Beruflich Dokumente
Kultur Dokumente
2 2006
Abstract
In line with fast growth of populations in urban area the discharged waste water from
daily activities have caused contamination of ground water and also surface water.
Unbalance between distribution of source and usage of water have caused unbalance
between supply and demand. Therefore, new innovation in the case supply of raw water
has come to important attention. One of the alternatives which getting much attention in
many state in world is to use recycle wastewater especially municipal wastewater as one
source of raw water for water supply
Several things which need to be paid attention in the case of usage of recycle wastewater
are consistency of the treated water quality as according to enabled condition. In usage
of recycle wastewater to be used as clean water supply there is several categorize of
contaminant which must be paid attention peculiarly namely for example organic
contaminant including pesticide, pathogenic bacteria, parasite, virus and also heavy
metal contaminant for example mercury, lead, chrome, cadmium etc. Therefore the
treatment process must be done neglectlessly with control of quality which able to be
justified.
One of the concept for processing of urban wastewater to be made clean water is use
combination of primary treatment, secondary treatment with biological process continued
by advanced treatment by physico-chemical process for example covering clarification
process, nutrient removal, recarbonation, filtration, adsorption with activated carbon, ion
exchange process, and also demineralization with process of reverse osmosis and also
ozonization and chlorination. With these processes combination can treat wastewater
yield treated water with quality of as drinking water.
This paper explained some example of wastewater treatment process for recycle
wastewater which have been applicated in some state. One of the example of
wastewater recycle process using combination of biological process continued with ultra
filtration process, reverse osmosis process, and disinfection by ultraviolet, and also pH
control such as those which have been conducted by NEWATER Factory, Singapore.
100
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
memperoleh irigasi dan setiap tahunnya air. Sekalipun air merupakan sumber daya yang
bertambah sekitar 8 %. terbatas, konsumsi air telah meningkat dua kali
Sebagian besar air di bumi (97,4%) lipat dalam 50 tahun terakhir dan kita gagal
berupa air laut, dan hanya 2,59 % berupa air mencegah terjadinya penurunan mutu air. Pada
tawar. Dari jumlah tersebut hanya 0,14% dari saat yang sama, jurang antara tingkat
total jumlah air di bumi yang dengan segera pemakaian air di negara-negara kaya dan
dapat dimanfaatkan oleh manusia dan makhluk negara-negara miskin semakin dalam. Dewasa
hidup lainnya. Persentase distribusi air di bumi ini 1,2 milyar penduduk dunia tidak mempunyai
secara umum ditunjukkan seperti pada Gambar akses ke air bersih dan hampir dua kali dari
2. jumlah itu tidak mempunyai fasilitas sanitasi
Masalah yang timbul dari terlalu banyak dasar yang memadai.
irigasi adalah salinisasi (penimbunan garam-
garam). Apabila air menguap atau terserap oleh
tanaman, garam-garam akan tertinggal dalam
tanah, dan jika laju pengendapan melebihi laju
penghanyutan oleh aliran maka garam-garam ini
akan terakumulasi. Akhir-akhir ini lebih dari satu
juta hektar lahan per tahun mengalami salinisasi.
Kegiatan manusia di daerah aliran sungai
seringkali dapat menimbulkan bahaya banjir
besar. Penebangan hutan tidak hanya
mengakibatkan erosi tanah tetapi menimbulkan
pula kenaikan limpasan air. Selanjutnya, segala Gambar 1 : Siklus Air di Bumi.
kegiatan manusia yang menimbulkan efek rumah
kaca (greenhouse effect) dapat menyebabkan Sumber : Scientific American, 1989
perubahan iklim, yanga akibatnya sudah barang
tentu akan mempengaruhi siklus air secara
global.
Sebagian besar air di bumi (97,41 %)
berupa air laut, dan hanya 2,59 % berupa air
tawar. Dari jumlah tersebut hanya 0,14 % dari
total air tawar yang ada di bumi yang dengan
segera dapat dimanfaatkan oleh manusia dan
mahluk hidup lainnya. Menurut hasil proyeksi
para pakar, permukaan air laut di abad yang
akan datang akan naik antara 0,5 meter sampai
1,5 meter, hal ini akan menimbulkan banjir di
daerah pantai, salinisasi sumber-sumber air dan
menaikkan perbandingan antara air asin dan air
tawar. Presipitasi dapat bertambah antara 7% Gambar 2 : Distribusi air di bumi.
sampai 15%. Sumber : Scientific American, 1989
Menurut organisasi kesehatan dunia, 2
miliar orang kini menyandang risiko menderita Portensi dan ketersediaan air di Indonesia
penyakit murus yang disebabkan oleh air dan saat ini diperkirakan sebesar 15.000 meter kubik
makanan. Penyakit ini merupakan penyebab perkapita per tahun. Jauh lebih tinggi dari rata-
utama kematian lebih dari 5 juta anak-anak rata pasokan dunia yang hanya 8.000
setiap tahun. Sumber-sumber air semakin m3/kapita/tahun. Pulau Jawa pada tahun 1930
dicemari oleh limbah industri yang tidak diolah masih mampu memasok 4.700 m3/kapita/tahun,
atau tercemar karena penggunaanya yang saat ini total potensinya sudah tinggal
melebihi kapasitasnya untuk dapat diperbaharui. sepertiganya (1500 m3/kapita/tahun). Pada tahun
Kalau kita tidak mengadakan perubahan radikal 2020 total potensinya diperkirakan tinggal 1200
dalam cara kita memanfaatkan air, mungkin saja m3/kapita/tahun. Dari potensi alami ini, yang
suatu ketika air tidak lagi dapat digunakan tanpa layak dikelola secara ekonomi hanya 35%,
pengolahan khusus yang biayanya melewati sehingga potensi nyata dari tinggal 400
jangkauan sumber daya ekonomi bagi m3/kapita/tahun, jauh dibawah angka minimum
kebanyakan negara. PBB, yaitu sebesar 1.000 m3/kapita/tahun.
