Sie sind auf Seite 1von 8

PENILAIAN PORTOFOLIO DALAM PEMBELAJARAN FISIKA BERBASIS INQUIRY

TERBIMBING

A. J. Patandean
Jurusan Fisika, FMIPA Universitas Negeri Makassar, Jl. Daeng Tata Raya, Makassar, 90224
Email: patandean_unm@yahoo.com

Abstract: Portfolio Assessment in Guided Inquiry Learning-Based Physics. The purpose of this
study was 1) improve learning outcomes physics student on the subject of motion and force through
the implementation of portfolio assessment in physics-based inquari guided learning, and 2) to
describe the students' response to learning model that is implemented. This research is a class action
involving 35 students in the 2012/2013 academic knowledge. Actions carried out in two cycles of
learning. Data collected by the observation, tests, questionnaires and interview guides, and analyzed
descriptively. The results showed 1) Application of portfolio assessment in physics-based inquari
guided learning can improve student learning outcomes. An increase in the acquisition of student
learning outcomes by 8.3% on cognitive competence of students (from an average score of 74.3 with
good qualifications in the first cycle to 80.5 with good qualifications in the second cycle), occurs
peningkata acquisition results affective competencies students 17.4% (of the average scores of 69.0
with a pretty good qualification in the first cycle was increased to 81.0 with good qualifications in the
second cycle), and an increase in students' competence psikokmotor by 15.4% (from the mean - an
average of 68.4 with a pretty good qualification in the first cycle was increased to 78.9 with good
qualifications in the second cycle). 2) Student responses to the application portfolio assessment in
learning physics guided bebasis inquari is very positive.

Abstrak: Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika Berbasis Inquiry Terbimbing. Tujuan
penelitian ini adalah 1) meningkatkan hasil belajar fisika siswa pada pokok bahasan gerak dan gaya
melalui implementasi penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing, dan
2) mendeskripsikan respon siswa terhadap model pembelajaran yang diimplentasikan. Penelitian ini
adalah penelitian tindakan kelas yang melibatkan 35 orang siswa pada tahuan ajaran 2012/2013.
Tindakan dilakukan dalam dua siklus pembelajaran. Data dikumpulkan dengan pedoman observasi,
tes, kuesioner dan pedoman wawancara, dan dianalisis secara deskriptif. Hasil penelitian
menunjukkan 1) Penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis inquari
terbimbing dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Terjadi peningkatan perolehan hasil belajar siswa
sebesar 8,3% pada kompetensi kognitif siswa (dari skor rata-rata sebesar 74,3 dengan kualifikasi baik
pada siklus I menjadi 80,5 dengan kualifikasi baik pada siklus II), terjadi peningkata perolehan hasil
kompetensi afektif siswa sebesar 17,4% (dari skor rata- rata sebesar 69,0 dengan kualifikasi cukup
baik pada siklus I menjadi sebesar 81,0 dengan kualifikasi baik pada siklus II), dan terjadi
peningkatan kompetensi psikokmotor siswa sebesar 15,4% (dari skor rata- rata sebesar 68,4 dengan
kualifikasi cukup baik pada siklus I menjadi sebesar 78,9 dengan kualifikasi baik pada siklus II). 2)
Respon siswa terhadap penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran fisika bebasis inquari
terbimbing adalah sangat positif.

Kata Kunci: inkuiri terbimbing, penilaian portofolio

Berdasarkan hasil observasi awal yang telah Reaksi siswa terhadap penilaian yang diterapkan
dilakukan selama 3 bulan (bulan Januari sampai guru adalah siswa cenderung belajar semata-mata
Maret 2013) pada pembelajaran fisika, ditemukan berorientasi pada penguasaan materi secara
bahwa sebagian besar guru-guru fisika masih kognitif saja dan kurang memperhatikan aspek
menerapkan penilaian konvensional yang mana afektif dan psikomotor. Hal ini bisa dilihat ketika
hasil belajar siswa dinilai berdasarkan siswa diberi pertanyaan mengenai alat tertentu,
kemampuan siswa pada penguasaan bahan yang kegunaan serta bagaimana cara menggunakan-
diujikan dalam bentuk tes obyektif dan tanpa nya, siswa tidak dapat menjelaskan secara
memberikan umpan balik dari hasil tes tersebut. seksama dan tidak dapat menggunakannya

