Sie sind auf Seite 1von 9

1

PENGARUH ACUYOGA TERHADAP PENURUNAN TINGKAT


NYERI DISMENOREA PADA REMAJA PUTRI USIA 13-15 TAHUN DI MTS
MAFTAHUL ULUM DESA KARANGSONO KECAMATAN KANIGORO
KABUPATEN BLITAR
(Acuyoga effect towards disminorea pain level reduction of teenage girl at 13-15
years old in MTS Maftahul Ulum in Karangsono village, Kanigoro subdistrict, Blitar
regency)

FITRI HARTANTI
STIKes Patria Husada Blitar
Abstract:Hartanti, fitri.2016. acuyoga effect towards disminorea pain level reduction
of teenage girl at 13-15 years old in MTS Maftahul Ulum in Karangsono village,
Kanigoro subdistrict, Blitar regency. Scientific paper work diploma III of midwifey
Blitar, science of healthy patria Husada Blitar high school. Main preceptor Laily
Prima Monica, S.ST.,M.kes, assistant preceptor Levi Tina S, SKM.,M.kes.
Dismenorea was painache that simultanously menstruation also consequently causing
disturbance at daily activity. To find out Acuyoga Effect Towards Dismenorea pain
level reduction of teenage girl at 13-15 years old in MTS Maftahul Ulum Karangsono
village, Kanigoro subdistrict, Blitar regency.The methode of this researche have done
by pre eksperimental one group pre post test design, were we know as sort researche
that using one group of subject also measuring before and after treatment. Population
of this researche are 42 teenage girl. On this researche we also use the purposive
technique sampling. The sample of this researche 10 teenage girl at 13-15 years old
that have experience of dismenorea in MTS Maftahul Ulum in Karangsono village,
Kanigoro subdistrict, Blitar regency. The instrumen of this researche using pain scale
observation thread. On this researche, researcher using paried sample t test
experiment methode wich also helped by SPSS. The result of this researche obtained
before treatment (40%) wich get medium painache. And after treatment (60%) a bit
painache.The conclusion, there are acuyoga treatment effect towards dismenorea pain
level reduction of teenage girl at 13-15 years old by paried sample t test experiment
obtained p value = 0,000 <α=0.05. , consequently p value = 0.000, we hoped this
experience result will be able to be additional reference and scientific discourse in
educational area also as examine object in advance, especially for this kind of
researche.
Key word : dismenorea pain level, Acuyoga
Masa remaja merupakan salah tahun (Notoatdmojo,2007). Remaja atau
satu periode dari perkembangan adolescence (inggris) berasal dari
manusia. Di sebagian besar masyarakat bahasa latin adolescere yang berarti
dan budaya masa remaja pada tumbuh kearah kematangan.
umumnya dimulai pada usia 10-13 Kematangan yang dimaksud adalah
tahun dan berakhir pada usia 18-22 bukan hanya kematangan fisik saja,
2