Sumber air tersebut persediaannya Padahal dari jumlah 35% tersebut, sebesar 6%
terbatas dan semakin hari semakin terpolusi oleh diperlukan untuk penyelamatan saluran dan
kegiatan manusia sendiri, namun masih terlalu sungai-sungai, sebagai maintenance low. Oleh
banyak orang yang tidak mempunyai akses ke karena itu pada tahun 2025, Internasional Water
101
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Institute, menyebut Jawa dan beberapa pulau tersebut, yang berhasil terjual sampai ke
lainnya termasuk dalam wilayah krisis air. konsumen sebesar 8.102 liter/detik, sedangkan
Menurut Water Resources Development sisanya 7.328 liter/detik (47,49%) tidak terjual.
(1990), tahun 1990 Pulau Jawa sudah Dengan kebutuhan yang mencapai 30.156
mengalami defisit air, dari kebutuhan 66.336 juta liter/detik dan pelayanan ke konsumen yang baru
m3/tahun hanya bisa disediakan 43.952 juta mencapai 8.102 liter/detik, maka untuk
m3/tahun. Joko Pitono (2003) juga mengkaji kebutuhan air bersih Jakarta baru terpenuhi
bahwa pada musim kemarau tahun 1993, 75% 26,87%. Selama ini standar yang dipakai untuk
Pulau Jawa sudah mengalami kekeringan akibat menghitung kebutuhan air bersih kota Jakarta
defisit air dan diperkirakan defisit air akan adalah 110 liter/orang/hari, sehingga dengan
meningkat pada tahun 2000 menjadi 56%, suatu demikian rasio kecukupan pelayanan menjadi
angka yang menghawatirkan dan perlu 54%. Penetapan angka standar ini sangat
diwaspadai secermat mungkin. Kantor Mentri penting, sebab akan berpengaruh terhadap
Negara Lingkungan Hidup tahun 1997, dalam perhitungan pemakaian air tanah yang dilakukan
neraca airnya menyatakan bahwa secara oleh Dinas Pertambangan. Sebagai
nasional belum terjadi defisit air, tetapi khusus perbandingan standar kebutuhan air bersih kota
untuk Jawa, Bali sudah terjadi defisit tahun 2000 metropolitan bisa mengacu dari negara-negara
dan tahun 2015 bertambah dengan wilayah tetangga yang berkisar 250 – 350
Sulawesi dan NTT. liter/orang/hari.
Sudah menjadi alasan klasik bahwa Dalam perhitungan pemakaian air tanah
meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia Jakarta, Dinas Pertambangan DKI Jakarta
menyebabkan tekanan sosial ekonomi terhadap berasumsi bahwa yang tidak memakai air dari
lahan pertanian. Rata-rata 50.000 ha lahan PDAM memakai air tanah. Dengan demikian,
pertanian teknis setiap tahun dikonversikan ketergantungan masyarakat pada air tanah
menjadi lahan pertanian. Lahan pertanian kelas masih besar, yaitu 73,13% atau sebesar 22.054
satu yang dikonversikan untuk penggunaan liter/detik. Berdasarkan hasil penelitian DGTL
lahan non pertanian tersebut sangat sulit untuk dan Pemerintah Jerman dan Hasil penelitian
dicari gantinya ditempat lain, karena lahan-lahan JWRMS (1994) potensi air tanah dalam tertekan
yang tersisa tinggal lahan marginal yang miskin. adalah 2.476 liter/detik dan air tanah dangkal
Untuk mengganti lahan subur 50.000 ha yang adalah 25.720 liter/detik, dengan demikian total
hilang diperlukan lahan marginal 250.000 ha potensi air tanah adalah 28.196 liter/detik.
agar produksi padi tidak berkurang. Kerusakan Dengan demikian sisa potensi yang ada masih
Derah Aliran Sungai (DAS) semakin meningkat 6.141 liter/detik.
dari tahun ke tahun , khususnya di Pulau Jawa. Menurut studi JWRMS (1992) pada tahun
Perubahan pola penggunaan lahan dari 2025 kebutuhan air Jabodetabek mencapai
pertanian ke non pertanian mengakibatkan 135,4 m3/detik, sedangkan ketersediannya
berkurangnya area hutan, semakin intensifnya hanya 71,3 m3/detik, dengan demikian terjadi
pemanfaatan lahan dan kurangnya usaha defisit sebesar 64,1 m3/detik. Untuk mengatasi
konservasi tanah dan air, serta belum jelasnya defisit tersebut direkomendasikan untuk
arah dan implementasi pembangunan dalam dibangun beberapa bendungan, seperti
mengatasi permasalahan sumberdaya air secara Bendungan Karian (14 m3/detik), Ciujung atau
nasional. Kondisi demikian menyebabkan Ciliman (9 m3/detik), Tanjung dan Lainnya di
semakin meningkatnya kerusakan sumberdaya wilayah Sungai Cidurian (11 m3/detik), Narogong
alam dan lingkungan, seperti banjir, kekeringan, (2,7 m3/detik) dan Benteng (6,7 m3/detik), dan
pencemaran, eutrofikasi, sedimentasi dan rehabilitasi dan pembangunan lainnya yang
sebagainya. berupa peninggian Bendungan Cirata (15
m3/detik), peningkatan manajemen saluran
1.2 Penyediaan Air Bersih Di Wilayah DKI Tarum Barat dengan pembangunan Kanal nomer
Jakarta dan Jabodetabek 2 (25 m3/detik), serta pembuatan kanal dari
daerah tangkapan air Gunung Salak (2 m3/detik).
Jumlah penduduk DKI Jakarta Tahun Pembangunan infrastruktur bendungan dan
2003 diperkirakan mencapai 10.421.948 jiwa. rehabilitasi bendungan dan saluran akan
Dengan tingkat kebutuhan air bersih kota menambah potensi air baku sebesar 86,4
metropolitan sebesar 250 liter/orang/hari, maka m3/detik, dengan demikian pada tahun 2025
kebutuhan air bersih kota Jakarta berkisar akan terjadi surplus air baku 22,3 m3/detik.
