Sie sind auf Seite 1von 15

Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

KARAKTERISTIK DAN PERIODE KEKAMBUHAN STROKE PADA PASIEN


DENGAN STROKE BERULANG DI RUMAH SAKIT MARGONO SOEKARDJO
PURWOKERTO KABUPATEN BANYUMAS

Meida Laely Ramdani 1


Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Purwokerto1

INFORMASI ABSTRACT

Korespondensi
meidalaelyramdani@ump.ac.id Background: Patients who had stroke recurrence after
Fakultas Ilmu Kesehatan, the first stroke have a high risk of disability as well as
Universitas Muhammadiyah high rates of morbidity and mortality. Incidence of stroke
Purwokerto. recurrence can be prevented by controlling risk factors
Jln. Letjend Soepardjo Roestam and secondary prevention among post stroke patient, and
KM 7, PO BOX 229, Sokaraja, also tent of the duration of the occurrence of recurrent
Banyumas 53186 Jawa Tengah, stroke after the first attack.
Indonesia Objective: The purpose of this study was to determine the
characteristics and stroke recurrence periods of post
stroke patients.
Methods: Cross sectional study design was used in this
study. Total 73 recurrent stroke patients age 18-60 years
old were selected using consecutive sampling technique.
This study was conducted on patients during their follow
Keywords: up in the outpatient department of unit neurology,
Characteristics, Period of Margono Soekardjo Purwokerto Hospital during
recurrence, Recurrent stroke November-December 2015. The characteristics of the
patients recurrent stroke patients include sex, age, education,
occupation, and income. This study also describes type of
stroke and duration of illness. The periods of recurrent
stroke patients divided in to three time periods (≤ 6-
month, 7-12 month, >12 month).
Results: 73 recurrent stroke patients showed 56% were
female, age group 39-60 years old was 97,5%, 60,3%
have low education (below senior high school), 64,7%
work as public and private employees. Income of
respondents were low income 53,4%. Ischemic stroke was
the majority (87,7%), no history family of stroke 64,4%,
1-5 years duration of illness and periods of stroke
recurrence >12 month was 45,20%.
Conclusion: Ischemic stroke is the biggest case of
recurrent stroke, so that we need to emphasize the
importance of secondary prevention including medication
and treatment.

1
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

ABSTRAK

Latar belakang: Pasien yang mengalami kekambuhan stroke pasca serangan stroke pertama
mempunyai resiko kecacatan lebih tinggi serta mempunyai tingkat morbiditas dan mortalitas
tinggi. Kejadian kekambuhan stroke dapat dicegah dengan mengendalikan faktor resiko dan
pencegahan sekunder pada penderita pasca stroke serta memperhatikan lama waktu terjadinya
kejadian stroke berulang pasca serangan stroke pertama.
Tujuan: Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan periode
kekambuhan stroke pada pasien pasca stroke yang mengalami kekambuhan.
Metode: Studi ini menggunakan crossectional study design. Total sampel pada penelitian ini
adalah tujuh puluh tiga pasien dengan usia 18-60 tahun yang mengalami stroke berulang
dengan menggunakan teknik consecutive sampling. Penelitian ini dilakukan pada pasien yang
sedang periksa di klinik rawat jalan unit neurologi RS Margono Soekarjo Purwokerto bulan
November-Desember 2015. Karakteristik pasien meliputi jenis kelamin, usia, Pendidikan,
pekerjaan, dan pendapatan. Deskripsi tipe stroke dan durasi sakit. Periode watu kekambuhan
stroke dibagi menjadi tiga waktu (≤ 6 bulan, 7-12 bulan dan > 12 bulan).
Hasil: 73 pasien dengan stroke berulang menunjukkan 56% berjenis kelamin perempuan,
kelompok usia 39-60 tahun 97,5%; 60,3% memiliki tingkat pendidikan rendah (dibawah
SMA), 64,7% bekerja sebagai pegawai pemerintah dan swasta. Mayoritas responden
berpendapatan rendah (). Iskemik stroke merupakan tipe stroke mayoritas pada responden
(87,7%), tidak dengan riwayat keluarga stroke 64,4%, durasi waktu sakit 1-5 tahun, dan
periode kekambuhan stroke dari pasca serangan pertama pada periode > 12 bulan sebesar
45,20%.
Kesimpulan: Stroke iskemik merupakan kasus terbesar terjadinya stroke berulang, sehingga
kita perlu meningkatkan pentingnya melakukan pencegahan sekunder meliputi pengobatan
dan perawatan. .

Kata Kunci: Karakteristik, Periode kekambuhan, Pasien stroke berulang.

