Sie sind auf Seite 1von 14

KATA PENGHANTAR

Tiada yang pantas terucap selain puji syukur kehadirot Allah SWT. Karena berkat
limpahan nikmat, rahmat, dan hidayahnya kami dapat menyelesaikan penyusunan Makalah
ini, hingga dapat kami selesaikan dengan penuh ketelitian.
Makalah ini kami persembahkan sebagai wujud komitmen kami dalam mewujudkan
kualitas dunia pendidikan, dan melahirkan Mahasiswa yang berpribaditakwa berakhlaq
mulya, cerdas, memiliki etos kerja serta mandiri.
Selain itu kami juga mengajak seluruh mahasiswa untuk tetap memberikan kami
sebuah motivasi bagi kami untuk lebih meningkatkan kualitas pendidikan kami kedepannya.
Karena kami sebagai manusia tidak lepas dari sebuah ketidak sempurnaan, salah dan luput
tetap melekat dalam pribadi kami, pun juga kepada Dosen Pembimbing kami mohon dengan
sangat kritik dan sarannya dalam mengerjakan sebuah makalah yang baik dan tersusun
dengan tepat, sehingga kedepannya kami dapat memperbaiki diri demi peningkatan kualitas
kami kedepan, akhir kata dari kami sebagai umat Islam mengucapkan banyak terimakasih,
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Bilapora Rebba, 24 Januari 2012

Penyusun

(kelompok 3)
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .......................................................................................... i
DAFTAR ISI......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULAN
A. Latar Belakang Masalah......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 1
C. Tujuan penulisan Makalah...................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan Makalah.................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an.............................................................................3
B. Nama-Nama Lain Al-Qur’an................................................................. 5
C. Fungsi Al-Qur’an................................................................................... 6
D. Proses Terbentuknya Al-Qur’an............................................................ 6
E. Isi Kandungan Al-Qur’an....................................................................... 8
F. Contoh Penerapan Dalam Kehidupan Sehari-hari................................ 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan............................................................................................. 12
B. Saran....................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keberadaan manusia sebai kholifah di muka bumi ini tentu tidak lepas dari kewajiban-
kewajiban yang harus dilaksanakan. Tentu dalam menjalankan kewajibannya, kendala dan
masalah pasti akan di dapati . kemampuan manusia yang terbatas , pasti akan menjadi inti
permasalahan apakah mereka akan mampu melewati kehidupannya dengan baik atau tidak,.
Maka dalam hal ini, setiap manusia akan membutuhkan pegangan hidup yang akan
menuntunnya pada jalan yang lurus, Al-Qur’an akan menjadikan perjalan hidup manusia
terarah, tentunya dengan mengikuti ajaran yang terkandung didalamnya.
Diantara kemurahan Alloh terhadap manusia bahwa dia tidak saja memberikan sifat yang
bersih yang dapat membimbing dan member petunjuk kepada mereka kea rah kebaikan, tapi
dari waktu kewaktu Dia mengutus seorang rosul kepada umat manusia dengan member al-
kitab dari Alloh dan menyuruh mereka beribadah hanya kepada Alloh saja ,menyampaikan
kabar gembira dan memberikan peringatan. Agar yang demikian menjadi bukti bagi manusia.
Perkembangan dan pola piker manusia senantiasa disertai oleh wahyu yang sesuai dan dapat
memecahkan problem-problem yang dihadapi oleh kaum setiap rosul saat itu, sampai
perkemangan itu mengalami kematangan. Alloh menghendaki agar risalah Muhammad
S.A.W. muncul didunia ini. Maka di utslah beliau di saat manusia sedang mengalami
kekosongan para rosul, untuk menyempurnakan “ bangunan” saudara-saudara pendahulunya
(para rosul)dengan syari’atnya yang universal dan abadi serta dengan Kitab yang diturunkan
kepadanya, yaitu al-Qur’anul karim.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Al-Qur’an?
2. Apa fungsi dari Al-Qur’an ?
3. Bagaimana perilaku orang yang mengfungsikan al-Qur’an?
4. Bagaimana Menerapkan fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari?
C. Tujuan Masalah.
1. Agar mengetahui pengertian Al-Qur’an.
2. Agar mengetahui fungsi dari Al-Qur’an.
3. Agar mengetahui Perilaku orang yang mengfusikan Al-Qur’an.
4. Agar mengetahui penerapan fungsi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-har
FUNGSI AL-QUR’AN DALAM KEHIDUPAN SEHARI-HARI
B. PEMBAHASAN
A. Pengertian Al-Qur’an
1. Secara Bahasa
Secara bahasa Al-Qur’an berarti bacaan atau yang dibaca. “Bacaan Sempurna”
(Quraish Shihab, 1993), yaitu suatu nama pilihan Allah yang sangat tepat, karena tiada satu
bacaan pun didunia ini yang sebanding dengan bacaan Al-Qur’an. Karena Al-Qur’an
senantiasa dibaca dan dimusabaqahkandalam berbagai kalangan dan tingkatan umur.
Kata “Al-Qur’an” yang berarti bacaan itu diterangkan dalam beberapa ayat dalam Al-Qur’an,
antara lain:
 QS. 75/Al-Qiamah: 17-18
Artinya:
“Sesungguhnya atas tanggungan kami-lah mengumpulkannya (di dadamu) dan (membuatmu
Pandai) membacanya. Apabila kami telah selesai membacanya maka ikutilah bacaannya
itu.” (QS. Al-Qiamah : 17-18)
 QS. Al-Fushilat: 3
Artinya:
“Kitab yang dijelaskan ayat-ayatnya, yakni bacaan dalam bahasa arab untuk kaum yang
mengetahui.”(QS. Al-Fushilat: 3)
Kata Al-Qur’an juga dijadikan nama kitab Allah yang terakhir yang di turunkan kepada Nabi
yang terakhir yaitu Nabi Muhammad SAW. Sekaligus menjadi Mu’jizat kepadanya untuk
disampaikan kepada ummatnya, sebagai pedoman dalam kehidupan.

