Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Ridwan Tsaqif
ABSTRACT
1
penemuan baru dalam dunia teknologi, menjadi sangat padat yang berarti
terutama teknologi informasi. Adapun diperlukan suatu infrastruktur jalur lalu
salah satu penemuan tersebut adalah lintas (ruas jalan, jembatan) yang
Sistem Informasi Geografis (SIG). SIG memadai. Menilik dari kondisi yang ada
dibuat dengan menggunakan informasi pada saat ini dengan membandingkan
yang berasal dari pengolahan sejumlah dengan tingkat pertumbuhan jumlah
data, yaitu data geografis atau data yang penduduk dan kebutuhannya yang
berkaitan dengan posisi obyek di demikian tinggi, maka perencanaan jalur
permukaan bumi. Teknologi SIG lalu lintas harus diatur dengan sangat
mengintegrasikan operasi pengolahan hati-hati dan tepat guna agar
data berbasis database yang biasa memberikan suatu rasa nyaman bagi
digunakan saat ini, seperti pengambilan masyarakat. Selain itu pemeliharaan
visualisasi yang khas serta berbagai (maintenance) fasilitas jalur lalu lintas
keuntungan yang mampu ditawarkan merupakan suatu kewajiban yang
analisis geografis melalui gambar- bersifat rutin dalam jangka waktu
gambar petanya. tertentu untuk tetap memastikan
SIG dapat disajikan dalam kondisinya tetap terawat.
bentuk aplikasi desktop, aplikasi web Sering dijumpai kondisi jalan yang
maupun aplikasi mobile. SIG merupakan mengalami gelombang atau retak-retak
sistem informasi berbasis komputer yang pada hal baru saja dilakukan perbaikan
merupakan penggabungan antara unsur jalan dengan cara penambahan
peta (geografis) dan informasi tentang perkerasan atau overley. Tebal tipisnya
peta tersebut (data atribut), yang perkerasan overlap atau perbaikan
dirancang untuk mendapatkan, perkerasan ini tergantung dari data lalu
mengolah, memanipulasi, analisis, lintas serta umur rencana dan material
memperagakan dan menampilkan data atau bahan yang dipergunakan. faktor-
spasial untuk menyelesaikan faktor yang mempengaruhi dalam
perencanaan, mengolah dan meneliti penentuan ketebalan perkerasan jalan
permasalahan . Kota Padang adalah ibu adalah data lalu lintas (komposisi lalu
Kota dari Provinsi Sumatera Barat. Kota lintas) serta pertumbuhan lalu lintas,
Padang terletak antara 0’57’0”LU dan kondisi tanah dasar (sub grade), kondisi
0,95”LS serta antara 100’21’11”- lingkungan jalan, material atau bahan
100,35306” BT. Luas wilayah 694,96 serta umur rencana jalan.
km2. Kota Padang terdiri dari 11 Pertumbahan lalu lintas
Kecamatan, yang terluas adalah mempengaruh kepada jumlah lalu lintas
Kecamatan Koto Tangah dengan luas yang melewati jalan dan selanjutnya
232,25 km2 dan yang terkecil adalah akan mempengaruhi kekuatan
Kecamatan Padang Barat yaitu 7,00 perkerasan jalan yang ada. Dengan kata
km2. lain salah satu kekuatan perkerasan jalan
Kota Padang sebagai sebuah kota yang yang ada dipengaruhi oleh jumlah dan
memiliki keragaman kehidupan sosial komposisi lalu lintas yang melewati
ekonomi mengalami suatu jalan tersebut. Makin banyak jumlah lalu
perkembangan yang sangat pesat, lintas dan makin banyak jumlah
terutama dalam bidang kehidupan kendaraan berat yang melewati jalan
penduduk yang sangat berkaitan erat semakin cepat jalan mengalami
dengan perencanaan tata ruang. Seiring kerusakan. (Teknik, Politeknik, &
dengan hal tersebut maka terjadi suatu Semarang, 2014).
