Sie sind auf Seite 1von 21

BAB 1

LATAR BELAKANG MASALAH

A. Kasus

Tn. B (53 thn) dirawat inap dirumah sakit dengan keluhan nyeri pada sendi
tangan, pergelangan tangan, lutut, jari kaki dan pergelangan kaki. Klien
mengatakan menderita asam urat sudah lima tahun dan sering kambuh.
Keluarga mengatakan klien senangnya makan jeroan di rumah makan
padang. Dari hasil pemeriksaan didapatkan TTV : TD:125/80, HR: 100
x/m, RR:22

B. TUGAS MAHASISWA
Membuat sebayak mungkin pertayaan yang timbul setelah menganalisis
LBM tersebut diatas.

C. CARA BELAJAR
1. Menerapkan metode SEVEN JUMP
2. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengidentifikasi pertanyaan
teori, sumber belajar dan pertanyaan praktik
3. Diskusi kelompok dengan tutor untuk mengkonfirmasikan sumber
belajar dan alternative jawaban
4. Konsultasi untuk memperdalam pemahaman kasus

BAB 11
METODE SEVEN JUMP

JUMP 1

-
JUMP 2

1. Apa diagnosa medis dari kasus tersebut ?


2. Berapa kadar asam urat normal berdasarkan usia dan jenis kelamin ?
3. Apa manifestasi klinis yang khas pada kasus tersebut ?
4. Siapa yang cenderung terkena asam urat dan alasannya ?
5. Apakah kasus tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan ?
6. Apa saja komplikasi yang bisa terjadi pada kasus tersebut ?
7. Diit apa saja yang cocok pada kasus tersebut ?
8. Bagaimana penatalaksanaan medis pada kasus tersebut ?
9. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan pada kasus tersebut ?
10. Apakah dari kasus tersebut ada klasifikasinya ?
11. Tn. B termasuk klasifikasi keberapa ?
12. Apa yang mmenyebabkan keluhan nyeri sendi jari tangan, pergelangan
tangan, lutut, jari kaki dan pergelangan kaki ?
13. Apakah kasus tersebut termasuk penyakit kongenital ?
14. Kenapa makan jeroan menjadi faktor resiko terjadi asam urat ?
15. Apa kandungan purin dan dihasilkan dari apa?
16. Apakah asam urat bisa menyerang selain persendian ?
17. Apa perbedaan rematoid atritis, gout atritis dan gout atritis ?
18. Apakah asam urat bisa sembuh ?
19. Penatalaksanan keperawatan pasien tahap 1, 2 dan 3 apakah ada
perbedaan?
20. Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul?
21. Hubungan peningkatan TD dengan peningkatan asam urat?

JUMP 3

1. Apa diagnosa medis dari kasus tersebut ?


Jawab :
Gout Athritis

2. Berapa kadar asam urat normal berdasarkan usia dan jenis kelamin ?
Jawab :
Laki-Laki 3,5-7 mg/dl, Perempuan 4-6 mg/dl

3. Apa manifestasi klinis yang khas pada kasus tersebut ?


Jawab :
Nyeri pada sendi, terjadi inflamasi pada pergelangan tangan dan sendi,
asam urat serum > batas normal

4. Faktor resiko sesoran yang akan mengalami asam urat dan alasannya ?
Jawab :
Laki-Laki, karena sering melakukan aktivitas berat sehingga pola
makannya lebih banyak dari pada perempuan dan cenderung makan apa
saja dan Lansia karena bantalan sendinya sudah menipis

5. Apakah kasus tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan ?


Jawab :
Tidak, karena gout athritis hanya terjadi penumpukan asam urat pada
sendi, apabila asam urat itu dikeluarkan nyeri sendi berkurang .
Ya, karena jika nyeri sendi sering kambuh maka sendi tidak berfungsi
dengan sempurna dan menyebabkan kelumpuhan

6. Apa saja komplikasi yang bisa terjadi pada kasus tersebut ?


Jawab :
Hemoroid, hipertensi, kolesterol, kelumpuhan sendi, perubahan bentuk
tulang, batu ginjal, tofi, kekakuan sendi
7. makanan apa saja yang harus dihindari pada kasus tersebut ?
Jawab :
Batasi makan jeroan, kacang-kacangan, makan yang berminyak, daging,
seafood, sayuran hijau, alkohol.

8. Bagaimana penatalaksanaan medis pada kasus tersebut ?


Jawab :
Cek kadar asam urat, fenilbutazon

9. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan pada kasus tersebut ?


