Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
“MIKROTOM”
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 3
Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,
Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat,
hidayah, dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas
Sitohistoteknologi.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dari beberapa sumber, sehingga dapat
memperlancar pembuatan makalah ini. Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya
bahwa masih ada kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya. Oleh
karena itu dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar
kami dapat memperbaiki makalah ini. Akhir kata kami berharap semoga Tugas
Sitohistoteknologi ini dapat memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Penyusun
i
Daftar Isi
ii
Bab I Pendahuluan
1
1.3 Tujuan Makalah
Makalah ini dibuat bertujuan untuk mengetahui jenis, mekanisme kerja serta kegunaan
mikrotom.
Makalah ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai mikrotom dan jenisnya.
2
BAB II Pembahasan
Pada awal kemunculan mikroskop cahaya , bagian dari tanaman dan hewan yang
secara manual disayat dengan menggunakan pisau cukur. Timbul suatu masalah dimana hasil
sayatan yang dihasilkan sering mendapatkan sayatan yang beragam ketebalannya sehingga
mengganggu penglihatan di bawah mikroskop. Maka hasil yang didapat juga kurang akurat.
Selanjutnya masalah ini dapat dipecahkan dengan kehadirannya mikrotom sebagai alat
berpresisi tinggi yang dapat menyayat jaringan dengan ketebalan yang diatur sesuai dengan
keinginan. Perkembangan terbaru selanjutnya adalah mikrotom laser , yang memotong
dengan laser femtosecond dusamping pisau mekanis. Metode ini adalah kontak-bebas dan
tidak memerlukan teknik persiapan sampel teknik. Mikrotom laser memiliki kemampuan
untuk mengiris hampir setiap jaringan di tubuh hewan aslinya. Tergantung pada materi yang
sedang diproses, ketebalan irisan dari 10 sampai 100 μm.
Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat
tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan
digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna
adalah pisau yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu untuk dapat berkerja optimal
maka terdapat tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama dengan pabrikan
mikrotom. Tiga tipe pisau mikrotom, yaitu 1) Pisau Plane-adge (siple wedge razor), biasanya
digunakan untuk senyatan beku dan blok paraffin. 2) Pisau bikonkaf (flat –or half-groud
razor), digunakan untuk senyatan blok celoidin dan plastik. 3) Pisau bikonkaf (hollow-groud
razor), digunakan untuk menyayat blok paraffin.
Pemanfaatan mikroteknik dalam bidang penelitian tidaklah asing lagi bagi para ahli-
ahli yang ingin melakukan suatu percobaan mengenai suatu sel dan jaringan tertentu sesuai
tujuan dan keperluan yang diharapkan. Bahkan bisa dikatakan menjadi hal yang penting
untuk memudahkan pengamatan mengenai fungsi fisiologis sel seperti siklus sel, pembelahan
sel, dan lain- lain. Untuk itu perlu pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang
pembuatan sediaan histologi.
Untuk mempelajari sifat- sifat sel dan membedakan sel- sel yang mengalami
perlakuan atau tidak mengalami perlakuan dalam percobaan tertentu maka sangat diperlukan
penelitian yang lebih spesifik untuk tujuan diagnose, pewarnaan biologis, dan prosedur
pewarnaan di dalam hubungannya dengan cahaya mikroskopis yang telah menjadi alat utama
dalam pengamatan kondisi histologis organ yang diamati yang tentunya telah diambil dan
dibuat dalam bentuk preparat histologi.
3
mikrotom, skala ini dapat digeser ke kiri dan ke kanan sesuai dengan ketebalan sayatan yang
diinginkan.
4. Pengatur jarak berfungsi untuk mengatur blok jaringan dengan mata pisau.
4
Tersedia baik untuk sayatan nitrroselulose atau palstik.jenis ini bukan selalu
merupakan alat yang paling praktis,lamnat dan mahal tetapi juga sering tidak bisa
menghasilkan sayatan yang bagus untuk jaringan keras dan besar,sepeti mata,tulang dan
kartilago.
Mikrotom ini biasa digunakan untuk menghasilkan sayatan dengan ketebalan 1Џm
(untuk mikroskop elektron),hanya untuk teknik khusus dan sangat jarang ditemukan idalam
laboratorium dalam praktikum mahasiswa.
5
5. Mikrotom base sledge
Hanya digunakan untuk teknik – teknik tertentu saja dan sangat jarang ditemukan di
laboratorium praktikum mahasiswa,biasa digunakan untuk menyayat jaringan dengan ukuran
yang sangat besar seperti otak.
