuluh darah
termasuk pembuluh darah yang menghubungkan
antara ibu kejanin. Pada kondisi ini tindakan
segera untuk menyelamatkan ibu dan janin
sangatlah diperlukan karena pada jika tidak akan
berdampak buruk pada kondisi ibu maupun janin
yang dikandungnya. Dan selain pre-eklamsia,
asfiksia dapat juga disebabkan oleh plasenta
previa, solusio plasenta, malpresentasi dan
malposisi.
c. Hubungan Persalinan lama dengan kejadian Asfiksia
Tabel 5.7
Hubungan Persalinan Lama dengan kejadian Asfiksia di RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun
2016

Kejadian Asfiksia
Jumlah
Persalinan Lama Kasus Kontrol pvalue OR
n % n % N %
Partus lama 56 49,1 58 50,9 114 100
Tidak Partus lama 152 29,8 358 70,2 510 100
0,000 2,274
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan persalinan lama dengan kejadian asfiksia pada
diperoleh dari 624 responden terdapat 510 bayi baru lahir. Hal ini sejalan dengan hasil
responden yang tidak mengalami Persalinan lama penelitian. Dimana terdapat hubungan yang
memiliki 358 (70,2%) bayi yang tidak mengalami bermakna antara persalinan lama dengan kejadian
Asfiksia dan 114 responden yang mengalami asfiksia pada bayi baru lahir .Penelitian serupa
Persalinan lama memiliki 58 (50,9%) bayi tidak dilakukan oleh Gilang, Harsoyo Notoatmodjo, dan
mengalami asfiksia. Maya Dian Rakhmawatie (2010) yang berjudul
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan
Hasil uji statistik diperoleh p=0,000 Kejadian Asfiksia Neonatorum (Studi Di RSUD
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat Tugurejo Semarang) diperoleh hasil p=0,035
hubungan yang bermakna antara Persalinan lama terdapat hubungan antara persalinan lama dengan
dengan kejadian asfiksia. Hasil ini juga didukung kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Dengan
oleh nilai OR=2,274 artinya responden yang nilai OR=50,737artinya Persalinan Lama
mengalami Persalinan lama memiliki peluang beresiko50,737 kali lebih besar untuk terjadi
2,274 kali bayi dapat dilahirkan mengalami asfiksia neonatorum dibandingkan dengan tidak
asfiksia dibandingkan dengan responden yang mengalami partus lama. Hal ini sejalan dengan
tidak mengalami Persalinan lama. hasil penelitian.Dimana terdapat hubungan yang
bermakna antara persalinan lama dengan kejadian
Partus lama/ partus kasep/ partus terlantar
asfiksia pada bayi baru lahir.
adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24
Penelitian serupa juga dilakukan oleh
jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi.
Rahmah Tahir, Rismayanti dan Jumriani Ansar
Dan menurut harjono partus kasep merupakan
(2012) yang berjudul risiko factor persalinan
fase terakhir dari suatu partus yang macet dan
dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD
berlangsung terlalu lama sehingga timbul gejala
Sawerigading Kota Palopo Tahun 2012. Dengan
seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, asfiksia
nilai OR=3,41artinya Persalinan Lama beresiko
dan kematian janin dalam kandungan (Mochtar,
3,41 kali lebih besar untuk terjadi asfiksia
2012, p. 203).
neonatorum dibandingkan dengan tidak
Dari hasil penelitian Eka Dewi Susanti
mengalami partus lama.Hal ini sejalan dengan
(2011) yang berjudul hubungan persalinan lama
hasil penelitian.Dimana terdapat hubungan yang
dengan asfiksia bayi baru lahir di RSUD dr.
bermakna antara persalinan lama dengan kejadian
H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2011
asfiksia pada bayi baru lahir .