Jawab :
Olahraga ringan, ROM, kompres dingin dan hangat bila terasa nyeri,
penkes

10. Apakah dari kasus tersebut ada klasifikasinya ?


Jawab :
ada, terdiri dari 4 klasifikasi

11. Tn. B termasuk klasifikasi keberapa ?


Jawab :
klasifikasi 3

12. Apa yang menyebabkan keluhan nyeri sendi jari tangan, pergelangan
tangan, lutut, jari kaki dan pergelangan kaki ?
Jawab :
karena asam urat tinggi sehingga menyebabkan penumpukan pada
sendidan menghalangi pergerakan sendi

13. Apakah kasus tersebut termasuk penyakit kongenital ?


Jawab :
Ya, karena apa yang di konsumsi oleh keluarga pasti di konsumsi oleh
anak dan faktor gen
14. Kenapa makan jeroan menjadi faktor resiko terjadi asam urat ?
Jawab :
karena jeroan banyak mengandung kadar purin tinggi

15. Apa kandungan purin dan dihasilkan dari apa?


Jawab:

16. Apakah asam urat bisa menyerang selain persendian ?


Jawab:
ya, bisa menyebabkan batu asam urat diginjal

17. Apa perbedaan rematoid atritis dan gout atritis ?


Jawab:
rematoid atritis adalah peradangan sendi yamg disebabkan oleh autoimun
sedangkan gout atritis yaitu peradangan sendi yang disebabkan oleh
meningkatnya kadar purin sehingga menyebabkan asam urat

18. Apakah asam urat bisa sembuh ?


Jawab:

19. Penatalaksanan keperawatan pasien tahap 1, 2 dan 3 apakah ada


perbedaan?
Jawab :

20. Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul?


Jawab :
Nyeri dan gangguan mobilitas

21. Hubungan peningkatan TD dengan peningkatan asam urat?


Jawab:

JUMP 4

JUMP 5

TARGET DAN TUJUAN


1. Mampu memahami kata-kata yang sulit atau tidak dimengerti.
2. Mengidentifikasi pengertian penyakit atau gangguan sistem
muskuluskeletal.
3. Menjelaskan clinical pathway dari manifestasi klinis yang ada pada
gangguan sistem muskuluskeletal.
4. Mengidentifikasi proses timbulnya komplikasi yang dapat terjadi pada
gangguan sistem muskuluskeletal.
5. Menjelaskan beberapa pemeriksaan fisik dan penunjang yang diperlukan.
6. Mampu mempelajari dan memahami penyakit Gout Atritis.
7. Mampu memberikan asuhan keperawatan.
8. Mampu menyebutkan diangnosa keperawatan yang muncul.
9. Menjelaskan terapi yang diberikan untuk mengatasi Gout Atritis
10. Merumuskan berbagai pendidikan kesehatan pada klien dalam kerangka
persiapan pulang klien
11. Mampu memahami dan bagaimana pelaksaanan senam pada penderita
asam urat.

JUMP 6

1. Apa diagnosa medis dari kasus tersebut ?


Jawab :
Diagnosa dari kasus tersebut adalah Gout Atritis karena berdasarkan tanda
gejala dari kasus tersebut pasien mengalami keluhan nyeri pada sendi
tangan, pergelangan tangan, lutut,jari kaki dan pergelangan kaki dan
pemeriksaan kadar asam urat pesien tinggi yaitu 9 mg/dl.

2. Berapa kadar asam urat normal berdasarkan usia dan jenis kelamin ?
Jawab :
a. Pada pria dewasa nilai normal asam urat adalah 2-7,5 mg/dl,sedangkan
pada wanita dewasa 2-6,5 mg/dl.
b. Pada pria diatas 40 tahun normalnya 2-8,5 mg/dl, sedangkan pada
wanita diatas 40 tahun normalnya 2-8 mg/dl
c. Padaanak laki-laki usia 10-18 tahun nilai normal asam urat adalah 3,6-
5,5 mg/dl sedangkan pada anak-anak perempuan 3,6-4 mg/dl.

3. Apa manifestasi klinis yang khas pada kasus tersebut ?


Jawab :

Tanda dan Gejala Artritis Gout

A. Akut
Serangan awal gout berupa nyeri yang berat, merasakan saki pada
area persedian,bengkak dan berlangsung cepat, lebih sering di
jumpai pada ibu jari kaki. Ada kalanya serangan nyeri di sertai
kelelahan, sakit kepala dan demam.
B. Interkritikal
Stadium ini merupakan kelanjutan stadium akut dimana terjadi
periode interkritikal asimtomatik. Secara klinik tidak dapat
ditemukan tanda-tanda radang akut.
C. Kronis
Pada gout kronis terjadi penumpukan tofi (monosodium urat)
dalamjaringan yaitu di telinga, pangkal jari dan ibu jari kaki (Junaidi,
2006).

