Sie sind auf Seite 1von 9

ASUHAN KEPERAWATAN

IBU POSTPARTUM SPONTAN


1. Data Fokus dan Analisa Data

Data Subjektif Data Objektif

Pasien mengatakan Tanda-tanda Vital


ASI belum keluar, Kesadaran : Composmentis
pasien merasa nyeri TD : 120/80 mmHg
pada kedua Nadi :84x/menit
payudara, dan pasien Suhu : 36,7’C
mengeluh sakit jika Payudara teraba keras, penuh, hangat, pasien
payudaranya terlihat sakit saat payudaranya dipegang
dipegang. Putting susus : Menonjol
Pengeluaran ASI : ASI belum keluar saat diperah
Bayi terlihat menangis setelah menyusu.
O: nyeri muncul sejak ±2 hari, lebih
sakit saat tersentuh
P: penyebab nyeri karena ASI yang
belum keluar
Q: rasa nyerinya seperti payudara
penuh
R: nyeri terasa di kedua payudara
S: skala nyeri 5
T: treatment yang pasien lakukan,
mencoba menyusui bayinya berharap
ASI cepat keluar dan nyeri berkurang
U: Ibu mengatakan nyeri karena ASI
tidak lancar, payudara sedang mencoba
memproduksi ASI
V: Ibu berharap ASI cepat keluar,
lancar, dan nyeri berkurang
Data Fokus Masalah Etiologi Dx. Kep
Ds : Ketidakefektifan Suplai ASI Ketidakefektifan
Pasien pemberian ASI tidak cukup pemberian ASI
mengatakan ASI b/d suplai ASI
belum keluar, tidak cukup d/d
pasien merasa suplai ASI tidak
nyeri pada cukup (Pasien
payudara, dan mengatakan ASI
pasien mengeluh belum keluar, ASI
sakit jika belum keluar saat
payudaranya diperah ), nyeri
dipegang ibu (pasien
Do : merasa nyeri pada
Payudara teraba payudara,
keras, pasien Payudara teraba
terlihat sakit saat keras, pasien
payudaranya terlihat sakit saat
dipegang payudaranya
Pengeluaran ASI : dipegang ), bayi
ASI belum keluar terlihat menangis
saat diperah, bayi setelah menyusu
terlihat menangis
setelah menyusu

Do Nyeri akut Agen cidera Nyeri akut b/d


Payudara teraba biologis agen cidera
keras, penuh, biologis d/d hasil
hangat, pasien pengkajian nyeri
terlihat sakit saat O: nyeri muncul
payudaranya sejak ±2 hari,
dipegang. lebih sakit saat
Pengkajian nyeri tersentuh
O: nyeri muncul P: penyebab nyeri
sejak ±2 hari, karena ASI
lebih sakit saat yang belum
tersentuh keluar
P: penyebab nyeri Q: rasa nyerinya
karena ASI seperti
yang belum payudara penuh
keluar R: nyeri terasa di
Q: rasa nyerinya kedua payudara
seperti S: skala nyeri 5
payudara penuh T: treatment yang
R: nyeri terasa di pasien lakukan,
kedua payudara mencoba
S: skala nyeri 5 menyusui
T: treatment yang bayinya
pasien lakukan, berharap ASI
mencoba cepat keluar
menyusui dan nyeri
bayinya berkurang
berharap ASI U: Ibu
cepat keluar mengatakan
dan nyeri nyeri karena
berkurang ASI tidak
U: Ibu lancar,
mengatakan payudara
nyeri karena sedang
ASI tidak mencoba
lancar, memproduksi
payudara ASI
sedang V: Ibu berharap
mencoba ASI cepat
memproduksi keluar, lancar,
ASI dan nyeri
V: Ibu berharap berkurang.
ASI cepat Payudara teraba
keluar, lancar, keras, penuh,
dan nyeri hangat, pasien
berkurang. terlihat sakit saat
Ds payudaranya
pasien merasa dipegang, pasien
nyeri pada merasa nyeri pada
payudara, dan payudara, dan
pasien mengeluh pasien mengeluh
sakit jika sakit jika
payudaranya payudaranya
dipegang. dipegang.