efek dimana mobilitas orang dan barang
2
Informasi tentang kondisi dan Penelitian Sebelumnya yang
perkerasan ruas jalan di Kota Padang membahas tentang “Rancang Bangun
saat ini belum ada, khususnya dibagian Sistem Informasi Geografis Jalan Pada
pemetaan sehingga bagi pegawai dinas Kabupaten Kudus” yang dimana hasil
PUPR Kota Padang dan masyarakat, dari penelitian ini dapat membuat
kesulitan untuk mengetahui kondisi jalur perencanaan pembangunan dan
yang bagus, terutama di Kecamatan perbaikan infrastruktur jalan Kabupaten
Padang Timur, Kota Padang. Kudus, dan juga output dari penelitian
Kecamatan Padang Timur adalah ini menampilkan sistem informasi
salah satu kecamatan yang ada di Kota geografis yang juga menampilkan
Padang, Kecamatan dengan luas 8,15 kondisi dan perkerasan ruas jalan, dan
km² ini, tidak luput dari kondisi jalan menampilkan statistik perkerasan jalan.
yang terdapati ada jalan yang rusak, pada (Pembimbing, Informatika, Dian, &
saat ini kondisi jalan pada kecamatan Semarang, n.d.)
Padang Timur, terdapat kondisi jalan Dan Penelitian yang lainnya yaitu
seperti jalan berlubang, jalan retak, jalan, membahas tentang “Rancang Bangun
dan jalan bergelombang, dengan Sistem Informasi Geografis Pemetaan
terdapatnya ada jalan yang rusak, Jalan Berlubang Wilayah Surabaya
aktifitas masyarakat menjadai terganggu Selatan” hasil dari penelitian ini aplikasi
dan bahkan dapat menyebabkan dapat mensimulasi jalan berlubang
terjadinya kecelakaan. hanya dengan foto yang telah ditentukan
Pemerintah menegaskan pada tanpa harus langsung ke lokasi, dan
UUD No. 22 Tahun 2009, yang berisi dapat membuat laporan yang secara
“Setiap pengguna jalan raya Negara, langsung tanpa perantara yang menjadi
jalan provinsi, jalan kabupaten, jalan solusi atas kendala yang ada pada
kota bisa menuntut pemerintah untuk metode pengecekan yang
mangganti rugi atas kecelakaan yang konvensional.(Informatika et al., n.d.)
dialami oleh setiap warga Negara Menurut (Ardi dkk, thn 2017)
Indonesia”. Oleh karena itu pemertintah membuat sebuah layanan portal
perlu mengolah data jalan dan secara pengaduan masyarakat, tentang kondisi
berkala sesuai kondisi terkini agar jalan dan jembatan rusak menggunakan
mudah untuk membuat laporan yang SIG, yang dimana untuk memetakan
berhubungan dengan data jalan. Dinas jenis jalan dan jembatan, juga
PUPR (Pekerjaan Umum dan Penataan memetakan titik kerusakan jalan dan
Ruang), mempunyai tugas melaksanakan jembatan dengan memanfaatkan data
kewenangan di bidang pekerjaan umum spasial, data spasial adalah data yang
dan pentaang ruang, yang dimana memiliki gambaran wilayah yang
mempunyai fungsi perumusan kebijakan terdapatdi permukaan bumi, yang
teknis di bidang pekerjaan umum, direprentasikan dalam bentuk grafik,
penataan ruang, pemukiman, pengairan, peta, gambar dalam format digital
kebersihan dan pertamanan. Namun pada berbentuk raster dengan nilai tertentu.
saat ini, di Dinas PUPR Kota Padang Teknik pengumpulan data pada
aplikasi untuk lokasi pemetaan kondisi penelitian jurnal ini menggunakan data
dan perkerasan ruas jalan masih belum primer dan pengumpulan data skunder,
ada, dan masih menggunakan sistem data primer melalui survei lapangan
manual yang mana beberapa waktu data untuk mengumpulkan data pada ruas
dapat hilang. jalan, data skunder dikumpulkan dengan
3
survei instansional pada instansi terkai Informasi Geografis Kondisi dan
dengan pengolahan jaringan jalan. Perkerasan Ruas Jalan
Perbedaan jurnal menurut (Ardi dkk, 3. Metode Pengembangan Perangkat
thn 2017) dengan penelitian Saya tentang Lunak
“Sistem Informasi Geografis Kondisi Metode pengembangan perangkat lunak
dan Perkerasan Ruas Jalan, Studi Kasus yang digunakan pada penelitian ini adalah
Di Kecamatan Padang Timur Kota metode SDLC (System Development
Padang, yaitu Pemetaan jenis jalan dan Life Cycle) dengan model air terjun
jembatan, yang memetakan titik (waterfall) atau sering juga disebut
kerusakan jalan dan jembatan pada model sekuensial linier (sequential
website gis.
