Sie sind auf Seite 1von 8

PERBANDINGAN PEMBERIAN HIDROTERAPI RENDAM KAKI AIR HANGAT DAN

PIJAT AKUPRESUR TERHADAP TEKANAN DARAH PADA


PENDERITA HIPERTENSI PRIMER

Nur Sella1, Erwin2, Riri Novayelinda3


Fakultas Keperawatan
Universitas Riau
Email: nursella2627@gmail.com

Abstract

Hypertension is a condition when the blood pressure rises chronically above 140/90 mmHg. Hypertension can cause
stroke and coronary heart disease. Nonpharmacological therapy that can be used to lower the blood pressure is warm
water feet-soaking hydrotherapy and acupressure. The purpose of this study was to compare warm water feet-soaking
hydrotherapy and acupressure on the blood pressure in primary hypertension. This research used quasi experimental
design with time series design approach. The research was conducted at PSTW Khusnul Khotimah Pekanbaru with 32
samples, divided into 16 intervention group I and 16 intervention group II with purposive sampling technique. The
intervention group I was given warm water feet-soaking hydrotherapy for 15 minutes and the intervention group II was
given an acupressure massage for 30 seconds. The measuring instrument is a digital sphygmomanometer and
observation sheet. The analysis used was univariate analysis to see the frequency and percentage, and bivariate
analysis with Wilcoxon Sign test and Mann Whitney test. The results showed the average lowering of systole and
diastole blood pressure on intervention group I of 13.45 mmHg and 7.72 mmHg and the intervention group II of 6.5
mmHg and 2.49 mmHg. Statistical test results for intervals I and II showed mean difference of blood pressure systole
with p value (0,033) < (0,05) and diastole with p value (0,038) < (0,05). The results showed that warm water feet-
soaking hydrotherapy was more effective than acupressure massage to lower the blood pressure on primary
hypertension patients.

Keywords: Acupressure massage, Blood pressure Primary hypertension, warm water feet-soaking hydrotherapy,