Qur’anah juga berarti qira’atuhu (bacaannya/cara membacanya). Jadi kata itu adalah masdar
menurut wazan (tasrif) “fu’lan” dengan vocal “u” seperti “gufron” dan “syukron”. Kita dapat
mengatakan qara’tuhu, qur’an, qira’atan wa qur’anan, artinya sama saja. Di sini marfu’ (apa
yang dibaca) diberi nama Qur’an (bacaan) yakni penanaman maf’ul dengan masdar. Qur’an
dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturukan kepada Muhammad saw. Sehingga
Qur’an menjadi nama yang khas kitab itu, sebagai nama diri. Dan secara gabungan kata itu di
pakai untuk nama Qur’an secara keseluruhan , begitu juga untuk penanaman ayat-ayatnya .
ka kita mendengar orang membaca ayat Al-Qur’an , kita boleh mengatakan bahwa ia sedang
membaca Qur’an.Sebagian ulama menyebutkan bahwa penamaan kitab ini dengan nama
Qur’an di antara kitab-kitab alloh itu karna kitab ini mencakup inti dari kitab-kitabNya
bahkan mencakup semua ilmu. [1]

2. Secara Istilah
Secara istilah ada beberapa pengetian Al-Qur’an, yaitu:

 Menurut Syekh Muhammad Abduh.


“Al-kitab yakni Al-Qur’an ialah bacaan yang telah tertulis dalam mushaf yang terjaga dalam
hafalan-hafalan umat islam.”
 Menurut Muhammad Abd. Azim Az-Zarqani
Al-Qur’an ialah kitab yang menjadi mu’jizat yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Tertulis dalam mushaf dan disampaikan secara mutawatir.
 Menurut Syeikh Muhammad Khudari Beik
Al-Qur’an ialah firman Allah yang berbahasa arab di turunkan kepada Nabi Muhammad saw.
Untuk dipahami isinya dan di ingat selalu, disampaikan kepada kita secara mutawatir, di tulis
dalam mushaf dimulai dari surat Al-Fatihah dan diakhiri surat An-Naas.
Dari beberapa pengertian diatas dapat kita simpulkan bahwa Al-Qur’an
mempunyai beberapa unsar lain yaitu:

1) Wahyu atau kalam Ilahi yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw.
2) Mu’jizat bagi Nabi Muhammad saw.
3) Diturunkan secara mutawatir.
4) Merupakan bacaan mulya dan yang membaca dinilai ibadah.
5) Tertulis dalam mushaf-mushaf, yang dimulai dari surat Al-fatihah dan diakhiri surat An-
Naas.
6) Lafalnya berbahasa arab, sesuai dengan bahasa Nabi Muhammad saw.
7) Senantiasa terpelihara dari berbagai bentuk kesalahan dan pemalsuan.
Dengan demikian Al-Qur’an adalah kalam Allah yang disampaikan dalam bahasa arab,
diturunkan secara berangsur-angsur melalui malaikat Jibril kepada Nabi Muhammad saw.
Sebagai mu’jizat, disampaikan kepada kita penganutnya secara mutawatiryang telah tertulis
dalam Mushaf Usmani dan telah dihafalkan oleh ummat-umat Nabi sejak masanya dulu.

B. Fungsi Diturunkannya Al-Qur’an Bagi Manusia


Al-Qur’an diturunkan memiliki beberapa fungsi, Drs. Musyfuk Zuhdi mengemukakan ada
empat fungsi pokok yaitu :
1. Sebagai nu’jizat Nabi Muhammad saw.
2. Sebagai sumber dari segala hukum islam.
3. Sebagai hakim tertinggi (pemutus terakhir atau korektor.
Al-Qur’an memberikan keputusan terakhir dan benar terhadap segala masalah yang
diselisihkan oleh umat islam dan pemimpin-pemimpin agama dari bermacam-macam agama.
Dan sekaligus memberikan korelasi terhadap kepercayaan- kepercayaan, pandangan dan
anggapan yang salah atau keliru dikalangan umat manusia atau umat beragama semenjak
sejak ia turun hingga di akhir zaman. Seperti telah memberikan korelasi terhadap ketuhanan
Yesus dan trinitas.
4. Sebagai penguat kebenaran adanya agama Allah sebelum Nabi Muhammad saw.
Al-Qur’an telah membenarkan dan mengokohkan tentang adanya Nabi/Rosul dan kitab
sebelumnya. Hanya saja ajaran rosul dan kitab sebelumnya itu sudah banyak yang dirubah
atau yang diselewengkan oleh manusia, sehingga tidak ada keorsinilan lagi. Karenanya
ajarannya banyak yang bertentangan dengan Al-Qur’an dan akal sehat.

C. Fungsi-fungsi yang lain dari Al-Qur’an :


1. Sebagai Alat Untuk Menghidupkan Manusia Sebagai Manusia
Al-Qur’an adalah sebagai alat untuk menghidupkan manusia sebagai manusia hamba Allah,
kalau manusia tidak memakai Al-Qur’an, maka kehidupannya dinyatakan tuhan sebagai
kehidupan hewan terjahat, sebagaimana tercantum di QS. Muhammad ayat 12, yang artinya:
“Sesungguhnya Allah memasukan orang-orang mu’min dan beramal sholeh kedalam Jannah
yang mengalir dibawanya sungai-sungai. Dan orang-orang kafir bersenang-senang (di
dunia) dan mereka makan seperti makannya binatang. Dan jahannam adalalh sebagai
tempat tinggal mereka (kelak).” (QS. Muhammad: 12)
2. Sebagai Rahmat Dari Allah.
Allah telah turunkan kepada manusia rahmat yang tak terkira kepadanya. Kalau manusia
hendak menghitungnya, ia tidak akan mampu untuk menghitungnya. Seperti yang telah
dijelaskan dalam QS. An-Nahl ayat 18 yang artinya:
“Dan jika kamu menghitung-hitung nikmat Allah, niscaya kamu tak dapat menentukan
jumlahnya. Sesungguhnya Allah benar-benar maha pengampun lagi maha penyayang.” (QS.
An-Nahl: 18)
3. Sebagai pembeda antara yang hak dan yang bathil, antara yang salah dan yang benar, antara
yang baik dan yang buruk, Dan antara perintah dan larangan.
4. Sebagai pemberi penjelasan terhadap berbagai persoalan yang akan dihadapi oleh manusia di
dunia ini dan di akhirat nanti.
5. Sebagai pedoman hidup manusia di dalam dunia ini agar tercapai kampong akhirat yang baik
pula.
Al-Qur’an adalah kalam Allah yang multi fungsi, kegunaannyapun bisa dibidang apapun,
sehingga tak salah jika Allah mengagungkan Al-Qur’an itu sendiri yang begitu banyak fungsi
dalam kehidupan sehari-hari manusia.