4. Faktor resiko sesoran yang akan mengalami asam urat dan alasannya ?
Jawab :
Menurut Erlian, 2012 sebagai berikut :
A. Nutrisi.
Purin adalah salah satu senyawa basa organik yang menyusun asam
nukleat atau asam inti dari sel dan termasuk dalam kelompok asam
amino, unsur pembentuk protein. Makanan dengan kadar purin
tinggi (150 –180 mg/100 gram) antara lain jeroan, daging baik
daging sapi, babi, kambing atau makanan dari hasil laut (sea food),
kacang kacangan, bayam, jamur, kembang kol, sarden, kerang,
minuman beralkohol.Pada pria yang memakan daging baik daging
sapi atau kambing bisameningkatkan risiko asam urat 21%.9
Namun makanan tinggi purin darisumber nabati seperti asparagus,
polong–polongan,kembang kol dan bayam tidak meningkatkan
faktor risiko.
B. Obat-obatan
Obat-obatan diuretika (furosemid dan hidroklorotiazida), obat
kanker,vitamin B12 dapat meningkatkan absorbsi asam urat di
ginjal sebaliknyadapat menurunkan ekskresi asam urat urin.
C. Obesitas.
Kelebihan berat badan (IMT ≥ 25kg/m²) dapat meningkatkan
kadar asam urat dan juga memberikan beban menahan yang
berat pada penopang sendi tubuh. Sebaiknya berpuasa dengan
memilih makanan rendah kalori tanpa mengurangi konsumsi
daging (tetap memakan daging berlemak) juga dapat menaikkan
kadar asam urat. Diet makanan rendah kalori dapat menyebabkan
kelaparan sehingga menyebabkan hiperurisemia
D. Usia.
Meskipun kejadian hiperurisemia bisa terjadi pada semua tingkat
usia namun kejadian ini meningkat pada laki – laki dewasa
berusia ≥ 30 tahun dan wanita setelah menopause atau berusia ≥
50 tahun, karena pada usia ini wanita mengalami gangguan
produksi hormon estrogen.

5. Apakah kasus tersebut bisa menyebabkan kelumpuhan ?


Jawab :

Menurut dr Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH dari Departemen


IlmuPenyakit Dalam, Fakultas Kedokteran, Universitas Indonesia sesuai
dengan stadium dari arthritis gout yaitu Penyakit asam urat mirip dengan
penyakit kanker yang memiliki beberapa tingkatan (stadium) sesuai tingkat
gejala dan dampaknya, yaitu:

1. Tahap Asimtomatik (stadium I). Tanda-tandanya terjadi peningkatan


kadar asam urat tetapi tidak dirasakan oleh penderita karena tidak
merasakan sakit sama sekali dan tidak disertai gejala nyeri, arthritis,
tofi/tofus maupun batu ginjal atau batu urat di saluran kemih.
2. Tahap Akut (stadium II). Asam urat Stadium II biasanya terjadi serangan
radang sendi disertai dengan rasa nyeri yang hebat, bengkak, merah dan
terasa panas pada pangkal ibu jari kaki. Biasanya serangan muncul pada
tengah malam dan menjelang pagi hari.

3. Tahap Interkritikal (stadium III). Asam urat Stadium III adalah tahap
interval di antara dua serangan akut. Biasanya terjadi setelah satu sampai
dua tahun kemudian.

4. Tahap Kronik (stadium IV) Tahapan kronik ini ditandai dengan


perubahan bentuk pada sendi-sendi yang tidak dapat berubah kebentuk
seperti semula, atau biasa disebut gejala irreversible atau arthritis gout
kronis. Pada kondisi sering kambuh disertai rasa sakit terus menerus yang
lebih menyiksa dan suhu badan bisa tinggi. Akibatnya, penderita tidak
bisa jalan atau lumpuh karena sendi menjadi kaku kaku tak bisa ditekuk.

Kelumpuhan pada arthritis gout yaitu terjadi pada stadium IV karena pada
stadium IV bisa dikatakan stadium kronik dari arthritis gout pada kondisi
sering kambuh disertai rasa sakit terus menerus yang lebih menyiksa dan
suhu badan bisa tinggi. Akibatnya, penderita tidak bisa jalan atau lumpuh
karena penumpukan purin, dan bisa menimbulkan kematian jika terjadi
gagal ginjal

6. Apa saja komplikasi yang bisa terjadi pada kasus tersebut ?


Jawab :

Komplikasi asam urat yang paling umum adalah gangguan-


gangguan pada ginjal. Gangguan pada ginjal terjadi akibat dari penangan
pada penderia asam urat akut terlambat menangani penyakitnya. Pada
penderita asam urat ada dua penyebab gangguan pada ginjal yaitu
terjadinya batu ginjal (batu asam urat) dan risiko kerusakan ginjal.batu
asam urat terjadi pada penderita yang memiliki asam urat lebih tinggi dari
13 mg/dl.
Asam urat merupakan hasil buangan dari metabolisme tubuh
melalui urine. Seperti yang telah diketahui, urine di proses di ginjal. Oleh
sebab itu, jika kadar di dala darah terlalu tinggi maka asam urat yang
berlebih akan membentuk kristal dalam darah. Apabila jumlahnya semakin
banyak, akan mengakibatkan penumpukkan dan pembentukkan batu
ginjal.
Batu ginjal terbentuk ketika urine mengandung substansi yang
membentuk kristal, seperti kalsium, oksalat dan asam urat. Pada saat yang
sama, urine mungkin kekurangan substansi yang mencegah kristal
menyatu. Kedua hal ini menjadikannya sebua lingkungan yang ideal untuk
terbentuknya batu ginjal. Batu ginjal tidak menampakan gejala sampai
batu ginjal tersebut bergerak di dalam ginjal atau masuk ke saluran kemih
(ureter), suatu saluran yang menghubungkan ginjal dan kandungan kemih
(Noviyanti, 2015).
Sekitar 20-40% penderita gout minimal mengalami albuminuri
sebagai akibat gangguan fungsi ginjal. Terdapat tiga bentuk kelainan ginjal
yangdiakibatkan hiperurisemia dan gout (Hidayat, 2009):
1. Nefropati urat yaitu deposisi kristal urat di interstitial medulla dan
pyramid ginjal, merupakan proses yang kronik, ditandai dengan adanya
reaksi sel giant di sekitarnya.
2. Nefropati asam urat yaitu presipitasi asam urat dalam jumlah yang besar
pada duktur kolektivus dan ureter, sehingga menimbulkan keadaan gagal
ginjal akut. Disebut juga sindrom lisis tumor, dan sering didapatkan pada
pasien leukemia dan limfoma pasca kemoterapi.
3. Nefrolitiasis yaitu batu ginjal yang didapatkan pada 10-25% dengan gout
primer.
a. Penyakit Jantung
Kelebihan asam urat dalam tubuh (hiperurisemia) membuat seseorang
berpotensi terkena serangan jantung. Pada orang yang menderita
hiperurisemia terdapat peningkatan risiko 3-5 kali munculnya penyakit
jantung koroner dan stroke. Hubungan antara asam urat dengan penyakit
jantung adalah adanya kristal asam urat yang dapat merusak endotel atau
pembuluh darah koroner.
Hiperurisemia juga berhubungan dengan sindroma metabolik atau
resistensi insulin, yaitu kumpulan kelainan-kelainan dengan meningkatnya
kadar insulin dalam darah, hipertensi, sklerosis (Noviyanti, 2015).

