Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1)
Mahasiswa Universitas Bina Darma, 2,3) Dosen Universitas Bina Darma.
Jl Jend A.Yani No.12 Plaju, Palembang 30264 email :
Yoviansyah09@gmail.com
Widya@binadarma.ac.id2 , Qoriani_Widayati@binadarma.ac.id3
_______________________________________________________________________________________________________________________________________________
Abstract The Third Generation Technology now Start Evolving in almost whole parts of the world, NOT the
exception of Indonesia. GSM (Global System for Mobile Communication) is a Technology That can be give different
Additional SERVICES shown to users. The phenomenon of singer Yang prosecute perpetrators Telecommunications
industry to review develop Telecommunication Its modern Good From the Side of the Network as well as mobile
phones, in addition been the ITU Also try to improve SERVICES shown to users SERVICE telekomunikasibaik WITH
A monitoring system A reliable nor from the system Network Optimization, but every jarian ITU is not can say
Always Good sometimes THERE are several causes which influenced QUALITY the network Final Singer discusses
Regarding the analysis of the causes of occurred its Call Drop the Become prayer One parameter hearts QUALITY
ASSESSMENT Network, analytical that will be done through sector studies CASE BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3 ,
DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, Yang owned PT.Indosat, tbk Palembang and will analyze information from
different source as Reference that analysis From Measurement Data Calls drop, which is owned PT.Indosat, tbk And
Of Measurement field, so the WITH their analysis so it can be known the cause of the decline Calls And it can be
done so that its action can be to minimize the decline Call and can be optimally support QUALITY Networks As well
as can be to minimize the causes of the decline of the call.
Abstrak Teknologi generasi ketiga kini mulai berkembang di hampir seluruh belahan dunia, tidak terkecuali
Indonesia. GSM (Global System for Mobile Communication) merupakan teknologi yang dapat memberikan berbagai
layanan tambahan kepada para penggunanya. Fenomena ini yang menuntut para pelaku industri Telekomunikasi
untuk mengembangkan perangkat Telekomunikasi yang modern baik dari sisi jaringan maupun ponsel, selain itu
para operator juga berusaha meningkatkan layanan kepada para pengguna layanan telekomunikasibaik dengan
system monitoring yang handal maupun dari system optimasi jaringan, namun disetiap jarian itu tidaklah bisa
dikatakan selalu baik kadang kala ada beberapa penyebab yang mempengaruhi kualitas jaringan tersebut tugas akhir
ini membahas mengenai analisis penyebab terjadi nya Call Drop yang menjadi salah satu parameter dalam penilaian
kualitas jaringan, analisis yang akan dilakukan melalui study kasus sector BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3,
DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, yang dimiliki PT.Indosat,tbk Palembang dan akan menganalisa dari
berbagai sumber informasi sebagai referensi yaitu analisis dari pengukuran data Call Drop, yang dimiliki
PT.Indosat,tbk dan dari pengukuran dilapangan, sehingga dengan adanya analisa tersebut maka dapatlah diketahui
penyebab terjadinya Call Drop tersebut dan dapatlah dilakukan nya action sehingga dapat meminimalisir Call Drop
tersebut dan dapat menunjang kualitas jaringan yang optimal serta dapat meminimalisir penyebab terjadinya Drop
Call tersebut.
Pendahuluan sector BTS PUSRI2, RAMBUTAN_PL3,
DMATA_MERAH3, MAKARTI_JAYA3, dan hanya
1.1 Latar Belakang membahas teknologi jaringan GSM berdasarkan
Perkembangan teknologi komunikasi bergerak parameter Call Drop Rate (CDR).
atau cellular berkembang sangat pesat dalam beberapa Tinjauan Pustaka
tahun terakhir ini. Dimulai dari generasi pertama atau
generasi Analog pada tahun 80an yang kemudian 2.1 Komponen jaringan GSM
berkembang menjadi generasi digital pada tahun 90an Sistem jaringan GSM terdiri dari beberapa element
kemudian saat ini telah digunakan generasi ke tiga, subsystem yaitu Network Switching Subsystem (NSS),
Untuk saat ini, Pengguna teknologi GSM lebih banyak Base Station Subsystem (BSS), Operation and Support
dari pengguna teknologi CDMA. Hal ini dikarnakan system (OSS), pada sisi pelanggan terdapat Mobile
teknologi GSM lebih dahulu diperkenalkan ke pubik. Station (MS) merupakan jaringan yang diperlukan
Saat ini teknologi komunikasi bergerak telah untuk membentuk suatu panggilan terdiri dari NSS
banyak dipublikasikan dalam kehidupan misalnya dan BSS. BSS berfungsi untuk mengontrol jaringan
melakukan panggilan, mengirim pesan singkat (sms) radio ( radio Network dan NSS berfungsi untuk
melakukan akses internet, dan lain nya dengan mengendalikan fungsi-fungsi control).
