Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
“CANDIDIASIS”
Disusun Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur penulis panjatkan ke hadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat rahmat-Nyalah penulis dapat menyelesaikan tugas Asuhan Keperawatan
Dengan Gangguan Mulut Dan Lidah Dalam Mata Kuliah Sistem Pencernaan
tepat pada waktunya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
Daftar Is ................................................................................................................. ii
A. Defisini ........................................................................................................ 1
B. Etiologi ........................................................................................................ 2
C. Patofisiologi ................................................................................................. 5
F. Penatalaksanaan ........................................................................................... 9
A. Pengkajian.................................................................................................... 12
C. Intervensi .................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB I
TINJAUAN TEORI
A. Definisi
C. albicans. Penyakit ini biasanya akibat debilitasi (seperti pada penekan imun
Pada rongga mulut kandida albikans merupakan spesies yang paling sering
berupa lesi putih atau lesi eritematus. Pada keadaan akut kandidiasis dapat
biasanya pada lidah, mukosa bukal, atau labial dan rasa kering atau serostomia
(Greenberg M. S., 2003).
obat anti jamur baik secara topikal atau sistemik dengan mempertimbangkan
Kandidiasis oral atau mulut (juga dikenal sebagai sariawan) adalah infeksi
jamur ragi dari genus Candida pada membran berlendir mulut. Infeksi
oportunistik yang umum dari rongga mulut yang disebabkan oleh pertumbuhan
1
jamur yang berlebihan. Sariawan pada mulut bayi disebut kandidiasis, sementara
jika terjadi di mulut atau tenggorokan orang dewasa diistilahkan candidosis atau
moniliasis. Kandidiasis yang sering disebut juga candidosis, trush, dan moniliasis
merupakan suatu keadaan patologis yang hanya menginfeksi jaringan kulit dan
mukosa. Infeksi Candida yang berat tersebut dikenal sebagai candidemia dan
biasanya menyerang orang yang imunnya lemah, seperti penderita kanker, AIDS
Oral trush adalah adanya bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi
bagian dalam. Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk
diambil maka akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga
denagn oral candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring
dengan bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang
sulit dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu
Kandidiasis oral ini memang sering terjadi pada bayi yang berusia kurang
dari 6 bulan, seiring dengan bertambah dewasanya bayi tersebut, penyakit ini akan
makin jarang terjadi. Penyakit ini juga bukan penyakit yang serius dan beberapa
sumber mengatakan bahwa penyakit ini dapat sembuh sendiri (walaupun tentu
B. Etiologi
yang terdiri dari 200 spesies jamur. Sebagian besar dari spesies candida tersebut
2
patogen oportunistik pada manusia, walaupun mayoritas dari spesies tersebut
Jamur jenis ini adalah jamur yang sangat umum terdapat di sekitar kita dan
tidak berbahaya pada orang yang mempunyai imun tubuh yang kuat. Candida ini
baru akan menimbulkan masalah pada orang-orang yang mempunyai daya tahan
kortikosteroid, dan tentu saja bayi yang sistem imunnya belum sempurna.
Jamur Candida ini adalah jamur yang banyak terdapat di sekitar kita,
bahkan di dalam vagina ibu pun terdapat jamur Candida. Bayi bisa saja
mendapatkan jamur ini dari alat-alat seperti dot dan kampong, atau bisa juga
mendapatkan Candida dari vagina ibu ketika persalinan. Selain itu, kandidiasis
oral ini juga dapat terjadi akibat keadaan mulut bayi yang tidak bersih karena sisa
susu yang diminum tidak dibersihkan sehingga akan menyebabkan jamur tumbuh
1. HIV/AIDS
oportunistik yang biasanya tubuh akan menolak. Serangan berulang dari oral
2. Kanker
akan melemah oleh karena penyakit kanker tersebut dan karena perawatan
3
penyakit, seperti kemoterapi dan radiasi. Penyakit kanker dan perawatan
penyakit ini dapat meningkatkan risiko infeksi Candida seperti oral thrush.
