Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
KATA PENGANTAR
Laporan Akhir merupakan hasil tahapan rencana dan indikasi serta program investasi
pada pekerjaan penyusunan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan Kawasan Pasar
Kuamang Kuning, Desa Purwasari, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo. Secara
garis besar laporan ini meliputi bagian-bagian sebagai berikut:
Bagian Pendahuluan, berisi: latar belakang, tujuan dan sasaran, ruang lingkup kajian,
dasar hukum dan sistematika pembahasan..
Bagian Pemahan RTBL, berisi uraian tentang konsepsi RTBL, materi RTBL, cakupan
pembahasan RTBL dan struktur dan sistematika dokumen RTBL.
Bagian Analisis SWOT Kawasan, berisi: analisi baik secara makro, mezo dan mikro,
meliputi analisis tingkat kota, analisis tingkat wilayah perencanaan dan analisis kawasan
perencanaan, terhadap elemen-elemen identifikasi
Bagian Konsep Dasar dan Delineasi Kawasan; berisi: Kosep dan Gagasan
Pengembangan kawasan dan batas-batas area perencanaan
Bagian Konsep Tujuan, Visi dan Misi; berisi: Tujuan, Visi dan Misi Pembangunan
Pasar Kuamang Kuning, melalui kegiatan RTBL
Bagian Rencana Umum, berisi: Konsep Perancangan Struktur Tata Bangunan dan
Lingkungan dan Konsep Komponen Perancangan Kawasan
Bagian Rencana Investasi, berisi: program investasi Tata Bangunan dan Lingkungan
pada setiap segmen kawasan
i
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Untuk tindak lanjut dari rencana yang telah tersusun, kami sangat membutuhkan
masukan-masukan, koreksi dan kritik demi kesempurnaan proses penanganan pekerjaan.
Dengan selesainya laporan ini kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu, memberikan dukungan, baik data maupun masukan dan
pengarahan, sehingga terselesaikannya laporan antara ini.
Tim Penyusun
ii
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
DAFTAR ISI
BAGIAN 1 PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG ……………………………………………… I-1
1.2. MAKSUD dan TUJUAN ……………………………………………… I-3
1.2.1. Maksud ……………………………………………… I-3
1.2.2. Tujuan ……………………………………………… I-3
1.3. SASARAN DAN KELUARAN ……………………………………………… I-4
1.3.1. Sasaran ……………………………………………… I-4
1.3.2. Keluaran ……………………………………………… I-5
1.4. MANFAAT ……………………………………………… i-5
1.5. LINGKUP PERENCANAAN ……………………………………………… I-6
1.5.1. Lingkup Spasial ……………………………………………… I-6
1.5.2. Lingkup Temporal ……………………………………………… I-6
1.5.3. Lingkup Material ……………………………………………… I-7
1.6. LITERATUR HUKUM ……………………………………………... I-8
1.7. SISTEMATIKA PEMBAHASAN ………………………………………... I-9
iii
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
iv
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
v
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
9.3.8. Arahan Pengembangan Spot Area Sub Terminal (KW-06) ……. IX-30
9.3.9. Arahan Pengembangan Sub Kawasan Koridor Timur (KW-07….. IX-35
9.3.10. Arahan Pengembangan Spot Area Gerbang Timur (KW-08)…… IX-40
vi
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1. Acuan Pendataan Ruang Perkotaan di Wilayah Perencanaan …….. . III-6
Tabel 3.2. Desain Analisa Kemampuan Tumbuh dan Kembang Kawasan ……. III-8
Tabel 3.3. Desain Analisa Pengaruh Kebijakan Sektor dan Regional ………….. III-9
Tabel 3.4. Desain Analisa Kedudukan Kawasan dalam Sistem Perwilayahan III-9
Tabel 3.5. Desain Analisa Kependudukan …………………………………………. III-10
Tabel 3.6. Desain Analisa Perekonomian …………………………………………. III-11
Tabel 3.7. Desain Analisa Bentuk dan Struktur Kawasan ………………………. III-12
Tabel 3.8. Kecepatan dan Waktu yang Dibutuhkan Untuk Mengerem ………… III-16
Tabel 3.9. Desain Analisa Tata Letak Bangunan ……………………….………... III-16
Tabel 3.10. Desain Analisa Jaringan Pergerakan dan Fungsi Jalan …...……….. III-17
Tabel 3.11. Desain Analisa Keadaan Utilitas ………………………….…...……… III-17
Tabel 3.12. Desain Analisa Keadaan Fasilitas Pelayanan …………..…...……… III-18
Tabel 3.13. Desain Analisa Keuangan dan Pengelolaan …………..…...……… III-19
Tabel 3.14. Rumusan Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan ……...………. III-21
Tabel 4.1. Jumlah Penduduk menurut Desa dan Jenis Kelamin ……………….. IV-5
Tabel 4.2. Luas Wilayah, Jumlah Penduduk dan Kepadatan ............................... IV-6
Tabel 4.3. Besarnya Bagi Hasil Pajak dan Alokasi Dana Dusun .......................... IV-7
Tabel 11.1. Program Investasi Area Ruang Terbuka Publik (RTH) ....................... XI-5
Tabel 11.2. Program Investasi Area Ruang Terbuka Publik (Pujasera, Parkir) .... XI-6
Tabel 11.3. Program Investasi Area Sub Terminal …………………....................... XI-7
Tabel 11.4. Program Investasi Area Koridor Jalan Batanghari ……...................... XI-8
Tabel 11.5. Program Investasi Area Gerbang KAwasan ……………...................... XI-8
vii
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Kedudukan RTBL dalam Kawasan Perencanaan Tata Ruang .......... II-2
Gambar 2.2 Struktur dan Sistematikan Dokumen R T B L ..................................... II-7
Gambar 4.1. Identifikasi Kondisi Geografis dan Kawasan Rencana …………….. IV-2
Gambar 4.2. Delineasi Kawasan Pasar Kuamang Kuning ................................... IV-3
Gambar 4.3. Peta – Blok Kawasan Pasar Kuamang Kuning ……………………. IV-4
Gambar 4.4. Peta – Identifikasi Kondisi Kondisi Budaya dan Aktivitas Lokal ….. IV-10
Gambar 4.5. Peta – Identifikasi Aksesibilitas Pergerakan …............................... IV-11
Gambar 4.6. Peta – Identifikasi Kondisi Fisik Wilayah ….….............................. IV-12
Gambar 4.7. Peta – Identifikasi Tata Guna Lahan Wilayah …............................. IV-15
Gambar 4.8. Peta – Identifikasi Intensitas Bangunan ………............................ IV-16
Gambar 4.9. Peta – Identifikasi Tata Hijau dan Ruang Terbuka ........................ IV-17
Gambar 6.1. Distribusi Fungsi Bangunan di Kaw. Pasar Kuamang Kuning ……… VI-3
Gambar 6.2. Citra Bangunan Kawasan Pasar Kuamang Kuning ………………….. VI-4
Gambar 6.3. Peta-Delineasi Kawasan RTBL Pasar Kuamang Kuning ................ VI-6
Gambar 6.4. Peta-Blok Kawasan RTBL Pasar Kuamang Kuning ......................... VI-7
viii
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Draft LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Gambar 7.1. Visi Pengembangan Kawasan RTBL Pasar Kuamang Kuning VII-6
Gambar 7.2. Konsep Pengembangan Kawasan RTBL Pasar Kuamang Kuning VII-7
ix
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
BUPATI BUNGO
TENTANG
BUPATI BUNGO
MEMUTUSKAN
BAB I
KETENTUAN UMUM
Bagian Kesatu
Pengertian
Pasal 1
1. Ruang adalah wadah yang meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara,
termasuk ruang didalam bumi sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia
dan mahluk lain hidup, melakukan kegiatan, dan memelihara kelangsungan
hidupnya.
2. Tata ruang adalah wujud struktur ruang dan pola ruang.
3. Penataan ruang adalah suatu sistem proses perencanaan tata ruang,
pemanfaatan ruang, dan pengendalian pemanfaatan ruang.
4. Perencanaan kota adalah kegiatan penyusunan rencana-rencana kota maupun
kegiatan peninjauan kembali atas rencana kota yang telah ada untuk disesuaikan
dengan kondisi dan situasi kebutuhan pengembangan kota untuk masa tertentu.
5. Strategi pengembangan adalah langkah-langkah sistematis penataan bangunan
dan lingkungan serta pengelolaan kawasan yang perlu dilakukan untuk mencapai
visi dan misi pembangunan/penataan area yang telah ditetapkan.
6. Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) adalah strategi dan arahan
kebijaksanaan pemanfaatan ruang wilayah, yang meliputi struktur dan pola ruang
wilayah, serta kriteria dan pola pengelolaan kawasan wilayah.
7. Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi
pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan
panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan.
8. Dokumen RTBL adalah dokumen yang memuat materi pokok RTBL sebagai hasil
proses identifikasi, perencanaan dan perancangan suatu lingkungan/kawasan,
termasuk di dalamnya adalah identifikasi dan apresiasi konteks lingkungan,
program peran masyarakat dan pengelolaan serta pemanfaatan aset properti
kawasan.
9. Penataan bangunan dan lingkungan adalah kegiatan pembangunan untuk
merencanakan, melaksanakan, memperbaiki, mengembangkan atau
melestarikan bangunan dan lingkungan/kawasan tertentu sesuai dengan prinsip
pemanfaatan ruang dan pengendalian bangunan gedung dan lingkungan secara
optimal, yang terdiri atas proses perencanaan teknis dan pelaksanaan
konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran
bangunan gedung dan lingkungan.
10.Pembinaan pelaksanaan adalah kegiatan pengaturan, pemberdayaan, dan
pengawasan yang ditujukan untuk mewujudkan efektivitas peran para pelaku
penyelenggara penataan bangunan dan lingkungan (pemerintah, masyarakat
dan dunia usaha) pada tahap penyusunan RTBL, penetapannya menjadi
peraturan gubernur/bupati/walikota, pelaksanaan pembangunan, dan peninjauan
kembali/evaluasi terhadap penerapan RTBL.