tetapi juga kematangan sosial dan tingkat keluhan menstruasi ( disminorea


psikologis(widjiastuti,2009) ).
Perubahan fisik yang terjadi Di MTS Maftahul Ulum dari 42
pada remaja terlihat pada saat masa siswa terdapat 15 anak yang mengalami
pubertas yaitu meningkatnya tinggi dan dismenorea yang mengakibatkan
berat badan serta kematangan sosial. mereka tidak bisa mengikuti jam
Selanjutnya, mulai berfungsinya alat- pelajaran dengan maksimal.
alat reproduksi (ditandai dengan haid Berdasarkan latar belakang diatas,
pada wanita dan mimpi basah pada laki- peneliti tertarik untuk meneliti tentang
laki). (Prawirahardjo, 2006: 52). pengaruh acuyoga terhadap penurunan
tingkat nyeri dismenorea pada remaja
Menstruasi adalah masa putri usia 13-15 tahun diMTS Maftahul
perdarahan yang terjadi pada wanita Ulum Desa Karangsono Kecamatan
secara rutin setiap bulan selama masa Kanigoro Kabupaten Blitar.
suburnya kecuali apabila terjadi
kehamilan. Pada saat menstruasi, Rumusan Masalah adalah
biasanya wanita mengalami perubahan Bagaimanakah pengaruh acuyoga
baik secara fisik ataupun emosional, terhadap penurunan tingkat nyeri
yang disebabkan kadar hormon LH dismenorea pada remaja putri usia 13-
yang melonjak ditubuh. Beberapa 15 tahun diMTS Maftahul Ulum Desa
keluhan yang biasanya terjadi saat Karangsono Kecamatan Kanigoro
menstruasi yaitu jerawat, PMS (Pre Kabupaten Blitar. Tujuan Umum adalah
Menstruasi Syndrome), nyeri Untuk mengetahui pengaruh acuyoga
haid(Prawirahardjo, 2010). terhadap penurunan tingkat nyeri
Hasil penelitian Pusat Informasi dismenorea pada remaja putri usia 13-
dan Konseling Kesehatan Reproduksi 15 tahun diMTS Maftahul Ulum Desa
Remaja (PIK-KRR) di Indonesia tahun Karangsono Kecamatan Kanigoro
2009 angka kejadian dismenorea terdiri Kabupaten Blitar.
dari 72,89% dismenorea primer dan
27,11% dismenorea sekunder dan angka Tujuan khusus adalah (1)
kejadian dismenorea berkisar 45-95% Mengidentifikasi tingkat nyeri
dikalangan perempuan usia produktif dismenorea sebelum diberikan acuyoga
(Proverawati & Misaroh, 2009). pada remaja putri usia13-15 tahun
diMTS Maftahul Ulum Desa
Penanganan dismenorea ada Karangsono Kecamatan Kanigoro
beberapa macam yaitu dengan cara Kabupaten Blitar. (2) Mengidentifikasi
kimiawi, non kimiawi, dan salah tingkat nyeri dismenorea sesudah
satunya yaitu dengan acuyoga. Acuyoga diberikan acuyoga pada remaja putri
tubuh diperlakukan sebagai suatu usia13-15 tahun diMTS Maftahul Ulum
kesatuan keseluruhan pada fisik, mental Desa Karangsono Kecamatan Kanigoro
(emosional) dan psikis (spiritual) dan Kabupaten Blitar. (3) Menganalisis
tidak hanya terfokus pada penyakit. pengaruh acuyoga terhadap penurunan
Melalui acuyoga dapat menurunkan tingkat nyeri dismenorea pada remaja
putri usia 13-15 tahun diMTS Maftahul
3

Ulum Desa Karangsono Kecamatan 13- 15 tahun yang mempunyai penyakit


Kanigoro Kabupaten Blitar. kista, mioma uteri dan endometritis.
Metode pengolahan data dalam
Manfaat Penelitian adalah (a) penelitian kali ini peneliti menggunakan
Bagi peneliti, Penelitian ini dapat lembar observasi skala nyeri. Dengan
menambah wawasan sehingga dapat mengobservasi secara lagsung. Dalam
meningkatkan pengetahuan khususnya penelitian ini, peneliti menggunakan
mata kuliah kesehatan reproduksi yang metode uji Paired sample t test dengan
diperoleh melalui teori dan riset bantuan SPSS.
penelitian. (b) Hasil penelitian ini
diharapkan dapat menambah wawasan HASIL PENELITIAN
dan pngetahuan tentang pengaruh
acuyoga terhadap penurunan tingkat a. Data Umum
nyeri dismenorea pada remaja putri Tabel 4.1 Karakteristik remaja putri usia
usia 13-15 tahun diMTS Maftahul 13 – 15 tahun berdasarkan umur
Ulum Desa Karangsono Kecamatan
No Umur Frekuensi Prosentase
Kanigoro Kabupaten Blitar. (c) Hasil (%)
penelitian ini diharapkan dapat menjadi 1 13 tahun 1 10
pembanding , pertimbangan, dan 2 14 tahun 2 20
pengembangan pada penelitian yang 3 15 tahun 7 70
sejenis. (d) Bagi remaja putri usia 13- Jumlah 100
15 tahun, hasil penelitian dapat
digunakan sebagai sumber informasi Tabel 4.2 Frekuensi remaja putri usia 13
dan pengetahuan terutama dalam – 15 tahun olahraga yang dilakukan
mengatasi tingkat nyeri dismenorea
dengan acuyoga. (e) Bagi Masyarakat No Frekuensi Frekuensi Prosentase
bisa mengetahui bagaimana cara olahraga (%)
mengatasi dismenorea dengan yang
acuyoga. dilakukan
1 Ya ( sering ) 1 10
METODE 2 Kadang- 6 60
kadang
Desain penelitian adalah analitik 3 Tidak 3 30
eksperimen dengan metode penelitian pernah
pre eksperimental One group pre-post Jumlah 100
test design. Populasi dari penelitian ini
adalah 42 remaja putri usia 13-15 tahun.
sampel dalam penelitian ini adalah 10 b. Data Khusus
remaja putri usia 13-15 tahun. Dengan Tabel 4.3 Intensitas tingkat nyeri
kriteria inklusi yaitu (a) Remaja putri dismenorea remaja putri usia 13-15
usia 13- 15 tahun yang mengalami tahun sebelum perlakuan acuyoga
dismenorea (b) Remaja putri usia 13- 15
No Skala nyeri Frekuensi Prosentase
tahun yang hadir dan mau menjadi (%)
responden. Kriteria ekslusi dalam 1 Tidak 0 0
penelitian ini adalah : Remaja putri usia nyeri
4