b. Penyakit Diabetes Mellitus

Berdasarkan hasil studi baru Eswar Krishnan yang merupakan asisten


Profesor Rheumatology di Stanford University dengan hasil penelitian
yang dipresentasikan di pertemuan tahunan American College of
Rheumatology didapati kesimpulan bahwa, kadar asam urat yang tinggi
dalam darah berkaitandengan risiko peningkatan diabetes hampir 20% dan
risiko peningkatan kondisiyang mengarah pada perkembangan penyakit
ginjal dari 40%.
Para peneliti meninjau catatan dari sekitar 2.000 orang dengan gout
dalam database Veterans Administration. Pada awal penelitian, semua
peserta penelitian tidak menderita diabete atau penyakit ginjal. Selama
periode tiga tahun, 9% laki-laki dengan gout yang memiliki kadar asam
urat tidak terkontrol berada pada kondisi yang mengarah pada
perkembangan diabetes dibandingkan dengan 6% dari mereka dengan
kadar asam urat yang terkontrol. Pada penderita diabetes ditemukan 19%
lebih tinggi dengan kadar asam urat yang tidak terkontrol. Kadar asam urat
dalam darah yang lebih tinggi dari angka 7 mg/dl dianggap tidak
terkontrol.
Penelitian kedua dilakukan oleh peneliti yang sama menggunakan
database yang sama. Hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa lebih
dari 3 tahun dengan periode gout pada pria yang memiliki kadar asam urat
yang tidak terkontrol memiliki risiko 40% lebih tinggi untuk penyakit
ginjal dibandingkan dengan pria dengan kadar asam urat terkontrol.
Penelitian tersebut tidak membuktikan bahwa kadar asam urat yang tidak
terkontrol menyebabkan masalah kesehatan, tetapi menunjukkan hubungan
peningkatan kadar tersebut dengan masalah kesehatan (Noviyanti, 2015).
7. makanan apa saja yang harus dihindari pada kasus tersebut ?
Jawab :