11.Peran masyarakat adalah keterlibatan masyarakat secara sukarela di dalam
proses perumusan kebijakan dan pelaksanaan keputusan dan/atau kebijakan
yang berdampak langsung terhadap kehidupan masyarakat pada setiap tahap
kegiatan pembangunan (perencanaan, desain, implementasi, dan evaluasi).
Bagian Kedua
Maksud, Tujuan, dan Lingkup
Pasal 2
(1) RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning merupakan panduan rancang bangun
lingkungan/kawasan Pasar Kuamang Kuning untuk mengendalikan pemanfaatan
ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi pokok
ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan panduan
rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan pedoman
pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/kawasan di Kelurahan
Kuamang Jaya, Kecamatan Pelepat Ilir, Kabupaten Bungo.
(2) Tujuan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning adalah sebagai acuan dalam
mewujudkan tata bangunan dan lingkungan yang layak huni, berjati diri,
produktif, dan berkelanjutan di Kawasan Pasar Kuamang Kuning.
(3) Lingkup RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning meliputi pengaturan,
pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan pengembangan kawasan/
lingkungan Kawasan Pasar Kuamang Kuning.
BAB II
MATERI RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Pasal 3
(1) Materi pokok RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning meliputi :
a. Program Bangunan dan Lingkungan;
b. Rencana Umum dan Panduan Rancangan;
c. Rencana Investasi;
d. Ketentuan Pengendalian Rencana;
e. Pedoman Pengendalian Pelaksanaan.
(2) Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning meliputi kawasan
gabungan yaitu kawasan baru berkembang cepat dan kawasan terbangun.
(3) Pola penataan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning meliputi :
a. pengembangan kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kelurahan Kuamang Jaya
sebagai ibukota Kecamatan Pelepat Ilir; menciptakan kawasan Pasar
Kuamang Kuning yang secara berkelanjutan dapat mempertahankan
karakteristik lokal, yaitu sebagai sebuah sentra perdagangan/perekonomian
kerakyatan yang khas dengan senantiasa melestarikan potensi lahan
pertanian, perkebunan dan hutan sekaligus sebagai sebuah sentra
permukiman/ ruang huni yang berwawasan lingkungan dengan didukung oleh
berbagai fasilitas atau sarana prasarana umum yang memadai.
(4) Rincian materi pokok RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning sebagaimana
dimaksud dalam Lampiran I sebagai bagian yang tak terpisahkan dari Peraturan
ini.
(5) Rincian materi disain teknik rinci (detail engineering design) tahun pertama
sebagaimana dimaksud dalam Lampiran II, sebagai bagian yang tidak
terpisahkan dari Peraturan ini.
Pasal 4
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 dilakukan sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
Pasal 5
Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 sudah dilakukan
dengan mendapat pertimbangan teknis dari tim ahli bangunan gedung dan
mempertimbangkan pendapat publik.
BAB III
PELAKSANAAN DAN PENGENDALIAN PELAKSANAAN
RENCANA TATA BANGUNAN DAN LINGKUNGAN
Pasal 6
(1) Pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan RTBL Kawasan Pasar Kuamang
Kuning memperhatikan materi pokok RTBL sebagaimana dimaksud pada Pasal 3
ayat (4).
(2) Pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan RTBL Pasar Kuamang Kuning
tahun pertama memperhatikan rencana teknik rinci (detailed engineering design)
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (5).
(3) Pelaksanaan dan pengendalian pelaksanaan RTBL Kawasan Pasar Kuamang
Kuning tahun kedua sampai tahun kelima memperhatikan materi pokok RTBL
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 ayat (4).
(4) Pengembangan pelaksanaan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning
dilaksanakan dengan menjadikan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning
sebagaimana dimaksud pada Pasal 3 sebagai acuan pengembangan.
BAB IV
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 7
(1) Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.
(2) Peraturan ini disebarluaskan kepada para pemangku kepentingan untuk
diketahui dan dilaksanakan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Bungo
pada tanggal 30 November 2012
BUPATI BUNGO
H. SUDIRMAN ZAINI
Lampiran I
PERATURAN BUPATI BUNGO
NOMOR ........................
TENTANG
TENTANG
Bagian 1 PENDAHULUAN
I-1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Aspek Kegiatan
Penataan bangunan dan lingkungan adalah merupakan kegiatan pembangunan
untuk merencanakan, melaksanakan, memperbaiki, mengembangkan atau
melestarikan bangunan dan lingkungan/kawasan tertentu sesuai dengan prinsip
pemanfaatan ruang dan pengendalian bangunan gedung dan lingkungan secara
optimal, yang terdiri atas proses perencanaan teknis dan pelaksanaan
konstruksi, serta kegiatan pemanfaatan, pelestarian dan pembongkaran
bangunan gedung dan lingkungan.
Aspek Perencanaan
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah panduan rancang
bangun suatu lingkungan/kawasan yang dimaksudkan untuk mengendalikan
pemanfaatan ruang, penataan bangunan dan lingkungan, serta memuat materi
pokok ketentuan program bangunan dan lingkungan, rencana umum dan
panduan rancangan, rencana investasi, ketentuan pengendalian rencana, dan
pedoman pengendalian pelaksanaan pengembangan lingkungan/ kawasan.
I-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
area pertokoan dan lingkungan sekitar, area Mas’jid Besar, area ruang terbuka kota
serta area simpul jalan utama yang dinilai memiliki nilai strategis dalam
pembangunan kawasan secara holistik. Pemilihan kawasan Pasar Kuamang Kuning
sebagai daerah sasaran pembangunan strategis didasarkan pula pada Rencana
Tata Ruang Kabupaten Bungo yang menetapkannya sebagai kawasan konservasi.
Dalam skala lokal, kawasan Pasar Kuamang Kuning merupakan pusat kegiatan
perdagangan, sosial, budaya dan pemerintahan Kecamatan Pelepat Ilir yang
ditandai dengan sebaran infrastruktur bangunan dan fasilitas umum yang berfungsi
sebagai pusat aktivitas komersial, pasar, pendidikan, pemerintahan, religi/agama
dan rekreasi. Adanya pola pergerakan publik yang mengarah ke pusat-pusat
aktivitas tersebut di sekitar kawasan Pasar Kuamang Kuning memperlihatkan
adanya indikasi kebutuhan akan ruang baru yang terencana dalam bentuk terminal
atau sub-terminal kota yang memadai.
1.2.1. Maksud
Rencana Tata Bangunan dan Lingkungan (RTBL) adalah suatu panduan dan
alat pengendali pembangunan, sebagai tindak lanjut rencana tata ruang
kota, memberikan interpretasi wujud fisik ruang kawasan atau lingkungan
yang secara keseluruhan dibentuk oleh adanya bangunan-bangunan beserta
lingkungannya. Produk RTBL adalah Rencana Penataan Bangunan dan
Pedoman Penataan Bangunan.
1.2.2. Tujuan
Kegiatan Penataan Bangunan dan Lingkungan bertujuan mengendalikan
pemanfaatan ruang dan menciptakan lingkungan yang tertata, berkelanjutan,
berkualitas serta menambah vitalitas ekonomi dan kehidupan masyarakat.
I-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
1.3.1. Sasaran
Sasaran yang hendak dicapai dalam kegiatan ini adalah tersedianya
dokumen RTBL status legal sebagai produk hukum, yang memuat
pengaturan pemanfaatan ruang serta penataan bangunan dan lingkungan
pada kawasan Pasar Kuamang Kuning Kabupaten Bungo, sebagai wujud:
a. Pranata kawasan kota yang terpadu dari berbagai aspek terkait, yang
bersifat teknis dan operasional untuk mewujudkan tata bangunan dan
lingkungan yang berkesinambungan
b. Menciptakan keseimbangan, keserasian dan kelestarian lingkungan
sebagai upaya mewujudkan fungsi ruang dan intensitas penggunaan
lahan serta meningkatkan daya guna dan hasil guna pemanfaatan ruang
secara optimal
I-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
1.3.2. Keluaran
Output kegiatan ini dapat memenuhi dengan indikator kualitatif dan
kuantitatif sebagai berikut :
1. Indikator Kualitatif
Tersusunnya Dokumen RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning
Kabupaten Bungo, Provinsi Jambi, yang dapat digunakan sebagai
panduan dalam penyelenggaraan bangunan dan lingkungan di kawasan
tersebut.
2. Indikator Kuantitatif
RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning Kabupaten Bungo, Provinsi
Jambi yang terdiri dari :
a. Dokumen RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning Kabupaten
Bungo;
b. Konsep Peraturan Walikota tentang pemberlakuan Dokumen RTBL
Kawasan Pasar Kuamang Kuning Kabupaten Bungo.
1.4. MANFAAT
Manfaat dari RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning Kabupaten Bungo adalah
sebagai bahan acuan Pemerintah Kabupaten Bungo dalam hal :
Mengarahkan jalannya pelaksanaan kegiatan pembangunan sejak dini;
Mewujudkan pemanfaatan ruang secara efektif, tepat guna, spesifik setempat
dan kongkret sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bungo;
I-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
I-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
I-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
I-8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
I-9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Laporan Akhir RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning disusun secara sistematis
dalam bentuk pelaporan dengan mengikuti aturan dan urutan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Berisi uraian tentang latar belakang, maksud dan tujuan, sasaran
dan keluaran, manfaat, lingkup perencanaan, literarur hukum serta
sistematika pembahasan.
I-10
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
I-11
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Bagian 2 PEMAHAMAN R T B L
2.1.1. Pengertian
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No. 06/PRT/M/2007 Tanggal
16 Maret Tahun 2007 Tentang Pedoman Umum Rencana Tata Bangunan
dan Lingkungan disebutkan bahwa:
II-1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
PERATURAN DAERAH
BANGUNAN GEDUNG
II-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
2.2. MATERI R T B L
Materi pokok RTBL yang meliputi: program bangunan dan lingkungan, rencana
umum dan panduan rancangan, rencana investasi, rencana detail, ketentuan
pengendalian rencana, pedoman pengendalian pelaksanaan serta DED bagian
kawasan disertai RAB dab RKS, yang dijelaskan pada uraian berikut:
II-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
II-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
II-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
II-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Laporan Akhir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
II-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Proses penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning ini dilakukan dengan
langkah-langkah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini:
III-1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
ANALISIS
RANCANGAN PEDOMAN DRAFT
ANALISIS KAWASAN LAPORAN PENGENDALIAN LAPORAN AKHIR
LAPORAN PENDAHULUAN PERENCANAAN
dan
PELAKSANAAN
LAPORAN
KAJIAN ANTARA AKHIR
Gambar 3.1. Kerangka Pikir Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Pendekatan empiris-substantial:
Dalam tahapan identifikasi kondisi eksisting dan pengenalan permasalahan
maupun tahap analisis, perlu pendekatan yang mempertimbangkan fakta
dan realita yang ada di lapangan, sehingga ada kesinambungan
kecenderungan kearah penyelesaian dan penyusunan perancangan yang
lebih baik pada setiap aspek substansi analisisnya. Sedangkan aspek
substansi yang perlu dimasukkan dalam pendekatan analisis empiris ini
meliputi aspek sosial, kultural, ekonomi, tata ruang dan lingkungan.
