Sie sind auf Seite 1von 10

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA TN.A DENGAN TBC

DI JAJAR, PURWOSARI

1. PENGKAJIAN
a. Data Umum
1. Nama KK : Tn. A
2. Umur KK : 48 Tahun
3. Alamat : Jajar RT 03 / RW 06
4. Pekerjaan :-
5. Pendidikan : Tamat SMP

Susunan Anggota Keluarga

No Nama Umur Sex (L/P) Pendidikan Pekerjaan Hubungan


1. Tn. A 48 Tahun L Tamat SMP - -
Genogram

X X X X

X
X

X X X

Keterangan :

X : Meninggal
: Laki - Laki
: Keturunan

: Perempuan : Tinggal Satu Rumah

6. Tipe Keluarga
Tipe keluarga Tn.A adalah single adult living alone yaitu
keluarga yang terdiri dari orang dewasa yang hidup sendiri.
7. Suku Bangsa
Tn.A menggunakan budaya dan tidak ada kepercayaan khusus
yang dipercayai terkait tentang kesehatan
8. Agama
Islam, tetapi saat ini Tn.A tidak berpuasa karena sakit yang di
derita

9. Status Sosial Ekonomi Keluarga


Menengah ke atas, pendapat yang diperoleh Tn.A cukup untuk
memenuhi kebutuhannya sendiri.
10. Aktivitas Rekreasi Keluarga
Tn.A mengatakan dahulu waktu masih remaja sering berrekreasi
dengan teman-temannya. Tetapi sekarang sudah tidak pernah
berekreasi dan hanya ketika jenuh di rumah Tn.A pergi main ke
rumah temannya.

I. Riwayat Tahap Perkembangan Keluarga


11. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Tn A belum memiliki seorang istri dan anak.
12. Tahap Pekembangan Keluarga yang belum terpenuhi
Semua tahap perkembangan keluarga belum terpenuhi
13. Riwayat Keluarga Inti
Tn A mengatakan saat ini punya penyakit TBC sejak 2 minggu
yang lalu dan sedang pengobatan (pengobatan sudah 6 hari).
14. Riwayat Keluarga Sebelumnya
Tn. A mengatakan ibunya memiliki penyakit Hipertensi, ayahnya
tidak memiliki penyakit menurun dan menahun

II. Lingkungan
15. Karakteristik Rumah
a. Rumah
Rumah milik sendiri dengan luas 56 meter persegi,
mempunyai 4 ruangan.
b. Ventilasi dan penerangan
Ventilasi hanya ada di ruang tamu dan tertutup oleh
bangunan sehingga cahaya tidak dapat masuk, penerangan
cukup memadai.
c. Persediaan air bersih
Ada, dari sumur untuk mandi dan mencuci sedangkan untuk
diminum membeli isi ulang.

d. Pembuangan sampah
Ada, diambil petugas kebersihan tiap pagi
e. Pembuangan air limbah
Ada, mengalir dengan lancar
f. Jamban/WC
WC, jarang dengan sumber air kurang lebih 5 meter.
g. Lingkungan Rumah
Sedikit kurang terawat (kotor), aman dan nyaman.
16. Karakteristik tetangga dan komunitas
Kebiasaan menyapa antar tetangga ketika bertemu, terdapat
aturan untuk tidak membuang sampah sembarangan dan tidak
bertamu lebih dari jam 10 kecuali ada acara.
17. Mobilitas geografi keluarga
Tidak ada kebiasaan berpindah tempat tinggal
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap seminggu sekali diadakan kerja bakti di desa dan Tn.A
tidak mengikuti acara arisan bapak – bapak karena belum
berkeluarga dan tidak mengikuti acara muda mudi karena
sudah diatas batas umur.
19. Sistem Pendukung keluarga
Tn.A sakit TBC, dan untuk merawatnya Tn.A tiap pagi olahraga
lari dan makan makanan yang bergizi seperti setiap makan
harus mengandung unsur sayur.

III. Struktur Keluarga


20. Pola komunikasi keluarga
Tn.A melakukan komunikasi secara terbuka dan langsung,
masing – masing anggota keluarga yang tinggal di sampingnya
yaitu kakaknya mengutarakan masalah dengan jelas sehingga
satu sama lain dapat memberi masukan tentang suatu hal
tanpa mengurangi rasa hormatnya kepada orang yang lebih
tua.