PENDAHULUAN Data dari American Heart


Association (AHA) melaporkan bahwa
Stroke secara klasik ditandai oleh ranking stroke adalah nomor empat di
defisit neurologis yang disebabkan oleh dunia di antara semua penyebab
cedera fokus akut dari sistem saraf pusat kematian, setelah
(SSP) oleh penyebab vaskular, termasuk penyakit jantung, kanker, dan penyakit
infark serebral, perdarahan intraserebral pernapasan kronis dan penyebab utama
dan perdarahan subarachnoid (Sacco et kedua kematian di negara maju (Go et al.,
al., 2013). Stroke dapat menyebabkan 2014). Di Indonesia, stroke merupakan
paralisis diberbagai tingkat, kesulitan penyebab utama kematian pada seluruh
berbicara, kehilangan memori atau kelompok usia dengan 15,4% dari
kemampuan penalaran, koma dan keseluruhan kematian (satu dari tujuh
kematian (Putaala, J., 2010). orang meninggal akibat stroke). Stroke

2
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

juga merupakan penyebab utama ketiga menurut meta-analisis dengan 13 studi


dari kecacatan hidup setiap tahun di dunia stroke berulang, risiko stroke berulang
(Murray et al., 2013). Seperempat (25%) adalah 1,15-15% dalam waktu 1 bulan,
dari orang-orang yang menderita stroke 7,0% - 20,6% dalam waktu 1 tahun,
meninggal dan lainnya (75%) memiliki 16,2% -35,3% dalam waktu 5 tahun dan
cacat ringan atau berat (DepKes. RI, 14% -51,3% dalam waktu 10 tahun
2013). (Mohan et al., 2011).
Prevalensi stroke di Indonesia Faktor resiko gaya hidup pada
telah meningkat dari tahun 2007 ke 2013, stroke berulang adalah sama dengan
yaitu 8,3/1.000 menjadi 12,1 / 1.000 faktor resiko pada stroke pertama
penduduk (DepKes. RI, 2013). Penelitian (Lawrence, Kerr, Watson, Jackson, &
epidemiologi oleh Universitas Indonesia Brownlee, 2009; Lawrence, Kerr, McVey,
menunjukkan bahwa 19,9% kejadian & Godwin, 2012). Untuk mengurangi
stroke adalah stroke berulang (Soertidewi jumlah pasien dengan stroke berulang,
& Misbah, 2007). Yang berarti bahwa 1 penting bagi pasien untuk tidak hanya
dari lima pasien stroke mengalami stroke memahami pentingnya proses rehabilitasi
berulang. Seseorang yang sembuh dari saja tetapi juga memahami pentingnya
serangan stroke yang pertama pengendalian faktor resiko (Fukuoka et
mempunyai resiko secara signifikan al., 2015). Pedoman Stroke Nasional
untuk mengalami serangan stroke yang mengidentifikasi faktor gaya hidup
kedua di kemudian hari (Go et al 2014). adalah faktor risiko yang harus
Seperempat (25%) dari seluruh kejadian ditargetkan untuk pencegahan sekunder
stroke adalah stroke berulang, dimana (Salter, Teasell, & Foley 2010; Furie
mempunyai risiko kematian lebih tinggi 2011; Lindsay 2010; Party 2008; SIGN
daripada serangan stroke pertama (Furie 2008). ). Berdasarkan American Heart
et al, 2011). Beberapa penelitian tentang Association (AHA)/American Stroke
kekambuhan stroke didapatkan hasil Association (ASA), pedoman dari
bahwa serangan stroke kedua 5% terjadi pencegahan stroke seperti kontrol
dalam minggu pertama (Rahman, 2010; hipertensi, diabetes mellitus,
Furie et al, 2011; Intercollegiate Stroke dislipidemia, dan program berhenti
Working Party, 2012; Gumbinger C, et al. merokok, terutama dalam mengurangi
2013; Go et al, 2014). Sedangkan asupan garam, membatasi asupan gula,

3
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

olahraga teratur, manajemen stres yang deskriptif dilakukan terhadap distribusi


baik, dan berhenti mengkonsumsi alkohol sosidemografi (jenis kelamin, usia,
dapat menurunkan angka kematian stroke pendidikan, pekerjaan dan pendapatan),
dan juga kekambuhan stroke (Rahman, jenis stroke, riwayat keluarga dengan
2010; Go et al 2014). stroke, durasi sakit stroke dari serangan
Dalam pengamatan, peneliti pertama, jumlah berapa kali rawat inap
menjumpai beberapa penderita stroke karena stroke, dan periode waktu
adalah kasus stroke berulang. Penderita terjadinya stroke berulang (serangan
dengan stroke berulang tersebut memiliki kedua). Penelitian ini sudah lulus uji etik
tingkat kecacatan yang lebih parah di RS Margono Soekardjo.
dibandingkan dengan serangan yang
pertama serta tingkat kematian yang lebih HASIL PENELITIAN
tinggi. Sehingga kasus tersebut 1. Karakteristik Sosiodemografi
mendorong peneliti untuk melakukan Pasien Stroke Berulang di RS
penelitian tentang identifikasi faktor dan Margono Soekradjo Purwokerto.
karakteristik tentang pasien dengan stroke Sosiodemografi yang meliputi
berulang di RS Margono jenis kelamin, usia, pendidikan,
Soekardjo Purwokerto. Identifikasi faktor pekerjaan, dan pendapatan perbulan
resiko stroke berulang ini sangat penting disajikan dalam tabel 1 di bawah ini:
untuk pengendalian kejadian stroke Tabel 1. Distribusi Frekuensi
berulang.. Sosiodemografi Pasien Stroke
METODE Berulang di RS Margono Soekardjo
Penelitian ini merupakan
Karakteristik (n) (%)
penelitian deskriptif dengan metode
Sex
crossectional. Teknik sampling yang Male 41 56.2
digunakan adalah consecutive sampling. Female 32 43.8
Age (xx: 54.22, 2 2.7
Total sampel l berjumlah 73 pasien yang
SD: 7.461)
mengalami stroke berulang yang sedang 22 – 38
melakukan pemeriksaan di poliklinik 39 – 60 71 97.3
Education No 1 1.4
neurologi RS Margono Soekarjo bulan education
November – Desember 2015. Data yang Primary school 29 39.7
dikumpulkan untuk karakteristik Junior high 14 19.2
school