2 Nyeri 3 30 No Skala nyeri % tingkat % tingkat


ringan nyeri nyeri
3 Nyeri 4 40 sebelum sesudah
sedang perlakuan perlakuan
4 Nyeri berat 2 20 acuyoga acuyoga
terkontrol 1 Tidak 0 10
5 Nyeri berat 1 10 nyeri
tidak 2 Nyeri 30 60
terkontrol ringan
Jumlah 100 3 Nyeri 40 20
sedang
4 Nyeri berat 20 10
Tabel 4.4 Intensitas tingkat nyeri terkontrol
dismenorea remaja putri usia 13-15 5 Nyeri berat 10 0
tidak
tahun sesudah perlakuan acuyoga terkontrol
No Skala nyeri Frekuensi Prosentase Jumlah 100 100
(%)
Uji paired
1 Tidak nyeri 1 10 samples test , p
2 Nyeri ringan 6 60 value = 0,000
3 Nyeri 2 20
sedang
Berdasarkan table 4.5 Hasil uji paired
4 Nyeri berat 1 10
terkontrol
samples test menunjukkan nilai p value
5 Nyeri berat 0 0
= 0,000, sehingga nilai p value = 0,000<
tidak α = 0,05, sehingga Hipotesis diterima.
terkontrol
Jumlah 100 Pembahasan
a. Intensitas tingkat nyeri dismenorea
remaja putri usia 13-15 tahun sebelum
Tabel 4.5 Pengaruh perlakuan acuyoga
perlakuan acuyoga
terhadap penurunan tingkat nyeri
dismenorea pada remaja putri usia 13- Berdasarkan penelitian yang dilakukan
15 tahun di MTS Maftahul Ulum Desa
Karangsono Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar pada tanggal 30 Mei –
11 Juni 2016 didapatkan padatabel 4.3
menunjukan bahwa penelitian yang
dilakukan di MTS Maftahul Ulum Desa
Karangsono Kecamatan Kanigoro
Kabupaten Blitar hampir setengah
bagian (40%) remaja putri mengalami
nyeri dismenorea sedang sebelum
perlakuan acuyoga. tabel 4.1 sebagian
besar (70%) beusia 15 tahun.Hal ini
disebabkan oleh wanita usia reproduktif
banyak memiliki masalah menstruasi
5