Pendekatan normatif:
Dalam proses analisis, konsep maupun rencana, akan mengacu pada
peraturan-peraturan, kebijakan-kebijakan, dan standart yang berlaku di
wilayah perencanaan.
Pendekatan teoritis:
Dalam tahapan proses analisis, konsep maupun rencana, juga akan
menggunakan pendekatan secara teoritis untuk mendapatkan model
ataupun menyusun konsep yang ideal.
III-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Selain kedua metode analisa di atas, analisa terhadap data yang telah
dikumpulkan dibedakan pula analisanya berdasarkan lingkup keruangannya,
yaitu analisa makro dan analisa mikro, yaitu sebagai berikut:
1. Analisa Makro
a. Analisa Kemampuan Tumbuh dan Berkembangnya Kawasan
Analisa kemampuan tumbuh dan berkembangnya kawasan merupakan
analisa yang menilai kecenderungan sejak masa lalu sampai sekarang dan
kemungkinan-kemungkinan di masa depan terutama pengaruh tumbuhnya
fungsi baru. Analisa kemampuan tumbuh dan berkembangnya kawasan,
antara lain:
Potensi kawasan dan permasalahannya, sehingga terdapat gambaran
hubungan atau ketergantungan kawasan perencanaan dengan wilayah
sekitarnya;
Pengaruh potensi dan permasalahan terhadap perkembangan sektor-
sektor kegiatan di kawasan yang direncanakan, sekarang dan dimasa
depan sehingga terdapat gambaran hubungan atau ketergantungan
antar sektor.
Analisa Pengertian :
kemampuan Kajian tentang perkembangan kawasan perencanaan Metode
tumbuh dan Tujuan : Deskriptif
berkembangny - Mengkaji kondisi kota saat ini.
a kawasan - Mengkaji pengaruh eksternal yang mempengaruhi
perkembangan kawasan.
Bahan Yang Dianalisa :
- Potensi dan permasalahan kawasan
- Pengaruh potensi dan permasalahan kawasan
Hasil Analisa :
kawasan akan tumbuh dan berkembang sesuai
potensi akan dipengaruhi oleh wilayah sekitarnya.
Sumber : Analisis Tim Penyusun, 2012
III-8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
2. Analisa Mikro
a. Analisa Aspek Sosial Ekonomi
1) Karakteristik kependudukan dalam hal jumlah, kepadatan,
penyebaran, komposisi, mobilitas, keadaan sosial dan ekonomi dan
aspirasi penduduk
Analisis ini meliputi kualitas dan kuantitas penduduk di kawasan
perencanaan dengan aktivitas penduduknya yang terutama mempengaruhi
aktivitas perdagangan dan jasa. Tujuan analisis adalah untuk mengetahui
kemampuan dan pengaruh penduduk serta pola pergerakannya sebagai
salah satu sektor yang mampu memberikan daya dukung terhadap
pengembangan Kawasan studi sebagai simpul perdagangan dan jasa.
Selain itu kita juga dapat mengetahui relasi sektor kependudukan dengan
sektor-sektor lainnya dalam memberikan daya dukung tersebut.
2) Kegiatan ekonomi
Analisis terhadap kegiatan ekonomi di suatu kawasan yang meliputi jenis,
lokasi aktivitas, kecenderungan perkembangan aktivitas ekonomi itu sendiri
yang dipengaruhi oleh sektor-sektor lain yang turut mewarnai sektor
ekonomi. Proses analisis ini meliputi aktivitas ekonomi kawasan yang
mengacu pada sektor perdagangan dan jasa. Tujuan analisis ekonomi
adalah mengidentifikasi karakteristik aktivitas ekonomi kawasan yang
III-10
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Analisa Pengertian :
Sektor-sektor Analisa kecenderungan perkembangan dan Analisa
Perekonomian perkiraan dimasa depan tiap sektor kegiatan Deskriptif
ekonomi dalam hal kapasitas investasi, Kualitatif
penyebaran tenaga kerja, produksi, sifat-sifat dan
kegiatan dan perkiraan kebutuhan investasi. kuantitatif
Tujuan :
Mengidentifikasi sektor-sektor kegiatan ekonomi
kota termasuk kecenderungan perkembangan dan
perkiraan dimasa depan.
Bahan yang dianalisa :
- Pertumbuhan produksi tiap sektor perekonomian
eksisting, besarnya investasi tiap sektor kegiatan
ekonomi
- Kapasitas investasi sektor kegiatan ekonomi
- Sifat-sifat sektor kegiatan ekonomi
Produk Analisa :
Deskripsi tentang sektor-sektor ekonomi kota,
kecenderungan dan perkiraan keadaan tiap sektor
perekonomian dimasa depan
Sumber : Analisis Tim Penyusun, 2012
III-11
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Kepadatan Bangunan
Kepadatan bangunan merupakan salah satu aspek dalam upaya
pengendalian perkembangan tata ruang dan tata bangunan serta tata
lingkungan yang memperhatikan keserasian, fungsional, estetis serta
ekologis dalam pemanfaatan ruang lahan. Kepadatan bangunan
berpengaruh terhadap intensitas daerah terbangun yang merupakan
optimaslisasi kemampuan lahan berbanding luas lahan.
Koefisien Dasar Bangunan (KDB) atau biasa disebut Building Coverage
merupakan prosentase angka perbandingan antara seluruh luas lantai
dasar bangunan dengan luas lahan perpetakan.
Untuk dapat menghitung besar nilai koefisien dasar bangunan atau building
coverage pada suatu wilayah digunakan pertimbangan terhadap air tanah.
Pertimbangan tersebut digunakan untuk mempertimbangkan kelestarian air
III-12
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
tanah. Hal ini berkaitan dengan penentuan Building Coverage (BC) pada
suatu lokasi. Prinsip dasarnya adalah menghitung berapa besar daerah
yang tetap terbuka atau dilestariakan agar air dapat infiltrasi secukupnya
untuk mengimbangi penggunaan air tanah pada daerah tersebut.
Qinf = C. I. A Dimana:
Qinf = Debit Infiltrasi (I/detik)
C = Koefisien Infiltrasi
I = Intensitas Infiltrasi minimum (m/ hari)
A = Luas Lahan (m2 )
Kemudian untuk mengetahui debit infiltrasi per Ha-nya sebagai berikut
1Ha
Q1Ha .Q inf
A
Keseimbangan terjadi apabila per m2 tersebut sebanding dengan
penurunan 0,0011/m muka air tanah yang diambil yakni :
Iinf = S. A Dimana:
Iinf = Pengambilan air tanh (I/detik)
S = Koefisien Kandungan
A = Luas lahan ( m2 )
Sedangkan S diperoleh dari :
t min .Vrata rata
S
37,4.ho
Dimana:
Tmin = Waktu yang dibutuhkan oleh muka air tanah untuk
kembali semula (stabil)
Vrata-rata = Kecepatan yang dibutuhkan (cm/menit)
Ho = Tinggi muka air normal
III-13
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Ketinggian Bangunan
Kriteria yang diambil dalam menentukan ketinggian bangunan adalah :
a. Pertimbangan jalur pesawat terbang
Pada kota-kota yang mempunyai Bandar udara, diperlukan persyaratan
daerah yang terbuka dan bebas gangguan untuk naik dan turunnya
pesawat (Air Clearence). Hal ini akan mempengaruhi perijinan tinggi
bangunan, terutama pada daerah yang dilalui jalur pesawat terbang
tersebut.
Daerah tersebut terbagi dalam 6 daerah sebagai berikut :
Daerah Pendekatan 1 : Panjang 7575 m, lebar minimum 152 m
maksimum 318 m dengan kemiringan 50:1.
Daerah Pendekatan 2 : Panjang 7575 m, lebar minimum 318 m
maksimum 1834 m, rata.
Daerah Keliling 1 : Jari-jari 2272,5 m, tinggi 45,5 m
Daerah Keliling 2 : Jari-jari 9090 m, ketinggian 151,5 m
Daerah Kerucut : Jarak 2272,5 m terendah 45,5 m tertinggi
151,5 m, dengan kemiringan 20 : 1
Daerah Transisi : Dengan kemiringan 7 : 1.
LuasLantaiDasar
BC
TotalLuasL ahan
Sedangkan Land Use Intensity (LUI) adalah sistem dengan skala angka
dirancang untuk mengukur intensitas penggunaan lahan dengan
mengintrepetasikan luas lantai dengan luas area. Prinsip LUI merupakan
perluasan FAR, karena di dalamnya terdapat perbandingan ruang parkir,
open space, ruang rekreasi, serta ruang simpan mobil terhadap luas lantai
seluruhnya, yang diperoleh melalui tabel LUI
III-14
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-15
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Kondisi Bangunan
Secara umum kondisi bangunan berupa campuran antara bangunan
permanen, semi permanen, dan tidak permanen yang masing-masing lebih
terperinci lagi kedalam kondisinya yang baik, sedang, dan buruk.
Berdasarkan klasifikasi ini selanjutnya ditentukan bangunan-bangunan
yang akan dipertahankan atau yang akan direhabilitasi.
Sempadan Bangunan
Untuk mengetahui sempadan bangunan diperlukan data-data seperti
dimensi jalan yang berpengaruh pada kawasan perencananan, kecepatan
dan waktu reaksi untuk mengerem kendaraan.