D. Alas an Al-Qur’an diturunkan kepada manusia


1. Alasan utama diturunkannya Al-Qur’an adalah supaya manusia tidak tersesat untuk
menuju keselamatan atau kebahagiaan,
2. Untuk mempertahankan martabat manusia yang paling mulya dari makhluk Allah yang
lain, seperti tercantum dalam QS. At-tin: 4, yang artinya:
“Sesungguhnya kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At-
tin: 4)
3. Untuk memelihara dan mempertahankan kesucian manusia, yang termaktub dalam QS.
Al-A’la:14 yang artinya,
“Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman).” (Al-
A’la:14)
4. Untuk memperkenalkan Allah
Dengan kemampuan saja, manusia tidak mungkin mengenal Allahdengan baik dan secara
keseluruhan, kecuali adanya saja. Sebab tentang adanya Allah ini, Al-Qur’an sendiri
mendorong manusia untuk menggunakan akalnya, sebab manusia untuk mengenal Allah
memperlukan waktu yang sangat lama, apalagi kebaikan Allah, karena:
 Manusia adalah makhluk atau alam, sedangkan Allah adalah khaliq (pencipta). Jadi Allah
berada diluar alam, bagaimana mungkin alam akan mengenal yang diluar alam, sedangkan
yang di daldadm alam banyak hal yang masih ia tidak ketahui.
 Tuhan adalah Maha Ghaib, sedangkan yang nyata saja masih banyak yang tidak dapat
manusia ketahui.
 Manusia adalah makhluk terbatas di dalam segala halnya, padahal Tuhan tidak terbatas,
mana mungkin yang terbatas mengetahui sesuatu yang tidak terbatas.
Maka dari itu fungsi Al-Qur’an sangat penting dalam kehidupan sehari-hari untuk mengenal
Tuhan yang telah ia percayai, karena jika mereka tidak mengenal tuhan maka hidupnya akan
menalami kesempitan.
5. Untuk memperkenalkan manusia kepada manusia.
Dari Alexis Carrel dalam bukunya The Mankind Unknuwn mengatakan, “ mengenal
manusia itu sangat penting, sebab segala sesuatu manusia yang menentukan. Kebodohan Ilmu
pengetahuan modern terhadap hakikat manusia, merupakan sumber malapetaka yang
menimpa umat manusia pada saat ini.”
Secara pengetahuan kita, orang yang tidak mengenal dirinya ada kemungkinan ia sedang
tidur, pingsan, mabuk, dan gila. Bagaimana orang yang seperti itu bisa mengatur dunia ini
dengan baik. Namun manusia hanya dengan akalnya saja tidak akan mungkin mengenal
dirinya dengan baik tanpa mendapatkan petunjuk dari penciptanya. Apalagi soal roh yang
menyebabkan manusia dapat berfikir, menanggap, merasa, dan sebagainya itu hanya urusan
tuhan, seperti firman Allah dalam QS. Al-Isro’ : 85. Yang artinya:
“ Dan mereka bertanya kepadamu tentang roh. Katakanlah, “Roh itu termasuk
urusan Tuhan-ku dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit.” (QS. Al-Isro’
:85).

Al-Qur’an dengan baik telah memperkenalkan Jati diri manusia mulai dari proses
penciptaannya, perkembangannya, fungsinya, martabatnya, kesuciannya, dan sebagainya
sampai ia nanti datang kembali menghadap Tuhan di akhirat.