Tgl/ Data Diagnosa Tujuan Rencana Tindakan


jam Keperawatan Keperawatan (NIC )
( NOC )
20- Ds : Ketidakefektifan Status nutrisi bayi Supresi laktasi
12- Pasien pemberian ASI b/d Setelah dilakukan  Pantau
2016
mengatakan ASI suplai ASI tidak cukup tindakan keperawatan pembengkakan
belum keluar, d/d suplai ASI tidak selama 1 x 24 jam payudara yang
pasien merasa cukup (Pasien diharapkan berhubungan
nyeri pada mengatakan ASI belum keberhasilan menyusui dengan
payudara, dan keluar, ASI belum bayi meningkat ketidaknyaman
pasien mengeluh keluar saat diperah ), dengan kriteria hasil : an atau sakit
sakit jika nyeri ibu (pasien merasa  Intake nutrisi  Lakukan pijat
payudaranya nyeri pada payudara, cukup adekuat oksitosin untuk
dipegang Payudara teraba keras,  Pengeluaran memperlancar
Do : pasien terlihat sakit saat ASI cukup ASI

Payudara teraba
payudaranya dipegang ), adekuat  Ajarkan pasien
bayi terlihat menangis mengenai
keras, pasien
setelah menyusu. langkah-
terlihat sakit saat
payudaranya langkah pijat

dipegang oksitosin

Pengeluaran ASI :  Libatkan

ASI belum keluar keluarga untuk

saat diperah, bayi membantu dan

terlihat menangis memberikan

setelah menyusu. dukungan pada


ibu
21- Do Nyeri akut b/d agen Tingkat nyeri Manajemen nyeri
12-
Pengkajian nyeri cidera biologis d/d hasil Setelah dilakukan  Observasi
2016
O: nyeri muncul pengkajian nyeri tindakan keperawatan reaksi
sejak ±2 hari, O: nyeri muncul sejak selama 1x24 jam nonverbal dari
lebih sakit saat ±2 hari, lebih sakit diharapkan tingkat ketidaknyaman
tersentuh saat tersentuh nyeri pasien berkurang an
P: penyebab nyeri P: penyebab nyeri dengan kriteria hasil :  Lakukan
karena ASI karena ASI yang  Nyeri yang penanganan
yang belum belum keluar dilaporkan nyeri payudara
keluar Q: rasa nyerinya seperti ringan secara
Q: rasa nyerinya payudara penuh  Ketegangan nonfarmakolog
seperti R: nyeri terasa di kedua otot ringan i (breast care)
payudara penuh payudara  Ekspresi nyeri  Ajarkan cara
R: nyeri terasa di S: skala nyeri 5 wajah tidak melakukan
kedua payudara T: treatment yang pasien ada breast care
S: skala nyeri 5 lakukan, mencoba  Libatkan
T: treatment yang menyusui bayinya keluarga saat
pasien lakukan, berharap ASI cepat intervensi
mencoba keluar dan nyeri
menyusui berkurang
bayinya U: Ibu mengatakan nyeri
berharap ASI karena ASI tidak
cepat keluar dan lancar, payudara
nyeri berkurang sedang mencoba
U: Ibu memproduksi ASI
mengatakan V: Ibu berharap ASI
nyeri karena cepat keluar, lancar,
ASI tidak dan nyeri berkurang.
lancar,
Payudara teraba keras,
payudara
penuh, hangat, pasien
sedang
terlihat sakit saat
mencoba
payudaranya dipegang,
memproduksi
pasien merasa nyeri
ASI
pada payudara, dan
V: Ibu berharap
pasien mengeluh sakit
ASI cepat
keluar, lancar, jika payudaranya
dan nyeri dipegang.
berkurang.

Payudara teraba
keras, penuh,
hangat, pasien
terlihat sakit saat
payudaranya
dipegang.

Ds

Pasien
mengatakanmeras
a nyeri pada
payudara, dan
pasien mengeluh
sakit jika
payudaranya
dipegang.