V ( mil/jam) 0 10 20 30 40 50 60
t ( detik ) 0,76 0,80 0,90 1,00 1,22 1,55 2,00
Rumus: 1. Da = 0.063 ( Va )2 + 1,47 (t). (Va)+ 16
a.Da
Db ( Db 16).Va
2. Da b 3. Vb Dimana:
Da
Da = Jarak mengerem secara aman kendaraan A terhadap Kendaraan B
D = Jarak mengerem secara aman kendaraan B terhadap Kendaraan A
a dan b = Jarak kendaraan terhadap bangunan
Va dan Vb = Kecepatan kendaraan A dan B
t = Waktu reaksi untuk mengerem kendaraan
III-16
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Tabel 3.10. Desain Analisis Jaringan Pergerakan Dan Fungsi Jaringan Jalan
Analisa Deskripsi Metode
Analisa Pengertian : Analisa
Pergerakan dan Analisa mengenai arah pergerakan, moda angkutan, Deskriptif
fungsi jaringan fungsi jalan. kuantitatif
jalan Tujuan : dan
Untuk mengetahui perkiraan kebutuhan dimensi jalan kualitatif
sesuai dengan fungsi jalan, penentuan letak
pangkalan angkutan yang strategis, kinerja jalan yang
diinginkan, titik-titik bangkitan sebagai titik transfer,
serta akses baru terhadap koridor.
Bahan yang dianalisa:
- Data jaringan jalan; Prasarana jalan
- Rute angkutan; Simpul – simpul pergerakan
- Tempat parkir
Produk Analisa:
Deskripsi mengenai arah pergerakan
Sumber : Analisis Tim Penyusun, 2011
4) Keadaan utilitas, meliputi penyediaan listrik, air bersih, pembuangan
air kotor / limbah, gas dan tempat pembuangan sampah
Analisis ini terdiri atas analisa karakteristik keadaan utilitas/infrastruktur
perkotaan meliputi analisa perkiraan kebutuhan dan perkiraan sistem
utilitas yang diperlukan.
III-17
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-18
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-19
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-20
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
No Materi Diskripsi
Kebijakan
Materi yang diatur
1 Rencana
Tata letak bangunan gedung dan bukan gedung, tata letak bukan
Tapak
bangunan, serta tata letak jaringan pergerakan serta utilitas yang
Pemanfaat
terutama akan dibangun, sempadan bangunan, koefisien dasar
an Ruang
bangunan, koefisien lantai bangunan, koefisien daerah hujau,
koefisien tapak basement, sempadan jalan, daerah milik jalan,
daerah manfaat jalan, daerah pengawasan jalan, daerah milik
utilitas, daerah manfaat utilitas, daerah pengawasan utilitas.
Kedalaman materi yang diatur
Geometris tapak pemanfaatan ruang yang dirinci untuk tiap
bangunan dan jaringan pergerakan serta utilitas
Pengelompokan materi yang diatur
a.Perpetakan Bangunan, yang terdiri dari:
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
I (diatas 2500 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
II (diatas 1000 - 2500 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
III (600 - 1000 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
IV (250 - 600 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
V (100 - 250 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
VI (50 - 100 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
VII (dibawah 50 m2)
Petak peruntukan dan penggal jalan dengan petak klasifikasi
VIII (rumah susun / flat)
Sempadan bangunan, koefisien dasar bangunan, koefisien
lantai bangunan, koefisien daerah hijau. koefisien tapak
basement.
b.Penggunaan dan Massa Bangunan:
Bangunan rumah, rumah toko, rumah kantor, rumah susun,
apartemen, prasarana dan sarana perumahan, lainnya;
Bangunan pasar, toko, toserba, toko swalayan, supermarket,
hipermarket, mal, prasarana dan sarana perdagangan
tainnya;
Bangunan pabrik, gudang, pelataran penimbunan, prasarana
dan sarana industri lainnya;
III-21
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-22
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-23
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
III-24
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Profil Kawasan Pasar Kuamang Kuning Kbupaten Bungo
Sesuai dengan KAK Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning Kecamatan
Pelepat Ilir Kabupaten Bungo yang berpedoman dari Kementerian Pekerjaan Umum,
maka batas kawasan yang menjadi fokus rencana RTBL adalah kurang lebih 60 Ha
yang ditentukan di sekitar koridor Batanghari dengan sentra/ pusat Pasar Kuamang
Kuning.
Gambar 4.2. Peta – Delineasi Kawasan Pasar Kuamang Kuning sebagai Kawasan Sasaran RTBL
4.2. DEMOGRAFI
Tabel 4.1
Tabel 4.2
4.3. EKONOMI
masih berpusat pada usaha untuk memenuhi kebutuhan lokal serta kebutuhan
masyarakat di wilayah sekitar kawasan rencana.
Tabel 4.3
4.4. BUDAYA
4.5. AKSESIBILITAS
dengan 60% untuk area terbangun dan sisanya sebagai ruang terbuka dengan
fungsi parkir, rekreasi dan lapangan.
Kawasan Pasar Kuamang Kuning didominasi oleh fungsi lahan berupa areal
perkebunan kelapa sawit dan lahan pertanian. Sedangkan koridor Batanghari
telah memperlihatkan pertumbuhan yang cukup padat sehingga perlu
diantisipasi dengan merencanakan sistem ruang terbuka yang berada di sekitar
pusat kawasan atau di sepanjang koridor utama kawasan Pasar Kuamang
Kuning.
Lahan atau ruang terbuka di sepanjang koridor umumnya berfungsi sebagai
lapangan, area parkir pertokoan dan perkantoran, area parkir pasar, area parkir
Mesjid dan halaman/lapangan sekolah. Terdapat satu ruang terbuka dalam
skala yang besar di depan area Mesjid dan Pasar Kuamang Kuning yang
potensial untuk dikembangkan bagi rencana pembangunan sub terminal
terpadu yang terintegrasi dengan fungsi taman parkir. Sistem vegetasi
umumnya menghiasi koridor Batanghari dan sebagian koridor utama lainnya di
dalam kawasan rencana.
5.1. PENGERTIAN
Ekonomi
Analisis pengembangan ekonomi di Kawasan Pasar Kuamang Kuning sangat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yakni :
a) Faktor ketersediaan sumber daya, baik sumber daya alam (SDA) maupun
sumber daya manusia (SDM) termasuk juga proses pengolahannya
b) Tingkat pendapatan dan pola konsumsi masyarakat
c) Faktor ketersediaan sarana dan prasarana (infrastruktur) untuk kegiatan
produksi dan distribusi barang-jasa di lingkungan kawasan maupun dengan
daerah di sekitarnya
d) Faktor superstruktur yang ada, seperti peraturan dan kebijakan pemerintah
e) Faktor kondisi sosial-budaya masyarakat setempat
Mencermati potensi dan posisi Kawasan Pasar Kuamang Kuning
dengan kecenderungan berkembang menjadi daerah perdagangan dan jasa,
fasilitas rekreasi-budaya, fasilitas perkantoran, permukiman campuran dan lain
sebagainya akan menimbulkan atau mengakibatkan dinamika kegiatan
perekonomian pada masyarakatnya. Mengingat bahwa penyumbang terbesar
bagi pendapatan daerah adalah dari sektor pertanian dan perkebunan kelapa
sawit, maka Pemerintah perlu mempertimbangkan rencana konservasi lahan
pertanian dan perkebunan serta menentukan sejak awal bagian dari kawasan
yang dapat ditujukan untuk daerah terbangun dengan daerah yang ditujukan
untuk konservasi ruang terbuka.
Sosial Budaya
Kegiatan sosial-budaya masyarakat selalu mengalami dinamika/
perkembangan. Dinamika sosial-budaya masyarakat tidak hanya dibatasi pada
aspek interaksi sosial antar masyarakat, namun juga aspek lain, yaitu
kesehatan, pendidikan, keamanan, kegiatan seni-budaya, dan sikap
masyarakat. Semua aspek ini harus menjadi bahan pertimbangan dalam
kebijakan pengembangan suatu kawasan, termasuk Kawasan Pasar Kuamang
Kuning. Secara umum, strategi pengembangan sektor kegiatan sosial-budaya
selalu berkaitan dengan hal-hal sebagai berikut :
a) Isu-isu utama yang dibutuhkan untuk diselesaikan
b) Prinsip yang terkait dengan cara pendekatannya
c) Proses dan lembaga yang terlibat dalam pengembangan dan
implementasi program.
Ada beberapa isu yang sangat penting dalam pengembangan sektor
kegiatan sosial-budaya pada suatu kawasan adalah :
a) Upaya meningkatkan kualitas sosial-budaya dan kualitas dalam
berkehidupan.
b) Mengembangkan konsep pembangunan sosial-budaya yang partisipatif.
c) Kegiatan pembangunan sosial-budaya merupakan proses pembangunan
yang berkelanjutan (sustainable development).
Pola sosial yang sekarang berkembang di Kawasan Pasar Kuamang
Kuning merupakan perpaduan interaksi antar budaya yang mencerminkan pola
campuran struktur masyarakat asli dan pendatang yang memiliki latar belakang
budaya yang berbeda-beda. Dalam struktur seperti ini, nilai dan budaya modern
sudah menyatu dalam masyarakat, demikian pula nilai dan budaya dari masing-
Azas Solidaritas
Penetapan asas solidaritas merupakan hal yang sangat penting karena melalui
asas ini akan diperoleh keterpaduan fokus kegiatan pembangunan dari
berbagai pelaku (aktor pembangunan) menjadi jelas, sehingga untuk siapa
perencanaan dilakukan dapat dijawab dengan tegas. Solidaritas ini tidak saja
dituntut antar anggota kelompok masyarakat saja, melainkan terkait dengan
kelompok lain.
