Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2, Juli 2016
(Jurnal Kimia dan Pendidikan) e-ISSN 2502-4787
e-mail: ahmad.ardiansyah15@mhs.uinjkt.ac.id
Abstract: The objective of this study to investigated the student level of scientific literacy in
fundamental law of chemistry subject at state senior high school in South Jakarta with grade
of Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013 of South Jakarta and each school are
grouped in high strata, middle strata, and low strata. This research was carried out at SMA
Negeri 29, 47, 66, 74, and 87 in South Jakarta from 7th July to 15th august, 2015. Survey
design are used with population target are 96 students based stratified random sampling
technique. Scientific literacy framework are used include nominal scientific literacy,
functional scientific literacy, conceptual scientific literacy, and multidimensional scientific
literacy. The instruments are quetionaire, open-ended question, and essay test. Data analysis
are used descriptive statistic. Based on alaysis of the data, was found mean of students from
high school strata refer they have higher nominal scientific literacy, functional scientific
literacy, and multidimensional scientific literacy than student from middle and low school
strata. Mean of student from low school strata in functional scientific literacy is higher than
student from middle and higher schools strata.
Keywords: Scientific Literacy; Fundamental Laws of Chemistry; State Senior High School
Student; Survey
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tingkat kemampuan literasi sains siswa
pada materi hukum-hukum dasar kimia di sekolah-sekolah di Jakarta Selatan dengan
menggunakan acuan awal nilai Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2013 provinsi DKI
Jakarta yang selanjutnya setiap sekolah dikelompokkan dalam strata atas, strata tengah, dan
strata bawah. Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 29, 47, 66, 74, dan 87 di Jakarta
Selatan pada tanggal 7 Juli sampai 15 Agustus 2015. Disain penelitian ini adalah penelitian
survei dengan target populasi 96 siswa berdasarkan teknik sampling berstrata. Framework
literasi sains yang digunakan terdiri dari literasi nominal, fungsional, konseptual, dan
multidimensional. Instrumen yang digunakan meliputi kuesioner, uraian terbuka, dan esai.
Data yang diperoleh dianalisis menggunakan statistik deskriptif. Berdasarkan hasil analsis
data ditemukan bahwa nilai rata-rata kemampuan literasi sains siswa dari strata atas
menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan literasi nominal, konseptual, dan
multidimensional lebih tinggi dari siswa strata bawah dan tengah. Nilai rata-rata kemampuan
literasi sains siswa dari strata bawah memiliki kemampuan literasi fungsional yang lebih
tinggi dari siswa strata atas dan tengah.
Kata Kunci: Literasi Sains; Hukum Dasar Kimia; Siswa SMA Negeri; Survey
149
Analisis Literasi Sains Siswa 150
semakin lama peringkat indonesia dalam kehidupan mereka dimasa depan, hal
hasil TIMSS tidak semakin membaik tersebut dapat terlihat pada Tabel 1 dan 2
(Martin dkk. 2012). Begitu juga mengenai hasil tes dari PISA & TIMSS
e-ISSN 2502-4787
151 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 Ardiansyah, Irwandi, dan Murniati
sangat terpengaruh dengan ilmu kimia berdasarkan nilai rata-rata mata ujian
dan terisi dengan produk kimia. serta kimia, DKI Jakarta menempati urutan ke-
memahami bahan kimia yang sering 13 dengan nilai 8,31. Provinsi DKI
dijumpai dalam kehidupan sehari-hari jakarta terdiri dari lima kota besar, yaitu
juga sangat penting untuk kebanyakan Jakarta Pusat, Jakarta Barat, Jakarta
orang, karena setiap penjelasan memiliki Utara, Jakarta Timur, dan Jakarta Selatan.
aplikasi praktis dalam kehidupan sehari- Diantara kelima kota tersebut, kota
hari. Siswa yang memahami ilmu kimia Jakarta Selatan merupakan kota dengan
diharapkan dapat membantu masyarakat jumlah sekolah terbanyak kedua setelah
untuk turut serta dalam diskusi publik, Jakarta Timur, sehingga jakarta selatan
dan lebih menyadari pentingnya memungkinkan untuk dijadikan populasi
lingkungan dalam kehidupan sehari-hari target pada penelitian ini dengan siswa-
mereka (Celik 2014). siswa di sekolah-sekolah sebagai sampel
Konsep hukum dasar kimia populasinya. Diharapkan dengan
merupakan materi kimia dasar yang pemilihan populasi target ini dapat
dipelajari siswa pada kelas sepuluh, memberikan data yang valid tentang
materi ini merupakan salah satu materi pemahaman siswa pada materi hukum
yang sulit untuk siswa SMA di Provinsi dasar kimia secara spesifik karena semua
DKI Jakarta, karena berdasarkan serapan perhitungan kimia (stoikiometri) diawali
hasil Ujian Nasional tahun 2012 nilai dari materi tersebut. Disamping itu data
rata-rata siswa DKI Jakarta untuk standar laporan hasil UN tahun 2012 belum dapat
kompetensi lulusan hukum dasar kimia memberikan gambaran mengenai materi-
sebesar 56,97 dengan nilai rata-rata materi mana saja dari hukum dasar kimia
nasional 70,19, dan nilai tersebut lebih yang belum dimengerti siswa secara
rendah dari sebagian besar kemampuan spesifik (Admin 2013; Admin 2015).