2.605.487.000 liter/hari atau 30.156 liter/detik. Namun akibat krisis yang berkepanjangan
Total kapasitas produksi terpasang rencana tersebut masih sebatas studi (Rustam
instalasi PDAM Jakarta adalah sebesar 18.260 Syarif, 2003). Skenario strategi penyediaan air
liter/detik, sedangkan kapasitas rill produksi baru baku untuk daerah Jabodetak dapat dilihat pada
berkisar 15.430 liter/detik (84,5%). Dari jumlah Gambar 3 :
102
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
103
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
T abel 1 : Perkiraan Jumlah Air Limbah Rumah Tangga per kapita di wilayah DKI Jakarta
LIMBAH TOILET
Unit Air Limbah (lt/org.hari) 23 23
Konsentrasi BOD (mg/l) 457 457
Beban Polusi (gr. BOD/org.hari) 10,5 10,5
TOTAL
Unit Air Limbah 190 130 100 118 250 150 100 147
(lt/org.hari)
Konsentrasi BOD (mg/l) 215 231 247 236 207 224 247 224
Beban Polusi 40,9 30 24,7 27,9 51,8 33,6 24,7 33,4
(gr. BOD/org.hari)
Sumber : The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City Of Jakarta, 1990
Dari hasil pengumpulan data terhadap berberapa pertumbuhan penduduk dan pengembangan
contoh air limbah rumah yang berasal dari industri selalu diikuti dengan peningkatan
berbagai macam sumber pencemar di DKI kebutuhan air bersih, bersamaan dengan itu
Jakarta menunjukkan bahwa konsentrasi senywa terjadi pula peningkatan jumlah air limbah yang
pencemar sangat bervariasi. Hal ini disebabkan dibuang ke perairan, karena sebagian besar dari
karena sumber air limbah juga bervarisi bersih yang dipakai akan dibuang ke perairan
sehingga faktor waktu dan metoda pengambilan kembali sebagai limbah.
contoh sangat mempengaruhi besarnya
konsentarsi. Secara lengkap karakteristik air
limbah perkotaan dari berbagai macam sumber 2. TEKNOLOGI PENGOLAHAN AIR
pencemar dapat dilihat pada Tablel 4. LIMBAH
Air limbah perkotaan adalah merupakan
salah satu sumber daya air yang dapat dapat Pengolahan air limbah bertujuan untuk
digunakan untuk berbagai keperluan. Beberapa menghilangkan parameter pencemar yang ada di
kendala yang dihadapi di dalam menggunakan dalam air limbah sampai batas yang
kembali air limbah yakni karena air limbah diperbolehkan untuk dibuang ke badan air sesuai
perkotaan kualitasnya tidak memenuhi syarat dengan syarat baku mutu yang diijinkan.
kualitas air untuk beberbagai keperluan yakni Pengolahan air limbah secara garis besar dapat
mengandung unsur polutan yang cukup besar dibagi yakni pemisahan padatan tersuspensi
oleh karena itu sebelum digunakan kembali (solid – liquid separation), pemisahan senyawa
(reuse) perlu dilakukan pengolahan sampai koloid, serta penghilangan senyawa polutan
mencapai syarat kualitas yang diperbolehkan. terlarut. Ditinjau dari jenis prosesnya dapat
dikelompokkan : Proses pengolahan secara
Ilustrasi mengenai pemakaian air dan
fisika, proses secara kimia, proses secara fisika-
nasibnya sebagai limbah cair tersebut memberi
kimia serta proses pengolahan secara biologis.
gambaran bahwa air merupakan sumberdaya
yang harus dikelola secara hati-hati, mengingat
104
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 2 : Perkiraan Jumlah Air Limbah Di Wilayah DKI Jakarta Tahun 1989 dan Tahun 2010
LIMBAH JUMLAH AIR LIMBAH YANG DIBUANG (m3/hari) Jumlah Limbah
WILAYAH DOMISTIK PERKANTORAN INDUSTRI TOTAL Spesifik
KOMERSIAL (m3/ha.hari)
Jakarta Pusat 179.432 (78,0) 45.741 (19,9) 4.722 (2,1) 229.895 46,6
Kondisi Utara 143.506 (68,6) 20.622 (9,9) 45.188 (21,6) 209.316 15,0
saat ini Barat 210.790 (79,2) 35.770 (13,4) 19.424 (7,3) 265.984 20,6
(1987) Selatan 247.350 (85,1) 35.146 (12,1) 8.015 (2,8) 290.511 19,9
Timur 256.947 (80,2) 35.372 (11,0) 28.088 (8,8) 320.407 17,1
TOTAL 1.038.025 8,9) 172.651 (13,1) 105.437 (8,0) 1.316.113 20,2
Jakarta Pusat 253.756 (67,0) 121.227 (32,0) 3.906 (1,0) 378.889 76,8
Kondisi Utara 266.233 (57,0) 60.298 (13,1) 135.485 (29,3) 462.016 33,1
akan Barat 398.882 (76,6) 86.312 (16,6) 35.718 (6,9) 520.912 40,4
datang Selatan 468.354 (84,0) 87.205 (15,6) 3.328 (0,4) 557.887 38,2
(2010) Timur 495.461 (74,1) 93.891 (14,0) 79.194 (11,8) 668.546 35,6
TOTAL 1.882.686 72,7) 448.933 (17.3) 256.631 (9,9) 2.588.250 39,7
Sumber : The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City Of Jakarta, 1990
Tabel 3 : Perkiraan Beban Polusi (Zat Organik) Di Wilayah DKI Jakarta Tahun 1989 dan Tahun 2010
Sumber : The Study On Urban Drainage and Waste Water Disposal Project In The City Of Jakarta, 1990
105
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
107
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 6 : Karakterisiti operasional proses pengolahan air limbah dengan proses biologis
EFISIENSI
JENIS PROSES PENGHILANGAN KETERANGAN
BOD (%)
Lumpur Aktif Standar 85 - 95 -
Step Aeration 85 - 95 Digunakan untuk beban
pengolahan yang besar.