255
256 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 10, Nomor 3, Desember 2014, hal 255 - 262

dengan benar. Terhadap alat-alat laboratorium, dengan guru pengajar di kelas VII diperoleh
siswa tidak memperhatikan bagaimana kesimpulan, bahwa guru mengalami kesulitan
memperlakukan alat-alat tersebut dengan baik, dalam menafsirkan kedalaman kompetensi dasar
bahkan ada siswa yang menggunakan alat-alat yang dimaksudkan dalam KBK dan tidak ada
laboratorium sebagai mainan. kriteria yang jelas dengan tingkat ketercapaian
Penguasaan materi secara kognitif ini kompetensi, sehingga menyulitkan dalam
menimbulkan pandangan negatif terhadap penilaian. Permasalahan utama yang dihadapi
pembelajaran fisika. Berdasarkan hasil respon guru adalah dalam mengintegrasikan penilaian ke
siswa melalui angket respon yang diberikan, dalam pembelajaran yang dituntut oleh KBK,
sebagian besar siswa (hampir 80% dari 40 siswa) yang selama ini dipandang guru sebagai kegiatan
pada tahun ajaran 2012/2013 memandang bahwa terpisah.
pelajaran fisika adalah pelajaran yang identik Berdasarkan semua permasalahan yang
dengan rumus-rumus dan perhitungan- terungkap tersebut maka perlu diupayakan
perhitungan yang tidak ada implementasinya pengimplentasian suatu perspektif penilaian baru
dalam kehidupan sehari-hari, sehingga pelajaran yaitu penilaian portofolio yang diterapkan dalam
fisika menjadi pelajaran yang tidak menarik, pembelajaran fisika sebagai upaya meningkatan
tidak menyenangkan, bahkan dibenci. Pandangan kompetensi dasar siswa. Dalam KBK atau
negatif ini kemudian lebih diperparah lagi dengan kurikulum 2004, penilaian portofolio menjadi
model pembelajaran yang digunakan cenderung salah satu kewajiban untuk dilakukan guru di
bernuansa ceramah. LKS yang diberikan guru kelas. Portofolio merupakan catatan atau
kepada siswa hanya dijelaskan melalui ceramah kumpulan hasil karya siswa yang didokumentasi
dan jarang memfasilitasi siswa dengan percobaan secara baik dan teratur. Portofolio dapat
untuk melatih proses berpikir siswa, sehingga berbentuk tugas-tugas yang dikerjakan siswa,
pelajaran fisika menjadi membosankan. jawaban siswa atas pertanyaan guru, catatan hasil
Dampak implementasi pembelajaran yang observasi guru, catatan hasil wawancara guru
bernuansa konvesional tersebut dapat dilihat dari dengan siswa, laporan kegiatan siswa, dan
hasil belajar siswa pada pelajaran fisika yang karangan yang dibuat siswa (Rusoni, 2001).
masih sangat rendah, di mana ketuntasan klasikal Menurut Surapranata dan Hatta (2004),
yang dicapai oleh siswa pada semester 1 tahun portofolio diartikan sebagai kumpulan karya atau
ajaran 2012/2013 karang dari 85% dengan nilai dokumen siswa yang tersusun secara sistematis
rata-rata kelas sebesar 6,25. Agar proses belajar dan terorganisasi yang diambil selama proses
siswa tidak hanya berorientasi pada pembelajaran, digunakan oleh guru dan siswa
pengembangan aspek kognitif saja tetapi juga untuk menilai dan memantau perkembangan
berorientasi pada aspek afektif dan psikomotor pengetahuan, keterampilan, dan sikap siswa
maka perlu kiranya dikembangkan suatu dalam mata pelajaran tertentu.
penilaian yang mengarah pada pencapaian tujuan Pranata (2004) menyatakan bahwa penilaian
tersebut. Perubahan pandangan dari kurikulum portofolio mampu menghargai siswa sebagai
1994 dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi individu yang dinamis, aktif mengkonstruksi
yang sedemikian besar tanpa didukung rambu- pengetahuan sesuai dengan pengalamannya yang
rambu pelaksanaan secara jelas telah spesifik. Di samping itu, penilaian portofolio
menyebabkan guru-guru di lapangan mengalami memandang bahwa penilaian merupakan bagian
kesulitan. Hasil wawancara yang dilakukan utuh dari belajar, sehingga pembelajaran
A.J. Patandean, Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika …, 257

