Sie sind auf Seite 1von 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kunjungan industri merupakan sarana mahasiswa dalam menambah


pengalaman dan pengetahuan mengenai dunia industri secara nyata. Kunjungan
industri juga merupakan bentuk simulasi nyata dalam dunia industri yang nantinya
akan bermanfaat bagi mahasiswa setelah menyelesaikan pendidikan. Selain itu
kegiatan ini memberikan gambaran permasalahan yang terdapat pada industri baik itu
dari segi proses produksi, manajemen dan dari segi bisnis perusahaan. Untuk
mendapatkan keuntungan dan pengalaman tersebut, maka Departemen Teknik
Pertambangan Unviersitas Hasanuddin mengadakan kegiatan kunjungan ke salah satu
PLTU di Sulawesi Selatan. Kunjungan industri akan dilakukan di PLTU SSP BOSOWA
ENERGI di Kabupaten Jeneponto, Provinsi Sulawesi Selatan.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dilakukan kegiatan fieldtrip ke PLTU SSP BOSOWA ENERGI adalah
untuk mengetahui proses produksi dan pengolahan bahan bakar batubara di PLTU
tersebut.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Profil Perusahaan

PT Bosowa Energi kembali memulai konstruksi atau peletakanna batu pertama


(groundbreaking) Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) berkapasitas 2x125 MW di
Jeneponto, Sulawesi Selatan.
Proyek Bosowa ini merupakan infrastruktur energi pertama yang terealisasi di
era Kabinet Presiden Jokowi. Peletakan batu pertama dan pemancangan tiang proyek
tersebut dilakukan secara simbolis, hari ini di lokasi PLTU Jeneponto. Acara tersebut
dilakukan oleh Menko Kemaritiman Indroyono Soesilo, Menteri ESDM Sudirman Said,
Gubernur Sulawesi Selatan Syahrul Yasin Limpo, CEO Bosowa Erwin Aksa, dan Founder
Bosowa HM Aksa Mahmud, serta Dewi Kam, pemilik PT Sumberenergi Sakti Prima
(SSP) sebagai mitra bisnis Bosowa.
Di lokasi PLTU Jeneponto, Desa Punagaya, Kecamatan Bangkala, Kabupaten
Jeneponto, telah berdiri pembangkit yang berkontribusi menyediakan kebutuhan listrik
Sulawesi Selatan dengan kapasitas 2x125 MW. Proyek pertama Bosowa di sektor
kelistrikan ini dibangun dan mulai dioperasikan penuh oleh Bosowa Energi dua tahun
lalu setelah diresmikan Menteri ESDM Jero Wacik pada 19 Desember 2012.
Pembangunan proyek PLTU Jeneponto tahap I tersebut mencatat prestasi
tersendiri karena pembangunan konstruksi dapat diselesaikan hanya dalam waktu 18
bulan dari rencana 30 bulan. Maka, terjadi efisiensi cukup signifikan. Diharapkan
prestasi itu bisa dipertahankan dalam pembangunan proyek ekspansi ini.
Kebutuhan listrik Sulsel dan Sulawesi Barat terus meningkat seiring pertumbuhan
ekonomi yang tinggi di atas rata-rata nasional, membuat Bosowa Energi memacu
pembangunan pembangkit tersebut. Bosowa menyadari karena merupakan
pengalaman dalam membangun pabrik semen, industri dan perekonomian hanya akan
tumbuh tinggi kalau tersedia listrik yang cukup. "Karena itu, kami memacu proyek ini
agar pertumbuhan perekonomian Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat sebagai bagian
perekonomian nasional tidak terhambat," ujar Erwin Aksa, Kamis (19/3/2015). Erwin
menambahkan, proyek ekspansi PLTU Jeneponto yang dibangun ini dirancang
berkapasitas 2x135 MW (gross capacity) atau 2x125 (net capacity). Spesifikasi
peralatan yang digunakan semua menunjang untuk memenuhi kapasitas tersebut. Nilai
proyek (turn key) sebesar Rp3 triliun.
Bosowa membangun PLTU ini melalui anak usahanya, PT Bosowa Energi
perusahaan patungan dengan PT Sumberenergi Sakti Prima (SSP) yang telah
berpengalaman dalam pengembangan PLTU.

