Sie sind auf Seite 1von 8

ISSN: 2303-1395 E-JURNAL MEDIKA, VOL. 7 NO.

8,AGUSTUS, 2018

FAKTOR RISIKO PAPARAN HORMON REPRODUKSI WANITA PADA


PENDERITA KANKER PAYUDARA DI RUMAH SAKIT UMUM PUSAT (RSUP)
SANGLAH DENPASAR

Ni Gusti Putu Raka Ariani1, Ida Bagus Tjakra Wibawa M.2


1
Program Studi Pendidikan Dokter, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana
2
Divisi Bedah Onkologi, Onkologi Medik, Bagian Ilmu Bedah Umum
FK Universitas Udayana/RSUP Sanglah Denpasar
raka.ariani@gmail.com

ABSTRAK
Berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) tahun 2013, kanker payudara dan kanker leher rahim
adalah beberapa macam penyakit yang sering ditemui pada pasien rawat inap maupun rawat jalan. Hal ini
membuktikan tingginya angka morbiditas dan mortalitas yang ditimbulkan akibat kanker payudara.
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor risiko kanker payudara pada pasien di Rumah Sakit Umum
Pusat Sanglah Kota Denpasar yang berhubungan dengan paparan hormon reproduksi wanita. Jenis
penelitian ini adalah analitik dengan metode kasus kontrol age-matching. Pengambilan sampel
menggunakan non probability sampling jenis consecutive berjumlah 40 orang kasus dan 40 orang kontrol.
Variabel yang diteliti adalah riwayat keluarga, usia menarche, menopause, riwayat melahirkan, terapi
hormon pengganti, dan penggunaan kontrasepsi hormonal. Analisis data dilakukan secara bivariat dengan
McNemar test. Dari hasil analisis didapatkan riwayat keluarga menderita kanker payudara (OR=2.333;
IK95%:0.718-7.587), riwayat menarche (OR=0,234; IK95%:0,061-0,964), menopause (OR=2,149;
IK95%:0,707-6,530), riwayat pernah melahirkan (OR=0,243; IK95%:0,061-0,960), terapi hormon
pengganti (OR=1,588; IK95%:0,412-6,122), kontrasepsi hormonal (OR=1,00; IK95%:0,293-3,412).
Riwayat pernah melahirkan merupakan satu-satunya faktor protektif terhadap kanker payudara.

Kata Kunci: kanker payudara, faktor risiko, paparan hormon estrogen, RSUP Sanglah Denpasar

ABSTRACT
Based on Rikesdas 2013, breast and cervical cancer are the most common disease in hospitalized patients
and outpatients . This proves the high morbidity and mortality caused by breast cancer . Aims of this
research is to determine the risk factors for breast cancer in patients at General Hospital Denpasar
Sanglah associated with exposure to the female reproductive hormones. The type of research is analytic
with case control age-matched approach. Using a non- probability sampling types consecutive sampling,
total samples 40 cases and 40 controls. The variable studied were family history, age of menarche,
menopause, history of childbirth, hormone replacement therapy, and the use of hormonal contraceptives.
Data analysis was performed bivariate with the McNemar test. Family history of breast cancer
(OR=2.333; IK95%:0.718-7.587), age of menarche (OR=0.234; CI95%:0.061-0.964), menopause
(OR=2.149; CI95%:0.707-6.530), history of childbirth (OR=0.243; CI95%:0.061-0.960), hormone
replacement therapy (OR=1.588; CI95%:0.412-6.122), hormonal contraceptives (OR=1.00;
CI95%:0.293-3.412). History of childbirth is the only protective factor toward breast cancer.

Keywords: breast cancer, risk factor, estrogen exposure, RSUP Sanglah Denpasar

PENDAHULUAN penduduk dunia (kurang lebih 22% dari


Kanker adalah salah satu penyakit total jumlah kematian non communicable
tidak menular dan juga merupakan disease) disebabkan oleh kanker. Lebih dari
penyebab mortalitas tertinggi di berbagai 70% kejadian kanker terjadi di Negara
belahan dunia. Pada tahun 2012 tercatat 8,2 berkembang, pada tahun 2030 mendatang
juta kematian populasi diprediksi bahwa jumlahnya akan terus
meningkat menjadi 11,5 juta kematian.1

