Sie sind auf Seite 1von 17

PENGARUH PELATIHAN, STRES KERJA DAN FASILITAS TERHADAP

PRODUKTIVITAS KERJA DENGAN KOMITMEN ORGANISASI


SEBAGAI VARIABEL INTERVENNG
(Study Kasus pada PT Karya Cipta Unggul Nusantara)

Susi Trisyanti1), Heru Sri Wulan, SE.MM2), Andi Tri Haryono,SE,MM3)


1)
Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Pandanaran
2)3)
Dosen Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomika Dan Bisnis Universitas Pandanaran

ABSTRACT

This study aims to determine the effect of the work environment and stress on the performance
of operational employees at PT. Cipta Cipta Unggul Nusantara Where three independent
variables are submitted, one is dependent variable, and one is intervening variable, namely
training, work stress and work facilities as independent variables and employee productivity
act as a dynamic variable and organizational commitment as an intervening variable. This
research was carried out by survey method to production employees in furniture companies
and analyzed by regression. The first stage examines the validity and reliability of questions
for each variable. The second stage, regressing the variables of training, work stress, and work
facilities on employee performance productivity towards organizational commitment. The
results showed that the variables of training and facilities had a significant positive effect on
employee productivity. As well as work stress variables have a significant negative effect on
employee performance. However, work stress that is at a low to moderate level will create
good employee production and will worsen employees if in a very long time and excessive.

Keywords: Training, work stress, employee work productivity facilities, organizational


commitment

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lingkungan kerja dan stres terhadap kinerja
bagi karyawan operasional pada PT.Kaya Cipta Unggul Nusantara Dimana diajukan tiga
variabel bebas ,satu variabel terikat, dan satu variabel intervening yaitu pelatihan ,stress kerja
dan fasilitas kerja sebagai variabel bebas dan produktivitas karyawan berperan sebagai
variabel terika serta komitmen organisasi sebagai variabel intervening. Penilitian ini dilakukan
dengan metode survey terhadap karyawan produksi pada perusahaan mebel dan dianalisis
dengan regresi. Tahap pertama menguji validitas dan reliabilitas pertanyaan setiap variabel.
Tahap kedua, meregresi variabel pelatihan , stress kerja , dan fasilitas kerja terhadap
produktivitas kinerja karyawan terhadap komitmen organisasi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa variabel pelatihan dan fasilitas berpengaruh positif signifikan terhadap produktivitas
karyawan di tolak. Serta variabel stres kerja berpengaruh negatif signifikan terhadap kinerja
karyawan di tolak. Namun demikian, stres kerja yang berada pada tingkat rendah sampai
sedang akan menciptakan produksi karyawan yang baik dan akan memperburuk karyawan jika
dalam tempo waktu yang sangat lama dan berlebihan.
Kata kunci: Pelatihan, stres kerja, fasilitas produktivitas kerja karyawan., komitmen
organisasi