2.2 Energi

Energi secara umum adalah pengertian energi secara umum adalah


kemampuan sistem fisik untuk melakukan kerja. Pembangkit listrik tenaga uap (PLTU)
adalah pembangkit yang mengandalkan energi kinetik dari uap untuk menghasilkan
energi listrik. Bentuk utama dari pembangkit listrik jenis ini adalah Generator yang
dihubungkan ke turbin yang digerakkan oleh tenaga kinetik dari uap panas/kering.
Pembangkit listrik tenaga uap menggunakan berbagai macam bahan bakar terutama
batu bara dan minyak bakar serta MFO untuk start up awal. Salah satu PLTU terbesar
adalah PLTU Pacitan Jawa timur.
Dalam PLTU, energi primer yang dikonversikan menjadi energi listrik adalah
bahan bakar. Bahan bakar yang digunakan dapat berupa batubara (padat), minyak
(cair), atau gas. Adakalanya PLTU menggunakan kombinasi beberapa macam bahan
bakar. Konversi energi tingkat pertama yang berlangsung dalam PLTU adalah konversi
energi primer menjadi energi panas (kalor). Hal ini dilakukan dalam ruang bakar dan
ketel uap PLTU. Energi panas ini kemudian dipindahkan ke dalam air yang ada dalam
pipa ketel untuk menghasilkan uap yang dikumpulkan dalam drum dari ketel. Uap dari
drum ketel dialirkan ke turbin uap. Dalam turbin uap, energi (entalpi) uap
dikonversikan menjadi energi mekanis penggerak generator, dan akhirnya energi
mekanik dari turbin uap ini dikonversikan menjadi energi listrik oleh generator.

2.3 Siklus Uap dan Air

PLTU umumnya memiliki pemanas ulang dan pemanas awal serta mempunyai
tiga turbin yaitu turbin tekanan tinggi, turbin tekanan menengah dan turbin tekanan
rendah. Siklus yang diperlihatkan pada gambar diatas telah disederhanakan, yaitu
bagian yang memperlihatkan sirkuit pengolahan air untuk suplisi dihilangkan untuk
penyederhanaan. Suplisi ini diperlukan karena adanya kebocoran uap pada
sambungan-sambungan pipa uap dan adanya blow down air dari drum ketel.
Air dipompakan ke dalam drum dan selanjutnya mengalir ke pipa-pipa air yang
merupakan dinding yang mengelilingi ruang bakar ketel. Ke dalam ruang bakar ketel
disemprotkan bahan bakar dan udara pembakaran. Bahan bakar yang dicapur udara ini
dinyalakan dalam ruang bakar sehingga terjadi pembakaran dalam ruang bakar.
Pembakaran bahan bakar dalam ruang bakar mengubah energi kimia yang terkandung
dalam bahan bakar menjadi energi panas (kalor). Energi panas hasil pembakaran ini
dipindahkan ke air yang adala dalam pipa air ketel melalui proses radiasi, konduksi dan
konveksi.
Untuk setiap macam bahan bakar, komposisi perpindahan panas berbeda,
misalnya bahan bakar minyak paling banyak memindahkan kalor hasil pembakarannya
melalui radiasi dibandingkan bahan bakar lainnya. Untuk melaksanakan pembakaran
diperlukan oksigen yang diambil dari udara. Oleh karena itu, diperlukan pasokan udara
yang cukup ke dalam ruang bakar. Untuk keperluan memasok udara ke ruang bakar,
ada kipas (ventilator) penekan dan kipas penghisap dipasang masing-masing pada
ujung masuk udara ke ruang bakar dan pada ujung keluar udara dari ruang bakar.
Gas hasil pembakaran dalam ruang bakar setelah diberi kesempatan
memindahkan energi panasnya ke air ytang ada dalam pipa iar ketel, dialirkan melalui
saluran pembuangan untuk selanjutnya dibuang ke udara melalui cerobong. Gas buang
sisa pembakaran ini masih mengandung banyak energi panas karena tidak semua
energi panasnya dapat dipindahkan ke air yang ada dalam pipa air ketel. Gas buang
yang masih mempunyai suhu diatas 400 C ini dimanfaatkan untuk memanaskan.