yang abnormal, seperti sindrom untuk menanggulanginya.Namun, tidak


menstruasi yang menyebabkan semua orang mampu melakukan
mestruasi tidak teratur dan adaptasi dan mengatasi stressor
menyebabkan terjadinya tersebut, sehingga timbulah keluhan-
dismenorea(Jhonson,2004). Sehingga keluhan antara lain stres . Pengaruh
pada penelitian kali ini didapat kejadian stres terhadap siklus menstruasi yang
disminorea yang cukup tinggi. tidak teratur melibatkan sistem
neuroendokrinologi sebagai sistem yang
Tabel 4.2 menunjukkan sebagian besar peranannya dalam reproduksi
besar( 60% ) remajausia 13-15 tahun di wanita. Gangguan pada pola menstruasi
MTS Maftahul Ulum Desa Karangsono ini melibatkan mekanisme regulasi
Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar integratif yang mempengaruhi proses
jarang melakukan aktivitas olahraga. biokimia dan seluler seluruh tubuh
Olahraga mampu meningkatkan termasuk otak dan psikologis. Pengaruh
produksi endorphin (pembunuh otak dalam reaksi hormonal terjadi
rasasakit alami tubuh), dapat melalui jalur hipotalamus-hipofisis-
meningkatkan kadar serotonin. Latihan ovarium yang meliputi multiefek dan
olahraga yang teratur dapat menurunkan mekanisme kontrol umpan balik (Pinel,
stress dan kelelahan sehingga secara 2009). Psikologi remaja disini bisa
tidak langsung juga mengurangi nyeri. dipengaruhi oleh tugas-tugas sekolah
Membiasakan olahraga ringan dan yang sangat banyak dan ujian akhir
aktivitas fisik secara teratur seperti jalan semester yang baru saja di jalani. Hal
sehat, berlari, bersepeda, ataupun ini bisa mempengaruhi tingkat kejadian
berenang pada saat sebelum dan selama dismenorea pada saat penelitian
haid, hal tersebut dapat membuat aliran dilakukan.
darah pada otot sekitar rahim menjadi
lancar, sehingga rasa nyeri dapat teratasi b. Intensitas tingkat nyeri dismenorea
atau berkurang(Proverawati dkk, 2009). remaja putri usia 13-15 tahun sesudah
Dengan tingkat frekuensi olahraga yang perlakuan acuyoga
kurang bisa mempengaruhi tingkat
kejadian dismenorea pada saat Berdasarkan penelitian yang
dilakukan penelitian. dilakukan di MTS Maftahul Ulum Desa
Karangsono Kecamatan Kanigoro
Faktor lain yang mempengaruhi Kabupaten Blitar pada tanggal 30 Mei –
tingkat kejadian dismenorea adalah 11 Juni 2016 . Tabel 4.4 menunjukan
faktor psikologi (stres). Stres bahwa penelitian yang dilakukan di
merupakan suatu respon fisiologis, MTS Maftahul Ulum Desa Karangsono
psikologis manusia yang mencoba Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
untuk mengadaptasi dan mengatur baik menunjukan remaja putri 13-15 tahun
tekanan internal dan eksternal. Stresor mengalami penurunan dari yang
psikososial adalah setiap sebelum perlakuan terdapat nyeri berat
keadaan/peristiwa yang menyebabkan terkontrol sebesar 20% dan setelah
perubahan dalam kehidupan seseorang, perlakuan menjadi 10%, nyeri sedang
sehingga seseorang itu terpaksa sebelum perlakuan 40% dan setelah
mengadakan adaptasi/penyesuaian diri perlakuan acuyoga sebesar 20%.
6

Keadaan tersebut terjadi karena pada untuk dismenorea primer adalah terapi
saat penelitian berlangsung responden OAINS (Asetosal, Ibuprofen,
yang digunakan sangat kooperatif dalam Diklofenak, Asam Mefenamat,
mengikuti gerakan-gerakan yang Parasetamol) dengan mekanisme
diajarkan. Gerakan yang diberikan penghambatan produksi prostaglandin
disini antara lain Lotus pose yang menyebabkan nyeri. Mekanisme
(padmasana),Cobra pose, Wind kerja OAINS adalah dengan
relleving pose (pavanamuktasan) menghambat enzim siklooksigenase
,Reclined spinal twists, dan Savasana. sehingga terganggunya konversi asam
Ketika perlakuan berlangsung pada saat arakidonat menjadi Prostaglandin G2,
dilakukan pijat acupuntur responden Prostaglandin H2 dan Tromboksan A2
sangat menikmati terapi yang diberikan yang berkontribusi dalam menimbulkan
sehingga bisamembantu proses nyeri. Kemanjuran terapi OAINS pada
perlakuan yang diberikan. Akan tetapi terapi dismenorea primer diatas 85%
disini masih terdapat responden dengan dalam mengurangi nyeri
tingkat nyeri berat terkontrol 10%. Hal (Rahmatini,2012). Dan diantara 10
ini disebabkan karena responden responden terdapat 2 yang sebelum
tersebut sebelum perlakuan mengalami perlakuan sudah meminum obat
nyeri berat tidak terkontrol sehingga sebelumnya, sehingga disini dapat
responden tersebut tidak bisa mengurangi keakuratan hasil penelitian
melakukan gerakan dengan maksimal .
Dalam penanganan nyeri c. Pengaruh perlakuan acuyoga
dismenorea ada 2 cara yaitu terhadap penurunan tingkat
farmakologis dan non nyeri dismenorea pada remaja
farmakologis.Untuk yang non putri usia 13-15 tahun
farmakologis ada beberapa macam yaitu
relaksasi, hipnoterapi, akupuntur dan Intensitas nyeri adalah gambaran
acuyoga. Acuyoga merupakan tentang seberapa parah nyeri dirasakan
kombinasi dari ilmu oleh individu, pengukuran intensitas
akupunktur/akupresur dan nyeri sangat subjektif dan individual
yoga.Manfaat acuyoga yaitu dan kemungkinan nyeri dalam intensitas
mengurangi keluhan menstruasi dan yang sama dirasakan sangat berbeda
lain-lain . Sehingga dalam penelitian ini oleh dua orang yang berbeda oleh dua
menggunakan acuyoga sebagai orang yang berbeda. Pengukuran nyeri
perlakuan yang akan diberikan dalam dengan pendekatan objektif yang paling
mengurangi tingkat nyeri dismenorea mungkin adalah menggunakan respon
fisiologik tubuh terhadap nyeri itu
Untuk yang farmakologis bisa sendiri. Dalam penanganan nyeri
menggunakan obat-obatan anti nyeri dismenorea ada 2 cara yaitu
dan juga perawatan medis. Beberapa farmakologis dan non farmakologis.
terapi diantaranya terapi analgesik, Untuk yang farmakologis bisa
terapi hormonal, terapi obat nonsteroid menggunakan obat-obatan anti nyeri
antiprostaglandin dan dilatasi kanalis dan juga perawatan medis
servikalis. Terapi yang paling efektif
7