PENDAHULUAN dilakukan baik pada karyawan baru maupun


pada karyawan lama, karyawan baru mutlak
Di dalam organisasi, manusia diberi pelatihan agar memahami tugas sesuai
merupakan salah satu unsur terpenting dalam
dengan jabatanya dan mampu mengerjakan
suatu organisasi, tanpa peran manusia tanggung jawabnya sesuai yang diharapkan
meskipun berbagai faktor yang telah oleh perusahaan, sedangkan karyawan lama
dibutuhkan itu telah tersedia, organisasi tetap perlu mengikuti pelatihan untuk meningkatkan
tidak akan berjalan. Manusia merupakan keterampilan dan kualitas produktivitas
penggerak dan penentu jalannya suatu karyawan.
organisasi, sumber daya manusia yang baik
akan menghasilkan kinerja yang baik juga, Salah satu tekanan yang dialami
karena manajemen sumber daya manusia yang karyawan pada perusahaan yakni ketidak
baik akan membantu dalam penarikan pegawai puasan karyawan pada perusahaan,
sesuai kebutuhan sehingga memudahkan dalam menyebabkan tinggi rendahnya produktifitas
mencapai sebuah tujuan, oleh karena itu sumber kerja karyawan di suatu perusahaan, stress yang
daya manusia juga harus mengembangkan dialami karyawan dalam perusahaan muncul
kompetensinya, dengan sumber daya manusia karena adanya sikap karyawan dalam proses
yang maksimal maka perusahaan dapat penyelesaian beban pekerjaan yang terlalu
berfungsi atau dilaksanakan. Menurut Nawawi berat. Disisi lain stress kerja dapat dipengaruhi
dalam Gaol (2014:44) sumber daya manusia oleh masalah dalam perusahaan, menurut Philip
adalah orang yang bekerja dan berfungsi L. Rice, penulis buku stress and health,
sebagai aset organisasi/perusahaan yang dapat seseorang dapat dikategorikan mengalami
dihitung jumlahnya (kuantitatif), dan sumber stress kerja jika urusan stress yang dialami
daya manusia merupakan potensi yang menjadi melibatkan juga pihak organisasi. Menurut
penggerak organisasi, disamping itu SDM Greenberg (dalam Setiyana, V. Y. 2013: 384)
dapat menciptakan efisiensi dan efektifitas stres kerja adalah konstruk yang sangat sulit
organisasi. didefinisikan, stres dalam pekerjaan terjadi
pada seseorang, dimana seseorang berlari dari
Organisasi memiliki berbagai upaya masalah, dan terkadang perusahaan tidak
yang dapat dilakukan untuk meningkatkan memperdulikan bagaimana keadaan mental dan
kualitas karyawan dari perusahaan, sehingga kemampuan fisik karyawan di tempat individu
perusahaan memiliki sumber daya manusia tersebut bekerja, karena terkadang banyak
yang baik dan kompeten, salah satu cara untuk perusahaan yang kurang mampu menjalin suatu
memiliki sumber daya manusia yang hubungan dalam hal berkomunikasi, maka
berkualitas, perusahaan perlu mengadakan kondisi tersebut akan menimbulkan adanya
program pelatihan karyawan yang akan penurunan produktivitas perusahaan, secara
meningkatan produktifitas karyawan. keseluruhan. Stres skerja sebagai kombinasi
Perusahaan perlu menerapkan jenis program antara sumber-sumber stress pada pekerjaan,
pelatihan yang akan diberikan kepada karakteristik individual, dan stresor di luar
karyawan baru yakni keterampilan,
perusahaan tempat individu bekerja.
pengetahuan dan pengalaman karyawan
terhadap pekerjaannya. Pelatihan baiknya
Untuk mencapai suatu tujuan tidak keterlibatan seseorang dalam organisasinya dan
hanya tergantung peralatan modern, tetapi kekuatan identifikasinya terhadap suatu
diperlukan alat pendukung yang lengkap untuk organisasi tertentu. Komitmen organisasional
menunjang aktifitas diperusahaan tersebut, merupakan identifikasi dan keterlibatan
yang berupa fasilitas kerja yang memadai yang seseorang yang relatif kuat terhadap organisasi,
akan berdampak positif pada proses kerja dalam oleh karena itu komitmen organisasional akan
perusahaan tersebut. Penelitian terdahulu menimbulkan rasa ikut memiliki (sense of
meneliti tentang fasilitas kerja yang belonging) bagi pekerja terhadap organisasi,
mempengaruhi kinerja yang dilakukan oleh terjadinya perubahan – perubahan dalam
Sari (2016) menghasilkan fasilitas kerja organisasi juga mempunyai dampak pada
Berpengaruh positif dan signifikan terhadap terjadinya perubahan dalam tugas dan
kinerja karyawan. Disisi lain ada penelitian kewajiban karyawan. Demikian halnya dengan
yang berlawanan, penelitian yang dilakukan sikap pada budaya organisasi yang juga
oleh Hayati (2014) Menemukan pengaruh dipandang sebagai faktor yang memberi
fasilitas kerja terhadap kinerja karyawan pengaruh terhadap peningkatan produktivitas
memiliki pengaruh negatif dan tidak signifikan karyawan.
pada kinerja. Fasilitas juga merupakan alat
Persaingan perusahaan seakan menjadi
untuk membedakan program lembaga
pendidikan yang satu dari pesaing lainnya. tantangan tersendiri bagi perusahaan untuk
Fasilitas yang dimaksud seperti dapat berupa meningkatkan produktifitas kerja karyawan,
lokasi , gedung,alat, benda, perlengkapan, perusahaan dituntut memiliki karyawan yang
maupun ruangan untuk bekerja, yang semuanya memiliki keterampilan yang berkualitas untuk
memenuhi target produktivitas yang tinggi.
itu jika dipersiapkan dengan baik maka akan
tercipta kepuasan bagi karyawan dalam Setiap perusahaan harus mampu
perusahaan tersebut. Namun kondisi kerja yang mengembangkan diri agar memiliki suatu
keunggulan yang kompetitif, faktor manusia
buruk berpotensi menjadi penyebab karyawan
mudah jatuh sakit, mudah stress, sulit merupakan variabel yang sangat penting karena
berkosentrasi dan menurunya produktivitas berhasil tidaknya suatu usaha, sebagian besar
kerja. Untuk itu dalam mencapai kenyaman ditentukan oleh perilaku–perilaku karyawan.
tempat kerja antara lain dapat dilakukan dengan Sumber Daya Manusia dikatakan produktif,
pemeliharaan prasarana fisik, maka semakin apabila mempunyai disiplin dan produktivitas
kerja tinggi serta dapat menyelesaikan tugas
besar aktifitas suatu organisasi maka semakin
lengkap pula fasilitas dan sarana pendukung dan tanggung jawabnya secara tepat waktu.
yang harus disediakan dalam proses kegiatan Untuk Itu sudah seharusnya jika perusahaan
melakukan perencanaan atau upaya–upaya
untuk mencapai tujuan tersebut.
yang bertujuan meningkatkan produktivitas
Keberhasilan dalam kinerja seseorang kerja dengan berbagai cara, diantaranya seperti
dalam suatu bidang pekerjaan banyak pelatihan kerja dan penyediaan fasilitas kerja
ditentukan oleh tingkat kompetensi, yang baik penanggulangan stres kerja yang
profesionalisme dan komitmen organisasional dialami karyawan. Adanya perencanaan yang
menunjukkan suatu daya dari seseorang dalam baik mengenai sumber daya manusia, maka
mengidentifikasikan keterlibatan dalam suatu diharapkan dapat meningkatan produktivitas
organisasi. Menurut Wati (2013) komitmen kerja karyawan.
organisasi adalah derajat sejauh mana
220