6. Untuk memberitahukan tentang kebenaran dan hukum Tuhan kepada manusia.


7. Untuk mengobati penyakit rohani.
Al-Qur’an juga mempunyai fungsi untuk menjadi obat/asy-syifa, bagi hati yang sedang
gelisah, ketakutan, dan sebagainya. Karena Al-Qur’an adalah obat yang paling ampuh dari
bermacam-macam penyakit. Jadi tidak salah kalau kita mengatakan bahwa Al-Qur’an adalah
multifungsi. Difungsikan untuk semua hal pasti berguna dn banyak manfaatnya bagi manusia
dalam kehidupan sehari-hari.

E. Kedudukan dan Fungsi Al-Qur’an.

1. Kedudukan Al- Qur’an


Al-Qur’an diturunkan Allah SWT. Sebagai pedoman hidup manusia, sehingga tercapai
kehidupan bahagia di dunia dan selamat di akhirat. Sebagai pedoman hidup dan sekaligus
sebagai sumber hokum yang memuat berbagai aturan hidup bagi kehidupan makhluknya
terutama umat manusia, kedudukan Al-Qur’an menjadi sumber pertama dan utama hal ini
karena ia merupakan wahyu Allah SWT.
Yang diturunkan melalui Malaikat Jibril kepada Rasul-Nya Muhammad SAW. Oleh karena
itu sebagai manusia dalam upaya untuk meraih kebahagian hidup dunia dan akhirat haruslah
senantiasa berpegang teguh kepada Al-Qur’an, sesuai dengan Firman Allah dalam surat Al-
Imran ayat 103 yang berbunyi :
“dan berpegang teguhlah kamu pada tali Allah, dan janganlah bercerai berai”

Ulama’ memahami lafadz “tali Allah” dalam ayat di atas adalah Al-Qur’an, karena ia
merupakan sumber utama ajaran Islam, sebagai tali Allah yang tangguh, karenanya kita wajib
berpegang teguh kepada-Nya.

Dalam ayat lain Allah SWT. Menganjurkan umat Islam dalam setiap meghadapi persoalan
hidup atau perbedaan pendapat mengenai suatu urusan, agar kembali kepada Al-Qur’an dan
sunnah Nabi. Terkait dengan hal tersebut Allah SWT. Berfirman.
Artinya :
” Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah taatilah Rasul dan Ulil Amri diantara kamu,
dan bila kalian berbeda pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah kepada Allah (Al-
Qur’an) dan Rosul (Al-Hadits), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari akhir.
Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya” (Qs. An-Nis’ : 59)

Dalam ayat diatas ada suatu isyarat bahwa sikap mengembalikan segala Sesuatu yang
diperselisihkan kepada Al Qur’an dan sunnah Rasul-Nya adalah sikap yang membuktikan
ketaatan kepada Allah dan Rasul-Nya. Berpegang kepada Al Qur’an dan Sunnah Rosul
merupakan jalan menuju keselamatan hidup, baik di dunia maupun di akhirat. Hal demikian
dijelaskan dengan pesan Nabi : “aku tinggalkan dua perkara untukkmu, selama kamu
erpegang teguh kepada keduanya niscaya kamu tidak akan tersesat, yakni kitab Allah (Al
Qur’an ) dan Sunnah Rasul (Al Hadits )” (riwayat Imam Malik Dalam Al Muwattha’)