108
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
109
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Di dalam aplikasi reklamasi air limbah 3.1 Teknologi Reklamasi Air Limbah
perkotaan serta guna ulang air limbah
memerlukan tingkat proses pengolahan sampai Persyaratan kualitas air untuk reklamasi
mencapai tingkat kualitas tertentu sesuai dengan air limbah bermacam-macam tergantung pada
rencana penggunaannya. Beberapa aplikasi jenis pemakaiannya (lihat tabel 8). Teknologi
guna ualng air limbah dapat digunakan untuk reklamasi air limbah saat ini pada umumnya
berbagai keperluan antara lain yakani untuk sama dengan teknik yang digunakan untuk
irigasi pertanian atau landscape, penggunaan pengolahan air minum atau air limbah. Namun
industri, recharge air tanah, dan untuk keperluan pada kasus tertentu diperlukan proses
suplai air bersih serta untuk keperluan umum pengolahan tambahan untuk menghilangkan
misalnya untuk flushsing dan untuk air pemadam kontaminasi fisik dan kimia tertentu, serta untuk
kebakaran dll. me-nonaktifkan dan menghilangkan mikro-
organisme patogen. Dalam evaluasi teknologi
Beberapa kategori penggunaan daur reklamasi.
ulang air limbah serta kendala potensial yang
dihadapi dapat dilihat seperti pada Tabel 8.
Tabel 8 : Penggunaan Daur Ulang Air Limbah dan Kendala Potensial Yang Dihadapi.
110
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Ringkasan tipe unit operasi dan proses yang sebelum dilakukan proses disinfeksi. Hal ini
umum digunakan untuk proses reklamasi air dapat meningkatkan efisiensi serta mengurangi
buangan serta kontaminan yang dihilangkan kebutuhan khlorine. Yang kedua, dosis
dapat dilihat pada Tabel 9. disinfektan yang ditambahkan dan waktu kontak
Untuk mengkaji beberapa konsep dan dengan air yang diolah harus cukup.
teknologi yang penting untuk proses daur ulang Untuk menghilangkan padatan tersuspensi
lair limbah (wastewater reuse), beberpa hal yang dan kekeruhan umumnya menggunakan proses
perlu diperhatikan adalah pertama : kehandalan pengolahan tersier dengan proses filtrasi dengan
proses pengolahan (treatment process media granular misalnya dengan karbon aktif.
reliability), ke dua : penghilangan partikel Dengan proses tersebut dapat menurunkan
tersuspensi dan kekeruhan, dan yang ke ke tiga konsentrasi padatan tersuspensi yang ada di
adalah pengolahan khusus serta contohnya dari dalam efluen sekunder, dan dapat menurunkan
kombinasi pengolahan lanjut proses reklamasi. konsentrasi zat organik yang dapat bereaksi
dengan disinfektan, serta untuk meningkatkan
kualitas estetika dengan menghilangkan
3.1.1 Kehandalan Proses Pengolahan kekeruhan. Di dalam proses reklamasi air
limbah proses filtrasi dilakukan untuk proses
Kehandalan proses pengolahan yang tahap alkhir sebelum disinfeksi atau sebagai
digunakan untuk daur ulang air limbah dapat tahap antara (intermediate) di dalam pengolahan
dikaji dari kestabilan dan konsistensi air hasil lanjutan (advanced treatement). Beberapa
olahan reklamasi air limbah yang dapat diterima proses pengolahan tersier yang sering
sesuai dengan penggunaannya. Ada dua digunakan untuk reklamasi atau daur ulang air
masalah penting yang perlu diperhatikan yang limbah dapat dilihat pada Gambar 6.
dapat menggagu performance dan kehandalan
proses daur ulang air limbah . Yang pertama
adalah problem yang diakibatkan kerusakan
mekanik, defisiensi disain, serta kegagalan
operasional, dan yang ke dua adalah masalah
yang diakibatkan oleh influent air limbah yang
sangat bervariasi. Hal ini mengakibatkan hasil air
olah tidak stabil meskipun unit pengolahan
sudah dirancang dan dioperasikan dengan baik.
Oleh karena itu pengkajian kualitas air limbah
yang akan diolah merupakan hal yang sangat
penting dan perlu dilakukan dengan sebaik-
baiknya agar sistem proses pengolahan dapat
dirancang dengan sebaik-baiknya.
3.1.2 Penghilangan Partikel Tersuspensi dan Gambar 6 : Beberapa proses pengolahan tersier
Kekeruhan yang sering digunakan untuk reklamasi atau
Pada saat ini kecenderungan penggunaan daur ulang air limbah.
reklamasi serta daur ulang air limbah perkotaan
di daerah perkotaan telah menjadi perhatian Proses yang yang digunakan umunya adalah (a)
yang besar bagi masyarakat. Penggunaan daur proses lengkap terdiri dari proses koagulasi,
ulang air limbah didaerah perkotaan umumnya flokulasi, sedimentasi, dan filtrasi, b) filtrasi
digunakan untuk lapangan golf, irigasi landskap, langsung yang terdiri dari proses kuagulasi,
pengisian kembali air tanah, untuk keperluan flokulasi dan filttarsi dan c) filtrasi kontak atau up
rekreasi, untuk air pendingin industri dll. flow contact filtration dilanjutkan dengan filtrasi
Pertimbangnan utama di dalam penggunaan karbon aktif.
daur ulang air limbah adalah resiko kesehatan Untuk menghasilkan air olahan yang
yang diakibatkan oleh senyawa polutan organik bebas virus dengan menggunakan proses filtrasi
dan mikroorganisme patogen, serta penerimaan langsung seperti pada Gambar 6.b dan 6.c.
masyarakat yang berkaitan dengan nilai estetika. kualitas air efluen sekunder harus bagus.
Untuk mendapatkan efisiensi penghilangan Sebagai contoh, untuk mendapatkan air olahan
atau inaktifasi virus dan mikroorganisme patogen yang cukup jernih dan kekeruhan yang rendah (<
ada dua kriteria operasional yang penting yang 2 NTU) maka diperlukan kualitas efluen
harus dipenuhi yaitu pertama : konsentrasi sekunder 7 -9 NTU, padatan tersuspensi 14 – 22
padatan tersuspensi (suspended solids) dan mg/l dan total COD 40 – 80 mg/l.
kekeruhan di dalam air efluen harus rendah
111
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
112
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
113
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Di dalam unit reklamasi air limbah skala merkuri, timbal, chrom valensi 6, cadmium dll.
penuh di California Wastewater Reclamation Oleh karena itu proses pengolahannya harus
plant, untuk menghasilkan air olahan dengan dilakukan secara hati-hati dengan kontrol
kekeruhan < 2 NTU dengan proses filtrasi kualitas yang dapat dipertanggung-jawabkan.