semakin banyak nya permintaan pelanggan akan 2.1.1 Mobile Station (MS)
teknologi komunikasi bergerak, maka dibutuhkan juga Adalah perangkat telekomunikasi pada sisi
kualitas layanan yang memuaskan. Oleh karena itu pemakaian jaringan. MS terdiri dari peralatan terminal
operator cellular juga berlomba-lomba memberikan yang disebut Mobile Equipment (ME) dan data
layanan terbaik dan dengan biaya yang relatip murah. pelanggan yang disimpan pada module yang disebut
kartu Subscribe Identiti module (SIM). SIM
Namun setiap jaringan tidak bisa dikatakan selalu merupakan komponen untuk proses pemeriksaan
baik kadangkala sering terjadi masalah dalam jaringan Keaslian (autentication) dan penyandingan
itu sendiri seperti hal nya Call Drop Rate (CDR), Call (chipering). Juga terdapat ruang memory untuk
Drop Rate (CDR) ialah suatu kejadian dimana ketika menyimpan pesan dan nomor telepon.
seseorang sedang melakukan panggilan tanpa ada dari 2.1.2 Base Station Sub-System (BSS)
salah satu meraka baik penelepon maupun yang
ditelepon memutuskan panggilan tersebut tiba-tiba Adalah perangkat telekomunikasi yang berfungsi
telepon itu terputus dengan sendiri nya, terjadinya untuk mengatur jaringan radio, Sebuah BSS terdiri
Drop Call, dikarnakan kualitas signal yang kurang dari BTS,TRAU dan BSC yang meliputi wilayah yang
baik biasanya disebabkan oleh beberapa hal, misalkan luas dan memiliki banyak sel
kegagalan suatu jaringan melakukan handover,
Congestion, lemahnya daya pancar signal dan lain- Base Transciever system (BTS) adalah perangkat
lain, dengan berbagai parameter yang dapat telekomunikasi yang mengatur Airinterface dan
mengganggu layanan suara tersebut, maka diperlukan meminimalkan gangguan transmission Base
adanya suatu analisis yang tepat untuk mengatasi Transceiver Station (BTS) adalah bagian dari network
masalah Drop Call sehingga akan didapatkan suatu element GSM yang berhubungan langsung dengan
penanganan yang efektip. Mobile Station (MS). BTS berhubungan dengan MS
1.2 Batasan Masalah melalui air-interface dan berhubungan dengan BSC
Batasan masalah pada skripsi ini adalah sebagai dengan menggunakan A-bis interface. BTS berfungsi
berikut : sebagai pengirim dan penerima (transciver) sinyal
komunikasi dari/ke MS serta menghubungkan MS
Jaringan area network yang dijadikan pembahasan dengan network element lain dalam jaringan GSM
hanya pada area wilayah Palembang yaitu dibeberapa (BSC, MSC, SMS, IN, dsb) dengan menggunakan
radio interface. Secara hirarki, BTS akan terhubung ke
BSC, dalam hal ini sebuah BSC akan mengontrol
kerja beberapa BTS yang berada di bawahnya. Karena
fungsinya sebagai transceiver, maka bentuk pisik
sebuah BTS pada umumnya berupa tower dengan
dilengkapi antena sebagai transceiver, dan
Gambar 2.8 Rf_Module
perangkatnya
Beberapa komponen yang ada pada BTS. c. Antena Sectoral merupakan media pemancar
a. FMR (flexi multiradio) atau system gelombang radio prekuensi yang ditangkap oleh MS
module merupakan BTS Multiradio atau multicarrier sebagai signal Berbentuk persegi panjang, terpasang
yang dapat menggunakan semua teknologi pada tower dengan ketinggian tertentu berfungsi
jaringan, baik dalam mode khusus (dedicated) atau sebagai penghubung antara BTS dan HandPhone, ada
mode bersamaan (concurrent), FMR (flexi multiradio) dua type antenna sectoral, yaitu Monotype, biasa
Dalam mode 3G dan LTE, BTS Flexi dipakai untuk daerah Rural dan Sub Urban dan Dual
Multiradio merupakan ekspansi dari band frekuensi type untuk daerah Urban (daerah yg padat penduduk).
baru yang ditawarkan Nokia Siemens Networks
yaitu frekuensi 850 MHz, 1800 MHz dan
1900MHz. Sumber daya radio pada modul RF 3 sektor
dapat digabungkan dengan GSM / EDGE dan untuk
BTS dapat disinkronkan dengan BTS GSM / EDGE
pada mode operasi concurrent (bersamaan).
Rambutanpl3
Gambar 4.13 Status BTS Rambutanpl3 setelah Gambar 4.15 Alarm dmatamerah
diperbaiki Melakukan perbaikan.
