Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
ABSTRACT
Background: Chronic Energy Deficiency (CED )is condition which mother’s lack nutrition for long time and
impact for mother’s and fetus health. Suplementary food recovery for CED pregnant women is one of efforts
Palembang city Health office to resolve this problem. However, evaluation about this program until now.
The aim this study to know effectiveness the suplementary food recovery for Chronic Energy Deficiency
pregnant women program.
Methods: this study used Concurrent Mixed Metdhods design. Informants in qualitative research are 6
people, consist of 1 key informant (Health Department Health Care Staff) and 5 supporting informant
(nutritionist Community Health Centers). Quantitative samples were all of pregnant women with size <23.5
cm upper arm Circumference whose accept supplementary recovery the number were 109 people. Data was
analysed used Wilcoxon Test.
Result: All components of implementation Suplementary food recovery Programs in input, process and
output has implemented according to the plan. Based on the analysist show there is a difference size of
Superior Arm Circumference before and after Suplementary Feeding on CED during pregnancy with p=
0.001 (p<0.05).
Conclusion: Implementation of Suplementary Suplementary food recovery Programs for CED pregnant
women in Palembang has implemented according to the plan. But need increasing some data in form report
and need monitoring and output rating after implemented programs.
Keywords: Effectivenes, suplementary food recovery, programs
ABSTRAK
Latar Belakang: Kekurangan Energi Kronis (KEK) merupakan keadaan dimana ibu mengalami kekurangan
makanan dalam jangka waktu lama yang dapat mengakibatkan dampak kesehatan pada ibu dan janin.
Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil KEK merupakan salah satu upaya Dinas
Kesehatan Kota Palembang untuk mengatasi masalah tersebut. Namun, hingga saat ini belum ada evaluasi
terhadap pelaksanaan program pemberian makanan tambahan dalam mengatasi KEK pada ibu hamil.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan
pada ibu hamil KEK di kota Palembang.
Metode: penelitian ini menggunakan Concurrent Mixed Method. Informan dalam penelitian Kualitatif
sebanyak 6 orang, yang terdiri dari 1 informan utama (Staf Pelayanan Kesehatan Primer Departemen
Kesehatan) dan 5 informan pendukung (petugas gizi di 5 Puskesmas). Sampel penelitian kuantitatif adalah
semua ibu hamil dengan ukuran Lingkar Lengan Atas <23,5 cm yang menerima makanan tambahan
sebanyak 109 orang. Sedangkan analisis untuk mengetahui efektivitas program Pemberian Makanan
Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil KEK dengan menggunakan Wilcoxon Test.
Hasil: Semua komponen implementasi program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan dari input,
proses dan output telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Berdasarkan analisis Wilcoxon Test
menunjukkan ada perbedaan ukuran Lingkar Lengan Atas sebelum dan sesudah Pemberian Makanan
Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil dengan p=0,001 (p<0,05).
Kesimpulan: Implementasi Program Pemberian Makanan Tambahan-Pemulihan pada ibu hamil di
Palembang telah dilaksanakan sesuai dengan rencana. Tetapi perlu menambahkan beberapa data dalam
laporan dan kerjasama dengan kader kesehatan untuk pemantauan dan penilai output setelah program
dilaksanakan.
1
Alamat Koresponding: Rosyati Pastuty, Poltekkes Kemenkes Palembang Jurusan Kebidanan, Jl. Jend Sudirman km.3,5 Komplek RSUP
dr Moh Hoesin Palembang email: rosytuti@yahoo.com
Tabel 1.
Proporsi Ibu Hamil KEK Berdasarkan Usia di Kota Palembang
Berdasarkan hasil analisis Tabel usia 20-35 tahun. Rata-rata usia ibu
1, menunjukan bahwa sebagian besar hamil yang mendapatkan PMT-P adalah
(84,4%) usia ibu hamil yang usia 25,6 tahun.
mendapatkan PMT-P pada kelompok
Tabel 2.