langsung tanpa penambahan kimia, kekeruhan Salah satu konsep pengolahan air limbah
air efluen sekunder yang akan diolah harus perkotaan untuk dijadikan air bersih yakni
memenuhi range 7 – 9 NTU. Proses filtrasi menggunakan kombinasi proses pengolahan
langsung dengan penambahan kimia digunakan primer, pengolahan sekunder dengan proses
apabila kekeruhan di dalan efluent sekunder biologis dilanjutkan proses pengolahan lanjut
melebihi 10 NTU. Nilai kekeruhan efluent secara fisika-kimia misalnya meliputi proses
sekunder 10 NTU biasanya digunakan sebagai klarifikasi, penghilangan nutrien, rekarbonasi,
garis batas ekonomis untuk proses pengolahan filtrasi, adsorpsi dengan karbon aktif, proses ion
tersier dengan filtrasi langsung. Jika kekeruhan exchange, serta demineralisasi dengan proses
efluent sekunder selalu melebihi 10 NTU maka reverse osmosis serta ozonisasi dan khlorinasi.
lebih disarankan untuk meningkatkan proses Dengan kombinasi proses tersebut dapat
pengolahan sekunder. mengolah air limbah sampai menghasilkan air
olahan dengan kualitas sebagai air minum.
3.2 Kombinasi Proses Reklamasi Air Diagram pengolahan dapat dilihat seperti pada
Limbah Lanjut (Advanced Wastewater Gambar 7.
Reclamation Process Combinations) Beberapa contoh aplikasi pengolahan air
limbah lanjut untuk daur ulang misalnya
Dengan meningkatnya perhatian dilakukan di El Paso, Texas, dengan kapasitas
masyarakat terhadap kualitas air minum, banyak 10 Mgal/hari ( 378.540 m3/hari) dan digunakan
penelitian masalah air minum yang berhubungan untuk pengisian kembali air tanah (groundwater
dengan penggunaan daur ulang air limbah untuk recharge) dengan cara injeksi langsung ke
air minum secara tidak langsung (indirect potable akuifer. Di Orange County, California injeksi
reuse). Ada tiga kelompok kontaminan yang atau pengisian kembali air tanah dengan
menjadi perhatian khusus di dalam reklamasi menggunakan daur ulang air limbah telah
dan daur ulang air limbah untuk air minum. dilakukan sejak tahun 1976. Skema diagram
Kelompok kontamian tersebut adalah virus, proses reklamasi air limbah Water Factory 21,
kontaminan organik termasuk pestisida dan dengan kapasitas 15 Mgal per hari dapat dilihat
logam berat. Pengelompokan kontaminan yang pada Gambar 8. Seperti terlihat pada gambar
berdasarkan pada pengaruhnya terhadap tersebut, proses pengolahan air limbah lanjut
kesehatan ini masih belum dapat dipahami meliputi klarifikasi dengan kapur, penghilangan
secara keseluruhan, oleh karena itu badan nutrient, rekarbonisasi, filtrasi dengan multi
pembuat peraturan membuat perijinan media, adsorpsi dengan karbon aktif,
penerapan daur ulang air buangan dengan demineralisasi dengan RO dan khlorinasi. Selain
mengaitkan pada pengaruhnya terhadap itu Occoquan Sewage Authority(OUSA), North
penyediaan air minum. Virginia air hasil reklamasi dengan kualitas yang
Untuk mendapatkan derajat pengolahan tinggi telah dialirkan ke Occoquan reservoir
yang tinggi serta kualitas yang handal dan untuk digunakan sebagai air baku air minum
konsiten yang dapat diterima sesuai dengan sejak tahun 1978.
standar penggunaan air minum (potable reuse)
dilkukan dengan cara kombinasi unit operasi dan
proses, umumnya meliputi klarifikasi dengan
menggunakan kapur, pengilangan nutrient,
rekarbonasi, adsorpsi dengan karbon aktif,
demineralisasi dengan menggunakan reverse
osmosis, dan disinfeksi dengan ultraviolet, khorin
atau ozon atau kombinasi ketiga-tiganya.
Salah satu contoh proses pengolahan air
limbah perkotaan untuk daur ulang menjadi air
bersih terdiri dari pengolahan primer,
pengolahan sekunder dan pengolahan lanjut. Di
dalam penggunaan daur ulang air limbah untuk
digunakan sebagai suplai air bersih ada beberpa
kategori kontaminan yang harus diperhatikan Gambar 7 : Konsep proses pengolahan air
secara khusus yakni antara lain kontaminan limbah perkotaan menjadi air bersih (adavances
organik termasuk pestisida, bakteria patogen treatment of waste water for water supply)
dan virus serta kontaminan logam berat misalnya
Sumber : Disesuaikan dari Metcalf and Eddy, 1991.
114
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
115
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
3.3.1 Dasar Perencanaan (Planning Basis) diuntungkan dari alternatif suplai air dari air
limbah yang direklamasi.
Dua komponen kritis sebagai dasar Pendekatan tradisional untuk
perencanaan reklamasi dan daur ulang air perencanaan adalah menyamakan wilayah studi
limbah adalah tujuan (project objective) dan area dengan batas wilayah secara hukum. Batas-
studi. batas seperti itu seringkali, tidak sesuai dengan
disain optimal dari sebuah proyek reklamasi air
A. Tujuan Proyek (Project Objectives) limbah dan daur ulang. Oleh karena penyediaan
air umumnya tergantung pada sumber air
Reklamasi dan daur ulang air limbah regional yang berada di luar lokasi, maka sangat
mempunyai dua fungsi yaitu sebagai kontrol perlu diperhatikan gambaran situasi sumber air
pencemaran air (water pollution control) dan yang ada diluar area studi. Sebagai contoh,
sebagai suplai air (water supply). Dalam satu pengambilan air tanah yang berlebihan dapat
dekade terakhir ini telah terjadi peningkatan memberikan pengaruh terhadap masyarakat
perhatian terhadap keuntungan suplai air di yang berada jauh dari area proyek. Oleh karena
dalam proses perencanaan fasilitas. itu, penerapan proyek daur ulang air limbah pada
Dengan mengabaikan potensi suplai air dari air satu komunitas yang dapat mengurangi
limbah perkotaan sering berakibat terhalangnya pengambilan air tanah akan menghasilkan
kemungkinan pembangunan alternatif sumber air penghematan penyediaan air pada komunitas
atau suplai air. Sebagai contoh, beberapa lokasi lain.