6. Mikrotom faust
Instrument ini sering digunakan untuk menyayat jaringan segar (yang tidak difiksasi
atau dibekukan) dengan tingkat kerusakan struktur halus dan kehilangan aktivitas enzimatik
yang sangat minimal.kisaran ketebalan sayatan yang dapat dihasilkan adalah 5 -230 Џm dan
dengan kecepatan antara 50 sampai 200 sayatan permenit.
6
a. Potong Kasar
Proses potong kasar atau trimming merupakan proses awal pemotongan blok jaringan
yang bertujuan untuk membuang kelebihan paraffin yang menutupi jaringan sehingga
permukaan jaringan dapat terbuka dan bisa dihasilkan pita jaringan yang utuh. Dikatakan
potong kasar, dikarenakan pada proses ini mikrometer diatur pada ketebalan yang cukup
tinggi yaitu pada 15-30μm. Pada proses ini perlu dilakukan dengan teliti karena jika tidak
dapat mengakibatkan artefak pada pita jaringan. Pastikan blok jaringan sudah diseting di
belakang pisau sehingga blok tidak langsung terpotong tebal, karena dapat menyebabkan blok
pecah dan merusak jaringan di dalamnya.
Gambar 7.5. Hasil pemotongan yang terlalu kasar pada awal pemotongan sehingga
menimbulkan banyak lubang pada jaringan (Sumber http://www.leicabiosystems.com)
b. Potong Halus
Proses potong halus ini bertujuan untuk menghasilkan pita jaringan dengan ketebalan
tertentu. Blok jaringan yang akan dipotong harus didinginkan terlebih dahulu untuk
memberikan suhu yang stabil pada blok paraffin dan jaringan. Ketebalan pita jaringan untuk
jaringan hasil pembedahan rutin ialah 3-4μm. Idealnya hasil pemotongan yang baik akan
saling menempel satu sama lain membentuk pita dengan ketebalan yang sama. Namun pita
yang terbentuk dapat memiliki ketebalan yang bervariasi meskipun dipotong pada skala yang
sama.
Variasi ketebalan pita jaringan ini dipengaruhi banyak factor seperti suhu, sudut
penempatan pisau, dan kecepatan pemotongan, juga pengalaman teknisi. Perlu dilakukan
pelatihan berulang-ulang untuk dapat konsisten meghasilkan pita jarigan yang baik secara
dan efisien.
Pemotongan jaringan yang keras seringkali sulit dilakukan. Hal ini dapat terjadi
karena proses fiksasi yang kurang baik atau karena proses yang terlalu lama atau berlebihan.
Hal ini dapat diatasi dengan mengganti pisau mikrotom, merendam blok dalam air mengalir
selama 30 menit, dan mengubah sedikit sudut pisau. Jika masih sulit dilakukan, gunakan
sedikit softening agent pada permukaan blok.
Hal yang harus diperhatikan selanjutnya setelah didapatkan pita jaringan yang sesuai
adalah proses floating atau penempatan pita jaringan pada air hangat sebelum ditempelkan
pada kaca objek. Proses ini bertujuan untuk membantu mengurangi lipatan pada pita jaringan.
Pada proses ini pastikan air yang digunakan bersih, suhu air tidak terlalu panas dan tidak
terlalu lama dibiarkan mengambang diatas air karena dapat menimbulkan atefak pada
7
jaringan. Setelah pita menempel pada kaca objek, hal yang selanjutnya dilakukan adalah
mengeringkan sediaan untuk menghilangkan sisa air yang masih terperangkap dibawah pita
jaringan.
Proses pengeringan bias dilakukan didalam oven atau diatas hotplate. Suhu
pemanasan harus dijaga tidak terlalu panas, cukup pada titik leleh paraffin. Suhu yang terlalu
panas dapat menyebabkan adanya perubahan struktur pada jaringan. Pengeringan untuk
berbagai jaringan juga dianjurkan dilakukan pada 37°C selama satu malam. Sediaan yang
telah benar-benar kering dapat dilanjutkan dengan pewarnaan sesuai dengan kebutuhannya
masing-masing.
8
1. Pasang dan jepit kaset jaringan, pastikan roda pemutar dalam keadaan terkunci
2. Pasang dan atur sudut kemiringan pisau, kencangkan.
3. Potong kasar:
Tempatkan blok jaringan pada posisi yang tepat dengan mengatur tuas pemotong
kasar.
