Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
NIKI ASTRIA*
According to WHO (world health Organozation) of 2007 is estimated at about 900,000 newborn
deaths each year caused by neonatal asphyxia. Reports from the world health organization (WHO) said that
since the 2000-2003 asphyxia ranks sixth, which is about 8% as the cause of death of children in the whole
world after pneumonia, malaria, neonatal sepsis and premature birth. Data in hospital H. Hanafie asphyxia
2015 as many as 208 cases out of 1.320 and two of them died. This study aimed to determine the
relationship between post-term pregnancy, pre-eclampsia and prolonged labor with asphyxia in hospital
H.Hanafie bungo 2016.
This research is a retrospective case control approach. This research was conducted in february-Marct
in hospitals H. Hanafie in Bungo year 2016. The population in this study were 1,320 newborns with a
sample of 624 infants. Data processing is computerized and univariate and bivariate analysis using chi-
square statistic test.
The results showed 68,1% of infants who are not asphyxia of mothers who did not become post-term
pregnant, 68,8% of infants who are not asphyxia of mothers who did not pre-eclampsia, 70,2% of infants
who are not asphyxia from mothers who did not experience obstructed labor old, 66,7% infant asphyxia,
there is a relationship between post-term pregnancy with asphyxia where the p value 0,001 and score of
OR=4,025, there is a relationship between pre-eclampsia with asphyxia where the p value 0,016 and score of
OR= 1,739, and there is a relationship between prolonged labor with asphyxia where the p value 0,000 and
score of OR= 2,274.
According to the research there is a relationship between post-term pregnancy, pre-eclampsia and
prolonged labor with asphyxia. The health worker is expected to increase its role and inform mothers at risk
of asphyxia.
NIKI ASTRIA*
ABSTRAK
Menurut WHO (World health Organization) Tahun 2007 diperkirakan sekitar 900.000 kematian bayi
baru lahir setiap tahun diakibatkan oleh asfiksia neonatorum. Laporan dari WHO menyebutkan bahwa sejak
tahun 2000-2003 asfiksia menempati urutan ke 6, yaitu sebanyak 8 % sebagai penyebab kematian bayi
diseluruh dunia setelah pneumonia, malaria, sepsis neonatorum dan kelahiran premature. Data di RSUD H.
Hanafie kejadian asfiksia ditahun 2015 sebanyak 208 kasus dari 1.320 bayi dan 2 diantaranya meninggal.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara kehamilan post-term, pere-eklamsia dan
persalinan lama dengan kejadian asfiksia di RSUD H. Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016.
Jenis penelitian ini bersifat retrospective dengan pendekatan case control. Penelitian ini dilakukan
pada bulan februari-Maret di RSUD H. Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016. Populasi dalam penelitian
ini sebanyak 1.320 bayi baru lahir dengan jumlah sampel 624 bayi. Pengolahan data dilakukan secara
komputerisasi dan analisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji statistic chi-square.
Hasil penelitian menunjukkan 68,1% bayi yang tidak mengalami asfiksia dari ibu yang tidak
mengalami kehamilan post-term, 68,8% bayi yang tidak asfiksia dari ibu yang tidak mengalami pre-
eklamsia, 70,2% bayi yang tidak asfiksia dari ibu yang tidak mengalami partus lama, 66,7% bayi tidak
asfiksia, terdapat hubungan antara kehamilan post-term dengan kejadian asfiksia dimana p value 0,001
dengan nilani OR=4,025, Terdapat hubungan antara pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia dimana p value
0,016 dengan nilai OR=1,739, Terdapat hubungan antara persalinan lama dengan kejadian asfiksia dimana p
value 0,000 dengan nilai OR=2,274.
Berdasarkan hasil penelitian terdapat hubungan antara kehamilan post-term, pre-eklamsia dan
persalinan lama dengan kejadian asfiksia. Tenaga kesehatan diharapkan agar meningkatkan perannya dan
menginformasikan kepada ibu yang beresiko melahirkan bayi asfiksia.