PENDAHULUAN Bertambahnya usia mengakibatkan rentan


Tekanan darah tinggi (hipertensi) terjadinya hipertensi karena fungsi fisiologis
adalah suatu keadaan ketika tekanan di mengalami penurunan akibat proses menua.
pembuluh darah meningkat secara kronis yaitu Proses menua menyebabkan elastisitas arteri
diatas 140/90 mmHg. Hipertensi yang sering pada lansia mengalami penurunan, sehingga
ditemukan adalah hipertensi primer dengan dinding pembuluh darah tidak mampu
95% kasus dan penyebabnya belum beretraksi (kembali ke posisi semula) dengan
diidentifikasi (Kozier, 2010). Hipertensi kelenturan yang serupa dan arteri menjadi
primer dapat disebabkan oleh faktor kontribusi lebih kaku (Kozier, 2010).
misalnya bertambahnya usia, kegemukan, stres Hipertensi jika tidak ditangani selama
psikologis, merokok, hereditas (keturunan), jangka panjang akan mengakibatkan stroke
dan kebiasaan makan atau pola konsumsi yang dan jantung koroner. Terapi yang berguna
tidak sehat. untuk menurunkan hipertensi seperti terapi
Penyakit berbahaya yang tidak farmakologis (obat-obatan) dan terapi
memiliki gejala (silent killer) atau pembunuh nonfarmakologis (Hartono & Gunardi, 2013).
diam-diam sering dihubungkan dengan Terapi nonfarmakologis digunakan untuk
hipertensi (Kowalski, 2010). Menurut World menurunkan tekanan darah tanpa
Health Organization (WHO) tahun 2013, ketergantungan obat dan efek samping seperti
hipertensi adalah salah satu penyebab dengan hidroterapi rendam kaki air hangat dan
kematian dini di seluruh dunia yang pijat akupresur.
membunuh hampir 9,4 juta orang setiap tahun. Hidroterapi rendam kaki air hangat
Prevalensi hipertensi di wilayah Asia diberikan selama 15 menit, bertujuan untuk
Tenggara sebesar 36%. Di Indonesia memperbaiki peredaran darah pada bagian
prevalensi penduduk dengan hipertensi secara kaki yang akan menyebar ke tubuh
nasional sebesar 30,9% (Kemenkes, 2017). (Syaifuddin, 2011). Menurut Peraturan
Hipertensi juga meningkat seiring Menteri Kesehatan Republik Indonesia nomor
bertambahnya usia (Riskesdas, 2013). 8 tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 477
SPA, pedoman suhu 36,6oC-37,7oC yaitu 2011). Pada sistem sirkulasi, pijat akupresur
termasuk suhu hangat atau sedikit diatas suhu dapat melancarkan aliran darah dan
tubuh. Panas pada terapi digunakan untuk mengakibatkan penurunan frekuensi detak
meningkatkan aliran darah kulit dengan cara jantung yang dapat menurunkan tekanan
melebarkan pembuluh darah yang dapat darah. Penelitian yang dilakukan oleh Majid
meningkatkan suplai oksigen dan nutrisi ke (2016) tentang terapi akupresur juga
jaringan tubuh sehingga dapat menurunkan mendapatkan hasil bahwa akupresur
tekanan darah (Lambeck, 2014). memberikan pengaruh terhadap penurunan
Efek relaksasi yang dihasilkan tekanan darah lansia.
merangsang keluarnya hormon endorfin dan Pijat akupresur dilakukan pada titik
menekan hormon adrenalin, sehingga GV 20 Baihui yaitu terletak 1,5 cun di
menurunkan stimulus simpatis dan belakang puncak kepala. Untuk penurunan
meningkatkan stimulus parasimpatis. hipertensi lakukan penekanan pada puncak
Peningkatan stimulus tersebut mengakibatkan kepala sebanyak 30 kali, dilakukan dalam 1
vasodilatasi arteriol dan vena yang siklus. Caranya yaitu mengambil garis lurus
menyebabkan penurunan kecepatan jantung sejajar dengan hidung dan pertemuan antara