Setelah dilakukan pergantian perangkat maka Perbaikan yang dilakukan adalah pergantian
dapat dilihat pada sector tidak terindikasi alam dan perangkat RF_Module dimana RF_Module
statusnya sudah normal kembali merupakan perangkat antenna pemancar dan
Dmatamerah3. melakukan pergantian kabel Feeder dimana kabel
Kondisi cell Dmatamerah feeder merupakn media penyalur frekuensi menuju
RF_Module
Kondisi cell dmatamerah3.
Makartijaya3 System_Module Failure Melihat kondisi BTS yang mengalami block dan alarm yang didapat
mengacu pada System_Module Failure yang tidak bisa menyalurkan
frekuensi ke RF_Module serta antena pemancar sehingga tidak dapat
memberikan kualitas signal yang baik dan harus dilakukan
pergantian perangkat System_Module tersebut.
4.3 Data Pengukuran Setelah Perbaikan.
Pengambilan data pengukuran selama 1 minggu untuk melihat performansi Call Drop Rate (CDR) setelah
dilakukannya analisa dan perbaikan
Tabel 4.3 Nilai Trefik dan pengaruh CDR Sebelum dan sesudah dilakukan action.
CDR
CALL_ CDR CALL_ CDR
(%)
BTS_NAME TANGGAL TANGGAL CDR (%)
ATTEMP
/USER ATTEMPT /USER
PUSRI2 4/24/2016 872 55 6.3 7/18/2016 921 21 2.2
PUSRI2 4/25/2016 349 31 8.88 7/19/2016 521 15 2.8
PUSRI2 4/26/2016 229 53 23.14 7/20/2016 374 11 2.9
PUSRI2 4/27/2016 367 46 12.53 7/21/2016 421 7 1.6
PUSRI2 4/28/2016 421 32 7.6 7/22/2016 531 15 2.8
PUSRI2 4/29/2016 128 31 24.21 7/23/2016 182 4 2.1
PUSRI2 4/30/2016 572 52 9.09 7/24/2016 481 12 2.4
RAMBUTAN_PL3 4/24/2016 443 27 6.09 7/18/2016 589 16 2.7
RAMBUTAN_PL3 4/25/2016 134 13 9.7 7/19/2016 214 4 1.8
RAMBUTAN_PL3 4/26/2016 190 44 23.15 7/20/2016 271 3 1.1
RAMBUTAN_PL3 4/27/2016 428 32 7.47 7/21/2016 362 8 2.2
RAMBUTAN_PL3 4/28/2016 274 45 16.42 7/22/2016 341 7 2
RAMBUTAN_PL3 4/29/2016 317 28 8.83 7/23/2016 281 6 2.1
RAMBUTAN_PL3 4/30/2016 386 42 10.88 7/24/2016 388 10 2.5
D_MATA_MERAH3 4/24/2016 1212 74 6.1 7/18/2016 1137 31 2.7
D_MATA_MERAH3 4/25/2016 318 29 9.11 7/19/2016 215 4 1.8
D_MATA_MERAH3 4/26/2016 478 98 20.5 7/20/2016 321 9 2.8
D_MATA_MERAH3 4/27/2016 945 68 7.19 7/21/2016 861 22 2.5
D_MATA_MERAH3 4/28/2016 218 36 16.51 7/22/2016 312 8 2.5
D_MATA_MERAH3 4/29/2016 658 82 12.46 7/23/2016 522 12 2.2
D_MATA_MERAH3 4/30/2016 438 42 9.58 7/24/2016 328 7 2.1
MAKARTI_JAYA3 4/24/2016 2178 286 13.13 7/18/2016 1734 44 2.5
MAKARTI_JAYA3 4/25/2016 1484 111 7.47 7/19/2016 961 21 2.1
MAKARTI_JAYA3 4/26/2016 2178 287 13.17 7/20/2016 1162 31 2.6
MAKARTI_JAYA3 4/27/2016 1836 183 9.96 7/21/2016 1120 26 2.3
MAKARTI_JAYA3 4/28/2016 2841 241 8.48 7/22/2016 1942 12 0.6
MAKARTI_JAYA3 4/29/2016 973 210 21.58 7/23/2016 821 21 2.5
MAKARTI_JAYA3 4/30/2016 1972 236 11.96 7/24/2016 1842 33 1.7
Sumber: Indosat April dan Juli 2016.
4.5 Melakukan Drive Test Call dilakukan dengan success dan diakhiri secara
Setelah dilakukan perbaikan pada BTS yang manual oleh user.
mengalami problem pada tahap ini penulis akan Drive Test Dmatamerah3
melakukan hasil pengujian Drive Test pada area
cakupan yang dicover oleh sector BTS yang
sebelumnya mengalami problem Call Drop Rate
(CDR).
Drive Test Pusri2
2.5
2
1.5
1
0.5
0
7/18/2016 7/19/2016 7/20/2016 7/21/2016 7/22/2016 7/23/2016 7/24/2016