Kata Kunci : Kejadian Asfiksian, Kehamilan Post-term, pre-eklamsia dan persalinan lama
Daftar bacaan : 32 (2003-2014)
Kejadian Asfiksia
Kehamilan Post- Jumlah
Kasus Kontrol pvalue OR
Term
n % n % N %
Post-term 17 65,4 9 34,6 26 100
Tidak post-term 191 31,9 407 68,1 598 100 0,001 4,025
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
Hasil analisis tabel 5.4 tentang hubungan Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ayu
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Fitri Meiliza, Siti Maryam, SST, M. Kes dan Rini
diperoleh dari 624 responden terdapat 598 Sulistyowati, SST (2012) yang berjudul
responden yang tidak mengalami kehamilan Post- Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan Kejadian
Term memiliki 407 (68,1%) bayi yang tidak Asfiksia Neonatorum Di Rsud Dr. Iskak
mengalami Asfiksia dan 26 responden yang Kabupaten Tulungagung Tahun 2012. Diperoleh
mengalami kehamilan Post-Term memiliki 17 hasil P=0,013 Terdapat Hubungan Antara
(65,4%) bayi yang mengalami asfiksia. Kehamilan serotinus Dengan Kejadian Asfiksia
Hasil uji statistik diperoleh p=0,001 Pada Bayi Baru Lahir.Dengan nilai OR= 2,894
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat artinya kehamilan lewat bulan beresiko 2,894 kali
hubungan yang bermakna antara kehamilan Post- lebih besar untuk terjadi asfiksia neonatorum
Term dengan kejadian asfiksia. Hasil ini juga dibandingkan dengan kehamilan tidak lewat
didukung oleh nilai OR=4,025 artinya responden bulan. Hal Ini Sejalan Dengan Hasil
yang mengalami kehamilan Post-Term memiliki Penelitian.Dimana Terdapat Hubungan Antara
peluang 4,025 kali saja bayi yang dapat dilahirkan Kehamilan Post-Term Dengan Kejadian Asfiksia
mengalami asfiksia dibandingkan dengan Pada Bayi Baru Lahir.
responden yang tidak mengalami kehamilan Post- Penelitian serupa juga dilakukan oleh Ida
Term. Darmayanti (2010) yang berjudul hubungan
Kehamilan lewat bulan berarti kehamilan kehamilan lewat bulan dengan kejadian asfiksia
yang melampaui usia 292 hari (42 minggu) neonatorum di ruang bersalin RSUD Dr Soedomo
dengan gejala kemungkinan komplikasinya. Nama Trenggalek Tahun 2010. Diperoleh Hasil P=0,000
lain kehamilan lewat bulan adalah kehamilan Terdapat Hubungan Antara Kehamilan Lewat
serotinus, prolonged pregnancy atau post-term Bulan Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru
pregnancy. Sebab terjadinya kehamilan lewat Lahir.Dengan nilai OR= 16,989 artinya kehamilan
bulan adalah ketidakpastian tanggal haid terakhir, lewat bulan beresiko 17 kali lebih besar untuk
terdapat kelainan kongenital anensefalus, dan terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan dengan
terdapat hipoplasia kelenjar adrenal (Manuaba, kehamilan tidak lewat bulan. Hal Ini Sejalan
Dkk, 2013, p.104). Dengan Hasil Penelitian. Dimana Terdapat
Dari Hasil Penelitian Ussy Putri Hubungan Antara Kehamilan Post-Term Dengan
Mulia(2013) Yang Berjudul Hubungan Kehamilan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir.