Proporsi Ibu Hamil KEK Berdasarkan Usia Kehamilan di Kota Palembang
aturan atau tidak. Pengawasan dan Dinas Kesehatan Kota Palembang akan
pemantauan dilakukan hanya melaporkan hasil program PMT-P pada ibu
ketika ibu hamil melakukan hamil KEK ke Pemerintah Kota Palembang,
kunjungan ulang (untuk serta Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera
mengambil kembali produk PMT Selatan, sebatas laporan akhir pendistribusian
di puskesmas). Saat itulah petugas PMT-P pada ibu hamil KEK, dikarenakan
gizi memantau pertambahan berat dana program PMT berasal dari APBD I,
badan atau pengukuran LILA ibu APBD II dan APBN.
hamil tanpa menanyakan apakah
PMT-P yang diberikan telah Gambaran Efektifitas Program PMT-P
dikonsumsi sesuai aturan atau Ibu Hamil KEK di Kota Palembang
tidak.
Gambaran efektifitas program PMT-P
c. Output pada Ibu Hamil KEK dapat diketahui
berdasarkan hasil analisis data dari 5
Setiap puskesmas di Kota
puskesmas di Kota Palembang berdasarkan
Palembang melaporkan hasil program PMT
penambahan ukuran LILA setelah pemberian
pada Ibu Hamil ke Dinas Kesehatan Kota
PMT-P.
Palembang. Staf Pelayanan Kesehatan Dasar
Tabel 3.
Efektifitas Program PMT-P pada Ibu Hamil KEK di Kota Palembang
Median
Variabel n Rerata ± s.b p
(Minimum-Maksimum)
LILA Sebelum PMT-P 109 22,0 (20,0–23,5) 22,08±0,97 0,001
LILA Setelah PMT-P 23,5 (20,9–25,0) 23,17±1.01
menyerang ibu hamil dan balita. Program ini lapangan dan berasal dari keluarga
berhasil mengurangi jumlah ibu hamil yang miskin. Dinas Kesehatan Kota
mengalami Kurang Energi Kronis (KEK) Palembang mendapatkan data sasaran
hingga 100% di UPTD Puskesmas Sukatani dari hasil laporan bulanan puskesmas.
dan 60% di UPTD Puskesmas Pasirukem.16 b. Distribusi produk makanan tambahan
Penelitian tentang Survei Intervensi diberikan oleh Seksi Pelayanan
Ibu Hamil Kurang Energi Kronik (KEK) di Kesehatan Dasar Dinas Kesehatan
Kecamatan Jatinangor meskipun hanya Kota Palembang ke petugas gizi di
36,3% ibu hamil yang mendapatkan puskesmas. Selanjutnya petugas gizi
pemberian makanan tambahan (PMT). Ibu bekerjasama dengan bagian KIA
yang telah diberikan konseling kesadaran gizi langsung kepada ibu hamil risiko KEK
serta melakukan pemeriksaan rutin antenatal melalui petugas gizi di puskesmas,
dapat meningkatkan perbaikan status gizi.17 yang diambil langsung oleh ibu hamil
Hal ini didukung oleh penelitian di China, saat berkunjung ke puskesmas untuk
bahwa kepatuhan untuk mengkonsumsi memeriksakan kehamilannya setiap
nutrisi yang direkomendasikan dengan bulan pada trimester akhir.
penekanan khusus pada pendidikan mengenai c. Evaluasi PMT-P; penggunaan dana,
gizi dapat mengurangi kesenjangan status proses PMT-P dan perubahan status
gizi yang terjadi.18 gizi.
Begitu juga penelitian di Bogor Semua dana bantuan diberikan dalam
tentang pengaruh pemberian makanan bentuk roti biskuit (sandwich) kepada
tambahan terhadap konsumsi energy dan semua ibu hamil KEK yang sudah
protein ibu hamil menunjukkan rata-rata terdata. Evaluasi proses PMT-P hanya
tingkat kepatuhan konsumsi produk yang sebatas laporan bulanan ibu hamil
diberikan cukup tinggi yaitu 93%. Tingkat KEK yang telah mendapatkan PMT-P
kepatuhan konsumsi terhadap biskuit paling dari puskesmas. Belum ada evaluasi
tinggi (94.0%), kemudian diikuti susu tentang pendistribusian PMT-P dan
(93.5%) dan terakhir bihun (92.5%). keberhasilan PMT-P dalam
Tingginya tingkat kepatuhan konsumsi meningkatkan status gizi ibu hamil.