diperoleh hasil p=0,000 terdapat hubungan antara
Menurut asumsi peneliti ibu yang tidak Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari
mengalami partus lama memiliki peluang untuk hasil penelitian maka peneliti dapat
melahirkan bayi dengan asfiksia.Hal ini dapat merekomendasikan beberapa saran :
terjadi karena kejadian asfiksia disebabkan oleh
banyak factor baik itu dari ibu maupun dari janin 1. Bagi peneliti
sendiri, namun kemungkinan terbesar terjadinya Hasil penelitian ini didapatkan ada
asfiksia salah satunya disebabkan oleh persalinan hubungan kehamamilan post-term, Pre-
lama.Hal ini dapat mempengaruhi sirkulasi eklamsia dan persalinan lama dengan
uteroplasenta dan dapat menimbulkan hipoksia kejadian asfiksia dengan kejadian asfiksia,
atau asfiksia janin. Dengan semakin lamanya maka bagi peneliti selanjutnya hendaklah
proses persalinan berlangsung akan membuat meneliti hubungan factor lain yang dapat
kondisi janin didalam rahim semakin buruk begitu mempengaruhi terjadinya asfiksia seperti
juga dengan kondisi ibu nya. Saat kondisi janin factor perdarahan ante partum dan kelainan
semakin memburuk dan penanganan tidak congenital. Dan dijadikan sumber informasi
disegarakan ataupun asuhan yang diberikan juga dan pengetahuan Menambah wawasan
tidak tepat maka hal ini akan memperparah mengenai efek dari Kehamilan post-term, pre
kondisi ibu maupun janin. Selain disebabkan oleh eklamsia dan persalinan lama dengan kejadian
asfiksia serta penanganan dan tindakan yang
persalinan lama, pre-eklamsia dan kehamilan
dilakukan pada pasien dengan kehamilan post-
post-term, asfiksia dapat juga disebabkan oleh
term, pre-eklamsia, persalinan lama dan juga
plasenta previa, solusio plasenta, malpresentasi
bayi yang mengalami asfiksia.
dan malposisi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
KESIMPULAN DAN SARAN Dapat menjadikan sebagai
Dari hasil penelitian tentang hubungan pengembangan keilmuan tentang factor-faktor
kehamilan post-term, pre-eklamsia dan persalinan yang menjadi penyebab, penanganan dan
lama dengan kejadian asfiksia di RSUD tindakan segera pada kasus asfiksia di
H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016, dapat pelayanan kesehatan termasuk kasus yang
disimpulkan bahwa: menjadi penyebab terjadinya asfiksia
1. Lebih dari sebagian responden tidak kehamilan post-term, pre-eklamsia, persalinan
mengalami kehamilan post-term yaitu lama serta factor penyebab lainnya.
sebanyak 598 orang (95,8%) memiliki bayi
yang tidak mengalami asfiksia 407 (68,1%).
3. Bagi Rumah Sakit
2. Sebagian besar responden tidak mengalami Agar melaksanakan pelayanan antenatal
pre-eklamsia yaitu sebanyak 522 orang secara maksimal, pemeriksaan secara
(83,7%)memiliki bayi yang tidak mengalami menyeluruh baik itu kondisi janin maupun ibu
asfiksia 359 (68,8%). dengan menggunakan USG, CTG dan Dopler
3. Sebagian besar responden tidak mengalami sehingga dapat diprediksi sedini mungkin
persalinan lama yaitu sebanyak 510 orang factor gangguan kehamilan dan persalinan
(81,7%) memiliki bayi yang tidak mengalami seperti Asfiksia, sehingga dapat dilakukan
asfiksia 358 (70,2%). tindakan pencegahan dan mengurangi
4. Sebagian besar responden tidak mengalami komplikasi sedini mungkin.
kejadian asfiksia yaitu sebanyak 416 orang
4. Bagi Responden
(66,7% ). Menjadi bahan informasi dan sumber
5. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan berkaitan dengan factor
kehamilan post-term dengan kejadian penyebab, dan penanganan yang tepat pada
Asfiksia di RSUD H.Hanafie Kabupaten kasus asfiksia pada bayi di RSUD H.Hanafie
Bungo Tahun 2016, p=0,001 dan OR=4,025.
Kabupaten Bungo.
6. Terdapat hubungan yang bermakna antara
pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia di
RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun DAFTAR PUSTAKA
2016, p=0,016 dan OR=1,739.
7. Terdapat hubungan yang bermakna antara Ambarwati, W & Irdawati. 2006. Hubungan
persalinan lama dengan kejadian asfiksia di Preeklamsia Dengan Kondisi Bayi Yang
RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun Dilahirkan Secara Sectio Caesarea Di
2016, p=0,000 dan OR=2,274.
Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Heriyanti, O. 2009. Hubungan Antara
Keperawatan FIK UMS. Preeklampsia Berat Dengan Asfiksia
Perinatal Di Rsud Dr Moewardi
Aprilia, N & Ramadhan, S, N. 2012. Hubungan Surakarta. Fakultas Kedokteran UNS.