4
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

Senior high 20 27.4 mayoritas pasien lebih dari 90%


school adalah usia 39 - 60 tahun. Hanya
Diploma 2 2.7
Bachelor 7 9.6 2,7% (n = 2) dalam kelompok 22 - 38
degree tahun, salah satu pasien yang berusia
Occupation
22 tahun ini adalah seorang
House wife 22 30.1
mahasiswi.
Government 13 17.8
employee Sebagian besar sampel (60,3%)
Enterpreneur 6 8.2 memiliki tingkat pendidikan rendah
Laborer 18 24.7
(dibawah SMA). Diikuti oleh 39,7%
Retired 6 8.2
dengan tingkat pendidikan tinggi
Other 8 11
(sekolah menengah atas, diploma dan
Income per gelar sarjana).
month
(rupiah) Terkait dengan pekerjaan, studi ini
No income 13 17.8 melaporkan bahwa persentase untuk
<Rp1.000.000 26 35.6
ibu rumah tangga adalah 30,1%.
Rp 1.000.000 – 21 28.8 Karena penelitian ini dilakukan pada
Rp 3.000.000 kalangan usia produktif, maka jumlah
> Rp 3.000.000 13 17.8
pasien yang sudah pensiun hanya
Total 73 100 8,2% dan persentase lainnya adalah
Berdasarkan hasil analisis 64,7% pegawai pemerintah dan
deskriptif tentang seks pada tabel swasta.
karakteristik demografi menunjukkan Mayoritas responden pada
jumlah pria dan wanita tidak terlalu penelitian ini berpenghasilan rendah
jauh berbeda. Jumlah laki-laki sedikit (UMK Kabupaten Banyumas Rp.
lebih besar dari perempuan, dengan 1.588.6881). Seperti yang
persentase masing-masing 56,2% dan ditunjukkan pada tabel 1 bahwa
43,8%. 53,4% responden adalah tingkat
Usia dari 73 responden antara usia pendapatan rendah dan hanya 17,8%
22 - 60 tahun, dengan skor rata-rata berpenghasilan tinggi.
54,22. Usia responden dibagi menjadi
2. Distribusi jenis stroke pada pasien
2 kelompok, yaitu 22-38 dan 39 - 60
dengan stroke berulang.
tahun. Distribusi menunjukkan bahwa

5
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

Mengenai jenis stroke pada dengan


stroke
responden, jenis stroke iskemik
Ya 26 35.6
adalah sebagai mayoritas dalam Tidak 47 64.4
penelitian ini, yaitu 87,7% dari Jumlah 73 100
Durasi
responden. Untuk lebih jelas bias penyakit
dilihat pada tabel 2. < 1 tahun 15 20.5
1 – 5 49 67.1
tahun
6 – 10 7 9.6
tahun
>10 tahun 2 2.7
Tabel 2. Distribusi Jenis Stroke pada Jumlah 73 100

Pasien dengan Stroke Berulang. 4. Distribusi jumlah rawat inap


karena stroke pada pasien stroke
Jenis Stroke (n) (%)
Hemoragik 9 12.3 berulang.
Iskemik 64 87.7 Mengenai jumlah pasien yang
Jumlah 73 100
3. Distribusi frekuensi riwayat dirawat di rumah sakit karena stroke
adalah sebanyak dua kali sebagai
mayoritas dalam penelitian ini, yaitu
keluarga dengan stroke dan durasi
87,7% dari responden. Untuk
sakit dari serangan stroke pertama.
distribusi jumlah rawat inap karena
Sebagian besar responden
stroke dapat dilihat pada table 4:
memiliki durasi penyakit dalam 1 - 5
Tabel 4. Distribusi Jumlah Rawat Inap
tahun (67,1%) secara kontinyu terjadi
Karena Stroke pada Pasien Stroke
pada responden yang tidak memiliki
Berulang.
riwayat keluarga stroke (64,4%) dan
Rawat Inap (n) (%)
hanya 2,7% dalam durasi penyakit> 1 kali 3 4.1
10 tahun. Lebih lengkap disajikan 2 kali 64 87.7
3 kali 6 8.2
pada tabel 3 di bawah:
Jumlah 73 100
Tabel 3. Distribusi Frekuensi Riwayat
Keluarga dengan Stroke dan Durasi 5. Distribusi periode waktu terjadinya
Sakit dari Serangan Stroke Pertama. stroke berulang
Untuk distribusi terjadinya stroke
Riwayat (n) (%)
Keluarga berulang pada penelitian ini secara

