Sie sind auf Seite 1von 24

ASUHAN KEPERAWATAN KRITIS

Nama : Yeyen Nalida


NIM : 15.IK.451
Tempat Praktek : RS X
Mingguke-/Tanggal :………………………………

Nama : Ny.B
Usia : 44 Tahun
Alamat : Kota Baru
No. Register :xx.xxx.xx
Kriteria Klien : Total Care
Tanggal MRS : 15 Mei 2018
Tanggal Pengkajian : 16 Juni 2018

I. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama
Pasien mengalami penurunan kesadaran. GCS E:4 V:0 E:1
2. Riwayat Penyakit
a. Riwayat Penyakit Sekarang
Keluarga mengatakan saat dirumah pasien tiba2 pingsan, oleh keluarga pasien dibawa
ke RS Kotabaru kemudian dirujuk ke RS X untuk perawatan intensif. Saat dilakukan
pengkajian Di ICU pasien nampak menggunakan ventilator dengan mode VC-SIMV, I:E
Ratio 1:2, TV 480 ml, PEEP 5, FiO2 80%. TD: 183/89 mmHg, Nadi: 88 x/menit, GCS 4-
0-1, terpasang Drain dengan cairan drain 30 cc. Terpasang infus Nacl 0,9%, diet
Entramix 6x 300,Skala Otot Kanan 2, Kiri 3, Hasil rontgen Cor Melebar, Pulmo Normal
CTR 69%, Hasil CT Scan; Intra Cerebral Hemmorage, Terapi : Ranitidine 2 x 50 mg IV,
Tramadol 1 x 100 mg IV, Ceftriaxone 1 x 1gr IV, Amlodipine 1x 10 mg P.O

b. Riwayat Penyakit Dahulu


Keluarga mengatakan pasien memiliki riwayat Hipertensi sejak 3 tahun yang lalu
dengan konsumsi rutin Captopril untuk menurunkan tekanan darah. Keluarga juga
mengatakan sebelumnya tidak pernah menjalani operasi craniotomy.
c. Riwayat Penyakit Keluarga
Keluarga mengatakan ada riwayat hipertensi dari keluarga pasien.
d. Diagnosa Medis
Stroke Hemoragik + Post Op Craniotomy

3. Secondary Survey
a. B1 (Breath)
Tidak terlihat adanya retraksi dinding dada, Irama nafas regular, pasien tidak
batuk,, pasien nampak tidak menggunakan pernafasan cuping hidung.
Respiratory rate : 22 x/mnt , SPO2: 98% tidak teraba adanya benjolan atau lesi
pada bagian dada, suara lapang paru terdengar sonor, suara nafas vesikuler tidak
ditemukan suara nafas tambahan. ICU pasien nampak menggunakan ventilator
dengan mode VC-SIMV, I:E Ratio 1:2, TV 480 ml, PEEP 5, FiO2 80%.

b. B2 (Blood)
TD: 183/89 mmHg, Nadi: 88 x/menit,tidak terlihat adanya pelebaran iktus cordis,tidak
terlihat adanya JVD (Jugular Vein distention), MAP :, bunyi jantung redup saat
diperkusi, saat diasukultasi bunyi S1 dan S2 tunggal. CRT : <2dtk, MAP : 120,3.

c. B3 (Brain)
GCS 4-0-1, Kesadaran pasien sopor GCS (5) , terpasang Drain dengan cairan drain 30
cc. Saraf kranial + reflek patologis, ramsay score, terdapat luka jahitan bekas operasi
sebanyak, Pengkajian saraf kranial pasien mengalami kelemahan pada nervus vagus,
nervus facialis, nervus troklearis, nervus glosofaringeus dan reflek patologis positif.
Ramsay skor 5/6.

d. B4 (Bowel)
Pasien diberikan diet Entramix 6x 300, diberi makan 6 kali sehari, berat badan 52 Kg,
BAB 1x/hari dipopok, keadaan umum abdomen baik tidak terdapat benjolan pada
abdomen, tidak ada terdapat lesi, bising usus 9x/mnt. Saat di palpasi tidak ada teraba
massa pada abdomen, turgor kulit baik, tidak Nampak adanya asites, saat diperkusi
terdengar suara timpani.