liniear). Menurut Hoffer dkk. dalam
Pada penelitian ini pengambilan data
Kadir, 2014 metodologi waterfall adalah
dengan langsung survei ke lapangan dan
suatu proses standar yang diikuti oleh
survei dengan instansi yang
berhubungan, untuk lokasi jalan penulis organisasi untuk melaksanakan seluruh
mesurvey pada jalan, Jl.andalas, Jl.parak langkah yang diperlukan.
pisang, Jl.air camar, Jl.proklamasi,
Jl.parak karakah, Jl.sawahan, Jl.aur duri, C. Landasan Teori
Jl.ikhlas raya, Jl.perintis kemerdekaan,
Jl.jati. 1. Pengertian Sistem
Menurut Rusdiana dan Moch. Irfan
B. Metodelogi Penelitian (Moch, 2014) bahwa “kata sistem berasal
Proses Penelitian dari bahasa Yunani, yaitu systema, yang
Dalam proses pengumpulan data ada artinya himpunan bagian atau komponen
beberapa metode yang dilakukan, sebagai yang saling berhubungan secara teratur dan
berikut : merupakan suatu keseluruhan”. “sistem
1. Teknik Pengumpulan Data dapat diartikan sebagai suatu kumpulan atau
a. Penelitian Lapangan (Field Research) himpunanan dari unsur, komponen, atau
: adalah dengan melakukan variabel yang terorganisir, saling
pengamatan langsung ke Dinas PUPR berinteraksi, saling bergantung sama lain,
Kota Padang dan terpadu”.
b. Melakukan pengamatan langsung ke Dari pengertian di atas dapat disimpulkan
Dinas PUPR Kota Padang, mengamati bahwa sistem merupakan komponen-
pendataan yang terkait tentang kondisi komponen atau sekelompok elemen yang
ruas jalan di kota padang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
c. Wawancara : Peneliti melakukan yang sama.
wawancara langsung dengan Kasi
(Kepala Seksi) Jalan dan Pegawai 2. Pengertian Informasi
Bagian Bina Marga Dinas PUPR Kota Informasi merupakan sekumpulan
Padang, data/fakta yang di organisasi atau diolah
2. Penelitian Kepustakaan (Library dengan cara tertentu sehingga mempunyai
Research) : Penulis mencari, membaca, arti bagi penerima. Data yang telah diolah
menjadi suatu yang berguna bagi penerima
mempelajari, memahami buku-buku,
dapat memberikan keterangan atau
jurnal-jurnal, dan internet yang berkaitan pengetahuan. Dengan demikian yang
dengan masalah diatas untuk membantu menjadi sumber informasi adalah data.
penulis dalam membuat sebuah Sistem Informasi dapat juga dikatakan sebuah
4
pengetahuan yang diperoleh dari dipakai secara bersama atau diakses
pembelajaran, pengalaman, atau intruksi. oleh sejumlah pemakai.
