Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
1
Michelle P. Boham
2
Pieter L. Suling
2
Herry E. J. Pandaleke
1
Kandidat Skripsi Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
2
Bagian/SMF Kulit dan Kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Sam Ratulangi
Email: bohamichelle@gmail.com
Abstrak: Psoriasis merupakan salah satu jenis penyakit kulit yang termasuk dalam golongan
dermatosis eritroskuamosa, ditandai dengan adanya eritema dan skuama. Letak psoriasis
dapat terlokalisir, misalnya pada siku, lutut, kulit kepala, atau menyerang hampir 100% luas
tubuhnya. Penyebabnya belum diketahui secara pasti, namun diduga penyakit ini di[engaruhi
oleh faktor genetik, imunologik, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan
profil psoriasis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Januari 2013 – Desember
2015. Jenis penelitian ialah deskriptif retrospektif menggunakan data rekam medik. Hasil
penelitian menunjukkan dari 3573 kunjungan baru penyakit kulit, terdapat 188 kasus baru
psoriasis (5,26%). Mayoritas kasus ialah laki-laki (57,98%), usia 45-64 tahun (50,53%),
pekerjaan tersering ibu rumah tangga (16,48%), dan diagnosis sebagai psoriasis vulgaris
(80,85%). Psoriasis paling banyak mengenai kepala, badan, dan ekstremitas (73,94%).
Terapi yang paling sering digunakan ialah kombinasi kortikosteroid topikal dan antihistamin
oral (68,62%).
Kata kunci: psoriasis, dermatosis eritroskuamosa
Psoriasis adalah peradangan kulit yang lutut, tangan, kaki, badan, dan kuku.1
bersifat kronik dengan karakteristik berupa Secara klinis psoriasis tidak menyebabkan
plak eritematosa berbatas tegas, skuama kematian dan tidak menular, tetapi
kasar, berlapis, dan berwarna putih perasaan malu terhadap penampilannya,
keperakan terutama pada kulit kepala, siku, seperti lesi yang timbul hampir di seluruh
Boham, Suling, Pandelake: Profil psoriasis di...
fasilitas kesehatan tingkat 1, dengan terjadinya psoriasis. Selain itu faktor stress
demikian persentase psoriasis meningkat di pada IRT juga dapat menjadi faktor
RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado. pencetus terjadinya psoriasis.12,13 Pada
Berdasarkan distribusi jumlah pasien penelitian ini juga terdapat 2 orang (1,06%)
psoriasis menurut jenis kelamin (Tabel 2), yang tidak bekerja, karena masih tergolong
didapatkan laki-laki (57,98%) lebih banyak bayi. Selain itu dalam penelitian ini
menderita psoriasis daripada perempuan terdapat pekerjaan lainnya seperti, PNS,
(42,02%). Hasil ini sejalan dengan swasta, dan wiraswasta, namun dalam
penelitian yang dilakukan oleh Moningka11 rekam medik tidak tercatat secara spesifik
di Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP. pekerjaan dan aktivitas yang dilakukan
Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode sehari-harinya sehingga peneliti menggo-
Januari-Desember 2012 yang mendapatkan longkannya sesuai dengan yang tercatat
laki-laki (56,25%) lebih banyak menderita dalam rekam medik.
psoriasis daripada perempuan (43,75%). Berdasarkan distribusi jumlah pasien
Jumlah penderita laki-laki lebih banyak psoriasis menurut jenis psoriasis yang
dari penderita perempuan dapat disebabkan tercantum pada Tabel 5, diagnosis
karena laki-laki lebih sering terpapar faktor terbanyak ialah psoriasis vulgaris (80,85%)
pencetus karena aktivitas fisiknya. Faktor dan terendah eritoderma+psoriasis vulgaris
pencetus eksternal yang dapat menyebab- (1,59%). Hal ini sesuai dengan hasil
kan terjadinya psoriasis salah satunya penelitian yang dilakukan oleh Kurniasari
trauma, sedangkan faktor internal seperti et al.10 di RSUP Dr. Kariadi Semarang pada
stres psikologis juga dapat menyebabkan tahun 2007-2011 yaitu psoriasis vulgaris
terjadinya psoriasis.12,13 yang paling dominan.10 Hasil yang serupa
Pada Tabel 3 dapat dilihat distribusi juga didapatkan pada tahun 2012 oleh
jumlah pasien psoriasis menurut usia Moningka11 di Poliklinik Kulit dan
terbanyak pada golongan usia 45-64 tahun Kelamin RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
(50,53%) dan terendah pada golongan usia Manado yaitu bahwa psoriasis vulgaris
<1 tahun (1,06%). Hasil ini sesuai dengan yang paling sering diderita (58,33%).11
kepustakaan yang menyatakan bahwa Psoriasis vulgaris sering dikaitkan dengan
psoriasis dapat mengenai semua usia dan trauma pada kulit dan stres.12,13 Trauma dan
telah dilaporkan terjadi saat lahir dan pada stres ini diduga berasal dari pekerjaan
orang berusia lanjut.14 Pada penelitian ini, sehari-hari pasien sehingga menyebabkan
diduga faktor psikis, seperti stres yang tingginya insidensi psoriasis vulgaris.