21. Sistem pendukung keluarga


Jumlah anggotakeluarga Tn.A adalah 1 yaitu Tn.A sendiri.
Ketika berobat ke puskesmas maupun rumah sakit Tn.A dapat
membiayai sendiri dan pergi ke fasilitas kesehatan sendiri.
22. Struktur peran keluarga
Tn.A seorang lajang dan kepala keluarga yang bertugas
mencari nafkah bagi dirinya sendiri
23. Nilai dan Norma Keluarga
Menurut Tn.A tidak ada nilai dan norma dalam keluarga yang
memperngaruhi kesehatan. Tn.A mengatakan sehat dan sakit
sudah ada yang mengatur yaitu Allah SWT.

IV. Fungsi keluarga


24. Fungsi Afektif
Tn.A hidup rukun dengan tetangga dan kakak yang tinggal
kdidekat dengan Tn.A. Bila ada masalah, keluarga dan
tetangga saling membantu dan gotong royong untuk
mendapatkan solusi. Jika ada yang sakit parah di bawa ke
Rumah sakit terdekat.
25. Fungsi sosial
Tn.A setiap hari berkumpul dengan tetangga sekitar dan
kakaknya yang tinggal di samping rumahnya. Tn.A selalu
menaati norma yang berlaku di masyarakat sekitar.
26. Fungsi dan Perawatan Keluarga
a. Kemampuan keluarga mengenali masalah
Tn.A mengatakan tidak dapat mengidentifikasi penyakit
dengan awam. Apabila sakit, pusing atau badan pegal –
pegal dianggap karena kecapekan. Ketika sakit yang parah
Tn.A baru memeriksakan kesehatannya ke puskesmas
atau rumah sakit terdekat untuk mendapatka obat.

b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan


Tn.A jika sakit parah selalu berdiskusi terlebih dahulu oleh
kakaknya. Akan tetapi apabila Tn.A sakit yang ringan dan
masih dapat berjalan sendiri Tn.A langsung pergi ke
puskesmas sendiri.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota yang sakit
Tn.A dengan keluarga akan merawat anggota keluarga
yang sakit dengan kemampuan yang dimilikinya.
d. Kemampuan keluarga dalam memelihara
lingkungan yang sehat
Tn.A setiap pagi menyapu rumahnya.
e. Kemampuan keluarga menggunakan fasilitas
kesehatan
Fasilitas kesehatan yang digunakan Tn.A adalah
puskesmas dan rumah sakit terdekat. Bagi Tn.A
keuntungan menggunakan fasilitas kesehatan yaitu
kesehatan dapat teratasi dan apabila sakit bisa
disembuhkan.

V. Stres dan Koping Keluarga


a. Stres jangka pendek dan panjang
Jangka pendek : stersor jangka pendek yang dipikirkan Tn.A saat ini
adalah tentang penyakitnya.
Jangka panjang : tidak ada
b. Kemampuan keluarga berespon terhadap stersor
Tn.A berharap dengan menjalani pengobatan TBC rutin dapat
memberikan kesembuhkan pada penyakitnya.
c. Strategi koping yang digunakan
Tn.A selalu membicarakan masalah dengan kakaknya. Dalam
mengambil keputusan, Tn.A meminta pendapat dari kakaknya dan
belalu bermusyawarah dengan kakaknya.
d. Strategi adaptasi disfungsional
Tidak pernah terdapat perselisihan anatra anggota keluarga dalam
mengambil keputusan.

VI. Pemeriksaan Fisik


Keluhan utama Tn. A adalah mengeluh batuk-batuk lebih dari 2 bulan.