Tabel 1.1 Epson/Mendes/F 527 567


DB
Hasil produktivitas

Glass Craff 455 395


Customer Rencana Real
Produksi
Lpd/Nkw 592 522
Epson/Howden 644 540
Eps/Brian 576 496
Ytyndall
Epsom/Howden/ 676 606
Genoa 9,872 8,423
Jumlah
Dekker 550 490

Epson/Howde/H 620 560 Dari tabel target bulanan diatas


oldenby Linear perusahaan tidak dapat mencapai target, dari
penentuan barang yang harus dicapai setiap
Epson/LPD 319 279 bulannya, sehingga perusahaan mewajibkan
adanya perpanjangan waktu bagi karyawan
Epson/Howden/ 676 616 lama untuk mencapai target dari perusahaan.
Genoa Karena perusahaan dituntut memenuhi target
dari customer untuk menyeleseikan pemesanan
Ajidoor 151 120 barang yang sudah di tetapkan, namun
penurunan target dikarenakan beberapa faktor
Karunia Semesta 630 570 internal yakni tidak adanya pelatihan bagi
Raya karyawan baru untuk memahami pekerjaan
yang akan dikerjakan sehingga produksi
Glaass Craff 450 390 menurun, tidak adanya fasilitas kerja yang
mendukung untuk mengoptimalkan hasil kerja,
Dekker 500 410 dan adanya stres kerja yang dialami karyawan
yang menghambat kinerja karyawan.
Epson/LPD 484 424 Salah satu perusahaan yang akan
menjadi tempat penelitian mengenai target
154
produktivitas yakni PT. Karya Cipta Unggul
Nusantara Demak yang merupakan perusahaan
Dekker 540 450
yang bergerak dibidang furniture yakni
pembuatan mebel pintu yang berbahan dasar
Epson/Howden/ 728 668
kayu. Kegiatan yang dilakukan PT. Karya Cipta
Genoa
Unggul Nusantara adalah mencari eksportir
sesuai dengan permintaan importir (pembeli),
Epson/Mendes 380 320
menyelesaikan dokumen – dokumen yang
diperlukan dalam kegiatan ekspor barang, untuk meningkatkan kinerja karyawan dalam
menyelesaikan biaya – biaya yang timbul akibat pekerjaanya sekarang atau dalam pekerjaan lain
kegiatan ekspor, dengan pengalaman sejak yang akan dijabatnya segera. Istilah pelatihan
1995 perusahaan dapat menyediakan berbagai sering disamakan dengan pengembangan
macam jenis kayu termasuk kempas , merbau , (development) yang merupakan kesempatan –
beech , hingga jati. Permasalahan yang penulis kesempatan belajar yang didesain untuk
temukan dalam survey pendahuluan mengenai meningkatkan kualitas kinerja karyawan.
produktivitas kerja karyawan adalah
Menurut Widodo (2015:82), pelatihan
menurunnya produksi mebel. Dari hasil
penelitian terdahulu diketahui bahwa merupakan serangkaian aktivitas individu
produktivits yang ditinjau dari efektivitas dan dalam meningkatkan keahlian dan pengetahuan
secara sistematis sehingga mampu memiliki
efisiensi kerja belum mengarah pada
pencapaian kerja yang maksimal. Sehingga kinerja yang professional di bidangnya.
dengan mengimplimentasikan program Menurut Wexley & Yulk didalam Sutrisno
modernisasi cerdas. Terus meningkatkan (2013: 67) ada tiga alasan mengapan pelatihan
kualitas, efisiensi keselamatan. itu perlu diselenggarakan oleh organisasi atau
Pada PT Karya Cipta Unggul Nusantara perusahaan diantaranya:
merupakan perusahaan Meubel Door and a) Seleksi personil tidak selalu menjamin
Flooring yang menyerap banyak tenaga kerja akan personel tersebut cukup terlatih dan bisa
dari masyarakaat sekitar. Sistem kerja 3 shift memenuhi persyaratan pekerjaannya secara
yang pastinya membutuhkan jumlah karyawan cepat.
yang tidak sedikit. Sumber daya Manusia
tersebut yang tentunya memberikan kontribusi b) Bagi personil yang sudah senior
tinggi bagi perkembangan dan kemajuan kadang-kadang perlu adannya penyelenggaraan
perusahaan untuk terus meningkatkan kualitas dengan latihan – latihan kerja. Hal ini
produktifitas yang tinggi bagi perusahaan, disebabkan berkembangnya kapasitas
karena dengan memiliki tanggung jawab yang pekerjaan, cara mengoperasikan mesin-mesin
baik, tujuan yang jelas, pelatihan yang dan teknisnya untuk promosi maupun mutrasi.
menyeluruh serta berani mengambil resiko