dilaksanakan dengan cara memberikan tugas- dengan penilaian portofolio yaitu pembelajaran
tugas yang menuntut aktivitas belajar yang yang berorientasi pada aktivitas kelas yang
bermakna serta menerapkan apa yang dipelajari berpusat pada siswa dan memungkinkan siswa
dalam konteks nyata. Penilaian portofolio dapat belajar memanfaatkan berbagai sumber belajar
memperlihatkan kemampuan siswa dalam yang tidak hanya menjadikan guru sebagai
memanfaatkan berbagai sumber belajar serta satu¬satunya sumber belajar. Melalui model ini
mengkreasikan pengertian mereka sendiri tentang juga siswa secara aktif akan terlibat dalam proses
sesuatu tema. Selain itu penilaian portofolio juga mentalnya melalui kegiatan pengamatan,
dapat membantu siswa dalam merefleksi diri, pengukuran, dan pengumpulan data untuk
mengevaluasi diri, dan menentukan tujuan menarik suatu kesimpulan.
belajarnya. Dengan demikian penilaian portofolio Dalam model pembelajaran Inquari
dapat menilai belajar siswa secara menyeluruh terbimbing guru adalah fasilitator pembelajaran
baik aspek kognitif, afektif, maupun psikomotor. dan manajer lingkungan belajar. Terbimbing
Banyak penelitian tentang portofolio dalam penelitian ini diartikan bahwa perencanaan
memberikan bukti-bukti yang meyakinkan pembelajaran, penyusunan laporan, dan
mengenai keefektifan dan keotentikan instrumen pencatatan data disediakan oleh guru.
implementasi portofolio dalam pengajaran fisika Hal ini dimaksudkan agar proses belajar
pada tahun-tahun pertama. Rivard (dalam mengajar berlangsung efektif dan efisien,
Santyasa, 2003) menyatakan bahwa penulisan sehingga akan dapat: 1) meningkatkan potensi
tugas-tugas seperti membuat ringkasan, intelektual siswa, 2) meningkatkan motivasi
merumuskan penjelasan, dan menganalisis intrinsik siswa untuk belajar, 3) mengarahkan
fenomena fisika dapat meningkatkan belajar siswa ke arah pola berpikir induktif atau
siswa. Di samping itu, dia juga menyatakan investigasi, dan 4) meningkatkan ketahanlamaan
bahwa dari 88% siswa yang ditugasi membuat memori. Sedangkan ketika pembelajaran
rumusan penjelasan fenomena alam sehari-hari berlangsung, peran guru sebagai pembimbing
dalam suatu laporan tertulis dapat meningkatkan yaitu memberikan petunjuk-petunjuk seperlunya
belajar fisika. Para siswa yang terklasifikasi pada (fungsi guru adalah sebagai manajer lingkungan
tingkatan rata-rata dan di bawah rata-rata kelas belajar).
menyatakan bahwa dengan menulis membuat Jadi Inquiri terbimbing merupakan salah
mereka berpikir tentang apa yang mereka satu model pembelajaran yang dirancang agar
pelajari, ketimbang hanya menghafalkan materi siswa terlibat aktif dalam pembelajaran melalui
untuk sebuah ujian. Para siswa yang proses mentalnya sendiri dengan melakukan
menggunakan bahasa sehari-hari untuk kegitan-kegiatan yang berorientasi ilmiah (Syah,
menjelaskan konsep-konsep ilmiah pada suatu 1996). Keberhasilan implementasi model Inquari
topik tertentu dapat meningkatkan minat mereka terbimbing telah banyak ditemukan. Sadia (1992)
terhadap topik tersebut. Menggunakan portofolio dalam penelitiannya terhadap siswa SMP Negeri
juga dapat memperbaiki sikap para siswa dalam di Bali menemukan bahwa kegiatan-kegiatan
belajar fisika. discovery-inquiry berpengaruh positif terhadap
Salah satu model pembelajaran yang cocok pembentukan dan perkembangan konsep diri dan
untuk menerapkan penilaian portofolio adalah sifat mandiri siswa. Dalam model pembelajaran
model pembelajaran inquari terbimbing. Model Inquari terbimbing memungkinkan guru dapat
pembelajaran ini memberikan peluang yang sama menerapkan penilaian portofolio, karena fase-
258 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 10, Nomor 3, Desember 2014, hal 255 - 262