Lewat Bulan Dengan Kejadia AsfiksiaPada Bayi Menurut asumsi peneliti kehamilan lewat
Baru Lahir Di RSU PKU Muhammadiah Bantul bulan memiliki peluang yang sangat tinggi utnuk
Tahun 2013 . Diperoleh Hasil P=0,013 Terdapat melahirkan bayi dengan asfiksia.Hal ini dapat
Hubungan Antara Kehamilan Lewat Bulan (Post- terjadi karena pada kondisi ini plasenta
Term) Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru mengalami penuaan sehingga fungsi plasenta
Lahir. Dengan nilai OR= 3,571 artinya kehamilan menurun atau berkurang.Sehingga bayi mulai
lewat bulan beresiko 3,571 kali lebih besar untuk kekurangan asupan gizi dan persediaan oksigen
terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan dengan dari ibunya.Selain itu air ketuban bisa berubah
kehamilan tidak lewat bulan. Hal Ini Sejalan menjadi sangat kental dan hijau karena sudah
Dengan Hasil Penelitian. Dimana Terdapat bercampur dengan mekonium.Sehingga cairan
Hubungan Antara Kehamilan Post-Term Dengan dapat terhisap masuk ke dalam paru-paru dan
Kejadian Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir. menyumbat pernafasan bayi. Dan menyebabkan
bayi lahir dengan asfiksia. Dan selain kehamilan
Post-Term, asfiksia dapat juga disebabkan oleh
plasenta previa, solusio plasenta, malpresentasi
dan malposisi.
Kejadian Asfiksia
Jumlah
Pre-eklamsia Kasus Kontrol pvalue OR
n % n % N %
Pre-eklamsia 45 44,1 57 55,9 102 100
Tidak Pre-eklamsia 163 31,2 359 68,8 522 100
0,016 1,739
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan Penelitian serupa juga dilakukan oleh
diperoleh dari 624 responden terdapat 522 Mutmainna S (2014) yang berjudulHubungan
responden yang tidak mengalami Pre-eklamsia Preeklamsia Pada Masa Kehamilan Terhadap
memiliki 359 (68,8%) bayi yang tidak mengalami Bblr, Prematur, Dan Asfiksia Neonatorum Di
Asfiksia dan 102 responden yang mengalami Pre- Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Ibu Dan
eklamsia memiliki 57 (55,9%) bayi yang tidak Anak Siti Fatimah Makassar Tahun
mengalami asfiksia. 2014Diperoleh hasil p=0,000 terdapat hubungan
antara Pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia pada
Hasil uji statistik diperoleh p=0,016 bayi baru lahir. Dengan nilai OR= 19,000 artinya
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat Pre-eklamsia beresiko 19,000 kali lebih besar
hubungan yang bermakna antara Pre-eklamsia untuk terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan
dengan kejadian asfiksia. Hasil ini juga didukung dengan tidak pre-eklamsia. Hal Ini Sejalan
oleh nilai OR=1,739 artinya responden yang Dengan Hasil Penelitian.Dimana Terdapat
mengalami Pre-eklamsia memiliki peluang 1,739 Hubungan Antara pre-eklamsia Dengan Kejadian
kali dapat dilahirkan mengalami asfiksia Asfiksia Pada Bayi Baru Lahir.
dibandingkan dengan responden yang tidak Penelitian serupa juga dilakukan oleh Suci
mengalami Pre-eklamsia. Rahmawati (2013) yang berjudul Hubungan
Preeklampsia Dengan Kejadian Asfiksia
Pre-eklamsia dan eklamsia merupakan
Neonaturum Di RSUD Panembahan Senopati
kumpulan gejala yang timbul pada ibu hamil,
Bantul Yogyakarta Tahun 2013Diperoleh hasil
bersalin dan dalam masa nifas yang terdiri dari
p=0,000 terdapat hubungan antara Pre-eklamsia
trias: hipertensi, proteinuri, dan edema. Yang
dengan kejadian asfiksia pada bayi baru
kadang-kadang disertai konvulsi sampai koma.Ibu
lahirDengan nilai OR= 19,000 artinya Pre-
tersebut tidak menunjukkan tanda-tanda kelainan-
eklamsia beresiko 22,740 kali lebih besar untuk
kelainan vascular atau hipertensi sebelumnya
terjadi asfiksia neonatorum dibandingkan dengan
(Mochtar, 2012, p. 143).
tidak pre-eklamsia. Hal Ini Sejalan Dengan Hasil
Dari hasil penelitian Tri Sundari Tika (2011) Penelitian.Dimana Terdapat Hubungan Antara
yang berjudul Faktor-faktor resiko terjadinya pre-ekamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi
asfiksia neonatorum di RSUD Jombang Tahun Baru Lahir.