1 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
Kanker payudara menduduki risiko kanker payudara. Manfaat dari
peringkat kelima di dunia berdasarkan penelitian ini sebagai informasi dan
jumlah kematian pada tahun 2012 dengan tambahan data kepada instansi terkait
angka 521.000 kematian. Dalam data WHO mengenai jenis faktor risiko pada penderita
tahun 2012, 1,7 juta wanita telah kanker payudara, sebagai acuan untuk
terdiagnosa kanker payudara dan terdapat dilaksanakan intervensi/penelitian lebih
6,3 juta wanita masih hidup yang lanjut mengenai kanker payudara, dan
terdiagnosa kanker payudara dalam rentang dengan mengetahui jenis faktor risiko,
waktu 5 tahun terakhir. Dari seluruh khususnya faktor risiko yang dapat
penyakit yang menyebabkan kematian, dimodifikasi, maka hasil penelitian ini
kanker menempati peringkat ketujuh dapat dimanfaatkan sebagai sumber data
dengan presentase 5,7% di Indonesia. yang dapat menunjang usaha pencegahan
Prevalensi kanker 1,4 per 1000 penduduk kanker payudara.
atau sekitar 330.000 orang.2
Secara umum, ada beberapa faktor BAHAN DAN METODE
yang berkaitan dengan kejadian kanker
payudara seperti riwayat keluarga, kelainan Desain penelitian ini dalam bentuk
genetik, umur dan jenis kelamin, obesitas, analitik observasional dengan desain kasus
kurangnya aktivitas fisik, diet yang tidak kontrol berpasangan dimana semua data
seimbang, kebiasaan merokok serta minum yang akan diteliti diambil berdasarkan
minuman beralkohol, radiasi serta kuisioner dan wawancara langsung.
kepadatan jaringan payudara.3-10 Penelitian dilaksanakan di RSUP Sanglah
Terdapat pula faktor risiko akibat Denpasar dari bulan Maret 2015 sampai
paparan hormon reproduksi wanita yang Juli 2015. Pengambilan sampel dengan cara
dapat dinilai dari siklus menstruasi, paritas, consecutive sampling dimana semua subjek
penggunaan terapi hormon, dan kontrasepsi secara berurutan dan memenuhi kriteria
oral.3,10,11 yang telah ditetapkan sebelumnya
RSUP Sanglah Denpasar adalah diikutsertakan dalam penelitian sampai
rumah sakit rujukan untuk wilayah Bali, jumlah sampel yang diperlukan terpenuhi.
dan Nusa Tenggara dengan jumlah pasien Jumlah total responden adalah 80 orang.
kanker yang cukup banyak. Dengan adanya Responden dibagi menjadi dua kelompok,
fakta di lapangan bahwa jumlah penderita yaitu kelompok kasus yaitu pasien kanker
kanker semakin meningkat, maka payudara yang datang ke poliklinik Bedah
diperlukan tindakan pencegahan salah Onkologi, sedangkan kelompok kontrol
satunya dengan menghindari paparan faktor merupakan pasien non kanker yang dirawat

2 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
inap. Setelah semua data terkumpul, data SMP 3 (7,5) 10 (25)
dimasukkan dan diolah dalam Statistical SMA/sederajat 14 (35) 8 (20)
Package for Social Sciences (SPSS) versi Perguruan 9 (22,5) 2 (5)
21. Tinggi
Pekerjaan
HASIL Pegawai 11 2 (5)
Negeri (27,5)
90 responden yang diwawancara, 80 Pegawai 3 (7,5) 7 (17,5)
responden yang memenuhi syarat swasta
dimasukan ke dalam penelitian. Rerata usia Wiraswasta 10 (25) 6 (15)
responden adalah 55,15 ± 6,637 tahun Petani 4 (10) 3 (7,5)
dimana rentang usia termuda adalah 45 Ibu Rumah 10 (25) 16 (40)
tahun dan tertua 69 tahun. Sebanyak Tangga
27,50% responden memiliki tingkat Lain-lain 32 (5) 6 (15)
pendidikan SMA. Mayoritas responden Daerah asal
adalah seorang ibu rumah tangga. Denpasar 16 (40) 6 (15)
Kebanyakan responden pada kelompok Badung 3 (7,5) 5 (12,5)
kasus berasal dari Kota Denpasar, Tabanan 5 (12,5) 15 (37,5)
sedangkan pada kelompok kontrol Gianyar 2 (5) 1 (2,5)
sebanyak 37,5% berasal dari Kabupaten Jembrana 2 (5) 1 (2,5)
Tabanan. Klungkung 1 (2,5) 3 (7,5)
Tabel 1. Sosio-demografi Pasien Kanker Bangli 1 (2,5) 3 (7,5)
Payudara Singaraja 2 (5) 1 (2,5)
di RSUP Sanglah Karangasem 2 (5) 2 (5)
Kasus Kontrol Luar Bali 6 (15) 3 (7,5)
Sosio-demografi
(%) (%)
Pasien
N = 20 N = 20 Riwayat keluarga dengan kanker
Usia payudara merupakan faktor risiko jika
41-50 12 (30) 12 (30) keluarga yang menderita merupakan first
51-60 19 19 (47,5) degree relative (ayah/ibu/saudara kandung)
(47,5) dari pasien kaker payudara itu sendiri.2
61-70 9 (22,5) 9 (22,5) Pada kelompok kasus didapatkan data
Tingkat pendidikan sebanyak 10 responden memiliki first
Tidak sekolah 4 (10) 7 (17,5) degree relative menderita kanker payudara,
SD 10 (25) 13 (32,5) dan 30 lainnya tidak memiliki riwayat