6
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

lebih lengkap di lihat pada tabel 5 di sejalan dengan penelitian sebelumnya


bawah ini: oleh Li et al (2008) yang melaporkan
Table 5. Distribusi Waktu bahwa kekambuhan stroke di antara 183
Terjadinya Stroke Berulang pasien 66,5% adalah laki-laki dan 33%
adalah perempuan. Temuan yang sama
Waktu stroke (n) (%)
juga oleh Nowacky et al, (2010) yang
berulang
≤ 6 bulan 10 13.70 membandingkan 124 pasien dengan
7 – 12 bulan 30 41.10 stroke berulang dalam tahun pertama dan
> 12 bulan 33 45.20
Total 73 100 98 pasien stroke byang berulang muncul
dalam tahun kelima atau lebih. Laki-laki
Berdasarkan tabel 5 menunjukkan
lebih umum pada kedua kelompok:
bahwa jumlah responden yang
60,5% dan 54,1% masing-masing.
mengalami serangan kedua pada
Temuan ini sejalan dengan Maselko,
rentang waktu 7 - 12 bulan dan lebih
Bates, Avendano, & Glymour (2009)
dari 12 bulan tidak jauh berbeda
yang menunjukkan bahwa pria memiliki
(41,10% vs 45,20). Diikuti oleh
insiden stroke yang lebih tinggi daripada
kelompok ≤ 6 bulan hanya beberapa
wanita, bahkan setelah penyesuaian
responden saja (13,70%, n= 10).
faktor risiko. Kim et al (2012)
Penelitian ini juga melaporkan bahwa
mengungkapkan bahwa penderita stroke
mayoritas responden adalah dengan
kebanyakan pada merokok, merokok
serangan stroke yang kedua yaitu
lebih sering dilakukan oleh pria. Namun,
dengan persentase 82,19% (n = 60)
hal ini bertentangan dengan Desalu, dkk
dan sisanya adalah serangan stroke
(2011) yang mengungkapkan dominasi
lebih dari dua kali yaitu 17,81% (n =
wanita mengalami stroke, karena stres
13).
lebih sering terjadi pada wanita (Jood et

PEMBAHASAN al, 2009). Prevalensi penyakit meningkat

Dalam penelitian ini, jumlah seiring bertambahnya usia, dengan

pasien stroke berulang tidak jauh berbeda tingkat yang lebih tinggi pada pria

antara laki-laki dan perempuan. Jumlah daripada wanita (Lewis et al. 2014).

laki-laki cukup lebih tinggi dibandingkan Temuan penelitian ini

perempuan, dengan persentase masing- menunjukkan bahwa mayoritas responden

masing 56,2% dan 43,8%. Hasil ini berada di kelompok usia 39-60

7
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

tahun (97,3%, n = 71) dan sisanya adalah perilaku berisiko tinggi seperti merokok,
13,7% (n = 2) dalam kelompok usia pola makan yang buruk, berkurangnya
kurang dari 39 tahun. Temuan ini juga penggunaan layanan kesehatan atau
didukung oleh penelitian sebelumnya ketidakpatuhan terhadap perawatan medis
oleh De la Camara et al, (2013), faktor risiko seperti hipertensi
melaporkan bahwa 325 pasien dengan (Galimanis, 2009) . Mengenai aktivitas
stroke iskemik berulang, hanya 3% lebih fisik, penderita stroke yang memiliki
muda dari 50 tahun. Temuan ini juga status sosial ekonomi yang lebih besar
didukung oleh Desalu, dkk (2011) yang kemungkinan besar memiliki aktivitas
mengkaji penerimaan stroke di rumah fisik secara teratur daripada jika
sakit wilayah di Nigeria, dan dibandingkan dengan sosial ekonomi
menunjukkan bahwa insidensi stroke rendah (Tang, Patao, Chuang dan Wong
meningkat seiring bertambahnya usia dan (2013).
kejadian stroke sekitar dua kali lipat Mengenai tingkat pendidikan,
untuk setiap dekade kehidupan setelah temuan terbaru ini menunjukkan bahwa
usia 55 tahun. Berdasarkan Minicuci et lebih dari lima puluh persen responden
al, (2014) menjelaskan bahwa tidak memiliki pendidikan rendah yaitu 60,3%
cukup mengkonsumsi buah dan sayuran, telah menyelesaikan sekolah menengah
aktivitas fisik yang rendah dan obesitas pertama dan lebih rendah, dan hanya
meningkat seiring bertambahnya usia. 12,3% yang berpendidikan tinggi.
Oleh karena itu, jumlah pasien stroke Temuan ini serupa dengan penelitian
berulang juga di usia lanjut (Dermici et sebelumnya oleh Chiu, Livneh, Tsao, &
al, 2010). Tsai (2013), yang meneliti 175 pasien
Status sosial ekonomi stroke dari rumah sakit di Taiwan Selatan
rendah
yang menunjukkan bahwa mayoritas
(SES) yang terdiri pendidikan,
responden (79,4%) memiliki tingkat
pendapatan dan pekerjaan, biasanya
pendidikan yang rendah. Studi lain dari
berkorelasi dengan kesehatan yang buruk
Cina, yang dilakukan oleh Liu et al
(Ghazali et al., 2015). Tingkat pendidikan
(2011) difokuskan pada 2.354 pasien
rendah dan status sosial ekonomi
rawat jalan dengan diagnosis stroke atau
merupakan faktor risiko yang
serangan iskemik transien di masa lalu
terdokumentasi dengan baik untuk stroke,
dengan usia rata-rata 64,9 tahun (standar
berfungsi sebagai pengganti untuk