yang diujikan (Kemendikbud 2012). PISA mendefinisikan literasi sains
Provinsi DKI Jakarta sebagai Ibu dalam individu sebagai “pengetahuan
kota Negara Indonesia dalam daftar nilai ilmiah dan menggunakan pengetahuan
rata-rata per provinsi hasil Ujian tersebut untuk mengidentifikasi
Nasional 2011-2012 pada jenjang pertanyaan, memperoleh pengetahuan,
SMA/MA negeri dan swasta menempati untuk menjelaskan fenomena ilmiah dan
urutan ke-11 dari 33 provinsi yang ada di menguraikan peristiwa (isu) sains dengan
Indonesia, dan jika kita urutkan menggunakan bukti-bukti (hukum,
e-ISSN 2502-4787
Analisis Literasi Sains Siswa 152
e-ISSN 2502-4787
153 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 Ardiansyah, Irwandi, dan Murniati
e-ISSN 2502-4787
Analisis Literasi Sains Siswa 154
Domain
Tingkat Literasi Literasi Aspek Kecakapan
Jenis Instrumen Subyek Waktu
yang Diukur Kimia yang yang Spesifik
Diukur
Literasi nominal Konten Mengenali konsep Kuesioner Siswa Pertama
kimia (15 butir)
Literasi Konten Kemampuan Uraian terbuka I Siswa Setelah
fungsional mendefinisikan/ (7 butir) instrumen
menjelaskan konsep literasi nominal
kimia
Literasi Konten dan Kemampuan untuk Uraian terbuka II Siswa Setelah
konseptual konteks menghubungkan (13 butir) instrumen
penjelaskan kimia literasi
dari fenomena sehari- fungsional
hari
Literasi Konteks dan Kecakapan Esai Siswa Setelah
multidimensional keterampilan menganalisis paragraf (14 butir) instrumen
analisis literasi
konseptual
e-ISSN 2502-4787
155 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 Ardiansyah, Irwandi, dan Murniati
berdasarkan pedoman pemberian skor Tabel 6. Data Nilai Statistik Deskriptif Literasi
Sains Siswa Secara Keseluruhan
maka setiap instrumen dianalisis lebih
Statistik
lanjut menggunakan statistik deskriptif Deskripti Mean SD
Modu
Median
s
f
(Kothari 2012).
Nilai 23,52 5,21 - 23,44
Setelah didapatkan skor siswa hasil
analisis data, selanjutnya skor dirubah Rincian data mengenai masing-
menjadi nilai yang selanjutnya di masing dimensi literasi untuk masing-
kelompokan berdasarkan kriteria UN masing strata sekolah dan nilai literasi
yang diadaptasi dari pedoman UN tahun sains siswa perlu diketahui untuk
2015 pada Tabel 5. memahami sejauh mana kemampuan
siswa dalam mengerti materi hukum-
Tabel 5. Kriteria Pencapaian Kompetensi hukum dasar kimia. Hasil penelitian yang
.Lulusan dalam Ujian Nasional Tahun .2015
menjelaskan literasi sains berdasarkan
No Rentang Nilai Kriteria
1 85 < nilai ≤ 100 Sangat Baik setiap dimensi literasi sainsnya disajikan
2 70 < nilai ≤ 85 Baik
3 55 < nilai ≤ 70 Cukup sebagai berikut.
4 0 ≤ nilai ≤ 55 Kurang
Literasi Nominal
HASIL DAN PEMBAHASAN Data nilai rata-rata siswa pada literasi
Berdasarkan tujuan penelitian ini nominal disajikan pada Gambar 1 dan
yaitu untuk mengetahui tingkat literasi Gambar 2. Kedua gambar tersebut
sains siswa di Jakarta Selatan, beserta masing-masing memberikan informasi
kecenderungan data literasi sains tiap tentang kemampuan siswa mengenali dan
stratanya yang mengacu pada theoritical mengerti serta ketertarikannya terhadap
framework yang digunakan. Data di materi hukum-hukum dasar kimia.
bawah ini adalah data hasil konversi Pada aspek kemampuan siswa
menjadi persentase dari jawaban siswa mengenal istilah seperti yang tercantum
terhadap skor maksimal yang dapat pada Gambar 1, siswa dari sekolah strata
diperoleh siswa. Nilai akumulasi literasi atas paling banyak yang mengenal dan
sains siswa secara keseluruhan mengerti istilah dibandingkan siswa dari
ditunjukkan pada Tabel 6. sekolah strata sedang dan bawah.