Azas Partisipasi
Asas solidaritas harus dijalankan secara aktif dan bukan hanya sekedar
menunggu (pasif). Dengan demikian setiap pelaku pembangunan terkait
haruslah bertindak secara aktif sehingga terciptalah pola pembangunan secara
partisipatif, dimana setiap pelaku dapat bertindak secara aktif berlandasakan
suatu tekad yang telah disepakati bersama yaitu melakukan upaya-upaya
dalam proses pelaksanaan pembangunan
Azas Kemitraan
Dalam kegiatan pembangunan partisipatif antar berbagai pelaku pembangunan,
dimana masyarakat tetap dalam posisi pelaku utama/ penentu, maka peran
pelaku-pelaku pembangunan lain haruslah dilakukan mengikuti asas kemitraan
artinya interaksi yang terjadi adalah interaksi antar pihak yang setara meskipun
berbeda fungsi sehingga terbentuklah kerabat kerja pembangunan seperti
bentuk jalinan kerjasama dalam bentuk satu tubuh yang terdiri dari tangan,
kaki, badan, kepala dan sebagainya.
Azas Memampukan
Pembangunan secara partisipatif, menuntut masyarakat menjadi tokoh sentral
dan pelaku penentu, untuk itu kemampuan kelompok masyarakat yang terkait
perlu ditingkatkan baik dari segi kemampuan manusianya (kesadaran,
wawasan, pengetahuan, ketrampilan) maupun sumber daya yang dikuasainya.
Untuk itu diperlukan kontribusi dari pelaku-pelaku pembangunan lainnya. Oleh
sebab itu tidak semua sumberdaya dimiliki / dikuasai / atau ada di tangan
masyarakat seperti misalnya perizinan, teknologi, dana, lahan dan peluang-
peluang/ kemudahan, maka peran pelaku-pelaku pembangunan lainnya masih
sangat diharapkan sebagai ‘enabler’ (penyedia) sehingga apa yang tidak
meungkin dicapai dapat tercapai.
Azas Pemerataan
Asas pemerataan menekankan pada pemerataan kesempatan dalam
memanfaatkan segenap peluang dalam proses pembangunan bagi semua
komponen warga masyarakat. Perwujudan partisipasi masyarakat dapat
dijelaskan sebagai berikut:
a) Partisipasi tenaga kerja, yaitu masyarakat berpartisipasi memberikan
tenaga kerja setempat bagi pembangunan kawasan
b) Partisipasi sebagai inisiator program, yaitu masyarakat berinisiatif awal
mengajukan gagasan penataan bangunan dan lingkungan setempat
c) Partisipasi berbagi biaya, yaitu masyarakat berbagi tanggung jawab biaya
pada kegiatan penataan kawasan
d) Partisipasi pengambilan keputusan pada seluruh proses, yaitu proses
pelibatan masyarakat untuk pengambilan keputusan sejak awal proyek,
sehingga hasilnya relevan dengan kebutuhan lokal.
Untuk mencapai kesepakatan pada semua aktor pelaksana
pembangunan, diperlukan suatu proses untuk mencapai tujuan tersebut
dengan cara melibatkan anggota komponen masyarakat pada keseluruhan
proses mulai dari persiapan sampai dengan terwujudnya hasil-hasil
perencanaan, yang terdiri dari:
a) Persiapan : sosialisasi masyarakat, identifikasi organisasi masyarakat
setempat, penunjukan organisasi masyarakat setempat
b) Perencanaan Tahunan : penyusunan visi-misi kegiatan, partisipasi
swasembada masyarakat dalam pendanaan kegiatan
c) Perancangan : partisipasi dalam pengambilan keputusan
d) Pelelangan : partisipasi swasta dalam pembangunan fisik
e) Pelaksanaan dan Supervisi : partisipasi masyarakat sebagai tenaga kerja,
partisipasi masyarakat dalam pengadaan bahan bangunan
f) Monitoring dan Evaluasi : partisipasi masyarakat dalam proses evaluasi dan
monitoring pelaksanaan pembangunan.
LuasLantaiDasar
BC
TotalLuasL ahan
Sedangkan Land Use Intensity (LUI) adalah sistem dengan skala angka
dirancang untuk mengukur intensitas penggunaan lahan dengan
mengintrepetasikan luas lantai dengan luas area. Prinsip LUI merupakan
perluasan FAR, karena di dalamnya terdapat perbandingan ruang parkir,
open space, ruang rekreasi, serta ruang simpan mobil terhadap luas lantai
seluruhnya, yang diperoleh melalui tabel LUI
Dalam rangka meningkatkan kualitas hidup dan keseimbangan ekologi
setempat maka perlu diatur tingkat intensitas pemanfaatan lahan dengan
E. Aksesbilitas Pergerakan
Analisis tentang tentang transportasi dalam hal pergerakan, prasarana
jalan, angkutan dan tempat parkir kendaraan akan menjadi salah satu
bagian terpenting dalam kegiatan penataan ruang. Bertujuan untuk
mengetahui perkiraan kebutuhan dimensi jalan sesuai dengan fungsi jalan,
penentuan letak pangkalan angkutan yang strategis, kinerja jalan yang
diinginkan, titik-titik bangkitan sebagai titik transfer, serta akses baru
terhadap koridor. Bahan yang dianalisa berupa data jaringan jalan,
prasarana jalan, rute angkutan, simpul – simpul pergerakan dan tempat
parkir.
Sistem jaringan jalan yang direncanakan disesuaikan dengan sistem
jalan eksisting sebagai embrio pengembangan sistem jalan yang lebih
lengkap. Sistem jalan utama kawasan rencana meliputi:
- Jalan utama kawasan yang menghubungkan antara wilayah atau
kawasan rencana dengan kecamatan Rimbo serta ibukota Jambi melalui
jalan Batanghari
- Jalan utama kawasan yang menghubungkan antara wilayah atau
kawasan rencana dengan Kabupaten Tebo dan sekitarnya melalui jalan
Batanghari
- Jalan utama kawasan yang menghubungkan antara wilayah atau
kawasan rencana dengan Kabupaten Tebo di Utara kawasan melalui
jalan Tabir
- Jalan utama kawasan yang menghubungkan antara kawasan rencana
dengan Kabupaten Merangin melalui jalan Pelepat.
Sarana transportasi publik yang tersedia saat ini masih belum cukup
memadai untuk melayani kebutuhan lokal meskipun saat ini telah mucul
indikasi keramaian pada titik-titik tertentu terutama di sepanjang jalan koridor
Batanghari. Namun rencana mempersiapkan infrastruktur yang lengkap dan
memadai harus mulai menjadi fokus perhatian pembangunan kawasan
rencana. Pergerakan lokal lebih banyak bergantung pada kendaraan pribadi
seperti sepeda motor dan mobil serta sebagian kendaraan sewa berupa
mobil sewa serta ojek sedangkan bus umum dalam skala lokal atau sarana
transportasi publik lainnya belum direncanakan sepenuhnya. Bus antar kota
yang menghubungkan antara kawasan rencana dengan kawasan di
E. Ruang Terbuka
Kawasan Pasar Kuamang Kuning pada umumnya lahan perkebunan
dan area pertanian sebagai lahan garapan penduduk lokal. Ruang terbuka
berupa area perkebunan dan pertanian perlu dilestarikan keberadaannya
dan diatur komposisinya, mengingat bahwa pendapatan terbesar bagi
daerah adalah pada kedua sektor tersebut selain perdagangan/ komersial.
Untuk mengantisipasi terjadinya degradasi lingkungan akibat
pemusatan kegiatan yang berlangsung di sepanjang koridor utama
kawasan jalan Batanghari maka perlu direncanakan ruang-ruang terbuka
yang ditujukan sebagai paru-paru kota sekaligus sebagai taman atau pusat
rekreasi. Komposisi yang paling ideal antara area terbangun dengan area
tidak terbangun (ruang terbuka) adalah 60% berbanding 40%. Selain
rencana ruang terbuka sebagai taman atau pusat rekreasi di sekitar pusat
kota, rencana ruang terbuka dengan mengubah morfologi jalan di sekitar
simpul/node dapat diterapkan pula dengan tujuan untuk memberikan
penanda area gerbang masuk keluar kawasan Pasar Kuamang Kuning
serta meningkatkan kualitas dan aksesbilitas visual pengendara di sekitar
simpul utama, di keempat penjuru koridor utama kawasan.
Selain mengatur blok-blok kawasan sesuai dengan tata guna lahannya
atau fungsi lahan, ketinggian bangunan yang memperhatikan skyline
kawasan perlu diatur sedini mungkin. Kawasan Pasar Kuamang Kuning
memiliki 4 nodal (titik simpul) utama dengan karakter kawasan yang
berbeda, yaitu:
- Simpul Utara yang mengarah ke kawasan kabupaten Tebo dan
sekitarnya dihubungkan oleh jalan Tabir.
- Simpul Selatan yang mengarah ke kabupaten Merangind an sekitarnya
dihubungkan oleh jalan Pelepat.
- Simpul Barat yang mengarah ke ibukota Jambi dan kecamatan Rimbo
dan sekitarnya yang dihubungkan oleh jalan Batanghari
- Simpul Timur yang mengarah ke Kabupaten Tebo dan sekitarnya yang
dihubungkan oleh jalan Batanghari.
Keempat simpul tersebut memiliki desain morfologi tertentu sebagai
penanda gerbang masuk dan keluar kawasan Pasar Kuamang Kuning
sebagai pusat kota/Kecamatan Pelepat Ilir.
Gambar 5.11. Analisis Titik Nodal/Titik Simpul Kawasan sebagai Gerbang Kawasan
F. Jaringan Utilitas
Sebagai bagian dari pelayanan daerah terhadap kebutuhan masyarakatnya,
maka rencana sistem utilitas kawasan yang meliputi jaringan air minum,
listrik, telepon, drainase, limbah dan sampah harus dipikirkan secara integral
dengan berbagai rencana sistem kawasan lainnya.
a. Air Minum
Secara umum kebutuhan Air bersih pada wilayah perencanaan yang
dilayani oleh PDAM Tirta Batanghari telah cukup memenuhi. Kondisi
topografi dan lapisan tanah di lokasi memungkinkan mengambil sumber
air baku dari sumber air permukaan, yaitu Sungai Batanghari dan Sumur
Bor
b. Listrik
Pelayanan jaringan listrik dari PLN untuk wilayah perencanaan sudah
terpenuhi, termasuk wilayah pinggiran kota. Pemeliharaan lampu-lampu
jalan, penerangan taman kota serta penerangan fasilitas umum, perlu
menjadi perhatian pihak Pemda. Pendistribusian tenaga listrik dan
gardu induk/gardu penghubung sampai ke pelanggan melalui jaringan
distribusi sebagai berikut:
- Jaringan distribusi tegangan rendah.
