Sie sind auf Seite 1von 4

PENGERTIAN DAN FUNGSI KURIKULUM

A. Pengertian Kurikulum
Istilah kurikulum memiliki berbagai tafsiran yang dirumuskan oleh pakar-pakar dalam
bidang pengembangan kurikulum sejak dulu sampai dengan dewasa ini. Tafsiran-tafsiran
tersebut berbeda-beda satu dengan lainnya, sesuai dengan titik berat inti dan pandangan dari
pakar bersangkutan. Istilah kurikulum berasal dari bahasa latin, yakni “Curriculae”, artinya
jarak yang harus ditempuh oleh seorang pelari. Dengan kata lain, suatu kurikulum dianggap
sebagai jembatan yang sangat penting untuk mencapai titik akhir dari suatu perjalanaan dan
ditandai oleh perolehan suatu ijazah tertentu.
Pada dasarnya kurikulum berisikan tujuan, metode, media evaluasi bahan ajar dan
berbagai pengalaman belajar. kurikulum yang disusun dipusat beriwikan beberapa mata
pelajaran pokok dengan harapan agar peserta didik di seluruh Indonesia mempunyai standar
kecakapan yang sama disebut Kurikulum Nasional (Kurnas).
Kurikulum mengambil bahan ajar dan berbagai pengalaman belajar tidak hanya terbatas
pada waktu sekarang saja, tetapi juga memperhatikan bahan ajar dan berbagai pengalaman
belajar pada waktu lampau dan yang akan datang. Dengan demikian kurikulum itu merupakan
program pendidikan bukan program pengajaran, yaitu program yang direncanakan
diprogramkan dan dirancangkan yang berisi berbagai bahan ajar dan pengalaman belajar yang
baik yang berasal dari waktu yang lalu, sekarang maupun akan datang. bahan ajar tersebut
direncanakan secara sistemik artinya direncanakan dengan memperhatikan keterlibatan
berbagai faktor pendidikan secara harmonis.
Purwadi (2003) memilah pengertian kurikulum menjadi enam bagian :
1. Kurikulum sebagai ide;
2. Kurikulum formal berupa dokumen yang dijadikan sebagai pedoman dan panduan dalam
melaksanakan kurikulum;
3. Kurikulum menurut persepsi pengajar;
4. Kurikulum operasional yang dilaksanakan atau dioprasionalkan oleh pengajar di kelas;
5. Kurikulum experience yakni kurikulum yang dialami oleh peserta didik; dan
6. Kurikulum yang diperoleh dari penerapan kurikulum.
Dalam perspektif kebijakan pendidikan nasional sebagaimana dapat dilihat dalam
Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Tahun 2003 menyatakan bahwa: “
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran untuk
mencapai tujuan pendidikan tertentu.”
Berikut ini beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian kurikulum, yaitu sebagai
berikut:
1. Kurikulum : suatu rencana yang disusun untuk melancarkan proses berlajar mengajar di bawah
bimbingan dan tanggunga jawab sekolah atau lembaga pendidikan beserta staf pengajarnya.
2. Kurikulum : adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi di bawah pengawasan sekolah, jadi selain
kegiatan kulikuler yang formal juga kegiatan yang tak formal.
3. Kurikulum : niat dan harapan yang dituangkan dalam bentuk rencana atau program pendidikan
untuk dilaksanakan oleh guru di sekolah.
4. Kurikulum adalah niat dan rencana, proses belajar mengajar adalah pelaksanaanya. Dalam
proses tersebut ada dua subjek yang terlibat yakni guru dan siswa. Siswa adalah subjek yang
dibina dan guru adalah dubjek yang membina.
5. Curriculum dalam bahasa Yunani kuno berasal dari kata Curir yang artinya pelari; dan Curere
yang artinya tempat berpacu. Curriculum diartikan jarak yang harus di tempuh oleh pelari. Dari
makna yang terkandung berdasarkan rumusan masalah tersebut kurikulum dalam pendidikan
diartikan sebagai sejumlah mata pelajaran yang harus ditempuh atau disekesaikan anak didik
untuk memperoleh ijazah.
6. Kurikulum adalah program belajar bagi siswa yang disusun secara sistematis dan logis,
diberikan oleh sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan. Sebagai program belajar, kurikulum
adalah niat, rencana atau harapan.
7. Kurikulum adalah hasil belajar yang diniati atau intended learning out comes.
8. Kurikulum adalah program dan pengalaman belajar serta hasil-hasil belajar yang di harapkan
yang diformulasikan melalui pengetahuan dan kegiatan yang tersusun secara sistematis, di
berikan kepasa siswa di bawah tanggung jawab sekolah untuk membantu pertumbuhan atau
perkembangan pribadi dan kompetensi social anak didik.
9. Kurikulum adalah rencana atau program belajar dan pengajaran adalah pelaksanaan atau
operasionalisasi dari rencana atau program.
10. Kurukulum adalah alat atau saran untuk mencapai tujuan pendidikan melalui
proses pengajaran.
B. Fungsi Kurikulum
Pada dasarnya kurikulum berfungsi sebagai pedoman atau acuan. Bagi guru, kurikulum
berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan proses pembelajaran. Bagi kepala sekolah
dan pengawas, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam melaksanakan supervisi atau
pengawasan. Bagi orang tua, kurikulum berfungsi sebagai pedoman dalam membimbing
anaknya belajar di rumah. Bagi masyarakat, kurikulum berfungsi sebagai pedoman untuk
memberikan bantuan bagi terselenggaranya proses pendidikan di sekolah. Sedangkan bagi
siswa, kurikulum berfungsi sebagai suatu pedoman belajar.
Berkaitan dengan fungsi kurikulum bagi siswa sebagai subjek didik, terdapat enam
fungsi kurikulum, yaitu :
1. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan
harus mampu mengarahkan siswa agar memiliki sifat well adjusted yang mampu
menyesuaikan dirinya dengan lingkungan, baik lingkungan fisik maupun lingkungan social.
Lingkungan itu sendiri senantiasa mengalami perubahan dan bersifat dinamis. Oleh karena itu,
siswa pun harus memiliki kemampuan untuk menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi
di lingkungannya.