dan isi sekuncup sehingga aliran darah telinga kiri dan kanan. Pemijatan dilakukan
meningkat melalui pembuluh darah dan dengan metode menekan menggunakan ibu
menjadikan tekanan darah turun ke arah jari (Hartono, 2012).
normal (Muttaqin, 2009). Hasil wawancara juga didapatkan
Penelitian terkait yang pernah sekitar 3 orang lansia sudah pernah melakukan
dilakukan oleh Harnani dan Axmalia (2017), hidroterapi rendam kaki air hangat, dan efek
bahwa terdapat penurunan yang signifikan yang dirasakan adalah nyaman. Hanya saja
antara rata-rata tekanan darah pre test dan post penderita tidak mengetahui rendam kaki air
test diberikan rendam kaki menggunakan air hangat dapat menurunkan tekanan darah. 2
hangat. dari 6 lansia yang mengidap hipertensi juga
Hasil studi pendahuluan yang pernah mendapatkan pijat akupresur tetapi
dilakukan pada tanggal 26 januari 2018 pada bukan di daerah kepala melainkan di bahu atau
10 orang lansia di PSTW khusnul khotimah punggung. Berdasarkan uraian tersebut,
melalui pengukuran tekanan darah didapatkan peneliti merasa tertarik untuk melakukan
6 dari 10 lansia mengalami hipertensi yaitu 3 penelitian tentang perbandingan pemberian
orang lansia mengalami hipertensi grade I dan hidroterapi rendam kaki air hangat dan pijat
3 orang lansia lainnya mengalami akupresur terhadap tekanan darah pada
prahipertensi. Dari hasil wawancara, sebagian penderita hipertensi primer.
besar lansia yang mengidap hipertensi
mengeluh sakit kepala dan mudah marah. METODOLOGI PENELITIAN
Pijat akupresur yang diberikan pada Penelitian ini menggunakan desain
titik GV 20 atau DU-20 Baihui dapat penelitian quasy experiment with Time series
mengatasi nyeri kepala (Hartono, 2012). Nyeri design, observasi dilakukan lebih dari satu kali
kepala termasuk salah satu gejala penyakit (baik sebelum maupun sesudah perlakuan)
hipertensi. Pijat akupresur mengurangi tekanan melibatkan dua kelompok yaitu kelompok
pada pembuluh darah dan dapat memperbaiki hidroterapi dan kelompok akupresur.
sirkulasi darah sehingga proses oksigenasi Penelitian dilakukan di PSTW Khusnul
pada jaringan lebih lancar. Nyeri kepala terjadi Khotimah Pekanbaru dengan jumlah sampel
ketika suplai darah ke otak berkurang, sebanyak 32 responden.
kemudian terjadi metabolisme anaerob karena Pengambilan sampel menggunakan
tidak menggunakan oksigen untuk purposive sampling dengan kriteria inklusi,
metabolisme. yaitu lansia umur ± 60 tahun, dalam kondisi
Pijat akupresur juga dapat prahipertensi, hipertensi stadium 1 dan
mengaktifkan hormon endorfin. Endorfin hipertensi stadium 2, dapat berkomunikasi
berperan dalam menyebabkan analgesia atau dengan baik dan bersedia menjadi responden,
berkurangnya persepsi nyeri (Sherwood, tidak mempunyai penyakit lain seperti
penyakit ginjal, stroke, cidera otak serta tidak
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 478
menderita penyakit kulit atau luka di kulit kaki Tabel 1 menunjukkan bahwa
dan kepala, riwayat epilepsi, demam dan fobia mayoritas responden berada pada rentang
air. usia lansia (60-74 tahun) yaitu sebanyak
Tekanan darah sistol dan diastol yang 56,3%. Jenis kelamin responden mayoritas
digunakan merupakan hasil pengukuran laki-laki sebanyak 53,1% serta memiliki
tekanan darah yang tercantum pada pendidikan yaitu SD sebanyak 34,4% dan
sfigmomanometer digital. Rata-rata pre test Tidak sekolah sebanyak 31,3%.