Untuk yang non farmakologis penurunan dari yang sebelum perlakuan


ada beberapa macam yaitu relaksasi, terdapat nyeri berat terkontrol sebesar
hipnoterapi, akupuntur dan acuyoga. 20% dan setelah perlakuan menjadi
Acuyoga merupakan kombinasi dari 10%, nyeri sedang sebelum perlakuan
ilmu akupunktur/akupresur dan yoga. 40% dan setelah perlakuan acuyoga
pentingnya relaksasi untuk memberi sebesar 20. hal ini menunjukan adanya
kesempatan bagi tubuh memproduksi penurunan dari skala nyeri yang lebih
hormone yang penting untuk tinggi menjadi skala nyeri yang lebih
mendapatkan haid tanpa rasa nyeri. rendah. Sehingga dapat menunjukan
Contohnya, yoga yang merupakan salah adanya pengaruh dari perlakuan yang
satu teknik relaksasi yang dianjurkan telah diberikan. Hasil uji paired samples
untuk menghilangkan nyeri haid. test menunjukkan nilai p value = 0,000,
Akupunktur sangat efektif untuk sehingga nilai p value = 0,000< α = 0,05
mengatasi nyeri haid dan permasalahan artinya menunjukan adanya pengaruh
umum seputar haid. dengan demikian perlakuan acuyoga terhadap penurunan
acuyoga dapat membantu mengurangi tingkat nyeri dismenorea pada remaja
nyeri dismenorea. putri usia 13-15 tahun.
Acuyoga merupakan kombinasi Kesimpulan dan saran
dari ilmu akupunktur/akupresur dan
yoga. Dalam acuyoga medis dan ilmiah 1. Kesimpulan
dimodifikasi sehingga dapat mengatur a. Tingkat nyeri dismenorea pada
aliran energi vital dalam meridian remaja putri usia 13-15 tahun diMTS
energi dari organ yang bermasalah. Maftahul Ulum Desa Karangsono
Pada acuyoga tubuh diperlakukan Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
sebagai suatu kesatuan keseluruhan sebelum diberikan perlakuan didapatkan
pada fisik, mental (emosional) dansikis hasil hampir setengah bagian (40%)
(spiritual) dan tidak hanya terfokus pada mengalami nyeri sedang (4 siswi).
penyakit.Manfaat acuyoga yaitu b. Tingkat nyeri dismenorea pada
meningkatkan imunitas tubuh, remaja putri usia 13-15 tahun diMTS
meningkatkan keseimbangan energi , Maftahul Ulum Desa Karangsono
mengurangi ketiakseimbangan emosi , Kecamatan Kanigoro Kabupaten Blitar
seperti kecemasan ( stress ) mencegah sebelum diberikan perlakuan didapatkan
mengobati tubuh ari berbagai keluhan hasil sebagian besar (60%) mengalami
penyakit , seperti nyeri pinggang , nyeri ringan (6 siswi).
tekanan arah tinggi , sakit kepala, c. Hasil uji paired samples test
migrain , keluhan menstruasi dan lain- menunjukkan nilai p value = 0,000,
lain . sehingga nilai p value = 0,000 < α =
0,05 artinya menunjukan adanya
Berdasarkan penelitian yang pengaruh perlakuan acuyoga terhadap
dilakukan di MTS Maftahul Ulum Desa penurunan tingkat nyeri dismenorea
Karangsono Kecamatan Kanigoro pada remaja putri usia 13-15 tahun di
Kabupaten Blitar pada tanggal 30 Mei – MTS MAFTAHUL ULUM Desa
11 Juni 2016 pada tabel 4.4 menunjukan Karangsono Kecamatan Kanigoro
tingkat nyeri dismenorea mengalami Kabupaten Blitar.
8