3 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
keluarga penderita kanker payudara. Pada Pada kelompok kasus terdapat 11
kelompok kontrol terdapat 5 responden orang yang masih menstruasi dan 29 orang
memiliki first degree relative menderita sudah menopause. Pada kelompok kontrol
kanker payudara, dan 35 responden tidak mayoritas responden telah mengalami
memiliki riwayat keluarga penderita kanker menopause. Hasil statistic Pearson Chi
payudara. Didapatkan hasil p=0,152, Square p=0,172. Dari hasil analisis bivariat
OR=2,333 (IK95%: 0,718-7,587). didapatkan OR=2,149 (IK95%: 0,707-
Tabel 2. Faktor Risiko Riwayat Keluarga 6,530). Pada responden yang sudah
Penderita Kanker Payudara mengalami menopause didapatkan rerata
Kasus Kontrol P usia menopause adalah 49 tahun, sedangkan
n (%) n (%) usia termuda 40 tahun, dan usia tertua
Riwayat Ada 10 5 (6,25) 0,152 adalah 65 tahun. Sebanyak 12 (15%)
keluarga (12,5) responden menopause pada usia 50 tahun.
dengan Tidak 30 35
Tabel 4. Faktor Risiko Menopause
kanker ada (37,5) (43,25)
Kasus Kontrol P
payudara
n (%) n (%)
menoopause Belum 11 6 (7,5) 0,172
Menarche lebih awal dikatakan sebagai
(13,75)
faktor risiko karena berhubungan dengan
Sudah 29 34
paparan hormon reproduksi dalam waktu
(36,25) (42,5)
yang lebih lama.13 Didapatkan rerata usia
menarche pada seluruh responden adalah
Sebanyak 30 orang pernah
13,75 + 1,50 tahun. Usia menarche
melahirkan dan 10 orang tidak pernah
terbanyak adalah 14 tahun dengan jumlah
melahirkan pada kelompok kasus. Pada
25 (31,30%) responden. Hasil p=0,390,
kelompok kontrol sebagian besar pernah
OR=0,608 (IK95%: 0,194-1,904).
melahirkan yaitu 37 orang. Hasil statistik
Tabel 3. Faktor Risiko Usia Menarche menggunakan uji Pearson Chi Square
Kasus Kontrol P didapatkan hasil p=0,034. Dari hasil
n (%) n (%) analisis bivariat didapatkan OR= 0.234
Usia ≤12 6 9 0,390 (IK95%: 0.061-0.964). Pada kelompok
menarche tahun (7,5) (11,25) kasus, rerata usia melahirkan pertama kali
adalah 25,40 + 4,50 tahun, usia termuda
>12 34 31
adalah 19 tahun dan tertua 37 tahun.
tahun (42,5%) (38,75)
Tabel 5. Faktor Risiko Riwayat Melahirkan
4 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
Kasus Kontrol P didapatkan OR= 1,00 (IK95%: 0,293-
n (%) n (%) 3,412).
Riwayat Pernah 30 37 0,034 Tabel 7. Faktor Risiko Penggunaan
melahirkan (37,5) (46,25) Kontrasepsi Hormonal
Kasus Kontrol P
Tidak 10 3
n (%) n (%)
Pernah (12,5) (3,75)
Kontrasepsi <5tahun 34 34 1,00
Hormonal (42,5) (42,5)
Pada kelompok kasus dan kontrol, durasi
penggunaan terapi hormon pengganti rerata >5tahun 6(7,5) 6(7,5)
adalah dibawah satu tahun, namun pada
kelompok kasus terdapat satu responden PEMBAHASAN
yang menggunakan terapi hormon
pengganti selama tiga tahun. Analisis Berdasarkan hasil analisis bivariat,
statistik menggunakan uji Pearson Chi terdapat peningkatan faktor risiko pada
Square didapatkan hasil p=0,499. Dari hasil pasien dengan riwayat keluarga penderita
analisis bivariat didapatkan OR= 1,588 kanker payudara dengan OR=2,333 namun
(IK95%: 0,412-6,122). secara statistik tidak bermakna. Hasil ini
Tabel 6. Faktor Risiko Terapi Hormon tidak selaras dengan penelitian Haslinda
Pengganti tahun 2013 yang menyatakan bahwa adanya
Kasus Kontrol P hubungan yang bermakna antara riwayat
n (%) n (%) keluarga dengan kanker payudara.11
Terapi Ya 6 (7,5) 4 (5) 0,499 Hasil penelitian ini menunjukkan
hormon usia menarche ≤12 tahun tidak memiliki
Tidak 34 36 (45)
pengganti hubungan yang signifikan terhadap
(42,5)
peningkatan risiko terjadinya kanker
payudara, berbeda dengan penelitian
Baik dalam kelompok kasus maupun
Anggorowati tahun 2013 yang
kontrol masing-masing terdapat 34 orang
menyebutkan usia menarche <12 tahun
yang menggunakan dalam jangka waktu
secara signifikan meningkatkan risiko
kurang dari lima tahun. 6 orang lainnya
kanker payudara. Perbedaan ini mungkin
pada kelompok kasus dan kontrol
disebabkan karena sebagian besar
menggunakan kontrasepsi hormonal dalam
responden menarche pada usia >12 tahun.12
jangka waktu lebih dari lima tahun dengan
Variabel usia menopause tidak dapat
nilai p=1,00. Hasil analisis bivariat
dimasukan sebagai faktor risiko karena