F. Tujuan Al-Qur’an di Turunkan.


Al-Qur’an adalah kalam Allah yang diwahyukan kepada Nabi Muhammad SAW. Sebagai
mukjizat baginya dan bukti kebenaran kerasulannya. Allah menurunkan Al Qur’an kepada
Rasul dan Nabi-Nya yang terkhir Muhammad SAW. Dengan membawa beberapa fungsi dan
tujuan antara lain :
1. Petunjuk bagi manusia
Allah SWT menurunkan Al Qur’an dimaksudkan sebagai petunjuk bagi manusia. Al Qur’an
memberikan petunjuk dalam persoalan-pesoalan Aqidah, Syari’ah, dan Akhlak, dengan jalan
meletakkan dasar-dasar prinsipil mengenai persoalan-persoalan tersebut; dan Allah SWT
menugaskan Rasul SAW. Untuk memberikan keterangan yang lengkap mengenai dasar-dasar
itu. Dalam Al Qur’an banyak diterangkan mengenai fungsinya sebagai petunjuk bagi
kahidupan manusia, demikian pula ajaran-ajarannya antara lain :
Artinya :
“(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadlan, bulan yang didlamnya
diturunkan permulaan Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu barag
siapa diantara amu ada di bulan itu maka berpuasalah. Dan barang siapa sakit atau dala
perjalanan (boleh tidak berpuasa) tetapi (wajib menggantinya) sebanyak hati yang
ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain . Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan
tidak menghendaki kesukaran bagimu. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan
mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, agar kamu bersyukur.
(QS. 2: 185)
Dan masih banyak dalil-dalil yang menerangkan atau menjelaskan Al Qur’an sebagai
petunjuk bagi manusia termasuk yang terkandung dalam QS. Al Baqarah 2:2 dan QS.
Fushshilat 41: 44. Al Qur’an diturnkan sebagai petunjuk bagi manusia di dalam kehidupan
dan penghidupannya. Apabila manusia benar-benar mau mengikuti atau melaksanakan segala
petunjuk Al Qur’an, niscayaia akan mampu membedakan antara yang baik dan yang buruk,
menempatkan dirinya dalam kehidupan yang bafagia, sejahtera dan tidak berada dalam
kesesatan.

2. Sumber Pokok Ajaran Islam


Fungsi Al Qur’an sebagai sumber pokok ajaran Islam sudah diyakini dan diakui
kebenarannya oleh segenap umat Islam. Kerena didalamnya memuat segala cacam-macam
aturan tentang hokum, social, ekonomi, politik, kebudayan, pendidikan, moral, dan seba-
?gainya yang harus dijadikan way of life (aturan hidup) bagi seluruh umat manusia dalam
rangka memecahkan persoalan yang dihadapinya. Diantara ayat-ayat Al Qur’an yang
menerangkan fungsinya sebagai sumber hokum dan ajaran Islam adalah :
a). QS. An-Nisa’ 4: 105
Artinya :
”Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab Al Qur’an kepadamu dengan membawa
kebenaran, supaya kamu mengadilli antara mnudia dengan apa yang telah Allah wahyukan
kepadamu dan jenganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalh), kerena
(membela) orang-orang ang khianat”. QS. 4: 105.

b). QS. An-Nahl 16: 89


Artinya :
“Dan Kamu turunkan kepadmu Al Kitab (Al Qur’an) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri” QS. 16: 89.

3. Peringatan Dan Pelajaran Bagi Manusia


Dalam Al Qur’an banyak diterangkan tentang kisah para Nabi dan umat-umatnya
dahulu baik umat yang taat melaksanakan ajaran dan perintah Allah meupun merekan yang
mengingkarinya atau menentang seruan Allah dan Rasul-Nya.
Pandai- pandailah mengambil peajaran dari kisah-kisah yang diterangkan dalam Al
Qur’an. Kesemuanya sangat berguna bagi kita manusia, baik sebagai pelajaran
maupunperingatan. Orang-orang yang mengingkari ajaran atau hokum Allah akan hancur
binasa, sedangkan orang-orang yang taat, tunduk dan patuh melaksanakan akan selamat dan
bahagia di dunia dan akhirat sebagaimana yang dijanjikan Allah dalam Al Qur’an.
Berikut ayat-ayat yang menerangkan tentang fungsi Al Qur’an sebagai pelajaran dan
peringatan bagi manusia :
A). QS. AsySyura 42: 7
Artinya :
“ Demikian Kami wahyukan kepadamu Al Qur’an dalam bahasa arab supaya
kamumemberi perngatan kepada Ummul-Qura (penduduk Mekah) dan penduduk (negeri-
negeri) serta memberi peringatan (pula tentanghari berkumpul (kiamat) yang tidak ada
keraguan padanya. segolonga masuk surge dan segolongan masuk neraka” (QS. 42: 7)
B). QS. An-Nahl 16: 112
Artinya :
“Dan Allah telah membuat suatu perumpamaan (dengan) sebuah negeri yang dahulunya
aman lag tentram, rizkidatang kepadanya melimpah ruah dari segenap tempat , tetapi
(penduduk)-nya mengingkari nikmat-nikmat Allah; kerena itu Allah merasakan kepada
mereka pakaian kelaparan dan ketakutan, disebabkan apa yang selalumereka perbuat”. (QS.
16: 112).