c) Manajemen sendiri menyadari bahwa
yang dihadapi , maka produktifitas perusahaan
program pelatihan yang efektif dapat
akan meningkat secara berkala, oleh karena itu
meningkatkan produktivitas, mengurangi
dengan cara meminimalisir resiko adanya stres
absen, mengurangi labour turn over, dan
kerja yang terjadi pada karyaawan, kurangnya
meningkatkan kepuasan kerja.
rasa puas dari karyawan tentang minimnyan
fasilitas kerja dan tidak adanya pelatihan bagi 2. Stres Kerja
karyawan maka perusahaan harus selalu
memerhatikan kebutuhan karyawan. Menurut Greenberg (dalam Setiyana, V. Y.
2013: 384) stres kerja adalah konstruk yang
TELAAH PUSTAKA sangat sulit didefinisikan, stres dalam pekerjaan
terjadi pada seseorang, dimana seseorang
1. Pelatihan
berlari dari masalah, sejak beberapa pekerja
Pelatihan di definisikan oleh Ivancevich membawa tingkat pekerjaan pada
didalam Sutrisno (2013:67) sebagai usaha kecenderungan stress. Stres skerja sebagai
kombinasi antara sumber-sumber stress pada Fasilitas adalah sarana untuk melancarkan
pekerjaan, karakteristik individual, dan stres di dan memudahkan pelaksanaan fungsi. Fasilitas
luar organisasi. merupakan komponen individual dari
penawaran yang mudah ditumbuhkan atau
Menurut Hasibuan (2013:204) Stres kerja dikurangi tanpa mengubah kualitas dan model
adalah suatu kondisi ketegangan yang jasa. Fasilitas juga merupakan alat untuk
mempengaruhi emosi, proses berpikir, dan membedakan program lembaga pendidikan
kondisi seseorang. Stres (dalam Fahmi, 2014) yang satu dari pesaing yang lainnya
adalah suatu keadaan yang menekan diri dan (Lupiyaodi,2006:150). Sementara
jiwa seseorang di luar batas kemampuannya, Djoyowirono (2005), menyatakan bahwa
sehingga jika terus dibiarkan tanpa ada solusi fasilitas kerja adalah alat yang diperlukan untuk
maka ini akan berdampak pada kesehatannya. menggerakkan kegiatan manajemen dalam
Stres tidak timbul begitu saja namun sebab- rangka mencapai tujuan organisasi.
sebab stres timbul umumnya diikuti oleh faktor
peristiwa yang mempengaruhi kejiwaan Fungsi dari fasilitas kerja adalah sebagai
seseorang, dan peristiwa itu terjadi diluar dari berikut :
kemampuannya sehingga kondisi tersebut telah
menekan jiwanya. Stres (stress) di definisikan a. Mempercepat proses pelaksanaan
pekerjaan. Sehingga dapat menghemat
sebagai suatu kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berpikir dan waktu.
b. Meningkatkan produktivitas, baik
kondisi seseorang pekerja (Umar, 2013:44)
barang ataupun jasa.
Cepi Triatna, (2015 : 143) mengemukakan c. Kualitas produk yang lebih baik dan
bahwa stres dapat menimbulkan dampak atau terjamin.
konsekuensi dalam: d. Ketepatan susunan dan stabilitas ukuran
terjamin.
1. Aspek psikologis (kecenderungan e. Lebih mudah / sederhana dalam gerak
gampang marah, frustasi, cemas, agresif, para pelakunya.
gugup, panik, kebosanan, depresi, dan kurang f. Menimbulkan rasa kenyamanan bagi
percaya diri) orang-orang yang berkepentingan
2. Aspek jasmaniah (perubahan hormonal, sehingga dapat mengurangi emosional
tekanan darah tinggi, denyut jantung mereka.
meningkat, gangguan pencernaan, dan 4. Komitmen Organisasi
gangguan saraf) Menurut Wati (2013) komitmen organisasi
3. Aspek perilaku (kurang mampu adalah derajat sejauh mana keterlibatan
membuat keputusan, mudah lupa, sensitif, seseorang dalam organisasinya dan kekuatan
kurang bertanggungjawab) identifikasinya terhadap suatu organisasi
tertentu. Menurut Tobing (2009) komitmen
4. Aspek lingkungan (suasana rumah karyawan merupakan tingkat keterikatan yang
tangga yang tidak harmonis, lingkungan kerja dimiliki karyawan terhadap perusahaanya dan
yang tidak produktif). dapat dijadikan jaminan untuk menjaga
kelangsungan perusahaan tempat karyawan itu
3. Fasilitas Kerja
bekerja.
Menurut Priansa (2014 : 234) “komitmen Deskripsi Responden Berdasarkan