2.4 Proses menghasilkan Energi Listrik

a. Pemanas lanjut (Superheater)


Didalam pemanas lanjut, mengalir uap dari drum ketel yang menuju ke turbin
uap tekanan tinggi. Uap yang mengalir dalam pemanas lanjut ini mengalami kenaikan
suhu sehingga uap air ini semakin kering, oleh karena adanya gas buang di sekeliling
pemanas lanjut.
b. Pemanas ulang (Reheater)
Uap yang telah digunakan untuk menggerakkan turbin tekanan tinggi, sebelum
menuju turbin tekanan menengah, dialirkan kembali melalui pipa yang dikelilingi oleh
gas buang. Disini uap akan mengalami kenaikan suhu yang serupa dengan pemanas
lanjut.
c. Economizer
Air yang dipompakan ke dalam ketel, terlebih dahulu dialirkan melalui
economizer agar mendapat pemanasan oleh gas buang. Dengan demikian suhu
air akan lebih tinggi ketika masuk ke pipa air di dalam ruang bakar yang selanjutnya
akan mengurangi jumla kalor yang diperlukan untuk penguapan (lebih ekonomis).
d. Pemanas Udara
Udara yang akan dialirkan ke ruang pembakaran yang digunakan untuk
membakar bahan bakar terlebih dahulu dialirkan pemanas udara agar mendapat
pemasanan oleh gas buang sehingga suhu udara pembakaran naik yang selanjutnya
akan mempertinggi suhu nyala pembakaran. PLTU menggunakan fluida kerja air uap
yang bersirkulasi secara tertutup. Siklus tertutup artinya menggunakan fluida yang
sama secara berulang-ulang. Urutan sirkulasinya secara singkat adalah sebagai
berikut :
1. Pertama air diisikan ke boiler hingga mengisi penuh seluruh luas permukaan
pemindah panas. Didalam boiler air ini dipanaskan dengan gas panas hasil
pembakaran bahan bakar dengan udara sehingga berubah menjadi uap.
2. Kedua, uap hasil produksi boiler dengan tekanan dan temperatur tertentu
diarahkan untuk memutar turbin sehingga menghasilkan daya mekanik berupa
putaran.
3. Ketiga, generator yang dikopel langsung dengan turbin berputar menghasilkan
energi listrik sebagai hasil dari perputaran medan magnet dalam kumparan,
sehingga ketika turbin berputar dihasilkan energi listrik dari terminal output
generator.
4. Keempat, Uap bekas keluar turbin masuk ke kondensor untuk didinginkan
dengan air pendingin agar berubah kembali menjadi air yang disebut air
kondensat. Air kondensat hasil kondensasi uap kemudian digunakan lagi sebagai
air pengisi boiler.
5. Demikian siklus ini berlangsung terus menerus dan berulang-ulang.
Energi ini lalu akan disalurkan ke daerah sulselbar dan sepanjang jalan poros
Jeneponto.
Gambar 2.1 Skema PLTU batubara dan proses alir preparasi batubara sebagai bahan bakar
utama untuk menghasilkan tenaga listrik.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. PLTU BOSOWA ENERGI merupakan perusahaan hasil konsorsium antara


PT. Bosowa dan PT. Sumberenergi Sakti Prima. Kapasitas PLTU ini
adalah 2 x 125 MW.
2. Energi listrik yang dihasilkan dari PLTU ini dialirkan ke PT. PLN dan
kemudian didistribusikan kesuluruh wilayah Sulselbar.
DOKUMENTASI KEGIATAN

Foto bersama Karyawan PT. Bosowa Energy.

Dokumentasi pribadi

Das könnte Ihnen auch gefallen