- Jaringan distribusi listrik tegangan menengah.
- Gardu Distribusi, dengan perencanaan:
Peremajaan dan penambahan kapasitas gardu distribusi lama
yang mengacu beban lama dan untuk memenuhi penambahan
kebutuhan daya.
Membangun gardu listrik kemudian disesuaikan dengan
peningkatan kebutuhan daya listrik dan tumbuhnya pusat-pusat
beban yang baru.
c. Telepon
Pelayanan telepon didistribusikan oleh PT. TELKOM dan sampai
dengan saat ini sistem jaringan Telepon Kota sudah dalam kondisi
jenuh dimana pelayanan jaringan kabel udara dalam kondisi sesuai
dengan perencanaan. Untuk membantu sistem pelayanan Telpon Kabel
udara saat ini adalah dengan memperkenalkan sistem telpon tanpa
kabel (selular).
d. Drainase
Saluran drainase dan rioolering kota sepanjang jalan-jalan utama baru
ada di jalan utama dengan street devider sewdangkan pada jalan yang
lain masih minim bahkan belum ada. Air hujan dan air buangan masih
menjadi satu mengalir menuju Sungai Batanghari sebagai tempat
pembuangan terakhir. Kondisi lokasi sebagian masih merupakan daerah
rawa dan daerah yang periodik tergenang, dikarenakan kondisi
topografi.
e. Limbah
Utilitas pembuangan air limbah merupakan jaringan semua jenis air
buangan (air kotor) baik dari rumah tangga, limbah padat kotoran
manusia, limbah industri. Pengelolaan limbah manusia saat ini
dilakukan secara individual dan semi komunal oleh masyarakat melalui
sarana jamban keluarga, jamban sederhana dan sarana MCK. Adapun
permasalahan yang timbul di wilayah perencanaan akibat belum
tersedianya jaringan limbah adalah :
Sebagian masyarakat, terutama yang berpenghasilan rendah
menggunakan sungai sebagai tempat membuang hajat, selain itu,
bagi yang mempunyai closet langsung membuang limbanya ke
sungai.
Sistem pembuangan yang ada masih dibuang ke Septic Tank dan
ditimbun dibelakang rumah. Hal ini memberikan dampak yang
kurang baik bagi lingkungan karena lumpur Septic Tank memiliki
BOD tinggi.
Untuk menghindari tercemarnya air sungai, maka sebaiknya sebelum
disalurkan ke sungai, diupayakan proses penjernihan dengan sumur
resapan dan kolam-kolam, dengan model kolam penjernihan dengan
kolam terbuka dan menggunakan ikan sebagai media uji coba.
f. Sampah
Sistem pembuangan sampah di wilayah permukiman dan kawasan
perdagangan dikoordinasi oleh Dinas Perkotaan Kabupaten, dibawah
pengawasan Sub Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Selain itu bagi
penduduk di perkampungan masih membuang sampah dengan cara
H. Perencanaan Pariwisata
Mengingat bahwa kegiatan perekonomian di kawasan Pasar Kuamang
Kuning sebagian besar masih berbasis pada ekonomi mikro/ tradisional
yang bertumpu pada usaha untuk memenuhi kebutuhan masyarakat lokal,
maka potensi pariwisata berupa pusat perdagangan dalam skala modern
tidak dimiliki. Pasar Kuamang Kuning sebagai pasar tradisional dapat
menjadi ikon pariwisata lokal dengan syarat bahwa penyiapan infrastruktur
yang mendukung rencana tersebut segera dipersiapkan termasuk produk-
produk khas lokal yang akan dijual dan dapat menarik wisatawan untuk
transit atau tinggal di dalam kawasan.
BAB II
DELINEASI KAWASAN PASAR KUAMANG
KUNGING KECAMATAN PELEPAT ILIR
KABUPATEN BUNGO
2.1. PENGERTIAN
Kuamang kuning adalah salah satu wilayah yang penuh potensi khususnya
dalam bidang perkebunan karena melalui hasil perkebunan masyarakat kuamang
kuning dapat hidup lebih baik dan kesejahteraanya kian terlihat. Hal tersebut berkat
kerja keras masyarakat dan juga segenap pemerintah daerah. Dari hasil
perkebunan pula wilayah kuamang kuning dapat memberikan kontribusi pendapatan
daerah yang nilainya cukup baik.
Dampak dari peningkatan pendapatan ekonomi dari sektor perkebunan, baik
terhaddap kehidupan masyarakat secara pribadi maupun kontribusinya terhadap
pemerintah daerah, maka kegiatan ekonomi setempat juga meningkat. Hal ini juga
berdampak pada meningkatnya tingkat daya beli penduduk, yang berakibat
meningkatnya tuntutan kebutuhan akan kenyamanan hidup.
Sejalan dengan meningkatnya taraf hidup dan tuntutan kenyamanan, maka
kebutuhan ruang yang aman dan nyaman-pun menjadi tuntutan utam, sehingga
aktivitas warganya semakin baik dan berkualitas. Karena itu pemerintah setempat
berkeinginan untuk meningkatkan dan menata kawasan dan lingkungan dimana
menjadi area pokok kegiatan masyarakatnya, yaitu Kawasan Pasar Kuamang
Kuning dan sekitarnya.
Kawasan Pasar Kuamang Kuning adalah kawasan berkembang cepat,
mengingat potensi perkebunan sangat cepat mendorong perkembangan
perekonomian. Hal ini dapat dilihat beberapa fungsi bangunansebagai fasilitas, yang
mewadahi aktivitas warganya sedemikian ramai dan padat. Juga memperhatikan
mobilitas masyarakat, mulai dari anak-anak hingga orangtua, serta aktivitasnya,
maka secara menyeluruh kawasan Pasar Kuamang Kuning sangat berpotensi untuk
menuntut kebutuhan ruang untuk mewadahi aktivitasnya. Oleh karena itu penataan
Kawasan Pasar Kuamang Kuning haruslah memperhatikan kondisi dan potensi ini
sebagai langkah awal dalam pemahaman karakteristik masyarakatnya serta
kebutuhan aktivitas dan wadahnya, yang pada akhirnya memerlukan fasilitas sesuai
tingkat kenyamanannya.
Disamping itu perlu juga memperhatikan permasalah-permasalahan yang
terjadi dilapangan, sebagai rambu-rambu dalam rangka menata lingkungan fisik
tempat masyaraktnya beraktivitas, terutama adalah kebiasaan-kebiasaan, baik
secara sosial maupun adat.
Gambar-gambar berikut menunjukkan beberapa fasilitas fungsi bangunan
yang ada di Kawasan sekitar Pasar Kuamang Kuning dan karakter bangunannya
serta identifikasi kondisi lingkungan disepanjang koridor jalan Batanghari.
2.3.1 Pengertian
Penyusunan dokumen RTBL dapat dilaksanakan pada suatu
kawasan/ lingkungan bagian wilayah Kabupaten atau Kota, kawasan
perkotaan dan atau pedesaan, yang dapat diidentifikasi sebagai kawasan
baru berkembang cepat, kawasan terbangun, atau gabungan (campuran),
mencakup suatu lingkungan atau kawasan dengan luas 5 – 60 hektar (Ha),
dengan ketentuan sebagai berikut:
Kota Metrop[olitan dengan luasan minimal 5 Ha,
Kota besar/ sedang dengan luasan 15 – 60 Ha
Kota kecil/ desa dengan luasan 30 – 60 Ha
7.1. PENGERTIAN
Tujuan yang akan dicapai dari visi tersebut di atas adalah, kawasan Pasar
Kuamang Kuning diharapkan dapat berperan sebagai ruang publik yang berkarakter
budaya dan berskala manusia, dengan fungsi sebagai :
Daya tarik sekaligus magnet kegiatan bagi para pengunjung serta pusat kawasan
yang berkarakter budaya dan berperan sebagai ruang sosial masyarakat kota
Kawasan perdagangan yang diarahkan pada perdagangan eceran formal dan
informal, ekonomi kecil dan menengah yang berbasiskan masyarakat.
Kawasan Wisata Budaya yang berkarakter khas lokal
Kawasan pusat pemerintahan yang berkarakter dan berwibawa.
Tujuan yang akan dicapai oleh Kawasan Pasar Kuamang Kuning berdasarkan
visi misi pembangunan daerah Kabupaten Bungo adalah menciptakan kawasan Pasar
Kuamang Kuning yang secara berkelanjutan dapat mempertahankan karakteristik
lokal, yaitu sebagai sebuah sentra perdagangan/perekonomian kerakyatan yang
khas dengan senantiasa melestarikan potensi lahan pertanian, perkebunan dan hutan
sekaligus sebagai sebuah sentra permukiman/ ruang huni yang berwawasan
lingkungan dengan didukung oleh berbagai fasilitas atau sarana prasarana umum
yang memadai.
VII-1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VII-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Visi pembangunan Kabupaten Bungo yaitu “Bungo yang Mandiri, Aman dan
Sejahtera tahun 2016 atau disingkat menjadi BUNGO MAS 2016.” Dalam rangka
mencapai visi pembangunan daerah, maka Pemerintah Kabupaten Bungo telah
menyusun misi-misi pembangunan daerahnya yaitu:
7. Mewujudkan kawasan perkotaan dan perdesaan yang sehat dan menarik untuk
kegiatan ekonomi dan sosial budaya melalui partisipasi aktif masyarakat;
VII-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VII-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VII-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Inner core
VII-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Gambar 7.2. Konsep Pengembangan Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VII-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
8.1. PENGERTIAN
oleh lokasi ibukota Kecamatan Pelepat Ilir, Kuamang Jaya, yang mencakup
kawasan rencana Pasar Kuamang Kuning. Dalam perencanaan kawasan Pasar
Kuamang Kuning, potensi lokal dan berbagai peluang yang mungkin terjadi harus
menjadi landasan utama perencanaan yang berarti bahwa konsep rencana
pengembangan kawasan akan berpijak pada kondisi eksisting namun dengan tetap
menata kembali struktur ruang kawasan Pasar Kuamang Kuning sehingga tercipta
aksesbilitas lokal yang tinggi dan meningkatkan karakter kawasan.