e. B5 (Bladder)
Terpasang infus Nacl 0,9% infus 2600 cc, , Terapi : Ranitidine 2 x 50 mg IV, Tramadol
1 x 100 mg IV, Ceftriaxone 1 x 1gr IV. Input cairan (entramix) 1800 cc, feses 100 cc,
drain 240 cc/24 jam IWL balance positif, warna urin normal kuning jernih, pasien
terpasang kateter, urin per 24 Jam 960 cc.
Input : Makan/minum : 6 x 300 cc = 1800 cc
Infus = 2600 cc
Injeksi = 10 cc + 10 cc + 2cc = 22 cc
Air metabolism = 250 cc
TOTAL INPUT : 4672 cc
Output : Urin : 960 cc
Feses = 100 cc
Drain = 240 cc
IWL = 780 cc
TOTAL Output : 2080cc
Input-Output = 4672 – 2080 = 2592 Balance cairan Positif

f. B6 (Bone)
Skala Otot Kanan 2, Kiri 3, pada esktrimitas atas sebelah kanan terpasang infus Nacl
0,9%. Tidak ada edem pada ekstrimitas atas ataupun bawah. Pasien hanya beraktifitas
di atas tempat tidur dan kebutuhan nya dibantu oleh perawat. Skala Morse 70 (Resiko
tinggi.

4. Pemeriksaan Penunjang
Hasil rontgen Cor Melebar, Pulmo Normal CTR 69%, Hasil CT Scan; Intra Cerebral
Hemmorage.
5. Terapi Farmakologi

Banjarmasin, 2018

(…………………………………….)
II. ANALISA DATA

No Data (Sypmtom) Penyebab (Etiologi) Masalah (Problem)


1 DS Gangguan Transport O2 Ketidakefektifan Perfusi
DO Jaringan Perifer
- GCS (E:4, V:0, M:1) Sopor
- Pasien Post Op Craniotomy
- Pasien Terpasang Drain
- Kelemahan ekstrimitas skala otot
kanan 2, kiri 3
- Pasien mengalami kelemahan pada
Nervus Vagus, Glosofaringeus,
Facialis, Troklearis.
- TD :183/89
2 DS Gangguan Neuromuskular Hambatan Mobilitas Fisik
DO
- GCS (E:4, V:0, M:1)
- Pasien Post Op Craniotomy
- Pasien mengalami kelemahan pada
ekstrimitas atas dan bawah
- Skala otot bagian Kanan : 2, bagian
Kiri :3
- Pasien Terpasang Drain
- Pasien terpasang ventilator
- Aktivitas fisik Pasien dibantu perawat
(total care)
3 DS Prosedur Invasif (Post Op Craniotomy) Kerusakan Integritas Jaringan
DO
- Pasien Post Op Craniotomy
- Pasien mengalami kelemahan pada
ekstrimitas
- Pasien Terpasang Drain
- Luka pasien 10 cm

4 DS Resiko Jatuh
DO
- Pasien Post Op Craniotomy
- GCS (E:4, V:5, M:1)
- Pasien mengalami kelemahan pada
ekstrimitas
- Pasien Terpasang Drain
- Skala Otot pasien
- TD :183/89
5 DS Resiko Aspirasi
DO
- Pasien makan melalui NGT
- Kelemahan pada nervus
glosofaringeus , vagus, troklearis, dan
facialis
6 DS Resiko Infeksi
DO
- Pasien Post Op Craniotomy
- Pasien Terpasang Drain
- Luka pasien 10 cm
- Pasien terpasang Ventilator
7 DS Kerusakan Neuromuskular Defisit Perawatan Diri
DO
- Kelemahan pada ekstrimitas atas dan
bawah
- GCS (E:4, V:0, M:1) Sopor
- Pasien Terpasang Drain
- Pasien terpasang ventilator
- Aktivitas fisik Pasien dibantu perawat
(total care)
III. PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Ketidakfektifan Perfusi Jaringan Serebral b.d Gangguan Transport
O2
2. Kerusakan Integritas Jaringan b.d Prosedur Invasif (Post Op
Craniotomy)
3. Resiko Infeksi
4. Resiko Aspirasi
5. Resiko Jatuh
6. Hambatan Mobilitas Fisik b.d Gangguan Neuromuskular
7. Defisit Perawtan diri b.d Keruskan Neuromuskular.
IV. RENCANA KEPERAWATAN