Dari itulah Al Qur’an selalu berkesinambungan dan sesuai dengan putaran zaman sehingga
Al Qur’an sampai kapanpun selalu dan selamanya menjadi peringatan dan pelajaran yang
tiada duanya dan tak kan pernah lekang serta musnah ditelan zaman, namun itu semua tak
lepas dari perawatan dan pengkajian kita terhadap AlQur’an secara terus menerus dan
mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari


Belajar menerapkan Al-Qur’an dalam kehidupan ,menyibukkan diri melalui perasaan dan
anggota tubuh yang berorientasi pada Al-Qur’an , Bentuk penerapannya melalui transaksi
jual beli, pendidikan, ibadah dan lain sebagainya yang sesuai dengan hukum di Al-Qur’an ,
misalnya :
1. Kita menghamba , yaitu berniat hanya untuk Allah misalnya : kita kuliah niat
menghamba kepada Alloh , tidak berniat mencari Ijazah, gelar, pekerjaan,dan yang lain.,
sebab jika mencari itu berarti menghamba kepadaNya bukan pada Alloh.
2. Berusaha menghindari dari golongan orang yang sesat buruk batin yaitu amal baik
salah niat ,misalnya: sholat tapi riya’, zakat sombong, kuliah tapi pacaran. [4]
3. Berusaha melaksanakan hokum-hukum didalamnya , misalnya: Tidak mengurangi
timbangan saat jual-beli, membagi hak waris yang sesuai dengan hukumnya.
4. Menghidari membuat kerusakan sekecil apapun di umi, misalnya,: tidak menutup
aurot,membuat pertunjukan maksiat tapi mengaku menghibur orang.
5. Bersikab baik baik / menggunakan akhlaq sebagaimana mestinya , seperti: akhlaq
antar tetangga, dan berkeluarga.
6. Mengajari anak/ orang yang belum bisa baca tulis Al-qur’an.
7. Menjadi pemimpin harus adil tidak boleh deskriminasi , harus menghormati bawahan
layaknya manusia juga dan harus tetap berdialog dalam bermusyawaroh.
C. Kesimpulan

Al-Qur’an adalah wahyu Allah yang di turunkan kepada Nabi Muhammad saw. Sebagai
bekal bagi ummatnya, sehingga bisa mengetahui segala hal yang belum ia ketahui, Al-
Qur’an mempunyai banyak fungsinya bagi kehidupan manusia dalan kesehariannya, mulai
dari sebagai sumber utama orang yang memeluk agama islam, pembeda antara perkara yang
hak dan yang bathil, sebagai Asy-syifa bagi orang yang sedang gelisah, dan banyak hal lain
yang telah kita ketahui bersama di atas.
Daftar Pustaka
 Drs. Syahminan Zaini,1982. Kewiban Orang Beriman Terhadap Al-Qur’an. Surabaya : al-
akhlas
 Drs. Abdul Malik, Drs. Syamsul Hidayat, 2006. Fitrah Al-Qur’an Hadits. Solo : CV. Al-fath.
 M. Hasbi Ash Shidieqy, 1992. Ilmu-ilmu Al-Qur’an, media pokok dalam menafsirkan Al-
Qur’an .Mojosongo : Fitrah.
 Drs. Moh. Asnawi, M. ag, DKK, 2004. Buku pelajaran Al-Qur’an dan hadits untuk MA.
Kanwil Depag Propimsi Jateng: CV. Gani Son.
 Departemen Agama RI. 1998. Al-Qur’an dan Terjemahnya. CV. Atlas
 Departemen Agama RI. 2004. Al-Qur’an Haditsuntuk madrasah Aliah. Semarang:CV. Gani
& SON.
 al-Qattan Manna Khalil, Studi ilmu-ilmu Qur’a, (Bogor,;Pustaka Litera Antar Nusa,2013)16
 Kemenag ,Al-qur’an Hadis,(Jakarta:Kementrian Agama,2014) hal 6
 Ya’qub M Qoyim, Tafsir Amali juz 1,(Jombang: PP UW) hal 2

Das könnte Ihnen auch gefallen