Sie sind auf Seite 1von 4

35

BAB VI
PEMBAHASAN

A. Gambaran Sarana Air Bersih Pada Penderita Diare di Kelurahan


Lopang Wilayah Kerja Puskesmas Unyur Tahun 2019

Sarana air bersih dalam penelitian adalah sarana yang dimiliki keluarga
untuk mendapatkan air yang dipergunakan dalam keperluan sehari-hari,
seperti minum, masak, mandi, cuci dan kakus. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa hampir sebagian besar penderita diare di Kelurahan
Lopang Wilayah Kerja Puskesmas Unyur memiliki sarana air bersih tidak
memenuhi syarat (55%).

Hasil pengamatan di lapangan saat penelitian diketahui bahwa jenis sarana


air bersih yang dimiliki penderita diare di Kelurahan Lopang Wilayah
Kerja Puskesmas Unyur beragam jenisnya, namun yang paling banyak
adalah jenis perpipaan non PDAM sebanyak 80%. Yang dimaksud dengan
sarana air bersih jenis perpipaan non PDAM adalah sumber air bersih yang
diperoleh dari dalam tanah dengan cara dibor dan disedot dengan
menggunakan mesin penyedot air dan kemudian dialirkan melalui pipa-
pipa ke tempat-tempat yang diinginkan, seperti bak kamar mandi,
wastafel, dan tempat pencucian perkakas dapur.

Berdasarkan pengamatan dilapangan juga diketahui bahwa sarana air


bersih yang tidak memenuhi syarat yang dimiliki penderita diare, sebagian
besar dikarenakan sarana air bersih dekat dengan sumber pencemaran
yaitu sebanyak 45%. Sumber-sumber pencemaran tersebut diantaranya
adalah septic tank, sampah dan kotoran hewan, dan yang terbanyak adalah
septic tank karena sempitnya lahan atau tanah yang dimiliki responden.

Sumber air minum utama merupakan salah satu sarana sanitasi yang tidak
kalah pentingnya berkaitan dengan kejadian diare. Menurut Slamet
(2007), salah satu peran air dalam penyebaran penyakit menular adalah air

35 STIKes Faletehan
36

sebagai penyebar mikroba patogen atau disebut dengan waterborne


diseases. Air dapat tercemar mikroba patogen salah satunya karena sumber
air tersebut dekat dengan sumber pencemaran, misalnya sumber air bersih
yang dekat dengan septic tank dapat tercemar dengan mikroba patogen
melalui air tinja dari septic tank yang meresap ke sumber air bersih
melewati tanah.

Penelitian Septian Bumulo (2012) di wilayah kerja Puskesmas Pilolodaa


Kecamatan Kota Barat Kota Gorontalo juga menggambarkan bahwa
sarana penyediaan sarana air bersih di Kecamatan Kota Barat sebagian
besar tidak memenuhi syarat.

B. Gambaran Kepemilikan Jamban Sehat Pada Penderita Diare di


Kelurahan Lopang Wilayah Kerja Puskesmas Unyur Tahun 2019

Jamban sehat adalah tempat khusus yang digunakan untuk membuang dan
mengumpulkan kotoran manusia yang memenuhi persyaratan kesehatan
yang telah ditentukan. Hasil penelitian menggambarkan bahwa hampir
sebagian besar penderita diare di Kelurahan Lopang Wilayah Kerja
Puskesmas Unyur tidak memiliki jamban sehat (55%).

Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan saat penelitian, sebagian besar


jamban yang tidak memenuhi persyaratan antara lain yaitu, tidak tersedia
sabun (45%), tidak tersedia sarana untuk membersihkan jamban (50%),
terdapat air yang tergenang (33,3%), dan saluran pembungan jamban
macet atau tidak lancar (33,3%).

Kondisi-kondisi jamban yang tidak memenuhi persyaratan tersebut bisa


berpotensi menjadi sumber penularan penyakit, salah satunya adalah diare.
Salah satu contohnya adalah tidak tersedianya sabun di jamban, hal
tersebut berarti bahwa setelah buang air besar tangan tidak dicuci
menggunakan sabun, kondisi tersebut dapat mengakibatkan terdapat
mikroba patogen yang berasal dari tinja tertinggal atau menempel di
tangan akibat proses cuci tangan yang kurang bersih. Selanjutnya mikroba

STIKes Faletehan
37

patogen tersebut bisa masuk ke dalam tubuh melalui tangan tersebut,


seperti ketika digunakan untuk makan. Seperti yang dijelaskan oleh
Depkes RI (2010) bahwa sebagian kuman infeksius penyebab diare
ditularkan melalui jalur fekal oral. Mereka dapat ditularkan dengan
memasukkan ke dalam mulut, cairan atau benda yang tercemar dengan
tinja, misalnya air minum, jari-jari tangan, dan makanan yang disiapkan
dalam panci yang dicuci dengan air tercemar.

Penelitian Nadra (2012) tentang hubungan sanitasi lingkungan dengan


kejadian diare pada balita di Desa Cot Geulumpang Kecamatan Plimbang
Kabupaten Bireuen juga menggambarkan bahwa jamban di Desa Cot
Geulumpang sebagian besar tidak memenuhi syarat

Dilihat dari segi kesehatan masyarakat, masalah pembuangan kotoran


manusia merupakan masalah yang pokok untuk sedini mungkin diatasi.
Karena kotoran manusia adalah sumber penyebaran penyakit yang
multikompleks. Oleh itu, cara yang paling penting untuk mencegah
penyebaran kuman adalah dengan membuang kotoran manusia ke dalam
jamban dan tentunya harus memenuhi persyatan kesehatan yang telah
ditetapkan. Seperti yang dijelaskan Kemenkes RI (2014) yang menyatakan
bahwa jamban sehat efektif untuk memutus mata rantai penularan
penyakit. Jamban sehat harus dibangun, dimiliki dan digunakan oleh
keluarga dengan penempatan (di dalam rumah atau di luar rumah) yang
mudah dijangkau oleh penghuni rumah.

STIKes Faletehan
38

BAB VII
KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Hampir sebagian besar penderita diare di Kelurahan Lopang Wilayah


Kerja Puskesmas Unyur memiliki sarana air bersih tidak memenuhi
syarat (55%).
2. Hampir sebagian besar penderita diare di Kelurahan Lopang Wilayah
Kerja Puskesmas Unyur tidak memiliki jamban sehat (55%).

B. Saran
1. Bagi Puskesmas Unyur
a. Mendirikan jamban komunal yang memenuhi persyaratan, agar
masyarakat yang tidak memiliki jamban di rumah tidak buang air
besar sembarangan
b. Meningkatkan kegiatan peningkatan pengetahuan masyarakat
tentang kesehatan lingkungan dengan cara lebih aplikatif dan
menarik, seperti menggunakan poster atau dengan pemutaran film
pendek tentang kesehatan lingkungan.

2. Bagi Penderita Diare


a. Melengkapi dan memperbaiki sarana sanitasi rumah tangga yang
tidak memenuhi syarat seperti jamban dan sarana air bersih.
b. Selalu menjaga kebersihan lingkungan dalam rumah
c. Meningkatkan pengetahuan tentang kesehatan lingkungan dan
penyakit berbasis lingkungan dengan cara membaca buku-buku
kesehatan atau mengakses informasi dari internet.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya


Diharapkan peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian lanjutan
mengenai faktor-faktor penyebab penyakit diare dengan variabel yang
lebih lengkap dan ruang lingkup yang lebih luas.

STIKes Faletehan

Das könnte Ihnen auch gefallen