NO Diagnosa Keperawatan NOC NIC


1 Ketidakfektifan Perfusi Adapun tujuan jangka pendek adalah 1x 30 menit Peripheral Sensation Mnagement
Jaringan Serebral b.d Circulation Status - Monitor TTV
Gangguan Transport O2 1. Tekanan sistol dan diastole dalam rentang yang - Monitor AGD, Pupil,ketajaman dan reaksi
diharapkan - Monitor adanya diplopia, pandangan kabur
Neurologic Status , nyeri kepala
1. Peningkatan status kognitif - Monitor level kebingungan dan orientasi
Tissue Perfussion : Cerebral - Monitor tonus otot pergerakan
1. Tekanan sistol dan diastole dalam rentang yang - Monitor tekanan intracranial dan respon
diharapkan neurologis
- Catat perubahan pasien dalam merespon
Adapun tujuan jangka panjang adalah 2x 24 menit stimulus
Circulation Status - Monitor status cairan
1. Tekanan sistol dan diastole dalam rentang yang - Pertahankan parameter hemodinamik
diharapkan - Tinggikan kepala 0-450 tergantung pada
2. Tidak ada ortostatik Hipertensi kondisi pasien dan order medis.
3. Rata-rata tekanan darah normal
Neurologic Status
1. Peningkatan status kognitif
2. Peningkatan orientasi kognitif
3. Peningkatan fungsi saraf kranial
4. Peningkatan kemampuan komunikasi.
Tissue Perfussion : Cerebral
1. Tekanan sistole dan diastole dalam rentang yang
diharapkan
2. Tidak ada ortostatik Hipertensi
3. Rata-rata tekanan darah normal
a2 Kerusakan Integritas Adapun tujuan jangka pendek adalah 1x 30 menit Pressure ulcer prevention wound care
Jaringan b.d Prosedur Tissue integrity : skin and mucous membrane - Jaga kulit agar tetap bersih dan kering
Invasif (Post Op 1. Perfusi jaringan normal - Monitor kulit adanya kemerahan
Craniotomy) 2. Tidak ada tanda-tanda nekrosis - Monitor aktivitas dan mobilisasi pasien
Wound healing : primary and secondary intention - Monitor status nutrisi pasien
1.Terjadinya proses penyembuhan luka - Observasi luka : lokasi, dimensi,
2.Tidak ada tanda-tanda infeksi kedalaman luka, jaringan nekrotik, tanda-
tanda infeksi local, formasi traktus
- Mengajarkan keluarga tentang luka dan
Adapun tujuan jangka pendek adalah 2x 24 menit perawatan luka
Tissue integrity : skin and mucous membrane - Kolaborasi ahli gizi pemberian diet TKTP
1. Ketebalan dan tekstur jaringan normal - Lakukan perawatan luka dengan tehnik
2. Perfusi jaringan normal steril
3. Tidak ada tanda-tanda nekrosis - Berikan posisi yang mengurangi tekanan
4. Integritas kulit normal pada luka
5. Ketebalan dan tekstur jaringan normal - Hindari kerutan pada tempat tidur
Wound healing : primary and secondary intention
1. Terjadinya proses penyembuhan luka
2. Tidak ada tanda-tanda nekrosis
3. Tidak ada tanda-tanda infeksi

3 Resiko Infeksi Adapun tujuan jangka pendek adalah 1x 30 menit Infection Control (Kontrol infeksi)
Immune Status 1. Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien
1. Tidak ada tanda-tanda infeksi lain
Knowledge : Infection Control 2. Pertahankan teknik isolasi
1. .menerapkan cuci tangan pada petugas 3. Penggunaan baju khusu pada pengunjung
kesehatan dan keluarga 4. Instruksikan pada pengunjung untuk mencuci
Risk control tangan saat berkunjung dan setelah
1. Mengidentifikasi faktor resiko berkunjung meninggalkan pasien
2. Memonitor lingkungan 5. Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan
6. Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah
Adapun tujuan jangka Panjang adalah 2x 24 jam tindakan keperawtan
Immune Status 7. Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat
1. Tidak ada tanda-tanda infeksi pelindung
2. Jumlah leukosit dalam batas normal 8. Pertahankan lingkungan aseptik selama
Knowledge : Infection Control pemasangan alat
1. Menerapkan cuci tangan pada petugas kesehatan 9. Ganti letak IV perifer dan line central dan
dan keluarga dressing sesuai dengan petunjuk umum
2. mendeskripsikan proses penularan penyakit, 10. Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan
faktor yang mempengaruhi serta penatalaksanaan infeksi kandung kencing
nya 11. Tingktkan intake nutrisi
3. meminimalkan resisten obat 12. Berikan terapi antibiotik bila perlu
4. Peningkatan kebutuhan nutrisi Infection Protection (proteksi terhadap infeksi)
Risk control 1. Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik dan
1. Mengidentifikasi faktor resiko lokal
2. Memonitor lingkungan 2. Monitor hitung granulosit, WBC
3. Mengembangkan strategi efektif dalam control 3. Monitor kerentanan terhadap infeksi
resiko. 4. Partahankan teknik aspesis pada pasien yang
beresiko
5. Inspeksi kulit dan membran mukosa terhadap
kemerahan, panas, drainase
6. Inspeksi kondisi luka / insisi bedah
7. Dorong masukkan nutrisi yang cukup
8. Dorong masukan cairan
9. Ajarkan dan keluarga tanda dan gejala infeksi
10. Ajarkan cara menghindari infeksi
11. Laporkan kecurigaan infeksi
12. Laporkan kultur positif