produk makanan dipengaruhi antara lain oleh Dinas Kesehatan Kota Palembang
variasi produk yang diberikan, sifat sensoris, berfungsi sebagai perumusan kebijakan
dan juga keberhasilan dalam sosialisasi pada teknis di bidang perencanaan dan
ibu hamil. Variasi produk yang diberikan pelaksanaan program PMT-P pada Ibu Hamil
meliputi susu coklat + biskuit susu, susu KEK. Dinas Kesehatan juga berperan sebagai
vanila + bihun, susu katuk + biskuit coklat, perumus kebijakan program PMT-P dan
susu coklat + bihun dan susu vanila + biskuit penyelenggara program PMT-P di wilayah
keju. Banyaknya variasi produk yang Kota Palembang. Efektivitas program PMT-P
diberikan dapat menurunkan unsur dinilai dengan tiga penetapan, yaitu :
kebosanan/kejenuhan terhadap produk a. Pendekataan sumber dengan melihat
intervensi.19 efektivitas dari input yang terdiri dari
Langkah-langkah yang dilakukan data, sumber daya manusia, dana,
dalam program PMT pada Ibu Hamil KEK sarana dan prasarana, materi, dan
adalah: sasaran dari program PMT-P pada Ibu
a. Identifikasi sasaran Hamil KEK.
Target sasaran ditentukan berdasarkan b. Pendekatan proses dengan melihat
hasil antropometri (ukuran LILA <23,5 efektivitas dari pelaksanaan program
cm) yang dilaksanakan langsung di dari semua proses internal yang dilihat
mendapatkan konseling mengenai gizi ibu untuk penilaian dan pengawasaanpun akan
hamil dan juga risiko berat badan bayi lahir lebih mudah, karena mengacu pada pedoman
rendah dapat dikurangi. yang telah ditetapkan pada proses
Penelitian di Kota Amritsar India perencanaan sebelumnya.
menunjukan hasil analisis bivariat bahwa
kontak dengan petugas kesehatan meupakan KESIMPULAN DAN SARAN
salah satu faktor yang secara statistik
Pelaksanaan program PMT-P pada
mempengaruhi defisiensi energi kronis di
ibu hamil KEK memberikan hasil yang baik
antara wanita. Namun, analisis regresi
terhadap perubahan status gizi ibu hamil.
multivariat hanya melek huruf sebagai faktor
Hasil Uji Wilcoxon menunjukan terdapat
signifikan yang mempengaruhi status gizi
perbedaan yang bermakna ukuran LILA
wanita(OR=0,31, CI=0,11-0,83, p=0,03).28
sebelum PMT-P dan setelah PMT-P
Sedangkan pada proses PMT-P pada
diberikan selama 90 hari.
Ibu hamil KEK semua komponen
Saran dari penelitian ini adalah perlu
mempengaruhi efektivitas program. Proses
penambahan karakteristik ibu dalam laporan
program PMT-P pada Ibu Hamil KEK
program PMT-P pada Ibu Hamil KEK yang
dimulai dari perencanaan hingga penilaian.
terkait dengan usia kehamilan, paritas, dan
Pada perencanaan diperlukan penetapan
berat bayi saat lahir, untuk melihat
target/sasaran yang spesifik serta tujuan yang
keterkaitan status gizi ibu hamil dan dampak
ingin dicapai. Sehingga akan terbentuk
dari pemberian PMT-P pada ibu hamil KEK.
format pelaksanaan program, cara
Adanya kerjasama dengan kader dalam hal
pengawasaan, sampai metode penilaian dari
pengawasaan terhadap ibu hamil yang
program tersebut.
mendapatkan makanan tambahan, apakah
Pelaksanaan, pengawasaan, dan
benar-benar mengkonsumsi sesuai dengan
penilaian PMT-P akan terkait dengan rencana
anjuran yang diberikan dan evaluasi secara
yang telah diterapkan oleh Dinas Kesehatan
rutin setelah program PMT-P selesai
Kota Palembang. Apabila perencanaan
dilaksanakan.
dirancang dan ditetapkan dengan baik maka
Hamil di Wilayah Puskesmas Jembatan klinik Indonesia UGM. 2014; 11(2): 61-
Serong, Kecamatan Pancoran Mas 71.