organisasi adalah loyalitas pegawai terhadap Umur
organisasi, yang tercemin dari keterlihatanya No Umur Jumlah
yang tinggi untuk mencapai tujuan organisasi”. Responden
Komitmen organisasional merupakan 1 23-25 7
2 26-28 22
Penelitian ini adalah penelitian
3 29-31 10
kuantitatif Yaitu data yang diperoleh dari
4 32-34 12
perusahaan dalam bentuk angka seperti
5 35-39 17
jumlah karyawan secara keseluruhan,
6 38-40 14
jumlah karyawan yang telah ikut pelatihan
7 41-43 15
dan data lainnya yang berhubungan dengan
pembahasan. Data yang digunakan data 8 44-46 3
sekunder merupakan data yang didapat Jumlah 100
secara tidak langsung melalui media Sumber : Data primer yang diolah, 2018
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak Uji Validitas
lain) dari dokumen – dokumen yang
dimiliki oleh perusahaan atau yang telah Uji Validitas digunakan untuk mengetahui
disimpan oleh perusahaan. Populasi dalam sah atau tidaknya suatu kuesioner.
penelitian ini adalah seluruh karyawan dan Kuesioner dinyatakan valid jika pertanyaan
sampel dalam penelitian ini adalah 100 pada kuesioner mampu mengungkapkan
karyawan PT Karya Cipta Unggul sesuatu yang akan diukur kuesioner
Nusantara Demak bagian produksi. tersebut. (Ghozali, 2005). Sebuah indikator
dinyatakan valid jika memiliki nilai r hitung
ANALISIS DAN PEMBAHASAN ≥ r tabel.
Deskripsi Responden Berdasarkan
Umur
Umur dapat menggambarkan tingkat
ketertarikan seseorang terhadap sesuatu
termasuk dalam pemakaian barang dan
jasa. Dalam penelitian disini, umur termuda
dari sampel yang diperoleh adalah 23 tahun
No Indikator r hitung r table Keterangan
Pelatihan
Indikator 1 0,866 > 0,196 Valid
Indikator 2 0,815 > 0,196 Valid
1
Indikator 3 0,632 > 0,196 Valid
Indikator 4 0,857 > 0,196 Valid
Indikator 5 0,772 > 0,196 Valid
Stres kerja
Indikator 1 0,875 > 0,196 Valid
Indikator 2 0,894 > 0,196 Valid
2
Indikator 3 0,891 > 0,196 Valid
Indikator 4 0,884 > 0,196 Valid
Indikator 5 0,899 > 0,196 Valid
Fasilitas kerja
Indikator 1 0,821 > 0,196 Valid
Indikator 2 0,848 > 0,196 Valid
3
Indikator 3 0,726 > 0,196 Valid
Indikator 4 0,814 > 0,196 Valid
Indikator 5 0,831 > 0,196 Valid
Komitmen organisasi
Indikator 1 0,813 > 0,196 Valid
Indikator 2 0,817 > 0,196 Valid
4
Indikator 3 0,624 > 0,196 Valid
Indikator 4 0,802 > 0,196 Valid
Indikator 5 0,777 > 0,196 Valid
Produktivitas kerja
Indikator 1 0,743 > 0,196 Valid
Indikator 2 0,759 > 0,196 Valid
5 Indikator 3 0,744 > 0,196 Valid
Indikator 4 0,713 > 0,196 Valid
Indikator 5 0,749 > 0,196 Valid
Indikator 6 0,601 > 0,196 Valid
Uji Reliabilitas Dasar analisisinya adalah dengan
Uji reliabilitas merupakan alat untuk menggunakan uji glejser menunjukan jika
mengukur suatu kuesioner yang merupakan nilai probalitas signifikasinya di atas
indikator dari variabel atau konstruk. Suatu tingkat kepercayaan 5% jadi dapat
kuesioner dikatakan reliable atau handal disimpulkan model regresi tidak
jika jawaban seseorang terhadap mengandung adanya heteroskedastisitas.
pernyataan adalah konsisten atau stabil dari Uji F
waktu ke waktu (Ghozali, 2005). Pengujian Uji F digunakan pada dasarnya
reliabilitas akan dilakukan dengan menunjukkan apakah semua variabel
menggunakan Cronbach Alpha. independen atau bebas yang dimasukkan
dalam model mempunyai pengaruh secara
Uji Normalitas bersama-sama terhadap variabel dependen
Uji normalitas digunakan untuk menguji atau terikat (Ghozali, 2005).
apakah dalam model regresi, kedua variabel
(bebas maupun terikat) mempunyai
distribusi normal atau setidaknya
mendekati normal (Ghozali, 2005). Cara
untuk mengetahui apakah data terdistribusi
normal adalah dengan melakukan Uji
Kolmogorov-Smirnov. Uji ini dilakukan
dengan memasukkan nilai residual dalam
pengujian non parametrik. Jika nilai
signifikansi, yaitu < 0,05, maka data tidak
terdistribusi secara normal.