2011 . Diperoleh hasil p=0,038 terdapat hubungan Menurut asumsi peneliti ibu yang tidak
antara Pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia pada mengalami pre-eklamsia juga memiliki peluang
bayi baru lahir. Hal Ini Sejalan Dengan Hasil untuk melahirkan bayi dengan asfiksia.Hal ini
Penelitian.Dimana Terdapat Hubungan Antara dapat terjadi karena kejadian asfiksia disebabkan
pre-eklamsia Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi oleh banyak factor baik itu dari ibu maupun dari
Baru Lahir. janin sendiri, namun kemungkinan terbesar
terjadinya asfiksia salah satunya disebabkan oleh
pre-eklamsia karena terhambatnya suplai oksigen
kejanin dikarenakan pada kondisi pre-eklamsia
akan terjadi penyempitan pembuluh darah
termasuk pembuluh darah yang menghubungkan
antara ibu kejanin. Pada kondisi ini tindakan
segera untuk menyelamatkan ibu dan janin
sangatlah diperlukan karena pada jika tidak akan
berdampak buruk pada kondisi ibu maupun janin
yang dikandungnya. Dan selain pre-eklamsia,
asfiksia dapat juga disebabkan oleh plasenta
previa, solusio plasenta, malpresentasi dan
malposisi.
c. Hubungan Persalinan lama dengan kejadian Asfiksia
Tabel 5.7
Hubungan Persalinan Lama dengan kejadian Asfiksia di RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun
2016
Kejadian Asfiksia
Jumlah
Persalinan Lama Kasus Kontrol pvalue OR
n % n % N %
Partus lama 56 49,1 58 50,9 114 100
Tidak Partus lama 152 29,8 358 70,2 510 100
0,000 2,274
Total 208 33,3 416 66,7 624 100
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan persalinan lama dengan kejadian asfiksia pada
diperoleh dari 624 responden terdapat 510 bayi baru lahir. Hal ini sejalan dengan hasil
responden yang tidak mengalami Persalinan lama penelitian. Dimana terdapat hubungan yang
memiliki 358 (70,2%) bayi yang tidak mengalami bermakna antara persalinan lama dengan kejadian
Asfiksia dan 114 responden yang mengalami asfiksia pada bayi baru lahir .Penelitian serupa
Persalinan lama memiliki 58 (50,9%) bayi tidak dilakukan oleh Gilang, Harsoyo Notoatmodjo, dan
mengalami asfiksia. Maya Dian Rakhmawatie (2010) yang berjudul
Faktor- Faktor Yang Berhubungan Dengan
Hasil uji statistik diperoleh p=0,000 Kejadian Asfiksia Neonatorum (Studi Di RSUD
(p<0,05), maka dapat disimpulkan terdapat Tugurejo Semarang) diperoleh hasil p=0,035
hubungan yang bermakna antara Persalinan lama terdapat hubungan antara persalinan lama dengan
dengan kejadian asfiksia. Hasil ini juga didukung kejadian asfiksia pada bayi baru lahir. Dengan
oleh nilai OR=2,274 artinya responden yang nilai OR=50,737artinya Persalinan Lama
mengalami Persalinan lama memiliki peluang beresiko50,737 kali lebih besar untuk terjadi
2,274 kali bayi dapat dilahirkan mengalami asfiksia neonatorum dibandingkan dengan tidak
asfiksia dibandingkan dengan responden yang mengalami partus lama. Hal ini sejalan dengan
tidak mengalami Persalinan lama. hasil penelitian.Dimana terdapat hubungan yang
bermakna antara persalinan lama dengan kejadian
Partus lama/ partus kasep/ partus terlantar
asfiksia pada bayi baru lahir.
adalah persalinan yang berlangsung lebih dari 24
Penelitian serupa juga dilakukan oleh
jam pada primi, dan lebih dari 18 jam pada multi.