5 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
terdapat responden yang belum menopause. regresi menjadi lobul tipe 1. Terdapat
Hal ini menyebabkan peneliti tidak dapat perbedaan karakteristik lobul tipe 1 antara
menilai secara langsung durasi paparan wanita yang pernah melahirkan dan yang
hormon reproduksi terhadap responden tidak pernah melahirkan. Pada wanita
pada kelompok kasus maupun kontrol dengan riwayat melahirkan, sel pada lobul
karena tidak terdapat jumlah sampel yang tipe 1 didominasi oleh jaringan hyalin yang
valid untuk variabel usia menopause agar sebagian besar sel-sel pada lobul tipe 1,3,4
dapat dikatakan sebagai faktor risiko. pada wanita yang pernah melahirkan berada
Penyakit kanker payudara yang diderita pada fase G0 atau dalam fase istirahat.13
pada usia lebih muda mungkin disebabkan Pemakaian terapi hormon pengganti
oleh adanya faktor lain seperti gaya hidup, bukan merupakan faktor risiko yang
pola makan, dan pengaruh lingkungan. meningkatkan kejadian kanker payudara,
Dalam penelitian ini, variabel status hal tersebut tidak sejalan dengan
menopause hanya disajikan untuk Chlebowski tahun 2010 yang memperoleh
mengetahui jumlah distribusi pasien. Status hasil bahwa penggunaan terapi hormon
menopause tidak mempunyai hubungan pengganti meningkatkan kejadian kanker
terhadap insiden kanker payudara dengan payudara. Hal ini bisa disebabkan karena
nilai p=0.172. sebagian besar sampel pada kedua
Hasil penelitian menunjukan bahwa kelompok tidak menggunakan terapi
riwayat melahirkan merupakan faktor hormon pengganti sehingga analisis
protektif dengan OR=0.423 (OR<1) dengan mendapatkan tidak adanya peningkatan
tingkat kemaknaan yang signifikan risiko kejadian kanker payudara.14
(p=0.034). Hal ini sejalan dengan beberapa Pemakaian kontrasepsi hormonal
penelitian lain yang menyatakan adanya tidak mempunyai hubungan atas kejadian
hubungan antara riwayat melahirkan kanker payudara berdasarkan hasil analisis
terhadap penurunan risiko kejadian kanker bivariat dengan nilai p=1, OR=1. Hal ini
payudara. Payudara mengandung lebih bertentangan dengan beberapa penelitian
banyak lobul tipe 4 pada masa kehamilan yang menyebutkan bahwa terdapat
hingga proses melahirkan. Lobul tipe ini hubungan antara penggunaan kontrasepsi
merupakan sel-sel payudara yang sudah hormonal dengan peningkatan risiko
terdiferensiasi sempurna dan memiliki daya terjadinya kanker payudara.13,14 Perbedaan
tahan terhadap karsinogen karena memiliki ini mungkin disebabkan oleh distribusi
reseptor estrogen dan progesteron lebih responden kelompok kasus dan kontrol
sedikit dibandingkan lobul tipe 1 dan 2. yang menggunakan kontrasepsi hormonal
Lobul tipe 4 dapat mengalami proses namun dalam jangka waktu kurang dari