Pengujian Multikolinieritas
Pengujian multikolinieritas dilakukan
dengan menggunakan nilai VIF. Suatu
variabel menunjukkan gejala
multikolinieritas bisa dilihat dari nilai VIF
(Variance Inflation Factor) yang tinggi
pada variabel-variabel bebas suatu model
suatu model regresi.

Pengujian Heterokedastisitas
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji
apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variance dari residual satu
pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika
variance dari residual satu pengamatan ke
pengamatan lain tetap, maka disebut
homokedastisitas dan jika berbeda disebut
heteroskedastisitas. Model regresi yang
baik adalah homokedastisitas atau tidak
terjadi heteroskedastisitas (Ghozali, 2005).
ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 148,342 3 49,447 24,951 ,000b
1 Residual 190,248 96 1,982
Total 338,590 99
a. Dependent Variable: Komitmen organisasi
b. Predictors: (Constant), Fasilitas kerja, Stres kerja, Pelatihan

ANOVAa
Model Sum of df Mean F Sig.
Squares Square
Regression 291,701 4 72,925 52,801 ,000b
1 Residual 131,209 95 1,381
Total 422,910 99
a. Dependent Variable: Produktivitas kerja
b. Predictors: (Constant), Komitmen organisasi, Stres kerja, Pelatihan, Fasilitas
kerja

c. β3 (nilai koefisien regresi X3


menunjukan arah positif) sebesar 0,445
Regresi Tahap 1 mempunyai arti jika semakin meningkat
Analisis ini digunakan untuk mengetahui fasilitas kerja maka komitmen organisasi
seberapa besar pengaruh variabel bebas akan meningkat
yaitu: pelatihan (X1), stres kerja (X2), Regresi Tahap 2
fasilitas kerja (X3) terhadap variabel
terikatnya yaitu produktivitas kerja (Y) Regresi linier antara pelatihan, stres kerja,
dengan dimediasi oleh variabel intervening fasilitas kerja dan komitmen organisasi
(Z) yaitu komitmen organisasi diperoleh terhadap produktivitas kerja dapat
hasil sebagai berikut : diperoleh hasil sebagai berikut:

a. β1 (nilai koefisien regresi X1 a. β4 (nilai koefisien regresi X1


menunjukan arah positif) sebesar 0,299 menunjukan arah positif) sebesar 0,291
mempunyai arti jika pelatihan meningkat, mempunyai arti jika pelatihan meningkat,
maka komitmen organisasi akan maka produktivitas kerja akan meningkat.
meningkat.
b. β5 (nilai koefisien regresi X2
b. β2 (nilai koefisien regresi X2 menunjukan arah negatif) sebesar -0,068
menunjukan arah negatif) sebesar -0,105 mempunyai arti jika semakin rendah stres
mempunyai arti jika semakin rendah kerja, maka produktivitas kerja akan
eningkat stres kerja maka komitmen meningkat.
organisasi akan meningkat.
c. β6 (nilai koefisien regresi X3
menunjukan arah positif) sebesar 0,381
mempunyai arti jika semakin meningkat Kesimpulan
fasilitas kerja maka produktivitas kerja Dari pembahasan yang telah diuraikan serta
akan meningkat. berdasarkan data yang penulis peroleh dari
penelitian sebagaimana yang telah dibahas
d. β7 (nilai koefisien regresi Z menunjukan
arah positif) sebesar 0,318 mempunyai arti dalam skripsi ini, maka dapat ditarik
jika komitmen organisasi meningkat maka kesimpulan sebagai berikut :
produktivitas kerja akan meningkat. 1. Pelatihan memiliki pengaruh positif
signifikan terhadap komitmen organisasi.
Sobel Test
Semakin tinggi pelatihan maka semakin
Analisis sobel digunakan untuk mengetahui tinggi juga komitmen organisasi.
pengaruh variabel mediator yaitu komitmen
organisasi. Pengujian hipotesis mediasi 2. Stres kerja memiliki pengaruh negatif
dapat dilakukan dengan prosedur yang tidak signifikan terhadap komitmen
organisasi. Semakin tinggi stres kerja tidak
dikembangkan oleh Sobel (1982) dan
dikenal dengan Uji Sobel (Sobel Test). Uji akan memiliki dampak terhadap komitmen
Sobel ini dilakukan dengan cara menguji organisasi.
kekuatan pengaruh tidak langsung variabel 3. Fasilitas kerja memiliki pengaruh positif
independent (X) kepada variabel dependent signifikan terhadap komitmen organisasi.
(Z) melalui variabel intervening (Y). Semakin tinggi fasilitas kerja maka
Hasil perhitungan sobel test mendapatkan semakin tinggi juga komitmen organisasi.
nilai signifikansi two tail sebesar sebesar 4. Pelatihan memiliki pengaruh positif
0,0085 kurang dari 0,05 sehingga dapat signifikan terhadap produktivitas kerja.
disimpulkan kepukomitmen organisasi Semakin tinggi pelatihan maka semakin
memediasi antara pelatihan dengan tinggi juga produktivitas kerja.
produktivitas kerja.
5. Komitmen organisasi memiliki pengaruh
Hasil perhitungan sobel test mendapatkan positif signifikan terhadap produktivitas
nilai signifikansi two tail sebesar sebesar kerja. Semakin tinggi komitmen organisasi
0,00021 kurang dari 0,05 sehingga dapat maka semakin tinggi juga produktivitas
disimpulkan komitmen organisasi kerja.
memediasi antara stres kerja dengan
produktivitas kerja Saran

Hasil perhitungan sobel test mendapatkan Untuk mengatasi permasalahan yang


nilai signifikansi two tail sebesar sebesar timbul, dan berdasarkan hasil penelitian ini
0,001 kurang dari 0,05 sehingga dapat beberapa saran diberikan sebagai berikut :
disimpulkan komitmen organisasi
Hasil-hasil penelitian ini dan keterbatasan
memediasi antara fasilitas kerja dengan
yang ditemukan agar dapat dijadikan
produktivitas kerja.
sumber dan masukan bagi pengembangan
penelitian ini dimasa yang akan datang,
maka perluasan yang disarankan dari (internet) diakses pada 4 mei 2018 20:00
penelitian ini antara lain: http://elib.unikom.ac.id/files/disk1/699/jbp
tunikompp-gdl-novianurpu-34930-8-
1) Untuk Perusahaan unikom_n-i.pdf
• Lebih memperhatikan kinerja karyawa BAB II (internet) diakses pada 5 mei 2018
• Meningkatkan kualitas perusahaan 20:00)
http://eprints.polsri.ac.id/3004/3/BAB%20
• Menambah sarana yang lebih memadai II.pdf

2) Bagi Karyawan (internet) diakses pada 8 mei 2018 21:00


https://library.binus.ac.id/eColls/eThesisdo
• Lebih terbuka terhadap perusahaan
c/Bab2/2014-2-00779-
• Selalu bekerja maksimal MN%20Bab2001.pdf

• Mentaati peraturan yang ada (internet) diakses pada 18 mei 2018 08:00
https://media.neliti.com/media/publication
3) Bagi SDM s/97770-ID-pengaruh-stres-kerja-dan-
konflik-kerja-t.pdf
• Manajemen sumber daya manusia
hendaknya dijalankan dengan sebaik BAB III (internet) 28 mei 2018 13:00)
mungkin http://repository.unpas.ac.id/30185/4/BAB
%20III.pdf(
• Menambah SDM sehingga produktivitas
tidak terbengkalai BAB II dan III (Internet) diakses pada
30mei 2018 21:00
• Menerapkan strategi untuk meningkatkan
https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bi
produktivitas
tstream/handle/123456789/4577/Bab%202
DAFTAR PUSTAKA .pdf?sequence=10