tekanan darah diperoleh dengan cara
penjumlahan hasil tekanan darah sebelum B. Analisa Bivariat
intervensi hari pertama hingga hari ketiga Tabel 2
dalam bentuk tekanan sistol dan diastol yang Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah
kemudian dibagi tiga. Sistol Dan Diastol Sebelum Dan Sesudah
Rata-rata post test tekanan darah Diberikan Hidroterapi Rendam Kaki Air
diperoleh dengan cara penjumlahan hasil Hangat
tekanan darah post test 1 hari pertama sampai Hidroterapi N Mean SD p
hari ketiga dan post test 2 hari pertama sampai Rendam (mmH value
hari ketiga dalam bentuk tekanan darah sistol Kaki Air g)
dan diastol yang dibagi tiga. Rata-rata tekanan Hangat
darah post test adalah penjumlahan rata-rata Sistol:
post test 1 dan post test 2 yang dibagi 2. Pre test 16 147,08 9,76 0,000
Analisa data yang digunakan yaitu Post test 16 133,63 8,47
analisa univariat menggunakan frekuensi dan Diastol:
analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon Pre test 16 88,98 5,16 0,001
Sign test dan Mann Whitney test untuk melihat Post test 16 81,26 5,15
pengaruh pemberian hidroterapi rendam kaki
air hangat dan pijat akupresur terhadap Tabel 2 menunjukkan hasil uji
tekanan darah serta melihat intervensi mana Wilcoxon Sign test didapatkan rata-rata
yang lebih efektif. tekanan darah sistol turun sebanyak 13,45
mmHg, dengan p value (0,000) < α (0,05)
HASIL PENELITIAN
dan rata-rata tekanan darah diastol turun
Penelitian yang telah dilakukan bulan
sebanyak 7,72 mmHg, dengan p value
Juni, didapatkan hasil sebagai berikut:
(0,001) < α (0,05) artinya terdapat
A. Analisa Univariat penurunan tekanan darah sistol dan diastol
Analisa univariat digunakan untuk sebelum dan sesudah diberikan hidroterapi
mendapatkan data frekuensi dan persentase rendam kaki air hangat.
dari karakteristik responden yaitu: umur,
Tabel 3
jenis kelamin, dan tingkat pendidikan.
Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistol
Tabel 1
Dan Diastol Sebelum Dan Sesudah Diberikan
Gambaran Distribusi Karakteristik
Pijat Akupresur
Responden Meliputi Umur, Jenis Kelamin,
Pijat N Mean SD p
Dan Tingkat Pendidikan Akupresur (mmHg) value
Subjek penelitian
Karakteristik (N=32) Sistol:
n %
Umur Pre test 16 144,96 8,79 0,000
a. Lansia (60-74 tahun) 18 56,3 Post test 16 138,46 7,99
b. Lansia tua (75-90 tahun) 14 43,8
Total 32 100 Diastol:
Jenis kelamin Pre test 16 87,38 6,05
a. Perempuan 15 46,9 0,008
b. Laki-laki 17 53,1 Post test 16 84,89 5,53
Total 32 100
Tingkat Pendidikan
a. Tidak Sekolah 10 31,3 Tabel 3 menunjukkan hasil uji
b. SD 11 34,4
c. SMP 7 21,9 Wilcoxon Sign test didapatkan rata-rata
d. SMA 4 12,5 tekanan darah sistol turun sebanyak 6,5
Total 32 100
mmHg, dengan p value (0,000) < α (0,05) dan
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 479
rata-rata tekanan darah diastol turun sebanyak Novitaningtyas (2014) bahwa lansia yang
2,49 mmHg, dengan p value (0,008) < α (0,05) terbanyak mengalami hipertensi yaitu
artinya terdapat penurunan tekanan darah kategori usia lansia (elderly) sebesar
sistol dan diastol sebelum dan sesudah 82,5%. Tingginya tekanan darah sejalan
diberikan pijat akupresur. dengan bertambahnya usia yang
disebabkan karena penurunan fisiologis
Tabel 4 tubuh, yang mengakibatkan perubahan
Perbedaan Rata-Rata Tekanan Darah Sistol struktur pembuluh darah yang menjadi
Dan Diastol Sesudah Intervensi Pada lebih sempit dan kelenturan (elastisitas