pemakaian kembali atau daur ulang air limbah
secara optimal dapat memberikan hasil yang 3.3.2 Pengkajian Pasar (Market Assessment)
lebih baik jika dibangun unit pengolahan limbah
cair skala kecil dengan memperhatikan reuse, Di dalam perencanaan sebuah proyek
dibandingkan dengan fasilitas pengolahan reklamasi air limbah, perlu dikaji mengenai
limbah cair skala besar. potensi pelanggan yang sanggup dan mau
Oleh karena sebagian besar instansi air menggunakan air hasil reklamsi. Keberhasilan
bersih dan air limbah dibangun untuk tujuan dan proyek daur ulang air limbah sangat tergantung
fusngsi tunggal, maka perencanaan oleh instansi pada jaminan pasar untuk mau menggunakan air
tersebut cenderung hanya untuk tujuan dan hasil reklamsi. Suatu kajian pasar berisi dua
fungsi tertentu (tunggal). Hasil optimal reklamasi bagian: (1) Mendapatkan informasi latar
dan daur ulang air limbah dapat diperoleh belakang, termasuk potensi pemakaian limbah
dengan cara menerapkan perencanaan dengan cair yang direklamasi, dan (2) survey tentang
beberapa tujuan (multi porpose) serta potensi pengguna dari air hasil reklamasi serta
menggabungkan antara pengelolaan air kebutuhannya. Latar belakang dan informasi
buangan dengan air bersih. survei perlu untuk sebuah kajian pasar untuk
limbah pasar yang direklamasi dapat dilihat di
B. Wilayah Studi Proyek (Project Study Tabel 10. Hasil kajian ini sebagai dasar untuk
Area) alternatif pembangunan dan menentukan
kelayakan anggaran dari suatu proyek.
Wilayah studi proyek merupakan isue
perencanaan lain yang kritis. Terdapat dua
wilayah studi dalam perencanaan proyek. 3.3.3 Analisis Moneter (Monetary Analyses)
Pertama adalah Perencanaan yang didasarkan
kepada wilayah pelayanan langsung dari
Saat ini, faktor moneter cenderung kurang
rencana fasilitas proyek. Kedua adalah
diperhatikan dalam menentukan apakah sebuah
perencanaan dengan memerluas area yang lebih
proyek reklamasi dan daur ulang air limbah
sedikit biaya langsung atau keuntungan dari
diimplementasikan dan bagaimana
suatu proyek, yang harus diperhitungkan untuk
menjalankannya, meskipun secara teknis,
mengevaluasi proyek. Oleh karena itu, wilayah
lingkungan, dan faktor sosial ini adalah penting
studi untuk disain fasilitas mencakup : (1)
dalam perencanaan proyek. Akan tetapi, pada
wilayah sistem pengumpulan yang dapat dilayani
masa yang akan datang, pertimbangan
oleh fasilitas pengolahan limbah cair, dan (2)
lingkungan dan isu kebijakan publik/masyarakat
wilayah yang scara potensial dapat dilayani oleh
akan menjadi lebih penting daripada sekedar
reklamasi air limbah..
efektitas biaya sebagai suatu alat kelayakan dari
Untuk mengevaluasi keuntungan dan
sebuah proyek pemakaian daur ulang air limbah.
biaya proyek, wilayah studi proyek harus meliputi
(1) wilayah dipengaruhi oleh dampak lingkungan
dari limbah cair, dan (2) wilayah yang
116
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 10 : Pengkajian pasar untuk daur ulang air limbah : Informasi latar belakang dan survi.
1 Inventraisasi pengguna potensial yang akan menggunakan air daur ulang air limbah.
2 Menentukan kebutuhan kualitas air yang berkaitan dengan kesehatan sesuai dengan jenis
penggunaan daur ulang air limbah misalnya kehandalan proses, pencegahan kegagalan proses,
penggunaan area kontrol, dll.
3 Menentukan kebutuhan peraturan untuk mencegah gangguan atau penolakan untuk
penggunaan daur ulang.
4 Mengembangkan asumsi yang berkenaan dengan kualitas air minum yang dapat digunakan
untuk masa yang akan datang dengan berbagai tingkat pengolahan dan dibandingan dengan
standar yang berlaku serta kebutuhan pengguna.
5 Menghitung perkiraan harga suplai air bersih untuk pengguna potensial daur ulang air limbah.
6 Survei pengguna potensial yang akan menggunakan air daur ulang. Beberapa informasi yang
diperlukan :
a. Jumlah pengguna potensial yang mau atau akan menggunakan air daur ulang.
b. Kebutuhan jumlah saat ini dan yang akan datang.
c. Waktu dan jumlah kebutuhan yang pasti.
d. Kebutuhan kualitas air yang diharapkan.
e. Modifikasi falilitas On Site untuk dirubah menjadi reklamasi dan daur ulang air limbah dan
untuk mendapatkan kualitas yang memenuhi standar yang dibutuhkan, serta untuk mencegah
dampak terhadap kesehatan masyarakat dan mencegah pencemaran.
f. Jumlah investasi untuk modifikasi falitas on site, perubahan biaya operasional, pay back
period, rate of return serta penghematan biaya yang diharapkan.
g. Perencanaan untuk perubahan fasilitas of site pada masa yang akan datang.
7 Mengiformasikan kepada pengguna potensial tentang hambatan peraturan yang berlaku,
kemungkinan kualitas air yang dapat dicapai dengan tingkat pengolahan yang berbeda,
kehandalan (riliabilitas) air hasil reklamasi, harga air pada masa yang akan datang, kualitas air
hasil daur ulang air limbah dibandingkan dengan kualitas air minum yang berlaku saat ini.
8 Mengkaji kesanggupan dari pengguna potensial untuk menggunakan air hasil daur ulang air
limbah pada saat sekarang dan masa yang akan datang.