3. Diabetes Mellitus
Jika seseorang menderita diabetes yang tidak diobati atau diabetes yang
tidak terkontrol dengan baik, air liur (saliva) mungkin akan mengandung
Infeksi jamur vagina yang disebabkan oleh jamur yang sama dapat
seseorang sedang hamil maka jamur dapat menular pada bayi selama
organ. Kedua hal ini bisa menurunkan pertahanan tubuh terhadap infeksi
6. Pemakaian antibiotic
7. Leukimia
dan malnutrisi.
albicans serta memudahkan invasi jamur ke dalam jaringan tubuh manusia karena
4
C. Patofisiologis
Kandidiasis oral ini sering disebabkan oleh candida albicans, atau kadang
oleh candida glabrata dan candida tropicalis. Jamur candida albicans umumnya
dan sistemik, yang menurunkan daya tahan tubuh. Baru pada keadaan ini jamur
akan berproliferasi dan menyerang jaringan. Hal ini merupakan infeksi jamur
rongga mulut yang paling sering ditemukan. Penyakit yang disebabkan jamur
albicans yang dalam keadaan normal tidak memberikan reaksi apapun pada tubuh
berubah tumbuh tak terkontrol dan menyerang sistem imun manusia itu sendiri
5
jaringan kandida mengeluarkan faktor kemotaktik neutrofil yang akan
fungsi imunitas tuan rumah. Selain itu kandida juga akan mengeluarkan zat
Khitin, komponen kecil yang terdapat pada dinding sel Candida albicans juga
dalam tubuh manusia sebagai saproba dan infeksi baru terjadi bila terdapat
D. Manifestasi Klinis
Gejala yang timbul adalah adanya bercak putih pada lidah dan sekitar
mulut dan sering menimbulkan nyeri. Bercak putih ini sekilas tampak seperti
kerak susu namun sulit dilepaskan dari mulut dan lidah bayi. Bila dipaksa dikerok,
tidak mustahil justru lidah dan mulut bayi dapat berdarah. Infeksi mulut oleh
6
spesies candida biasanya memunculkan kumpulan lapisan kental berwarna putih
atau krem pada membran mukosa (dinding mulut dalam). Pada mukosa mulut
yang terinfeksi mungkin muncul radang berwarna merah, nyeri, dan terasa seperti
terbakar.
Secara umum kandidiasis pada mulut tidak berbahaya dan dapat sembuh
sendiri (walaupun lebih baik diobati). Namun bukan berarti kandidiasis ini tidak
saat makan dan minum (kebanyakan disebabkan karena nyeri), selain itu, bayi
menjadi malas minum ASI sehingga berat badannya tak kunjung bertambah.
Candida pada mulut bayi juga dapat bermigrasi ke organ lain bila ada faktor yang
Tergantung pada penyebab, tanda dan gejala dapat terjadi tiba-tiba dan
a) Lesi putih atau krem di lidah, pipi bagian dalam, langit-langit mulut, gusi,
c) Nyeri
gigi tiruan)
dan esofagus (Candida esophagitis). Jika hal ini terjadi, pasien mungkin akan
7
mengalami kesulitan menelan atau merasa seolah-olah makanan terjebak di
tenggorokan.
Selain lesi mulut khas berwarna putih, bayi mungkin juga memiliki
kesulitan makan atau rewel dan mudah marah. Bayi dapat menularkan infeksi
(areola)
E. Pemeriksaan Penunjang
1. Pemeriksaan langsung
atau dengan pewarnaan gram, terlihat sel ragi, blastospora, atau hifa semu.
2. Pemeriksaan biakan
Bahan yang akan diperiksa ditanam dalam agar dekstrosa glukosa Sabouraud,
suhu 370C, koloni tumbuh setelah 24-48 jam, berupa yeast like colony.