Kunci diet gout atau asam urat adalah menghindari beberapa jenis
makanan yang tinggi purin, serta pola makan yang cukup dan sehat.
- Organ hewan (jerohan), dan Daging Purin tebanyak ditemukan dalam
jerohan hewan, seperti hati, ginjal , otak, lidah, dan babat, sehingga semua
jenis jerohan harus benar-benar dihindari. Daging hewan juga
mengandung purin, namun dalam kadar lebih rendah daripada jerohan.
Jadi sebaiknya membatasi asupan semua jenis daging hingga empat ons
per hari, termasuk daging babi, ayam, bebek, angsa, ham, kelinci, domba,
kalkun, dan sapi. Lihat juga : Daftar Makanan Mengandung Purin tinggi
Kadar Purin tinggi juga ditemukan dalam makanan produk hewani
lainnya, seperti saus, kaldu, dan sup ayam. Makanan berkaldu seperti
bakso dan soto bisa termasuk makanan berkaldu dan tinggi purin, sehingga
harus dibatasi untuk penderita asam urat tinggi.
- Ikan dan Seafood Beberapa ikan dan seafood lainnya juga merupakan
sumber purin tinggi. Makanan terburuk bagi penderita gout adalah kerang,
ikan sarden, ikan teri, ikan asin, dan mackerel. Ikan lainnya yang cukup
tinggi purin seperti tuna, ikan mas, ikan kod, salmon, kakap, dan ikan
trout. Makanan laut lainnya seperti kerang, lobster, kepiting, dan udang,
juga mengandung tingkat tinggi purin, dan harus dikonsumsi dalam jumlah
sedikit.
- Biji-bijian dan kacang-kacangan Terutama kacang tanah adalah makanan
dari kacang-kacangan yang paling tinggi purin. Belinjo juga merupakan
makanan tinggi purin, dan harus dihindari. Biji-bijian seperti roti gandum
dan sereal juga memiliki kandungan purin tinggi, daripada biji-bijian
olahan. Nasi putih lebih baik untuk membatasi asupan purin, daripada
makan gandum. Batasi makan-makanan yang berasal dari kacang-
kacangan.
- Makanan olahan Makanan yang diolah dengan cara dikeringkan juga tak
baik bagi asam urat tinggi. Hindari makanan yang digoreng, dioven atau
dipanggang. Karena makanan seperti ini akan semakin sedikit kadar
airnya, dan konsentrasi purinnya semakin tinggi. Juga, makanan yang
dikeringkan akan cenderung mengajak kita untuk makan lebih banyak.
- Gula Gula sebenarnya rendah purin, namun makanan tinggi gula terkait
dengan kondisi lain yang dapat memperburuk gejala gout, seperti obesitas
dan diabetes. Jika Anda perlu makanan manis, pilihlah buah-buahan segar.
Sementara beberapa buah memiliki jumlah gula alami, mereka juga
banyak mengandung nutrisi penting yang dibutuhkan oleh tubuh termasuk
serat.
- Makanan fermentasi (peragenan) Bir adalah termasuk minuman
fermentasi, dan mengandung purin sangat tinggi. Sementara minuman
beralkoh*l lainnya mungkin tidak mengandung purin sangat banyak, tetapi
dapat meningkatkan produksi purin dalam tubuh. Penelitian menunjukkan
bahwa minum bir selama serangan gout bisa meningkatkan intensitas
gejala secara signifikan. Makanan lainnya yang diragi juga bisa
mengandung purin yang tinggi. Jadi makanan seperti tape singkong, tape
ketan hitam disarankan untuk dihindari bagi penderita asam urat.
Sayuran tertentu Beberapa sayuran yang dikenal tinggi purin juga harus
dibatasi, yaitu tidak lebih dari dua porsi ( 1 cangkir mentah atau 1/2
cangkir masak) per minggu. Diantaranya seperti : asparagus bunga kol
lentil kacang panjang kacang polong bayam

8. Bagaimana penatalaksanaan medis pada kasus tersebut ?

Jawab :
- Kolkisin adalah suatu agen anti radang yang biasanya dipakai untuk
mengobati serangan gout akut, dan unluk mencegah serangan gout Akut di
kemudian hari. Obat ini juga dapat digunakan sebagai sarana diagnosis.
Pengobatan serangan akut biasanya tablet 0,5 mg setiap jam, sampai
gejala-gejala serangan Akut dapat dikurangi atau kalau ternyata ada bukti
timbulnya efek samping gastrointestinal. Dosis maksimurn adalah 4-8 rng,
tergantung dari berat pasien bersangkutan. Beberapa pasien mengalami
rasa mual yang hebat, muntah-muntah dan diarhea, dan pada keadaan ini
pemberian obat harus dihentikan. Gejala-gejala pada sebagian besar pasien
berkurang dalam waktu 10-24 jam sesudah pemberian obat. Kolkisin
dengan dosis 0,5-2 mg per hari ternyata cukup efektif untuk mencegah
serangan gout berikutnya secara sempurna atau mendekati sempurna.
Penggunaan kolkisin setiap hari cenderung memperingan episode gout
berikutnya, kalau memang serangan gout terjadi lagi. Penggunaan kolkisin
jangka panjang tak memperlihatkan efek samping yang berat.

- Fenilbutazon, suatu agen anti radang, dapat juga digunakan untuk


mengobati artritis gout akut. Tetapi, karena fenilbutazon menimbulkan
efek samping, maka kolkisin digunakan sebagai terapi pencegahan.
Indometasin juga cukup efektif.

- Alopurinol dapat mengurangi pembentukan asam urat. Dosis 100-400 mg


per hari dapat menurunkan kadar asam urat serum.

- Probenesid dan Sulfinpirazin merupakan agen uric osurik, artinya


mereka dapat menghambat proses reabsorpsi urat oleh tubulus ginjal dan
dengan dernikian meningkatkan ekskresi asam urat. Pemeriksaan kadar
asam urat serum berguna untuk menentukan efektivitas suatu terapi.
Mungkin dianjurkan untuk menghindari makanan yang mengandung
kadar purin yang tinggi. Di antara jenis makanan ini termasuk jerohan
seperti hati, ginjal, roti manis dan otak. Sardin dan anchovy (ikan kecfi
semacarn haring) sebaiknya dibatasi. Untuk membuang tofi yang besar,
terutama kalau tofi mengganggu gerakan sendi, maka dilakukan
pembedahan.