4 Resiko Aspirasi Adapaun tujuan jangka Pendek adalah 1x30 menit adalah Aspiration precaution
Respiratory Status : Ventilation 1. Monitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan
1. Tidak terdapat penumpukan sputum kemampuan menelan
2. Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak merasa 2. Monitor status paru
tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal 3. Pelihara jalan nafas
4. Lakukan suction jika diperlukan
Aspiration prevention 5. Cek nasogastrik sebelum makan
1. Mengidentifikasi faktor resiko terjadinya aspirasi 6. Hindari makan kalau residu masih banyak
7. Haluskan obat sebelumpemberian
Swallowing Status 8. Naikkan kepala 30-45 derajat setelah makan
1.Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa terjadi
aspirasi, dan mampumelakukan oral hygiene

Adapaun tujuan jangka Panjang adalah 2x24 jam adalah


Respiratory Status : Ventilation
3. Klien dapat bernafas dengan mudah, tidak irama,
frekuensi pernafasan normal
4. Tidak terdapat penumpukan sputum
5. Jalan nafas paten, mudah bernafas, tidak merasa
tercekik dan tidak ada suara nafas abnormal

Aspiration prevention
2. Mengidentifikasi faktor resiko terjadinya aspirasi
3. Memilih makanan dan minuman sesuai dengan
kemampuan pasien menelan
4. Melakukan maintain terhadap oral hygiene pasien
5. Menaikan posisi kepala pasien saat makan dan
minum

Swallowing Status
1.Pasien mampu menelan, mengunyah tanpa terjadi
aspirasi, dan mampumelakukan oral hygiene
2.Pasien terbebask dari tersedak, bauk dan refluks
lambung
3.Pasien tidak mengalami ketidaknyamanan dalam
menelan

5 Resiko Jatuh Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 30 Fall Prevention


menit masalah resiko jatuh teratasi dengan kriteria hasil - Mengidentifikasi deficit kognitif atau fisik
jangka pendek pasien yang dapat meningkatkan potensi
Fall Perevention Behavior jatuh dalam lingkungan tertentu
1. Menggunakan peralatan untuk mencegah resiko jatuh - Mengidentifikasi perilaku dan faktor resiko
2. Control pengobatan yang dapat menimbulkan resiko yang mempengaruhi resiko jatuh
jatuh - Kunci tempat tidur atau brangkar
- Gunakan rel sisi Panjang yang sesuai dan
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam tinggi untuk mencegah jatuh dari tempat
masalah resiko jatuh teratasi dengan kriteria hasil jangka tidur sesuai dengan kebutuhan.
pendek - Tanda-tanda posting untuk meningkatkan
Fall Perevention Behavior staf bahwa pasien yang beresiko tinggi
1. Tindakan individua tau pemberi asuhan untuk jatuh
meminimalkan faktor resiko yang dapat memicu jatuh
dilingkungan individu
2. Menggunakan peralatan untuk mencegah resiko jatuh
3. Control pengobatan yang dapat menimbulkan resiko
jatuh
6 Hambatan Mobilitas Fisik Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 60 Exercise therapy : ambulation
b.d Gangguan menit masalah Hambatan mobilitas fisik teratasi dengan 1. Monitoring vital sign sebelm/sesudah latihan
Neuromuskular kriteria hasil jangka pendek dan lihat respon pasien saat latihan
2. Konsultasikan dengan terapi fisik tentang
Joint movement rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan
1. Klien meningkat dalam aktifitas fisik 3. Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain
tentang teknik ambulasi
Mobility 4. Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi
1. Klien meningkat dalam kemampuan otot dan sendi 5. Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi dan
bantu penuhi kebutuhan ADLs ps.
6. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan.
Transfer performance 7. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan
1. Memperbalisasikan perasaan dalam meningkatkan berikan bantuan jika diperlukan
kekuatan dan kemampuan berpindah