fase dalam pembelajaran Inquari terbimbing penilaian yang akan dilaksanakan selama proses
dapat digunakan sebagai alat dan bahan dari pembelajaran mencakup tiga aspek penilaian
portofolio siswa. yang sesuai dengan tuntutan dalam kurikulum
Fokus permasalahan yang dicari 2004, yaitu penilaian kompetensi kognitif,
jawabannya melalui penelitian ini dapat afektif, dan psikomotor dengan menggunakan
dirumuskan sebagai berikut 1) Apakah penilaian portofolio.
implementasi penilaian portofolio dalam Guru selanjutnya menyampaikan gambaran
pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing umum tentang penilaian portofolio dan jenis
dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada tagihan yang akan dijadikan sebagai portofolio
pokok bahasan gerak dan gaya? 2) Bagaimana siswa. Tagihan yang akan dijadikan sebagai
respon siswa terhadap implementasi penilaian portofolio siswa untuk kompetensi kognitif, yaitu
portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis berupa laporan hasil mengerjakan LKS,
inquiri terbimbing? pekerjaan rumah (PR), laporan hasil meringkas
suatu topik atau konsep yang akan dipelajari
METODE
siswa, laporan hasil kegiatan
Penelitian ini adalah penelitian tindakan praktikum/percobaan, dan makalah. Tagihan
kelas yang melibatkan 35 siswa kelas VII C SMP untuk kompetensi afektif, yaitu berupa hasil
NEGERI 33 Makassar pada tahun ajaran observasi guru terhadap afektif siswa selama
2012/2013. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua proses pembelajaran yang berkaitan dengan
siklus pembelajaran, yang tiap siklusnya terdiri kerjasama siswa dalam kelompok, antusiasme
dari empat tahapan, yaitu: (1) perencanaan siswa dalam bertanya, presentasi hasil diskusi
tindakan, (2) pelaksanaan tindakan, (3) observasi kelompok, antusiasme siswa dalam menjawab
dan evaluasi, dan (4) refleksi. Masing masing pertanyaan. Tagihan untuk kompetensi
siklus dilaksanakan dalam empat kali psikomotor siswa yaitu berupa hasil observasi
pembelajaran dan satu kali pelaksanaan tes akhir guru terhadap psikomotor siswa yang berkaitan
tindakan. dengan penggunaan pengetahuan fisika,
HASIL DAN DISKUSI merangkai alat dan bahan percobaan,
menggunakan alat dan bahan percobaan, dan
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di
komunikasi siswa. Untuk portofolio berupa
kelas VII C SMP Negeri 33 Makassar dengan
makalah disusun secara berkelompok dengan
jumlah siswa sebanyak 35 orang. Materi
mengambil topik atau judul terkait dengan
pelajaran yang dipelajari siswa di kemas dalam
aplikasi dari konsep Gerak dan Gaya.
dua siklus pembelajaran, dan tiap siklus dirinci
Kegiatan pembelajaran yang dilakukan
menjadi empat kali pertemuan. Tiap pertemuan
disesuaikan dengan langkah-langkah
dilaksanakan satu kali dalam seminggu, dengan
pembelajaran inquiri terbimbing. Pada langkah
alokasi waktu 3 jam pelajaran tatap muka. Di
pertama, pra-in quiri, dilakukan pemotivasian dan
awal proses pembelajaran, guru yang
pengarahan siswa pada konsep yang akan
berkolaborasi dengan peneliti terlebih dahulu
didiskusikan dengan jalan mengajukan
menyampaikan bahwa kegiatan pembelajaran di
permasalahan yang terkait dengan konsep
kelas pada pokok bahasan Gerak dan Gaya yang
tersebut dan kehidupan sehari-hari. Pada langkah
dilaksanakan dengan menggunakan penilaian
kedua, inquiri, siswa melakukan percobaan yang
portofolio melalui model pembelajaran inquari
dituntun dengan LKS yang telah dibagikan di
terbimbing. Guru menyampaikan tentang model
A.J. Patandean, Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika …, 259