9. Bagaimana penatalaksanaan keperawatan pada kasus tersebut ?


Jawab :

10. Apakah dari kasus tersebut ada klasifikasinya ?


Jawab :

A. Pengkajian
1. Identitas pasien
2. Riwayat kesehatan pasien
a. Keluhan utama (pasien mengeluh Nyeri pada daerah persendian)
b. Riwayat kesehatan sekarang (pasien mengatakan nyeri pada
persendian,dan merasa keram)
c. Riwayat kesehatan masa lalu (pasien tidak perna mengalami
penyakit yang sama)
d. Riwayat kesehatan keluarga (Keluarga pasien tidak ada yang
mengalami penyakit yang sama)
3. Pemeriksaan labratorium
Didapatkan kadar asam urat yang tinggi dalam darah yaitu = > 6 mg %
normalnya pada pria 7 mg% dan pada wanita 6 mg%.
4. Pemeriksaan fisik
- B1 (Breathing) = px. Paru2 (IPPA)
- B2 (Blood) = pengisian kapiler < 1 detik, keringat
dingin&pusing
- B3 (Brain) = kesadaran CM, kepala&wajah,sklera tdk ikterik,
konjungtiva anemis.
- B4 (Bladder) = produksi urin dlm batas normal&tdk terdapat
keluhan kecuali pykit gout
- B5 (Bowel) = normal tpi hrus dikaji frekuensi, warna, bau feses.
Biasanya mengalami nyeri lambung, mual&tdk nafsu makan.
- B6 (Bone)
 Look→keluhan nyeri sendi&perlu segera diberi prtolongan
 Feel→ada nyeri tekan pd kaki yg bengkak
 Move →hambatan gerakan sendi biasanya semakin bertambah
berat.

B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri pada persendian berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga mengenal penyakit gout.
2. Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan
keluarga dalam merawat anggota keluarga yang sakit.

C. Intervensi Keperawatan
Dx 2 : Nyeri pada persendian berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga
mengenal penyakit gout.
Intervensi
a. kaji factor penyebab nyeri
Kaji pengetahuan klien dan keluarga tentang gout.
Rasional : untuk mengetahui seberapa jauh pengetahuan klien dan
keluarga.
b. Berikan penjelasan mengenai pengertian, penyebab, tanda dan
gejala, komplikasi, dan perawatan gout
Rasional : untuk menambah pengetahuan klien dan keluarga.
c. Kaji nyeri klien.
Rasional :untuk mengetahui intensitas nyeri, karakteristik nyeri,
lokasi nyeri, durasi nyeri dan faktor yang memperberat nyeri.
d. Anjurkan kompres dingin dan hangat.
Rasional : untuk menghambat nyeri dan mengurangi inflamasi.
e. Ajarkan teknik nafas dalam.
Rasional : untuk mengurangi nyeri.
f. Tanyakan tentang yang telah di jelaskan mengenai penyakit gout
Rasional : untuk mngetahui pemahaman klien dan keluarga tentang
yang sudah dijelaskan.
g. Beri pujian atas usaha keluarga mau berpartisipasi dan mencoba
nafas.
Rasional : untuk memberikan semangat pada klien dan keluarga.

Dx 2 : Gangguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga


dalam merawat anggota keluarga yang sakit.
Intervensi
h. Kaji tingkat pengetahuan klien dan keluarga.
Rasional : untuk mengetahui tingkat pengetahuan klien dan
keluarga tentang cara perawatan dan makanan yang harus
dihindari.
i. Jelaskan tentang cara perawatan gout.
Rasional :agar pengetahuan tentang cara perawatan gout
bertambah.
j. Jelaskan tentang makanan yang harus dihindari penderita gout.
Rasional : agar klien dan keluarga dapat mengetahui makanan yang
harus dihindari penderita gout.
k. Ajarkan latihan pergerakan sederhana (ROM ekstremitas atas dan
bawah)
Rasional : untuk melatih otot pergerakan agar tidak terjadi
kekakuan otot.
l. Berikan pujian atas partisipasi dan kemauan keluarga mau
mencoba latihan pergerakan.
Rasional : untuk memberikan dukungan pada keluarga agar mau mencoba
setiap nyeri dan bengkak berkurang.
11. Tn. B termasuk klasifikasi keberapa ?
Jawab :
Klasifikasi 3
Karena di klasifikasi 3 tersebut antara serangan pertama dengan berikutnya
lamanya bervariasi antara 5-10/6-12 tahun. Pada tahap ini akan terjadi
benjolan-benjolan di sekitar sendi yang sering meradang yang disebut
sebagai tofus. Tofus ini berupa benjolan keras yang berisi serbuk seperti
kapur yang merupakan deposit dari kristal monosodium urat. Tofus ini
akan mengakibatkan kerusakan pada sendi dan tulang di sekitarnya. Pada
stadium ini kadang-kadang disertai batu saluran kemih. pirai menahun dan
berat, yang menyebabkan terjadinya kelainan bentuk sendi.

12. Apa yang menyebabkan keluhan nyeri sendi jari tangan, pergelangan
tangan, lutut, jari kaki dan pergelangan kaki ?
Jawab :
Karena disebabkan oleh kelebihan produksi asam urat dalam tubuh yang
disimpan dalam bentukkristal/garam pada sendi, umumnya terjadi di
pergelangan kaki dan jempol kaki.