Kelompok Hidroterapi Dan Kelompok pembuluh darah) berkurang atau lebih
Akupresur kaku sehingga menyebabkan tekanan
Variabel N Mean SD p darah menjadi meningkat.
(mmHg) value Distribusi jenis kelamin yaitu
Sistol: mayoritas responden berjenis kelamin
Hidroterapi 16 133,63 8,47 0,033 laki-laki sebanyak 17 orang (53,1%).
Akupresur 16 138,46 7,99
Menurut penelitian Andria (2013) bahwa
Diastol: pada usia 45–64 tahun, baik pria maupun
Hidroterapi 16 81,26 5,15 0,038 wanita memiliki tingkat risiko yang sama.
Akupresur 16 84,89 5,53 Diperkuat dengan penelitian yang
Tabel 4 menunjukkan hasil uji Man- dilakukan oleh Novitaningtyas (2014)
Whitney didapatkan rata-rata tekanan darah bahwa tidak adanya hubungan antara jenis
sistol sesudah intervensi pada kelompok kelamin dengan tekanan darah sistolik dan
hidroterapi adalah 133,63 mmHg sedangkan diastolik karena adanya faktor lain yang
rata-rata tekanan darah sistol sesudah mempengaruhi tekanan darah seperti stres.
intervensi pada kelompok akupresur adalah Keadaan stres baik yang disebabkan oleh
138,46 mmHg. Terdapat perbedaan distribusi fisik maupun emosional dapat
rata-rata tekanan darah sistol pada kelompok mengakibatkan peningkatan yang cepat
hidroterapi dan kelompok akupresur dengan pada impuls simpatis yang menyebabkan
perbedaan sebanyak 4,83 poin. Hasil uji vasokonstriksi pembuluh darah dan
statistik diperoleh p value (0,033) < α (0,05). meningkatkan tekanan darah.
Rata-rata tekanan darah diastol sesudah Distribusi tingkat pendidikan
intervensi pada kelompok hidroterapi adalah responden yang terbanyak yaitu SD yang
81,26 mmHg sedangkan rata-rata tekanan berjumlah 11 orang (34,4%) dan tidak
darah diastol sesudah intervensi pada sekolah berjumlah 10 orang (31,3%).
kelompok akupresur adalah 84,89 mmHg. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang
Terdapat perbedaan distribusi rata-rata tekanan dilakukan oleh Dilianti (2017) bahwa
darah diastol pada kelompok hidroterapi dan sebagian responden sebanyak 10 orang
kelompok akupresur dengan perbedaan (50,0%) tidak pernah sekolah. Tingkat
sebanyak 3,63 poin. Hasil uji statistik pendidikan yang rendah membuat
diperoleh p value (0,038) < α (0,05). Dari responden sulit atau lambat menerima
perbedaan rata-rata tersebut dapat disimpulkan informasi (penyuluhan) yang diberikan
bahwa pemberian hidroterapi rendam kaki air dari petugas kesehatan dan berpengaruh
hangat lebih efektif dibandingkan pijat terhadap perilaku atau pola hidup yaitu
akupresur terhadap penurunan tekanan darah kebiasaan melakukan aktivitas fisik
pada penderita hipertensi primer. seperti olahraga, kebiasaan merokok,
kebiasaan mengkonsumsi garam berlebih
PEMBAHASAN (pola makan yang tidak sehat).
1. Karakteristik Responden
Hasil penelitian yang dilakukan 2. Tekanan darah sebelum dan sesudah
didapatkan hasil mayoritas responden dilakukan pemberian hidroterapi
lansia berumur 60-74 tahun sebanyak 18 rendam kaki air hangat
orang (56,3%). Hasil ini didukung dengan Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon
penelitian yang dilakukan oleh didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 480
sistol yang diberikan hidroterapi rendam sedangkan akupresur memberikan rasa
kaki air hangat mengalami penurunan nyaman dan mengurangi sakit kepala,
sebanyak 13,45 mmHg dengan p value serta meningkatkan kualitas tidur.
