Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
Deisi J Rawung
Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Publik Pascasarjana Universitas Tadulako
Abstract
The Research aimed was to determine and analyze the policy Implementation of the
minimum service standards in Health Service in Palu City Study of Birobuli health center. The
main theory in this study is Policy Implementation theory of Edward III that includes; (1)
communication, (2) resources, (3) disposition, (4) Structure of Bureaucracy. The research methods
using descriptive qualitative descriptive approach. The research location is in Health Centre
Birobuli, informant as much as 5 people were selected purposively. Data collection was done by
interviewing, observation, and documentation. Data analysis methode using the Interactive Miles
and Huberman models. Based on the research result, policy implementationn of Minimum Service
Standards of health in Palu (Study of Community Health Centres Birobuli), when viewed from the
aspect (1) communication, (2) resources, (3) disposition, and (4) the bureaucratic structure,
indicating that it is not effective, because there are still aspects that have not been adequate,
namely communication, resources, disposition and bureaucratic structure which is still not running
properly and optimally, it can be seen from the communication on policies SPM in Puskesmas
Birobuli still have not touched understanding of the community as a user policy. Human resources
still need to be improved in terms of quantity and budgetary resources are inadequate in
implementing programs SPM as a whole, as well as in terms of disposition, which is still firmly in
providing services according to the standard procedures and bureaucratic system of convoluted in
the implementation of the program and budget financing in the Minimum Service Standards in
Puskesmas Birobuli.
Keywords: Implementation, Policy, Minimum Service Standards, Health Service, Community
Health Center
138
139 e Jurnal Katalogis, Volume 5 Nomor 12, Desember 2017 hlm 138-144 ISSN: 2302-2019
wawancara yang bersumber dari Informan, objek kebijakan untuk bekerja sama dengan
maka diperoleh data sebagai berikut: pelaksana.
memberikan pelayanan sesuai standar yang telah ditetapkan dapat terlaksana secara
prosedur. maksimal, 2) Perlunya perhatian pemerintah
dalam pembiayaan dan anggaran dalam
4. Implementasi Kebijakan dilihat dari program-program Standar Pelayanan
aspek Struktur Birokrasi Minimal demi keefektifan program SPM, 3)
Kebijakan mengenai SPM dibuat oleh Adanya ketagasan berupa peraturan yang
pemerintah pusat dan diberikan kewenangan kuat dalam pelaksanaan SPM yang harus
pemerintah daerah dalam menjalankan dijalankan sesuai SOP yang berlaku serta
kebijakan tersebut untuk meningkatkan perbaikan bentuk pelayanan birokrasi yang
kualitas pelayanan di daerah masing-masing, berbelit-belit agar tidak adanya hambatan
sebab penerapan desentralisasi dan otonomi dalam pelaksanaan SPM di Puskesmas dan
daerah di Indonesia diyakini akan mampu atau instansi terkait lainnya.
mendekatkan pelayanan masyarakat,
meningkatkan kesejahteraan rakyat dan UCAPAN TERIMA KASIH
memupuk demokrasi lokal (Chalid, 2005:5).
Jika dilihat dari sistem birokrasinya, Penulis mengucapkan terima kasih atas
kebijakan SPM di Puskesmas Birobuli masih dukungan semua pihak sehingga penelitian
bergantung pada kebijakan pemerintah ini dapat terselesaikan dengan baik, saya
daerah baik program maupun anggarannya. mengucapkan terimah kasih kepada:
Dalam pelaksanaan Standar Pelayanan Pembimbing I , Bapak Dr. Hasbullah, M.Si
Minimal pada sistem birokrasi pemerintah dan pembimbing II, Bapak Dr. Nawawi
kepada Puskesmas Birobuli, masih terdapat Natsir. M.Si.
kekurangan, dimana pelayanan dan
pelaksanaan SPM tidak dapat efektif dan DAFTAR RUJUKAN
maksimal, sebab sistem pelayanan birokrasi
berjalan kurang maksimal, tidak tepat waktu, Chalid, Pheni, 2005. Otonomi Daerah,
serta bersifat menyulitkan, dimana masih Masalah, Pemberdayaan dan Konflik.
adanya sistem birokrasi yang berbelit-belit Kemitraan. Jakarta.
dalam pelaksanaan program dan pembiayaan Edward III, 1980. Implementing Public
anggaran dalam Standar Pelayanan Minimal Policy. Congressional Quarterly Press.
di Puskesmas Birobuli walauun telah 1414 22nd Street NW,
memiliki SOP yang jelas. Hal ini menjadikan Washintong.DC.20037.
kebijakan Standar Pelayanan Minimal sulit Hoogerwerf, 1997. Ilmu Pemerintahan.
diimplementasikan dengan maksimal di Erlangga. Jakarta.
wilayah kerja Puskesmas Birobuli. Kemendagri, 2013. Pedoman Pelayanan
Bagi Pemerintah Daerah Bidang
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI Pelayanan Publik, Jakarta:
Kemendagri.
Terkait Implementasi Kebijakan Kemenkes RI, 2015. Standar Pelayanan
Standar Pelayanan Minimal Kesehatan perlu Mnimal Bidang Kesehatan Bidang
adanya perbaikan dari berbagai pihak, baik Kesehatan di Provinsi dan
pemerintah pusat, pemerintah daerah serta Kabupaten/Kota, Jakarta: Kementrian
instansi terkait. Secara praktik hal yang dapat Kesehatan.
di tingkatkan demi efektifnya kebijakan SPM Keputusan Menteri Negara Pendayagunaan
adalah: 1) peningkatan kualitas dan kuantitas Aparatur Negara Nomor
pegawai atau tenaga kesehatan di Puskesmas 63/KEP/M.PAN/7/2003 tentang
khususnya Puskesmas Birobuli agar program
Deisi J Rawung, Implementasi Kebijakan Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kota ..........................144