2. Saran Hidayat dkk.2004.Keterampilan Dasar


a. Bagi tempat peneitian Kebidanan 1.Surabaya:Health Books
Diharapkan dengan penelitian ini, Publishing
tempat yang menjadi lokasi penelitian
lebih bersifat terbuka terhadap Hidayat, Azis Alimul. 2007. Pusat
informasi terkait, dan diharapkan bisa keperawatan & teknik penulisan ilmiah.
mengamplikasikan apa yang telah Jakarta: Salemba Medika
diberikan dan diajarkan untuk
Hidayat, Azis Alimul. 2008. Metode
penannganan nyeri dismenorea di
Penelitian Keperawatan dan Teknik
tempat tersebut maupun dimasyarakat
Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
b. Bagi remaja putri
Manuaba,
Diharapkan dengan penelitian ini,
Chandranita.dkk.2008.Gawat-Darurat
remaja putri meningkatkan pengetahuan
Obstetri-Ginekologi & Obstetri-
dan mengamplikasikan acuyoga sebagai
Ginekologi Sosial untuk Profesi Bidan.
cara mengurangi tingkat nyeri
Jakarta : ECG
dismenorea. Sehingga bisa berguna
bagi dirinya sendiri bahkan bisa
Notoatmodjo, S. 2007. Metodologi
berguna untuk orang lain.
Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka
c. Bagi institusi kesehatan Cipta
Diharapkan hasil penelitian ini dapat
Notoatmodjo, S. 2010. Metodologi
dijadikan sebagai tambahan referensi
penelitian kesehatan (Edisi Revisi).
dan wacana di lingkungan pendidikan
Jakarta: Rineka Cipta.
serta sebagai bahan kajian lebih lanjut
khususnya untuk penelitian yang Nursalam. 2011. Konsep dan penerapan
sejenis. Diharapkan institusi lebih metodologi penelitian ilmu
banyak menyediakan referensi tentang keperawatan: pedoman skripsi, tesis
acuyoga dan bagaimana cara untuk dan instrumen penelitian (edisi
mengurangi tingkat nyeri dismenorea pertama). Jakarta: Salemba medika.
sehingga dapat mempermudah pada
penelitian selanjutnya yang ingin Pinel, J. P. J. 2009. Biopsikologi.Ed. 7.
melanjutkan penelitian tentang topik ini. Yogyakarta: PustakaBelajar. Hal 557-
565
DAFTAR PUSTAKA
Prawirahardjo, sarwono.2006. ilmu
Ali, M dan Asrori. 2009. Psikologi kebidanan. Jakatra : Yayasan Bina
Remaja. Jakarta : PT Bumi Aksara Pustaka
Ferrywong,M. 2011. Acuyoga. Jakarta : Prawirahardjo, sarwono.2010. ilmu
Penebar Plus kebidanan. Jakatra : Yayasan Bina
Pustaka
Frenita dkk, 2008. Faktor-faktor yang
mempengaruhi Dismenorea. Proverawati & Misaroh.2009.penelitian
Jurnal:Sidoarjo Pusat Informasi dan Konseling
Kesehatan Reproduksi Remaja (PIK-
9

KRR) di Indonesia tahun Sunaryo.2004. Stres, Adaptasi, dan


2009.jakarta:jurnal Mekanisme Pertahanan Ego. Dalam:
Psikologi Untuk Keperawatan. Jakarta:
Rahmatini.2012.HubunganDerajatNyeri EGC
DismenoreaterhadapPenggunaanObat
Anti Inflamasi Non Steroid. Wijiastuti , dkk. 2009. Kesehatan
Medan:Jurnal reproduksi. Jakarta : salemba medika

Sugiyono. 2003. Statistika untuk Wiknjosastro, H. 2005. Ilmu


penelitian. Bandung: Alfabeta Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina
Sugiyono.2009. Metode Penelitian Pustaka
Kuantitatif Kualitatif dan R & B.
Bandung: Alfabeta

Das könnte Ihnen auch gefallen