Adapaun tujuan jangka Panjang adalah 3x24 jam adalah

Joint movement
2. Klien meningkat dalam aktifitas fisik

Mobility
2. Klien meningkat dalam kemampuan otot dan sendi
3. Klien mampu mengatur posisi tubuh
4. Mengerti dari tujuan peningkatan mobilitas
Transfer performance
1. Klien mampu berpindah
2. Memperbalisasikan perasaan dalam meningkatkan
kekuatan dan kemampuan berpindah
7 Defisit Perawtan diri b.d Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 30 Self Care assistane : ADLs
Keruskan Neuromuskular. menit masalah defisit perawatan diri teratasi dengan 1. Monitor kemempuan klien untuk perawatan diri
kriteria hasil jangka pendek yang mandiri.
2. Monitor kebutuhan klien untuk alat-alat bantu
Self care : Activity of Daily Living (ADLs) untuk kebersihan diri, berpakaian, berhias,
1. Klien terbebas dari bau badan toileting dan makan.
2. Kebersihan Mulut Klien terjaga 3. Sediakan bantuan sampai klien mampu secara
3. Klien tidak menggunakan baju yang sama utuh untuk melakukan self-care.
4. Dorong untuk melakukan secara mandiri, tapi
beri bantuan ketika klien tidak mampu
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 1x 24 jam melakukannya.
masalah defisit perawatan diri teratasi dengan kriteria hasil 5. Berikan aktivitas rutin sehari- hari sesuai
jangka panjang kemampuan.
Self care : Activity of Daily Living (ADLs) 6. Pertimbangkan usia klien jika mendorong
- Klien terbebas dari bau badan pelaksanaan aktivitas sehari-hari
- Kebersihan Mulut Klien terjaga
- Klien tidak menggunakan baju yang sama
- Menyatakan kenyamanan terhadap kemampuan
untuk melakukan ADLs
- Dapat melakukan ADLS dengan bantuan
V. IMPLEMENTASI
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Paraf
1. Resiko infeksi 1. Menginstruksikan pada pengunjung untuk mencuci tangan saat berkunjung dan
16 juni 2018 setelah berkunjung meninggalkan pasien.
12:00
2. Mengajarkan Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan keperawtan
3. Membersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain
4. Mengunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung
5. Mempertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat
6. Mempertahankan teknik isolasi
7. Mengganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk
umum
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Paraf
2. Resiko aspirasi 1. Memonitor tingkat kesadaran, reflek batuk dan kemampuan menelan
16 juni 2018 2. Memelihara jalan nafas
Jam 12:00 3. Melakukan suction jika diperlukan
4. Menganjurkan pasien menghindari makan kalau residu masih banyak
5. Menaikkan kepala 30-45 derajat setelah makan posisi semifowler
6. Memantau selalu TTV sebelum dan sesudah melakukan tindakan
No. Tanggal/Jam Tindakan Keperawatan Paraf
5. Resiko jatuh 1. Mengidentifikasi deficit kognitif atau fisik pasien yang dapat meningkatkan
16 juni 2018 potensi jatuh dalam lingkungan tertentu
Jam 12:00
2. Mengidentifikasi perilaku dan faktor resiko yang mempengaruhi resiko jatuh
3. Mengunci tempat tidur atau brangkar pasien
4. Menggunakan rel sisi Panjang yang sesuai dan tinggi untuk mencegah jatuh
dari tempat tidur sesuai dengan kebutuhan pasien
6. Monitor TTV sebelum dan sesudah melakukan tindakan

VI. EVALUASI
No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP)
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Evaluasi (SOAP)


…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….

VII. CATATAN OBSERVASI


No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Catatan Observasi (SOAPIE)
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….

No. Diagnosa Keperawatan Tanggal/Jam Catatan Observasi (SOAPIE)


…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….
…………………………. ……………………... …………………………………………………………………………………….

Das könnte Ihnen auch gefallen