3.3.4 Analisis Moneter (Monetary Analyses) diukur secara moneter. Di pihak lain analisa
keuangan difokuskan pada biaya dan
Saat ini, faktor moneter cenderung kurang keuntungan proyek ditinjau dari sponsor proyek
diperhatikan dalam menentukan apakah sebuah dan partisipan dan lain lain yang terkena dampak
proyek reklamasi dan daur ulang air limbah proyek. Biaya dan keuntungan ini mungkin tidak
diimplementasikan dan bagaimana mencerminkan nilai yang sebenarnya dari
menjalankannya, meskipun secara teknis, sumber yang diinvestasikan karena subsidi dan
lingkungan, dan faktor sosial ini adalah penting transfer moneter.
dalam perencanaan proyek. Akan tetapi, pada Analisa ekonomi mengevaluasi proyek
masa yang akan datang, pertimbangan reklamasi dan daur ulang air limbah dalam
lingkungan dan isu kebijakan publik/masyarakat konteks dampaknya terhadap sosial, sementara
akan menjadi lebih penting daripada sekedar analisa keuangan difokuskan pada kemampuan
efektitas biaya sebagai suatu alat kelayakan dari lokal untuk menambah uang dari pendapatan
sebuah proyek pemakaian daur ulang air limbah. (revenue) proyek, bantuan pemerintah, pinjaman
dan perjanjian pembayaran. Hasil dari analisa
3.3.5 Analisis Finansial dan Ekonomi ekonomi harus dapat menjawab pertanyaan
”Haruskah proyek daur ulang ini dibangun?”
Analisa moneter yang didasarkan nilai sama pentingnya juga adalah pertanyaan
ekonomis sumber air, terdiri dari dua katagori ”Dapatkah proyek daur ulang ini dibangun?”.
yaitu analisa ekonomi dan analisa keuangan. Kedua pertanyaan itu penting namun hanya
Analisa ekonomi dititik-beratkan pada nilai proyek reklamasi dan daur ulang air buangan
sumber yang diinvestasi dalam proyek untuk yang layak menurut konteks ekonomi yang
menjalankan dan mengoperasikan proyek, dan selanjutnya diperhatikan untuk analisa
keuangan.
117
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
118
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
menggunakan teknologi kombinasi dual- amuba dan protozoa serta beberapa jenis virus.
membran yakni ultrafiltrasi dan reverse osmosis, Air yang telah melewati membran UF sudah
dilanjutkan dengan disinfeksi menggunakan sangat jernih dan hanya mengadung garam
sistem ultraviolet. Unit pengolahan dibuat dalam terlarut dan molekul organik. Proses yang ke tiga
bentuk yang kompak dengan kapasitas 10.000 (third Barrier) atau merupakan tahapan kedua
m3 per hari. proses NEWater dilakukan dengan Membrane
Air yang diolah berasal dari efluen Reverse Osmosis (RO).
sekunder atau air olahan dari pusat rekalmasi air
limbah di Bedok yang mengolah air limbah
perkotaan dengan proses lumpur aktif. Efluen
sekunder tersebut mengandung zat organik
dengan konsentrasi BOD 10 mg/l, TSS 10 mg/l,
ammonia-nitrogen 6 mg/l, Total disolved solids
(TDS) 400-600 mg/l dan Total Organic Carbon
(TOC) 12 mg/l.
Pertama, efluen sekunder dialirkan ke
saringan mikro (micro-screen) dengan ukuran
0,3 mm, selanjutnya dilairkan ke unit ultra filtrasi
yang dapat memisahkan padatan atau partikel
dengan ukuran
0,2 m. Selanjutnya dilanjutkan dengan proses
demineralisasi dengan menggunakan membran
reverse osmosis. Hasil dari proses Reverve
omosis dilakukan proses disinfeksi
menggunakan irradiasi ultraviolet. Injeksi
khlorine dilakukan di dua titik yakni sebelum dan Gambar 11 : Digaram proses pengolahan
sesudah Ultrafiltrasi untuk mencegah terjadinya NEWater Factory, Singapore.
pertumbuhan biofouling didalam sistem
membran.
Unit Reverse Osmosis (RO) yang RO adalah membran semi permeabel yang
digunakan terdiri dari dua unit yang dipasang mempunyai pori dengan ukuran sangat kecil
paralel masing-masing kapasitas 5000 m3 per (0,0001m) yang hanya dapat melewatkan
hari. Jenis membrane RO yang digunakan molekul yang sangat kecil misalnya molekul air.
adalah jenis thin-film composite dari bahan Oleh kerena itu kontamian yang tidak diharapkan
aromatic polyamide yang dirancang dengan seperti bakteria, virus, logam berat, nitrat,
recovery 80 -85 % dan dipasang seri tiga tahap. khlorida, sulfat, senyawa hasil samping
Unit proses disinfeksi terdiri dari tiga buah disinfektan, hidrokarbon aromatik, pestisida dan
streilisator Ultra Violet (UV) yang dipasang seri lainnya tidak dapat melewat membran. Oleh
dengan dosis 60 mJ/cm2. Selanjunya dilakukan karena itu NEWater adalah merupakan air RO
kontrol pH dengan menambahkan soda ash. yang bebas bakteria dan virus serta hanya
Produk hasil air olahan disebut NEWater. mengadung garam serta zat orgaik dengan
Digaram proses NEWater secara sederhana konsentrasi yang sangat rendah atau bahkan
dapat dilihat pada Gambar 11 dan Gambar 12. nol. Pada tahap ini air olahan sudah mempunyai
NEWater adalah merupakan produk dari kualitas yang sangat bagus. Proses ke empat
proses reklamasi air limbah perkotaan yang (fourth barrier) atau merupakan tahap ke tiga
diakukan dengan pendekatan multi proses proses produksi NEWater, adalah merupakan
(multiple barrier) untuk menghilangan polutan proses pengaman (safety backup) untuk unit RO.
kimia maupun mikroorganisme patogen di dalam Pada tahap ini dilakukan disinfeksi dengan
air. Proses yang pertama (first barrier) adakah sistem ultraviolet untuk memastikan bahwa
proses pengolahan air limbah konvesional seluruh mikroroganisme dapat dimatikan dan air
dengan sistem lumpur aktif yang secara global olahan dapat dijamin kualitasnya.
telah dipakai untuk pengolahan air limbah.