8
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

deviasi 10.4) mengungkapkan bahwa antara sekitar setengah dari kelompok


minoritas pasien berada dalam sampel, di mana pendapatan mereka tidak
pendidikan rendah ( 19%). Ditinjau oleh mencukupi untuk perawatan mereka.
berbagai studi yang menegaskan bahwa Serta studi oleh Toivanen (2011)
pendidikan rendah dikaitkan dengan mengungkapkan bahwa risiko mortalitas
risiko stroke yang lebih tinggi (Gillum, stroke tinggi pada kelompok
Mehari, Curry, & Obisesan, 2012). berpenghasilan rendah. Studi lain oleh Li
Tentang pekerjaan penelitian ini et al, (2008), yang menyelidiki di antara
melaporkan bahwa persentase ibu rumah korban stroke berulang setengah baya di
tangga adalah 30,1%. Jumlah pasien yang Swedia menemukan bahwa tidak ada
sudah pensiun memiliki persentase yang hubungan keseluruhan antara tingkat
kecil, hanya 8,2%, hal ini karena pendapatan. Galimanis et al (2009) dalam
penelitian ini dilakukan di kalangan usia tinjauan mereka berbagai studi
produktif dan persentase lainnya adalah mempresentasikan data bahwa tingkat
64,7% adalah karyawan baik pegawai pendidikan rendah dan status sosial
pemerintah atau pegawai non-pemerintah. ekonomi adalah faktor risiko untuk
Temuan yang sama juga dari penelitian stroke, dimana menunjukkan perilaku
dari rumah sakit terpilih di Mesir di berisiko tinggi seperti merokok, diet yang
antara 80 pasien dewasa dengan buruk, pemanfaatan kesehatan yang
kekambuhan stroke menunjukkan bahwa kurang atau ketidakpatuhan terhadap
persentase ibu rumah tangga adalah perawatan medis. Sesuai dengan
33,8%, dan responden yang sudah penelitian lain oleh Li et al (2008)
pensiun adalah 15% (Morsy et al, 2013). menemukan kejadian stroke, kekambuhan
Studi terbaru menunjukkan, stroke, dan kasus fatalitas meningkat
53,4% responden memiliki tingkat dengan penurunan status sosial ekonomi.
pendapatan rendah. Dan hanya persentase Dalam beberapa tahun terakhir,
kecil dari responden yang memiliki perubahan sosial dan ekonomi di
pendapatan tinggi (17,8%). Penelitian negara berkembang menyebabkan
sebelumnya oleh Morsy et al (2013) yang pergeseran dari penyakit yang disebabkan
melakukan penelitian di antara pasien oleh kemiskinan ke arah penyakit kronis
stroke berulang menunjukkan bahwa dan gaya hidup, terutama penyakit
pendapatan rendah juga ditemukan di serbrovaskuler (Galimanis, 2009).