Pre-eklamsia dan persalinan macet
dengan kejadian asfiksia pada bayi baru Manuaba, A, I, C, Manuaba, I, B & Manuaba,I ,
lahir di Badan Layanan Umum Daerah B, G. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Rumah Sakit Umum Daerah DR. Zainoel Kandungan, dan KB untuk pendidikan
Abidin Banda Aceh Tahun 2012. Stikes bidan. Revisi II. Buku Kedokteran EGC:
U’Budiyah Banda Aceh. Jakarta.
Darmayanti, I. 2010. Hubungan Antara
Kehamilan Lewat Waktu Dengan .2013. Gawat-Darurat
Kejadian Asfiksia Neonatorum diRuang Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
Bersalin RSUD DR Soedomo Trenggalek Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Tahun 2010. Universitas Airlangga. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Dewi, S, E. 2011. Hubungan Persalinan Kala Ii
Lama Dengan Asfiksia Bayi Baru Lahir .2010. Gawat-Darurat
Di RSUD.Dr.H. Moch Ansari Saleh Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
Banjarmasin Tahun 2011. Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Dewi, V,N,L. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan
anak balita. Salemba Medika: Jakarta. Misha, L, N & Na. 2010. Rujukan cepat Obstetri
& Ginekologi. Buku Kedokteran EGC:
Dinas Kesehatan Indonesia. 2013. Profil Jakarta.
kesehatan indonesia tahun 2013. Jakarta.
Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri Obstetri
Dutton, L,A, Densmore, J,E & Turner, M,B. 2012. fisiologi Obstetri Patologi. Buku
Rujukan Cepat Kebidanan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Kedokteran EGC: Jakarta.
. 2012. Sinopsis Obstetri Obstetri
Emy, P, S. 2013. Hubungan Preeklampsia fisiologi Obstetri Patologi. Buku
Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Kedokteran EGC: Jakarta.
Baru Lahir Di RSUP Sanglah Denpasar.
Fakultas Kedokteran UNS. Notoatmodjo, A. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.
Fitri, M, A, Maryam, S & Sulistyowati, R. 2012.
Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan , S. 2012. Metodologi Penelitian
Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rsud Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.
Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung Tahun
2012. Universitas tulungagung. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
Gilang, Notoatmodjo , H & Dian , R, M. 2010. Jakarta.
Faktor- Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum . 2009. Buku acuan nasional
(Studi Di RSUD Tugurejo Semarang). pelayanan kesehatan maternal dan
Fakultas Kedokteran Universitas neonatal. Bina Pustaka Sarwono
Muhammadiyah Semarang. Prawirohardjo: Jakarta.

Herianto, Muda, S, S & Rasmaliah. 2007-2012. . 2009. Ilmu Kandungan. Revisi II.
Factor-faktor yang mempengaruhi Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
terjadinya asphyxia neonatorum Jakarta.
dirumah sakit Umum ST Elisabeth
. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono
Medan Tahun 2007-2012. Universitas
Prawirohardjo. Revisi IV. Bina Pustaka
USU Medan.
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Putri, M, U. 2014. Hubungan Kehamilan Post-
Term dengan Kejadian asfiksia pada bayi
baru lahir di RSU PKU Muhammadiyah
Bantul Tahun 2013. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
Rahmawati, S. 2013. Hubungan Preeklampsia
dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta Tahun 2013. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
Spector, J,M et Daga, S. 2007. “Bulletin of the
world health organization preventing
those so-called stillbirths”. Dari :
http://www.who.int/bulletin/volumes/86/
4/07-049924/en/. (41 januari 2016).
Sundari, T, T. 2007. Faktor-faktor Risiko
Terjadinya Asfiksia Neonatorum Di RSD
Jombang Periode 1 Januari 31 Desember
2007.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI).
2012.
Tahir, R, Rismayanti & Ansar, J. 2012. “Resiko
faktor persalinan dengan kejadian
asfiksia neonatorum di rumah sakit
umum daerah Sawegading Kota Palopo
Tahun 2012”.
Wijayanti, E. 2010. Hubungan kehamilan lewat
waktu dengan kejadian asfiksia bayi baru
lahir di RSUD dr. R. Koesma Tuban
Tahun 2010. Stikes NU Tuban.
Zainuddin, Z, Wilar, R & Mantik, M. 2010.
Hubungan jenis persalinan dengan
kejadian asfiksia neonatorum di RSUP
Prof. DR. R.D. Kandou Manado. Tahun
2010. Universitas Sam Ratulangi
Manado.

Das könnte Ihnen auch gefallen