No Pemeriksaan Fisik Tn.A


1. Kepala Simetris, rambut berwarna hitam, tidak ada
ketombe dan tidak mudah dicabut
2. Leher Leher tidak tampak adanya peningkatan
tekanan pada vena jugularis dan arteri carotis,
tidak teraba adanya pembesaran kelenjar tiroid
(struma)
3. Mata Konjungtiva tidak terlihat anemis, tidak ada
katarak, penglihatan tidak kabur.
4. Telinga Simetris, keadaan bersih, pendegaran baik
5. Hidung Simetris, keadaan bersih, tidak ada kelainan
yang ditemukan.
6. Mulut Tidak terkaji karena Tn.A menggunakan
masker,
Tn.A mengatakan lidahnya agak sedikit terasa
pahit
7. Dada Pergerakan dada simetris, RR 22 X/menit,
terdapat suara tambahan ronchi.
8. Abdomen Pada pemeriksaan abdomen tidak terdapat
pembesaran hepar, tidak kembung, peristaltik
usus 12 X/ menit. Tidak ada bekas luka operasi
9. Ekstremitas Atas : tidak ada kelainan, tidak ada nyeri tekan
dan edema
Bawah : tidak ada kelainan, tidak ada nyeri
tekan dan edema.
10. TTV TD : 120/90 mmHg
Nadi : 88 X/menit
RR : 22 X/ menit
S : 36,1 C
BB : 55 kg
TB : 165 cm
2. PEMERIKSAAN PENUNJANG

a. Hasil Pemeriksaan Laboratorium pada tanggal 30 April 2019


BTA : (+) Positif Low
Hasil Test DM : (+) Positif
Gula darah sewaktu : 305
b. Hasil Pemeriksaan Test Cepat Molokuler
Bahan Pemeriksaan : Sputum
Jenis pemeriksaan : Xpert MTB-RIF Assay G4

Hasil Pemeriksaan Nilai Rujukan Metode


MTB DETECTED LOW, Rif MTB NOT DETECTED PRC GetnXpert MTB-
Resistance NOT DETCTED RIF

Keterangan :
Terdeteksi Kuman MTB, Prifampisin Sensitif
Kesan : TB Paru
3. ANALISA DATA

No Data Fokus Masalah Penyebab


1. DS : Kurang Ketidakmampuan
- Tn.A mengatakan
Pengetahuan keluarga
batuk – batuk sudah 2 bulan
mengenal
lebih dan demam setelah
penyakit TBC
minum obat.
- Tn.A belum
mengetahui apa itu penyakit
TBC
- Tn.A mengatakan
belum mengetahui Penyebab
Penyakit TBC dan
bagaimana penularannya.
DO :
 Hasil Pemeriksaan
Laboratorium dengan kesan :
TB Paru
 TTV:
TD : 120/90 mmHg
N : 88 X/menit
RR : 22 X/menit
S : 36,1 C
 Antropometri
TB : 165 cm
BB : 55 kg

4. DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kurang Pengetahuan Pada Keluarga berhubungan dengan
ketidakmampuan keluarga mengenali penyakit TBC.
5. INTERVENSI

Diagnosa Tujuan Intervensi


TUM TUK
Kurang Pengetahuan Setelah Setelah dilakukan 1. Diskusikan
Pada Keluarga dilakukan tindakan keperawatan kepada keluarga
berhubungan dengan kunjungan selama 2 x 30 menit mengenai
ketidakmampuan diharapkan diharapkan keluarga pengertian, tanda
keluarga mengenali klien dan mampu mengenal dan dan gejala,
penyakit TBC. keluarga Tn.A memahami penyakit penyebab dan
dapat TBC cara penularan,
Dengan Kriteria Hasil :
mengenal dan pengobata
1. Mampu
masalah penyakit TBC.
menyebutkan
2. Tanyakan
kesehatan
pengertian TBC
kembali kepada
(TBC) 2. Mampu
keluarga tentang
menyebutkan
pengertian, tanda
tanda dan gejala
dan gejala,
penyakit TBC
3. Mampu penyebab dan
menyebutkan cara penularan,
penyebab dan dan pengobata
penularan TBC. penyakit TBC.
4. Mampu 3. Berikan
menyebutkan reinforcement
penyembuhan positif terhadap
TBC. usaha keluarga
dalam menjawab
pertanyaan.
4. Motivasi
keluarga tentang
penyakitnya.
5. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI

Hari,Tanggal No.D Implementasi Evaluasi TTD


x
1

Das könnte Ihnen auch gefallen