mana sebelumnya siswa bersama peneliti Data kompetensi kognitif siswa yang
menetapkan hipotesis terkait dengan percobaan diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi pada
yang akan dilakukan. Pada langkah ketiga, pos- siklus I yang diperoleh dari data nilai rata-rata
inquiri, siswa diberikan kesempatan untuk portofolio siswa yang mencakup LKS, PR,
mendiskusikan hasil yang diperoleh dan ringkasan, dan laporan praktikum pada tiap
permasalahan-permasalahan yang ditemukan pertemuan dan makalah di akhir siklus, diperoleh
selama melakukan praktikum dalam nilai rata-rata kognitif siswa (X) sebesar 74,3 dan
kelompoknya masing-masing, dan selanjutnya standar deviasi (SD) sebesar 7,5. Berdasarkan
dilakukan diskusi kelas. kriteria penggolongan yang telah ditetapkan
Konsep-konsep yang dikaji dalam maka kompetensi kognitif siswa kelas VII C
praktikum, siswa terapkan dalam situasi baru SMP Negeri 33 pada siklus I berada pada
melalui permasalahan-permasalahan yang kategori baik . Data kompetensi afektif siswa
disajikan. Akhir dari langkah pos-inquiri ini yaitu yang diperoleh dari hasil observasi dan evaluasi
siswa membuat kesimpulan terhadap hasil siklus I memiliki rata-rata afektif siswa (X)
pengamatan yang telah mereka lakukan dan sebesar 69,0 dan standar deviasi (SD) sebesar
membuat pertanggungjawabannya dalam bentuk 10,4. berada pada kategori cukup baik sesuai
laporan praktikum. Laporan praktikum ini dengan kriteria penggolongan yang telah
dikumpulkan pada pertemuan berikutnya ditetapkan.
sebelum pelajaran dimulai. Di samping itu, Data psikomotor siswa yang diperoleh dari
pekerjaan rumah (PR) juga merupakan salah satu hasil observasi dan evaluasi pada siklus I
portofolio siswa. Dalam pekerjaan rumah memiliki rata-rata psikomotor siswa (X) sebesar
tersebut siswa membuat permasalahan yang 68,4 dan standar deviasi (SD) sebesar 8,0.
ditemukan dalam kehidupan sehari-hari yang Berdasarkan kriteria penggolongan yang telah
berkaitan dengan pokok bahasan yang dibahas. ditetapkan, kompetensi psikomotor siswa kelas
Dalam setiap proses pembelajaran di VII C SMP Negeri 33 akassar pada siklus I
masing-masing siklus, siswa belajar berada pada kategori cukup baik. Data
menggunakan media berupa lembar kerja siswa kompetensi kognitif siswa yang diperoleh dari
(LKS) yang difasilitasi oleh guru. LKS tersebut, hasil observasi dan evaluasi pada siklus II yang
dapat dijadikan sebagai penuntun siswa selama diperoleh dari data nilai rata-rata portofolio siswa
proses pembelajaran di kelas. Guru kemudian yang mencakup LKS, PR, ringkasan, dan laporan
menyampaikan tentang model pembelajaran yang praktikum pada tiap pertemuan dan makalah di
akan digunakan selama proses pembelajaran, akhir siklus, diperoleh nilai rata-rata kognitif
yaitu model pembelajaran inquari terbimbing. siswa (X) sebesar 80,5 dan standar deviasi (SD)
Dengan menggunakan setting kelas kooperatif, sebesar 6,7. Berdasarkan kriteria penggolongan
guru selanjutnya membantu siswa untuk yang telah ditetapkan maka kompetensi kognitif
membentuk kelompok dengan batasan jumlah siswa pada siklus II berada pada kategori baik .
anggota minimal 4 orang dan maksimal 5 orang Data kompetensi afektif siswa yang
yang heterogen baik dari segi jenis kelamin dan diperoleh dari hasil observasi dan
kemampuan akademik. Dari jumlah siswa kelas evaluasi siklus II memiliki rata-rata afektif siswa
VII C sebanyak 35 orang, terbentuk 8 kelompok (X) sebesar 81,0 dan standar deviasi (SD) sebesar
beranggotakan 4 orang dan 1 kelompok 6,3 berada pada kategori baik sesuai dengan
beranggotakan 3 orang. kriteria penggolongan yang telah ditetapkan.
260 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 10, Nomor 3, Desember 2014, hal 255 - 262