Informasi adalah data yang telah diolah
menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi 4. Pengertian Sistem Informasi Geografis
penerimanya dan bermanfaat dalam Sistem Informasi Geografis (SIG)
pengambilan keputusan saat ini atau saat merupakan sistem informasi berbasis
mendatang (Davis dalam Kadir, 2014:45). komputer yang merupakan penggabungan
Informasi merupakan data yang telah antara unsur peta (geografis) dan informasi
diklasifikasikan atau diolah atau tentang peta tersebut (data atribut), yang
diinterpretasikan untuk digunakan dalam dirancang untuk mendapatkan, mengolah,
proses pengambilan keputusan (Sutabri memanipulasi, analisis, memperagakan dan
dalam Tohari, 2014:7) menampilkan data spasial untuk
Menurut Abdul Kadir bahwa sistem menyelesaikan perencanaan, mengolah dan
informasi dapat didefinisikan mencakup meneliti permasalahan. Pada dasarnya istilah
sejumlah komponen (manusia, komputer, sismtem informasi geografis (SIG)
tekonologi dan prosedur kerja) ada sesuatu merupakan gabungan tiga unsur pokok :
yang diproses data menjadi informasi dan sistem, informasi, dan geografis. Dengan
dimaksudkan untuk mencapai suatu sasaran demikian, pengertian terhadap ketiga unsur
atau tujuan (Khadir, 2014). pokok ini sangat membantu dalam
dmehamai SIG. SIG merupakan sejenis
3. Komponen Sistem Informasi perangkat lunak, perangkat keras, manusia,
Menurut Kadir (2014:71-72) sistem prosedur,basis data, dan fasilitas jaringan
informasi mengandung komponen- komunikasi yang digunakan untuk
komponen seperti berikut: memfasilitasi proses-proses pemasukan ,
a. Perangkat keras (hardware), yang penyimpanan, manipulasi, menampilkan dan
mencakup peranti-peranti fisik seperti keluaran data/informasi geografis berikut
komputer dan printer. atribut-atributnya (Prahasta, 2014).
b. Perangkat lunak (software) atau
program, yaitu sekumpulan instruksi 5. Perkerasan Jalan
yang memungkinkan perangkat keras Kondisi perkerasan jalan akan
memproses data. dipengaruhi oleh jumlah dan jenis kendaraan
c. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang lewat, kualitas bahan material,
yang dipakai untuk mewujudkan perawatan, kualitas drainase. Suatu hal yang
pemrosesan data dan pembangkitan menjadi dasar perkerasan jalan tidak akan
keluaran yang dikehendaki. dapat mempunyai umur sesuai rencana
d. Orang, yakni semua pihak yang adalah apabila salah satu saja persyaratan
bertanggung jawab dalam tidak dipenuhi. Faktor-faktor penyebab
pengembangan sistem informasi, kerusakan jalan tersebut antara lain mutu
pemrosesan, dan penggunaan keluaran dan jumlah aspalnya, jumlah lintasan pada
sistem informasi. pemadatan, temperatur pencampuran,
e. Basis data (database), yaitu kumpulan temperatur pemadatan.
tabel, hubungan, dan lain-lain yang Perkerasan jalan adalah bagian dari lalu
berkaitan dengan penyimpanan data. lintas yang secara strukturil pada penampang
f. Jaringan komputer dan komunikasi melintang jalan, merupakan struktur dalam
data, yaitu sistem penghubung yang kedudukan paling sentral dalam suatu badan
memungkinkan sumber (resources) jalan. Pada dasarnya perencanaan perkerasan
5
jalan raya bertujuan untuk memperlancar b. Jalan dalam kondisi sedang adalah jalan
arus lalu lintas dengan dalam perencanannya dengan kerataan permukaan perkerasan
ekenomis, dan optimal dalam tingkat sedang, tidak ada gelombang dan tidak
keperluannya. (Teknik et al., 2014) ada kerusakan.
c. Jalan dalam kondisi rusak ringan adalah
6. Jalan jalan dengan permukaan sudah mulai
Jalan adalah prasarana transportasi bergelombang, mulai ada kerusakan
darat yang meliputi segala bagian jalan, permukaan dan penambalan
termasuk bangunan pelengkap dan d. Jalan dalam kondisi rusak berat adalah
perlengkapannya yang diperuntukkan bagi jalan dengan permukaan perkerasan
lalu lintas, yang berada pada permukaan sudah banyak kerusakan seperti
tanah, di atas permukaan tanah, di bawah bergelombang, retak-retak buaya dan
permukaan tanah dan/atau air, serta di atas terkelupas yang cukup besar, disertai
permukaan air, kecuali jalan kereta api, jalan kerusakan pondasi seperti amblas.