13. Apakah kasus tersebut termasuk penyakit kongenital ?


Jawab :
Gout atritis dapat diderita karena faktor genetis. Hal itu karena faktorgen
yangditurunkan dari orang tua yang juga menderita penyakit gout atritis
secara genetis yang diwarisi dari pendahulunya. Faktor genetis pada
penderita gout atritis biasanya berawal dari gangguan metabolism purin
sehingga menyebabkan gout atritis dalam darah berlebihan.
Menurut(Price and Wilson, 2006)
14. Kenapa makan jeroan menjadi faktor resiko terjadi asam urat ?
Jawab :
Jeroan sapi mengandung kolesterol yang tinggi, Pada kasus asam urat,
konsumsimakanan yang mengandung purin akan menambah penumpukan
asam urat. Sebagaimana diketahui, asam urat adalah senyawa alami yang
dihasilkan dari proses metabolisme purin atau lebih tepatnya, merupakan
sisa metabolisme purin. Sementara, jeroan mengandung purin yang tinggi.
Mengkonsumsi jeroan akan menambah kadar asam urat yang sudah tinggi
pada penderita asam urat. Oleh karena itu, jeroan pantang dimakan oleh
penderita asam urat.
Sebagaigambaran, berikutdaftarkandunganpurinpadabeberapajeroan :
1. Usus : mengandung purin sebesar 854 mg/100 gram
2. Limpa Kambing/Domba : mengandung purin sebesar 773 mg/100 gram
3. Hati sapi : mengandung purin sebesar 554 mg/100 gram
4. Babat : mengandung purin sebesar 470 mg/100 gram
5. Paru : mengandung purin sebesar 398 mg/100 gram
6. Ginjal sapi : mengandung purin sebesar 269 mg/100 gram
Purin yang terkandung dalam daging akan dirubah dan disusun kembali
menjadi protein-protein tubuh. Inilah cara tubuh memperoleh gizi dari
daging. Proses pengubahan purin ini melibatkan enzim HGPRT. Jika tubuh
kekurangan atau mengalami defisiensi enzim ini, jumlah purin dalam
tubuh akan menumpuk. Purin yang tidak terpakai pada akhirnya akan
diubah menjadi asam urat dalam jumlah besar. Akhirnya kita masuk dalam
kondisi hiperurisemia. Hiperurisemia dalah peningkatan asam urat dalam
tubuh. Pada kadar normal asam urat memiliki batasan dalam produksinya
yakni pada pria asam urat dalam darah memiliki batasan normal 7,0
mg/dL, sedangkan pada wanita kadar asam urat dalam darah, batasan
normalnya adalah 5,7 mg/dL.

15. Apa kandungan purin dan dihasilkan dari apa?


Jawab:
Purin adalah senyawa organik, yang terdiri dari cincin pirimidina dan
cincin imidazola yang bergandeng bersebalahan. Purin merupakan salah
satu dari dua grup basa nitrogen

16. Apakah asam urat bisa menyerang selain persendian ?


Jawab:
pasien juga menderita demam dan sel darah putih meningkat

17. Apa perbedaan rematoid atritis, gout atritis dan osteoathritis ?


Jawab:

Kebanyakan orang menyangka kalau sakit atau nyeri di persendian berarti


menderita asam urat (gout). Padahal belum tentu demikian yang terjadi,
bisa jadi sakit atau nyeri persendian tersebut karena terserang penyakit
persendian lainnya seperti Rheumatoid Arthritis atau Osteoarthritis. Lalu
apa sih perbedaannya?
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit di mana sistem kekebalan
tubuh secara keliru menyerang jaringan yang sehat, menyebabkan
peradangan yang merusak sendi.

Gout disebabkan kelebihan asam urat di dalam tubuh yang berlangsung


bertahun-tahun sehingga terjadi penumpukan asam urat yang mengkristal
di sendi yang terkena.

Osteoarthritis (OA) adalah kerusakan dan keausan tulang rawan yang


berfungsi sebagai bantalan. Penyebab osteoarthritis adalah proses penuaan,
cedera, kelemahan tulang atau penggunaan sendi berulang/ terlalu berat.

Ketiga penyakit itu sama-sama menimbulkan rasa sakit, kekakuan dan


peradangan di persendian, tetapi dengan pola berbeda.

Rheumatoid arthritis dapat memengaruhi setiap sendi di tubuh, tetapi sendi


tulang kecil di tangan dan kaki yang paling terpengaruh. Di sisi lain, gout
biasanya mempengaruhi sendi yang lebih besar di pergelangan kaki, tumit,
lutut, pergelangan tangan, jari, siku dan lain-lain. Osteoarthritis paling
umum menyerang bantalan sendi berat seperti pinggul dan lutut.

Rheumatoid arthritis biasanya menyebabkan nyeri atau kekakuan


berkepanjangan (berlangsung lebih dari 30 menit) di pagi hari atau setelah
istirahat panjang. Kekakuan akibat gout hadir hanya pada saat serangan
terjadi, biasanya di malam hari setelah mengkonsumsi makanan tinggi
purin atau obat perangsang air seni (diuretik). Pada osteoarthritis, rasa
sakit timbul setelah beraktivitas. Kekakuan di pagi hari hanya berlangsung
singkat (kurang dari setengah jam), dan rasa sakit persendian dapat
memburuk di sepanjang hari.