2. Rencana Asuhan Keperawatan

3. Tindakan dan Respon Pasien


Tgl/ Diagnosa keperawatan Intervensi Evaluasi
jam
20-12- Ketidakefektifan pemberian ASI  Memantau  S: Ibu
2016 b/d suplai ASI tidak cukup d/d pembengkakan mengatakan
Jam suplai ASI tidak cukup (Pasien payudara dan payudaranya
16.00 mengatakan ASI belum keluar, pengeluaran ASI bengkak.
ASI belum keluar saat diperah ), O: Payudara
nyeri ibu (pasien merasa nyeri terlihat bengkak
pada payudara, Payudara teraba dan tegang, ASI
keras, pasien terlihat sakit saat belum keluar
payudaranya dipegang ), bayi
terlihat menangis setelah  Melakukan pijat  S: Setelah
16.05 menyusu. oksitosin selama 15 dilakukan pijat
menit oksitosin ibu
mengatakan
merasa lebih
nyaman
O: Setelah
dilakukan pijat
oksitosin, ASI
mulai keluar
sedikit saat
diperah

 Mengajarkan  S: Setelah
16.05 keluarga langkah- diajarkan
langkah pijat keluarga
oksitosin mengatakan
mengerti
langkah-langkah
pijat oksitosin
O: Keluarga
terlihat
memperhatikan
dan dapat
mengulangi
gerakan

 Melibatkan  O: Keluarga
16.05 keluarga dalam terlibat saat
intervensi dan dilakukan dan
motivasi untuk diajarkan pijat
mendukung ibu oksitosin
21-12- Nyeri akut b/d agen cidera  Mengobservasi  O: sebelum
2016 biologis d/d hasil pengkajian reaksi nonverbal dilakukan breast
10.00 nyeri dari care ibu terlihat
O: nyeri muncul sejak ±2 hari, ketidaknyamanan tidak nyaman,
lebih sakit saat tersentuh
P: penyebab nyeri karena ASI meringis
yang belum keluar menahan nyeri.
Q: rasa nyerinya seperti payudara Setelah
penuh dilakukan
R: nyeri terasa di kedua payudara tindakan
S: skala nyeri 5 ekspresi ibu
T: treatment yang pasien lakukan, lebih rileks
mencoba menyusui bayinya
10.05 berharap ASI cepat keluar dan  Melakukan  S: setelah
nyeri berkurang penanganan nyeri dilakukan breast
U: Ibu mengatakan nyeri karena payudara secara care ibu
ASI tidak lancar, payudara nonfarmakologi mengatakan
sedang mencoba memproduksi (breast care) payudara terasa
ASI lebih nyaman,
V: Ibu berharap ASI cepat keluar, nyeri payudara
lancar, dan nyeri berkurang. berkurang
Payudara teraba keras, penuh, menjadi skala 1.
hangat, pasien terlihat sakit saat O: payudara
payudaranya dipegang, pasien teraba lebih
merasa nyeri pada payudara, dan lentur, tidak
pasien mengeluh sakit jika keras, dan ibu
payudaranya dipegang. tidak kesakitan
saat payudara
dipegang

10.05  Mengjarkan cara  S: setelah


breast care diajarkan ibu
mengatakan
menjadi lebih
paham
O: ibu terlihat
dapat mengikuti
dan mengulang
langkah-langkah
yang sudah
diajarkan
10.05  Melibatkan  S: keluarga
keluarga saat mengatakan
intervensi senang dapat
terlibat saat
melakukan
intervensi
sehingga dapat
membantu ibu
di rumah
O: keluarga
terlibat saat
dilakukan breast
care

4. Evaluasi

Tgl/jam No. Diagnosa Evaluasi


20-12- 1 S: Setelah dilakukan tindakan keperawatan pijat oksitosin, diajarkan
2016 langkah-langkahnya pasien mengatakan merasa lebih nyaman, rileks, dan
16.30 paham
O: ASI terlihat keluar saat diperah
A: Ketidakefektifan pemberian ASI teratasi
P: Monitor pengeluaran ASI

21-12- 2 S: Setelah dilakukan dan diajarkan langkah-langkah breast care pasien


2016 mengatakan lebih nyaman, nyeri payudara berkurang, dan badan terasa
10.30 rileks. Pasien mengatakan menjadi lebih paham dan akan melakukan di
rumah
O: Payudara teraba lebih lentur, tidak keras, dan ibu tidak kesakitan saat
payudara dipegang
A: Nyeri akut teratasi
P: Ajarkan cara menyusui yang benar

Das könnte Ihnen auch gefallen