lori, dan jalan kabel (Peraturan Pemerintah Berikut tipe klasifikasi jalan berdasarkan
Nomor 34 Tahun 2006). Dalam situs resmi tingkat kondisi jalan pada Tabel 1
Kementrian PUPR informasi statistik Tabel 1 Kondisi Jalan
infrastruktur Kementrian PUPR tahun 2017 No Kondisi Jalan Warna
disebutkan ada beberapa jenis jalan menurut 1. Baik Hijau
fungsinya, yaitu sebagai berikut ini : 2. Sedang Biru
a. Jalan Arteri : jalan yang berfungsi 3. Rusak Ringan Kuning
melayani angkutan utama jarak jauh, 4. Rusak Berat Merah
dengan kecepatan rata-rata tinggi dan
Sumber : (Alie, 2006)
jumlah jalan masuk dibatasi secara
berdaya guna. 7. Google Map API
Google Maps API adalah fungsi-fungsi
b. Jalan Kolektor : jalan yang berfungsi
pemograman yang disediakan oleh Google
melayani angkutan pengumpul jarak
Maps agar Google Maps bisa di integrasikan
sedang, dengan kecepatan rata-rata
kedalam web atau aplikasi. Google Maps
sedang, dan jumlah jalan masuk
APImerupakan aplikasi interface yang dapat
dibatasi.
diakses lewat javascript agar Google Map
c. Jalan Lokal : jalan yang berfungsi
dapat ditampilkan pada sebuah halaman
melayani angkutan setempat jarak
web. Pada Google Maps javascript API
dekat, dengan kecepatan rata-rata
versi 2, untuk dapat mengakses Google Map
rendah, dan jumlah jalan masuk tidak
pada sebuah halaman web diperlukan
dibatasi
Google API key. API key adalah sederetan
d. Jalan Lingkungan : jalan yang berfungsi
kode sebagai izin untuk menampilkan
melayani angkutan lingkungan jarak
Google Map pada sebuah halaman web.
dekat, dengan kecepatan rata-rata
Namun untuk versi 3 tidak memerlukan API
rendah. (Ardi, dkzk, 2017)
key, tetap pihak google menganjurkan
menggunakan API key untuk mempermudah
Klasifikasi jalan berdasarkan tingkat
mengontrol Google Maps API. (Minarni,
kondisi jalan adalah sebagai berikut :
2016:3)
a. Jalan dalam kondisi baik adalah jalan
dengan permukaan yang benar benar
8. Google Maps
rata, tidak ada gelombang dan tidak ada
Google Maps adalah sebuah jasa peta
kerusakan permukaan jalan.
global virtual gratis dan online yang
6
disediakan oleh Google dan dapat ditemukan jalan di Kota Padang, terutama di
di http://maps.google.com. Google map Kecamatan Padang Timur.
memberikan layanan untuk menunjukkan Mengetahui permasalahan yang
jalan-jalan, dan ada nama sungai, gunung, sedang dihadapai dalam pencarian dan
ataupun batas-batas daerah yang biasa menampilkan informasi tentang lokasi
ditemukan di peta umum, untuk kota-kota kondisi dan perkerasan ruas jalan di
besar, Google Map juga menampilkan Kecamatan Padang Timur. Pada Dinas
nama-nama jalan dan gedung. Selain dalam PUPR Kota Padang, belum adanya
bentuk peta, Google Map juga bisa sistem yang mengatur untuk
menampilkan dalam bentuk foto satelit. memonitoring kondisi dan perkerasan
(Minarni & Delfia, 2016:3) ruas jalan, sehingga masyarakat dan
petugas dinas PUPR kesulitan untuk
D. Analisis Sistem memperoleh informasi kondisi dan
1. Analisis Sistem yang Sedang Berjalan perkerasan ruas jalan pada Kecamatan
Analisis sistem didefinisikan sebagai Padang Timur.
pemahaman secara detail yang harus Berdasarkan permasalahan di atas,
dilakukan oleh sistem. Penguraian dari maka perlunya membangun sebuah sistem
sistem informasi yang utuh mengidentifikasi informasi yang sesuai dengan kebutuhan-
permasalahan, kesempatan dan hambatan kebutuhan Dinas PUPR Kota Padang dalam
yang terjadi pada sistem yang berjalan dan mengelola data Kondisi dan Perkerasan ruas
kebutuhan yang diharapkan sehingga dengan jalan di Kecamatan Padang Timur Kota
menganalisis masalah yang telah ditentukan, Padang.