Handoko T.Hani,2011 ,manajemen edisi 2. Internet diakses pada 3 juni 2018 16:00
Yogyakarta : BPFE-YOGYAKARTA. https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bi
tstream/handle/123456789/7665/Bab%202
Handoko T.Hani, 2014, manajemen .pdf?sequence=10
personalia dan sumber daya manusia edisi
2. YOGYAKARTA : BPFE- Internet diakses pada 13 juni 2018 08:00
YOGYAKARTA. http://repository.uma.ac.id/bitstream/1234
56789/1223/5/128320098_file5.pdf
Penelitian Kualitatif (internet) diakses
pada 03 Mei 2018 19 : 00 : Interne diakses pada 23 juni 2018 21:00
http://digilib.unila.ac.id/14119/17/BAB%2 https://repository.widyatama.ac.id/xmlui/bi
0II.pdf) tstream/handle/123456789/4750/BAB%20
II.pdf?sequence=8
Penelitian Kualitatif (internet) diakses pada
03 Mei 2018 19: 00 Internet diakses pada30 juni2018 21:00
http://digilib.uinsby.ac.id/1899/4/Bab%20 http://repository.unpas.ac.id/15891/4/BAB
2.pdf %20II.pdf
iinternet diakses pada 3 juli 2018 21:00 Ariawan Yoga Agus Putu Dan Sriath Ayu
http://repository.umy.ac.id/bitstream/handl A.A . 2018. “ Pengaruh Stress Kerja Dan
e/123456789/10467/f.%20BAB%20II.pdf? Kepuasan Kerja Terhadap Komitmen
sequence=6&isAllowed=y Organisasi Karyawan PBF PT. Banyumas
Denpasar”. Volume 7 Nomor 2 2018 : 964-
internet diakses pada 3 juli 2018 08:00 992 Issn : 2302- 8912 Fakultas Ekonomi
repository.unpas.ac.id/28030/4/15.%20BA Dan Bisnis Universitas Udayana Bali.
B%20II%20hlm.%2012-30.docx
Lucia Hera Roosalina, Kawer Lotje Dan
internet diakses pada 3 juli 2018 21:00 Trang Irvan. 2015 . “Pengaruh Konflik Dan
http://woodmag.co.id/johhny-lo-karya- Stres Kerja Terhadap Produktivitas Kerja
cipta-unggul-nusantara-memenangi-juara- Dimdediasi Oloeh Kepuasan Kerja
pertama-produk-unggulan-jawa-tengah- Karyawan Universitas Katolik De La Salle
2017/ Manado”. Volume 3 Nomor 3, September
internet diakses pada 3 juli 2018 14:00 2015, Hal.719-728, ISSN : 2303-11
http://www.karyacipta.co.id/ Fakultas Ekonomi Dan Bisnis, Program
Studi Magister Manajemen Universitas
Adisaksana Helmy, Astuti Siti Endang Dan Sam Ratulangi.
Al Musadieq Mochammad. 2015. “
Pengaruh Pelatihan Kerja Dan Insentif Pratiwi Yogi Intan Dan Ardana Komang I
Terhadap Kepuasan Kerja Dan Dampaknya 2015.” Pengaruh Stres Kerja Dan
Terhadap Komitmen Organisasional”. Komitmen Organisasional Terhadap
Volume 18 Nomor 2 2015 Issn :1411-0199 Intention To Quit Karyawan Pada PT. BPR
E-Issn : 2338-1884 Program Magister Tish Batubulan”. Volume 4 Nomor 7 2015
Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya. : 2036-2051 Issn: 2302-8912, Fakultas
Ekonomi Dan Bisnis Universitas Udayana
Anam Khoirul, Rahardja Edy. 2017.” Bali.
Pengaruh Fasilitas Kerja, Lingkungan
Kerja Non Fisik Dan Kepuasan Kerja Syahrul Alfattory Rheza, Sari Rembulan
Terhadap Kinerja Karyawan (Studi Pada Ayu. 2016.” Analisis Disiplin Kerja Dan
Pegawai Dinas Perindustian Dan Pelatihan Terhadap Produktivitas Kerja
Perdagangan Provinsi Jawa Tengah)”. Karyawan Pada Kantor BPJS Ketenaga
Volume 6, Nomor 4 Tahun 2017, Halaman Kerjaan Padang”. Volume 5 Nomor 1 (25-
1-11 Issn (Online): 2337-3792, Fakultas 38) ISSN: 2302-1590 E-ISSN : 2460-190X,
Ekonomi Dan Bisnis , Universitas Prodi Pendidikan Ekonomi STKIP PGRI
Diponegoro. Padang.

Andreani Astuti Adhe. 2017.” Hubungan Wahyuni Sri. 2014.”Pengaruh Motivasi,


Setres Kerja Terhadap Produktivitas Pelatihan Dan Fasilitas Kerja Terhadap
Pegawai Di Kantor Dinas Kebersihan Dan Kinerja Pegawai Dinas Pendapatan Daerah
Pertamanan Kota Samarinda”. Volume 5, Provinsi Sulawesi Tengah”. Volume 2
Nomor 1, 2017: 5555-5565, ISSN : 0000- Nomor 1 Januari 2014 Halaman 124-134,
0000 ejournal Fakultas Ilmu Sosial Dan issn : 2302-2019 Mahasiwa Program Studi
Ilmu Politik Universitas Mulawarman. Magister Manajemen Pascasarjana
Universitas Tadulako.

Das könnte Ihnen auch gefallen