(0,000) < α (0,05) dan rata-rata tekanan Lancarnya peredaran darah karena dipijat
darah diastol mengalami penurunan memungkinkan darah mengantar lebih
sebanyak 7,72 mmHg dengan p value banyak oksigen dan nutrisi ke sel-sel
(0,001) < α (0,05). tubuh.
Hidroterapi rendam kaki air hangat
adalah salah satu terapi komplementer 4. Perbandingan Pemberian Hidroterapi
yang dapat menurunkan tekanan darah. Rendam Kaki Air Hangat dan Pijat
Hidroterapi rendam kaki air hangat mudah Akupresur terhadap Tekanan Darah
dan aman digunakan untuk berbagai Hipertensi sering terjadi pada lansia
golongan usia. Manfaat hidroterapi karena tekanan darah cenderung
rendam kaki air hangat yaitu memberikan meningkat seiring bertambahnya usia.
efek relaksasi sehingga mengurangi stres, Perubahan tersebut masih bersifat
memperbaiki tidur, dan mengurangi fisiologis, tetapi membuat lansia lebih
keluhan dingin pada kaki (Lambeck, rentan terhadap penyakit. Denyut nadi
2014). perifer lansia akan lebih lemah pada
Hidroterapi rendam kaki air hangat ekstremitas bawah, yang membuat lansia
digunakan untuk menjaga dan sering mengeluh kakinya terasa dingin
mengendalikan stabilitas tekanan darah (Potter & Perry, 2010).
serta mencegah terjadinya keparahan Faktor pencetus yang menyebabkan
penyakit hipertensi seperti stroke. hipertensi salah satunya adalah stres. Stres
Menurut Harnani dan Axmalia (2017), yang dirasakan berasal dari lingkungan,
terapi ini tidak memiliki efek samping, dimana lansia merasa tidak diperhatikan
dan efektif bila dilakukan secara rutin, oleh keluarga (kurangnya dukungan
karena prinsip dari terapi ini melancarkan keluarga) karena tinggal di Panti Sosial.
peredaran darah. Hal tersebut menyebabkan peningkatan
emosi yang dialami lansia, membuat
3. Tekanan darah sebelum dan sesudah sistem saraf simpatis menjadi lebih aktif
dilakukan pemberian pijat akupresur. (Kozier, 2010).
Berdasarkan hasil dari uji Wilcoxon Ketika mengalami stres, maka
didapatkan bahwa rata-rata tekanan darah denyut jantung dan frekuensi pernafasan
sistol yang diberikan pijat akupresur meningkat untuk menyesuaikan kondisi
mengalami penurunan sebanyak 6,5 tubuh terhadap situasi darurat. Kontraksi
mmHg dengan p value (0,000) < α (0,05) jantung yang kuat dan cepat membuat
dan rata-rata tekanan darah diastol turun dilatasi arteri menuju jantung dan otot-
sebanyak 2,49 mmHg dengan p value otot volunter yang membawa lebih banyak
(0,008) < α (0,05). darah ke jantung, sehingga pembuluh
Pada kelompok yang diberikan pijat darah perifer menjadi konstriksi yang
akupresur dapat mengurangi tekanan pada membuat kulit pada kaki dingin
pembuluh darah dan dapat memperbaiki (Muttaqin, 2008).
sirkulasi darah yang berguna mengatasi Pada kelompok intervensi I
nyeri kepala dan menurunkan tekanan diberikan hidroterapi rendam kaki air
darah. hangat diatas mata kaki selama 15 menit
Hal ini sesuai dengan penelitian dimulai pukul 07.00 s/d 12.00 WIB,
yang dilakukan oleh Afrila (2015) bahwa dilakukan 3 kali dalam 1 minggu. Suhu air
kombinasi terapi slow stroke back hangat yang digunakan yaitu 36o-37oC
massage dan akupresur mampu atau sedikit diatas suhu tubuh. Pada saat
menurunkan tekanan darah. Terapi slow diberikan hidroterapi rendam kaki air
stroke back massage tersebut membuat hangat, awalnya timbul rasa hangat,
rileks dan menurunkan tekanan darah kemudian rasa hangat tidak dirasakan lagi