Rahmah Tahir, Rismayanti dan Jumriani Ansar
Dan menurut harjono partus kasep merupakan
(2012) yang berjudul risiko factor persalinan
fase terakhir dari suatu partus yang macet dan
dengan kejadian asfiksia neonatorum di RSUD
berlangsung terlalu lama sehingga timbul gejala
Sawerigading Kota Palopo Tahun 2012. Dengan
seperti dehidrasi, infeksi, kelelahan ibu, asfiksia
nilai OR=3,41artinya Persalinan Lama beresiko
dan kematian janin dalam kandungan (Mochtar,
3,41 kali lebih besar untuk terjadi asfiksia
2012, p. 203).
neonatorum dibandingkan dengan tidak
Dari hasil penelitian Eka Dewi Susanti
mengalami partus lama.Hal ini sejalan dengan
(2011) yang berjudul hubungan persalinan lama
hasil penelitian.Dimana terdapat hubungan yang
dengan asfiksia bayi baru lahir di RSUD dr.
bermakna antara persalinan lama dengan kejadian
H.Moch Ansari Saleh Banjarmasin Tahun 2011
asfiksia pada bayi baru lahir .
diperoleh hasil p=0,000 terdapat hubungan antara
Menurut asumsi peneliti ibu yang tidak Berdasarkan kesimpulan yang didapatkan dari
mengalami partus lama memiliki peluang untuk hasil penelitian maka peneliti dapat
melahirkan bayi dengan asfiksia.Hal ini dapat merekomendasikan beberapa saran :
terjadi karena kejadian asfiksia disebabkan oleh
banyak factor baik itu dari ibu maupun dari janin 1. Bagi peneliti
sendiri, namun kemungkinan terbesar terjadinya Hasil penelitian ini didapatkan ada
asfiksia salah satunya disebabkan oleh persalinan hubungan kehamamilan post-term, Pre-
lama.Hal ini dapat mempengaruhi sirkulasi eklamsia dan persalinan lama dengan
uteroplasenta dan dapat menimbulkan hipoksia kejadian asfiksia dengan kejadian asfiksia,
atau asfiksia janin. Dengan semakin lamanya maka bagi peneliti selanjutnya hendaklah
proses persalinan berlangsung akan membuat meneliti hubungan factor lain yang dapat
kondisi janin didalam rahim semakin buruk begitu mempengaruhi terjadinya asfiksia seperti
juga dengan kondisi ibu nya. Saat kondisi janin factor perdarahan ante partum dan kelainan
semakin memburuk dan penanganan tidak congenital. Dan dijadikan sumber informasi
disegarakan ataupun asuhan yang diberikan juga dan pengetahuan Menambah wawasan
tidak tepat maka hal ini akan memperparah mengenai efek dari Kehamilan post-term, pre
kondisi ibu maupun janin. Selain disebabkan oleh eklamsia dan persalinan lama dengan kejadian
asfiksia serta penanganan dan tindakan yang
persalinan lama, pre-eklamsia dan kehamilan
dilakukan pada pasien dengan kehamilan post-
post-term, asfiksia dapat juga disebabkan oleh
term, pre-eklamsia, persalinan lama dan juga
plasenta previa, solusio plasenta, malpresentasi
bayi yang mengalami asfiksia.
dan malposisi.
2. Bagi Institusi Pendidikan
KESIMPULAN DAN SARAN Dapat menjadikan sebagai
Dari hasil penelitian tentang hubungan pengembangan keilmuan tentang factor-faktor
kehamilan post-term, pre-eklamsia dan persalinan yang menjadi penyebab, penanganan dan
lama dengan kejadian asfiksia di RSUD tindakan segera pada kasus asfiksia di
H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun 2016, dapat pelayanan kesehatan termasuk kasus yang
disimpulkan bahwa: menjadi penyebab terjadinya asfiksia
1. Lebih dari sebagian responden tidak kehamilan post-term, pre-eklamsia, persalinan
mengalami kehamilan post-term yaitu lama serta factor penyebab lainnya.
sebanyak 598 orang (95,8%) memiliki bayi
yang tidak mengalami asfiksia 407 (68,1%).