Rheumatoid arthritis memengaruhi sendi yang sama di kedua sisi tubuh


(simetris), meskipun pada awalnya mungkin hanya satu sisi. Sedangkan
gout dan osteoarthritis dapat melibatkan hanya satu sendi tunggal.

Rheumatoid arthritis tiga kali lebih umum pada perempuan dan seringkali
dimulai antara usia 25 dan 55. Gout lebih umum pada laki-laki, terutama
mereka yang berusia antara 40 dan 50. Wanita lebih jarang
mengembangkan gout sebelum menopause. Osteoarthritis bisa menyerang
laki-laki maupun perempuan, tapi insidennya lebih umum pada mereka
yang kelebihan berat badan. Pada umumnya pengembangan osteoarthritis
dimulai pada usia yang lebih tua daripada rheumatoid arthritis dan gout.

Rheumatoid arthritis mungkin hanya berlangsung untuk waktu yang


singkat, atau gejala bisa datang dan pergi. Bentuk rheumatoid arthritis
yang berat dapat berlangsung seumur hidup. Rasa sakit dan bengkak gout
dapat hilang dengan pengobatan dan perubahan gaya hidup. Bila timbul
kembali, gout biasanya menyerang sendi yang sama atau sendi yang sama
di sisi lain tubuh. Kerusakan sendi osteoarthritis bersifat permanen.

Rheumatoid arthritis dapat memengaruhi bagian tubuh selain sendi, seperti


mulut, mata, ginjal, jantung dan paru-paru sehingga menyebabkan
kelelahan ekstrim, penurunan berat badan dan malaise (lesu). Gout dan
osteoarthritis hanya memengaruhi sendi.

18. Apakah asam urat bisa sembuh ?


Jawab:

Penyakit asam urat (gout arthritis) tidak dapat sembuh total, tapi dapat
dikontrol dengan obat. Juga memgurangi konsumsi makanan yang bisa
menyebabkan asam urat kambuh, seperti daging merah, jeroan, dan
sayuran warna hijau. Sementara, cuci darah atau hemodialisa diperuntukan
untuk orang yang mengalami gagal ginjal, sehingga tidak ada hubungan
antara hemodialisa dengan asam urat.

19. Penatalaksanan keperawatan pasien tahap 1, 2 dan 3 apakah ada


perbedaan?
Jawab :
Penatalaksaan keperawatan yang dilakukan adalah sebagai berikut:
a. Melakukan pengobatan hingga kadar asam urat kembali normal.
Kadar normalnya adalah wanita (2,4-6mg/dl) dan laki-laki (3,0-7
mg/dl)
b. Diet rendah purin :kontrol makanan yang dikonsumsi tidak banyak
mengandung urin (hati, ginjal, ikan sarden, daging kambing,
emping, bayam, lemak dll).
c. Banyak minum air putih 2-3 liter/hari, karena dapat membantu
membuang purin dalam tubuh/melarutkan asam urat.
d. Hindari minum alkohol
e. Bed rest/tirah baring minimal 24 jam setelah serangan.Gout akan
cepat kembali jika terlalu cepat bergerak.
f. Pengobatan jangka panjang hingga sembuh tuntas, bukan minum
obat ketika sakit.

20. Apa diagnosa keperawatan yang mungkin muncul?


Jawab :
Diagnosa yang mungkin muncul adalah
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen penyebab cidera
b. Hambatan mobilitas fisikberhubungan dengan kaku sendi dan kontraktur
c. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurang pajanan informasi

21. Hubungan peningkatan TD dengan peningkatan asam urat?


Jawab:
Peningkatan kadar asam urat yang menyebabkan hipertensiini dihu
bungkan oleh pengaruh asam urat oleh peningkatan stress oksidatif dan
pengaktifan sistem renin-angiotensin, dimana hal tersebutakan memicu
disfungsi endothel dan vasokortriksi pembuluh perifer sehingga dapat
terjadi hipertensi.

DAFTAR PUSTAKA
Erlian. 2012. Gout dan Hiperurisemia. [internet]. [Diakses 10 Desember 2016].
Tersedia di: http://erlianff07.web.unair.ac.id/php/artikel_detail-44983

Helmi, Zairin Helmi. 2011. Buku Ajar Gangguan Muskuloskeletal. Cetakan


kedua. Jakarta : Salemba Medika.

http://www.carakhasiatmanfaat.com/artikel/makanan-yang-harus-dihindari-oleh-
penderita-asam-urat.html

http://www.stanfordcenter.com diakses pada 10 Desember 2016)

Junaidi I. 2006.Rematik dan Asam Urat. Jakarta.PT Buana Ilmu Populer.

Rasjad, Chairuddin. 2007. Pengantar Ilmu Bedah Ortopedi.Edisi 3. Cetakan


kelima. Jakarta : Yarsif Watampone

Smeltzer, Suzanne C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner &
Suddarth. Edisi 8. Volume 3. Jakarta : EGC.
(sumber:repository.usu.ac.id/bitstream/.../4/Chapter%20II.pdf oleh LY Sukma -
2016 Diakses pada 10 Desember 2016)

Das könnte Ihnen auch gefallen