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 481


dan ketika keluar dari air, rasa hangat diberikan hidroterapi rendam kaki air
akan kembali. Hal ini karena tubuh secara hangat dan pijat akupresur sebesar 4,83
penuh beradaptasi terhadap suhu kulit poin dengan p value (0,033) < α (0,05)
yang baru (Syaifuddin, 2011). sedangkan perbedaan tekanan darah
Keadaan hangat yang diberikan diastol sebesar 3,63 poin dengan p value
pada rendam kaki membuat efek relaksasi (0,038) < α (0,05).
yang merangsang keluarnya hormon Hal ini berarti terdapat perbedaan
endorfin, sehingga menurunkan stimulus yang signifikan antara mean tekanan
saraf simpatis dan meningkatkan stimulus darah sistol dan diastol pada kelompok
parasimpatis yang mengeluarkan hidroterapi dan kelompok akupresur
asetilkolin yang menyebabkan dilatasi sehingga dapat disimpulkan bahwa
pembuluh darah (Muttaqin, 2009). pemberian hidroterapi rendam kaki air
Vasodilatasi pembuluh darah hangat lebih efektif dibandingkan pijat
membuat kecepatan jantung dan isi akupresur terhadap penurunan tekanan
sekuncup menurun serta curah jantung darah pada penderita hipertensi primer.
dan resisten perifer total juga menurun,
sehingga menyebabkan aliran darah SIMPULAN
meningkat melalui pembuluh darah dan Setelah dilakukan penelitian tentang
tekanan darah turun ke arah normal perbandingan pemberian hidroterapi rendam
(Lambeck, 2014). kaki air hangat dan pijat akupresur terhadap
Pada kelompok intervensi II tekanan darah pada penderita hipertensi primer
diberikan pijat akupresur. Pijat akupresur didapatkan hasil yang menunjukkan bahwa
adalah terapi komplementer yang berguna mayoritas lansia berumur 60-74 tahun
untuk menyeimbangkan sistem saraf dan (56,3%), mayoritas berjenis kelamin laki-laki
sistem endokrin. Pada penelitian ini, pijat (53,1%), dan berpendidikan SD (34,4%) dan
akupresur diberikan pada titik GV 20 atau Tidak sekolah (31,3%).
DU-20 Baihui yang terletak 1,5 cun di Berdasarkan hasil uji Wilcoxon pada
belakang puncak kepala. Penekanan kelompok yang diberikan hidroterapi rendam
dilakukan menggunakan ibu jari selama kaki air hangat, rata-rata tekanan darah sistol
30 kali dalam 1 siklus, diberikan sebanyak mengalami penurunan sebanyak 13,45 mmHg
3 kali dalam satu minggu. dengan p value (0,000) < α (0,05), dan rata-
Manfaat pijat akupresur pada titik rata tekanan darah diastol mengalami
ini adalah untuk mengatasi nyeri kepala. penurunan sebanyak 7,72 mmHg dengan p
Nyeri kepala terjadi karena suplai darah value (0,001) < α (0,05).
ke otak berkurang atau tidak adekuat yang Pada kelompok pijat akupresur, rata-rata
menyebabkan terjadinya metabolisme tekanan darah sistol mengalami penurunan
anaerob (tidak menggunakan oksigen sebanyak 6,5 mmHg dengan p value (0,000) <
untuk metabolisme). α (0,05), dan rata-rata tekanan darah diastol
Pijat akupresur yang diberikan pada mengalami penurunan sebanyak 2,49 mmHg
titik GV 20 Baihui dapat melancarkan dan dengan p value (0,008) < α (0,05). Dari hasil
memperbaiki sirkulasi darah yang tersebut dapat disimpulkan bahwa hidroterapi
menyebabkan proses oksigenasi menjadi rendam kaki air hangat dan pijat akupresur
lancar sehingga nyeri kepala menjadi dapat menurunkan tekanan darah.
berkurang dan juga dapat menurunkan Hasil uji Mann Whitney perbedaan rata-
tekanan darah. Penekanan pada titik-titik rata tekanan darah sistol sebesar 4,83 poin
akupresur akan berpengaruh pada dengan p value (0,033) < α (0,05), perbedaan
perubahan fisiologis tubuh serta dapat rata-rata tekanan darah diastol sebesar 3,63
mempengaruhi keadaan mental dan poin dengan p value (0,038) < α (0,05). Hal ini
emosional seseorang (Hartono, 2012). berarti terdapat perbedaan yang signifikan dari
Hasil dari uji statistik dengan rata-rata tekanan darah antara kelompok
menggunakan uji Mann Whitney terdapat hidroterapi dan kelompok akupresur, dan dapat
perbedaan tekanan darah sistol sesudah disimpulkan bahwa Ha1 diterima yaitu