9
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

Hasil penelitian terbaru keluarga stroke mengungkapkan bahwa


menunjukkan bahwa mayoritas pasien 37% (7702) partisipan dengan riwayat
adalah stroke iskemik (87,7%) dan keluarga stroke. Temuan sebelumnya juga
sisanya adalah stroke hemoragik (12,3%). menunjukkan bahwa orang-orang dengan
Temuan yang sama sama dengan riwayat keluarga positif stroke lebih
penelitian oleh Dermici, dkk (2010) cenderung memiliki hipertensi, dan
menemukan bahwa 81% dari 143 hipertensi adalah faktor risiko stroke
penderita stroke berulang adalah stroke paling kuat. Oleh karena itu, peserta yang
iskemik. Penelitian ini sejalan dengan memiliki riwayat keluarga stroke
penelitian Aarnio et al (2014) yang memotivasi individu untuk perbaikan
menilai risiko kematian selama 17 tahun perilaku kesehatan dan data ini juga
dengan fokus pada efek kekambuhan menyarankan ada hubungan riwayat
pada risiko kematian pasien muda dan keluarga positif stroke dengan diet sehat
setengah baya dengan stroke. Penelitian dan mantan atau tidak pernah merokok.
sebelumnya mengungkapkan bahwa 132 Mayoritas penelitian ini
survivor stroke berulang 117 adalah melaporkan bahwa mayoritas responden
iskemik dan 15 adalah hemoragik. adalah serangan stroke yang kedua
Pendapat yang sama juga oleh Couillard, dengan persentase 82,19% (n = 60) dan
Poppe, & Coutts, (2009) yang sisanya hanya 17,81% (n = 13) adalah
mempelajari prediktor kekambuhan serangan stroke lebih dari dua kali.
setelah stroke ringan dan menunjukkan Seperti paparkan dari penelitian
mayoritas adalah stroke iskemik. sebelumnya oleh Morsy et al (2013) yang
Sebagian besar responden pada melakukan penelitian di antara stroke
penelitian ini menemukan bahwa berulang mengklarifikasi bahwa sebagian
responden lebih dari lima puluh persen besar pasien (87,5%) dirawat dengan
tidak memiliki riwayat keluarga stroke kekambuhan yang pertama.
(64,4%) dan sisanya adalah 35,6% Dalam penelitian ini ditemukan
dengan riwayat keluarga stroke. Temuan bahwa 13,70% adalah terjadi serangan
ini serupa dengan penelitian dari Kairo stroke kedua dalam rentang waktu ≤6
oleh Kulshreshtha et al (2015) yang bulan, 41,10% adalah rentang waktu 6-12
meneliti di antara 20,567 subyek dengan bulan dan 45,20% adalah rentang waktu
riwayat hidup lengkap dan riwayat lebih dari 12 bulan. Dari penelitian ini

10
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

berarti bahwa terjadinya stroke berulang c. berdasarkan distribusi tingkat


pada rentang waktu yang singkat (≤6 Pendidikan paling banyak pada

bulan) menunjukkan presentasi yang dengan Pendidikan rendah.

rendah, dan persentase yang besar terjadi d. Berdasarkan distribusi pekerjaan

pada periode waktu yang lama (> 12 mayoritas pasien adalah ibu rumah

bulan). Hasil ini didukung dengan hasil tangga dan yang minoritas adalah

dari sitematic review dan analisis pengusaha dam buruh..

sebelumnya oleh Mohan dkk, (2011) e. Berdasarkan distribusi pendapatan,

melaporkan bahwa 13 penelitian di antara mayoritas responden mempunyai

9.115 survivor stroke berulang pendapatan rendah.

mengungkapkan bahwa 3,1% terjadi pada f. Berdasarkan distribusi jenis stroke,

rekuren pertama pada 30 hari, 11,1% responden sebagian besar dengan jenis

pada 1 tahun, 26,4% pada 5 tahun dan stroke iskemik.

39,2% pada 10 tahun setelah stroke awal. g. Berdasarkan distribusi riwayat

Temuan sebelumnya ini berarti bahwa keluarga dengan stroke mayoritas

persentase terbesar dari kekambuhan tidak dengan riwayat stroke.


stroke pertama adalah periode waktu h. Durasi sakit stroke/ sejak terkena

terlama (10 tahun) dan persentase yang serangan stroke pertama mayoritas

kecil adalah pada waktu singkat yang responden dengan jangka waktu 1-5

berulang. tahun.
i. Berdasarkan distribusi rawat inap
KESIMPULAN karena stroke pada pasien stroke
Berdasarkan hasil penelitian terhadap berulang mayoritas pernah rawat inap
pasien dengan stroke berulang di RSMS, dua kali.
maka dapat disimpulkan: j. Berdasarkan distribusi waktu
a. Berdasarkan distribusi jenis kelamin terjadinya stroke berualang, rata-rata
pasien stroke berulang di RSMS
responden mengalami serangan stroke
mayoritas adalah laki-laki.
kedua pada periode waktu sebagian
b. Berdasarkan distribusi usia, pasien
terjadi pada rentang waktu 7-12 bulan
dnegan stroke berulang di RSMS
dan lebih dari 12 bulan.
hampir semua pada kelompok usia
k. Dari semua total sampel menunjukan
dewasa tengah (39-60 tahun).
bahwa pasien yang mengalami stroke