Sementara itu, siswa dari strata tengah
paling banyak hanya mengenal istilah
tanpa mengerti apa istilah tersebut, dan
e-ISSN 2502-4787
Analisis Literasi Sains Siswa 156
siswa dari sekolah strata sedang juga tidak tertarik terhadap istilah yang
paling banyak tidak mengenal istilah diberikan dan nilai tersebut paling tinggi
dibandingkan dengan siswa dari sekolah dibanding dengan nilai siswa dari sekolah
strata atas dan bawah. strata sedang dan bawah. Berdasarkan
data tersebut dapat dihubungkan bahwa
semakin baik ketertarikan siswa terhadap
59,05
68,89
48,57
42,62
Jum
33,57
lah
25
materi hukum dasar kimia maka semakin
sis
8,81
7,38
baik pengertian siswa terhadap materi
6,11
wa
(%) tersebut. Fakta tersebut sesuai dengan
SISWA S I S W A H A N YA S I S W A TI D A K
M E N G E N AL M E N G E N AL M E N G E N AL
DAN I S TI L A H D A N TI D A K hasil dari penelitian yang telah dilakukan
M E N G E R TI M E N G E R TI
I S TI L A H I S TI L A H oleh Indah Wijayanti dengan materi ajar
strata bawah strata sedang strata atas yang sama, menyatakan bahwa siswa
yang memiliki keingintahuan yang tinggi
Gambar 1. Perbandingan Persentase Siswa yang dalam hal ini ketertarikan memiliki
Mengenal dan Mengerti Istilah dengan Siswa
yang Hanya Mengenal Istilah dan Siswa yang prestasi belajar yang lebih tinggi
Tidak Mengenal dan Tidak Mengerti Istilah
Berdasarkan Strata dibandingkan dengan siswa yang tidak
memiliki ketertarikan (Wijayanti, 2006).
Pada aspek ketertarikan siswa
terhadap istilah seperti yang tercantum
74,52
77,5
53,9
lah
20,95
17,02
8,89
5,47
4,52
wa
tertarik terhadap istilah-istilah yang (%)
SA N GA T T E RT AR I K T I D AK
diberikan, angka tersebut menunjukkan T E RT AR I K T E RT AR I K
sedang paling banyak yang tertarik Adapun nilai statistik deskriptif dari
dibandingkan dengan siswa dari sekolah literasi fungsional siswa yang
strata bawah dan atas. Sayangnya siswa dikelompokkan berdasarkan perbedaan
dari sekolah strata atas sebanyak 8,89% strata sekolah ditunjukkan pada Tabel 7.
e-ISSN 2502-4787
157 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 Ardiansyah, Irwandi, dan Murniati
Tabel 7. Data Nilai Statistik Deskriptif Literasi memiliki kemampuan untuk mengambil
Fungsional
keputusan (Kuswana 2011).
Nilai Statistik
Mean SD
Deskriptif
Keseluruhan 37,05 17,79 Literasi Konseptual
Strata atas 35,71 12,52
Strata tengah 36,65 20,60
Nilai statistik deskriptif dari literasi
Strata bawah 38,44 12,91
Konseptual siswa yang dikelompokkan
berdasarkan strata sekolah ditunjukkan
Teori mengatakan bahwa literasi
pada Tabel 8.
fungsional adalah kemampuan siswa
untuk mengingat informasi,
Tabel 8. Data Nilai Statistik Deskriptif Literasi
mendeskripsikan konsep, dan menuliskan Konseptual
e-ISSN 2502-4787
Analisis Literasi Sains Siswa 158
hal ini menghafal tidak efektif, dan harus Secara keseluruhan nilai literasi
ada pengembangan metode pembelajaran multidimensional siswa di Jakarta Selatan
yang efektif untuk membantu siswa termasuk kategori kurang, seperti yang
berhenti belajar dengan cara menghafal ditunjukkan pada Tabel 9. Nilai yang
dan memulai pembelajaran bermakna. diperoleh siswa pada keempat dimensi
Hasil jawaban literasi fungsional dan literasi sains menggambarkan
konseptual siswa di atas sesuai dengan kemampuan yang dimiliki siswa setelah
penyataan yang mengatakan bahwa guru mempelajari hukum-hukum dasar kimia.