VIII-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
1. Guna Lahan
Kawasan Pasar Kuamang Kuning sebagai bagian dari kawasan pusat
Kecamatan Pelepat Ilir yang mewadahi berbagai macam fungsi yaitu
kegiatan perdagangan, pemerintahan, bisnis jasa dan barang,
perkantoran, permukiman, fasilitas umum dan sosial yang mencakup
fasilitas ibadah, jasa, kesehatan, transportasi, pendidikan dan rekreasi.
2. Peran Ekonomi
Kawasan Pasar Kuamang Kuning merupakan pusat perdagangan
tradisional dan modern yang memiliki peran strategis sebagai wilayah
lintasan utama yang menghubungkan antara kawasan kecamatan Rimbo
dan Kotamadya Jambi dengan kawasan Kabupaten Tebo dan sekitarnya.
Potensi perekonomian lokal bergerak pada hasil/produk pertanian,
perkebunan dan hutan sehingga secara fisik usaha pelestarian terhadap
lahan-lahan tersebut harus memperoleh prioritas di samping perlunya
penataan terhadap berbagai fasilitas dan sarana kawasan yang semakin
mendukung kegiatan pemerintahan, perekonomian dan
permukiman/hunian.
VIII-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Gambar 8.1. Konsep Struktur Peruntukan Lahan Kawasan Pasar Kuamang Kuning
VIII-9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-14
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-15
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Keberadaan jalur utama yang terbagi menjadi dua arah dengan pemisah
(street divider) perlu diimbangi dengan pengaturan perhentian, perparkiran
dan jalan-jalan lingkungan yang terhubung, agar pemakai jalan, warga kota
beraktivitas dengan aman dan nyaman. Pengaturan parkir diarahkan lebih
bersifat off-street yang sebaiknya disediakan di depan area / lahan terutama
di sepanjang jalan Batanghari terutama off-street parking area pada
kompleks bangunan komersial/pertokoan, perkantoran maupun institusi lain.
VIII-17
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-18
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-21
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-22
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-24
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-25
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
depan baik dari kapasitas maupun penempatan intalasi pada jalur yang
dilaluinya. Sistem drainase di sepanjang jalan kawasan harus direncanakan
bersinergi atau berbarengan dengan rencana sistem jalan lokal.
VIII-27
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
VIII-29
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
9.1. PENGERTIAN
Bagian ini akan membahas secara detail tentang berbagai rencana dan
rancangan kawasan terkait sebagai pengembangan dari Konsep Rancangan yang
telah dibahas pada bab sebelumnya (Blok Pengembangan). Blok Pengembangan
rencana dan rancangan Kawasan Pasar Kuamang Kuning akan mengatur struktur
ruang kawasan melalui penataan kembali seluruh elemen bangunan dan ruang terbuka
eksisting (solid-void) dengan konsentrasi kegiatan perencanaan dan perancangan
pada 7 (tujuh) sub kawasan. Ketujuh sub-kawasan tersebut merupakan spot area
strategis yang dinilai potensial menjadi generator bagi pengembangan seluruh
kawasan Pasar Kuamang Kuning pada masa yang akan datang. Sub-kawasan Koridor
Timur Kuamang Kuning Tiga zona pengembangan kawasan mencakup 8 (delapan)
sub kawasan dan spot area sebagai berikut:
IX-1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
IX-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
IX-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
2
4
5
6 3 7 8
Keterangan Panduan
Tujuan :
Mengoptimalkan fungsi kawasan dengan mengarahkan beberapa bagian kawasan sesuai
dengan fungsi dan peruntukannya.
Setiap bagian kawasan diarahkan untuk memberikan kekuatan karakter yang mendukung
citra kawasan melalui peningkatan kualitas lingkungan kawasan yang terbentuk.
Pengendalian unsur-unsur :
Peruntukan Lahan, Intensitas Pemanfaatan Lahan, Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung,
Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau, Tata Bangunan, Tata Kualitas Lingkungan, Sistem
Prasarana dan Utilitas Lingkungan.
IX-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
IX-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,2
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 2 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/ parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan arsitektur tradisional Melayu Jambi
yang kuat.
IX-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
IX-8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
IX-10
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,2
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 2 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-11
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan arsitektur tradisional Melayu Jambi
yang kuat.
IX-12
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
IX-13
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-14
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
1. Struktur Peruntukan Lahan
Kawasan untuk fungsi campuran yang terdiri dari fungsi religius , perdagangan skala
menengah ke atas, fasum-fasos, pemerintahan
2. Intensitas Pemanfaatan Lahan
Aturan tinggi max : 3 lantai, KDB : 40%-60%, KLB : 0,8-1,8; GSB : mengikuti aturan
setempat
3. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Jalan arteri primer, jalan kolektor dan jalur pedestrian di dalam area, parkir off street
menggunakan area parkir yang telah disediakan di dalam kompleks pertokoan dan Masjid
4. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Tata hijau sepanjang jalur jalan, pohon pengarah dan peneduh pada batas lahan dan parkir
area
5. Tata Bangunan
Fasade & deretan massa membentuk jajaran pelingkupan, karakter bangunan konteks
dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan modern
6. Tata Kualitas Lingkungan
Penataan massa dan elemen streetscape untuk meningkatkan kualitas visual koridor
kawasan dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan
modern
7. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Penempatan utilitas pada sisi jalan yang sama/di bawah tanah, penempatan prasarana &
utilitas
IX-15
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 -1,8
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 2-3 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir
di dalam pertokoan dan Masjid.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-16
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih hendaknya selaras dengan tema dan citra
kawasan.
IX-17
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
IX-18
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-19
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
1. Struktur Peruntukan Lahan
Kawasan untuk fungsi campuran yang terdiri dari fungsi perdagangan, fasum-fasos,
pemerintahan
2. Intensitas Pemanfaatan Lahan
Aturan tinggi max : 3 lantai, KDB : 40%-60%, KLB : 0,8-1,8; GSB : mengikuti aturan
setempat
3. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Jalan arteri primer, jalan kolektor dan jalur pedestrian di dalam area, parkir off street
menggunakan area parkir yang telah disediakan di dalam kompleks pertokoan dan Masjid
4. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Tata hijau sepanjang jalur jalan, pohon pengarah dan peneduh pada batas lahan dan parkir
area
5. Tata Bangunan
Fasade & deretan massa membentuk jajaran pelingkupan, karakter bangunan konteks
dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan modern
6. Tata Kualitas Lingkungan
Penataan massa dan elemen streetscape untuk meningkatkan kualitas visual koridor
kawasan dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan
modern
7. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Penempatan utilitas pada sisi jalan yang sama/di bawah tanah, penempatan prasarana &
utilitas
IX-20
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,8
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 3 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-21
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan arsitektur tradisional Melayu Jambi
yang kuat.
IX-22
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
IX-23
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
b. Ruang terbuka hijau untuk umum berupa tanaman yang ditanami rumput,
tanaman hias dan dibatasi sekelilingnya dengan penghijauan dengan
pepohonan peneduh.
c. Bagian halaman yang digunakan untuk parkir kendaraan, dimana terdapat
bagian yang tidak digunakan untuk parkir dapat diolah lansekapnya dengan
tata hijau.
d. Pemilihan tanaman sebaiknya disesuaikan dengan karakter setempat dan
tidak menimbulkan banyak sampah dedaunan.
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-24
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
1. Struktur Peruntukan Lahan
Kawasan untuk fungsi campuran yang terdiri dari fungsi religius , perdagangan skala
menengah ke atas, fasum-fasos, pemerintahan
2. Intensitas Pemanfaatan Lahan
Aturan tinggi max : 3 lantai, KDB : 40%-60%, KLB : 0,8-1,8; GSB : mengikuti aturan
setempat
3. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Jalan arteri primer, jalan kolektor dan jalur pedestrian di dalam area, parkir off street
menggunakan area parkir yang telah disediakan di dalam kompleks pertokoan dan Masjid
4. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Tata hijau sepanjang jalur jalan, pohon pengarah dan peneduh pada batas lahan dan parkir
area
5. Tata Bangunan
Fasade & deretan massa membentuk jajaran pelingkupan, karakter bangunan konteks
dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan modern
6. Tata Kualitas Lingkungan
Penataan massa dan elemen streetscape untuk meningkatkan kualitas visual koridor
kawasan dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan
modern
7. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Penempatan utilitas pada sisi jalan yang sama/di bawah tanah, penempatan prasarana &
utilitas
IX-25
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,8
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 3 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-26
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
5. Bentuk massa
a. Bentuk massa tunggal dan kelompok masa (multi masa), berdiri sendiri
dalam tapak, arahan untuk menjaga karakter massa bangunan.
b. Bangunan baru dapat berupa bangunan utama dan bangunan sekunder.
c. Bangunan sekunder harus ditempatkan di bagian yang tidak menonjol bila
dilihat dari daerah publik (jalan)
d. Mematuhi GSB yang berlaku di area tersebut.
D. ATURAN ANJURAN
4. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
5. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan arsitektur tradisional Melayu Jambi
yang kuat.
Gubahan Massa dan Wajah Jalan (streetscape)
IX-27
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
6. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-29
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
1. Struktur Peruntukan Lahan
Kawasan untuk fungsi campuran yang terdiri dari fungsi religius , perdagangan skala
menengah ke atas, fasum-fasos, pemerintahan
2. Intensitas Pemanfaatan Lahan
Aturan tinggi max : 3 lantai, KDB : 40%-60%, KLB : 0,8-1,8; GSB : mengikuti aturan
setempat
3. Sistem Sirkulasi dan Jalur Penghubung
Jalan arteri primer, jalan kolektor dan jalur pedestrian di dalam area, parkir off street
menggunakan area parkir yang telah disediakan di dalam kompleks terminal
4. Sistem Ruang Terbuka dan Tata Hijau
Tata hijau sepanjang jalur jalan, pohon pengarah dan peneduh pada batas lahan dan parkir
area
5. Tata Bangunan
Fasade & deretan massa membentuk jajaran pelingkupan, karakter bangunan konteks
dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan modern
6. Tata Kualitas Lingkungan
Penataan massa dan elemen streetscape untuk meningkatkan kualitas visual koridor
kawasan dengan pendekatan desain arsitektural campuran antara tradisional dengan
modern
7. Sistem Prasarana dan Utilitas Lingkungan
Penempatan utilitas pada sisi jalan yang sama/di bawah tanah, penempatan prasarana &
utilitas
IX-30
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,8
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 3 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
c. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
d. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-31
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan arsitektur tradisional Melayu Jambi
yang kuat.