Data psikomotor siswa yang diperoleh dari hasil diperoleh siswa pada aspek psikomotor menjadi
observasi dan evaluasi pada siklus II memiliki kecil. 3) Tersitanya waktu belajar hanya untuk
rata-rata psikomotor siswa (X) sebesar 78,9 dan memahami petunjuk kerja yang ada pada LKS. 4)
standar deviasi (SD) sebesar 7,4 Berdasarkan Sebagian dari mereka masih beranggapan bahwa
kriteria penggolongan yang telah ditetapkan, keaktifan mereka dalam setiap kegiatan
kompetensi psikomotor siswa pada siklus II pembelajaran tidak memperoleh penilaian.
berada pada kategori baik. Anggapan ini juga menyebabkan mereka enggan
Data respon siswa pada tahun ajaran untuk mengemukakan pertanyaan ketika mereka
2012/2013 terhadap penerapan penilaian menemukan permasalahan.
portofolio dalam pembelajaran fisika melalui Setelah diadakan penyempurnaan dan
model inquari terbimbing yang dikumpulkan perbaikan terhadap kendala-kendala yang
dengan menggunakan angket respon yang ditemukan pada siklus I, maka pada siklus II skor
diberikan kepada siswa di akhir akhir siklus II yang diperoleh siswa pada masing-masing aspek
menunjukkan bahwa hampir 80% siswa (kognitif, afektif, psikomotor) sudah lebih baik
menunjuk respon yang sangat positif. Hasil dibandingkan dengan skor yang diperoleh siswa
analisis data menunjukan skor rata-rata respon pada siklus I. Pada siklus II terjadi peningkatan
siswa sebesar 82,4. dan SD 5,1 berada pada kognitif siswa sebesar 8,3% (dari skor rata-rata
kategori sangat positif berdasarkan kriteria kognitif siswa sebesar 74,3 dengan kualifikasi
penggolongan yang telah ditetapkan. baik pada siklus I menjadi sebesar 80,5 dengan
Diskusi tetap pada kualifikasi baik pada siklus II), afektif
Dari hasil analisis data pada siklus I siswa sebesar 17,4% (dari skor rata-rata afektif
diperoleh skor rata-rata kompetensi kognitif siswa sebesar 69,0 dengan kualifikasi cukup baik
siswa di akhir tindakan sebesar 74,3 dengan pada siklus I menjadi sebesar 81,0 dengan
kualifikasi baik, skor rata-rata kompetensi afektif kualifikasi baik pada siklus II), dan psikomotor
siswa sebesar 69,0 dengan kualifikasi cukup baik, siswa sebesar 15,4% (dari skor rata-rata
dan skor rata-rata kompetensi psikomotor siswa psikomotor siswa sebesar 68,4 dengan kualifikasi
sebesar 68,4 dengan kualifikasi cukup baik. cukup baik pada siklus I menjadi sebesar 78,9
Belum tercapaianya hasil sesuai dengan harapan dengan kualifikasi baik pada siklus II).
pada kompetensi afektif dan psikomotor siswa Berdasarkan hasil yang diperoleh pada
(dengan krieria keberhasilan minimal berkategori siklus I dan siklus II, maka pelaksanaan tindakan
baik) yang diperoleh pada siklus I ini disebabkan yang dilakukan dapat dikatakan cukup mampu
oleh kendala kendala berikut. 1) Masih meningkatkan aspek kognitif, aspek afektif,
kurangnya kerjasama anggota kelompok. Siswa aspek psikomotor siswa tahun ajaran 2012/2013.
yang memiliki kemampuan lebih tinggi nampak Hal ini dapat terjadi karena penerapan penilaian
antusias dalam mengerjakan tugas-tugas yang portofolio dalam pembelajaran inquiri terbimbing
harus dikerjakan, baik melakukan praktikum memberikan peluang yang luas kepada siswa
maupun mencatat data. Sedangkan siswa yang untuk berkreativitas dalam pembelajaran di kelas.
berkemampuan rendah bersikap acuh tak acuh Siswa memiliki kesempatan untuk
dan enggan bertanya kepada temannya yang lebih mengembangkan sikap dan keterampilan mereka
mampu. 2) Bebrapa keterampilan yang dalam pembelajaran, sehingga dengan
dikembangkan ternyata masih banyak yang penguasaan proses yang optimal dapat membantu
belum dikuasai oleh siswa sehingga skor yang siswa dalam membangun konsep fisika yang
A.J. Patandean, Penilaian Portofolio dalam Pembelajaran Fisika …, 261