11
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

berulang 6-12 bulan dan > 12 bulan Prediction Rule. Retrieved


jumlahnya tidak jauh berbeda (41.10% February 12, 2015 from
http://www.ibimapublishing.com/
vs 45.20%). journals/RNIJ/2013/264063/2640
63.pdf
SARAN Dermirci, S., Yalçıner, B. Z., Bakaç, G.,
Dayan, C., Aysal, F., & Baybaş, S.
Hasil dari studi ini menyediakan
(2010a). Risk factors that affect
informasi dasar untuk melakukan recurrence in strokes. Düşünen
Adam: The Journal of Psychiatry
penelitian lanjut pada pasien dengan
and Neurological Sciences, 23(1),
stroke berulang, seperti penelitian 38–43.
Desalu, O. O., Wahab, K. W., Fawale,
eksperimen pada pasien stroke, kemudian
B., Olarenwaju, T. O., Busari, O.
juga penelitian tentang faktor resiko yang A., Adekoya, A. O., & Afolayan,
J. O. (2011). A review of stroke
berhubungan dengan kejadian stroke
admissions at a tertiary hospital in
berulang. Pada penelitian ini rural Southwestern Nigeria.
Annals of African Medicine,
menunjukkan bahwa jenis stroke iskemik
10(2).
merupakan kasus terbesar pada pasien Fukuoka, Y., Hosomi, N., Hyakuta, T.,
Omori, T., Ito, Y., Uemura, J., …
stroke berulang, sehingga meningkatkan
Moriyama, M. (2015). Baseline
pentingnya melakukan pencegahan Feature of a Randomized Trial
Assessing the Effects of Disease
sekunder pada stroke iskemik termasuk Management Programs for the
didalamnya pengobatan dan treatment Prevention of Recurrent Ischemic
Stroke. Journal of Stroke and
sangat diperlukan. Cerebrovascular Diseases.
Ghazali, S. M., Seman, Z., Cheong, K.
C., Hock, L. K., Manickam, M.,
Kuay, L. K., … Mustafa, A. N.
DAFTAR PUSTAKA
(2015). Sociodemographic factors
associated with multiple
Chiu, S.-Y., Livneh, H., Tsao, L.-L., &
cardiovascular risk factors among
Tsai, T.-Y. (2013). Acceptance of Malaysian adults. BMC Public
disability and its predictors among Health, 15, 68.
stroke patients in Taiwan. BMC Galimanis, A., Mono, M.-L., Arnold,
Neurology, 13, 175. M., Nedeltchev, K., & Mattle, H.
Couillard, P., Poppe, A. Y., & Coutts, S. P. (2009). Lifestyle and stroke
B. (2009). Predicting recurrent risk: a review. Current Opinion in
stroke after minor stroke and Neurology, 22(1), 60–68.
transient ischemic attack. Expert Gillum, R. F., Mehari, A., Curry, B., &
Review of Cardiovascular Obisesan, T. O. (2012). Racial and
Therapy, 7(10), 1273–1281. geographic variation in coronary
De la Cámara, A. G., Arche, J. F. V., & heart disease mortality trends.
Ferrando, P. (2013). Recurrence BMC Public Health, 12(1), 1.
after a First-ever Ischemic Stroke
Development of a Clinical
12
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

Furie KL, Kasner SE, Adams RJ et al. (2015). Family History of Stroke
(2011). Guidelines for the and Cardiovascular Health in a
prevention of stroke in patients National Cohort. Journal of
with stroke or transient ischemic Stroke and Cerebrovascular
attack: a guideline for healthcare Diseases, 24(2), 447–454
professionals from the American Lawrence, M., Kerr, S., Watson, H.,
Heart Association/American Jackson, J., & Brownlee, M.
Stroke Association. Stroke, 42, (2009). A survey of stroke nurses’
227–76 knowledge of secondary
Go, A. S., Mozaffarian, D., Roger, V. L., prevention lifestyle issues. British
Benjamin, E. J., Berry, J. D., Journal of Neuroscience Nursing,
Blaha, M. J., … others. (2014). 5(11), 518–523.
Heart disease and stroke Lawrence, M., Kerr, S., Watson, H.,
statistics–2014 update: a report Paton, G., & Ellis, G. (2010). An
from the American Heart exploration of lifestyle beliefs and
Association. Circulation, 129(3), lifestyle behaviour following
e28. stroke: findings from a focus
Gumbinger C, Reuter B, Wietholter H, group study of patients and family
Bruder I, Rode S, et al. (2013) A members. BMC Family Practice,
consecutive and prospective 11(1), 97.
stroke database covers the state of Lewis, S. L., Dirksen, S., Heitkemper,
Baden- Wuerttemberg with 10.8 M., Bucher, L. & Camera, I. M.
million inhabitants in Germany. (2014). Medical Surgical Nursing.
Neuroepidemiology 41, 161–168 8th Edition. Stroke. (pp. 1459
Intercollegiate Stroke Working Party. 1484). St. Louis, MO: Mobsy,
(2012). National clinical guideline Inc., an affiliate of Elsevier Inc.
for stroke. 4th edition. London: Li, C., Hedblad, B., Rosvall, M.,
Royal College of Physicians Buchwald, F., Khan, F. A., &
Jood, Katarina, Petra Redfors, Annika Engström, G. (2008). Stroke
Rosengren, Christian Blomstrand, incidence, recurrence, and case-
and Christina Jern 2009Self- fatality in relation to
Perceived Psychological Stress socioeconomic position a
and Ischemic Stroke: A Case- population-based study of middle-
Control Study. BMC Medicine, aged swedish men and women.
7(1): 1. Stroke, 39(8), 2191–2196.
Lindsay, M. P., Gubitz, G., Bayley, M.,
Kim, J., Gall, S. L., Dewey, H. M., Hill, M. D., Davies-Schinkel, C.,
Macdonell, R. A. L., Sturm, J. W., Singh, S., & Phillips, S. (2010).
& Thrift, A. G. (2012). Baseline Canadian Stroke Strategy Best
Smoking Status and the Long- Practices and Standards Writing
Term Risk of Death or Nonfatal Group. Canadian Best Practice
Vascular Event in People with Recommendations for Stroke Care
Stroke: A 10-Year Survival (update 2010).
Analysis. Stroke, 43(12), 3173– Liu, Q., Wang, M., Guo, J., Li, J., Li, C.,
3178. & Qian, M. (2011). Effect of
Kulshreshtha, A., Vaccarino, V., Goyal, socioeconomic status on
A., McClellan, W., Nahab, F., secondary prevention of stroke.
Howard, V. J., & Judd, S. E.