Buka pengunci tuas pemutar.
Gerakan roda pemutar secar perlahan sampai blok jaringan sedikit mengenai
permukaan pisau.
Tekan tuas pemotong kasar
Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
Hentikan proses pemotongan ketika permukaan jaringan sudh terbuka.
Lepaskan tuas pemotong kasar.
4. Potong halus
Atur ketebalan jaringan yang diinginkan dengan memutar knop pengatur ketebalan
dan memperhatikan skala ketebalan.
Gunakan sisi pisau yang berbeda untuk proses potong kasar dan otong halus dengan
menggeser posisi pisau, pastikan pisau sudah terpasang dengan kuat.
Mulai proses pemotongan dengan memutar roda pemutar searah jarum jam.
Ambil pita jaringan yang terbentuk dengan pinset sesuai kebutuhan dan pindahan ke
atas waterbath untuk selanjutnya ditempelkan pada kaca objek.
Posisikan kembali blok jaringan ke belakang pisau, kunci tuas pemutar.
Lepaskan blok jaringan dari penjepit, dang anti dengan blok lain yang akan
dipotong.
C. PERAWATAN MIKROTOM
Untuk menghasilkan pita jaringan yang baik harus dilakukan perawatan berkala
agar mikrotom dapat terus bekerja dengan baik. Beberapa diantaranya adalah:
1. Lepaskan blok jaringan dari penjepit blok, pastikan tuas dalam keadaan terkunci
sebelum hal ini dilakukan.
2. Lepaskan dan bersihkan pisau yang telah digunakan dari sisa jaringan yang masih
tertinggal, simpan pada kotak pisau.
3. Bersihkan bak penampung sisa jaringan.
4. Bersihkan mikrotom dengan lap kering dan halus.
5. Tutup mikrotom dengan kain atau plastic agar tidak terkena debu.
6. Lumasi bagian gerak mikrotom secara berkala.
7. Lakukan pemeriksaan berkala minimal satu tahun sekali oleh teknisi.
9
BAB III Penutup
3.1 Kesimpulan
Mikrotom adalah mesin untuk mengiris spesimen biologi menjadi bagian yang sangat
tipis untuk pemeriksaan mikroskop. Beberapa mikrotom menggunakan pisau baja dan
digunakan untuk mempersiapkan sayatan jaringan hewan atau tumbuhan dalam histologi.
Komponen mikrotom yang paling berperan dalam produksi sayatan yang sempurna
adalah pisau yang digunakan untuk menyayat. Oleh karena itu untuk dapat berkerja optimal
maka terdapat tipe dan struktur pisau mikrotom pabrikan yang sama dengan pabrikan
mikrotom. Tiga tipe pisau mikrotom, yaitu 1) Pisau Plane-adge (siple wedge razor), biasanya
digunakan untuk senyatan beku dan blok paraffin. 2) Pisau bikonkaf (flat –or half-groud
razor), digunakan untuk senyatan blok celoidin dan plastik. 3) Pisau bikonkaf (hollow-groud
razor), digunakan untuk menyayat blok paraffin.
Pemanfaatan mikroteknik dalam bidang penelitian tidaklah asing lagi bagi para ahli-
ahli yang ingin melakukan suatu percobaan mengenai suatu sel dan jaringan tertentu sesuai
tujuan dan keperluan yang diharapkan. Bahkan bisa dikatakan menjadi hal yang penting
untuk memudahkan pengamatan mengenai fungsi fisiologis sel seperti siklus sel, pembelahan
sel, dan lain- lain. Untuk itu perlu pengetahuan dan keterampilan yang memadai tentang
pembuatan sediaan histologi.
3.2 Saran
Dalam penggunaan mikrotom juga harus memperhatikan cara penggunaan yang benar
hingga perawatannya untuk menjaga kinerja mikrotom tetap optimal dan dapat memberikan
hasil yang maksimal.
10
Daftar Pustaka
file:///C:/Users/hp/Downloads/286939154-Mikrotom-makalah.pdf
Inderiati, Dewi. Khristian, Erick. 2017. Bahan Ajar Teknologi Laboratorium Medis (TLM):
Sitohistoteknologi. Jakarta: Pusat Pendidikan Sumber Daya Manusia Kesehatan.
Bancroft, JD. Gamble, M. 2013. Teory and practice of histological technique. Philadelphia:
Elseiver.
11