tidak seharusnya bersikap tenang jika Berdasarkan uraian dari hasil penelitian
siswa hanya dapat menerapkan apa yang di atas setiap siswa dari strata tertentu
siswa ketahui setelah mereka mengutip memiliki kecenderungan yang berbeda-
dengan benar definisi atau pengertian beda. Pada dimensi literasi fungsional,
dari buku teks karena hasil jawaban konseptual, dan multidimensional mirip
literasi konseptual siswa menunjukkan dengan hasil penelitian yang telah
bahwa banyak siswa yang tidak dapat dilakukan oleh Suat Celik (2014)
menjawab soal berupa analisis maupun menyimpulkan bahwa berdasarkan
perhitungan, padahal seharusnya siswa theoritical framework yang digunakan
dapat menyelesaikan tugas dan hasil penilaian literasi nominal dan
memecahkan masalahnya sendiri setelah konseptual siswa menunjukkan
melalui proses pembelajaran di sekolah pencapaian yang baik namun untuk hasil
(Khairil & Danim 2010). penilaiain literasi fungsional dan
multidimensional yang diperoleh siswa
Literasi Multidimensional sangat mengecewakan.
Adapun nilai statistik deskriptif dari Tabel 6 menunjukkan bahwa nilai
literasi multidimensional siswa yang rata-rata literasi sains secara keseluruhan
dikelompokkan berdasarkan strata adalah 23,52 dari 100,00 hal tersebut
sekolah ditunjukkan pada Tabel 9. menggambarkan kemampuan siswa
masih kurang. Karena nilai literasi sains
Tabel 9. Data Nilai Statistik Deskriptif Literasi siswa merupakan pencapaian siswa
Multidimensional
dalam empat dimensi literasi sains yang
Nilai Statistik Deskriptif Mean SD
diukur berdasarkan theoritical framework
Keseluruhan 18,00 5,13
Strata atas 17,33 6,70 dalam penelitian ini, faktor-faktor yang
Strata tengah 11,54 6,96
Strata bawah 10,00 6,56 menyebabkan hasil yang diperoleh
e-ISSN 2502-4787
159 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 Ardiansyah, Irwandi, dan Murniati
masing-masing siswa pada setiap strata dan analisis data jawaban siswa pada
sekolah berbeda-beda adalah adanya keempat dimensi literasi sains dapat
perbedaan kecerdasan, latar belakang, disimpulkan bahwa: nilai rata-rata
pengalaman, kepentingan, keinginan kemampuan literasi sains siswa secara
untuk belajar, masalah psikologis, faktor keseluruhan sebesar 23, 52 (kriteria
fisik, kondisi emosional, dan hal lainnya kurang), dan nilai rata-rata kemampuan
(Khairil & Danim 2010). literasi sains siswa dari strata atas
menunjukkan bahwa mereka memiliki
KESIMPULAN kemampuan literasi nominal, konseptual,
Penelitian ini bertujuan untuk dan multidimensional lebih tinggi dari
mengetahui tingkat literasi sains siswa siswa strata bawah dan tengah. Nilai rata-
berdasarkan theoritical framework rata kemampuan literasi sains siswa dari
literasi sains yang digunakan dan strata bawah memiliki kemampuan
mengetahui kecenderungan setiap strata literasi fungsional yang lebih tinggi dari
sekolah pada theoritical framework yang siswa strata atas dan tengah.
digunakan. Berdasarkan hasil penelitian
DAFTAR RUJUKAN
Admin 2013, Jakarta Baru Jakarta Celik, S. 2014, Chemical Literacy Levels
Berbagi,(http://disdikjakarta.wordpre of Science and Methematics Teacher
ss.com/2013/06/06/daftar-alamat- Candidates, Australian Journal of
sman-dki-jakarta/). Teacher Education, vol. 39, no. 1,
Admin 2015, Data Pendidikan, 15, (doi:10.14221/ajte.2014v39n1.5).
(http://datadikdki.net/index.php?mn= Holbrook, J., & Rannikmae, M. 2009,
sekolah&jjg=sma). The Meaning of Scientific Literacy,
Admin 2015, SMA Negeri 67 Halim International Journal of
Perdanakusuma, (sman67-jkt.sch.id: Environmental & Science Education,
http://sman67-jkt.sch.id./alamat- vol. 4, no. 3, hh. 275-288.
sma). Litbang Kemendikbud 2011, Survei
Bybee, R. W. 2010, The teaching of International PISA, diakses 25
science: 21th century perspective September 2014, Kementrian
NSTA Press, Virginia. Pendidikan dan Kebudayaan Badan
e-ISSN 2502-4787
Analisis Literasi Sains Siswa 160
e-ISSN 2502-4787
161 EduChemia,Vol.1, No.2, Juli 2016 Ardiansyah, Irwandi, dan Murniati
e-ISSN 2502-4787