13
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

International Journal for Quality characteristics of early and late


in Health Care, mzr021. recurrent ischaemic stroke.
Maselko, J., Bates, L. M., Avendano, Neurologia I Neurochirurgia
M., & Glymour, M. M. (2009). Polska, 44(2), 123–130
The intersection of sex, marital Party, I. S. W. (2008). National clinical
status, and cardiovascular risk guideline for stroke. London:
factors in shaping stroke Royal College of Physicians.
incidence: results from the health Retrieved from
and retirement study. Journal of https://www.rcplondon.ac.uk/sites
the American Geriatrics Society, /default/files/national-clinical-
57(12), 2293–2299. guidelines-for-stroke-fourth-
Minicuci, N., Biritwum, R. B., Mensah, edition_0.pdf
G., Yawson, A. E., Naidoo, N., Putaala, J., (2010). Ischemic stroke in
Chatterji, S., & Kowal, P. (2014). young adult. Academic
Sociodemographic and Dissertation, Medical Faculty of
socioeconomic patterns of chronic the University of Helsinki.
non-communicable disease among Rahman, M., Smietana, J., Hauck, E.,
the older adult population in Hoh, B., Hopkins, N., Siddiqui, A
Ghana. Global Health Action, … Mocco, J. (2010). Size ratio
7(0). correlates with intracranial
Mohan, K. M., Wolfe, C. D., Rudd, A. aneurysm rupture status a
G., Heuschmann, P. U., prospective study. Stroke, 41(5),
Kolominsky-Rabas, P. L., & 916–920.
Grieve, A. P. (2011). Risk and Sacco, R. L., Kasner, S. E., Broderick, J.
cumulative risk of stroke P., Caplan, L. R., Culebras, A.,
recurrence a systematic review Elkind, M. S., … others. (2013).
and meta-analysis. Stroke, 42(5), an updated definition of stroke for
1489–1494. the 21st century a statement for
Morsy, W. Y. M., Elfeky, H. A., & healthcare professionals from the
Ahmed, R. A. (2013.). American Heart
Cerebrovascular Stroke Association/American Stroke
Recurrence among Critically Ill Association. Stroke, 44(7), 2064–
Patients at a Selected University 2089.
Hospital in Egypt. Journal of Shalter, K., Teasell, R., & Foley, N.
Biology, Agriculture and (2010). Secondary prevention of
Healthcare, 13(3). stroke. introduction to secondary
Murray, C. J., Vos, T., Lozano, R., prevention and risk factor
Naghavi, M., Flaxman, A. D., management. the evidence-based
Michaud, C., … others. (2013). review of stroke rehabilitation
Disability-adjusted life years (EBRSR) reviews current
(DALYs) for 291 diseases and practices in stroke rehabilitation.
injuries in 21 regions, 1990–2010: London, Ontario, Canada
a systematic analysis for the Soertidewi L., Misbach J. (2007).
Global Burden of Disease Study Epidemiology stroke. Jakarta:
2010. The Lancet, 380(9859), Universitas Indonesia
2197–2223. Tang,L., Patao, C.,
Nowacki, P., Bajer-Czajkowska, A., & Chuang, J., &
Masztalewicz, M. (2010). Clinical Wong, N. D. (2013).
Cardiovascular Risk Factor

14
Jurnal Keperawatan Muhammadiyah 3(1) 2018

Control and Adherence to


Recommended Lifestyle and
Medical Therapies in Persons
with Coronary Heart Disease
(from the National Health and
Nutrition Examination Survey
2007–2010). The American
Journal of Cardiology, 112(8),
1126–1132.
Toivanen, S. (2011). Income differences
in stroke mortality: a 12-year
follow-up study of the Swedish
working population. Scandinavian
Journal of Public Health,
1403494811418280.

15

Das könnte Ihnen auch gefallen