8
1. Laboratorium : ditemukan adanya jamur candida albicans pada swab mukosa.
3. Dilakukan pengolesan lesi dengan toluidin biru 1% topikal dengan swab atau
kumur.
F. Penatalaksanaan
2. Topikal
a) Larutan ungu gentian ½-1% untuk selaput lendir, 1-2% untuk kulit,
c) Amfoterisin B.
3. Sistemik
a) Tablet nistatin untuk menghilangkan infeksi fokal dalam saluran cerna, obat
9
c) Untuk kandidosis vaginalis dapat diberikan kotrimazol 500 mg per vaginam
4. Khusus:
a) Kandidiasis intertriginosa
sehari. Pasien dengan infeksi yang luas ditambahkan dengan flukonazol oral
100 mg selama 1-2 minggu atau itrokonazol oral 100 mg 1-2 minggu.
b) Diaper disease
bayi atau pasta zinc oxide merupakan tindakan pencegahan yang adekuat.
atau klotrimazol.
c) Paronikia
dicoba untuk paronikia kandida yang kronis. Solusio kering atau solusio
atau terbinafin.
Mekanisme kerja dari grup azole adalah menghambat sintesis dari ergosterol
10
mengubah cairan membran sel dan mengubah kerja enzim membran.
bentuk ragi ke bentuk hifa yang merupakan bentuk invasive dan patogenik
dari parasit.
fungi tapi hanya bekerja sedikit pada sel mamalia dan tidak bekerja pada
fungisida jangkauan yang luas pada kulit pathogen. Obat ini menghambat
epoxidase yang terlibat dalam sintesis ergosterol dari bagian dinding sel
jamur.
11
BAB II
A. Pengkajian
Apa pemicu? Apa yang meredakan atau mengurangi gejala? Termasuk masalah
lengkap.
Data objektif:
1. Lesi di daerah lipatan kulit ketiak, lipat paha, intergluteal, lipat payudara,
antara jari tangan atau kaki, glans penis, dan umbilicus, berupa bercak yang
berbatas tegas, bersisik, basah, dan eritematosa. Lesi tersebut dikelilingi oleh
satelit berupa vesikel-vesikel dan pustul-pustul kecil atau bula yang bila pecah
meninggalkan daerah yang erosive, dengan pinggir yang kasar dan berkembang
B. Diagnosa Keperawatan
12
6. Kurang pengetahuan berhubungan dengan tidak mengenal sumber informasi.
C. Intervensi
infeksi/immunosupresi/ imunokompromise
Kriteria Hasil :
oral.
Intervensi :
No Intervensi Rasional
bengkak, sulit
mengunyah/menelan
asam
13
pemberian obat anti jamur
Kriteria Hasil :
b) Mengatakan tidak nyeri lagi
Intervensi :
No Intervensi Rasional
waktu
hari
Menggambar/mewarnai
analgetik
14
3. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan
trust
Kriteria Hasil :
Intervensi :
No Intervensi Rasional
disukai pasien.
15
tentang diet klien
Kriteria Hasil :
Intervensi :
No Intervensi Rasional
perubahan
16
5. Risiko infeksi berhubungan dengan pertahanan primer tidak adekuat
Kriteria Hasil :
Intervensi :
No Intervensi Rasional
sesuai indikasi
17
6. Kurang pengetahuan orang tua berhubungan dengan tidak mengenal sumber
informasi
Kriteria Hasil :
b) Memulai perubahan gaya hidup yang perlu dan ikut serta dalam aturan
perawatan.
Intervensi :
No Intervensi Rasional
dimasa depan
perawatan lainnya
18
perlindungan adekuat
misalnya salep
tinggi)
samping
melanjutkan perawatan
19
DAFTAR PUSTAKA
FKUI. 1999. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam jilid 1. FKUI: Jakarta.
20