mereka pelajari. Keseimbangan antara proses dan guru dan siswa secara bersama-sama
produk merupakan dua sisi yang saling bertanggungjawab untuk merancang proses
menunjang dalam belajar sains. Penilaian pembelajaran dan untuk mengevaluasi kemajuan
portofolio melalui model inquiri terbimbing juga belajar yang sesuai dengan tujuan pembelajaran.
memberikan kesempatan yang luas bagi siswa 5) Melalui penilaian portofolio melalui model
untuk membangun pengetahuan dan pikiran pembelajaran inquiri terbimbing, kegiatan yang
siswa itu sendiri. dilakukan selama proses pembelajaran menjadi
Hal ini selaras dengan faham lebih terarah dan sistematis sehingga guru lebih
konstruktivisme yang menyatakan bahwa efektif dalam mengelola waktu dan penyampaian
pengetahuan dibangun dalam pikiran siswa, materi.
dalam hal ini siswa mencari makna dan akan Di samping memiliki beberapa keunggulan,
mencoba untuk menemukan hubungan urutan di ada hal-hal tertentu yang kiranya perlu
dalam kejadian-kejadian dari dunia informasi diperhatikan dalam menerapkan penilaian
yang mereka peroleh. Hal penting dan sangat portofolio dalam pembelajaran inquiri
menunjang keberhasilan proses pembelajaran terbimbing. 1) Guru hendaknya dapat
adalah perasaan senang untuk belajar dengan memanajemen alokasi waktu yang tersedia
penilaian porofolio dalam pembelajaran inquiri dengan baik, karena penerapan penilaian
terbimbing. Perasaan siswa terhadap model portofolio dalam pembelajaran inquiri terbimbing
penilaian dan pembelajaran yang diterapkan memerlukan waktu yang relatif lebih lama
tercermin dari respon yang diberikan oleh siswa. dibandingkan dengan penggunaan penilaian
Siswa memiliki respon yang positif terhadap konvensional. 2) Model penilaian dan
penerapan penilaian portofolio dalam pembelajaran ini akan lebih cocok diterapkan
pembelajaran inquiri terbimbing di kelasnya. Hal dalam mengajarkan fisika yang menuntut adanya
ini dilihat dari skor rata-rata yang diperoleh kegiatan praktikum, dan dalam implementasinya
sebesar 82,4 termasuk dalam kategori sangat di lapangan, model ini akan efektif jika siswa
positif. dibentuk dalam kelompok-kelompok kecil (4
Dari paparan tersebut dan refleksi yang orang).
dilakukan, penilaian portofolio dalam
SIMPULAN
pembelajaran inquiri terbimbing memiliki
beberapa kebaikan. Adapun kebaikan tersebut Berdasarkan permasalahan dan hasil analisis
adalah sebagai berikut. 1) Pengajaran menjadi data dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut. 1)
berpusat pada siswa . 2) Penilaian portofolio Penerapan penilaian portofolio dalam
dapat menolong guru membukukan dan pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing
mengevaluasi kemampuan dan pengetahuan dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada
siswa sesuai dengan harapan tanpa mengurangi tahun ajaran 2012/2013 pada pokok bahasan
kreativitas siswa di kelas. Penilaian portofolio gerak dan gaya. Terjadi peningkatan perolehan
juga dapat memfasilitasi siswa untuk lebih hasil belajar siswa sebesar 8,3% untuk
bertanggungjawab terhadap pekerjaan mereka di kompetensi kognitif siswa (dari skor rata- rata
kelas dan meningkatkan peranserta mereka dalam sebesar 74,3 dengan kualifikasi baik pada siklus I
kegiatan pembelajaran. 3) Dengan penilaian menjadi sebesar 80,5 dengan kualifikasi baik
portofolio, memungkinkan guru untuk melihat pada siklus II), sebesar 17,4% untuk kompetensi
siswa. 4) Penilaian portofolio memungkinkan afektif (dari skor rata-rata sebesar 69,0 dengan
kualifikasi cukup baik pada siklus I menjadi
262 Jurnal Sains dan Pendidikan Fisika. Jilid 10, Nomor 3, Desember 2014, hal 255 - 262