3. Bagi Rumah Sakit
2. Sebagian besar responden tidak mengalami Agar melaksanakan pelayanan antenatal
pre-eklamsia yaitu sebanyak 522 orang secara maksimal, pemeriksaan secara
(83,7%)memiliki bayi yang tidak mengalami menyeluruh baik itu kondisi janin maupun ibu
asfiksia 359 (68,8%). dengan menggunakan USG, CTG dan Dopler
3. Sebagian besar responden tidak mengalami sehingga dapat diprediksi sedini mungkin
persalinan lama yaitu sebanyak 510 orang factor gangguan kehamilan dan persalinan
(81,7%) memiliki bayi yang tidak mengalami seperti Asfiksia, sehingga dapat dilakukan
asfiksia 358 (70,2%). tindakan pencegahan dan mengurangi
4. Sebagian besar responden tidak mengalami komplikasi sedini mungkin.
kejadian asfiksia yaitu sebanyak 416 orang
4. Bagi Responden
(66,7% ). Menjadi bahan informasi dan sumber
5. Terdapat hubungan bermakna antara pengetahuan berkaitan dengan factor
kehamilan post-term dengan kejadian penyebab, dan penanganan yang tepat pada
Asfiksia di RSUD H.Hanafie Kabupaten kasus asfiksia pada bayi di RSUD H.Hanafie
Bungo Tahun 2016, p=0,001 dan OR=4,025.
Kabupaten Bungo.
6. Terdapat hubungan yang bermakna antara
pre-eklamsia dengan kejadian asfiksia di
RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun DAFTAR PUSTAKA
2016, p=0,016 dan OR=1,739.
7. Terdapat hubungan yang bermakna antara Ambarwati, W & Irdawati. 2006. Hubungan
persalinan lama dengan kejadian asfiksia di Preeklamsia Dengan Kondisi Bayi Yang
RSUD H.Hanafie Kabupaten Bungo Tahun Dilahirkan Secara Sectio Caesarea Di
2016, p=0,000 dan OR=2,274.
Rsud Dr. Moewardi Surakarta. Heriyanti, O. 2009. Hubungan Antara
Keperawatan FIK UMS. Preeklampsia Berat Dengan Asfiksia
Perinatal Di Rsud Dr Moewardi
Aprilia, N & Ramadhan, S, N. 2012. Hubungan Surakarta. Fakultas Kedokteran UNS.
Pre-eklamsia dan persalinan macet
dengan kejadian asfiksia pada bayi baru Manuaba, A, I, C, Manuaba, I, B & Manuaba,I ,
lahir di Badan Layanan Umum Daerah B, G. 2012. Ilmu Kebidanan, Penyakit
Rumah Sakit Umum Daerah DR. Zainoel Kandungan, dan KB untuk pendidikan
Abidin Banda Aceh Tahun 2012. Stikes bidan. Revisi II. Buku Kedokteran EGC:
U’Budiyah Banda Aceh. Jakarta.
Darmayanti, I. 2010. Hubungan Antara
Kehamilan Lewat Waktu Dengan .2013. Gawat-Darurat
Kejadian Asfiksia Neonatorum diRuang Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
Bersalin RSUD DR Soedomo Trenggalek Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Tahun 2010. Universitas Airlangga. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Dewi, S, E. 2011. Hubungan Persalinan Kala Ii
Lama Dengan Asfiksia Bayi Baru Lahir .2010. Gawat-Darurat
Di RSUD.Dr.H. Moch Ansari Saleh Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
Banjarmasin Tahun 2011. Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Dewi, V,N,L. 2010. Asuhan Neonatus bayi dan
anak balita. Salemba Medika: Jakarta. Misha, L, N & Na. 2010. Rujukan cepat Obstetri
& Ginekologi. Buku Kedokteran EGC:
Dinas Kesehatan Indonesia. 2013. Profil Jakarta.
kesehatan indonesia tahun 2013. Jakarta.