2. Fungsi Integrasi

Fungsi integrasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu menghasilkan pribadi-pribadi yang utuh. Siswa pada dasarnya merupakan anggota dan
bagian integral dari masyarakat. Oleh karena itu, siswa harus memiliki kepribadian yang
dibutuhkan untuk dapat hidup dan berintegrasi dengan masyarakatnya.

3. Fungsi Diferensiasi

Fungsi diferensiasi mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan


harus mampu memberikan pelayanan terhadap perbedaan individu siswa. Setiap siswa
memiliki perbedaan, baik dari aspek fisik maupun psikis yang harus dihargai dan dilayani
dengan baik.

4. Fungsi Persiapan
Fungsi persiapan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu mempersiapkan siswa untuk melanjutkan studi ke jenjang pendidikan berikutnya.
Selain itu, kurikulum juga diharapkan dapat mempersiapkan siswa untuk dapat hidup dalam
masyarakat seandainya sesuatu hal, tidak dapat melanjutkan pendidikannya.

5. Fungsi Pemilihan

Fungsi pemilihan mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu memberikan kesempatan kepada siswa untuk memilih program-program belajar yang
sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Fungsi pemilihan ini sangat erat hubungannya
dengan fungsi diferensiasi, karena pengakuan atas adanya perbedaan individual siswa berarti
pula diberinya kesempatan bagi siswa tersebut untuk memilih apa yang sesuai dengan minat
dan kemampuannya. Untuk mewujudkan kedua fungsi tersebut, kurikulum perlu disusun
secara lebih luas dan bersifat fleksibel.

6. Fungsi Diagnostik

Fungsi diagnostik mengandung makna bahwa kurikulum sebagai alat pendidikan harus
mampu membantu dan mengarahkan siswa untuk dapat memahami dan menerima kekuatan
(potensi) dan kelemahan yang dimilikinya. Apabila siswa sudah mampu memahami kekuatan-
kekuatan dan kelemahan-kelemahan yang ada pada dirinya, maka diharapkan siswa dapat
mengembangkan sendiri kekuatan yang dimilikinya atau memperbaiki kelemahan-
kelemahannya.

Das könnte Ihnen auch gefallen