maka diharapkan masalah dapat dipahami
dengan baik dan dapat diusulkan E. Desain Sistem
perbaikannya untuk sistem yang baru. 1. Use Case Diagran
Berdasarkan hasil observasi dan Diagram Use case yang ditampilkan
wawancara yang telah dilakukan, diperoleh untuk menjelaskan fitur-fitur yang dapat
kelemahan-kelemahan yang ada di dalam digunakan oleh pengguna atau user.
sistem yang sedang berjalan saat ini. Diagram ini juga digunakan untuk verifikasi
Kelemahan-kelemahan sistem yang sedang apakah seluruh fungsi yang dijelaskan di
berjalan, yaitu: dalam use case telah diimplementasikan ke
a. Terjadinya kegiatan overlap kegiatan dalam website tersebut. Model use case
perkerasan ruas jalan pada periode yang berfungsi untuk mengambarkan kebutuhan
sama, di lokasi yang sama. fungsional dan menggambarkan kelakuan
Seringya terjadi kegiatan (behavior) sistem yang dibuat serta
mendeskripsikan sebuah interaksi antara
penambalan ulang/pengaspalan ulang
satu atau lebih aktor dengan sistem yang
terjadi di beberapa daerah, maka harus dirancang.
adanya sistem yang memantau kegiatan
perbaikan jalan, untuk menghindarinya Use case diagram adalah gambaran yang
kegiatan overlap di Kecamatan Padang akan dilakukkan oleh aktor yang berbentuk
sebuah diagram. Pada Gambar 1. di bawah
Timur. Secara garis besar bahwa masih
ini adalah use case diagram sistem
belum ada media pada Dinas PUPR informasi pengelolaan event paralympic
untuk mendapatkan informasi tentang dengan menggunakan Bahasa pemograman
kondisi dan perkerasan ruas jalan di PHP.
Kecamatan Padang Timur yang dapat di
akses melalui website.
b. Pengguna jalan kesulitan untuk
mengetahui kondisi ruas dan perkerasan
7
a. Use case diagram Admin 1) User dapat mengakses halaman home,
peta kondisi dan perkerasan ruas jalan,
Halaman utama
informasi, kondisi, dan profil.
Login
Admin
Logout d. Activiy Diagram Admin
halaman utama
Keola Profil
Kelola Pegawai
Kelola kelurahan
Admin
Kelola Jalan
Gambar 4 Activity Diagram Admin
Penjelasan dari Gambar 4 diatas dapat
Kelola type
dilihat sebagai berikut:
Kelola kondisi
a) Admin login pada menu masuk
dihalaman utama dengan mengentrykan
Gambar 2 Use Case Diagram Admin username dan password.
Penjelasan dari Gambar 2 diatas dapat b) Sistem menvalidasi username dan
dilihat sebagai berikut :
1) Admin dapat mengakses menu password.
halaman utama. c) Jika username dan password valid maka
2) Admin melakukan entri data profil, masuk kehome, jika tidak valid maka
informasi, dan lokasi kondisi dan dilakukan perulangan login.
perkerasan ruas jalan. d) Pada menu utama admin dapat
mengakses menu Beranda, profil,
c. Use case Diagram User
kelola informasi, kelola kondisi.
home e) Jika admin ingin mengedit data profil
sistem maka dapat mengubah data pada
profil
halaman profil
f) Selanjutnya jika admin ingin memilih
Informasi
kelola informasi yang diinginkan maka
User masuk ke menu kelola informasi, jika
data jalan
admin merubah data kelola dapat di
Peta
simpan, edit, dan hapus
g) Jika admin ingin melihat konisi dan
Gambar 3 Use Case Diagram User melakukan penginputan/perubahan data
Penjelasan dari Gambar 3 diatas dapat pada kelolas kondisi dapat mengklik
dilihat bahwa : button kelolas kondisi.