6 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
lima tahun lebih banyak dibandingkan 1. Breast cancer Facts & Figures 2013-
responden yang menggunakan kontrasepsi 2014. 1st ed. Atlanta, Ga.: American
hormonal dalam jangka waktu lebih dari Cancer Society; 2013.
lima tahun sehingga tidak didapatkan 2. BRCA1 & BRCA2: Cancer Risk &
adanya hubungan yang bermakna atas Genetic Testing [Internet]. National
kenaikan kejadian kanker payudara. Setelah Cancer Institute. 2015 [cited 4 January
batas pemakaian kontrasepsi diturunkan 2015]. Available from:
menjadi tiga tahun untuk melihat perbedaan http://www.cancer.gov/cancertopics/fact
hasil uji statistik, ternyata tidak sheet/Risk/BRCA
menunjukan hasil yang signifikan. 3. Oraniec I, Simpson E. Aromatase
Analisis multivariat tidak dapat Research and its Clinical Significance.
dilakukan karena hanya terdapat satu faktor Polska/Polish Journal of Endocrinology.
yang memiliki hubungan terhadap kejadian 2010;1(61):126-134.
kanker payudara. Analisis multivariat 4. Food, nutrition, physical activity, and
memerlukan minimal dua data yang the prevention of cancer. Washington,
memiliki tingkat kemaknaan yang DC: American Institute of Cancer
signifikan untuk dianalisa lebih lanjut. Research; 2007.
5. Abeloff M, Armitage J, Niederhuber J,
SIMPULAN
Kastan M, Gillies W. Abeloffʼs clinical
Menurut hasil dan pembahasan di
oncology. Philadelphia: Churchill
atas, maka dapat disimpulkan adanya
Livingstone; 2008.
hubungan antara riwayat melahirkan
6. Castro G. Alcohol drinking and
terhadap kejadian kanker payudara yang
mammary cancer: Pathogenesis and
sesuai dengan hipotesis sebelumnya.
potential dietary preventive alternatives.
Riwayat pernah melahirkan merupakan
World Journal of Clinical Oncology.
faktor protektif terhadap kanker payudara.
2014;5(4):713.
Sedangkan variabel lain yang dicurigai
7. Xue F, Willett W, Rosner B, Hankinson
sebagai faktor risiko seperti riwayat
S, Michels K. Cigarette Smoking and
keluarga, usia menarche, status menopause,
the Incidence of Breast Cancer.
penggunaan terapi hormon pengganti, dan
Archives of Internal Medicine.
penggunaan kontrasepsi hormonal ternyata
2011;171(2):10.
ditemukan tidak bermakna dalam analisis
8. Yaffe M, Mainprize J. Risk of
statistik.
Radiation-induced Breast Cancer from
Mammographic Screening. Radiology.
DAFTAR PUSTAKA
2011;258(1):98-105.

7 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum
9. Holmberg L, Iversen O, Rudenstam C, 12. Anggorowati L. Faktor Risiko Kanker
Hammar M, Kumpulainen E, Jaskiewicz Payudara Wanita. Jurnal Kesehatan
J et al. Increased Risk of Recurrence Masyarakat. 2013;8(2):121-126.
After Hormone Replacement Therapy in 13. Russo J, Russo I. Development of the
Breast Cancer Survivors. JNCI Journal human breast. Maturitas. 2004;49(1):2-
of the National Cancer Institute. 15.
2008;100(7):475-482. 14. Chlebowski R, Anderson G, Gass M,
10. DeVita V, Lawrence T, Rosenberg S. Lane D, Aragaki A, Kuller L et al.
DeVita, Hellman, and Rosenberg's Estrogen Plus Progestin and Breast
cancer. Philadelphia, Pa. [u.a.]: Wolters Cancer Incidence and Mortality in
Kluwer, Lippincott Williams & Wilkins; Postmenopausal Women.
2008. JAMA.2010;304(15):1684.
11. Haslinda. Faktor Risiko Kejadian
Kanker Payudara di RSUP Dr. Wahidin
Sudirohusodo Makassar. 2013;1(2):9.

8 http.//ojs.unud.ac.id/index php/eum

Das könnte Ihnen auch gefallen