menyebabkan terjadinya psoriasis pada Distribusi jumlah pasien psoriasis
golongan umur 45-64 tahun. menurut tempat predileksi psoriasis,
Tabel 4 menunjukkan distribusi jumlah menunjukkan bahwa psoriasis paling
pasien psoriasis menurut pekerjaan, banyak mengenai kombinasi antara,
didapatkan bahwa pasien psoriasis kepala+badan+ekstremitas (73,94%) dan
terbanyak pada IRT (16,48%) dan terendah paling sedikit mengenai badan yaitu
ada pada TNI, nelayan, dan pegawai PLN (3,20%) (Tabel 6). Hal ini didukung
(masing-masing 0,53%). Kasus terbanyak dengan beberapa acuan pustaka yang
pada IRT dapat terjadi karena kontak menyatakan bahwa psoriasis umumnya
dengan bahan iritan yang berlebihan ketika terletak pada kulit kepala, siku, lutut,
menggunakan alat pembersih rumah tangan, kaki, badan, dan kuku, atau
tangga. Hal ini diduga dapat menyebabkan menyerang daerah yang mudah terkena
infeksi pada kulit dan gatal sehingga trauma.1,3 Pada penelitian ini didapatkan
penderita menggaruk kulit secara psoriasis awalnya timbul di bagian yang
berlebihan sampai terjadi trauma yang sering terkena trauma seperti siku, tangan
merupakan salah satu faktor risiko (ekstremitas atas), lutut dan kaki
Boham, Suling, Pandelake: Profil psoriasis di...
(ekstremitas bawah), serta kulit kepala. penelitian ini diduga untuk mencegah
Setelah terjadinya trauma, bagian yang kekeringan kulit yang dapat memperburuk
terkena trauma tidak kunjung sembuh, kerusakan kulit. Pada penelitian ini tidak
bahkan sebaliknya psoriasis semakin didapatkan penggunaan agen biologik,
memburuk dan menyebar ke seluruh bagian selain karena harganya yang mahal, obat ini
tubuh. Pada fase inilah penderita baru juga bersifat imunosupresif dan keamanan
datang berobat ke dokter karena dari segi jangka panjangnya masih harus dievaluasi.1
kosmetik dan rasa gatal yang timbul mulai Penggunaan fototerapi tidak ditemukan
mengganggu aktivitas penderita. dalam penelitian ini; hal ini terjadi karena
Data yang diperoleh pada Tabel 7 belum tersedianya alat fototerapi di
menunjukkan distribusi jumlah pasien Poliklinik Kulit dan Kelamin RSUP. Prof.
psoriasis menurut terapi yang paling Dr. R. D. Kandou Manado.
banyak digunakan. Pada tabel ini dapat
dilihat kombinasi kortikosteroid topikal+ SIMPULAN
anthistamin oral merupakan terapi yang Berdasarkan hasil penelitian ini,
paling banyak digunakan (68,62%), didapatkan terjadi peningkatan insidensi
sedangkan terapi yang paling sedikit psoriasis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou
digunakan ialah kombinasi kortikosteroid Manado pada tahun 2015. Penelitian ini
topikal+antibiotik topikal dan kombinasi menunjukkan Mayoritas pasien ialah laki-
kortikosteroid topikal+antibiotik topikal+ laki lebih banyak menderita psoriasis
antimikotik topikal+antihistamin oral daripada perempuan, golongan usia 45-64
(masing-masing 0,53%). Menurut beberapa tahun, ibu rumah tangga, dan didiagnosis
acuan pustaka, kortikosteroid topikal psoriasis vulgaris. Penyakit ini paling
bekerja sebagai antiinflamasi, antiproli- sering menyerang kepala+ badan+
ferasi, dan vasokonstriktor masih banyak ekstremitas dan kortikosteroid topikal
digunakan dalam pengobatan psoriasis +anthistamin oral merupakan terapi yang
secara tunggal atau kombinasi.1,3,15 paling sering digunakan.
Pada penelitian ini kortikosteroid
topikal sering dikombinasikan dengan SARAN
antihistamin oral; hal ini diduga untuk Penyimpanan berkas rekam medik
mengurangi rasa gatal yang sering serta kelengkapan data rekam medik harus
dikeluhkan pasien. Kombinasi kortiko- diperhatikan agar memberikan informasi
steroid topikal+antibiotik topikal diberikan yang akurat.
jika terdapat luka. Pemberian antibiotik ini Perlu dilakukan evaluasi secara
diduga untuk mencegah pertumbuhan berkala mengenai kejadian psoriasis
bakteri di daerah luka, terutama bakteri mengingat insidensi yang meningkat.
Gram positif seperti streptokokus, dimana
infeksi streptokokus merupakan salah satu DAFTAR PUSTAKA
faktor pencetus terjadinya psoriasis.12,13 1. Gudjonsson JE, Elder JT. Psoriasis. In:
Pemberian kortikosteroid topikal+ anti- Goldsmith LA, Katz SI, Gilchrest BA,
mikotik topikal biasanya diberikan jika Paller AS, Leffel DJ, Wolff K, editors.
psoriasis terdapat di daerah lembab seperti Fitzpatrick’s Dermatology in General
Medicine (8th ed). New York: McGraw
kepala dan daerah lipatan, antimikotik ini
Hill, 2012; p. 197- 231.
diduga untuk mencegah infeksi jamur pada
2. Bhosle MJ, Kulkarni A, Feldman SR,
daerah yang rentan terhadap infeksinya. Balkrishnan R. Quality of life in
Pada penelitian ini, kombinasi dengan patients with psoriasis. BioMed
MTX sistemik biasanya diberikan pada Central. 2006;4:1-7.
pasien yang menderita psoriasis berat. Oleh 3. Jacoeb T. Psoriasis. In: Menaldi SL, Bramono
karena obat ini bersifat imunosupresif maka K, Indriatmi W, penyunting. Ilmu
dibutuhkan pemantauan ketat terhadap Penyakit Kulit dan Kelamin (7th ed).
penggunaannya. Pemberian emolien dalam Jakarta: FKUI, 2015; p. 213-21.
Jurnal e-Clinic (eCl), Volume 4, Nomor 2, Juli-Desember 2016