Gubahan Massa dan Wajah Jalan (streetscape)
Setiap bangunan yang memiliki orientasi menghadap jalan utama diusahakan
membentuk streetwall/frontage yang baik dengan pendekatan desain
arsitektural campuran antara tradisional dengan modern pada fungsi
perdagangan/komersial sedangkan pada bangunan publik dan fasilitas umum
IX-32
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
IX-33
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
b. Ruang terbuka hijau untuk umum berupa tanaman yang ditanami rumput,
tanaman hias dan dibatasi sekelilingnya dengan penghijauan dengan
pepohonan peneduh.
c. Bagian halaman yang digunakan untuk parkir kendaraan, dimana terdapat
bagian yang tidak digunakan untuk parkir dapat diolah lansekapnya dengan
tata hijau.
d. Pemilihan tanaman sebaiknya disesuaikan dengan karakter setempat dan
tidak menimbulkan banyak sampah dedaunan.
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya
(public art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-34
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
IX-35
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,2
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 2 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-36
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
5. Bentuk massa
a. Bentuk massa tunggal dan kelompok masa (multi masa), berdiri sendiri
dalam tapak, arahan untuk menjaga karakter massa bangunan.
b. Bangunan baru dapat berupa bangunan utama dan bangunan sekunder.
c. Bangunan sekunder harus ditempatkan di bagian yang tidak menonjol bila
dilihat dari daerah publik (jalan)
d. Mematuhi GSB yang berlaku di area tersebut.
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan desain arsitektur modern yang
kuat.
Gubahan Massa dan Wajah Jalan (streetscape)
IX-37
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
b. Ruang terbuka hijau untuk umum berupa tanaman yang ditanami rumput,
tanaman hias dan dibatasi sekelilingnya dengan penghijauan dengan
pepohonan peneduh.
c. Bagian halaman yang digunakan untuk parkir kendaraan, dimana terdapat
bagian yang tidak digunakan untuk parkir dapat diolah lansekapnya dengan
tata hijau.
d. Pemilihan tanaman sebaiknya disesuaikan dengan karakter setempat dan
tidak menimbulkan banyak sampah dedaunan.
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-39
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Komponen Perancangan
IX-40
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
A. ATURAN WAJIB
Koefisien Lantai Bangunan : 0,8 - 1,2
Koefisien Dasar Bangunan : 40%-60%
Ketinggian Bangunan Maksimum : 2 lantai
Ruang Terbuka Umum : Trotoar lebar maksimal 1,5 meter
Off street parking system/parkir di
dalam kompleks pertokoan, perkantoran
dan permukiman.
B. ATURAN TAMBAHAN
1. Pengembangan peta intensitas di bawah ini tidak berlaku untuk :
a. Pembangunan yang sedang berlangsung dan telah mendapat persetujuan
menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta-peta
intensitas yang ada.
b. Proposal atau usulan pembangunan yang telah mendapat persetujuan
untuk menggunakan tingkat intensitas yang lebih tinggi daripada peta
intensitas
2. Segala peraturan yang belum diatur dalam ketentuan ini harus mengacu pada
peraturan dan ketentuan lain yang berlaku
IX-41
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
5. Bentuk massa
a. Bentuk massa tunggal dan kelompok masa (multi masa), berdiri sendiri
dalam tapak, arahan untuk menjaga karakter massa bangunan.
b. Bangunan baru dapat berupa bangunan utama dan bangunan sekunder.
c. Bangunan sekunder harus ditempatkan di bagian yang tidak menonjol bila
dilihat dari daerah publik (jalan)
d. Mematuhi GSB yang berlaku di area tersebut.
D. ATURAN ANJURAN
1. Kualitas Fungsional
Organisasi dan Keterkaitan Fungsi
Keterkaitan antar fungsi di dalam satu blok dan di dalam bangunan baik secara
vertikal maupun horisontal harus diperhatikan agar skenario perancangan kota
dapat berjalan dengan baik
2. Kualitas Visual
Estetika dan Kinerja Arsitektural
Desain arsitektural yang dipilih selaras dengan citra kawasan dan dalam kasus
spot area ini dirancang dengan pendekatan desain arsitektur modern yang
kuat.
Gubahan Massa dan Wajah Jalan (streetscape)
IX-42
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
3. Kualitas Lingkungan
Pencahayaan
a. Lampu-lampu menerangi koridor jalan termasuk simpul persimpangan
b. Pencahayaan pada fasade bagian atas bangunan dimungkinkan.
b. Ruang terbuka hijau untuk umum berupa tanaman yang ditanami rumput,
tanaman hias dan dibatasi sekelilingnya dengan penghijauan dengan
pepohonan peneduh.
c. Bagian halaman yang digunakan untuk parkir kendaraan, dimana terdapat
bagian yang tidak digunakan untuk parkir dapat diolah lansekapnya dengan
tata hijau.
d. Pemilihan tanaman sebaiknya disesuaikan dengan karakter setempat dan
tidak menimbulkan banyak sampah dedaunan.
Kepentingan Umum
a. Dianjurkan menyediakan sarana umum berupa open space, telepon umum,
kotak sampah, bangku taman, patung, kolam atau karya seni lainnya (public
art)
b. Di jalur pedestrian sekitar pasar yang dilalui oleh kendaraan umum harus
disediakan tempat pemberhentian kendaraan (halte) dengan memperlebar
badan jalan.
IX-44
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
10.1. PENGERTIAN
Tujuan yang akan dicapai adalah menciptakan kawasan Pasar Kuamang Kuning
yang berkarakter lokal, yaitu sebagai sebuah sentra perdagangan/perekonomian
kerakyatan yang khas dengan senantiasa melestarikan potensi lahan pertanian,
perkebunan dan hutan sekaligus sebagai sebuah sentra permukiman/ ruang huni
yang berwawasan lingkungan dengan didukung oleh berbagai fasilitas atau
sarana prasarana umum yang memadai.
2
4
5
6 3 8 7
X-1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
X-9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XI - 1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
c. Pinjaman Daerah
XI - 2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
a. Pengelolaan pajak dan retribusi. Dalam hal ini diupayakan agar PAD
dapat diperoleh secara netral, harus ada hubungan yang jelas antara
manfaat dan biaya riil dari pungutan yang dikenakan pada kawasan
RTBL, memperhitungkan pengaruh kebijaksanaan pungutan terhadap
distribusi pendapatan masyarakat dan meminimalkan biaya pungutan
serta meningkatkan ketaatan wajib pajak / retribusi daerah
XI - 3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XI - 4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
detail kawasan studi (spot area) sesuai peta blok pengembangan yang telah
ditetapkan, yang terbagi sebagai berikut:
4
2
1
3 4
5
Tabel 11.1
XI - 5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Tabel 11.2
XI - 6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Tabel 11.3
XI - 7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
Tabel 11.4
Tabel 11.5
XI - 8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XI - 9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XI - 10
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
o BOOT (Build, Own and Operate and Transfer), investor akan membangun
proyek diatas tanah milik Pemda, setelah selesai investor dapat
mengoperasikan secara komersial dalam jangka waktu tertentu. Setelah
masa opersionalnya berakhir, pengelolaan diserahkan Pemerintah
Daerah
o BOO (Build, Own and Operate), investor akan membangun proyek diatas
tanah milik Pemda, setelah selesai proyek langsung dihibahkan kepada
Pemda dan investor dapat mengoperasikan bangunan tersebut dalam
jangka waktu tertentu
o BOL (Build, Own and Lease), setelah investor melaksanakan
pembangunan di atas tanah milik Pemda, investor langsung
menghibahkan proyek tersebut kepada Pemda. Sementara investor
memperoleh hak opsi menyewakan bangunan komersial tersebut.
Dari bentuk-bentuk kerjasama ini, terlihat bahwa kepemilikan proyek
sepenuhnya berada di tangan Pemerintah Daerah
XI - 11
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 1
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 2
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 3
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 4
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 5
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 6
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
lanjutan……………
XII - 7
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 8
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 9
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 10
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 11
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
LAPORAN AKHIR Penyusunan RTBL Kawasan Pasar Kuamang Kuning, Kabupaten Bungo
XII - 12
PT. GANES ENGINEERING CONSULTANT
Tabel 6.1. Program Investasi Area Ruang Terbuka Publik
Ruang Terbuka Hijau (RTH)
No Program Kegiatan Volume Harga Satuan Total
Jumlah Satuan
1 CON BLOCK JALUR PEJALAN KAKI 4618 M² Rp 125.000 Rp 577.250.000
2 CON BLOCK AREA DUDUK 116 M² Rp 125.000 Rp 14.500.000
3 COVERING RUMPUT 5512,1 M² Rp 80.000 Rp 440.968.000
4 DRAINASE 669,1 M³ Rp 300.000 Rp 200.730.000
5 KANSTEEN 1230,5 M' Rp 80.000 Rp 98.440.000
6 POHON PENEDUH 38 UNIT Rp 150.000 Rp 5.700.000
7 TANAMAN PERDU 210 UNIT Rp 125.000 Rp 26.250.000
8 LAMPU TAMAN 41 UNIT Rp 2.500.000 Rp 102.500.000
9 TPS 20 UNIT Rp 300.000 Rp 6.000.000
10 BANGKU TAMAN 1 24 UNIT Rp 750.000 Rp 18.000.000
11 BANGKU TAMAN 2 2 UNIT Rp 750.000 Rp 1.500.000
12 BANGKU TAMAN 3 2 UNIT Rp 750.000 Rp 1.500.000
13 BANGKU TAMAN 4 48 UNIT Rp 750.000 Rp 36.000.000
Jumlah Anggaran Biaya / Total Harga Rp 1.529.338.000
Terbilang #Tiga Belas Milyar Lima Ratus Empat Puluh Dua Juta Tiga Ratus Dua Belas Ribu Rupiah#