8
e. Activity Diagram User
10
Saran
Dengan segala keterbatasan pengetahuan Fathansyah. (2012). Basis Data. Bandung:
dan pengelaman yang penulis miliki, penulis Informatika Bandung.
ingin memberikan beberapa saran, adapun Khadir, A. (2014). Pengenalan Sistem
saran-saran yang penulis sampaikan sebagai Informasi Edisi Revisi. Yogyakarta:
berikut : Andi.
a) Pengguna diharapkan mampu
menerapkan sistem informasi secara Prahasta, E. (2014). Sistem Informasi
bertahap dan untuk implementasi awal Geografis. Bandung: Informatika
Bandung.
menyesuaikan dengan sistem yang lama.
b) Setelah aplikasi dapat diterapkan dan Barakbah, A.R., Karlita, T., & Ahsan, A.S.
dilaksanakan dengan baik, maka perlu (2013). Logika dan Algoritma.
dianalisis kembali sehingga tidak Surabaya
menutup kemungkinan untuk dilakukan
Rosa & Salahuddin. (2015). Rekayasa
suatu pengembangan sistem baru yang
Perangkat Lnak Terstruktur dan
lebih baik. Berorientasi Objek. Bandung:
c) Dapat ditambahkan fitur untuk Informatika Bandung.
menampilkan informasi jarak tempuh dan
waktu tempuh pada peta. Sidik Betha. (2014). Pemograman WEB
PHP. Yogyakarta: Andi.
I. DAFTAR PUSTAKA
Sutabri, T. (2012). Analisis Sistem
Ardi, S., Wahyuningtyas, E., Syidada, S., Informasi. Yogyakarta: Andi Offset.
Studi, P., Informatika, T., Teknik, F.,
… Kalisat, K. (2017). Pemetaan Suarga. (2012). Algoritma dan
jaringan jalan dan jembatan rusak Pemrograman. Yogyakarta: Andi.
menggunakan sistem informasi
geografis di kecamatan kalisat Astuti, Y., & Seniwati, E. (2013).
kabupaten jember, 3(1), 19–28. APLIKASI RESERVASI RUANGAN
KELAS.
Budiyanto, E. (2016). Sistem Informasi
Geografis dengan Quantum GIS. Eka Wida Fridayanthi, T. M. (2016).
Yogyakarta: Andi. Rancang Bangun Sistem Informasi
Perminatan ATK Berbasis
Informatika, D. M., Teknik, F., Surabaya, U. INTRANET (Studi Kasus:
N., Informatika, J. T., Teknik, F., & Kejaksaan Negeri Rangkasbitung).
Surabaya, U. N. (n.d.). Rancang KHATULISTIWA INFORMATIKA,
bangun sistem informasi geografis IV(2), 126–138.
pemetaan jalan berlubang wilayah
surabaya selatan, 117–121. Opik Taupik K, Mohamad Irfan, A. N.
(2013). Pembuatan Aplikasi
Pembimbing, D., Informatika, T., Dian, U., Anbiyapedia Ensiklopedi Muslim
& Semarang, N. (n.d.). Rancang Anak Berbasis WEB, VII(1), 33–52.
bangun sistem informasi geografis
jalan kabupaten pada kabupaten Indra Warman,M.Kom, A. Z. (2013).
kudus, 1–8. Rekayasa WEB Untuk Pemesanan
Handphone Berbasis JQUERY Pada
Teknik, J., Politeknik, S., & Semarang, N. Permata Cell. Momentum, 15(2), 30–
(2014). Analisis susunan perkerasan 38.
jalan pada tiga ruas jalan arteri di
semarang, 10(1), 6–12.
11
Minarni, & Delfia. (2016). Sistem Informasi jalan pada tiga ruas jalan arteri di
Geografis Usaha Mikro Kecil Dan semarang, 10(1), 6–12.
Menengah Mahdia, F., & Novianto, F. (2013).
( Umkm ) Di Kota Padang Berbasis Pemanfaatan Google Maps Api
Web, 18(1). Untuk Pembangunan
Pasca Bencana Alam Berbasis
Teknik, J., Politeknik, S., & Semarang, N. Mobile Web ( Studi Kasus : Badan
(2014). Analisis susunan perkerasan Penanggulangan Bencana Daerah
Kota Yogyakarta ), 1, 162–171.
12