Mochtar, R. 2011. Sinopsis Obstetri Obstetri
Dutton, L,A, Densmore, J,E & Turner, M,B. 2012. fisiologi Obstetri Patologi. Buku
Rujukan Cepat Kebidanan. Buku Kedokteran EGC: Jakarta.
Kedokteran EGC: Jakarta.
. 2012. Sinopsis Obstetri Obstetri
Emy, P, S. 2013. Hubungan Preeklampsia fisiologi Obstetri Patologi. Buku
Dengan Kejadian Asfiksia Pada Bayi Kedokteran EGC: Jakarta.
Baru Lahir Di RSUP Sanglah Denpasar.
Fakultas Kedokteran UNS. Notoatmodjo, A. 2010. Metodologi Penelitian
Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.
Fitri, M, A, Maryam, S & Sulistyowati, R. 2012.
Hubungan Kehamilan Serotinus Dengan , S. 2012. Metodologi Penelitian
Kejadian Asfiksia Neonatorum Di Rsud Kesehatan . Rineka Cipta: Jakarta.
Dr. Iskak Kabupaten Tulungagung Tahun
2012. Universitas tulungagung. Prawirohardjo, S. 2007. Ilmu Bedah Kebidanan.
Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
Gilang, Notoatmodjo , H & Dian , R, M. 2010. Jakarta.
Faktor- Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum . 2009. Buku acuan nasional
(Studi Di RSUD Tugurejo Semarang). pelayanan kesehatan maternal dan
Fakultas Kedokteran Universitas neonatal. Bina Pustaka Sarwono
Muhammadiyah Semarang. Prawirohardjo: Jakarta.
Herianto, Muda, S, S & Rasmaliah. 2007-2012. . 2009. Ilmu Kandungan. Revisi II.
Factor-faktor yang mempengaruhi Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo:
terjadinya asphyxia neonatorum Jakarta.
dirumah sakit Umum ST Elisabeth
. 2011. Ilmu Kebidanan Sarwono
Medan Tahun 2007-2012. Universitas
Prawirohardjo. Revisi IV. Bina Pustaka
USU Medan.
Sarwono Prawirohardjo: Jakarta.
Putri, M, U. 2014. Hubungan Kehamilan Post-
Term dengan Kejadian asfiksia pada bayi
baru lahir di RSU PKU Muhammadiyah
Bantul Tahun 2013. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
Rahmawati, S. 2013. Hubungan Preeklampsia
dengan Kejadian Asfiksia Neonatorum di
RSUD Panembahan Senopati Bantul
Yogyakarta Tahun 2013. Sekolah Tinggi
Ilmu Kesehatan Aisyiyah Yogyakarta.
Spector, J,M et Daga, S. 2007. “Bulletin of the
world health organization preventing
those so-called stillbirths”. Dari :
http://www.who.int/bulletin/volumes/86/
4/07-049924/en/. (41 januari 2016).
Sundari, T, T. 2007. Faktor-faktor Risiko
Terjadinya Asfiksia Neonatorum Di RSD
Jombang Periode 1 Januari 31 Desember
2007.
Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI).
2012.
Tahir, R, Rismayanti & Ansar, J. 2012. “Resiko
faktor persalinan dengan kejadian
asfiksia neonatorum di rumah sakit
umum daerah Sawegading Kota Palopo
Tahun 2012”.
Wijayanti, E. 2010. Hubungan kehamilan lewat
waktu dengan kejadian asfiksia bayi baru
lahir di RSUD dr. R. Koesma Tuban
Tahun 2010. Stikes NU Tuban.
Zainuddin, Z, Wilar, R & Mantik, M. 2010.
Hubungan jenis persalinan dengan
kejadian asfiksia neonatorum di RSUP
Prof. DR. R.D. Kandou Manado. Tahun
2010. Universitas Sam Ratulangi
Manado.