Proses yang ke dua (second barrier) adalah 4.2 Operasioal NEWater Factory
tahap pertama dari proses NEWater yang
dikenal dengan Mikro-Filtrasi (MF) atau Ultra 4.2.1 Umum
Filtrasi (UF). Proses ini dilakukan dengan
mengalirkan air melalui membran hollow fiber NEWater Factory, Bedok dioperasikan
yang dapat menahan partikel dengan ukuran 0,2 sejak bulan Mei tahun 2000, dan secara
– 0,01m, sehingga dapat menghilangkan kontinyu dipantau unjuk-kerjanya (performance)
padatan tersuspensi, partikel koloid, bakteria, dan dibandingkan dengan spesifikasi disainnya.
119
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
120
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Design Specification versus Actual Performance 4.2.6 Operasional Unit Ultra Filtrasi.
Paramater Specified/Design Actual
pH None 5,9 Pencucian membran Ultra Filtrasi
TOC Removal (%) > 97 > 99 dilakukan dengan frekwensi 13,4 hari. Lebih
Ammonia Removal (%) > 90 > 94 lama dibandingkan dengan spesifikasi disainnya
TDS Removal (%) > 97 > 97 yakni 10 hari per pencucian per unit.
MF Filtrate Turbidity (NTU) < 0.1 < 0.1
4.2.7 Opersional RO
4.2.2 Kapsitas Produksi
Pencucian membran RO dilakukan dengan
Kapasitas produksi NEWater Factory interval enam bulan untuk stage 1 dan lebih dari
dapat mencapai sesuai dengan kapasitas disain tiga bulan untuk stage 2 dan stage 3. Hal ini
yaitu 10.000 m3 per hari. lebih baik dari pada kriteria disain yakni 60 hari.
121
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
dalam proses NEWater Factory. Beberapa feacal coli ditunjukkan seperti pada Tabel 14, 15,
parameter yang selalu terdeteksi di dalam 16 serta Gambar 13.
sample dapat dilihat pada Tabel 13. Dari hasil tersebut secara kualitas, produk
Hasil analisa parameter anorganik dan air olahan daur ulang air limbah NEWater
organik baik yang terdeteksi maupun yang tak Factory telah memenenuhi standar air minum
terdeteksi serta konsentrasi bakteri total coli dan dari USEPA, WHO dan PUB.
122
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
123
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 15 : Senyawa organik yang tidak terdeteksi di dalam NEWater selama sampling air olahan.
124
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
125
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
126
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
127
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 7 : Parameter Perencanaan Proses Pengolahan Air Limbah Dengan Proses Biologis Aerobik.
Step Aeration 0,2 - 0,4 0,4 - 1,4 1000 - 1500 3-7 4-6 85 - 95
PPROSES Modified Aeration 1,5 - 3,0 0,6 - 2,4 400 - 800 2 - 2,5 1,5 - 30 60 - 75
BIOMASA Contact Stabilization 0,2 0,8 - 1,4 2000 - 8000 > 12 >5 80 - 90
TERSUSPENSI High Rate Aeration 0,2 - 0,4 0,6 - 2,4 3000 - 6000 5-8 2-3 75 - 90
Pure Oxygen Process 0,3 - 0,4 1,0 - 2,0 3000 - 4000 - 1-3 85 - 95
CATATAN : Q : Debit Air Limbah (M3/day) Qr : Return Sludge (M3/day) QA : Laju Alir Suplai Udara (M3/day)
128
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 9 : Unit proses atau unit operasi yang digunakan untuk proses daur ulang air limbah serta kontaminan potensial yang dapat dihilangkan.
Infiltrasi - Perkolasi
Ammonia Stripping
Penolahan Prrimer
Reverse Osmosis
Overland Flow
Trickling Filter
Lumpur Aktif
Lumpur Aktif
Sedimentasi
Denitrifikasi
Khlorinasi
Nitrifikasi
Irigasi
Ozon
RBC
KONTAMINAN AIR
LIMBAH
BOD x + + O + + + X + X + + + + O
COD x + + O + + + X X O X + + + + +
TSS + + + O + + + + + + + + + +
NH3 -N O + + X + O X X + + + + + +
NO3 -N + X O X
Phospor O X + + + + + + + + +
Alkalinitas X X + X
Minyak dan Grease + + + X X + + +
Total Coliform + + O + + + + + + + +
TDS
Arsen (As) X X X X + O
Barium (Ba) X O X O
Cadmium (Cd) X + + O X + X O
Chromium (Cr) X + + O + + X X
Tembaga (Copper) X + + + + + O X
Fluoride X O
Besi (Iron) X + + X + + + +
Lead (Pb) + + + X + + O X
129
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Tabel 9 : Unit proses atau unit operasi yang digunakan untuk proses daur ulang air limbah serta kontaminan potensial yang dapat dihilangkan (lanjutan)
Infiltrasi - Perkolasi
Ammonia Stripping
Penolahan Prrimer
Reverse Osmosis
Overland Flow
Trickling Filter
Lumpur Aktif
Lumpur Aktif
Sedimentasi
Denitrifikasi
Khlorinasi
Nitrifikasi
Irigasi
Ozon
RBC
KONTAMINAN AIR
LIMBAH
Mangan (Mn) O X X O X + X +
Merkuri (Hg) O O O O + O X O
Selenium (Se) O O O O + O
Perak (Silver, Ag) + + + X + X
Zinc (Zn) X X + + + + + +
Warna (Color) O X X O + X + + + + + +
Foaming Agent X + + + X + + + + + O
(deterjen)
Kekeruhan (turbidity) X + + O X + + + + + + +
TOC X + + 0 X + X + O O + + + + +
Simbol :
O = Penghilangan konsentrasi influent 25 %.
X = Penghilangan konsentrasi influent 25 – 50 %.
+ = Penghilangan konsentrasi influent > 50 %.
blank = tidak ada data.
130
Nusa Idaman Said : Daur Ulang Air Limbah (Water Recycle) Ditinjau ……. JAI Vol. 2 , No.2 2006
Gambar 12 : Pendekatan ” Multiple Barrier” untuk penghilangan polutan kimia dan mikro-organisme patogen, NEWater, Singapura.
131