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 482


hidroterapi rendam kaki air hangat lebih dari
efektif menurunkan tekanan darah http://www.neliti.com/publications/18713
dibandingkan pijat akupresur pada penderita 4/efektifitas-kombinasi-terapi-slow-
hipertensi primer. stroke-back-massage-dan-akupresur-
terhadap-pen
SARAN Andria, K. M. (2013). Hubungan antara
Bagi perkembangan ilmu keperawatan Perilaku Olahraga, Stress, dan Pola
diharapkan dapat mempromosikan melalui Makan dengan Tingkat Hipertensi pada
penyuluhan atau pendidikan kesehatan Lanjut Usia di Posyandu Lansia
(Penkes) tentang hidroterapi rendam kaki air Kelurahan Gebang Putih Kecamatan
hangat dan pijat akupresur sebagai terapi Sukolilo Kota Surabaya. Jurnal Promkes,
komplementer untuk menurunkan tekanan 1, 111–117. Diperoleh pada tanggal 20
darah pada penderita hipertensi primer. Juni 2018 dari
Bagi institusi tempat penelitian http://journal.unair.ac.id/filerPDF/juprom
diharapkan dapat menjadi informasi tambahan kes562e04d4f1full.pdf
mengenai cara menurunkan tekanan darah Dilianti, I. E., Candrawati, E., & Adi, R. C.
dengan hidroterapi rendam kaki air hangat dan (2017). Efektivitas Hidroterapi terhadap
pijat akupresur. Penurunan Tekanan Darah pada Lansia
Bagi masyarakat diharapkan dari Penderita Hipertensi di Panti Wreda Al-
penyuluhan atau pendidikan kesehatan yang Islah Malang, 2, 193–206. Diperoleh pada
diberikan oleh petugas kesehatan tentang tanggal 18 Januari 2018 dari
hidroterapi rendam kaki air hangat dan pijat https://publikasi.unitri.ac.id/index.php/fik
akupresur, masyarakat dapat menjadikan terapi es/article/view
tersebut sebagai perawatan mandiri untuk Harnani, Y., & Axmalia, A. (2017). Terapi
mencegah peningkatan tekanan darah dan Rendam Kaki Menggunakan Air Hangat
mempertahankan tekanan darah agar tetap Efektif Menurunkan Tekanan Darah pada
stabil. Lanjut Usia, 3(5), 129–132. Diperoleh
Bagi peneliti selanjutnya diharapkan pada tanggal 14 Mei 2018 dari
dapat lebih memperhatikan waktu pemberian https://www.cabdirect.org/cabdirect/abstr
intervensi, dan lebih mengembangkan dan act/20183158129
memperluas wawasan terkait judul yang akan Hartono, A., & Gunardi, S. (2013). Sinopsis
diteliti berikutnya. Organ System Kardiovaskular.
Tangerang Selatan: Karisma Publishing
UCAPAN TERIMA KASIH Group.
Terima kasih yang tak terhingga atas bantuan Hartono, R. I. W. (2012). Akupresur untuk
dan bimbingan dari berbagai pihak dalam Berbagai Penyakit. Yogyakarta: Rapha
penyelesaian skripsi ini. Publishing.
Kowalski, R. E. (2010). Terapi Hipertensi:
1
Nur Sella: Mahasiswa Fakultas Keperawatan Program 8 minggu menurunkan tekanan
Universitas Riau, Indonesia darah tinggi dan mengurangi resiko
2
Erwin, S.Kp, M.Kep: Dosen Departemen serangan jantung dan stroke secara
Keperawatan Medikal Bedah Fakultas alami. Bandung: Qanita.
Keperawatan Universitas Riau, Indonesia Kozier, B. (2010). Buku Ajar Fundamental
3
Riri Novayelinda, M.Ng: Dosen Departemen Keperawatan: Konsep, Proses, dan
Keperawatan Anak Fakultas Keperawatan Praktik. (7th ed.). Jakarta: EGC.
Universitas Riau, Indonesia Kesehatan, K. (2017). Profil Kesehatan
Indonesia. Jakarta: kementrian Kesehatan
DAFTAR PUSTAKA Republik Indonesia. Diperoleh pada
Afrila, N. (2015). Efektifitas Kombinasi tanggal 12 Januari 2018 dari
Terapi Slow Stroke Back Massage dan http://www.depkes.go.id
Akupresur terhadap Penurunan Tekanan Kesehatan, M. (2014). Peraturan Menteri
Darah pada Penderita Hipertensi, 2(2). Kesehatan Republik Indonesia No. 8
Diperoleh pada tanggal 12 Januari 2018
JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 483
tahun 2014 tentang Pelayanan Kesehatan Novitaningtyas, T. (2014). Hubungan
SPA. Diperoleh pada tanggal 30 Mei Karakteristik (Umur, Jenis Kelamin,
2018 dari Tingkat Pendidikan) dan Aktivitas Fisik
http://www.hukor.depkes.go.id/uploads/p dengan Tekanan Darah pada Lansia di
roduk_hukum/PMK%2520No.%25208% Kelurahan Makamhaji Kecamatan
2520ttg%2520Pelayanan%2520Kesehata Kartasura Kabupaten Sukoharjo. Naskah
n%2520SPA.pdf Pusblikasi. diperoleh pada tanggal 20
Lambeck, J. (2014). Hydrotherapy in Adult Juni 2018 dari
Neurology. Research Gate. Diperoleh http://eprints.ums.ac.id/29084/02._naskah
pada tanggal 15 maret 2018 dari _publikasi.pdf
https://www.researchgate.net/publication/ Potter, P. A., & Perry, A. G. (2010).
255591602 Fundamental Keperawatan (7th ed.).
Majid, Y. A. (2016). Terapi Akupresur Jakarta: Salemba Medika.
Memberikan Rasa Tenang dan Nyaman Riskesdas. (2013). Riset Kesehatan Dasar.
serta Mampu Menurunkan Tekanan Diperoleh pada tanggal 12 Januari 2018
Darah Lansia. Diperoleh pada tanggal 17 dari
Februari 2018 dari http://www.depkes.go.id/resources/downl
http://ejournal.stikesaisyah.ac.id/index.ph oad/general/Hasil Riskesdas 2013.pdf
p/jika/article/view/11 Sherwood, L. (2011). Fisiologi Manusia. (6th
Muttaqin, A. (2008). Buku Ajar Asuhan ed.). Jakarta: EGC.
Keperawatan Klien dengan Gangguan Syaifuddin. (2011). Fisiologi Tubuh Manusia
Sistem Persarafan. Jakarta: Salemba untuk Mahasiswa Keperawatan (2nd ed.).
Medika. Jakarta : Salemba Medika
Muttaqin, A. (2009). Buku Ajar Keperawatan World Health Organization. (2013). A Global
Klien dengan Gangguan Sistem Brief on Hypertension World Health Day
Kardiovaskular dan Hematologi. Jakarta: 2013. Diperoleh pada tanggal 23 Januari
Salemba Medika. 2018 dari http://www.who.int

JOM FKp, Vol. 5 No. 2 (Juli-Desember) 2018 484

Das könnte Ihnen auch gefallen