sebesar 81,0 dengan kualifikasi baik pada siklus Gipayana, M. 2004. Pengajaran literasi dan
II), dan sebesar 15,4% untuk kompetensi penilaian portofolio dalam konteks
pembelajaran menulis SD. Jurnal Ilmu
psikomotor siswa (dari skor rata-rata sebesar 68,4 Pendidikan. Jilid II, No. 1, Februari 2004.
dengan kualifikasi cukup baik pada siklus I 59-70.
menjadi sebesar 78,9 dengan kualifikasi baik Krulik. S., & Rudnick, J. A. 1995. The new
pada siklus II). 2) Respon siswa pada tahun sourcebook for teaching reasioning and
problem solving in elementary school.
ajaran 2012/2013 terhadap penerapan penilaian
Londo: Allyn and Bacon.
portofolio dalam pembelajaran fisika berbasis
Pranata, M. 2004. Portofolio: Model penilaian
inquari terbimbing adalah sangat positif. desain berbasiskan konstruktivistik.
Berdasarkan temuan-temuan yang diperoleh Nirmana. No 1, Januari 2004: 63-81.
dalam penelitian ini, maka dapat diajukan http://puslit.petra.ac.id/journals/design/de
sign06-01-04- 5baru.php
beberapa saran-saran sebagai berikut. 1)
Rustaman, N. Y. 2004. “Penilaian berbasis
Penerapan penilaian portofolio dalam kelas”. Makalah. Disajikan dalam
pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing seminar/ lokakarya di FPMIPA IKIP
dapat digunakan sebagai salah satu alternatif Negeri Singaraja. Program Pascasarjana
& FPMIPA Universitas Pendidikan
model penilaian pembelajaran dalam upaya
Indonesia. Singaraja 4 Desember 2004.
meningkatkan kompetensi kognitif, afektif dan
Sadia, I W. 1992. Pengaruh pola asuh orang tua
psikomotor siswa. Untuk itu, kepada guru fisika dan pengajar dengan metode discovery-
pada umumnya, disarankan untuk mencoba inquiry terhadap konsep diri dan sifat
mandiri serta hubungan dengan prestasi
menerapkan penilaian portofolio dalam
belajar IPA siswa SMP Negeri di
pembelajaran fisika berbasis berbasis inquari Propinsi Bali. Laporan Penelitian. FKIP
terbimbing pada pokok bahasan lain. 2) Dalam Universitas Udayana.
menerapkan model penilaian portofolio dalam Santyasa, I W. 2003. Pendidikan, pembelajaran,
pembelajaran fisika berbasis inquari terbimbing dan penilaian berbasis kompetensi.
Makalah. Disajikan dalam seminar
guru hendaknya memperhatikan beberapa hal Jurusan Pendidikan Fisika IKIP Negeri
seperti menyiapkan diri sebagai fasilitator dan Singaraja pada tanggal 27 Februarai
mediator yang baik bagi siswa dalam belajar di 2003.
kelas maupun di luar kelas. Setiap tahapan dalam Santyasa, I W. 2004. Pengantar asesmen dan
portofolio. Buku ajar. Jurusan Pendidikan
pembelajaran berbasis inquari terbimbing
Fisika, Fakultas MIPA, IKIP Negeri
merupakan bahan portofolio baik itu terkait Singaraja.
dengan observasi guru terhadap aktivitas siswa Salam, S. 2001. “Penilaian portofolio dalam
maupun karya-karya yang dihasilkan siswa ketika pendidikan seni rupa: Landasan dan
menjalani proses pembelajaran. model”. Jakarta: Pusat Statistik
Pendidikan, Balitbang Depdiknas.
DAFTAR RUJUKAN http://www. depdiknas.go.id/
jurnal/29/penilaian_portf
Amien, M. 1979. Apakah metode discovery olio_dalam_pendid.htm
inquiry? Yogyakarta: FKIP IKIP
Surapranata, S., & Hatta, M. 2004. Penilaian
Yogyakarta.
portofolio. Bandung: PT Remaja
Arikunto, S. 2001. Dasar-dasar evaluasi Rosdakarya.
pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.
Syah, M. 1996. Psikologi pendidikan suatu
Budimansyah, D. 2002. Model pembelajaran dan pendekatan baru. Cetakan ketiga.
penilaian berbasis portofolio. Bandung: Bandung: Remaja Rosdakarya.
PT. Genesindo.

Das könnte Ihnen auch gefallen