Depok Jawa Barat, Skripsi.FKM 21. Wahida. Z.F., Pengaruh Pemberian
Universitas Indonesia. Jakarta. 2008. Makanan Tambahan terhadap Perubahan
10. Opara, J., Malnutrition During Status Gizi Ibu Hamil, Jurnal
Pregnancy Among Child Bearing Keperawatan dan Kebidanan - Stikes
Mothers in Mbaitolu of Imo State. Dian Husada Mojokerto, Jurnal
Nigeria. Mediteranean Journal of Social Keperawatan dan Kebidanan Stikes
Science, 2011. 2 (6). Dian Husada Mojokerto. 2015; 7(1): 89-
11. Selvakumar, D.L., Relationships 99.
Between A Prenatal Nutrition Education 22. Nugrahini, E.Y., Effendi, J.S., Herawati,
Intervention and Maternal Nutrition in D.M.D., Asupan Energi dan Protein
Ethiopia. Dissertations. 2015 College of Setelah Program Pemberian Makanan
Social and Behavioral Sciences. Public Tambahan Pemulihan Ibu Hamil Kurang
Policy and Administration Faculty. Energi Kronik di Puskesmas Kota
Walden University. Surabaya, JEMC. 2014; 1(1).
12. Riset Kesehatan Dasar. Jakarta : 23. Huybregts, L., Roberfroid. D., Lanou.
Kemenkes RI. 2007. H., Menten. J., Meda. N., Camp. J.V.,
13. Dinkes Kota Palembang. 2016. Profil and Kolsteren. P., Prenatal Food
Kesehatan Kota Palembang Tahun 2015. Supplementation Fortified with Multiple
14. Kementerian Kesehatan RI, Petunjuk Micronutrients Increases Birth Length: a
Teknis Pemberian Makanan Tambahan Randomized Controlled Trial in Rural
Ibu Hamil. Kementerian Kesehatan Burkina Faso. American Journal of
Jakarta. 2010. Clinical Nutrition. 2009; 90(6):1593-
15. Sugiyono. Metode Penelitian Kombinasi 600.
(Mixed Methode). Alfabeta: Bandung. 24. Karim, M.R., Flora. M.S., Akhter. S.,
16. Nurina, R., 2016. Program Pemberian Birthweight of The Babies Delivered by
Makanan Tambahan untuk Peningkatan Chronic Energy Deficient Mothers in
Status Gizi Ibu Hamil dan Balita di National Nutrition Program (NNP)
Kecamatan Cilamaya Kulon dan Intervention Area. Journal Bangladesh
Cilamaya Wetan, Karawang. Jurnal Med Res Counc Bull. 2011; 37; 17-23.
Resolusi Konflik, CSR. 2012. 1(1): 44- 25. Kusin, J.A., Kardjati. S., Houtkooper.
9. J.M., Renqvist. U.H., Energy
17. Prawita, A., Susanti, A.I., dan, P. Survei Supplementation During Pregnancy and
Intervensi Ibu Hamil Kurang Energi Postnatal Growth, Journal and Books the
Kronik (KEK) di Kecamatan Jatinangor. Lancet. 1992; 340(8820): 623-6.
Jurnal JSK. 2017; 2(4): 186-191. 26. Opara, J.A., Helen, E., Adebola, N.,
18. Gao, H., Stiller, CK., Scherbaum,V., Kasiobi. S., Oguzor., and Sodienye, A.,
Biesalski, HK., Wang, Q., Hormann, E. Malnutrition during Pregnancy among
et al. Dietary Intake and Food Habits Child Bearing Mothers in Mbaitolu of
of Pregnant Women Residing in Imo State Nigeria, Mediteranean Journal
Urban and Rural Areas of Deyang of Social Science. 2011; 2(6). 90-6.
City, Sichuan Province, China. Journal 27. The Lancet. Maternal and Child
Nutrients 2013; 5(8): 2933-54. Nutrition. Executive Summary of the
19. Prihananto, V., Sulaeman, A., Riyadi, Lancet Maternal and Child Nutrition
H., dan Palupi, N.H.S. 2007. Pengaruh Series. 2011.
Pemberian Makanan Tambahan terhadap 28. Devgun, P., Mahajan, S.L., Gill. K.P.,
Konsumsi Energi dan Protein Ibu Hamil. X. Prevalence of Chronic Energy
Jurnal Gizi dan Pangan. 2(1): 16-21. Deficiency and Socio Demographic
20. Zulaidah, H.S., Kandarina. I., Hakimi, Profile of Women in Slums of
M. Pengaruh Pemberian Makanan Amritsar City, Punjab, India. Int J
Tambahan (PMT) pada Ibu Hamil Res Health Sci. 2011; 2(2):527-32.
Terhadap Berat Lahir Bayi. Jurnal Gizi